*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

dokumen-dokumen yang mirip
*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN TINDAKAN PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS TIKALA BARU KOTA MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN SAUNG NAGA KECAMATAN BATURAJA BARAT TAHUN 2014.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tingkat Pendidikan, Dukungan Petugas Kesehatan, Tindakan Pencegahan Rabies

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU TERHADAP TINGGINY A ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BALIT A DI PUSKESMAS SALAM KODY A BANDUNG TAHUN 2002

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA FACTORS INFLUENCES WITH DIARHEA IN THE CHILDREN UNDER FIVE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERAN KELUARGA DENGAN TINDAKAN MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI DI

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

Salbiah Kastari Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Pontianak

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERSEDIANYA JAMBAN KELUARGA SEHAT DI DESA TOMPASO DUA KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA.

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

PENCAPAIAN PROGRAM PHBS DI PUSKESMAS SWAKELOLA DEMPO PALEMBANG TAHUN 2007

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

HUBUNGAN SIKAP DAN UPAYA PENCEGAHAN IBU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNG

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MELONGUANE KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD

Kata Kunci : Posyandu, Kader Posyandu, Keaktifan.

Kata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

Eka Muriani Limbanadi*, Joy A.M.Rattu*, Mariska Pitoi *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

Abstrak. Abstract. Pendahuluan. Rahmah et al., Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita tentang Diare terhadap Tindakan...

Al-Sihah : Public Health Science Journal. Sulaemana Engkeng 1, Roy Max Dotulong Mewengkang 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

An Nadaa JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT. Volume 3, Nomor 1, Juni 2016 ISSN

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

Susmaneli, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Hilir I Kabupaten Rokan Hulu 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DI DESA SORIK KECAMATAN BATANG ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN

Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2, Agustus

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK PENANGANAN BALITA DIARE DI RUMAH PADA WILAYAH PUSKESMAS KALIMANAH PURBALINGGA

HUBUNGAN KEBIASAAN CUCI TANGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN

Healthy Tadulako Journal (Enggar: 57-63) 57

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN DAN PENYULUHAN PETUGAS KESEHATAN TENTANG PHBS RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAHUNA TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Gampu Deksius*, A. J.M Rattu*, Harvani Boky* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, tindakan dan penyuluhan petugas kesehatan tentang PHBS rumah tangga dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas tahuna timur kabupaten kepulauan sangihe. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional (Potong Lintang) dengan jumlah 64 responden. Teknik Analisis data menggunakan Uji chi- square dengan batas kemaknaan α (alpha) = 5% dari tingkat kepercayaan 95% dengan ketentuan P Value < 0,05 H0 ditolak, maka hubungan kedua variable signifikan tetapi jika P Value > 0,05 H0 gagal ditolak, maka hubungan kedua variabel tidak signifikan. Hasil dari penelitian ini variabel tindakan terdapat hubungan dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tahuna Timur dengan hasil uji chi-square p V=0,004 ini berarti H0 di tolak dan hubungan dari variabel tindakan dengan kejadian diare sangat signifikan. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Penyuluhan petugas Kesehatan dan Kejadian Diare. ABSTRACT The purpose of this research was to understand the relationship between knowledge, attitude, action and health workers counseling about household PHBS with diarrhea incidence in working area of East Tahuna Sangihe Islands Regency Primary Health Care Centre. This research used analytic survey method with cross sectional approach with total of 64 respondents. Technique data analysis was done using chi square test with significance limit α (alpha) = 5% from 95% confidence level with P Value <0,05 Null hypothesis (H0) rejected, hence relation of both variable tested is significant but if P Value > 0,05 H0 fails to rejected, then the relationship between the two variables is not significant. The result of this research revealed that action variable have relationship with diarrhea incidence in children under five years in East Tahuna Primary Health Care Center, with result of chi-square test p V = 0,004 this mean H0 is rejected and relation between variable action and diarrhea incidence is very significant. Keywords: Knowledge, Attitude, Action, Health Worker Counseling, Diarrhea Incidence 1

