TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L,) VARIETAS KUNING TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS KASCING DAN PUPUK NPK

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN PUPUK HAYATI PADA BERBAGAI MEDIA TANAM

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URINE DOMBA ABSTRACT

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBELAHAN UMBI BIBIT PADA BEBERAPA JARAK TANAM

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK DAN KOMPOS KULIT BUAH KOPI SKRIPSI OLEH:

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URIN DOMBA

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK. Growth and Yield Of Shallot With Some Of Organic Fertilizer Application

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. Var. TUKTUK) ASAL BIJI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN JARAK TANAM

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP BAHAN ORGANIK Tithonia diversifolia DAN PUPUK SP-36 ABSTRACT

SKRIPSI. Oleh : ERNIKA SEPTYMA BR PARDEDE/ AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) pada Pemberian Pupuk Hayati dan NPK Majemuk

EFEKTIVITAS PEMBERIAN BEBERAPA JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L.

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (560) :

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

BAHAN METODE PENELITIAN

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.2, April 2017 (35):

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

SKRIPSI OLEH : RIRI AZYYATI / BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN EM 4 (Effective Microorganisms 4 )

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK DAN KOMPOS KULIT BUAH KOPI ABSTRACT

Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Dosis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit dan Tipe Pemotongan Umbi

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Hibrida Terhadap Pemberian Kompos Limbah Jagung dan Pupuk KCl

ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA DATARAN RENDAH DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN NPK

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4.No.4, Desember 2016 (648);

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (578) :

Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Aplikasi Mulsa dan Perbedaan Jarak Tanam

Respons Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam Pertumbuhan dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae var. acephala)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK CAIR ABSTRAK

Respon Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Medan Pada Tanah Terkena Debu Vulkanik dengan Pemberian Bahan Organik

Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Kompos TKKS dan Jarak Tanam di Dataran Rendah

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) TERHADAP KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA SKRIPSI OLEH :

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard.) TERHADAP KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN DOSIS PUPUK NPK

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

327. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Pemberian Pupuk Bokashi dan Frekuensi Pembumbunan

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

PENGARUH BERBAGAI MACAM BOBOT UMBI BIBIT BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG BERASAL DARI GENERASI KE SATU TERHADAP PRODUKSI

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH(

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Jenis Mulsa Dan Pupuk Kandang Ayam

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BEBERAPA KOMPOSISI KOMPOS KULIT BUAH KAKAO DENGAN SUBSOIL ULTISOL DAN PUPUK DAUN

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

TATA CARA PENELITIAN

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap Pemberian Giberelin dan Pupuk TSP

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap Pemberian Paclobutrazol

Produksi Biji Bawang Merah Samosir Aksesi Simanindo Terhadap Konsentrasi GA3 dan Lama Perendaman di Dataran Tinggi Samosir

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Terhadap Pemberian Paclobutrazol Dan Pupuk Kalium

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO TERHADAP VERMIKOMPOS DAN PUPUK P. *Corresponding author : ABSTRACT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

PENGARUH CAMPURAN MEDIA TUMBUH DAN DOSIS PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN KAKAO (Theobroma cacao L.) DI PEMBIBITAN

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

RESPON PERTUMBUHAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG TERHADAP FREKUENSI PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN APLIKASI PUPUK DASAR NPK SKRIPSI

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kab. Serdang Bedagai dan analisis tanah di Laboratorium analitik PT. Nusa

EFEKTIFITAS JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI GOGO

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

PENGARUH JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN BUD CHIP TEBU (Saccharum officinarum L.) SKRIPSI OLEH:

DOSIS PUPUK CAIR ANORGANIK DAN JARAK TANAM BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. var. TUK TUK ) ASAL BIJI

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG VARIETAS P-23 TERHADAP BERBAGAI KOMPOSISI VERMIKOMPOS DENGAN PUPUK ANORGANIK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI

Transkripsi:

