BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. Astra International Tbk. UD Trucks Cabang Bandung

PT Federal International Finance Sustainability Report 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. yaitu: otomotif, jasa, keuangan, agribisnis, teknologi informasi, infrastruktur, dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bersifat jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan proses komunikasi yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

Penabulu Meeting. Environment. Society. Economy. Jakarta, 03 July Forward Progression on Sustainability. Misi dan Visi BNI

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran, penjualan, promosi, dan lain sebagainya. Lembaga Pengembangan Bisnis Yayasan Dharma Bhakti Astra (LPB-

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Definisi dan Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan oleh masing-masing perusahaan. Saat ini, Corporate Social

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, PT. Astra Internasional, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA,

TUBAN, 24 AGUSTUS 2015

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAGIAN I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010,

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.

Royal Golden Eagle (RGE) Kerangka Kerja Keberlanjutan Industri Kehutanan, Serat Kayu, Pulp & Kertas

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ini dikuasai oleh Negara dan diusahakan untuk kemakmuran rakyat

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. serta mudahnya mengakses informasi. Perkembangan ekonomi Dunia semakin

KEBIJAKAN PEMBERIAN DONASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Setelah sesi ini, peserta diharapkan dapat mengerti dengan baik tentang kegiatan, pendekatan, dan persyaratan yang ada pada Jendela-2: Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB I PENDAHULUAN. dapat membantu tercapainya kesejahteraan stakeholders, serta dapat mencapai

Lampiran. Harap diisi dulu kolom data diri berikut sebelum memulai pengisian kuesioner. Nama Perusahaan Bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

Lampiran 1 Kerangka sampling penerima pelayanan tanggungjawab sosial Yayasan Dharma Bhakti Astra

-1- BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Corporate Social Responsibility (CSR) saat ini tidak asing lagi

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisis 3 Dimensi Sustainable yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengantar. responsibility (CSR).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

STANDAR PENDANAAN PENELITIAN SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INTERSTUDI OLEH: TIM PENYUSUN

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. guna tercapainya visi dan misi perusahaan. Didalam komunikasi ada terbagi

I. PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan

PENTINGKAH COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY?

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

BAB III ANALISIS SWOT DAN ASUMSI-ASUMSI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran komunikasi Public Relations adalah Publik Eksternal,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PENUTUP. Capaian Keuangan % Kategori Terpenuhinya jaminan kesehatan bagi sangat baik

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

STUDI IMPLEMENTASI PENERAPAN INDUSTRI HIJAU PADA GALANGAN KAPAL BAJA. Oleh: Gangsar Anugrah Tirta P

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat dimana hal tersebut terjadi di setiap jenis industri. Tidak hanya bersaing dalam

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF

PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan

BAB I PENDAHULUAN. Agrobisnis. Tapi seiring dengan kemajuan perusahaan, saat ini Astra International

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU. Disampaikan pada : Workshop Efisiensi Energi di IKM Jakarta, 27 Maret 2012

STANDAR INDUSTRI HIJAU

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses kehidupan manusia dimulai dari usia anak menuju usia remaja,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. relevan dalam konteks ekonomi saat ini (Garzella & Fiorentino, 2014). Mardikanto (2014:83)

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Transkripsi:

BAB V IMPLEMENTASI CSR PT. ASTRA INTERNASIONAL 5.1 Cara Pandang PT. Astra Internasional Tbk terhadap CSR Tanggung jawab sosial bagi PT. Astra Internasional Tbk. merupakan sebuah proses berkelanjutan dan bukan merupakan suatu tujuan sesaat. Kegiatan CSR yang dilakukan senantiasa diselaraskan dengan nilai-nilai yang dianut oleh Astra. Keselarasan tersebut dilakukan dengan mengembangkan program dan kegiatan yang terukur terhadap target-target untuk meningkatkan manfaat bagi pemangku kepentingan dan mengurangi dampak negatif aktivitas usaha Astra secara sosial. Cakupan jenis dan aktivitas CSR yang dilakukan sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan bisnis Astra. Asal mula program CSR PT. Astra Internasional Tbk. adalah bagaimana Astra dapat memberikan manfaat dan melakukan yang terbaik bagi masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan Catur Dharma Astra dan visi Astra yaitu menjadi perusahaan yang memberikan manfaat pada masyarakat. Program tanggung jawab sosial Astra awalnya dimulai dari prinsip berbuat baik yang selalu ditekankan oleh para pendiri Astra. Selanjutnya berkembang menjadi program pengembangan masyarakat, dan sampai saat ini dikenal dengan program CSR. Astra sudah membuat program seperti ini dari dulu, sebelum ada gembar-gembor tentang CSR. Om William itu orang baik, jadi dia juga ingin usahanya dilakukan dengan baik dan bisa memberikan yang terbaik termasuk bagi masyarakat. Intinya adalah bagaimana bisa berbuat baik. Mulanya hanya ingin berbuat baik, terus berkembang jadi pengembangan masyarakat sampai pada program CSR yang sekarang ini marak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan (Bapak A. Karim Suwandhono, Team Leader Divisi ESR PT. Astra Internasional). 7 Divisi ESR merupakan kepanjangan dari Divisi Enviromental & Social Responsibility.

Astra memiliki beberapa target operasional di bidang Security, Environment, and Social Responsibility yang dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan upaya Grup Astra untuk dapat bertahan dan berkembang. Beberapa target tersebut adalah: 8 1. Bidang Security a. Melaksanakan implementasi Astra Security Manajement System (ASMS) di setiap instalasi Grup Astra sesuai President Letter Astra Internasional 2009. b. Pengamanan perusahaan lebih ketat menjelang pemilu 2009. c. Integrasi sistem pengamanan antara Security Guard dengan Security Devices Modern sesuai tingkat ancamannya. d. Peningkatan dan pengembangan Security Manajement mencakup aspek fisik dan aspek non-fisik di seluruh fungsi organisasi. 2. Bidang Environment, Healthy, and Safety a. Pencapaian peringkat Green Astra Green Company. b. Pengurangan penggunaan Sumber Daya Alam dan Energi. c. Melakukan penghitungan Gas Rumah kaca dan penggunaan Ozon Depleting Substances. d. Cleaner Production (6R) untuk mengelola limbah dan emisi. e. Investigasi insiden di tempat kerja yang disertai dengan follow up yang tepat, sehingga dapat terwujud suatu Zero incident workplace. f. Sertifikasi sistem manajemen Lingkungan dan K3. g. Implementasi sistem manajemen lingkungan dan LK3 di supplier. 3. Bidang Social Responsibility a. Pencapaian peringkat three star Astra Friendly Company. b. Memiliki program Income Generating Activities di sekitar perusahaan yang dilaksanakan secara sinergi di lingkungan Grup Astra serta dirasakan dampaknya oleh objek program. Disarikan dari Laporan Berkelanjutan Astra 2008.

Program CSR yang dilakukan oleh Astra tidak bertujuan untuk membentuk citra positif, namun citra positif tersebut akan terbentuk dengan sendirinya. Sama halnya dengan pembentukan citra, pihak Astra tidak pernah bertujuan mencari keuntungan dari program CSR yang dilakukan karena pihak direksi telah menanamkan prinsip-prinsip bahwa program ini ditujukan sebagai salah satu cara bagi Astra untuk dapat bermanfaat bagi masyarakat. 5.2 Implementasi Program CSR dan Pendanaan Kegiatan Kegiatan-kegiatan CSR PT. Astra Internasional Tbk. dilakukan langsung oleh Astra dan atau melalui pengelolaan beberapa yayasan. Salah satu kegiatan CSR yang langsung dilakukan oleh Astra adalah program Sunter Nusa Dua. Astra juga melakukan kegiatan CSR dengan membentuk beberapa yayasan seperti Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Yayasan Toyota dan Astra (YTA), Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI), dan Yayasan Amaliah Astra (YAA). Yayasan tersebut bertanggung jawab melaksanakan kegiatan CSR dalam usaha mengentaskan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan dasar, peningkatan kesehatan, konservasi dan pencegahan pencemaran lingkungan, serta pengembangan kemitraan yang sejalan dengan Millenium development Goals (MDG). 9 1. Yayasan Toyota-Astra (YTA) didirikan pada tahun 1974 dan dikelola bersama oleh Toyota-Astra Motor dan PT. Astra Internasionel Tbk. Fokus kegiatan YTA adalah dibidang pendidikan, termasuk melalui pemberian beasiswa bagi pelajar sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, sumbangan buku-buku dan dukungan untuk program pendidikan teknik sampai tingkat S2. 2. Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI Program Bernas) merupakan yayasan yang didirikan pada tahun 2005. Kegiatan Yayasan Astra Bina Pendidikan (YABP) mempunyai fokus pada kegiatan pendidikan yaitu membantu SD, SMP, dan SMK di daerah-daerah pra-sejahtera untuk meningkatkan mutu dari program Pendidikan, membangun kualitas intelektual pelajar, kemampuan keterampilan hidup, dan kekuatan moral dalam kualitas terbaik dan meningkatkan nilai multi Ibid.,halaman 44.