PENDAHULUAN Kabupaten Kepulauan Sangihe Salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Utara, dan dari hasil pengambilan data awal di Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Propinsi Sulawesi Utara, penderita diare di Kabupaten sangihe berjumlah 1509. Wilayah kerja Puskesmas Tahuna Timur merupakan puskesmas dengan angka kejadian penyakit diare tertinggi dari seluruh wilayah puskesmas yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan jumlah kasus 324 penderita kasus diare. Data Puskesmas Tahuna Timur tahun 2016 bulan Januari - Desember, penderita penyakit diare usia balita 0-4 tahun berjumlah 177 kasus penderita penyakit diare. (Dinkes Sangihe, 2016) Sesuai dengan data yang ada, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara pengetahuan, sikap, tindakan dan penyuluhan petugas kesehatan tentang PHBS tatanan rumah tangga dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tahuna Timur Kabupaten Kepulauan Sangihe. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional (Potong Lintang). Waktu Penelitian April- Juni 2017 di Tahuna Timur Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi berdasarkan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kabupaten kepulauan Sangihe adalah balita penderita diare dari januari Desember 2016 di Wilayah kerja puskesmas Tahuna Timur dengan jumlah 177 penderita. Sampel Penelitian ini berjumlah 64 ibu rumah tangga yang mempunyai anak balita yang pernah menderita diare, sesuai pembagian jumlah populasi dengan menggunakan rumus slovin. Instrument yang di pakai dalam penelitian ini yaitu kuesioner untuk mengukur pengetahuan, sikap, tindakan dan penyuluhan petugas kesehatan. Analisis statistik yang dipakai untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, tindakan dan penyuluhan petugas kesehatan tentang PHBS rumah tangga dengan Kejadian Diare pada anak balita yaitu menggunakan uji chi-squere dengan α = 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden dikaji berdasarkan umur, wilayah kerja, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan keluarga per bulan. 2

Pengetahuan Tabel 1. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang PHBS Rumah Tangga dengan Kejadian Diare Pada anak Balita Kejadian Diare Tidak Ya Total n % n % n % P Value Baik 17 14.1 28 30.9 45 70.3 19 29.7 0.083 Kurang 3 5.9 16 13.1 Jumlah 20 20 44 44 64 100 Pada hasil analisis didapatkan bahwa dari 64 responden yang berpengetahuan PHBSnya baik 45 responden (70,3%), sebanyak 19 responden (29,7%) yang memiliki pengetahuan tentang PHBSnya kurang baik. hasil uji statistik Chisquare diperoleh p.value 0,083 yang berarti p value > α (α= 0,05). Hal ini berarti H0 di terima dan H1 di tolak atau menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja puskesmas Tahuna Timur. Ini disebabkan oleh karena responden pada penelitian ini adalah berpengetahuan baik dan responden yang pengetahuanya baik belum tentu berperilaku hidup bersih dan sehat atau melakukan tindakan nyata sesuai dengan apa yang diketahui responden. Adapun kemungkinan adanya faktor lain seperti faktor budaya, responden banyak yang sudah mengetahui berperilaku sehat dengan contohnya ASI Ekslusif saja cukup diberikan pada anak balita 0-6 bulan dan kebanyakan responden memberikan makanan pendamping di atas 6 bulan. Penelitian ini di dukung oleh penelitian dari Al-Askar (2014) tentang hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan kejadian diare pada balita di Kelurahan Tamansari Kota Bandung yang menyatakan juga pada penelitiannya bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang PHBS dengan kejadian diare pada balita (p Value 0,465 > 0,05). Dalam penelitian Alaskar dijlaskan ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang PHBS mampu untuk menerapkan di dalam kegiatan sehari-hari dan mempunyai dampak pada menurunya angka kejadian diare tetapi tidak demikian, terdapat sebagian ibu yang memiliki pengetahuan PHBS baik tetapi tidak bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari akibatnya tidak menurunya angka kejadian diare. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan baik belum tentu perilakunya baik. Perilaku akan baik jika apa yang diketahui responden bisa di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Nasution (2012) tentang pengaruh perilaku ibu tentang pola makan anak balita terhadap kejadian diare di kecamatan tanjung morawa, dari hasil analisis bivariat antara tingkat pengetahuan ibu tentang pola makan dengan kejadian diare pada balita di 3

