PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terhadap laporan keuangan sangat bermanfaat untuk dapat mengetahui

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di Bursa Efek

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) (Studi Pada PT Indosat Tbk periode )

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengembangan usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi selular yang digunakan untuk berkomunikasi dengan. banyak permintaan dari konsumen.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

PENGARUH RASIO KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Modigliani (1961) berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh tingkat keuntungan (return) yang tinggi. Tinggi rendahnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Ni Luh Putu Ari Cintya Devi dan Luh Komang Sudjarni (2012)

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari laporan keuangan yang dapat diperoleh dari manajer perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

sejarah perusahaan. untuk melanjutkan operasi Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan teknik yang lazim dipakai yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. Fungsi pajak sebagai sumber pendapatan utama bagi negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada BMT Nurul Barokah Sambi Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi masalah menarik karena akan memenuhi harapan

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha yang semakin besar dewasa ini, membuat perekonomian dunia dengan cepat menjadi sistem tunggal yang saling bergant

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. peluang investasi karena banyak perusahaan berlomba-lomba meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM EMITEN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

Transkripsi:

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : KARINA PUTRI INK NIM. B 100 070 006 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul: PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Yang ditulis oleh : Nama : Karina Putri Ink NIM : B. 100 070 006 Pendandatangan berpendapat bahwa skripsi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima. Surakarta, Januari 2014 Pembimbing Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi (Drs. Agus Muqorobin, MM) (Dr. Triyono, SE., M.Si)

ABSTRAKSI Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variabel Current Ratio (CR) terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia; untuk mengetahui pengaruh variabel Earning Per Share (EPS) terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode convience sampling yaitu memilih sampel dari elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah. Dalam pengambilan sampel peneliti memfokuskan pada laporan keuangan perusahaan yang melaporkan keuangannya secara terus menerus selama tahun 2009 2011. Hasil analisis uji t diketahui bahwa CR (Current Ratio ) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham atau karena t.sig (0,031) lebih kecil dari 0,05 (? ) maka CR (Current Ratio ) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham sedangkan variabel bahwa EPS (Earning Per Share) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham atau karena t.sig (0,007) lebih kecil dari 0,05 (? ) maka secara signifikan EPS (Earning Per Share) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Hasil analisis uji F diketahui Fhitung > Ftabel (4,627 > 4,00), maka Ho ditolak, Berarti secara bersama-sama variabel CR (Current Ratio) dan EPS (Earning Per Share) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan hasil analisis Adjusted R square (R 2 ) diketahui sebesar 0,286, hal ini menunjukkan bahwa variasi dari return saham dapat dijelaskan oleh variabel CR (Current Ratio ) dan EPS (Earning Per Share), sedangkan sisanya di jelaskan 71,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti. Kata Kunci : Current Ratio (CR), Earning Per Share (EPS) dan Return Saham. A. Latar Belakang Masalah Perusahaan harus memberikan informasi kepada para pemegang saham ataupun masyarakat umum tentang usaha mereka. Informasi tersebut sangat berguna sebagai dasar pertimbangan untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Secara ringkas informasi keuangan dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Mengadakan interpretasi atau analisa terhadap laporan keuangan sangat bermanfaat untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Dalam mengadakan interpretasi dan analisa laporan keuangan suatu

