D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Di SUB DAS CIRASEA

BAB I PENDAHULUAN I-1

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Sungai Citarum merupakan gabungan beberapa wilayah luas sungai dengan luas

PENDAHULUAN. Berdasarkan data Bappenas 2007, kota Jakarta dilanda banjir sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo merupakan sungai terbesar di pulau Jawa. Menampung air dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

D3 JURUSAN TEKNIK SIPIL POLBAN BAB II DASAR TEORI

Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Solusi Aspiratif Penanganan Masalah Sungai Mati (Kasus: Desa Andir Kecamatan Bale Endah Kabupaten Bandung)

KEBERADAAN, POTENSI DAN GAGASAN PEMANFAATAN SUNGAI MATI DI SEPANJANG SUNGAI CITARUM DAERAH BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PREDIKSI KAPASITAS TAMPUNG SEDIMEN KALI GENDOL TERHADAP MATERIAL ERUPSI GUNUNG MERAPI 2006

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

DINAS PENGAIRAN Kabupaten Malang Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu fungsi pembangunan sabo dam adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. juga tidak luput dari terjadinya bencana alam, mulai dari gempa bumi, banjir,

BAB I PENDAHULUAN D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG. Gambar 1.1 Pulau Obi, Maluku Utara

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta terletak di daerah dataran rendah di tepi pantai utara Pulau

PENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Uraian Umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Wilayah BPSDA Pemali Comal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banjir adalah peristiwa meluapnya air hingga ke daratan. Banjir juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang,

METODE PENELPTIAN. menggunakan metode yang dapat menganalisa besaran curah hujan yang tejadi

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikeruh adalah merupakan Daerah Aliran

BAB I PENDAHULUAN. khusunya di kawasan perumahan Pondok Arum, meskipun berbagai upaya

Penggalian dengan menggunakan metode kerja yang menjamin stabilitas kemiringan lereng samping dan tidak membahayakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bawah tanah atau disebut sebagai underground river, misalnya sungai bawah tanah di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPINI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN SUNGAI DI DAERAH HILIR SUNGAI BERINGIN KOTA SEMARANG

PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG


BAB I PENDAHULUAN. terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III - 1 BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI

kuantitas sungai sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan iklim komponen tersebut mengalami gangguan maka akan terjadi perubahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERENCANAAN BENDUNGAN PAMUTIH KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB III METODOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. dan mencari nafkah di Jakarta. Namun, hampir di setiap awal tahun, ada saja

ABSTRAK ANALISIS PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH TANGGUL MUARA SUNGAI TANJUNG ORI DESA TAMBAK KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODA ANALISIS. desa. Jumlah desa di setiap kecamatan berkisar antara 6 hingga 13 desa.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Wilayahnya meliputi bagian hulu, bagian hilir, bagian pesisir dan dapat berupa

ABSTRAK Faris Afif.O,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.4

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Danau Toba merupakan hulu dari Sungai Asahan dimana sungai tersebut

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 93

3 BAB III METODOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi Masyarakat Dalam..., Faizal Utomo, FKIP, UMP, 2016

BAB I PENDAHULUAN I - 1

PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN DAN PELESTARIAN AIR DI LINGKUNGANNYA (Studi kasus di Daerah Aliran Sungai Garang, Semarang) Purwadi Suhandini

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya yang sangat penting untuk kehidupan