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L,) VARIETAS KUNING TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS KASCING DAN PUPUK NPK Natasya Sembiring 1*, B, Sengli J, Damanik 2, Jonatan Ginting 2 1 Alumnus Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 2 Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan 20155 *Corresponding author : E-mail : cha2_blueber@yahoo,com ABSTRACT Growth Response and Production of Shallot (Allium ascalonicum L,) Kuning Variety With Application of Vermicompost and NPK Fertilizer. The research was conducted at Pasar 1 street Tanjung Sari from Juny to August 2012, by using a Randomized Block Design with two factors. The first factor is vermicompost doses : 0, 10, 20, and 30 g/plant,respectively and the second factor is NPK fertilize (16:16:16) doses : 0; 14,1; 28,2; 42,3 and 56,4 g/plot (1m 2 ), respectively. The parameters observed were plant height, tiller number, leaf number, fresh weight bulb per sample, dry weight bulb per sample, fresh weight bulb per plot, dry weight bulb per plot,and clove number per sample. The results showed that the treatment of vermicompost had no significant effects on all parameters observed, The NPK fertilize significantly influenced on dry weight per plot. Key words : vermicompost, NPK, shallot ABSTRAK Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L,) Varietas Kuning terhadap Pemberian Kompos Kascing dan Pupuk NPK. Penelitian ini dilakukan di lahan masyarakat jalan Pasar 1 Tanjung Sari, yang dimulai pada bulan Juni sampai Agustus 2012, menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah kompos kascing dengan dosis 0, 10, 20 dan 30 g/tanaman, sedangkan faktor kedua adalah pupuk NPK (16:16:16) dengan dosis 0; 14,1; 28,2; 42,3 dan 56,4 g/plot(1m 2 ). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, bobot basah umbi per sampel, bobot kering umbi per sampel, bobot basah umbi per plot, bobot kering umbi per plot dan jumlah siung per sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan kompos kascing berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati. Pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap bobot kering umbi per plot. Kata kunci : kompos kascing, NPK, bawang merah PENDAHULUAN Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai arti penting bagi masyarakat, baik dilihat dari nilai ekonomisnya yang tinggi, maupun dari kandungan gizinya. Dalam dekade terakhir ini permintaan akan bawang merah untuk konsumsi dan untuk bibit dalam negeri mengalami peningkatan, sehingga Indonesia 266

harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Sumarni dan Hidayat, 2005). Produksi bawang merah provinsi Sumatera Utara pada tahun 2009 menurut Dinas Pertanian yang dikutip dari BPS (2010) adalah 12,655 ton, sedangkan kebutuhan bawang merah mencapai 66,420 ton. Dari data tersebut, produksi bawang merah Sumatera Utara masih jauh dari kebutuhan, Untuk memenuhi kebutuhan bawang merah, maka dilakukanlah impor dari luar negeri, Rendahnya produksi tersebut salah satunya dikarenakan belum optimalnya sistem kultur teknis dalam budidayanya (BPS, 2010). Kascing mengandung berbagai bahan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman yaitu hormon seperti giberelin, sitokinin, dan auxin, mengandung unsur hara (N, P, K, Mg, dan Ca) serta Azotobacter sp, yang merupakan bakteri penambat N non-simbiotik yang akan membantu memperkaya unsur N yang dibutuhkan oleh tanaman. Dengan demikian kascing dapat meningkatkan kesuburan tanah (Khrisnawati, 2003) Pupuk NPK (nitrogen phosphate kalium) merupakan pupuk majemuk cepat tersedia yang paling dikenal saat ini, Bentuk pupuk NPK yang sekarang beredar di pasaran adalah pengembangan dari bentuk-bentuk NPK lama yang kadarnya masih rendah, Kadar NPK yang banyak beredar adalah 16-16-16 dan 8-20-15. Kadar lain yang tidak terlalu umum beredar adalah 6-12-15, 12-12-12 atau 20-20- 20, Tiga tipe pupuk NPK tersebut juga sangat populer karena kadarnya cukup tinggi dan memadai untuk menunjang pertumbuhan tanaman (Marsono dan Sigit, 2001). Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tanggap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L,) varietas kuning terhadap pemberian kompos kascing dan pupuk NPK. BAHAN DAN METODE Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan penduduk Pasar 1 Tanjung Sari, Medan yang pada bulan Juni 2012 sampai Agustus 2012, Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah umbi bawang merah varietas Kuning dari Balai LITBANG (Badan Penelitian Hortikultura) Lembang, kompos kascing dan pupuk NPK (16:16:16) sebagai perlakuan, air untuk menyiram tanaman, seta fungisida fungstop, Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, gembor, meteran, timbangan, pacak sampel, alat tulis, tali plastik, kayu tugal, handsprayer, kalkulator. Adapun rancangan yang digunakan dalam peneitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu faktor I : kompos kascing 0 g/tanaman (N 0 ), kompos kascing 10 g/tanaman (N 1 ), kompos kascing 20 g/tanaman (N 2 ), kompos kascin 30 g/tanaman (N 3 ), dan faktor 267

