MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangka

2017, No II, Eselon III, Eselon IV, Jabatan Fungsional Auditor Utama, Auditor Madya, Auditor Muda, dan Jabatan Fungsional Widyaiswara sebagai

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA PROVINSI BANTEN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA PROVINSI BANTEN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN STRUKTURAL PEGAWAI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI TRANFUSI DARAH

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin P

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL SANITARIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Presiden Nomor 102 Tahun 2014 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER

2 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republ

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangka

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2 Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kes

2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tam

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 54 TAHUN 2017 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2016, No mengenai Manajemen Talenta di lingkungan Kementerian Keuangan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, h

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

2017, No Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tinda

2017, No Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 4. Pe

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Sekretaris Negara

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI

2017, No Tahun 2017 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian (inpassing), masing-masing Kementer

2016, No Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 80 SERI E

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangk

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 98 ayat (7)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tenta

2017, No Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan; Mengingat : 1.

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran

2016, No Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 186); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 36

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Perekonomian selaku Ketua Pengarah Tim Koordinasi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional; c. bahwa berdasarkan pertimbanga

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

STANDAR KOMPETENSI. (Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017)

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Re

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA NEGARA. No.745, 2016 BKPM. Tunjangan Kinerja. Jabatan. Kelas Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 61 SERI E

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN JABATAN DI INSTITUT SENI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/PERMEN-KP/2015 TENTANG UNIT KERJA MENTERI KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN APOTEKER

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

2017, No Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 7) sebagai

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG FORMASI PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

2016, No atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Penetapan Rencana Strategis Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

-2-3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

Transkripsi:

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KAMUS KOMPETENSI DAN STANDAR KOMPETENSI JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa untuk mewujudkan sumber daya manusia yang profesional sesuai dengan kompetensi, perlu adanya kamus kompetensi dan standar kompetensi jabatan; b. bahwa kamus kompetensi dan standar kompetensi jabatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, sebagai tolok ukur dan acuan persyaratan yang harus dimiliki oleh pegawai/pejabat dalam pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tentang Kamus Kompetensi dan Standar Kompetensi Jabatan di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

-2-2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2015 tentang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 9); 5. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 768); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TENTANG KAMUS KOMPETENSI DAN STANDAR KOMPETENSI JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN. Pasal 1 Menetapkan Kamus Kompetensi dan Standar Kompetensi Jabatan di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Koordinator ini. Pasal 2 Peraturan Menteri Koordinator ini menjadi acuan dalam rangka perencanaan sumber daya manusia dan/atau pemetaan profil kompetensi seluruh pegawai di lingkungan

-3- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui kegiatan assessment pegawai. Pasal 3 Peraturan Menteri Koordinator ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Koordinator ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Juli 2017 MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 31 Juli 2017 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. DARMIN NASUTION WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 1048 Salinan sesuai dengan aslinya Ke ala Biro Hukum, Persidangan dan an Masyarakat, f-dt:aar if Pl.% 405071999031002

4 LAM PI RAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KAMUS KOMPETENSI DAN STANDAR KOMPETENSI JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN KAMUS KOMPETENSI DAN STANDAR KOMPETENSI JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 51 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dinyatakan bahwa Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit. Selanjutnya, sesuai ketentuan dalam Pasal 1 angka 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur atau kondisi kecacatan. Dalam rangka mendukung terwujudnya Manajemen ASN berdasarkan Sistem Merit, perlu adanya Kamus Kompetensi dan Standar Kompetensi Jabatan di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Standar kompetensi jabatan terdiri dari standar kompetensi manajerial dan standar kompetensi teknis/bidang. Assessment Center diperlukan untuk mengetahui profil kompetensi seorang pegawai/pejabat dan memetakan profil kompetensi seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berdasarkan standar kompetensi yang telah ditetapkan.

