BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ahdawi Firmansyah, 2014

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fariz Eka Nurfu ad, 2013

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Raden Indra Firmansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurbaiti Rahmah, 2015

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat. Tuntuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan penggunaan teknologi informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berbicara tentang pendidikan, berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. ruangan kelas, dengan kondisi dimana guru atau pengajar mengajar di depan

I. PENDAHULUAN. rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dalam mempersiapkan generasi muda, termasuk peserta didik dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. pendidikan menengah, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

BAB I PENDAHULUAN. tahun ajaran 2013/2014. Pencapaian tujuan dari Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial, seperti facebook, twitter maupun instagram (data Puskakom UI).

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sidomulyo sebagian masih menggunakan metode ceramah dan belum memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah kejuruan (SMK). Hal ini sesuai dengan Undang Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (natural science) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Data perkembangan pengguna telepon seluler di Indonesia

BAB I. pembelajaran yang berlangsung sehingga siswa cenderung pasif. Sikap siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kualitas pendidikan yang juga tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syaiful Rahman, 2014

INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang

Grafik 1.1 Pengguna Internet Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Untuk itu guru harus menata kegiatan. sesuai dengan situasi dilingkungan siswa itu sendiri.

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

BAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki, berpikir kritis dan memecahkan permasalahan yang. mengarah pada peningkatan hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

Registration for UNISA for Lecturer and Staff

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. pasal 25 ayat 1 menyatakan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses pengembangan potensi dirinya agar dapat menghadapi perubahan yang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MEDIA SOFTWARE PREZI

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

sekolah SD Kembangsongo, Bapak Sajiya, S.Pd mengungkapkan bahwa

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah berusaha meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. membangun sendiri pengetahuannya. Hal ini menuntut perubahan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANI DIANDINI, 2016 PENDAPAT SISWA TENTANG PELAKSANAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DI SMK NEGERI 2 BALEENDAH

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi (TIK), dan lahirnya masyarakat berbasis ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan diri bagi tenaga pendidik sangat penting dilakukan, tidak

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi. Mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan,

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB KEPADA GURU IPA SMP KOTA MATARAM

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk baru yang semakin canggih. Produk-produk hasil

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berdasarkan fungsi pendidikan nasional peran guru menjadi kunci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sudah dapat kita rasakan. Menurut pandangan ini, bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa sehingga pembelajaran

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN. sendiri maupun orang lain. Pendidikan sebagai gejala yang universal

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan di Indonesia sedang menuju pada suatu perubahan besar.

BAB I PENDAHULUAN. lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin

BAB I PENDAHULUAN. sama halnya dengan peningkatan sumber daya manusia. Menurut Piaget dalam Sagala (2006), pendidikan sebagai penghubung dua

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi sudah bukan lagi

A UMS - Copy SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cara yang terbaik bagi siswa untuk belajar adalah mengalami dan menghadapi tantangan permasalahan ilmu pengetahuan, membiasakan siswa berpikir dan melakukan tindakan yang berhubungan dengan usaha untuk memecahkannya dengan cara berkolaborasi dengan kelompok. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses kolaborasi untuk menambah pengetahuan. Metode tersebut adalah metode pembelajaran kolaboratif (collaborative learning). Pengembangan model pembelajaran kolaboratif dapat memberdayakan siswa dalam meningkatkan semangat dan hasil belajarnya, mereka janganlah dipandang sebagai objek tetapi sebagai subjek. Memang seharusnya siswa itu menjadi subyek yang dapat menentukan sendiri keberhasilannya dalam belajar, istilahnya adalah student centered. Bukankah yang belajar adalah siswa? bukan gurunya. Pada pembelajaran kolaboratif, pengetahuan didiskusikan antara peserta didik, karena peserta didik secara langsung menuju tujuan pembelajaran, misalnya, pemahaman bersama tentang solusi pemecahan masalah. Peserta didik tidak lagi belajar pasif tetapi aktif dalam proses pembelajaran, saat mereka berpartisipasi dalam diskusi, dan saling berbagi informasi djuga menyelesaikan permasalahan bersama - sama. Seiring dengan perkembangan dalam kemajuan teknologi tentu membawa kemajuan dalam berbagai hal baru dan inovasi dalam dunia pendidikan dan juga dalam pembelajaran. Semakin banyak bermunculan produk teknologi yang dapat membantu serta memberikan kemudahan dan