II : pupuk NPK 0 g/plot (1m 2 ) (A 0 ), pupuk NPK 14,1 g/plot (1m 2 ) (A 1 ), pupuk NPK 28,2 g/plot (1m 2 ) (A 2 ), pupuk NPK 42,3 g/plot (1m 2 ) (A 3 ), pupuk NPK 56,4 g/plot (1m 2 ) (A 4 ), Kajian ini menggunakan 3 ulangan dalam 60 plot penelitian dengan ukuran plot 100 cm x 100 cm, Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan análisis of varian (ANOVA) dan untuk faktor perlakuan yang nyata akan dilakukan uji lanjut DMRT (Duncan s Multiples Rang Test). Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan pembersihan areal pertanaman terlebih dahulu dari gulma, Kemudian lahan diolah dan digemburkan, Kemudian dibuat plot-plot dengan ukuran 100 cm x 100 cm serta jarak antar plot 30 cm dan jarak antar blok 50. Aplikasi kompos kascing dilakukan seminggu sebelum penanaman dilakukan sesuai dengan taraf pemupukan yang digunakan sebagai perlakuan, yaitu : 0 g/tanaman, 10g/tanaman, 20 g/tanaman, dan 30 g/tanaman, terlebih dahulu dibuat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm dengan cara tugal, lalu diberi tanda pada lubang yang telah diaplikasikan, Aplikasi pupuk NPK dilakukan sebanyak dua kali, setengah dosis perlakuan pupuk diberikan pada saat penanaman dilakukan dengan cara secara manual sekaligus menggemburkan tanah, Pembumbunan dilakukan sekali setiap minggu mulai pada umur 4 MST hingga 6 MST yang bertujuan menjaga tanaman agar tidak mudah rebah dan menciptakan lingkungan dibenamkan dalam larikan yang dibuat diantara barisan tanaman, Setengah dosis sisanya diberikan ketika tanaman telah berumur 3 minggu, dengan cara yang sama dan diberikan sesuai jumlah perlakuan, Untuk bibit yang akan dipakai, pilih bibit dengan besar yang relatif sama, kemudian kulit yang paling luar yang telah mengering dibersihkan beserta dengan akar yang masih ada dan dipotong bagian atas umbi atau bibit agar pertumbuhan seragam, Pada lubang tanam yang telah diaplikasikan kompos kascing sebelumnya kemudian dimasukkan 1 benih per lubang tanam, Lalu dibenamkan ke dalam tanah dan lalu ditutup dengan tanah, Penyiraman dilakukan sekali sehari pada sore hari sesuai dengan keadaan lapangan tergantung keadaan cuaca dengan menggunakan gembor dan menyiramkan 3 liter air/plot atau 3 mm/hari. Penyulaman dilakukan satu minggu setelah tanam dengan mengganti umbi busuk atau mati dengan umbi yang sehat, Bawang merah yang telah disulam sebanyak 156 tanaman, Penyiangan dilakukan sekali setiap dua minggu untuk mengendalikan gulma agar tidak menjadi saingan bagi tanaman utama agar perakaran tanaman tidak terganggu dilakukan yang sesuai untuk pertumbuhan umbi serta merangsang pertumbuhan tanaman, Pengendalian penyakit dilakukan dengan fungisida Fungstop, dosis 7 g/l, Pengendalian penyakit dilakukan 2 kali setiap minggu dengan 268