5 B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Peraturan Menteri Koordinator ini dimaksudkan sebagai acuan dalam Manajemen ASN di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk mengukur kompetensi individu ASN dalam kegiatan rekrutmen, pengembangan, pengangkatan, penempatan, promosi dalam suatu jabatan, dan pelaksanaan rekrutmen terbuka jabatan tinggi di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2. Tujuan ditetapkannya Peraturan Menteri Koordinator ini adalah agar penyelenggaraan Manajemen ASN dilakukan berdasarkan Sistem Merit. C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Peraturan Menteri Koordinator ini meliputi: 1. Klasifikasi Kompetensi Manajerial; 2. Kamus Kompetensi Manajerial; 3. Standar Kompetensi Manajerial; dan 4. Standar Kompetensi Teknik. D. PENGERTIAN Dalam Peraturan Menteri Koordinator ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai Aparatur Sipil Negara, yang selanjutnya disebut Pegawai adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan. 2. Kompetensi adalah karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan. 3. Nama Kompetensi adalah nama yang mewakili kompetensi perilaku untuk memudahkan penguraian perilaku tertentu. 4. Definisi Kompetensi adalah pengertian umum mengenai kompetensi tertentu.

-6 5. Tingkat Kemahiran adalah pengertian khusus mengenai tingkat penguasaan dari suatu kompetensi, yang meliputi 4 (empat) tingkat kemahiran pada setiap kompetensi, yaitu: a) Level 1 atau Entry Level = Dasar; b) Level 2 atau Proficient Level = Efektif; c) Level 3 atau Mastery Level = Menguasai; dan d) Level 4 atau Expert Level = Ahli. 6. Indikator Perilaku (Key Behavior) adalah perilaku yang seyogyanya ditampilkan mewakili suatu kompetensi untuk memastikan tugas dilaksanakan dengan berhasil. Jika ditunjukkan secara efektif, akan menghasilkan kinerja yang baik dari kompetensi perilaku tertentu. Indikator perilaku dapat dipakai untuk mengevaluasi secara mendalam performa individu dalam kompetensi perilaku dan mengarahkan pengembangannya. 7. Kompetensi Manajerial adalah soft competency yang mencakup aspek pengetahuan dan sikap sesuai tingkatan jabatan struktural. 8. Kompetensi Teknis adalah kemampuan kerja setiap pegawai yang mencakup aspek pengetahuan dan keterampilan yang mutlak diperlukan dalam melaksanakan tugas-tugas jabatannya. 9. Standar Kompetensi Jabatan adalah tingkatan Kompetensi yang dipersyaratkan dalam suatu jabatan tertentu, yang terdiri atas Standar Kompetensi Manajerial dan Standar Kompetensi Teknik. 10. Standar Kompetensi Manajerial adalah persyaratan Kompetensi Manajerial minimal yang harus dimiliki seorang Pegawai dalam menduduki jabatan tertentu. 11. Kamus Kompetensi Manajerial adalah kumpulan Kompetensi jabatan yang meliputi Nama Kompetensi, Definisi Kompetensi, Tingkat Kemahiran dan Indikator Perilaku. 12. Standar Kompetensi Teknik adalah kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian yang berdasarkan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan. E. KLASIFIKASI KOMPETENSI MANAJERIAL Klasifikasi Kompetensi Manajerial di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencakup 5 (lima) kelompok, yaitu:

7 1. Planning (kemampuan merencanakan dan mengimplementasikan); 2. Art of Delivering (kemampuan melayani); 3. Leadership (kemampuan memimpin); 4. Cognitif (kemampuan berpikir analitik/konseptual); dan 5. Personal Effectiveness (kemampuan bersikap dewasa). Kelima hal tersebut menjadi Standar Kompetensi Manajerial, sebagai berikut: No. Kompetensi Manajerial Kode Sub Kompetensi Sub Kompetensi Manajerial 1. Planning PO Planning and Organizing (Perencanaan dan Pengorganisasian). VS Visioning & Strategic Thinking (Berpikir Strategis dan Jangka Panjang). 2. Art of Delivering BP Building Partnership (Membangun Kemitraan). 3. Leadership MO Managing Others (Mengelola Orang Lain). GO Gaining Commitment (Memperoleh Komitmen). 4. Cognitif AC Analytical & Conceptual Thinking (Mendapatkan Informasi yang Akurat, Berpikir Konseptual). 5. Personal Effectiveness IN PC Inovation (Inovasi). Personal Credibility & Integrity (Integritas dan Kredibilitas Pribadi). IC Interpersonal Communication (Komunikasi Antar Pribadi). F. STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL Standar Kompetensi Manajerial berisikan tingkat kebutuhan minimal kompetensi manajerial sesuai dengan jenjang jabatannya. Standar Kompetensi Manajerial di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yaitu:

8 No Kompetensi Manajerial Level Kebutuhan Kompetensi Berdasarkan Eselon* ES I ES II ES III ES IV Pelaksana 1. Planning PO4 PO4 P03 P02 P01 VS4 VS3 VS2 VS2 VS1 2. Art of Delivering BP4 BP4 BP3 BP2 BP1 3. Leadership M04 M04 M03 MO2 MO1 GC4 GC4 GC3 GC2 GC 1 4. Cognitif AC4 AC3 AC3 AC2 AC1 IN4 IN4 IN3 IN2 IN1 5. Personal Effectiveness PC4 PC4 PC3 PC3 PC2 IC4 IC4 IC3 IC2 IC1 Keterangan: Penggunaan huruf dan angka pada kolom level kebutuhan kompetensi berdasarkan eselon merupakan kode kompetensi dan level pada kompetensi manajerial. G. KAMUS KOMPETENSI MANAJERIAL 1. Kode Kompetensi = PO Nama Kompetensi : PLANNING AND ORGANIZING (PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN). Definisi : Merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaan sesuai tujuan organisasi dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai prioritas yang telah ditetapkan. Level Tingkat Kemahiran Deskripsi 1 Memahami sasaran kerja yang hams dicapai Indikator Perilaku a. Memahami sasaran kerja. b. Menentukan prioritas pekerjaan sendiri.

9 c. Melaksanakan tahapan kerja sesuai prosedur. 2 Merencanakan dan mengorganisasikan pekerj aan a. Menentukan prioritas pekerjaan pada lingkup bidang tugasnya. b. Menyusun rencana jangka pendek untuk mencapai sasaran kerja. c. Mengidenfikasi sumber daya sesuai dengan kebutuhan. d. Memastikan tugas dapat diselesaikan sesuai rencana. e. Menye suaikan penggunaan waktu dan alokasi sumber daya. 3 Mengembangkan dan mengintegrasikan perencanaan kerja a. Menyusun rencana jangka menengah dengan mempertimbangkan faktor risiko. b. Menggunakan seluruh sumber daya organisasi untuk menyusun perencanaan. c. Mengintegrasikan dan mengevaluasi perencanaan sesuai kebutuhan organisasi. d. Mengantisipasi adanya kendala dalam pelaksanaan tugas dengan membuat rencana kontingensinya. 4 Merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaan pada tingkatan strategis a. Menyusun rencana strategis j angka panj ang dengan mempertimbangkan faktor risiko. b. Mengoptimalkan sumber daya untuk tuj uan strategis organisasi. c. Memastikan program prioritas dapat tercapai sesuai rencana. 2. Kode Kompetensi = VS Nama Kompetensi : VISIONING & STRATEGIC THINKING (BERPIKIR STRATEGIS DAN JANGKA PANJANG).