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG GARIS SEMPADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERENCANAAN BENDUNGAN PAMUTIH KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERSYARATAN JARINGAN DRAINASE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Gambar 1.1 Jalur tektonik di Indonesia (Sumber: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2015)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai Citarum merupakan salah satu sungai terpanjang di Pulau Jawa. Sungai ini mengalir dari hulu di daerah Gunung Wayang, di sebelah selatan kota Bandung menuju ke utara dan bermuara di Kerawang. Dengan panjang sekitar 225 kilometer, sungai Citarum merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat. Sungai Citarum saat ini dimanfaatkan oleh sedikitnya 25 juta penduduk di Jawa Barat dan DKI Jakarta, dengan jumlah populasi di sepanjang sungai mencapai 10 juta penduduk. Selain itu, Sungai Citarum sendiri memiliki peranan yang sangat penting, karena dipergunakan untuk mengairi 300.000 Ha areal irigasi, mensuplai air untuk 80 persen penduduk Jakarta, serta menghasilkan tenaga listrik hingga mencapai 1.400 Mega Watt. Untuk tetap mempertahankan dan memperkuat keadaan Sungai Citarum sehingga tetap dapat dimanfaatkan oleh warga, pemerintah telah beberapa kali melakukan proses normalisasi dengan beberapa langkah, diantaranya peninggian tanggul dengan Concrete Structure System, perkuatan tanggul dengan Sheet Pile System (Normalisasi Sungai Citarum, Pemkab Karawang Gelar Sosialisasi, 2012). Perkuatan tanggul harus direncanakan dan diperhitungkan dengan baik dan cermat, karena jika tanggul yang dibangun tidak cukup kuat, maka akan terjadi kelongsoran yang mengakibatkan kerugian materiil maupun moril. Seperti yang dilansir oleh Ci Tarum (2011) Keadaan lingkungan di sekitar Citarum telah banyak berubah sejak tahun 1980. Industrialisasi yang pesat di kawasan sekitar sungai ini sejak akhir tahun 1980 telah menyebabkan menumpuknya sampah buangan pabrik-pabrik di sungai ini. Bahkan sungai dengan nilai sejarah, ekonomi, dan sosial yang penting ini sejak 2007 menjadi salah satu dari sungai dengan tingkat ketercemaran tertinggi di dunia. (Ci Tarum, 2011). Ninin Yuniar dan Silmi Azmi Lestari, Perancangan Sheet Pile..1

Kemudian setiap musim hujan di sepanjang Citarum di wilayah Bandung Selatan selalu dilanda banjir yang merugikan berbagai pihak, khususnya para warga sipil yang tinggal di daerah tersebut. Sumber : Google.com Gambar 1.1 Daerah Bale Endah yang Terendam Banjir Untuk menanggulangi bencana banjir yang diakibatkan oleh meluapnya Sungai Citarum, maka pemerintah membuat proyek normalisasi sungai Citarum dengan mengeruk dan melebarkan sungai serta memperkuat tanggul dengan sistem Sheet Pile. Perkuatan tanggul dengan sistem Sheet Pile dipilih karena beberapa keuntungan yang dimilikinya, yaitu sesuai dengan kondisi geometrik di daerah setempat. Beberapa keuntungan yang dimiliki oleh Sheet Pile diantaranya adalah bentuknya yang ramping sehingga tidak memakan tempat yang banyak dan proses pelaksanaannya yang cukup mudah dan cepat dilakukan. Proses pengerukan dan pelebaran sungai dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut. Ninin Yuniar dan Silmi Azmi Lestari, Perancangan Sheet Pile..2

Sumber : tarungnews.com Gambar 1.2 Proses Pelebaran Sungai Citarum Sumber : tarungnews.com Gambar 1.3 Proses Pengerukan Anak Sungai Citarum Proses normalisasi ini pun dilakukan dalam beberapa tahap. Untuk proyek normalisasi tahap pertama, 1994-1999, dan dilanjutkan dengan proyek tahap kedua selama 1999-2007 (Normalisasi Sungai Citarum Jadi Ladang Proyek Pejabat, 2011). Selain itu, alur Citarum juga diluruskan, supaya alirannya lancar. Proyek tersebut mencakup pengerukan Sembilan anak sungai, yang total panjangnya adalah 44,3 km. Ninin Yuniar dan Silmi Azmi Lestari, Perancangan Sheet Pile..3

