BAB III PENDAPAT PARA ULAMA KOTA SEMARANG MENGENAI ZAKAT BARANG ANTIK. A. Pengertian dan macam-macam barang antik

dokumen-dokumen yang mirip
ZAKAT BARANG ANTIK MENURUT PENDAPAT ULAMA KOTA SEMARANG

MADRASAH ALIYAH ASSHIDDIQIYAH

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

BAB IV ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARDHAWI TENTANG ZAKAT INVESTASI

BAB IV ANALIS PERSEPSI ULAMA KOTA SEMARANG TERHADAP ZAKAT BATU AKIK. A. Analisis Kedudukan Batu Akik Perspektif Mal (Harta) Dalam Islam

BAB 1 PENDAHULUAN. zakat sama dengan perintah sholat. Namun dalam kenyataannya rukun

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

ZAKAT INVESTASI MENURUT YUSUF QARDHAWI

I. JENIS ZAKAT. A. Zakat Fithrah B. Zakat Harta

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. mereka berusaha dengan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam zakat terdapat dua unsur, yaitu ta abbudi dan ta aqquli.

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak kita saksikan. Sebagian masyarakat hidup dalam serba kekurangan,

MANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL

PENDAHULUAN. muslim kini sedikit banyak mengetahui cara-cara baru untuk tetap bisa. memilih zakat yang dianggap mudah menurut keyakinan mereka.

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT

Ida Rahayuningsih FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Disusun oleh DAVID SATRIA I

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Sebaliknya seseorang dianggap tidak berhasil bila ia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

KONSEP PERHITUNGAN & PEMBUKUAN ZAKAT-PAJAK

INVESTASI LEWAT BARANG KOLEKSI

BAB IV ANALISIS MENGENAI PANDANGAN IMAM SYAFI I TENTANG STATUS WARIS ANAK KHUNTSA MUSYKIL

BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

HAK ZAKAT BAGI PENGUNGSI

PEMIKIRAN M. ABDUL MANNAN TENTANG KEBIJAKAN FISKAL DALAM EKONOMI ISLAM

INTENSIFIKASI PELAKSANAAN ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA TENTANG

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i)

Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER)

ANALISIS PENDAPAT IMAM SYAFI I TENTANG WAKAFYANG DIWARISKAN SETELAH WAKIF MENINGGAL DUNIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Nishab dan Kadar Zakat

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB IV YANG BERHUTANG. dibedakan berdasarkan waktu dan tempat. Fatwa fatwa yang dikeluarkan oleh

ANALISIS PENDAPAT IBNU HAZAM TENTANG ZAKAT BARANG YANG DIPERDAGANGKAN S K R I P S I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (masdar) dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Zaka, berarti

ZAKAT HARTA ORANG YANG TIDAK CAKAP BERTINDAK SKRIPSI. Diajukan Oleh: ROHANA BINTI MAHUSSAIN. Mahasiswa Fakultas Syari ah

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu serta menjadi unsur dari Rukun Islam, sedangkan Infaq dan Shodaqoh

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT PERDAGANGAN DENGAN MODAL HUTANG DI USAHA DAGANG LIMA LAPAN SAMPANG

LARANGAN BERBICARA PADA WAKTU KHUTBAH JUM AT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEABSAHAN SHALAT

SKRIPSI PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH UNTUK PENGEMBANGAN DAKWAH STUDY KASUS DI BADAN AMIL ZAKAT KECAMATAN PEDURUNGAN

PEDOMAN WAWANCARA PERSEPSI ULAMA KOTA SEMARANG TERHADAP ZAKAT BATU AKIK

الز كاة. وحج البيت. وصىم رمضان. 1

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????},

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan ini disebut sebagai muamalah. Muamalah ialah hubungan antar

Infaq. Zakat. Shadaqoh. Apa Bedanya? #yukzakat. Zakat Bukti Tanda Cinta Cinta Allah, Cinta Sesama. Oleh :

PRAKTIK JASA SULAM ALIS MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Salon Kecantikan Evi Beauty Galery Bandar Lampung) SKRIPSI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

KONSEP UTANG DAN MODAL DALAM ISLAM. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

ANALISIS MAS}HLAH}AH TERHADAP ZAKAT BESI TUA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu-Ilmu Syari ah