- 10 - Definisi : Mengidentifikasi sasaran jangka panjang dengan mengembangkan gagasan strategik yang terbaik. Level Tingkat Kemahiran De skripsi 1 Memahami visi dan misi organisasi Indikator Perilaku a. Memahami visi, misi dan tujuan organisasi. b. Melaksanakan nilai-nilai organisasi. c. Melihat peluang di masa yang akan datang. 2 Memanfaatkan visi dan misi sebagai acuan dalam melaksanakan pekerj aan 3 Menganalisa dampak keterkaitan rencana organisasi dengan kondisi nasional 4 Merumuskan visi, misi dan strategi jangka panjang organisasi a. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran organisasi. b. Memberikan alternatif solusi yang mendukung tujuan strategis. a. Mengidentifikasi permasalahan internal dan eksternal dalam pelaksanaan strategi organisasi. b. Memprakarsai inisiatif strategi organisasi yang dapat diimplementasikan. a. Merumuskan penyusunan strategi jangka panjang dengan mengantisipasi situasi di tingkat nasional dan global. b. Mewujudkan gagasan yang dapat diimplementasikan sesuai visi organisasi. 3. Kode Kompetensi = BP Nama Kompetensi : BUILDING PARTNERSHIP (MEMBANGUN KEMITRAAN). Definisi : Membangun, mempertahankan dan memperkuat kemitraan secara luas, di dalam dan di luar organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

Level Tingkat Kemahiran Deskripsi Indikator Perilaku 1 Menjalin kemitraan a. Menjalin kemitraan secara formal sesuai tuntutan tugas. b. Menindaklanjuti keluhan dan umpan balik dari pemangku kepentingan sesuai dengan kewenangannya. 2 Mempertahankan kemitraan a. Mempertahankan kemitraan melalui kontak informal, sesuai dengan kode etik organisasi. b. Membangun kualitas kemitraan untuk kepentingan bersama. c. Mengembangkan kesempatan untuk memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan ketentuan. 3 Memperkuat jaringan kemitraan a. Memperkuat jaringan kemitraan untuk kepentingan jangka panjang, secara terencana. b. Memperluas jaringan kemitraan untuk membangun citra organisasi secara berkesinambungan. c. Menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemangku kepentingan. 4 Memanfaatkan dan mengembangkan jaringan kemitraan untuk mendukung sasaran organisasi a. Memanfaatkan (pengetahuan mengenai budaya, struktur formal dan informal dari suatu) organisasi lain untuk mendukung pencapaian sasaran organisasi. b. Mengembangkan kemitraan dengan pihak-pihak yang dapat mendukung tercapainya sasaran organisasi. c. Memelihara hubungan dengan pemangku kepentingan yang berorientasi pada manfaat jangka panjang.

- 12-4. Kode Kompetensi = MO Nama Kompetensi : MANAGING OTHERS (MENGELOLA ORANG LAIN). Definisi : Mengarahkan dan memimpin orang lain untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi, termasuk di dalamnya mendorong kinerja melalui motivasi dan mampu mengoptimalkan potensi orang lain. Level Tingkat Kemahiran Deskripsi 1 Memberikan instruksi praktis Indikator Perilaku a. Memberikan instruksi dan petunjuk praktis dalam menyelesaikan tugas. b. Memberikan contoh-contoh dalam melakukan pekerjaan. c. Memastikan orang lain memiliki informasi yang diperlukan untuk penyelesaian tugas. 2 Mengarahkan orang lain a. Memahami kelebihan dan kelemahan orang lain. b. Memberikan umpan balik atas hasil kerja orang lain untuk perbaikan kinerja. c. Menerima tanggung jawab akan hasil kerja orang lain. 3 Mengoptimalkan potensi orang lain a. Mendelegasikan tugas sesuai dengan kemampuan orang lain. b. Memberi kesempatan orang lain untuk mengambil keputusan dan melakukan tugas-tugas yang menantang. c. Mendorong orang lain untuk berprestasi dan bekerja lebih dari standar yang ditetapkan. 4 Memberikan inspirasi kepada orang lain a. Membangun komitmen orang lain sesuai visi dan misi organisasi.

