BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

UNIT V MENJALANKAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR SECARA BINTANG-DELTA

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA

BAB III METODE PENELITIAN. pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

KARTU SOAL BENTUK PILIHAN GANDA

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

A. Kompetensi Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC

BAB 3 PENGUJIAN DAN HASIL PENGUKURAN. 3.1 Rangkaian dan Peralatan Pengujian

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR

LABSHEET PRAKTIK MESIN LISTRIK MESIN ARUS BOLAK-BALIK (MESIN SEREMPAK)

Modul Laboratorium Sistem Kendali. Penyusun: Isdawimah,ST.,MT dan Ismujianto,ST.,MT

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

UNIT IV MENJALANKAN DAN MEMBALIK PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE DENGAN MAGNETIC CONTACTOR DALAM HUBUNGAN-BINTANG

PENGGUNAAN ALAT UKUR ANALOG

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

BAB III METODE PENELITIAN

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR KONVERSI ENERGI. Disusun oleh: Ervan Hasan Harun, ST.,MT NIP

BAB II GENERATOR SINKRON

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

MODUL PERCOBAAN I MOTOR DC (ARUS SEARAH)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB II LANDASAN TEORI

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

TRAINER FEEDBACK THYRISTOR AND MOTOR CONTROL

Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perubahan beban terhadap karakteristik generator sinkron 3 fasa PLTG Pauh

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

Mesin AC. Dian Retno Sawitri

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi

Oleh : Bambang Dwinanto, ST.,MT Debi Kurniawan ABSTRAKSI. Kata Kunci : Perangkat, Inverter, Frekuensi, Motor Induksi, Generator.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan ditemukannya Generator Sinkron atau Alternator, telah memberikan. digunakan yaitu listrik dalam rumah tangga dan industri.

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MENGUKUR RESISTANSI BELITAN MEDAN DAN ROTOR

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.

Penggunaan & Pengaturan Motor Listrik PENGEREMAN MOTOR LISTRIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Kata Kunci: pengaturan, impedansi, amperlilit, potier. 1. Pendahuluan. 2. Generator Sinkron Tiga Fasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. adanya tambahan sumber pembangkit energi listrik baru untuk memenuhi

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Nama : Widdiyanto NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

STUDI PENGARUH ARUS EKSITASI PADA GENERATOR SINKRON YANG BEKERJA PARALEL TERHADAP PERUBAHAN FAKTOR DAYA

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

A. Kompetensi Mengenal peralatan-peralatan dan alat-alat ukur di laboratorium dasar listrik.

PENGARUH MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGUAT MEDAN MAGNET PADA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

Transformator (trafo)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS KINERJA GENERATOR DENGAN MENGGUNAKAN AVR. Analisis kinerja generator dengan menggunakan Automatic

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

PENGUJIAN UNJUK KERJA VARIABEL SPEED DRIVE VF-S9 DENGAN BEBAN MOTOR INDUKSI 3 FASA 1 HP

MODUL I TRANSFORMATOR SATU FASA

BAB II DASAR TEORI. Generator arus bolak-balik (AC) atau disebut dengan alternator adalah

ANALISIS PENENTUAN TEGANGAN TERMINAL, REGULASI, DAN EFISIENSI GENERATOR SINKRON 3 FASA ROTOR SALIENT POLE DENGAN METODE BLONDEL (TWO REACTION THEORY)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

Starter Dua Speed Untuk Motor dengan Lilitan Terpisah. (Separate Winding)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TUGAS PERTANYAAN SOAL

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MESIN DC MOTOR DC PENGUATAN TERPISAH

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Motor Sinkron. Dosen Pembimbing : Bpk. Chairul Hudaya. Kelompok : 8 Cakra Wirabuana Febi Hadi Permana Ihin Solihin

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

RANCANGAN BANGUN PENGUBAH SATU FASA KE TIGA FASA DENGAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

PENGATURAN TEGANGAN PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA 1 HP SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