budaya di Indonesia. Tujuannya adalah untuk menghasilkan pelajar yang memiliki kepercayaan diri dan kepedulian, serta dapat mengembangkan daerah mereka. 3. Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) merupakan yayasan Astra yang mempunyai fokus meningkatkan Quality, Cost, Delivery, and Innovation (QCDI) bersama dengan Astra Mitra Ventura. YDBA merupakan yayasan yang dibentuk Astra untuk membina UMKM. YDBA juga memiliki Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) yang merupakan lembaga pengembangan usaha di daerah dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). 4. Yayasan Amaliah Astra (YAA) didirikan dengan fokus mendukung pembangunan spiritual, kebijaksanaan emosional dan intelektual diantara komunitas, sehingga orang-orang tersebut dapat menjalani hidup dengan pandangan yang positif. Melalui berbagai program dan aktivitas, YAA bertujuan secara aktif berpartisipasi pada ciptaan kedamaian dan pencerahan diantara karyawan Astra dan komunitas sekitar. Pada 2008, YAA terlibat dalam berbagai aktivitas kemasyarakatan pada bidang pendidikan, aktivitas rohani dan kemanusiaan, dengan target komunitas yang berada di sekitar pabrik Astra, terutama di daerah Tanjung Priok. YAA juga memberikan sumbangan yang berasal dari para karyawan Astra melalui ini Zakat Lembaga Amil, Infaq dan Shadaqah (LAZIS YAA). Hasil dari sumbangan tersebut digunakan untuk memberikan beasiswa bagi pelajar yang berasal dari keluarga ekonomi rendah. Untuk memberikan arahan pada seluruh Grup Astra dalam penerapan kebijakan di bidang LK3 dan Social Responsibility, Astra telah mengembangkan dua kerangka kerja yang sistematis, yaitu Astra Friendly Company (AFC) dan Astra Green Company (AGC). Astra juga memberikan panduan penerapan sistem manajemen dan implementasi program dengan metode pengukurannya. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah mewujudkan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan untuk mencapai keberhasilan di bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Untuk melakukan program CSR, Astra khususnya Divisi Enviromental & Social Responsibility (ESR) tidak mempunyai budget khusus. Besarnya anggaran dana tergantung dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Secara umum, kegiatan CSR yang dilakukan oleh Astra dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan rutin serta kegiatan yang sifatnya insidental. Kegiatan rutin sudah memiliki alokasi dana tersendiri, sedangkan alokasi dana untuk kegiatan yang sifatnya insidental tidak memiliki patokan tertentu, disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan serta kondisi dan situasi yang terjadi. Sebelum memberikan bantuan, Astra terlebih dahulu melakukan survei untuk melihat kondisi dan memperkirakan bentuk bantuan yang akan diberikan Astra. Masalah besarnya dana sering sekali ditanyakan oleh berbagai pihak. Tapi sebenernya Astra nggak pernah punya budget khusus harus sekian ratus juta atau sekian miliar. Besarnya dana disesuaikan dengan bentuk kegiatan dan kondisi yang terjadi. Semuanya fleksibel. Misalnya bantuan bagi korban bencana alam. Kita tinggal survei dan buat proposal saja kepada direksi kemudian tinggal tunggu persetujuan saja. Semuanya tergantung kondisi dan kebutuhan masyarakat juga. Kalau program tetap pasti sudah ada anggarannya tapi besarnya dana, itu menyesuaikan (Bapak A. Karim Suwandhono, Team Leader Divisi ESR PT. Astra Internasional). 5.3 PT. Astra Internasional Tbk. dalam Pengembangan Masyarakat Salah satu fokus CSR Astra adalah komitmen untuk mengembangkan masyarakat. Partisipasi Astra dalam berbagai proses kegiatan pengembangan masyarakat bermula dari kesadaran para pendiri beserta manajemen dan staff bahwa membantu dan mendukung pengembangan masayarakat merupakan salah satu tanggung jawab yang harus dijalankan. Saat ini, komitmen pengembangan masyarakat mencakup lima bidang, yaitu bantuan kemanusiaan, program kemitraan termasuk income generating activities, pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. Keempat bidang tersebut, kecuali bidang kemanusiaan bertujuan pemberdayaan masyarakat yaitu membekali masyarakat dengan kemampuan untuk dapat secara terus menerus mengambil manfaat, khususnya melalui kegiatan-kegiatan pengembangan program bidang pendidikan dan income generating activities.