- 13 - b. Memberikan inspirasi kepada orang lain dalam hal integritas, komitmen, dan kerja keras. c. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan orang lain. 5. Kode Kompetensi = GC Nama Kompetensi : GAINING COMMITMENT (MEMPEROLEH KOMITMEN). Definisi : Menggunakan cara yang tepat untuk memperoleh komitmen dari pihak lain. Level Tingkat Kemahiran Deskripsi 1 Menyampaikan fakta dan informasi dengan jelas Indikator Perilaku a. Memberikan informasi tentang situasi/isu yang dihadapi. b. Menyampaikan arah, tuj uan, dan harapan. 2 Menyajikan alasan a. Menjelaskan alasan yang melatarbelakangi suatu isu/ situasi. b. Mengantisipasi respon orang lain dan menyesuaikan alasan yang dapat menarik minat orang lain. c. Mengidentifikasi solusi yang menguntungkan setiap pihak yang terlibat. 3 Mendorong dan memfasilitasi munculnya komitmen a. Menyelaraskan berbagai kepentingan yang berlainan. b. Memahami budaya yang berbeda-beda dan menggunakan gaya yang sesuai untuk mendapatkan komitmen. c. Meyakinkan orang lain untuk mendukung gagasan.

- 14-4 Memperoleh komitmen a. Mengaplikasikan strategi taktis untuk memperoleh komitmen guna mendukung pengambilan keputusan. b. Menggunakan kemampuan mengelola kelompok untuk mendapatkan komitmen semua pihak. 6. Kode Kompetensi = AC Nama Kompetensi : ANALYTICAL & CONCEPTUAL THINKING (BERPIKIR ANALITIS DAN KONSEPTUAL). Definisi : Memahami masalah dengan menguraikannya secara logis dan mengidentifikasi pola hubungan dalam suatu rangkaian informasi untuk membentuk pemahaman atau konsep baru sesuai dengan tujuan organisasi. Level Tingkat Kemahiran Deskripsi 1 Mengidentifikasi inti masalah Indikator Perilaku a. Mengenali masalah. b. Menganalisis situasi sekarang dengan menggunakan aturan yang sudah dikenali secara umum. c. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab permasalahan terkait dengan pekerjaannya. 2 Mengenali dan mengurai pola hubungan yang logis a. Melihat pola atau hubungan sebab akibat antara dua masalah atau situasi. b. Menarik kesimpulan dan membuat rekomendasi sederhana dalam menyelesaikan masalah. c. Mengenali pola, trend ketika melihat suatu situasi. d. Mengenali adanya persamaan dan perbedaan antara situasi masa lampau dan saat ini.

- 15-3 Menyederhanakan konsep yang kompleks melalui proses berpikir sistematis dan komprehensif a. Mengidentifikasi hubungan antara beberapa masalah yang tidak berhubungan secara langsung. b. Mengidentifikasi isu kunci dalam situasi yang kompleks. c. Membuat situasi yang kompleks menjadi lebih jelas, sederhana dan mudah dimengerti. d. Mengantisipasi hambatan dan dampak yang akan muncul, serta mengantisipasi penanggulangannya pada langkah selanjutnya. 4 Membentuk pemahaman atau konsep-konsep baru berdasarkan pemikiran yang multi dimensi dan multi perspektif a. Melihat masalah secara cermat, dari berbagai sudut pandang, sebelum memutuskan solusi yang akan diambil. b. Mengembangkan alternatif solusi untuk mengatasi masalah yang kompleks, dengan pertimbangan yang jauh ke depan dan bersifat lintas fungsi. c. Mengintegrasikan data/ informasi dari berbagai sumber melibatkan data/ informasi yang jumlahnya banyak. d. Me nj elaskan masalah yang kompleks dengan cara mengidentifikasi data dan mengembangkannya menjadi suatu konsep/ model baru. e. Mengembangkan suatu konsep baru yang nyata sesuai dengan kebutuhan organisasi ke depan. 7. Kode Kompetensi = IN Nama Kompetensi : INNOVATION (INOVASI). Definisi : Kemampuan memunculkan ide/gagasan dan pemikiran baru serta kreatif dalam rangka meningkatkan efektivitas kerja.

