BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Korelasional bivariat kuantitatif, karena penelitian ini melibatkan satu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kalimat-kalimat yang bersifat kualitatif maka teknik ini disebut teknik deskriptif. Tabel 1 Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karakteristik dan tujuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah cara-cara berfikir dan buat yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk jawaban-jawaban

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. akan memperoleh jawaban atau pertanyaan-pertanyaan dalam penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Ilmu pengetahuan atau science adalah sekelompok pengetahuan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, sehubungan dengan itu peneliti menggunakan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODE PENELITIAN. disusun oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. datanya berbentuk angka angka dan dianalisa menggunakan statistik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti akan menggunakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. empiric mengenai hubungan dalam masalah tersebut. Rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006:12). hubungan Academic Self Concept dan Konformitas Terhadap Teman Sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk melakukan penelitianya. Penelitian ini berangkat dari adanya permasalahan.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto.2002.h;10).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN. dengan variasi dalam variabel lain (Trianto, 2010: 201). Penelitian ini terdiri dari 2 variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunahkan pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. (2003), penelitian korelasioanal merupakan penelitian untuk mengetahui ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian yang terdapat dalam suatu

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korealasional kuantitatif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005). Penelitian dengan pendekatan kuatitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yang data-datanya numerical dan diolah dengan menggunakan metode statistik. Berdasarkan hipotesis pada bagian sebelumnya, variabel penelitian dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent variable = X) : Konsep Diri 2. Variable terikat (dependent variable = Y) : Motivasi Belajar B. Definisi Operasional Definisi operasional sangat penting keberadaanya dalam sebuah penelitian dengan tujuan adanya suatu kesamaan pandangan dan persepsi antara peneliti dan pembaca menganai objek atau variabel penelitian. Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dan diukur dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain. 51

Variabel penelitian mendefinisikan secara operasional sebagai berikut: 1. Konsep Diri : Kesadaran akan pandangan, penilaian, gambaran dan persepsi individu terhadap diri sendiri yang terdiri dari beberapa aspek, yaitu: aspek fisiologis, psikologis, psikososiologis, psikospititual, maupun psiko-etika dan moral dengan orang lain maupun lingkungan di sekitarnya secara terus-menerus. 2. Motivasi Belajar : dorongan dan keinginan seseorang dalam proses belajar mengajar dalam meraih prestasi yang di hubungakan dengan seperngkat standar, memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatanya, selalu memberikan feedback atas pekerjaan-pekerjaanya, suka berinovatif dalam melakukan pekerjaannya dan tidak menyukai keberhasilan yang bersidat kebetulan atau karena usaha orang lain. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Arikunto (1998), Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi terdiri atas sekumpulan obyek yang menjadi pusat perhatian, yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui. Populasi adalah keseluruhan unit analisis yang merupakan sasaran penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh Siswa kelas XI Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Mojokerto sebanyak 45 siswa. 2. Sampel 52

Menurut Arikunto (1998), sampel adalah sebagian dari populasi yang dipandang representatif terhadap populasi yang diteliti. Pada prinsipnya semakin besar sampel-sampel yang diambil akan semakin baik. Menurut Arikunto (1998) menyatakan bahwa, Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25%. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel seluruh siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Mojokerto yang menjadi anggota populasi. Karena sampel kurang dari 100 orang sehingga semua siswa dijadikan sample dalam penelitian ini. Sehingga penelitian ini menjadi penelitian populatif. D. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah : 1. Skala Metode Skala adalah suatu metode untuk mendapatkan data, dengan data yang berisi sejumlah pertanyaan secara tertulis yang dibagikan kepada subjek peneliti dengan tujuan untuk mengungkapkan kondisi dalam diri subjek yang ingin diketahui (Hadi, 2000). Skala adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Keuntungan penggunaan teknik Skala adalah sebagai berikut (Arikunto, 2006) : 53