Namun hal tersebut tidak sepenuhnya memberikan solusi dalam jangka panjang karena volume erosi dari bagian hulu Sungai Citarum sangat tinggi. Oleh karena itu pemerintah pun melakukan kembali proyek normalisasi yang terdiri dari beberapa paket yang rencananya akan berlangsung selama tiga tahun yaitu dari tahun 2011 sampai tahun 2013. Dengan dilaksanakannya proyek Normalisai Sungai Citarum yang akan berlangsung selama tiga tahun, diharapkan dapat mencegah kelongsoran dan mengurangi intensitas kebanjiran di daerah setempat. Agar tujuan tersebut tercapai, maka perencanaan pekerjaan perkuatan tanggul dengan menggunakan sheet pile harus dirancang dengan baik, cermat dan teliti. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menjadikan perancangan sheet pile pada Proyek Normalisasi Sungai Citarum, khususnya pada Proyek Normalisasi Sungai Citarum Paket V yang berlokasi di Bale Endah Sapananjung, sebagai topik Tugas Akhir penulis. Dalam Tugas Akhir ini, secara ringkas, penulis akan melakukan tahap - tahap pengerjaan diantaranya adalah menghitung gaya-gaya dan tekanan tanah (aktif dan pasif) yang bekerja pada sheet pile, menghitung kedalaman pemancanan sheet pile tersebut dan terakhir memilih dimensinya. 1.2 Tujuan Setiap penulisan karya tulis, baik itu yang bersifat ilmiah maupun nonilmiah memiliki tujuan yang ingin dicapai. Begitu juga dengan penulisan Tugas Akhir ini. Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dengan penulisan Tugas Akhir dengan topik perancangan sheet pile pada proyek normalisasi Sungai Citarum adalah: 1. Mendapatkan kedalaman pemancangan sheet pile dengan menghitung kebutuhan pemancangannya. 2. Mengetahui dimensi sheet pile yang akan digunakan yang sesuai dengan kebutuhan. 3. Mengetahui parameter desain perkuatan lereng yang dapat menopang tanah timbunan dan mencegah material agar tidak terjadi kelongsoran. Ninin Yuniar dan Silmi Azmi Lestari, Perancangan Sheet Pile..4

1.3 Lokasi Proyek Untuk menyusun Tugas Akhir dengan topik perancangan sheet pile ini pada proyek normalisasi Sungai Citarum, penulis melakukan pengamatan di lokasi proyek tersebut berlangsung. Lokasi yang diamati adalah di daerah Bale Endah, Kabupaten Bandung seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah. Sumber : Google Maps Gambar 1.4 Peta lokasi proyek 1.4 Rumusan Masalah Permasalahan yang dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini diantaranya menghitung gaya-gaya antara tanah dan sheet pile, menghitung kedalaman sheet pile, menganalisis stabilitas lereng baik sebelum dan sesudah dipasang sheet pile, memeriksa faktor keamanan dari kemungkinan terjadi penggelembungan didaerah hilir dan menentukan dimensi sheet pile yang benar, sesuai dengan analisa faktor keamanan sehingga dapat menahan tanah timbunan agar tidak terjadi kelongsoran. 1.5 Ruang Lingkup Bahasan Ruang lingkup pembahasan yang akan disajikan pada penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut: 1. Menghitung tekanan tanah lateral yang terjadi pada sheet pile berdasarkan parameter tanah di lapangan. Ninin Yuniar dan Silmi Azmi Lestari, Perancangan Sheet Pile..5

2. Menghitung kedalaman pemancangan sheet pile (D) yang dibutuhkan. 3. Perencanaan sheet pile dengan model konstruksi perencanaan sheet pile tanpa angker. 4. Menghitung kebutuhan pemancangan sheet pile tanpa angker sehingga diketahui kedalaman pemancangan yang diperlukan berdasarkan gayagaya yang bekerja antara tanah dan sheet pile. 5. Pemilihan dimensi sheet pile sesuai dengan hasil perhitungan dan analisa faktor keamanan (stabilitas lereng dan penggelembungan daerah hilir). 1.6 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pemahaman mengenai laporan Tugas Akhir ini, maka penulis menyajikan laporan ini dalam beberapa bab, yang terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi uraian tentang Judul Laporan, Latar Balakang, Lokasi Pengamatan, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Ruang Lingkup Bahasan, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka berisikan uraian teori yang mendasari masalah dan metoda perhitungan yang berkaitan dengan perkuatan lereng dengan menggunakan sheet pile. BAB III METODOLOGI Metode Penelitian berisi tentang prosedur penelitian, baik yang dilakukan dengan mencari referensi-referensi, maupun pengumpulan data di lapangan. BAB IV PERENCANAAN SHEET PILE Perencanaan sheet pile dimulai dengan menghitung stabilitas lereng, menghitung gaya-gaya lateral yang terjadi, kemudian dilanjutkan dengan menghitung Ninin Yuniar dan Silmi Azmi Lestari, Perancangan Sheet Pile..6

kedalaman pemancangan sheet pile, langkah selajutnya adalah menentukan dimensi sheet pile yang akan digunakan dan yang terakhir adalah menghitung analisa global. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari keseluruhan isi laporan tugas akhir. Ninin Yuniar dan Silmi Azmi Lestari, Perancangan Sheet Pile..7