- 16 - Level Tingkat Kemahiran Deskripsi Indikator Perilaku 1 Mencetuskan gagasan a. Menterjemahkan informasi, instruksi, atau arahan tugas ke dalam gagasan yang dapat mendukung pencapaian hasil. b. Mengkaji hal-hal yang dilakukan di masa lalu. c. Mengidentifikasi alternatif ide atau gagasan baru yang mungkin dapat diterapkan. 2 Mengembangkan gagasan baru a. Mengembangkan gagasan/karya baru yang lebih memaksimalkan pencapaian hasil. b. Memandang masalah-masalah taktis atau inisiatif dari perspektif yang luas dan menekankan solusi yang mendukung tujuan organisasi. 3 Mengimplementasikan gagasan/hal baru a. Menciptakan dan mengimplementasikan gagasan baru atau karya kreatif yang menghasilkan peningkatan kinerja organisasi. b. Mengelola implementasi gagasan baru secara berkesinambungan. 4 Melakukan terobosan yang orisinil yang bermanfaat bagi organisasi a. Melakukan terobosan sehingga menghasilkan kinerja organisasi yang unggul. b. Memastikan implementasi terobosan benar-benar berhasil menghasilkan kinerja organisasi yang unggul. 8. Kode Kompetensi = PC Nama Kompetensi : PERSONAL CREDIBILITY & INTEGRITY (INTEGRITAS & KREDIBILITAS PRIBADI). Definisi : Menampilkan diri sebagai pribadi yang konsisten dan bertanggung jawab, dapat

- 17 - diandalkan dan dapat dipercaya, serta mendukung dan mendorong berlakunya etika, norma dan nilai-nilai (termasuk budaya kerja) organisasi. Level Tingkat Kemahiran Deskripsi 1 Menjadi pribadi yang dapat dipercaya Indikator Perilaku a. Memiliki tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. b. Mengikuti prosedur kerja, peraturan dan kode etik organisasi yang standar. c. Memiliki sikap atau tindakan sesuai perkataan. d. Menggunakan dan mengelola sumber daya di lingkup tugas atau otoritasnya. e. Menghargai orang lain dan memperlakukannya secara adil. 2 Melakukan tindakan yang konsisten dengan etika dan nilai-nilai, termasuk budaya kerja organisasi a. Menjaga sikap dan tindakan sesuai dengan etika dan nilainilai, termasuk budaya kerja dalam organisasi secara konsisten. b. Mengambil tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan sendiri, tidak menyalahkan pihak lain. c. Mengidentifikasi dan mempertimbangkan berbagai aspek etis, saat membuat suatu keputusan. 3 Menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai, termasuk budaya kerja organisasi a. Menciptakan iklim/ suasana saling percaya antar individu dalam organisasi. b. Membangun dan mengimplementasikan sistem kerja yang dapat meminimalisir penyimpangan, ketidakjujuran atau inkonsistensi dalam bekerj a.

- 18 - c. Memiliki kesediaan untuk menarik hasil / produk kerja karena praktek kerja yang tidak etis. 4 Memberi teladan dalam menerapkan nilai, norma dan etika organisasi pada segala situasi dan mengarahkan serta menyebarluaskan etika dan nilai-nilai, termasuk budaya kerja organisasi a. Mengarahkan dan mendorong organisasi untuk bekerja, bertindak dan berhubungan dengan pihak lain sesuai etika dan nilai-nilai, termasuk budaya kerja organisasi. b. Memiliki keberanian mengambil tindakan atas perilaku dirinya dan atau orang lain yang tidak etis, meskipun ada resiko yang signifikan untuk diri sendiri dan pekerj aan. c. Mengaj ak orang lain untuk bertindak dan bekerja sesuai dengan etika dan nilai-nilai dalam organisasi. d. Memiliki keberanian berhadapan atau menentang pihak-pihak yang mempunyai kekuasaan demi menegakkan etika dan nilai-nilai dalam organisasi. 9. Kode Kompetensi = IC Nama Kompetensi : INTERPERSONAL COMMUNICATION (KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI). Definisi : Berkomunikasi jelas dan efektif dengan individu di dalam dan di luar organisasi. Tingkat Kemahiran Level Deskripsi 1 Mendengar dan menyampaikan informasi dengan baik Indikator Perilaku a. Mendengarkan pihak lain secara aktif. b. Menyampaikan informasi, pikiran atau pendapat dengan jelas, singkat, dan tepat dengan menggunakan cara/ media yang sesuai dan mengikuti alur yang logis.

