BAB IV ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN HAKIM NOMOR. 2781/Pdt.G/2012/PA.Tbn TENTANG PENOLAKAN PERMOHONAN NAFKAH ANAK OLEH ISTRI YANG DICERAI TALAK

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT AGRESIVITAS SISWA SMA MUHAMMADIYAH BANTUL SKRIPSI

BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA SURABAYA NO. 950/PDT.G/2012/PA.SBY TENTANG PERCERAIAN TANPA ADANYA

BAB IV ANALISIS. A. Tinjauan Yuridis terhadap Formulasi Putusan Perkara Verzet atas Putusan

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MENGIKUTI PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR AN DI SMP HASANUDDIN 7 SEMARANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

PENDIDIKAN ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA PEDAGAN SAYUR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN (STUDI KASUS KEPADA IBU PEDAGANG SAYUR)

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

BAB IV. Agama Bojonegoro yang menangani Perceraian Karena Pendengaran. Suami Terganggu, harus mempunyai pertimbangan-pertimbangan yang

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. anak. Selain itu status hukum anak menjadi jelas jika terlahir dalam suatu

BAB III PERTIMBANGAN DAN DASAR HUKUM PUTUSAN NOMOR: 0151/Pdt.G/2014/PA.Mlg

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006

BAB IV. A. Analisis Dasar dan Pertimbangan Hakum yang Digunakan oleh Majlis Hakim dalam H{Ad{A>Nah Anak kepada Ayah karena Ibu Wanita Karir.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB IV ANALISIS PUTUSAN PA DEMAK NO. 619/PDT.G/2003/PA.DMK TENTANG PENOLAKAN MAJELIS HAKIM TERHADAP NAFKAH ANAK (HADHANAH)

STUDI ANALISIS TERHADAP PASAL 105 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG PEMELIHARAAN ANAK YANG BELUM/SUDAH MUMAYYIZ

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak merupakan individu yang sedang berkembang dimana mereka

P U T U S A N. Nomor : xxxx/pdt.g/2011/ms-aceh

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

P U T U S A N Nomor : XXX/Pdt.G/2012/PA.Ktbm

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB V PENUTUP. kewajiban memberikan nafkah pemeliharaan anak tersebut. nafkah anak sebesar Rp setiap bulan.

ب س م الله ال رح م ن ال رح یم

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

P U T U S A N. Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

P E N E T A P A N Nomor 0026/Pdt.P/2013/PA Slk

P E N E T A P A N Nomor 20/Pdt.P/2013/PA Slk

PENDIDIKAN AGAMA ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA TNI JL. GATOT SUBROTO NO.51, PENGAMBANGAN, KEC. BANJARMASIN TIMUR OLEH ALI HUDRI

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

BAB III DATA PENELITIAN TENTANG PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA SURABAYA NOMOR 340/PDT.G/2010. A. Keberadaan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

P U T U S A N Nomor 0009/Pdt.G/2015/PTA.Pdg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kasus yang terbanyak di Pengadilan tersebut.hal ini berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah Swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan dua jenis yang

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP DISSENTING OPINION DALAM PUTUSAN PERKARA CERAI GUGAT (Studi Putusan Nomor 0164/Pdt.G/2014/PA.Mlg)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN PENGADILAN AGAMA MALANG NOMOR: 69/PDT.P/2013/PA.MLG TENTANG PENGAJUAN PERWALIAN ANAK DI BAWAH UMUR

UPAYA KELUARGA MUSLIM DALAM MENGATASI PERILAKU MENYIMPANG BERPCARAN REMAJA DI NGASINAN BONOROWO KEBUMEN. Oleh: Eni Fatmawati NIM:

BAB I PENDAHULUAN. dalam surat ar-rum ayat 21 sebagai berikut: Artinya: Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-nya ialah Dia menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. laki-laki dan perempuan, yaitu melalui ikatan perkawinan. 1 Hal ini sesuai. dengan firman Allah dalam surat Al-Ruum ayat 21:

perkawinan tentang batas waktu pemberian nafkah anak pasca perceraian tersebut adalah berkaitan dengan kewajiban seorang ayah dalam hal biaya

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keluarga ini sebagai lembaga yang "Pertama dan Utama".