perusahaan, seorang penganalisa keuangan memerlukan adanya ukuran. Ukuran yang sering digunakan adalah rasio (Bambang Riyanto, 2004). Para investor akan mempergunakan rasio keuangan ini sebagai alat untuk mengevaluasi nilai saham dan obligasi berbagai perusahaan. Selain itu juga dapat dipergunakan untuk mengukur adanya jaminan atas keamanan dana yang akan ditanamkan dalam perusahaan (Agus Sartono, 1997 dalam Widuri, 2009). Masyarakat luas pada umumnya mengukur keberhasilan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan yang dilihat dari kinerjanya. Informasi keuangan diperoleh dari laporan keuangan berupa posisi keuangan perusahaan, kinerja keuangan, aliran kas, dan informasi lain yang sangat berkaitan dengan laporan keuangan (Lev dan Thiagarajan, 1993 dalam Widuri, 2009). Analisis laporan keuangan tersebut meliputi perhitungan dan interpretasi rasio keuangan. Rasio keuangan adalah perbandingan antara dua elemen laporan keuangan yang menunjukkan suatu indikator kesehata n keuangan pada waktu tertentu (Munawir, 2004). Menurut Slamet (2001 : 32) menyatakan bahwa laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dan aktifitas perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktifitas perusahaan tersebut. Proses akuntansi adalah proses pengumpulan data keuangan perusahaan. Dalam proses akuntansi diidentifikasikan berbagai transaksi atau peristiwa yang merupakan kejadia n ekonomi perusahaan yang dilakukan melalui pengukuran pencatatan dan pengikhtisaran sedemikian rupa sehingga informasi yang dapat dipercaya dan berdaya guna tentang transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan yang diperlukan untuk dasar penyusunan laporan yang harus disampaikan untuk memenuhi pertanggung jawaban pengurusan keuangan. Laporan keuangan merupakan media informasi keuangan yang menginformasikan semua aktivitas perusahaan bagi manajemen, investor, bank, pemerintah dan masyarakat umum. Laporan keuangan dalam suatu

perusahaan mencerminkan seberapa besar kekayaan perusahaan, seberapa besar penghasilan yang diperoleh perusahaan serta transaksi-transaksi ekonomi apa saja yang telah dilakukan perusahaan yang bisa mempengaruhi kekayaan dan pe nghasilan perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting untuk pengambilan keputusan investor. Investor menanamkan modalnya dalam suatu perusahaan setelah melakukan analisis yang cukup cermat dan rasional terhadap berbagai aspek penting diseputar kondisi keuangan perusahaan. (Astria, 2010) Informasi yang menjadi perhatian utama bagi para investor dalam laporan keuangan perusahaan adalah perubahan tingkat laba, dan yang menjadi salah satu ukuran berkaitan dengan profitabilitasnya adalah laba per lembar saham (Earning Per Share). Earning per share adalah rasio yang menunjukkan berapa besar kemampuan perlembar saham dalam menghasilkan laba (Sofyan, 2008:306). Sedangkan menurut (Lukman, 2009:66) Earning per share merupakan rasio yang menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Oleh karena itu pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akan earning per share. Earning per share adalah suatu indikator keberhasilan perusahaan. Berdasarkan EPS ini, investor dan para pemegang saham dapat melihat berapa rupiah keuntungan yang sanggup dihasilkan oleh perusahaan per lembar sahamnya. Akan tetapi EPS yang tinggi bukan berarti bahwa investor akan menikmati keuntungan yang tinggi pula, karena setiap laba yang diperoleh perusahaan tidak seluruhnya akan dibagikan kepada pemegang saham, tetapi ada sebahagian laba yang disisihkan oleh perusahaan sebagai laba ditahan. Kebijakan tersebut sangat tergantung pada pola kebijaksanaan manajemen masing-masing perusahaan yang telah disetujui oleh para pemegang saham. Hal semacam ini tentunya juga akan berpengaruh terhadap aktivitas perdagangan saham di pasar modal. Informasi lainnya yang menjadi perhatian bagi para investor dan kreditur dalam laporan keuangan perusahaan adalah kondisi likuiditas perusahaan. Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan

untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang segera harus dibayar atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih (Johar, 2004 : 8). Dan yang menjadi salah satu ukuran berkaitan dengan likuiditas perusahaan dalam penelitian ini adalah Current Ratio. Besarnya Current Ratio yang harus dimiliki suatu perusahaan agar dinyatakan dalam posisi likuid atau posisi modal kerja yang cukup memadai belum ada ketentuan. Akan tetapi banyak pendapat, menyatakan bahwa Current ratio 200% kadang-kadang sudah memuaskan bagi suatu perusahaan, tetapi jumlah modal kerja dan besarnya rasio tergantung pada beberapa faktor, suatu standar atau rasio yang umum tidak dapat ditentukan untuk seluruh perusahaan. Pendapat diatas menjelaskan bahwa Current Ratio 200% hanyalah merupakan ukuran yang dianggap memuaskan, bukan merupakan ukuran mutlak. Dianggap memuaskan karena aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dua kali lebih besar dari hutang jangka pendek atau setiap Rp.1,- hutang jangka pendek dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp.2,-. Dengan demikian perusahaan tersebut dianggap cukup mampu untuk memenuhi kewajiban hutang jangka pendek. Hal tersebut dinilai investor sebagai situasi yang baik karena perusahaan mampu menjamin hutang jangka pendeknya dengan setengah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sehingga meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap perusahaan yang ditunjukkan dengan harga saham yang naik. Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah peneliti mengambil judul PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA B. Perumusan Masalah 1. Apakah ada pengaruh variabel Current Ratio (CR) terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah ada pengaruh variabel Earning Per Share (EPS) terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia?