a) Tidak memerlukan hadirnya peneliti. b) Dapat dibagikan secara serentak kepada responden. c) Dapat dijawab responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden. d) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malumalu menjawab. e) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. 2. Observasi Arikunto menjelaskan observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian digunakan untuk menyebut jenis observasi, yaitu (Arikunto, 2006): a) Observasi non-sistematis yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan. b) Observasi sistematis yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan. Jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi non-sistematis, yang dilakukan oleh pengamat tanpa menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Metode ini dilakukan peneliti untuk menggali dari dekat keadaan subjek penelitian, sehingga peneliti dapat mencatat langsung data lapangan yang berkaitan dengan masalah dan fenomena di lokasi penelitian. Hal ini karena hasil observasi tersebut digunakan sebagai data awal tentang lokasi penelitian 54

dan variabel-variabel penelitian. Sehingga melalui observasi ditemukan data-data yang dijadikan sebagai fakta tentang hal yang akan diteliti yang terdapat di lokasi penelitian. Adapun salah satu hasil observasi yang telah dilakukan yaitu observasi subjek penelitian dengan melihat konsep diri dan tingkat motivasi belajar pada siswa Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Kelas XI. Hal ini dilakukan untuk mengetahui fakta yang terjadi di lokasi penelitian. 3. Dokumentasi Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barangbarang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, dan sebagainya (Arikunto, 2002). Dalam penelitian dokumentasi yang digunakan berupa dokumendokumen yang memuat data mengenai subjek penelitian. Setiap sekolah tentunya memiliki dokumen-dokumen baik tentang sekolah pada umumnya dan data tentang siswanya. Selain itu juga dokumen tentang sejarah dan sistem aturan sekolah itu sendiri serta tata tertib yang harus dipatuhi oleh seluruh siswa yang ada di sekolahan tersebut. E. Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan 55

tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini ada dua instrumen, yakni instrumen konsep diri dan motivasi belajar. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala konsep diri dan motivasi belajar. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala konsep diri dan skala motivasi belajar. Dalam penelitian pengukuran konsep diri dan motivasi belajar siswa Madrasah Aliyah Miftahul Ulum kelas XI IPA menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai (Azwar, 2003). Adapun bentuk skala dalam penelitian ini berupa pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden. Dalam skala yang diberikan pada responden terdapat dua pernyataan yaitu favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal yang positif atau yang mendukung terhadap objek sikap, sedangkan pernyataan unfavorable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal yang negatif yakni tidak mendukung atau kontra terhadap objek yang hendak diungkap (Azwar, 2003). Sedangkan skala yang dipakai mengadopsi skala Likert yang menggunakan kategori SS (sangat setuju), S (setuju), R (raguragu), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju). Akan tetapi dalam penelitian ini meniadakan kategori jawaban yang tengah (ragu-ragu) dengan berdasarkan tiga alasan: 1. Kategori undecided mempunyai arti ganda. Biasa diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban (menurut konsep aslinya biasa diartikan netral, bukan setuju, tidak setujupun, atau bahkan ragu-ragu). 56

2. Tersedianya jawaban tengah (ragu-ragu) menimbulkan kecenderungan jawaban responden ketengah (cental tendency effect) terutama bagi mereka yang ragu dengan jawaban ke arah setuju atau tidak setuju. 3. Maksud kategori jawaban SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), STS (sangat tidak setuju) untuk melihat kecenderungan responden kearah setuju atau tidak setuju. Berdasarkan ketiga alasan di atas peneliti menghilangkan jawaban R, karena dikhawatirkan responden belum bisa memutuskan pemberian jawaban netral, karena jawaban netral akan menimbulkan kecenderungan jawaban tengah atau yaitu antara jawaban setuju dan jawaban tidak setuju. Dalam pemberian skor, pada setiap respon positif (SS, S, TS, STS) pada item favorabel akan diberi bobot yang lebih tinggi dari pada respon negatif (STS, TS, S, SS), sebaliknya untuk item yang unfavorabel respon positif akan diberi skor yang bobotnya lebih rendah dari pada respon negatif. Untuk pernyataan favourable penilaian bergerak dari angka 4 sampai 1, dan untuk pernyataan unfavourable penilaian bergerak dari angka 1 sampai 4 (Azwar, 2003). Tabel. 3 Penilaian Skor No Respon Skor Favourable Unfavourable 5 Sangat setuju (SS) 4 1 57