P U T U S A N Nomor : 028/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 044/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

PUTUSAN Nomor : 042/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 002/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi sunnatullah, bahwa kehidupan di muka bumi ini diciptakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP LARANGAN NIKAH TUMBUK DESA DI DESA CENDIREJO KECAMATAN PONGGOK KABUPATEN BLITAR

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ISMUBA DI SMA MUHAMMADIYAH KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam eksistensi lembaga Peradilan Agama saat ini. Salah satu perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya, semata-mata. penguasaan anak-anak, Pengadilan memberikan keputusannya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

PUTUSAN Nomor : 049/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN /Pdt.P/2014/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting menuntut pula tanggung jawab untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Bersama : H. Ahmad Bisyri Syakur,Lc.MA.

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

BAB IV. ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENOLAKAN HAK ASUH ANAK DI PA.MOJOKERTO DALAM PUTUSAN NOMOR 1298/PDT.G/2014/PA.Mr

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB II. atau lebih tepat dikatakan memelihara dan mendidik anaknya. 2. mengasuh atau menggendong anaknya yang masih kecil sering menyusui

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN HAKIM NOMOR : 3051/ PDT.G/ 2011/ PA. SBY TENTANG H{AD{A>NAH DI PENGADILAN AGAMA SURABAYA

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. 1 Pendidikan

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN

BAB IV. Analisis Hukum Positif Terhadap Pandangan Tokoh Masyarakat. Tentang Praktik Poligami Di Bulak Banteng Wetan Kecamatan. Kenjeran Kota Surabaya.

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2013/PTA.Btn بسم الله الرحمن الرحیم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV. ANALISIS YURIDIS TERHADAP PUTUSAN HAKIM NO. 5667/PDT.G/2013/PA. Kab Mlg TENTANG PENAMBAHAN NAFKAH ANAK SETIAP PERGANTIAN TAHUN

PENGAJIAN RAMADAN 1435 H PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu. pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara Cerai Talak

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN FIQIH MATERI POKOK KETENTUAN QURBAN DENGAN MENGGUNAKAN CARD SORT

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN NAFKAH ANAK ATAS DASAR EX AEQUO ET BONO DALAM STUDI PUTUSAN No.1735/Pdt.G/2013/PA.

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

ب س م الله ال رح م ن ال رح ی م

BAB IV. A. Analisis hukum formil terhadap putusan perkara no. sebagai tempat untuk mencari keadilan bagi masyarakat pencari keadilan.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG CERAI TALAK

BAB IV ANALISIS DATA. konseling islam, yang di analisis sebagai baerikut : A. Analisis Tentang Pengalaman orangtua mengenai anak autis.

TENTANG DUDUK PERKARANYA

PERAN ORANG TUA MUSLIM JAWA DALAM PENDIDIKAN SEKS ANAK REMAJA DI PADUKUHAN PUNDONG III DESA TIRTOADI KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN

ب س م ال رح م ن ال رح ی م

P U T U S A N. Nomor: 39/Pdt.G/2011/PA.MTo. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB IV. PENYELESAIAN MASALAH PERJANJIAN KERJA ANTARA PEMILIK APOTEK DAN APOTEKER DI APOTEK K-24 KEBONSARI SURABAYA DAlAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

Transkripsi:

64 BAB IV ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN HAKIM NOMOR 2781/Pdt.G/2012/PA.Tbn TENTANG PENOLAKAN PERMOHONAN NAFKAH ANAK OLEH ISTRI YANG DICERAI TALAK A. Analisis Dasar dan Pertimbangan Hukum yang Digunakan oleh Majelis Hakim dalam Penolakan Nafkah Anak Anak merupakan anugerah bagi setiap orang yang telah berumah tangga, ia akan selalu dinantikan kehadirannya untuk menyempurnakan kehidupan mereka. Oleh karena itu segala hal yang diperlukan oleh anak adalah merupakan kewajiban orang tua untuk mencukupinya. Dalam pasal 45 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 mengatakan bahwa kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anaknya sebaik-baiknya. Pasal ini telah melindungi kelangsungan hidup setiap anak dan menegaskan hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak dari orang tuanya. Allah swt. berfrman dalam Al-Quran surat At-Tah{ri<m ayat 6, sebagai berikut: ي ا أ ي ه ا ال ذ ين آم ن وا ق وا أ ن ف س ك م و أ ه ل يك م ن ار ا و ق ود ه ا الن اس و الح ج ار ة 67

65 Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu (QS. At-Tah}ri<m 66: 6) 51 Pada ayat ini orang tua diperintahkan untuk memelihara keluarganya dari api neraka, dengan berusaha agar seluruh anggota keluarganya itu melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi larangan-larangan Allah, termasuk anggota keluarga dalam ayat ini adalah anak. Ayat di atas walaupun secara redaksional tertuju kepada kaum pria (ayah), tetapi itu bukan berarti hanya tertuju kepada mereka. Ayat ini tertuju pada perempuan dan laki-laki (ibu dan ayah). Ayah sendiri tidak cukup untuk menciptakan satu rumah tangga yang harmonis dan terhindar dari api neraka seperti yang perintahkan dalam ayat ini. Jika melihat kembali putusan hakim yang dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Tuban di atas yang membebankan nafkah anak kepada ibu, hal tersebut sesuai dengan dalil di atas. Majelis hakim juga menggunakan pasal 41 huruf (b) UU No. 1 Tahun 1974 sebagai dasar dalam mengambil keputusan. Pasal ini menyebutkan bahwa ibu ikut menanggung biaya pemeliharaan anak jika bapak tidak dapat menjalankan kewajiban memberikan nafkah pemeliharaan anak tersebut. Dalam putusan ini kewajiban nafkah anak sejumlah Rp 900.000,- tersebut ditolak oleh Majelis Hakim sehingga ibu juga akan ikut menanggung biaya nafkah tersebut. Majelis Hakim memutuskan demikian berlandaskan pasal 41 51 Depag RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit J-Art, 2004), 560.

66 huruf (b) UU No. 1 Tahun 1974 di atas dan juga karena pada kasus ini bapak tidak mempunyai pekejaan, bahkan ia tidak memiliki suatu barang pun untuk dijadikan jaminan. B. Analisis Yuridis Tentang Putusan Hakim Nomor 2781/Pdt.G/2012/PA.Tbn Tentang Penolakan Permohonan Nafkah Anak oleh Istri yang Dicerai Talak Berdasarkan hasil wawancara dan data-data yang terkumpul dari Putusan Hakim Pengadilan Agama Tuban Nomor 2781/Pdt.G/2012/PA.Tbn majelis hakim menggunakan pasal 41 huruf (b) UU No. 1 Tahun 1974 untuk menolak permohonan nafkah anak oleh istri. Majelis hakim tidak mengambil dasar lain selain pasal ini. Mengenai penanggungan biaya nafkah anak ini penulis menemukan beberapa pasal dalam UU No. 1 Tahun 1974 dan KHI. Pasal-pasal ini menyebutkan kewajiban-kewajiban orang tua dan juga perpindahan penanggungan biaya nafkah anak jika kedua orang tuanya tidak mempu. Dalam pasal 41 huruf (b) UU No. 1 Tahun 1974 yang dipakai oleh majelis hakim dalam mengambil keputusan ini tidak bermakna untuk membebaskan bapak lepas tangan dari biaya nafkah anak. 52 Di sini menjelaskan bahwa ibu ikut menanggung biaya tersebut jika bapak tidak mampu memberi nafkah anak mereka. 52 Data yang diambil hasil dari wawancara dengan Ketua Majelis Hakim dalam persidangan kasus ini.