C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh variabel Current Ratio (CR) terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia 2. Untuk mengetahui pengaruh variabel Earning Per Share (EPS) terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia D. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi. Setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa. Laporan akhir disajikan dalam nilai uang. Media yang dapat dipakai dalam meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah la poran keuangan yang terdiri atas neraca, perhitungan laba-rugi, ikhtisar laba yang ditahan, dan laporan posisi keuangan. (Sawir,2005 : 2) Dasar laporan keuangan adalah neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan (laporan sumber dan penggunaan dana) yang saling berhubungan satu sama lain. Laporan posisi keuangan yang sering disebut juga dengan laporan sumber dan penggunaan dana dalam laporan yang mempunyai peranan penting dalam informasi mengenai berapa besar dan berapa saja dana yang digunakan serta dari mana dana itu diperoleh. Dengan demikian, laporan sumber dana dan penggunaan dana dapat menjawab petanyaan, apa yang telah dilakukan perusahaan dengan dana yang dimilikinya. Informasi yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan dapat menunjukkan apakah perusahaan akan maju atau mengalami kesulitan dalam keuangan. (Sawir, 2005 : 5).

2. Pengertian Return Saham Return saham adalah dokumen sebagai bukti kepemilikan pada suatu perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntugan, maka pemegang saham berhak atas bagian laba yang dibagikan atau sesuai dengan dividen dan proporsi kepemilikannya. Return saham terdiri dari capital gain dan dividen yield. Capital gain adalah selisih antara harga jual dan harga beli saham per lembar dibagi dengan harga beli. Dividen yield adalah dividen per lembar dibagi dengan harga beli saham per lembar. (Zubir, 2011: 4) Rumus dalam mencari return saham : R it? P? P it P it? 1 it? 1? 100% Dimana: R it = Return saham periode t P it = Harga saham periode t P it?1= Harga saham periode t -1 Jenis-jenis Return Saham a. Capita l gain adalah selisih antara harga jual dan harga beli saham per lembar dibagi dengan harga beli. b. Dividen yield adalah dividen per lembar dibagi dengan harga beli saham per lembar. E. Kerangka Pemikiran Current Ratio (CR) Return Saham Earning Per Share (EPS) Gambar 1. Kerangka Pemikiran

F. Hipotesis 1. Diduga Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia 2. Diduga Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia G. Definisi Operasional dan Penjelasan Variabel 1. Variabel independen, yaitu a. Current Ratio (CR) Kemampuan perusahaan untuk membiayai hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar (Bambang Riyanto, 1995: 332). Current Ratio = Aktiva lancar Hutang lancar x 100% b. Earning Per Share (EPS) Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik aka n Earning per Share (EPS), karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para calon pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Earning per Share (EPS) dapat dihitung sebagai berikut: Laba bersih Sesudah Pajak Dividen Saham Preferen Earning per Share (EPS) = x 1,00 Jumlah Lember Saham Biasa yang Beredar 2. Variabel Dependen, yaitu Return saham adalah dokumen sebagai bukti kepemilikan pada suatu perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntugan, maka pemegang saham berhak atas bagian laba yang dibagikan atau sesuai dengan dividen dan proporsi kepemilikannya. Return saham terdiri dari capital gain dan dividen yield. Capital gain adalah selisih antara harga jual dan harga beli saham per lembar dibagi dengan harga beli. Dividen yield