B UK U PANDUA N PR A K TIK UM TEK NIK TENA GA L ISTR IK 2014

PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA

BAHAN PERKULIAHAN. Disusun Oleh : Istanto W. Djatmiko

HUKUM OHM, DAYA DAN ENERGI

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Generator Sinkron Satu Fasa Pabrik Pembuat : General Negara Pembuat : China Fasa : 1 Tipe : ST - 3 Kapasitas : 3 kva Tegangan : 230 Volt Arus Jangkar : 13 Ampere Frekuensi : 50 Hz Faktor Daya (Cos φ) : 1.0 Putaran : 1500 rpm Arus Eksitasi : 2 Ampere Tegangan Eksitasi : 42 Volt 49

50 Kelas Isolasi : B b. Motor listrik sebagai penggerak mula Merk : Dong Feng Fasa : 3 Negara pembuat : China Tipe : Y100L1-4 Hubungan belitan jangkar : Bintang (Y) Jumlah kutub : 4 Daya : 2.2 kw / 3 HP Tegangan : 220/380 Volt Arus : 5.16 Ampere Frekuensi : 50 Hz Putaran : 1430 rpm Kelas Isolasi : B

51 c. Beban-beban Tabel 3.1 Beban-beban Percobaan No. Beban Resistif Beban Resistif-Induktif Beban Resistif-Kapasitif (R) (R-L) (R-C) 1. 200 Watt (17,3 Ohm) 200 Watt + SL 26 W (191,50 H) 200 Watt + 4,25 uf 2. 250 Watt (13,0 Ohm) 250 Watt + SL 26 W (191,50 H) 250 Watt + 6,00 uf 3. 300 Watt (10,6 Ohm) 300 Watt + SL 46 W (633,80 H) 300 Watt + 7,25 uf 4. 350 Watt (9,3 Ohm) 350 Watt + SL 46 W (633,80 H) 350 Watt + 8,25 uf 5. 400 Watt (8,2 Ohm) 400 Watt + SL 72 W (146,39 H) 400 Watt + 9,25 uf 6. 450 Watt (7,3 Ohm) 450 Watt + SL 72 W (146,39 H) 450 Watt + 10,00 uf 7. 500 Watt (6,5 Ohm) 500 Watt + SL 85 W (1102,60 H) 500 Watt + 12,75 uf 8. 550 Watt (6,2 Ohm) 550 Watt + SL 85 W (1102,60 H) 550 Watt + 12,75 uf 9. 600 Watt (5,5 Ohm) 600 Watt + SL 131 W (163,20 H) 600 Watt + 13,25 uf 10. 650 Watt (5,2 Ohm) 650 Watt + SL 131 W (163,20 H) 650 Watt + 13,25 uf 11. 700 Watt (4,8 Ohm) 700 Watt + SL 170 W (345,00 H) 700 Watt + 14,25 uf 12. 750 Watt (4,6 Ohm) 750 Watt + SL 170 W (345,00 H) 750 Watt + 14,25 uf 13. 850 Watt (4,3 Ohm) 850 Watt + SL 196 W (126,31 H) 850 Watt + 16,00 uf 14. 1200 Watt (3,0 Ohm) 1200 Watt + SL 219 W (104,67 H) 1200 Watt +16,00 uf 15. 1550 Watt (2,5 Ohm) 1520 Watt + SL 219 W (104,67 H) 1550 Watt + 16,00 uf d. Alat-alat Volt meter AC dan DC Ampere meter AC dan DC Watt meter Tacho meter Cos φ meter Variable Power Supply AC to DC

52 3.2 Diagram Alur Penelitian Mulai Studi literatur mengenai Generator Sinkron Satu Fasa Pembuatan Rangkaian pecobaan dan penentuan alat serta bahan yang dibutuhkan Menentukan langkah-langkah pengujian dan data yang akan diambil Pengujian dan Pengambilan Data Analisis data hasil pengujian Selesai Gambar 3.1 Flowchart Penelitian

53 3.3 Langkah-Langkah Pengujian Generator Satu Fasa 3.3.1 Percobaan generator sinkron satu fasa tanpa beban dengan penguat terpisah a. Rangkaian Percobaan tanpa beban dengan penguat terpisah Rangkaian percobaan generator sinkron satu fasa tanpa beban dengan penguat terpisah dapat dilihat pada Gambar 3.2 dibawah ini : Power Supply GW Instek Model : GPC-3030D Gambar 3.2 Rangkaian Percobaan Generator Sinkron Satu Fasa Tanpa Beban Dengan Penguat Terpisah b. Peralatan percobaan Pada percobaan dengan tanpa beban dengan penguat terpisah menggunakan peralatan percobaan antara lain : 1. Generator sinkron satu fasa 220-230 VAC 3 KVA sebagai pengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik. 2. Motor Listrik 3 Fasa Sebagai penggerak mula.