Kecamatan Tanjung Morawa, diperoleh ada hubungan pengetahuan ibu tentang pola makan terhadap kejadian diare pada balita. Hasil penelitian sudah baik, tetapi diare masih banyak terjadi, hal ini dikarenakan variabel pengetahuan yang diteliti belum menjadi satu kesatuan dalam pembentukan perilaku. Tabel 2. Hubungan Antara Sikap Tentang PHBS Rumah Tangga dengan Kejadian Diare Pada anak Balita Sikap Kejadian Diare Total Tidak Ya n % P Value n % n % Baik 13 14.4 33 31.6 46 71.9 Kurang 7 5.6 11 12.4 18 28.1 0.410 Jumlah 20 20 44 44 64 100 Hasil analisis antara sikap tentang PHBS rumah tangga dengan kejadian diare terdapat sebanyak 45 responden (70,3%) memiliki pengetahuan baik dan sebanyak 19 responden (29,7%) memiliki pengetahuan kurang baik. Hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,410 yang berarti p value > α (α= 0,05). Hal ini berarti H0 di terima dan H1 di tolak atau menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja puskesmas Tahuna Timur. Karena banyak responden yang sudah mampu bersikap untuk berprilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari yang didasari oleh pengetahuan responden sebelumnya yaitu baik sehingga dari apa yang diketahui responden mampu untuk bersikap memilih untuk berprilaku sehat. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ginting (2011) tentang hubungan antara kejadian diare pada balita dengan sikap dan pengetahuan ibu tentang PHBS di puskesmas Siantan Hulu Pontianak Kalimantan Barat yang mengemukakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kejadian diare pada balita dengan sikap dan pengetahuan ibu tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat melalui uji Chi Square. Pengetahuan dan sikap ibu terhadap kebiasaan hidup bersih dan sehat berpengaruh terhadap status kesehatan anak dalam kesehariannya. Tabel 3. Hubungan Antara Tindakan Tentang PHBS Rumah Tangga dengan Kejadian Diare Pada anak Balita Tindakan Kejadian Diare Tidak Ya Total n % P Value n % n % Baik 16 10.6 34 53.1 18 23.4 32 46.9 Kurang 4 9.4 0.004 26 20.6 Jumlah 20 20 44 44 64 100 Hasil analisis antara tindakan tentang PHBS rumah tangga dengan kejadian 4

diare dapat dilihat sebanyak 34 responden (53,1%) memiliki tindakan baik tentang PHBS rumah tangga dan sebanyak 30% responden (46,9%) memiliki tindakan kurang baik sehingga terdapat hubungan antara perilaku PHBS dengan kejadian diare pada anak balita (p Value = 0,004). Banyak responden sudah mengetahui apa yang akan dilakukan dan bersikap mana yang akan membuat perilaku hidup bersih dan sehat baik tetapi perilaku atau tindakan langsung dari responden masih belum di praktekan dalam kehidupan sehari-hari. Didukung juga dengan banyak responden yang masih berusia <30 kurang memperhatikan kebersihan. Berbeda dengan penelitian dari Suparno (2014) tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di kelurahan saung naga kecamatan baturaja barat dengan hasil penelitian didapatkan dari 36 responden dengan tindakan baik sebanyak 22 (61,1%) balita responden mengalami diare, dan dari 29 responden dengan tindakan buruk sebanyak 12 (41,4%) balita responden mengalami diare. Berdasarkan analisa Bivariat hasil uji statistik Chi-square diperoleh p.value 0,182 hal ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian diare dengan tindakan. Pada dasarnya setelah seseorang mengetahui stimulus terhadap sesuatu hal dalam hal ini tentang diare, kemudian seseorang tersebutakan mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang telah di ketahui untuk selanjutnya dilaksanakan atau dipraktekan dalam kehidupan sehari-harinya. Suatu sikap belum otomatis tewujud dalam suatu tindakan. Agar terwujud sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung berupa fasilitas dan dukungan dari pihak lain. Sedangkan jika anak diare diberikan cairan pengganti untuk pertolongan pertama atau berikan oralit. Jika anak sudah mencret yang sangat hebat sampai buang air kecilnya sulit atau tidak ada dan anak lemas, harus segera dibawa ke rumah sakit (Irianto,K 2015). Tabel 4. Hubungan Antara Penyuluhan Petugas Kesehatan Tentang PHBS Rumah Tangga dengan Kejadian diare. Penyuluhan petugas kesehatan Kejadian Diare Tidak Ya n % n % Baik 15 14.7 32 32.3 Kurang 5 5.3 12 11.7 Total P n Value % 47 73.4 17 26.6 0.894 Jumlah 20 20 44 44 64 100 Hasil analisis antara variabel hubungan penyuluhan petugas kesehatan tentang PHBS rumah tangga dengan kejadian 5

