Presiden Masa Depan Dalam Teori Kepemimpinan (363/M) Oleh : Rohmah Kusma Wihantari Kamis, 12 Juli :46

dokumen-dokumen yang mirip
Pemimpin Berjiwa Kepemimpinan (Bukan Pemimpi) Adalah Impian Rakyat Indonesia (601/M)

Kriteria Presiden Impian Bangsa Indonesia Dimasa Depan (362/S) Oleh : PEFINTA DIANA PUTRI Kamis, 12 Juli :37

1. Memiliki keyakinan, tidak ragu

MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN. Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si

1) Nasionalis. 2) Pemberani

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

PERTEMUAN 13 dan 14: KEPEMIMPINAN. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori,

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kinerja atau produktivitas karyawannya. perusahaan untuk pemenuhan kebutuhannya.

Kriteria Presiden Indonesia Dalam Pandangan Islam (576/M) Oleh : Zulkarnain Senin, 16 Juli :50

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Oleh: IBNU SISWANTO, M.Pd.

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

Disusun Oleh Lista Kuspriatni. Universitas Gunadarma 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOPI - Secara covert atau yang tidak terlihat mata: 1. Mental

3. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Ia yang lebih mendahulukan tujuan. Who Is The Next Soekarno? (121/M)

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK

Pertemuan ke- 11 kepemimpinan. Pengertian Kepemimpinan Gaya gaya Kepemimpinan

Pendahuluan. Bab I. GBHN menyatakan bahwa sasaran utama pembangunan jangka panjang

Mencari Sosok Kedua (126/M) Oleh : Indah Permatasari Senin, 18 Juni :02

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan sebuah wadah berkumpulnya orang-orang yang

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

PERTEMUAN VI KEPEMIMPINAN (PENDEKATAN DARI SEGI SITUASI)

KEPEMIMPINAN. Teori Kepemimpinan. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM

1. Memiliki sifat pancasila sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI: Perspektif Teoritik dan Metodologi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pelayan masyarakat yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... iv. Daftar Lampiran... iv

KEPEMIMPINAN KEPERCAYAAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN

DEFINISI DAN TEORI KEPEMIMPINAN A. Sifat Dasar Kepemimpinan

BAB 8 KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. dari beberapa ahli mengenai Kepemimpinan. Pendapat tersebut adalah sebagai berikut :

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

DAFTAR PERTANYAAN. : Deklarator Nasional Demokrat. 1. Bagaimana kronologis Anda bergabung bersama ormas Nasional Demokrat?

TEGUH SETYA NUGROHO B

Teori Kepemimpinan. Teori x, y. Z Teori TRAIT (Bakat) Teori Perilaku Teori Situasional

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan yang kuat diperlukan agar organisasi dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. keefektifan dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kepuasaan kerja

Pengertian Kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, KONFLIK PERAN, DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

Interview Guide. ANALISIS EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN di BMT BEN TAQWA PURWODADI

Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2016

BAB 7 PENUTUP. Dari hasil analisis Structural Equation Modelling (SEM) dan pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

KEPEMIMPINAN. OLEH: Drs. Yunyun Yudiana, M.Pd

B A B I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi publik yang

KOMUNIKASI ORGANISASI

Setitik Asa untuk Indonesia (656/M) Oleh : Herlia Istiqomah Icha Putri Selasa, 17 Juli :24

KEPEMIMPINAN. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. dirinya guna menemukan dan mengembangkan jati dirinya masing-masing. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu unsur produksi selain itu juga faktor penting dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepentingan umum. Beralamat di Jl. Basuki Rachmad No. 100 Malang.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

1

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

KEPEMIMPINAN PENGARUH KOMUNIKASI DALAM BISNIS PERTEMUAN KEENAM

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS MLARAK KABUPATEN PONOROGO SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. satunya dapat dipengaruhi oleh gender. Gaya kepemimpinan merupakan

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. justru karena kepuasan kerja dipandang dapat mempengaruhi jalannya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