54 3. Varible Speed Drive (VSD) sebagai pengatur kecepatan putar motor dengan pengaturan frekuensi. 4. Variable Power Supply AC to DC GW instek Model : GPC- 3030D sebagai sumber arus DC dan pengatur besarkecilnya arus eksitasi generator. 5. Tachometer digital sebagai pengukur putaran generator. 6. Amperemeter (A1) untuk mengukur arus eksitasi (If) generator. 7. Voltmeter (V1) untuk mengukur tegangan terminal (Vt) generator. c. Besaran dan Variabel yang diukur Besaran dan variabel yang diukur dalam percobaan generator sinkron satu fasa tanpa beban dengan penguat terpisah, diantaranya : - Tegangan Terminal Generator (Vt) (Volt) - Arus Searah Eksitasi Generator (If) (mili Ampere) d. Langkah dan Prosedur Percobaan dan Pengambilan Data 1. Rangkai alat sesuai dengan gambar 3.2 dengan Variable Power Supply AC to DC GW instek Model : GPC-3030D pada posisi OFF.

55 2. Pastikan rangkaian benar sesuai gambar rangkaian 3.1, terutama sumber Eksitasi DC dari Variable Power Supply AC to DC GW instek Model : GPC-3030D jangan sampai terbalik input probe positif (+) dan negatifnya (-). 3. Tekan switch ke posisi On Variable Power Supply AC to DC GW instek Model : GPC-3030D dan pastikan Variable Power Supply Eksitasi pada posisi minimum. 4. Atur Frekuensi Varible Speed Drive (VSD) agar kecepatan motor konstan pada 1500 Rpm. 5. Catat tegangan terminal sebelum arus penguat/eksitasi di naikkan (If=0) 6. Naikkan arus penguat/eksitasi dengan memutar DC Variable Power Supply Eksitasi secara bertahap (A1) dengan menjaga kecepatan putar dan frekuensi agar tetap konstan dalam setiap kenaikan arus penguat/eksitasi, kemudian catat tegangan terminal generator (V1) pada setiap kenaikan arus penguat/eksitasi. 7. Turunkan putaran penggerak mula/motor dengan menurunkan frekuensi pada Varible Speed Drive (VSD) secara bertahap hingga putaran motor berhenti.

56 8. Putar ke posisi OFF Main Power Supply Switch sehingga Magnetic Contactor (MC) dalam posisi Open/terputus dengan sumber. 9. Kembalikan posisi Variable Power Supply AC to DC GW instek Model : GPC-3030D pada posisi minimum dan matikan (OFF) power dengan menekan switch button. 10. Percobaan selesai 3.3.2 Percobaan generator sinkron satu fasa tanpa beban dengan penguat sendiri a. Rangkaian Percobaan tanpa beban dengan penguat sendiri Rangkaian percobaan generator sinkron satu fasa tanpa beban dengan penguat sendiri dapat dilihat pada Gambar 3.3 dibawah ini : Gambar 3.3 Rangkaian Percobaan Generator Sinkron Satu Fasa Tanpa Beban Dengan Penguat Sendiri