STUDI ANALISIS TENTANG ZAKAT KEPADA KIAI DALAM PERSPEKTIF FIQH DAN UU. No. 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. satu firman-nya yakni Q.S. at-taubah ayat 60 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan ekonomi keuangan dan kemasyarakatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. harta yang wajib dikeluarkan zakatnya.sunnah Rasulullah-lah yang menjelaskan

PERNYATAAN KEASLIAN. Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, saya:

BAB I PENDAHULUAN. berdimensi sosial ekonomi dan dengan zakat, di samping ikrar tauhid (syahadat)

STUDI ANALISIS TENTANG PEMBERIAN HADIAH KEPADA PEJABAT MENURUT IMAM ASY-SAFI I SKRIPSI. Dalam Ilmu Muamalah

TAKHRIJ HADITS NOMOR 2018 TENTANG TALAK DALAM KITAB SUNAN IBNU MAJAH

Aplikasi Penghitung Zakat dan Penunjuk Lokasi Tempat Pengelolaan Zakat Terdekat Berbasis Android pada Alat Komunikasi Bergerak

METODE FULL COSTING DALAM PENETAPAN HARGA JUAL PADA USAHA KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

BAB IV ANALISIS DATA. A. Pelaksanaan Zakat Harta Anak di Bawah Perwalian di Lembaga Amil Zakat

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN YUSUF QARDAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI MENGENAI PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT

DAFTAR NISHOB ZAKAT NO HARTA NISHOB % 1 Perak 543,35 Gr 2,5 % 2 Tambang Perak 543,35 Gr 2,5 % 3 Rikaz Perak 543,35 Gr 20 % 4

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN

BAB IV ANALISIS WAKAF UANG DI KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG BABAT

PENGHALANG KEWARISAN DALAM KOMPILASI HUKUM ISLAM (ANALISIS PASAL 173) SKRIPSI

DAFTAR LAMPIRAN ANALISIS SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI SECARA ISLAM PADA KJKS BINAMA SEMARANG

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

ARTIKEL WEBSITE KONSEP ZAKAT DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI DALAM MASYARAKAT ISLAM. Oleh : Drs. Kgs. H. M. Daud, M.Hi (Widyaiswara Madya BDK Palembang)

PEMIKIRAN QURAISH SHIHAB TENTANG ZAKAT PROFESI

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP KONSUMSI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB III PENYALURAN ZAKAT FITRAH DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kekayaan mereka tersedia hak peminta-minta dan orang-orang yang hidup

ISTINBATH HUKUM TERHADAP UPAH MENGAJAR AL-QUR'AN (ANALISIS PENDAPAT FUQAHA KLASIK DAN KONTEMPORER)

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

Transkripsi:

BAB III PENDAPAT PARA ULAMA KOTA SEMARANG MENGENAI ZAKAT BARANG ANTIK A. Pengertian dan macam-macam barang antik 1. Pengertian barang antik Barang antik berasal dari bahasa Latin yaitu antiquus yang berarti "tua" adalah Barang menarik yang sudah berusia tua atau barang kuno sebagai hasilkarya atau Barang budaya. Barang antik ini dikoleksi atau layak diinginkan karena dari segi umur, kondisi, kelangkaan, kegunaan ataupun hal-hal lain yang menandai barang antik tersebut yang merupakan hasil budidaya manusia pada era sebelumnya. 1 Suatu barang dikatakan antik jika memiliki beberapa faktor yaitu : 2 a. Faktor sejarah, suatu barang yang disebut antik, jika memiliki sejarah bermacam-macam. Sebagai contoh: Keramik dinasti yang sempat dipakai pejabat salah satu dinasti yang berada di Cina. b. Faktor usia, biasanya barang antik memiliki usia yang cukup tua untuk dikatakan antik sekitar 50 tahun keatas. 1 http://saini-indoemistic.blogspot.com/2009/10/barang-barang-antik-barang-antik.html. Diakses pada tanggal 21 januari 2014. 2 Ibid. 34