Contoh program pengembangan masyarakat yang langsung dilakukan Astra adalah pengembangan masyarakat di bidang pendidikan dan peningkatan pendapatan masyarakat. Pengembangan masyarakat pada bidang pendidikan yang telah dilakukan salah satunya adalah membangun sekolah di Aceh tahun 2004. Sekolah tersebut dibangun bagi masyarakat di sekitar lokasi yang terkena bencana Tsunami. Pembangunan infrastruktur sekolah tersebut dilakukan oleh masyarakat sekitar. Astra tidak hanya membangun sekolah saja namun masih terus memantau perkembangan pendidikan siswa-siswanya sampai tahun 2011 nanti. Astra juga memperhatikan kualitas dan kompetensi para pengajar di sekolah tersebut. Pada saat ini, Astra sedang membuat sekolah hijau di lingkungan sekitar. Sekolah hijau merupakan sekolah yang memenuhi kriteria Adiwiyata dari Menteri Lingkungan Hidup. Sekolah tersebut antara lain harus mempunyai kebijakan, kurikulum yang mengarah pada lingkungan, mempunyai kegiatan ekstrakulikuler yang berhubungan dengan lingkungan (misalnya berkebun, membuat kompos, daur ulang dan lain-lain), infrastruktur yang dimiliki harus ramah lingkungan dan lain-lain. Untuk melaksanakan program ini, Astra juga bekerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta dalam membuat kurikulum sekolah hijau tersebut. Program peningkatan pendapatan atau Income Generating Activities (IGA) merupakan salah satu cara Astra untuk berupaya menumbuhkan semangat kewirausahaan, memberikan pelatihan, dan pendidikan yang dibutuhkan, serta membangun jaringan yang dapat mendukung pertumbuhan usaha kecil. Prinsip utamanya adalah bagaimana membuat kegiatan yang dapat mendatangkan pendapatan bagi masyarakat. IGA merupakan bentuk pengembangan masyarakat dengan maksud membangun kemandirian masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan. Contoh kegiatan IGA yang dilakukan Astra adalah pembuatan kompos dan kain majun yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Pupuk kompos dan kain majun yang dihasilkan juga dibeli oleh Astra.

Masyarakat disekitar sini diajari membuat kompos dan membuat kain majun. Hasil yang mereka capai nantinya juga dibeli sama Astra. Misalnya kompos yang dibeli Astra digunakan untuk memenuhi kebutuhan pupuk kompos bagi tanaman-tanaman yang ada di tamantaman milik Astra. Kain majun itu kain yang terbuat dari potonganpotongan kain kecil yang biasa dipakai di bengkel atau pabrik untuk lap. Kain-kain itu dibeli oleh Astra dalam bentuk kiloan (Bapak A. Karim Suwandhono, Team Leader Divisi ESR PT. Astra Internasional). Untuk menciptakan keadilan bagi para pembuat kompos dan kain majun, Astra tidak hanya membeli kompos dan kain majun pada seorang atau sebuah UMKM saja, namun merata pada seluruh produsen. Besarnya pembelian kain majun juga disesuaikan dengan kemampuan produsen dalam memproduksi kain majun. Semakin banyak jumlah produksinya, maka semakin banyak pula kain majun yang dibeli oleh Astra.