cara disemprot pada seluruh bagian tanaman. Penyemprotan dilakukan untuk mengendalikan dan mencegah tanaman bawang yang terserang penyakit yang dapat menyebabkan tanaman membusuk ataupun mati karena curah hujan yang tinggi pada saat penanaman dilakukan, Panen dilakukan dengan cara mencabut seluruh tanaman dengan menggunakan tangan lalu akar dan tanahnya dibersihkan. Pemanenan dilakukan dimana 60-70% leher dari daun telah lemas dan daun telah menguning, umbi lapis kelihatan penuh berisi, dan sebagian umbi tersembul di atas permukaan tanah, warna kulit mengkilap, daun bagian atas mulai rebah, Pengeringan dilakukan dengan mengeringanginkan umbi pada suhu ruangan di Laboratorium Tanaman Perkebunan dalam jangka waktu ± 2 minggu. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil sidik ragam tinggi tanaman pada umur 2 7 MST, kompos kascing dan pupuk NPK serta interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2 7 MST, Hubungan tinggi tanaman terhadap perlakuan kompos kascing dan pupuk NPK dapat dilihat pada Tabel 1. Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa tidak signifikan pada parameter tinggi tanaman 2 7 MST. Hasil sidik ragam jumlah anakan pada umur 2 7 MST, menunjukkan bahwa perlakuan kompos kascing dan pupuk NPK serta interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan 2 7 MST. Hubungan jumlah anakan terhadap perlakuan kompos kascing dan pupuk NPK dapat dilihat pada Tabel 2. Dari Tabel 2, dapat dilihat bahwa tidak signifikan pada parameter jumlah anakan 2 7 MST. Hasil sidik ragam jumlah daun pada umur 2 7 MST, menunjukkan bahwa perlakuan kompos kascing dan pupuk NPK serta interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun 2 7 MST. Hubungan jumlah daun terhadap perlakuan kompos kascing dan pupuk NPK dapat dilihat pada Tabel 3. Dari Tabel 3, dapat dilihat bahwa tidak signifikan pada parameter jumlah daun 2 7 MST. Tabel 1. Tinggi tanaman bawang merah (cm) dengan pemberian kompos kascing dan pupuk NPK pada umur 2 7 MST 269

2 MST N0 = 0 19,72 19,47 19,42 19,19 20,08 19,57 N1 = 10 18,36 21,34 19,00 19,18 21,19 19,81 N2 = 20 17,85 19,06 20,70 21,32 16,93 19,17 N3 = 30 19,11 19,46 19,30 20,86 20,26 19,80 18,76 19,83 19,60 20,14 19,61 3 MST N0 = 0 21,96 23,28 23,10 22,78 23,70 22,97 N1 = 10 23,29 25,58 23,68 23,74 25,55 24,37 N2 = 20 22,53 23,58 24,04 24,27 21,58 23,20 N3 = 30 22,55 25,24 22,78 24,81 25,22 24,12 22,58 24,42 23,40 23,90 24,01 4 MST N0 = 0 23,11 24,20 23,45 23,29 23,95 23,60 N1 = 10 24,05 25,30 23,42 24,96 26,03 24,75 N2 = 20 21,13 23,30 24,89 24,97 22,91 23,44 N3 = 30 23,93 25,34 22,23 25,78 25,57 24,57 23,05 24,54 23,50 24,75 24,61 5 MST N0 = 0 24,08 26,03 25,24 25,25 25,40 25,20 N1 = 10 24,08 26,52 22,99 27,04 27,58 25,64 N2 = 20 22,63 26,72 26,51 27,98 23,28 25,42 N3 = 30 26,67 25,14 25,04 27,24 27,77 26,37 24,36 26,10 24,95 26,88 26,01 6 MST N0 = 0 28,77 30,49 27,87 30,63 29,90 29,53 N1 = 10 28,19 32,24 29,25 31,73 32,59 30,80 N2 = 20 25,72 32,06 30,88 31,68 28,49 29,77 N3 = 30 31,59 27,58 28,45 32,93 32,89 30,69 28,57 30,59 29,11 31,74 30,97 7 MST N0 = 0 34,43 34,23 30,55 34,16 33,36 33,35 N1 = 10 33,08 32,89 33,68 36,77 34,81 34,25 N2 = 20 31,41 33,59 34,63 32,94 31,18 32,75 N3 = 30 33,76 30,74 31,83 32,33 34,12 32,56 33,17 32,86 32,67 34,05 33,36 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf tidak sama pada baris atau kolom menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5% Tabel 2. Jumlah anakan bawang merah (anakan) dengan pemberian kompos kascing dan pupuk NPK pada umur 2 7 MST 2 MST N0 = 0 4,25 4,17 4,67 4,25 3,83 4,23 N1 = 10 4,08 3,58 4,17 4,17 4,17 4,03 270