57 b. Peralatan percobaan Pada percobaan dengan tanpa beban dengan penguat sendiri menggunakan peralatan percobaan antara lain : 1. Generator sinkron satu fasa 220-230 VAC 3 KVA sebagai pengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik. 2. Motor Listrik 3 Fasa Sebagai penggerak mula. 3. Varible Speed Drive (VSD) sebagai pengatur kecepatan putar motor dengan pengaturan frekuensi. 4. Variable Power Resistor sebagai pengatur besar-kecilnya sumber eksitasi arus DC generator. 5. Tachometer digital sebagai pengukur putaran generator. 6. Amperemeter (A1) untuk mengukur arus eksitasi (If) generator. 7. Voltmeter (V1) untuk mengukur tegangan terminal (Vt) generator. 8. Voltmeter (V2) untuk mengukur tegangan eksitasi (Vf) generator. c. Besaran dan Variabel yang diukur Besaran dan variabel yang diukur dalam percobaan generator sinkron satu fasa tanpa beban dengan penguat sendiri, diantaranya : - Tegangan Terminal Generator (Vt) (Volt) - Arus Searah Eksitasi Generator (If) (mili Ampere)

58 d. Langkah dan Prosedur Percobaan dan Pengambilan Data 1. Rangkai alat sesuai dengan gambar 3.3 dengan Variable Power Resistor Eksitasi pada posisi minimum. 2. Putar ke posisi ON Main Power Supply Switch sehingga Magnetic Contactor (MC) dalam posisi Closed/terhubung dengan sumber. 3. Tekan excitation switch selector ke posisi ON dan pastikan Variable Power Resistor Eksitasi pada posisi minimum. 4. Atur Frekuensi Varible Speed Drive (VSD) agar kecepatan motor konstan pada 1500 Rpm. 5. Catat tegangan terminal sebelum arus penguat/eksitasi di naikkan (If=0) 6. Naikkan arus penguat/eksitasi dengan memutar DC Variable Power Resistor Eksitasi secara bertahap (A1) dengan menjaga kecepatan putar dan frekuensi agar konstan dalam setiap kenaikan arus penguat/eksitasi, kemudian catat tegangan terminal generator (V1) pada setiap kenaikan arus penguat/eksitasi. 7. Turunkan putaran penggerak mula/motor dengan menurunkan frekuensi pada Varible Speed Drive (VSD) secara bertahap hingga putaran motor berhenti.

59 8. Putar ke posisi OFF Main Power Supply Switch sehingga Magnetic Contactor (MC) dalam posisi Open/terputus dengan sumber. 9. Percobaan selesai 3.3.3 Percobaan generator sinkron satu fasa berbeban R, RL dan RC a. Rangkaian Percobaan berbeban R, RL dan RC Rangkaian percobaan generator sinkron satu fasa berbeban dengan penguat terpisah dan penguat sendiri dapat dilihat pada Gambar 3.4 dan 3.5 dibawah ini : Power Supply GW Instek Model : GPC-3030D Gambar 3.4 Rangkaian Percobaan Generator Berbeban Dengan Penguat Terpisah

60 Gambar 3.5 Rangkaian Percobaan Generator Berbeban Dengan Penguat Sendiri b. Rangkaian beban yang dipasang a) b)

61 c) Gambar 3.6 Rangkaian Beban Percobaan a) Rangkaian beban Resistif (R) b) Rangkaian beban R L c) Rangkaian beban R C c. Peralatan percobaan Pada percobaan dengan beban R, RL dan RC menggunakan peralatan percobaan antara lain : 1. Generator sinkron satu fasa 220-230 VAC 3 KVA sebagai pengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik. 2. Motor Listrik 3 Fasa Sebagai penggerak mula. 3. Varible Speed Drive (VSD) sebagai pengatur kecepatan putar motor dengan pengaturan frekuensi. 4. Variable Power Supply AC to DC GW instek Model : GPC- 3030D sebagai sumber arus DC dan pengatur besarkecilnya arus eksitasi generator. 5. Tachometer digital sebagai pengukur putaran generator. 6. Amperemeter (A1) untuk mengukur arus eksitasi generator.