Lantas, bagaimanakah mencari sosok-sosok pemimpin terbaik yang akan berkumpul. DPR, Para Pemimpin Terbaik Untuk Kemajuan Indonesia (322/S)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

RIKA HAPSARI B

PRIJANTO: TANGAN KEDUA YANG SETIA DAN BISA DIANDALKAN. Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia adalah mendapatkan orang-orang terbaik dan. mempertahankannya. Pemilik atau pemimpin perusahaan akan mudah

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Jika seorang pemimpin berusaha untuk mempengaruhi perilaku

BAB I. Peningkatan kualitas SDM merupakan kenyataan yang harus dilakukan. tersebut. Kualitas merupakan kesesuaian produk atau jasa dengan pelayanan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Perilaku Pemimpin dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Secara Simultan (Uji F)

Analisis Gaya Kepemimpinan Demokratis Pada. PT. Artha Surya jaya Bojenegoro. Pemimpin merupakan faktor penentu dalam sukses atau gagalnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan seefektif mungkin. suatu tujuan perusahaan. Pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk dilakukannya upaya pengembangan dan peningkatan baik dalam hal

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

Transkripsi:

KOPI - Menjadi presiden merupakan tugas yang amat berat. Bayangkan, seseorang mewakili sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 Laki-laki dan 118.048.783 perempuan (BPS bulan Agustus 2010). Disinilah nasib rakyat dipertaruhkan. Tentu tugas berat ini harus diemban oleh orang pilihan, terbaik dari yang baik. Menjadi presiden hendaknya mempunyai jiwa kepemimpinan, bukan sekedar kemaunan tapi juga ditunjang kemampuan mumpuni. Bagi pemimpin yang tidak memiliki jiwa tersebut dan tujuan jelas, tidak jarang kepemimpinanya mengalir tanpa ada perbaikan, perubahan, dan hasil yang berarti. Jiwa kepemimpinan sendiri bisa ada sejak lahir, tapi juga bisa merupakan sikap seseorang yang terbentuk karena pembelajaran dan kebiasaan dalam organisasi maupun masyarakat. Kepemimpinan atau istilah populernya leadership berasal dari kata dasar Pimpin yang artinya bimbing atau tuntun selanjutnya bisa diartikan pemimpin adalah orang yang berfungsi memimpin atau membimbing/ orang yang mampu membimbing atau menuntun. Para ahli menyebutkan bahwa kepemimpinan sebagai kemampuan menghendle orang lain untuk memperoleh hasil maksimal dengan friksi sedikit mungkin dan kerja sama yang besar (P. Munson, 1921). Selain itu kepemimpinan adalah kekuatan semangat/ moral yang kreatif dan terarah. Dan pemimpin adalah individu yang memiliki program, rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti (Cowley, 1928). Pendapat lain menyatakan kepemimpinan sebagai perpaduan dari berbagai sifat yang memungkinkan individu mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan beberapa tugas tertentu (Tead, 1929). Dari banyaknya persepsi tentang definisi kepemimpinan tersebut menimbulkan berbagai teori kepemimpinan. Disini akan dibahas teori apa saja yang sesuai dalam menentukan 12 kriteria Presiden Indonesia masa depan. Great Man Teory (Teori Orang-orang Besar) Menurut teori ini seorang pemimpin besar terlahir sebagai pemimpin yang memiliki berbagai ciri individu yang sangat berbeda dengan kebanyakan manusia lainya. Ciri Individu tersebut meliputi: karismatik, intelegensia, kebijaksanaan (bijaksana), dan mampu menggunakan kekuasaan yang dimilikinya untuk membuat berbagai keputusan yang memberi dampak besar bagi sejarah manusia. Karisma sendiri menunjukkan kepribadian yang dicirikan oleh pesona pribadi dan daya tarik, yang disertai dengan dengan komunikasi interpersonal dan persuasi yang luar biasa. Istilah karisma mulai masuk ke ranah sosiologi setelah digunakan oleh Max Weber. Intelegensia menurut Ralph Stogdill (1992) mengemukakan bahwa pemimpin lebih pintar dari pengikut-pengikutnya, namun tidak berlebihan karena perbedaan intelegensia yang ekstream antara pemimpin dan pengikutnya dapat menimbulkan gangguan pemahaman terlebih komunikasi. Kebijaksanaan (Kebijakan) diperlukan seorang pemimpin dalam mengatasi suatu permasalah sehingga mencapai keadilan. Kekuasaan (Power) dan wewenang (authority) memang sesuatu yang berbeda namun jika pemimpin mampu untuk memanfaatkan kedua hal ini untuk menggerakkan pengikutnya dengan cara yang tepat maka beban kerjanya akan semakin ringan sehingga efektifitas dan efisiensi bisa terpenuhi. Great man teory sebagian besar bersandar pada 1 / 5

pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh Thomas Carlyledi abad ke 19 yang menyatakan bahwa The history of the world is but the biography of great man (sejarah dunia tiada lain merupakan sejarah hidup orang-orang besar). Trait Theory (Teori Ciri-ciri Pemimpin) Teori ini memfokuskan perhatiannya untuk mengidentifikasi berbagai karakteristik pemimpin yang menyebabkan seseorang dapat menjalankan kepemimpinana secara efektif. Sejalan dengan penerimaan pemikiran behavioralis, para peneliti di tahun 1950-an berkesimpulan bahwa karakteristik dari pemimpin tersebut tidak seluruhnya merupakan bawaan sejak lahir, melainkan diperoleh melalui hasil pembelajaran dan pengalaman. Lebih lanjut mereka menyimpulkan bahwa kepemimpinan yang efektif dapat dipelajari sehingga para pemimpin bukan hanya dilahirkan, tetapi dapat diciptakan melalui proses pembelajaran. Sedangkan menurut Stogdill (1974) pemimpin yang efektif memiliki ciri (traits) dan keahlian (skill). Ciri (traits) digambarkan oleh kepribadian positif dan karakter dari seorang pemimpin yang terlihat dari sifat, sikap, perkataan, dan perbuatanya. Keahlian (skill) bisa dimiliki berupa kecerdasan, percaya diri, pengetahuan, pengalaman dan kemampuan. Behavioral Styles Theory (Teori Perilaku) Di akhir tahun 1940-an para peneliti mulai mengeksplorasi pemikiran bahwa bagaimana perilaku seseorang dapat menentukan keefektifan kepemimpinan seseorang tersebut. Dan mereka menemukan sifat-sifat, mereka pengaruhnya pada prestasi dan kepuasan dari pengikut-pengikutnya. Pada teori ini lebih membahas gaya kepemimpinan. Namun lebih lanjut pemimpin yang demokratis lebih disukai karena memberikan ruang bagi publik untuk berkembang. Pemimpin yang demokratis lebih cenderung membangun pola dan mengorganisasikannya. Sedangkan perilakunya menunjukkan persahabatan, saling percaya, menghargai, kehangatan dan komunikasi yang terbuka dan partisipatif. Situasional Theory (Teori Situasional) Teori ini meyakini bahwa efektifitas gaya kepemimpinan sangat tergantung pada situasi yang melingkupinya. Oleh karena ada asumsi yang mengatakan bahwa kepemimpinan yang berhasil akan terjadi apabila gaya kepemimpinanya sesuai situasi. Fred E. Fiedler (Kreitner, 2007) menunjukkan bahwa pemimpin yang dimotivasi oleh penyelesaian tugas cenderung berhasil pada motivasi yang ekstream. Jadi dalam teori ini hendaknya seorang pemimpin adalah orang yang tanggap terhadap permasalahan yang ada kemudian bisa menyelesaikan permasalahan dengan tepat. Transactional Leadership Theory (Teori Kepemimpinan Transaksi) Menurut teori ini pemimpin senantiasa memotivasi dengan pemberian reward dan punishment dengan baik, sehingga terdapat semangat dalam kepemimpinannya. Adanya semangat ini membuat nuansa kepemimpinannya lebih dinamis sehingga mampu bergerak maju dan lebih baik. Dalam teori ini 2 / 5