2 Setuju (S) 3 2 3 Tidak setuju (TS) 2 3 4 Sangat tidak setuju (STS) 5 4 1. Skala konsep diri Skala konsep diri disusun berdasarkan pada pendapat Dariyo (2007) yang berpendapat bahwa konsep diri bersifat multi-aspek yaitu meliputi 5 aspek seperti aspek fisiologis, psikologis, psikososiologis, psikospiritual, maupun psiko-etika dan moral. Bentuk skala yang digunakan adalah skala pengukuran Likert dengan kategori penilaian pendukung (favorabel), yaitu sangat setuju (SS) = 4, setuju (S) = 3,tidak setuju (TS) = 2, dan sangat tidak setuju (STS) = 1, dan tidak mendukung (tidak favorabel), yaitu sangat setuju (SS) =1, setuju (S) = 2, netral, tidak setuju (TS) = 3, dan sangat tidak setuju (STS) = 4. Tabel. 4 Blue print skala konsep diri Variabel Aspek Indikator Bobot Item F U Total 58

Konsep Diri Fisiologis Psikologis Psikososio logis Psikospiritual Psikoetika dan moral Pandangan diri sendiri terhadap fisiknya 20 % 3 3 6 Memahami kemampuan diri 20 % 3 3 6 sendiri: 1. Kognisi (kecerdasan, minat dan bakat, kreativitas, kemampuan berkonsentrasi) 2. Afeksi (ketahanan dan keuletan kerja, motivasi berprestasi, toleransi stress) 3. Konasi (kecepatan dan ketelitian kerja, coping stress, resiliensi) Interaksi antara: 3 3 6 1. Keluarga 2. Teman dan lingkungan sosial 3. Lingkungan sekolah Pengalaman diri tentang: 20 % 3 3 6 1. Ketaatan beribadah 2. Kesetiaan berdoa dan puasa 3. Kesetiaan menjalankan agama Memahami nilai-nilai etika dan 20 % 3 3 6 moralitas Jumlah 100% 1 1 30 5 5 2. Skala Motivasi Belajar Skala motivasi belajar disusun berdasarkan pada pendapat Mc. Chellend (1996) yang berpendapat bahwa ciri-ciri motivasi belajar meliputi 5 aspek ditunjukkan dengan prestasi belajar, tanggung jawab, membutuhkan feedback inovatif dan mandiri. Bentuk skala yang digunakan adalah skala pengukuran Likert dengan kategori penilaian pendukung (favorabel), yaitu sangat setuju (SS) = 4, setuju (S) = 3,tidak setuju (TS) = 2, dan sangat tidak setuju (STS) = 1, dan tidak mendukung (tidak favorabel), yaitu sangat setuju (SS) =1, setuju (S) = 2, netral, tidak setuju (TS) = 3, dan sangat tidak setuju (STS) = 4. Tabel. 5 59

Blue print skala Motivasi Belajar Variabel Aspek Indikator Bobot Motivasi Belajar Berprestasi Tanggung Jawab FeedBack Inovatif Mandiri Dihubungkan dengan seperangkat alat standar, dengan prestasi orang lain, prestasi diri sendiri yang lampau, tugas yang harus dilakukan Bertanggungjawab dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang ditugaskan Item F U Total 20% 3 3 6 20% 3 3 6 Melakukan feedback dan evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan 20% 3 3 6 Melakukan pekerjaan dengan cara yang kreatif, efisien, dan lebih baik daripada 20% 3 3 6 sebelumnya Kesuksesan dan kegagalan di tentukan usahanya sendiri 20% 3 3 6 Jumlah 100% 15 15 30 F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas seringkali dikonsepkan sebagai sejauh mana tes mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur (Azwar, 2008). Validitas alat ukur diuji dengan menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari setiap butir pertanyaan dengan keseluruhan yang diperoleh pada alat ukur tersebut. Pengujian validitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan bantuan Program SPSS for Windows 16.0. Suatu instrumen atau alat ukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjelaskan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya 60