adalah dividen per lembar dibagi dengan harga beli saham per lembar. (Zubir, 2011: 4). Rumus dalam mencari return saham : R it? P? P it P it? 1 it? 1? 100% Dimana: R it P it = Return saham periode t = Harga saham periode t P it?1 = Harga saham periode t-1 H. Hasil Analisis Berdasarkan hasil analisis diatas diperoleh bahwa CR (Current Ratio) Ho ditolak t hitung lebih besar dari t tabel (-2,195 > -2,000) maka hal ini menunjukkan bahwa CR (Current Ratio) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham atau karena t.sig (0,031) lebih kecil dari 0,05 (? ) maka CR (Current Ratio ) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Dalam hal ini berarti kemampuan perusahaan untuk membiayai hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Variabel EPS (Earning Per Share) diketahui Ho ditolak t hitung lebih besar dari t tabel (2,790 > -1,960) maka hal ini menunjukkan bahwa EPS (Earning Per Share) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham atau karena t.sig (0,007) lebih kecil dari 0,05 (? ) maka secara signifikan EPS (Earning Per Share) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini berarti manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik aka n Earning per Share (EPS), karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para calon pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan.

I. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis uji t diketahui bahwa CR (Current Ratio ) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham atau karena t.sig (0,031) lebih kecil dari 0,05 (? ) maka CR (Current Ratio ) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham sedangkan variabel bahwa EPS (Earning Per Share) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham atau karena t.sig (0,007) lebih kecil dari 0,05 (? ) maka secara signifikan EPS (Earning Per Share) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. 2. Hasil analisis uji F diketahui Fhitung > Ftabel (4,627 > 4,00), maka Ho ditolak, Berarti secara bersama-sama variabel CR (Current Ratio) dan EPS (Earning Per Share) berpengaruh signifikan terhadap return saham. 3. Hasil analisis Adjusted R square (R 2 ) diketahui sebesar 0,286, hal ini menunjukkan bahwa variasi dari return saham dapat dijelaskan oleh variabel CR (Current Ratio) dan EPS (Earning Per Share), sedangkan sisanya di jelaskan 71,4% dipengaruhi oleh faktor -faktor lain diluar variabel yang diteliti J. Keterbatasan Penelitian 1. Keterbatasan penelitian ini jumlah perusahaan yang melaporkan laporan keuangan hanya 28 perusahaan, jadi sampel yang digunakan hanya 28 perusahaan manufaktur. 2. Penelitian ini terbatas pada jenis perusahaan yang diteliti yaitu adalah perusahaan manufaktur. 3. Keterbatasan penelitian terbatas pada tahun penelitian yaitu hanya tahun 2009-2011.

K. Saran 1. Untuk penelitian yang akan datang sebaiknya jumlah sampel atau jumlah perusahaan ditambah tidak hanya perusahaan manufaktur saja. 2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan juga menambah tahun pada penelitian tidak hanya tahun 2009-2011.

DAFTAR PUSTAKA Astri dan Indarti, 2010. Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Dalam Indeks Emiten LQ45 Tahun 2008-2010. Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Bambang Riyanto, 2004, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Yogyakarta, BPFE. Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo. 2004. Statistik Induktif. Edisi 4. : BPFE Yogyakarta. Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit UNDIP S. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ke-4, Liberty, Yogyakarta. Sartono, Agus R. 2001. Manajemen Keuangan (Teori, Konsep dan Aplikasi). Edisi Pertama.Yogyakarta : BPFE. Sawir, Agus. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Kinerja Keuangan Perusahaan, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Selamet, Riyadi. 2006. Banking and Liability Management. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sugiyono, 2003, Metode Penelitian, Cetakan Ketujuh, Alfabeta, Yogyakarta. Wulan, Astri, dini dan Iin Indarti, (2011). Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA) dan Pengaruh Return on Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Yang Terdaftar Dalam Indeks Emiten LQ-45 Tahun 2008-2010. Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala. Zubir, Zalmi, 2011, Manajemen Portofolio Penerapannya Dalam Investasi Saham, Jakarta : Salemba Empat.