N2 = 20 4,50 4,50 3,75 4,92 3,92 4,32 N3 = 30 4,00 4,92 4,00 4,08 4,67 4,33 4,21 4,29 4,15 4,35 4,15 3 MST N0 = 0 4,83 5,00 5,17 4,50 5,50 5,00 N1 = 10 5,17 4,67 5,00 4,92 5,42 5,03 N2 = 20 5,50 5,58 5,00 5,92 4,83 5,37 N3 = 30 4,92 5,67 4,83 5,42 5,00 5,17 5,10 5,23 5,00 5,19 5,19 4 MST N0 = 0 5,00 5,17 5,08 4,92 5,50 5,13 N1 = 10 5,58 4,33 5,08 4,83 5,58 5,08 N2 = 20 4,83 5,58 5,00 6,17 4,83 5,28 N3 = 30 5,00 5,50 4,83 5,42 5,17 5,18 5,10 5,15 5,00 5,33 5,27 5 MST N0 = 0 5,33 4,75 5,67 5,00 5,33 5,22 N1 = 10 5,42 5,00 5,08 5,50 5,67 5,33 N2 = 20 5,25 5,67 5,50 6,42 4,83 5,53 N3 = 30 5,33 6,08 5,33 5,50 5,50 5,55 5,33 5,38 5,40 5,60 5,33 6 MST N0 = 0 5,17 5,17 5,58 5,33 6,00 5,45 N1 = 10 5,00 4,83 5,75 5,42 5,92 5,38 N2 = 20 5,58 5,92 5,33 6,33 5,17 5,67 N3 = 30 5,42 5,67 5,50 6,00 5,42 5,60 5,29 5,40 5,54 5,77 5,63 7 MST N0 = 0 5,58 4,92 6,00 5,58 5,42 5,50 N1 = 10 5,83 4,92 5,75 5,92 5,50 5,58 N2 = 20 5,17 5,75 5,50 6,67 5,75 5,77 N3 = 30 4,92 6,00 4,92 5,67 5,42 5,38 5,38 5,40 5,54 5,96 5,52 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf tidak sama pada baris atau kolom menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5% Pemberian kompos kascing dan pupuk NPK serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan dan jumlah daun. Hal ini diduga karena kandungan kompos kascing belum memenuhi untuk memperbaiki kondisi tanah diliat dari tanah lahan penelitian, sehingga walaupun diberi bahan organik tidak begitu kelihatan hasilnya secara statistik, Bahan organik itu sendiri berperan memperbaiki kondisi tanah dan hanya sedikit untuk menyumbang unsur hara bagi tanaman dilihat dari sifatnya yang lambat tersedia bagi tanaman, namun bahan organik dapat membantu menyediakan unsur hara dari proses perombakan bahan organik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hasibuan (2008) yang menyatakan beberapa kelemahan dari pupuk alam (organik) yaitu dimana kandungan haranya rendah dan relatif sulit 271