- 19-2 Menciptakan komunikasi dua arah a. Memahami dan menginterpretasikan pesanpesan dari orang lain. b. Memberikan respon yang sesuai. c. Memeriksa dan memastikan pemahaman dari pendengar. 3 Memiliki kepekaan terhadap individu dan situasi di sekitarnya a. Menyampaikan informasi dengan gaya bicara yang sesuai per spektif / latar belakang pendengar. b. Mengantisipasi reaksi terhadap informasi yang disampaikan. c. Mempertimbangkan situasi pada saat berkomunikasi. 4 Mengkomunikasikan hal-hal yang sensitif dan kompleks a. Menyampaikan isu-isu yang kompleks dengan jelas dan dapat dipercaya. b. Menyampaikan suatu informasi yang sensitif dan/atau tidak popular dengan cara diplomatis. c. Menggunakan berbagai metode komunikasi untuk menyamakan pemahaman terhadap isu yang sensitif dan kompleks. H. STANDAR KOMPETENSI TEKNIK Kompetensi teknik berisikan kompetensi yang sesuai dengan keterampilan dan/atau pengetahuan yang diperlukan jabatan, baik jabatan yang bersifat administrasi, fungsional, dan pimpinan tinggi. Kompetensi teknik ini digunakan untuk menentukan kebutuhan pengetahuan atau keterampilan kerja yang dapat memproses input menjadi output sesuai dengan jabatannya. Contoh gambaran atas kompetensi teknik dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

-20- No. Kata Kunci Deskripsi Kompetensi * 1 Manajemen Kemampuan mengelola suatu proses pekerjaan sesuai fungsi unit organisasi pada suatu jabatan tertentu khususnya di lingkup Eselon IV ke atas. 2 Tata Usaha Kemampuan melakukan suatu pekerjaan administrasi se suai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. 3 Teknik Kemampuan mendesain dan mengkonsep sesuatu yang dapat diaplikasikan. 4 Kajian Kemampuan me ngkaj i suatu permasalahan secara ilmiah sehingga menghasilkan rumusan rekomendasi kebijakan. Manajemen Personalia, Manajemen SDM, Manajemen Keuangan, Manajemen Humas, Manajemen Operasional, dst. Tata Usaha Keuangan, Tata Usaha Kerumahtanggaan, Tata Usaha Persuratan, Legal Drafting, dst. Membuat Aplikasi Komputer, Membuat De sain Organisasi, Membuat Draft Peraturan Perundangundangan, dst. Kajian Fiskal, Kajian Moneter, Kajian Investasi, Kajian Kawasan Ekonomi, dst. 5 Keterampilan lain Kemampuan/ keterampilan yang dibutuhkan suatu jabatan selain dari ilmu manajemen, tata usaha, teknik dan kajian. Kemampuan Bahasa Inggris, Kemampuan Konseling, dst.

-21- Keterangan: 1. Kompetensi teknis dimaksud dijelaskan detailnya melalui turunan Peraturan Menteri Koordinator ini. 2. Biro yang mengurusi kepegawaian harus menyusun dan membahas bersama dengan unit kerja lainnya serta mengajukan penetapan kepada Sekretaris Kementerian Koordinator terkait detail Kompetensi Teknik. 3. Masing-masing unit kerja dapat melakukan usulan penyempurnaan terhadap Kompetensi Teknik yang dikoordinasikan oleh Biro yang mengurusi kepegawaian. MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA, Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum, Persidangan dan gan Masyarakat, ttd. DARMIN NASUTION di Priatna 405071999031002