pemimpin juga dituntut tegas dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Ketegasan ini penting, agar kewibawaan seorang pemimpin dan kepercayaan masyarakat tetap terjaga. Transformational Leadership Theory (Teori Kepemimpinan Transformasi) Dalam teori ini didasarkan adanya perilaku kepemimpinan di mana para pemimpin yang kemudian dikategorikan sebagai pemimpin transformasi memberikan inspirasi untuk mencapai sesuatu melebihi apa yang direncanakan. Pemimpin yang mampu memberikan inspirasi akan menjadi suri tauladan bagi orang-orang disekelilingnya, dan tujuan positif yang direncanakan akan mudah tercapai. Swelainitu pemimpin tersebut juga memiliki sifat visioner yang mengajak orang-orang disekelilingnya bergerak menuju visi yang dimiliki oleh pemimpin untuk mencapai tujuan bersama. Teori di atas cukup mewakili teori-teori kepemimpinan yang ada. Jika disimpulkan, menghasilkan 12 kriteria pemimpin ideal yang diharapkan efektif dalam menjadi kriteria Presiden masa depan. Sedangkan 12 kriteria tersebut, antara lain: karismatik, intelegensia, bijaksana, mampu menggunakan kekuasaan dengan baik, ciri (traits)/ kepribadian positif, keahlian (skill), demokratis, tanggap, semangat, tegas, memberi inspirasi serta visioner. Untuk mengetahui lebih lanjut ada atau tidaknya 12 kriteria pada calon Presiden Republik Indonesia masa depan. Maka calon presiden harus seseorang yang mempunyai track record yang bagus dan jelas dalam hal kepemimpinan. Baik dalam organisasi maupun suatu kelembagaan, pengalaman dan kemampuan yang mumpuni serta wujud karya nyata sebagai tolak ukur atas keberhasilannya di masa depan. Menurut penulis 12 kriteria tersebut condong pada Presiden pertama Republik Indonesia, yaitu Soekarno. Beliau memiliki karisma menjadi orang yang disegani kawan maupun lawan, intelegensia terutama dalam hal diplomatik, sosok yang bijaksana, mampu menggunakan kekuasan sebagaimana mestinya dengan tidak mendahulukan keluarga maupun kelompok, mempunyai ciri khas yang terpancar dari kepribadiannya, keahlian dalam memanajemen suatu permasalahan, demokratis, tanggap terhadap kondisi rakyatnya, bersemangat untuk lebih maju, tegas dalam mencapai keadilan, menjadi inspirator bagi rakyatnya serta visioner dan kukuh pendirian. Memang tiada manusia yang sempuran namun berusaha untuk lebih baik itu tidak ada salahnya. Hendaknya Presiden masa depan adalah orang yang memiliki jiwa kepemimpinan, mampu mengambil hikmah dari sejarah masa lalu, serta berusaha untuk menciptakan sejarah di masa depan yang gemilang. Julukan Indonesia sebagai macan Asia haruslah kembali ada seperti pada kepemimpinan Presiden Soekarno. Presiden masa depan haruslah orang yang mampu menjaga martabat pribadi, keluarga, agama, kelompok, bangsa dan negaranya di mata 3 / 5

rakyat dan dunia. Referensi: - Solihin, Ismail. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga. - Rivai Veithzal. 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Edisi Kedua. Jakarta: Rajagrafindo Persada. BIODATA Nama : Rohmah Kusma Wihantari, S.IP 4 / 5

Tempat/ Tanggal Lahir : Ponorogo/ 5 Oktober 1989. Asal Sekolah : Universitas Muhammadiyah Ponorogo, FISIP, Jurusan Ilmu Pemerintahan (Alumni) Alamat Rumah : Jl. Imam Bonjol 108, Kauman Kota, RT. 02, RW. 03, Kec/ Kab. Ponorogo, Jawa Timur. Nomor Telepon Seluler : 085259598701 E-mail : roh_m2h@yahoo.co.id Akun Facebook : Antary Muliana 5 / 5