67 Hal ini ditegaskan pula dalam pasal 45 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 yang mengatakan bahwa kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anakanak mereka sebaik-baiknya. Dan dilanjutkan oleh ayat (2), bahwa kewajiban di atas akan terus berlaku walaupun hubungan perkawinan antara bapak dan ibu telah putus. Biaya nafkah anak ini pada dasarnya bapaklah yang berkewajiban memberinya bukan seorang ibu. Dijelaskan pada pasal 105 huruf (c) KHI yang berbunyi, Biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya, dan juga dalam pasal 145 huruf (d) KHI yang menyebutkan tentang kewajiban mantan suami jika perkawinannya putus karena talak. Pasal ini mewajibkan mantan suami memeberikan biaya had}anah untuk anak-anaknya yang belum mencapai umur 21 tahun. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa biaya nafkah anak ditanggung oleh kedua orang tua, khususnya bagi seoarang bapak. Namun bagaimana jika terjadi keadaan dimana kedua orang tua tersebut tidak mampu dalam biaya pemeliharaan anaknya seperti yang terjadi pada putusan 2781/Pdt.G/2012/PA.Tbn ini? Pada kasus ini kedua orang tua masih dibawah umur dan juga masih menjalani pendidikan sekolah tingkat SMP (ibu) dan SMA (bapak). Keduanya masih belum memiliki pekerjaan untuk dapat menanggung biaya anak mereka. Oleh karena itu menurut penulis hal ini kiranya dapat dirujukkan pada pasal 98 KHI yang mengatur tentang pemeliharaan anak. Pada pasal 98 ayat (3)

68 KHI ini menyebutkan bahwa Pengadilan Agama dapat menunjuk salah seorang kerabat terdekat yang mampu menunaikan kewajiban pemeliharaan anak apabila kedua orang tuanya tidak mampu. Dengan demikian kelangsungan hidup dan pendidikan anak dapat terjamin. Karena jika biaya pemeliharaan anak ini ditanggungkan kepada salah satu dari orang tuanya maka tidak akan ada jaminan anak tersebut dapat mendapatkan asupan gizi yang layak, apalagi biaya untuk pendidikannya. Berdasarkan keterangan dan pasal 41 huruf (b) UU No. 1 Tahun 1974 di atas bapak tetap memiliki kewajiban memberi kewajiban nafkah anak bersama ibu. Walaupun pada saat perceraian bapak tidak memiliki pekerjan dan permohonan yang diajukan oleh ibu sejumlah Rp 900.000,- tidak dikabulkan oleh Majelis Hakim namun kewajiban sebagai bapak terhadap anaknya akan terus melekat. Jadi ketika sang bapak telah mempunyai pekerjaan dan mampu memberikan nafkah kepada anaknya maka harus dibayarkan sesuai dengan kemampuan. Dengan demikian putusan hakim dalam perkara ini sudah tepat. Dengan menolak permohonan istri yang mengajukan syarat nafkah anak sebesar Rp 900.000,- maka mantan suami berkewajiban memberikan nafkah anak sesuai dengan keadaannya. Karena dalam putusan ini hakim tidak membebaskan matan suami dari kewajibannya sebagai seorang bapak, yang ditolak oleh hakim adalah jumlah nominal yang minta oleh mantan istri. Hal ini sejalan dengan Quran surat

69 At T{alaq ayat 6 yang menjelaskan bahwa nafkah yang harus diberikan oleh suami sebatas hanya sesuai dengan kadar kemampuan. Walaupun putusan ini terlihat seperti menguntungkan sepihak dan merugikan pihak lain dengan tidak mengabulkan permohonan nafkah anak oleh istri namun dengan ditolaknya permohonan istri justru akan meletakkan kewajiban nafkah tersebut sesuai dengan kadar kemampuan si mantan suami. Karena tidak ditetapkan berapa jumlah nominal yang harus diberikan setiap bulannya sedangkan kewajiban itu akan terus melekat pada mantan suami seperti yang sudah disebutkan dalam pasal pasal 45 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 di atas.