untuk memperolehnya dalam jumlah yang banyak. Tabel 3. Jumlah daun bawang merah (helai) dengan pemberian kompos kascing dan pupuk NPK pada umur 2 7 MST 2 MST N0 = 0 13,58 13,67 15,00 12,92 14,42 13,92 N1 = 10 14,75 12,25 13,50 12,75 15,42 13,73 N2 = 20 15,08 14,33 13,75 18,42 13,25 14,97 N3 = 30 14,00 17,08 14,25 15,75 15,25 15,27 14,35 14,33 14,13 14,96 14,58 3 MST N0 = 0 16,00 16,75 18,25 15,33 17,42 16,75 N1 = 10 17,25 16,08 16,83 16,83 18,58 17,12 N2 = 20 16,50 18,67 15,08 21,25 16,00 17,50 N3 = 30 15,83 19,67 15,42 18,33 17,42 17,33 16,40 17,79 16,40 17,94 17,35 4 MST N0 = 0 16,92 17,25 18,83 16,92 18,50 17,68 N1 = 10 18,08 18,08 17,67 18,83 22,25 18,98 N2 = 20 13,83 19,42 17,50 22,50 15,75 17,80 N3 = 30 17,67 19,00 17,42 18,83 19,67 18,52 16,63 18,44 17,85 19,27 19,04 5 MST N0 = 0 22,17 21,67 24,00 22,00 23,00 22,57 N1 = 10 21,33 22,67 21,58 24,83 26,50 23,38 N2 = 20 19,75 25,50 24,25 28,58 19,25 23,47 N3 = 30 22,33 24,33 23,58 23,08 25,67 23,80 21,40 23,54 23,35 24,63 23,60 6 MST N0 = 0 26,50 26,25 27,83 24,33 30,25 27,03 N1 = 10 23,75 26,00 28,42 27,92 31,92 27,60 N2 = 20 24,42 30,33 27,25 32,50 25,33 27,97 N3 = 30 26,83 28,25 27,33 29,33 30,25 28,40 25,38 27,71 27,71 28,52 29,44 7 MST N0 = 0 29,33 29,08 25,08 25,92 27,83 27,45 N1 = 10 27,50 25,25 30,00 34,50 28,17 29,08 N2 = 20 25,17 31,75 29,83 32,92 27,50 29,43 N3 = 30 28,25 29,08 24,08 28,83 32,08 28,47 27,56 28,79 27,25 30,54 28,90 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf tidak sama pada baris atau kolom menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5% Sedangkan untuk pupuk NPK diduga tercuci karena curah hujan yang tinggi selama penelitian dilakukan sehingga pengaruh antara kedua perlakuan yang dikombinasikan berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Damanik et al. (2010) yang menyatakan kehilangan nitrogen dari tanah terdiri dari kehilangan dalam bentuk gas dan akibat pencucian serta kehilangan 272

kalium akibat tercuci merupakan kehilangan yang terbesar. Menurut hasil penelitian Nurdin et al. (2008) persentasi kontribusi pengaruh kombinasi pupuk tertinggi diberikan oleh kombinasi pupuk NK (tanpa P) Hal ini diduga karena kadar P tersedia dalam tanah relatif tinggi, sehingga tanpa pemberian pupuk P, ketersediaan P tanah mampu menyuplai kebutuhan hara P bagi tanaman, Hasil sidik ragam bobot basah umbi per sampel, menunjukkan bahwa perlakuan kompos kascing dan pupuk NPK serta interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap bobot basah umbi per sampel. Hubungan bobot basah umbi per sampel dengan pemberian kompos kascing dan pupuk NPK dapat dilihat pada Tabel 4. Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa tidak signifikan pada parameter bobot basah umbi per sampel. Tabel 4. Bobot Basah umbi per sampel (g) bawang merah dengan pemberian kompos kascing dan pupuk NPK N0 = 0 38,75 38,92 31,65 29,83 35,17 34,86 N1 = 10 30,28 36,83 37,17 43,56 52,79 40,12 N2 = 20 27,10 41,48 32,12 45,97 27,73 34,88 N3 = 30 36,48 36,13 29,84 36,76 48,00 37,44 33,15 38,34 32,70 39,03 40,92 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf tidak sama pada baris atau kolom menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5% Hasil sidik ragam bobot kering umbi per sampel, menunjukkan bahwa perlakuan kompos kascing dan pupuk NPK serta interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap bobot kering umbi per sampel. Hubungan bobot kering umbi per sampel dengan pemberian kompos kascing dan pupuk NPK dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Bobot kering per sampel (g) bawang merah dengan pemberian kompos kascing dan pupuk NPK N0 = 0 34,03 33,61 26,10 24,33 27,08 29,03 N1 = 10 25,24 32,65 32,57 35,38 42,09 33,58 N2 = 20 22,59 36,85 26,09 39,31 21,80 29,33 N3 = 30 31,50 30,46 25,77 32,10 42,16 32,40 28,34 33,39 27,63 32,78 33,28 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf tidak sama pada baris atau kolom menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5% 273

Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa tidak signifikan pada parameter bobot kering umbi per sampel. Hasil analisis sidik ragam bobot basah umbi per plot, menunjukkan bahwa perlakuan kompos kascing dan pupuk NPK serta interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap bobot basah umbi per plot, Hubungan bobot basah umbi per plot dengan pemberian kompos kascing dan pupuk NPK dapat dilihat pada Tabel 6. Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa tidak signifikan pada parameter bobot basah umbi per plot. Tabel 6. Bobot basah umbi per plot (g) bawang merah dengan pemberian kompos kascing dan pupuk NPK N0 = 0 446,04 479,45 449,96 393,87 562,04 466,27 N1 = 10 460,17 529,30 374,54 506,19 687,62 511,56 N2 = 20 444,92 649,06 501,48 452,09 487,44 507,00 N3 = 30 528,34 374,63 414,73 668,84 611,94 519,69 469,87 508,11 435,18 505,25 587,26 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf tidak sama pada baris atau kolom menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5% Hasil sidik ragam bobot kering umbi per plot, menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap parameter bobot kering umbi per plot, sedangkan perlakuan pemberian kompos kascing serta interaksi antara pemberian kompos kascing dan pupuk NPK berpengaruh tidak nyata, Hubungan bobot kering umbi per plot dengan pemberian kompos kascing dan pupuk NPK dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Bobot kering umbi per plot (g) bawang merah dengan pemberian kompos kascing dan pupuk NPK N0 = 0 391,68 337,67 358,70 316,17 461,54 373,15 N1 = 10 376,30 453,30 281,21 400,42 560,95 414,44 N2 = 20 366,01 511,93 404,14 344,21 401,77 405,61 N3 = 30 370,07 276,74 331,02 439,92 505,71 384,69 376,01b 394,91ab 343,77b 375,18b 482,50a Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5% 274

Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa perlakuan pemberian pupuk NPK pada parameter bobot kering umbi per plot menunjukkan perbedaan yang signifikan, dimana hasil tertinggi diperoleh pada pemberian pupuk NPK sebesar 56,4 g/plot(1m 2 ) (Tabel 7). Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa pada perlakuan A4 (482,50) berbeda nyata terhadap A0 (376,01), A2 (343,77) dan A3 (375,18) serta berbeda tidak nyata terhadap A1 (394,91). Hal ini dikarenakan pemberian pupuk NPK memberi pengaruh dalam pembentukan umbi, dimana unsur K berperan secara umum untuk pembentukan umbi, selain itu unsur hara K dapat meningkatkan aktifitas fotosintesis dan kandungan klorofil daun, serta meningkatkan pertumbuhan daun, sehingga dapat meningkatkan bobot kering tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Napitupulu dan Winarto (2009) yang menyatakan kalium berperan dalam proses pembntukan fotosintesis serta dapat meningkatkan berat umbi selain itu kalium dibutuhkan untuk pembentukan pati dan translokasi hasil-hasil fotosintesis seperti gula. Menurut Novizan (2005) pupuk N dengan dosis tinggi tidak akan memberikan hasil yang signifikan terhadap hasil produksi bawang merah, Produksi bawang merah hanya meningkat apabila pemberian pupuk N, dua kali lebih tinggi dari dosis sebelumnya. Menurut Indriani (1998) kebutuhan unsur fosfor lebih sedikit dibandingkan nitrogen dan kalium, karena tanaman bawang merah merupakan tanaman yang hanya memiliki batang semu yang berada di dalam tanah akan berubah fungsi dan bentuk menjadi umbi lapis, Hasil sidik ragam jumlah siung per sampel, menunjukkan bahwa perlakuan kompos kascing dan pupuk NPK serta interkasi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah siung per sampel. Hubungan jumlah siung per sampel dengan pemberian kompos kascing dan pupuk NPK dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Jumlah siung per sampel (siung) bawang merah dengan pemberian kompos kascing dan pupuk NPK N0 = 0 8,00 8,33 8,33 7,17 9,17 8,20 N1 = 10 7,58 8,00 8,33 9,00 8,75 8,33 N2 = 20 7,83 9,33 7,92 10,33 7,17 8,52 N3 = 30 7,92 8,50 8,08 8,25 10,17 8,58 7,83 8l54 8,17 8,69 8,81 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf uji 5% 275

Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa tidak signifikan pada parameter jumlah siung per sampel. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa pemberian dosis kompos kascing dan pupuk NPK berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah terutama pada bobot basah umbi per sampel, bobot kering per sampel, bobot basah umbi per plot dan jumlah siung per sampel. Namun terdapat kecenderungan, pemberian dosis kompos kascing meningkatkan pertumbuhan dan produksi bawang merah dimana pemberian kompos kascing pada tanah dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah seperti menyuburkan tanah, menambah unsur hara, menambah humus, mempengaruhi kehidupan jasad renik yang hidup dalam tanah, selain itu juga dapat meningkatkan kapasitas mengikat air tanah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Fahrudin (2009) yang menyatakan bahwa kompos kascing mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti N, P, K, Ca, Mg, S, fe, Mn, Al, Na, Cu, Zn, Bo dan Mo, serta pemberian kompos kascing juga dapat memperbaiki struktur tanah, menetralkan ph tanah, serta mampu menahan air dan dapat mendukung pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik, Sedangkan pupuk NPK berpengaruh tidak nyata namun terdapat kecenderungan peningkatan pertumbuhan dan produksi bawang merah. Hal ini dikarenakan pupuk NPK mengandung tiga unsur pokok (N, P dan K) yang dibutuhkan tanaman dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dengan penambahan pupuk NPK diharapkan tanaman dapat memenuhi kebutuhan dalam proses fisiologis, baik yang menyangkut pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Menurut Wibowo (2007) tanaman bawang merah memerlukan tiga unsur pokok dalam pupuk, yaitu N, P, dan K. SIMPULAN Kompos kascing berpengaruh tidak nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, bobot basah per sampel, bobot kering umbi per sampel, bobot basah umbi per plot, bobot kering umbi per plot dan jumlah siung per sampel. Pupuk NPK (16:16:16) berpengaruh nyata meningkatkan bobot kering umbi per plot tetapi berpengaruh tidak nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, bobot basah umbi per sampel, bobot kering umbi per sampel, bobot basah umbi per plot dan jumlah siung per sampel, Interaksi antara pemberian kompos kascing dan pupuk NPK berpengaruh tidak nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, bobot basah umbi per 276

sampel, bobot kering umbi per sampel, bobot basah umbi per plot, bobot kering umbi per DAFTAR PUSTAKA BPS. 2010. Sumatera Utara dalam Angka, Badan Pusat Statistik, Provinsi Sumatera Utara, Medan. Diakses dari www.bps.go.id [21 Mei 2011]. Damanik MMB; B E Hasibuan; Fauzi; Sarifuddin & Hamidah H. 2010. Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press, Medan. Fahrudin F. 2009. Budidaya Caisim (Brassica Juncea L,) Menggunakan Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Hasibuan B E, 2008, Pupuk dan Pemupukan, USU Press, Medan, Indriani Y H. 1998. Pemilihan tanaman dan lahan Sesuai Kondisi Lingkungan dan Pasar. Penebar Swadaya, Jakarta Khrisnawati D 2003, Pengaruh Pemberian Pupuk Kascing Terhadap Pertumbuhan plot, jumlah siung per sampel. Vegetatif Tanaman Kentang (Solanum tuberosum). www,fmipa,its,ac,id/isimipa/jurnal/jurn al/kappa(2003)20vol,204,20no,1, 209-12,doc Marsono & Sigit P. 2001. Pupuk Akar Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya, Jakarta. Napitupulu D & L Winarto. 2009. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah. Medan. Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Edisi Revisi. Agro Media Pustaka, Jakarta Sumarni N & Hidayat A. 2005. Panduan Teknis Budidaya Bawang Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang. Wibowo S. 2007. Budidaya Bawang Merah, Bawang Putih, dan Bawang Bombay Penebar Swadaya, Jakarta. 277