diare pada anak balita menunjukan bahwa dari 64 reponden dapat dilihat sebanyak 47 responden (73,4%) mendapat penyuluhan petugas kesehatan tentang PHBS rumah tangga dan sebanyak 17 responden (26,6%) kurang mendapatkan penyuluhan petugas kesehatan tentang PHBS rumah tangga. Didapatkan secara statistik bahwa tidak terdapat hubungan antara penyuluhan petugas kesehatan tentang PHBS dengan kejadian diare pada anak balita dengan nilai p= 0,894 > (p= 0,005). Hal ini dikarenakan responden lebih banyak telah mendapatkan informasi tentang PHBS rumah tangga dari petugas kesehatan akan tetapi belum pernah mendapatkan brosur-brosur dari petugas kesehatan. Sejalan dengan Penelitian Marisa (2009) tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak usia 6-24 bulan di wilayah kerja puskesmas swakelola 11 ilir Palembang, menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara efektifitas penyuluhan kesehatan dengan kejadian diare pada anak. Hasil ini bertentangan dengan penelitian lain yang menyatakan bahwa ada hubungan yang kuat dan signifikan antara penyuluhan kesehatan dengan upaya pencegahan yang dilakukan. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor lain yang menghambat efektifitas penyuluhan kesehatan. Faktor-faktor lain tersebut adalah predisposisi factor (adanya tradisi, kepercayaan masyarakat, dan sebagainya), enabling factor (tersedianya fasilitas atau sarana dan prasarana kesehatan), dan reinforcing factor ( sikap dan perilaku tokoh masyarakat, dan tokoh agama serta petugas kesehatan). Namun dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian responden sudah pernah mendapatkan penyuluhan tentang perilaku PHBS rumah tangga, Dapat diartikan bahwa pelaksanaan penyuluhan petugas kesehatan tentang PHBS rumah tangga salah satu strategi preventif dan sangat penting untuk menurunkan kejadian diare (Selviana, 2015). Selviana (2015) juga menjelaskan untuk mencapai upaya peningkatan PHBS dalam tatanan rumah tangga, selain keluarga perilaku yang diharapkan untuk berprilaku hidup bersih dan sehat, peran petugas kesehatan dan kader kesehatan sangat penting untuk memberdayakan keluarga menjadi keluarga sehat. Fungsi dan peran kader dan petugas kesehatan merupakan unsur penggerak dan penghubung di tingkat keluarga dalam rangka mencapai hidup bersih dan sehat yang pada akhirnya akan mencerminkan keluarga dalam rangka mencapai hidup bersih dan sehat yang sehingga PHBSnya semakin meningkat. Penyuluhan petugas kesehatan 6