2 memajukan pendidikan serta memberikan peluang bagi para pendidik untuk membuat pelajaran lebih kreatif dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan, diantaranya melalui perbaikan kurikulum, sistem manajemen pendidikan, sistem pembelajaran, bahan ajar, serta peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan. Tidak terkecuali pada tingkat satuan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah, berbagai cara untuk melakukan perubahan dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan proses belajar mengajar, perbaikan tersebut dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran. Data lengkap dilansir oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Data yang tercatat mengenai jumlah pengguna internet di Indonesia beberapa tahun terakhir dan prediksinya sebagai berikut: 2010 (42 Juta), 2011 (55 juta), 2012 (63 Juta). Sedangkan untuk prediksi tahun-tahun berikutnya: 2013 (83 Juta), 2014 (107 Juta), 2015 (139 Juta). Pengguna internet dengan menggunakan parangkat Smartphone 70,1%, sedangkan pengguna internet terbesar umur berkisar antara 12-34 tahun (64,2%). Pendapat Ashby (Rusman, 2012:84) mengenai pemanfaatan internet dalam pembelajaran menyatakan : Dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima, yaitu dengan pengemasan dan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran, khususnya teknologi komputer dan internet untuk kepentingan peningkatan kegiatan pembelajaran. Berkaitan dengan pendapat Ashby di atas, memanfaatkan internet untuk mengemas dalam kepentingan peningkatan kegiatan pembelajaran agar lebih

3 ditingkatkan maka materi dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan internet. Mata pelajaran TIK adalah mata pelajaran yang mempelajari tentang perkembangan Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Pengertian TIK tak sebatas komputer saja, tetapi itu hanya salah satu hal yang termasuk dalam TIK. Seperti yang didefinisikan oleh UNESCO bahwa TIK bukan hanya komputer dan internet, tetapi mengandung makna yang lebih luas yaitu meliputi teknologi cetak maupun non-cetak, audio, audio-visual, multimedia, dan pembelajaran berbasis web. Berdasarkan studi pendahuluan di SMP N 1 Bandung pada mata pelajaran TIK, pada kelas VIII umumnya selalu diajar dengan model pembelajaran langsung khususnya metode ceramah menunjukkan bahwa siswa kurang bersemangat dalam menerima pembelajaran dan menimbulkan kejenuhan di kelas. Kemudian karena siswa terbiasa belajar dengan guru yang selalu menerangkan materi secara ceramah kemampuan siswa sangat bergantung dari penyampaian guru dalam proses belajar belajar, sehingga siswa menjadi pasif. Hal hal tersebut di ataslah yang menyebabkan bila diberikan tes hasil belajar oleh guru, hasilnya rendah. Berdasarkan keterangan guru mata pelajaran TIK di SMP N 1 Bandung dari ujian blok yang dilakukan pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014, sebanyak 13 siswa dari 35 orang di kelas VIII 5 memperoleh nilai ketuntasan belajar dibawah nilai standar kriteria ketuntasan minimal sebesar 78. Dan berdasarkan keterangan dari guru mata pelajaran TIK dari 12 kelas VIII yang ada, hampir ada sekitar 10 sampai 11 siswa yang memiliki nilai dibawah standard kriteria ketuntasan minimal sebesar 78.