62 7. Voltmeter (V1) untuk mengukur tegangan eksitasi generator. 8. Amperemeter (A2) untuk mengukur arus output generator. 9. Voltmeter (V2) untuk mengukur tegangan terminal generator. 10. Wattmeter (W) untuk mengukur Daya output generator. 11. Cos φ meter untuk mengukur Faktor Daya generator. d. Besaran dan Variabel yang diukur Besaran dan variabel yang diukur dalam percobaan generator sinkron satu fasa dengan beban nol, diantaranya : - Tegangan Terminal Generator (Vt) (Volt) - Arus beban Generator (Ia) (Ampere) - Daya output (Pout) (Watt) - Putaran poros generator (n) (Rpm) - Faktor daya (Cos φ) e. Langkah dan Prosedur Percobaan dan Pengambilan Data 1. Rangkai alat sesuai dengan gambar 3.4 dengan Variable Power Supply AC to DC GW instek Model : GPC-3030D pada posisi OFF.

63 2. Putar ke posisi ON Main Power Supply Switch sehingga Magnetic Contactor (MC) dalam posisi Closed/terhubung dengan sumber. 3. Tekan switch ke posisi ON Variable Power Supply AC to DC GW instek Model : GPC-3030D dan atur Variable Power Supply dengan besar arus eksitasi (If) 2 Ampere sesuai dengan eksitasi maksimal generator. Pada Generator dengan penguat terpisah lepaskan Variable Power Supply dan rangkai penguat generator sesuai rangkaian pada gambar 3.5 diatas. 4. Atur Frekuensi Varible Speed Drive (VSD) agar kecepatan motor konstan pada 1500 Rpm. 5. Pasang beban resistif dengan menutup saklar (S1), kemudian naikkan beban resistif secara bertahap sesuai dengan keperluan data dengan menjaga arus medan (If), dan putaran (n) dalam keadaan konstan. 6. Pada setiap penambahan beban, catat hasil pengukuran yang terbaca pada Wattmeter, A1, A2, V1 dan V2. 7. Turunkan putaran penggerak mula/motor dengan menurunkan frekuensi pada Varible Speed Drive (VSD) secara bertahap hingga putaran motor berhenti.

64 8. Putar ke posisi OFF Main Power Supply Switch sehingga Magnetic Contactor (MC) dalam posisi Open/terputus dengan sumber. 9. Untuk percobaan dengan beban resistif-induktif (R-L), dan resistif-kapasitif (R-C) lakukan seperti langkah saat percobaan dengan beban resistif (langkah No. 5 8) 10. Percobaan selesai 3.4 Pengolahan Data dan Analisis Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Data yang ada dipilih dan dipilah sesuai kebutuhan penelitian. Pada pengolahan data, dilakukan pengelompokan data-data percobaan generator tanpa beban dan data-data generator berbeban, data dari percobaan generator tanpa beban menunjukkan karakteristik tegangan terminal (Vt) generator sinkron satu fasa apabila arus eksitasi (If) di beri kenaikan secara konstan hingga arus nominalnya. Pada percobaan generator berbeban data yang diambil adalah data yang akan menunjukkan karakteristik generator berupa data tegangan terminal (Vt), arus beban (Ia) dan faktor daya (Cos φ) apabila diberikan beban berupa beban resistif murni (R), resistif-induktif (R-L) dan resistif-kapasitif (R-C) yang dinaikkan besar dayanya, dengan arus eksitasi (If) yang dijaga konstan. Pengolahan data dilakukan dengan software Microsoft Excel 2013 untuk mendapatkan kurva karakteristik generator sinkron satu fasa.

65 Dari data dan kurva karakteristik generator sinkron satu fasa tersebut yang nantinya akan dianalisis. Data yang akan dianalisis adalah perbandingan serta hubungan antara besarnya perubahan beban resistif murni (R), resistif-induktif (R- L) dan resistif-kapasitif (R-C) terhadap tegangan terminal generator (Vt) dan arus beban generator (Ia) pada penguat terpisah dan penguat sendiri (self excitation) tanpa membahas rugi-rugi pada generator sinkron satu fasa. Setelah mengetahui karakteristik generator diharapkan dapat memasang beban yang sesuai dengan karakteristik dan kemampuan kerja generator, sehingga kestabilan kinerja generator dan keseimbangan dalam sistem generator sinkron satu fasa dapat dicapai. 3.5 Penulisan Laporan Setelah selesai melakukan percobaan, pengambilan data dan pengolahan data maka langkah berikutnya adalah menyusun karya tulis sesuai dengan peraturan yang baku.