berpengaruh pada pengetahuan seseorang, penyuluhan kesehatan sudah baik dengan presentase sebanyak (73,4%) yang mendapatkan penyuluhan dari petugas kesehatan. Penyuluhan dan pengetahuan yang sudah baik harusnya diikuti dengan adanya tindakan yang baik pula sehingga perilaku hidup bersih dan sehat menjadi lebih baik dan dapat menurunkan angka kejadian diare di wilayah kerja puskesmas tahuna timur. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu dari anak balita yang terkena diare di Wilayah kerja Puskesmas Tahuna Timur Kabupaten Kepulauan Sangihe, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan tentang PHBS rumah tangga dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tahuna Timur. 2. Tidak terdapat hubungan antara sikap tentang PHBS rumah tangga dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tahuna Timur. 3. Terdapat hubungan antara perilaku tentang PHBS rumah tangga dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tahuna Timur. 4. Tidak terdapat hubungan antara penyuluhan petugas kesehatabvtentang PHBS rumah tangga dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tahuna Timur. SARAN a. Bagi Pemerintah atau instansi yang terkait 1. Memberikan informasi tentang kejadian diare dan pentingnya menjaga lingkungan sekitar agar bisa terhindar dari kejadian diare terhadap anak. Pemberian informasi tersebut dapat secara langsung diberikan di Puskesmas, pada saat posyandu, maupun kunjungan rumah. 2. Lebih lagi memberikan dukungan bagi masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai anak balita agar di perhatikan kebersihan keluarga dan memberikan penyuluhan dengan diikuti contoh nyata dari pemerintah 3. Perlu adanya pembagian brosur ata leaflet tentang cara hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga. b. Bagi Masyarakat 1. Agar supaya anak balita terhindar dari masalah penyakit diare harus melakukan atau mulailah berprilaku sehat 2. Harus lebih sering lagi mengikuti penyuluhan dari 7

petugas kesehatan dan mulai untuk perlahan-lahan merubah tindakan dari yang dulunya kurang baik agar jadi lebih baik dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2013. Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI Al-Askar. 2014. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Abstrak. Fakultas Kedokteran Universitas Islam. Bandung. Agustina Y.M, 2013. Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Diare pada Balita di Posyandu Dusun Ketangi Desa Banyusoco Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta Agriati (2015). Gambaran Perilaku Ibu Rumah Tangga tentang Penanggulangan Diare pada Balita di Desa Mangon Kecamatan Sanana Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara Dinkes Sangihe, 2016. Laporan Bulanan Program P2 Diare Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe Ginting SBR, 2011. hubungan antara kejadian diare pada balita dengan sikap dan pengetahuan ibu tentang PHBS di puskesmas Siantan Hulu Pontianak Kalimantan Barat [homepage on the Internet]. 2011 [cited 2017 Mei 20]. Available from: http:// www.fk.unair.ac.id/ attachments/1589_srimurni%20 Br%20Gint ing.pdf. Diakses 20 Mei 2017. Irianto K, 2015. Memahami Berbagai Penyakit, Penyebab, Gejala, Penularan, Pengobatan dan Pencegahan. Bandung, Jl. Gegerkalong Hilir No. 84 Notoatmodjo S, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, 2012 Nuraeni A, 2012. Hubungan Penerapan PHBS Keluarga dengan Kejadian Diare Balita di Kelurahan Tawangmas Kota Semarang Nasution, E. 2012. Pengaruh Perilaku Ibu Tentang Pola Makan Anak BalitaTerhadap Kejadian Diare di Kecamatan Tanjung Morawa. UniversitasSumatera Utara. Tesis 8

Novitasari D., Suklan, 2013. Hubungan Praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Penyakit Diare pada Murid SDN Makasar 07 pagi Jakarta timur Priyoto, 2014. Teori Sikap dan Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: NuhaMedika. Selviana S A, 2015. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap dan Penyuluhan Petugas Kesehatan Tentang PHBS Tatanan Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare Di Puskesmas Ranomuut Kota Manado,Sinta F, 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu, Edisi Pertama 2011 9