4 Pada metode ceramah dimana guru masih menjadi pusat dalam pembelajaran dirasa kurang tepat untuk para siswa karena menimbulkan kejenuhan serta mengurangi keaktifan siswa dalam pembelajaran. Penggunaan pembelajaran kolaboratif yang menekankan kerja sama, interaksi dan pertukaran informasi membuat guru tidak menjadi satu satunya pusat pembelajaran di dalam kelas dan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Kemudian dalam kegiatan pembelajaran menggunakkan perangkat lunak pengolah angka yaitu Microsoft Excel, siswa diharapkan mampu menggunakan perangkat lunak pengolah angak untuk menyajikan informasi serta memanipulasi data serta menyajikan informasi secara cepat dan tepat serta dapat dilakukan bersama sama sehingga membuat siswa mampu berperan aktif. untuk itu diperlukan metode pembelajaran kolaboratif yang mampu membuat siswa berperan aktif dan saling bekerja sama dalam kegiatan pembelajaran. Kemajuan perkembangan teknologi siswa juga mulai terbiasa dan aktif dalam menggunakkan perangkat teknologi mulai dari perangkat komputer, laptop sampai ke perangkat mobile. Sehingga perlu sekali dimanfaatkan dan dimaksimalkan kemampuan siswa dalam pemanfaatan teknologi, terlebih mudah sekali siswa dalam mengakses berbagai hal melalui internet dan siswa hampir terhubung ke internet setiap saat, saat di sekolah dan saat dirumah sekalipun. Salah satu hal yang menjadi bagian penting dalam pembelajaran kolaboratif adalah pertukaran informasi atau kolaborasi dalam memecahkan suatu permasalahan. Berdasarkan permasalahan yang diungkapkan di atas, maka perlu dilakukan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran agar pembelajaran dapat

5 lebih menarik dan membuat siswa ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Kemudian untuk mengatasi keterbatasan guru yang tidak dapat selalu memberikan penjelasan kepada semua siswa serta agar memberikan siswa ruang untuk saling bekerja sama dan belajar secara bersama sama diperlukan aplikasi yang sesuai yaitu menggunakkan aplikasi google spreadsheet. Seiring dengan pengunjung situs Google yang jumlahnya semakin banyak. Apalagi sekarang semakin berkembangnya Google yang merajai dunia internet situs web portal search engine raksasa Google yang dimana sekarang telah dilengkapi dengan layanan berbasis awan model Software As A Service (Saas) yaitu Aplikasi google spreadsheet. Aplikasi google spreadsheet merupakan salah satu dari aplikasi pada google aps yang digunakan untuk pengolah angka dan menyajikan informasi secara bersama sama atau real time. Penggunaan aplikasi google spreadsheet sebagai aplikasi pengolah angka online yang dapat digunakan siswa dalam berbagi, mengedit serta menambahkan informasi secara bersama - sama mampu membantu pembelajaran kolaboratif yang memang menekankan bagaimana siswa saling berinterkasi dan bertukar informasi satu sama lain. Penggunaan Aplikasi google spreadsheet diharapkan mampu membuat siswa lebih tertarik dalam pembelajaran karena terdapat fitur kolaboratif, serta mampu diakses secara online dan pengunaanya sangat mudah, serta membuat siswa aktif dan dapat bekerja sama dengan siswa yang lain dalam menggunakkan perangkat pengolah angka, sehingga guru tidak selalu menjadi pusat dari pembelajaran. Hal ini didukung oleh Pepita Gunawan, Indonesian Education Lead for Google Southeast Asia, dalam seminar Google Apps for Education di

6 Universitas Brawijaya, Malang, Sabtu (3/11/2012), mengungkapkan alasan mengapa penting sekali menggunakkan Google Aps, antara lain : 1. Mengembangkan kemampuan IT Karena semua sudah tersedia dan aktivitas yang dilakukan bisa dilakukan kapanpun dan diamanapun. 2. Mudah dalam pengembangan Karena kita tidak perlu menginstall apapun, tidak perlu membeli hardware, hanya perlua membuat akun untuk memulai semuanya. 3. Hemat karena dimanfaatkan oleh lembaga pendidikna seperti sekolah atau kampus dan bersifat non profit atau gratis. 4. Inovasi Inovasi akan terus berlanjut dan kita dapat berkolaborasi secara global dengan sangat mudah. Pembelajaran kolaboratif dengan dibantu aplikasi google spreadsheet membuat pelajaran menjadi menarik dan meningkatkan minat siswa dalam mata pelajaran TIK sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa. dalam pembelajaran kolaboratif siswa saling bekerja sama memberi ide, informasi untuk saling melengkapi dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai suatu materi dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian uraian tersebut di atas, penulis ingin meneliti tentang Penggunaan Pembelajaran Kolaboratif melalui aplikasi google spreadsheet terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di SMP N 1 Bandung.