pengukuran tersebut (Azwar, 1997). Teknik yang digunakan untuk menguji validitas dalam penelitian ini adalah teknik korelasi productmoment dari Karl Person dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2006): rxy = Keterangan : X Y N rxy : Jumlah skor aitem : Jumlah skor total : Jumlah Subyek : Koefisien Korelasi Product Moment koefisien validitas aitem tidak memiliki batasan tunggal dalam interpretasinya. Kelaziman yang dilakukan adalah menganggap bahwa aitem dengan r iy 0,3 sebagai aitem yang validitasnya memuaskan. Aitem-aitem dipilih tidak berdasarkan daya beda aitem melainkan berdasarkan validitas aitem, dengan kata lain skala akan diisi oleh aitemaitem yang memiliki koefisien skor yang tinggi (Azwar, 2012). Memilih aitem semata-mata berdasarkan tingginya koefisien validitas aitem akan menghasilkan skala yang valid, yaitu yang memiliki koefisien validitas skala (criterion-related validity) yang tinggi. Kumpulan aitem yang valid akan membentuk skala yang valid juga. 2. Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat 61

dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini Uji reliabilitas menggunakan metode konsistensi internal, yaitu hanya memerlukan satu kali penyajian tes, sehingga masalah yang timbul akibat penyajian yang berulang dapat dihindari. Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan teknik alpha Cronbach melalui scale reliability dan perlakuan terhadap butir gugur menggunakan SPSS for Windows versi 16. Sebelum skala psikologis penelitian ini diberikan kepada populasi yang menjadi subyek penelitian ini, yaitu siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Mojokerto, maka dilakukan uji coba skala konsep diri terlebih dahulu pada siswa yang mempunyai ciri sama dengan populasi subyek penelitian yang sebenarnya yaitu siswa kelas X Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Mojokerto sebanyak 52 siswa. Tujuan dari uji coba ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat validitas dan reliabilitas aitem-aitem skala penelitian tersebut. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut cukup baik (Arikunto, 2006). Adapun alat ukur yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan analisa Alpha dari Cronbach (Arikunto, 2006). r11= Keterangan: r11 = Koefisien Alpha 62

K = Jumlah Kasus = Jumlah Varians Butir = Varian Total G. Metode Analisis Data Teknik analisa yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik statistik, yaitu teknik pengolahan data dengan menggunakan analisa statistik. Analisa yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisa korelasi Product Moment (Koefisien Person) dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows versi 16. Sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui informasi mengenai korelasi antara variabel X (konsep diri) dengan variabel Y (motivasi belajar), maka peneliti menggunakan teknik analisis product moment dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2006): rxy= Keterangan : X Y N 3rxy : Jumlah skor aitem : Jumlah skor total : Jumlah Subyek : Koefisien Korelasi Product Moment 63

Harga Rxy menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan, setiap nilai korelasi mengandung dua makna, yaitu ada tidaknya korelasi dan besarnya korelasi. Selanjutnya, apabila diperoleh angka positif, maka menunjukkan adanya korelasi tingg positif maka berarti ada hubungan yang erat antara kedua variabel yang diteliti dan dikorelasikan (Arikunto, 2000). Hal tersebut didasarkan pada interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi r product moment (rxy). Pada analisis statistik deskriptif, teknik yang dilakukan adalah dengan membuat klasifikasi menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah dengan mnggunakan rumus sebagai berikut: Tabel 6 Standar Katagorisasi Klasifikasi Kategori Kriteria Tinggi X M + 1SD Sedang M 1SD X < M + 1SD Rendah X < M 1SD Untuk mencari rumus mean adalah : M = x N Keterangan x = banyaknya nomor pada variable X N = jumlah subjek Untuk mencari rumus standar deviasi adalah : SD = 64

Keterangan : SD N X = Standar Deviasi = Jumlah subjek = Skor X Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat tersebut, maka hasil perhitungan dibandingkan dengan taraf signifikansi 5%, atau dapat disebutkan bahwa kriteria penolakan hipotesis atau signifikan pada taraf 5% (taraf kepercayaan 95%) adalah sebagai berikut: jika F hitung > F tabel, H 1 diterima, H 0 ditolak, dan jika F hitung < F tabel, H 1 ditolak, H 0 diterima. 65