7 B. Identifikasi Masalah Hasil observasi dan juga wawancara dengan guru mata pelajaran TIK, terungkap bahwa dalam pembelajaran TIK metode pembelajaran yang digunakan masih konvensional atau monoton, satu metode saja cukup. Sehingga muncul permasalahan yang perlu diidentifikasi sesuai dengan fokus penelitian agar ditemukan pemecahan permasalahanya. Masalah masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Dalam mata pelajaran TIK umumya menggunakkan metode konvensional dengan menggunakan metode ceramah sehingga potensi siswa kurang berkembang. 2. Penggunaan metode yang kurang variatif sehingga membuat siswa jenuh dan bosan dalam pembelajaran. 3. Pembelajaran di kelas kurang melibatkan siswa berpartisipasi aktif, siswa kurang bekerjasama dan aktif sehingga diperlukan pembelajaran kolaboratif yang mampu membuat siswa berpartisipasi aktif. 4. Untuk memfasilitasi siswa dalam berkolaborasi diperlukan media yang mampu memfasilitasi kegiatan kolaborasi siswa yaitu menggunakkan aplikasi google spreadsheet. 5. Hasil belajar siswa yang amat bervariasi, akan tetapi dominan rendah, karena dalam mata pelajaran TIK tidak hanya penguasaan teori yang dikedepankan tetapi perlu juga mengasah keterampilan siswa. 6. Penggunaan metode, media serta fasilitas di sekolah yang perlu dioptimalkan. Terutama pengunaan internet yang perlu digunakan untuk membantu proses pembelajaran yaitu dengan pembelajaran kolaboratif online ( online collaborative learning).

8 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka secara umum masalah yang diteliti adalah Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang menggunakan pembelajaran kolaboratif melalui aplikasi google spreadsheet dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional?. Adapun rumusan masalah khusus dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek pengetahuan antara siswa yang menggunakan pembelajaran kolaboratif melalui aplikasi google spreadsheet dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional? 2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek pemahaman antara siswa yang menggunakan pembelajaran kolaboratif melalui aplikasi google spreadsheet dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional? 3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek penerapan antara siswa yang menggunakan pembelajaran kolaboratif melalui aplikasi google spreadsheet dibandingkan dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional? D. Tujuan Penelitian

9 Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengaruh pembelajaran kolaboratif melalui aplikasi google spreadsheet dalam peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Adapun yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek pengetahuan antara siswa yang menggunakkan pembelajaran kolaboratif melalui aplikasi google spreadsheet dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional? 2. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar pada aspek pemahaman antara siswa yang menggunakan pembelajaran kolaboratif melalui aplikasi google spreadsheet dengan siswa yang menggunakan pembeljaran konvensional? 3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada aspek penerapan antara siswa yang menggunakan pembelajaran kolaboratif melalui aplikasi google spreadsheet dengan siswa yang menggunakkan pembelajaran konvensional? E. Manfaat Hasil Penelitian Penelitian tentang Penggunaan Pembelajaran Kolaboratif melalui aplikasi google spreadsheet terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK di SMP N 1 Bandung diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Secara Teoritis

10 Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam mata pelajaran TIK. 2. Secara Praktis a. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi guna meningkatkan mutu pendidikan. b. Bagi Guru Dapat memberikan wawasan baru bagi guru sebagai altenatif model pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran TIK. c. Bagi Siswa Memberikan motivasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa serta pengalaman belajar yang lebih aktif dan kreatif. F. Srukutur Organisasi Penenelitian Urutan penulisan penelitian ini meliputi : BAB I : Pendahuluan Dalam bab ini berisikan latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi skripsi. BAB II : Dalam bab ini berisikan kajian teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis. BAB III : Metode Penelitian

11 Dalam bab ini berisikan metode dan desain penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, instrument penelitian, prosedur penelitian, dan teknik pengumpulan dan analisis data. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam bab ini berisikan pemaparan data dan pembahasan data hasil penelitian BAB V : Simpulan dan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C LAMPIRAN D