35 c. Faktor kuantitas, barang antik jumlahnya di jagat raya tentunya haya satu. Yang membedakan adalah jenis, ukuran, warna, motif, dll. d. Faktor mistis, memiliki kekuatan magis atau gaib sehingga dipercaya dapat memberikan kekuatan bagi pemiliknya. Contonya : Merah Delima. 2. Alasan mengoleksi barang antik Barang antik adalah suatu barang yang sudah berusia tua dan dirasa memiliki history atau keunikan tersendiri. Tak jarang sebagian orang yang rela menguras kocek demi mendapatkan, mengoleksi, atau membeli barang antik ini. 3 Beberapa alasan orang mengoleksi barang antik: 4 a. Cita rasa, jiwa seni. Tidak bisa dipungkiri kalau orangorang yang menyukai barang antik adalah orang-orang yang mempunyai cita rasa atau selera tinggi, karena barang antik yang sudah tua memang merupakan karya seni dari peradaban manusia. Menyimpan cerita dan sejarah tentang perkembangan budaya manusia. b. Hobi, Ada orang yang memang hobi mengumpulkan barang antik karena benar-benar hobi. Dia mencari dan mengumpulkan dan menikmati semua prosesnya mendapatkan suatu barang antik. 3 http://www.sxpeixun.com/2013/10/alasan-orang-orang-mengoleksi-barang-antik/. Diakses pada tanggal 21 januari 2014. 4 http://kumpulanantikbarang.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 21 januari 2014

36 c. Emosional, Menjadi kolektor antik karena alasan-alasan emosional, misal mendapat warisan dari orangtua, sehingga ingin tetap menyimpannya karena ingatan kepada orangtuanya. d. Hiasan/dekorasi rumah, Memberi nilai tambah buat dekorasi rumah, yang menbuat rumah semakin indah dan menarik. Ini terkait dengan cita rasa tinggi juga, walaupun kadang-kadang banyak orang yang hanya menjadikan barang antik sebagai pajangan saja karena berkaitan dengan penilaian cita rasa tinggi itu di masyarakat. e. Bisnis dan Investasi, Walaupun tidak semudah menjual barang lain, tapi bisnis barang-barang antik tetap menggiurkan kalau orang mengetahui market dan tentu saja menyukai barang antik ini. Karena nilainya juga sangat tinggi. 3. Macam-macam barang antik Barang antik yang dikoleksi itu bermacam-macam jenisnya, dari mulai koleksi perhiasan kuno, perangko, lukisan, koin, uang kuno, keris, batu akik, kayu ukiran kuno, guci dan lain sebagainya. Walaupun berbeda-beda akan tetapi semuanya itu bertitik temu pada adanya nilai sejarah, keantikan dan keunikan dalam barang antik yang dikoleksi tersebut. Lebih abstrak lagi, hobilah yang mempertemukan itu semua. Bertumpu pada definisi dan kaidah

37 antara satu orang dengan orang lainya terdapat perbedaan dalam mengoleksi barang antik. Ada yang lebih menyukai perhiasan kuno, ada pula yang menggemari koleksi perangko kuno, koleksi lukisan kuno, koleksi koin antik dan lain sebagainya. B. Pendapat Ulama Kota Semarang Mengenai Zakat Barang Antik Berdasarkan hasil wawancara penyusun dengan responden dapat diperoleh hasil bahwa terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama Kota Semarang tentang zakat barang antik. Perbedaan itu dilatar belakangi karena metodologi penggalian hukum ulama Kota Semarang berbedabeda. Ada sebagian ulama yang menyempitkan pendapatnya hanya berdasarkan nash (al-qur an dan Hadits) yang pernah dicontohkan pada zaman Nabi Saw. Namun sebagian lagi meluaskan pendapatnya berdasarkan analogi (qiyas) pada sumber-sumber zakat yang pernah dicontohkan pada zaman Nabi SAW. Berikut adalah pendapat ulama Kota Semarang mengenai zakat barang antik: Pertama, semua ulama yang penyusun wawancarai memang sepakat bahwa semua jenis harta apabila itu telah memenuhi syarat-syarat sebagai harta yang wajib dizakati, misalnya telah mencapai nishab dan haul, maka hukumnya adalah wajib dikeluarkan zakatnya termasuk dalam hal ini adalah zakat barang antik. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat at-taubah ayat 103 yang menyebutkan bahwa:

38! +,- )# * #$%&'(! 5!6./ 234 1./'0?? 9 <=)> 8 ; 8 9 DEFG+ ABC/'0 Ambilah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah maha mendengar lagi maha mengetahui. 5 Hal ini mengacu pada keumuman lafad amwal itu sendiri yang dapat diartikan dengan semua jenis harta tanpa terkecuali. Kedua, terkait masalah zakat barang antik pendapat pertama menyebutkan bahwa zakat barang antik masuk kedalam zakat kekayaan untuk nishabnya sebesar 85 gram emas dan perak dan kadarnya 2,5%. Mereka yang berpendapat demikian beralasan bahwa letak zakat itu bukan pada antik atau tidaknya suatu barang tapi pada harganya. Harta apapun wujudnya yang harganya senilai dengan 85 gram emas dan perak itu wajib dizakati. Sebagaimana juga dengan barang antik, wajib dizakati dengan memasukanya kedalam zakat kekayaan. Banyak orang beranggapan barang antik itu tidak wajib dizakati, sebenarnya tidak ada artinya antik atau tidak antiknya tapi pada harganya, berharga dan ada harganya. Jadi antik tidak antiknya suatu barang itu sama saja tapi tergantung pada harganya. 6 5 Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur an, Loc., Cit, hal. 204. 6 Hasil wawancara dengan Bapak Drs. KH. Ahmad Darodji, M.Si di Kantor MUI Jawa Tengah pada tanggal 5 Februari 2014.

39 Zakat itu sebenarnya umum, untuk barang antik berarti masuknya kedalam zakat kekayaan, kalau ulama-ulama mungkin hanya memahami apa yang ada di hadis-hadis dan seolah-olah dipisahkan menjadi zakat mal, peternakan dan lain sebagainya tapi menurut ia lebih cenderung semua itu masuk kedalam zakat kekayaan karena menurutnya semua yang menghasilkan kekayaan itu wajib zakat. 7 Bapak Drs. H Abu Hapsin, MA, Ph.D selaku Ketua PW NU Jawa Tengah juga memaparkan bahwa barang antik termasuk barang lebih bukan barang pokok. Jadi barang antik itu wajib dizakati dengan memasukanya kedalam zakat kekayaan yang nishabnya senilai dengan 85 gram emas dan perak dan kadarnya 2,5 %. Untuk landasannya pada Al- Qur an jelas sekali mengatakan meskipun tidak secara eksplisit. Bahwa harta yang kita miliki ada hak bagi orang yang membutuhkan. 8 Ketiga, pendapat kedua menyebutkan bahwa zakat barang antik masuk kedalam zakat perniagaan yang nishabnya senilai dengan emas dan perak yaitu 85 gram emas dan perak dan kadar zakatnya 2,5%. Seperti yang dikemukakan oleh ketua Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah bapak K.H. Ubaidilah Shodaqoh Kalau barang antik itu hanya untuk hiasan itu artinya tidak wajib zakat tapi kalau barang antik itu disimpan dan semakin antik semakin mahal harganya kalau misalnya 7 Hasil Wawancara dengan bapak Hasan Asy ari Ulama i dikantor PD II Fakultas Ushuluddin pada tanggal 13 maret 2014. 8 Hasil Wawancara dengan bapak Abu Hapsin di kediamanya pada tanggal 21 Januari 2014.

40 dijual maka zakatnya bukan zakat barang antik tapi zakat perdagangan. 9 Dan Bapak K.H Shodiq Hamzah, S.H selaku ketua Tanfidyah PCNU Kota Semarang juga sependapat dengan bapak K.H Ubaidilah Shodaqoh bahwa barang antik itu wajib dizakati jika barang antik itu dijual dan nilainya mencapai satu nishab yaitu 85 gram harga emas yaitu kurang lebih Rp 42.500.000 dan sudah ada haul maka orang tersebut wajib mengeluarkan zakat senilai 2,5%. Karena landasan hukumnya bisa diqiaskan dengan zakat perdagangan. 10 Begitupun dengan bapak H. Ahmad Furqon, Lc, MA dan bapak Moh. Arief Budiman, M.Ag yang sependapat dengan pendapat diatas. 11 Keempat, pendapat ketiga menyatakan bahwa zakat barang antik masuk kedalam zakat emas dan perak yang nishabnya 85 gram emas dan perak dan kadar zakatnya 2,5%. Mengacu pada makna zakat yaitu berkembang, maka harta yang dizakati adalah harta yang berkembang. Kalau barang antik untuk investasi maka barang antik dikenakan zakat. Jadi pada bagaimana kita menempatkan barang antik. Kalau diqiaskan sebagai barang temuan juga kena zakat karena ada nilai ekonomi yang berkembang dibarang antik. Kalau perhiasan kita tempatkan pada harta investasi berarti juga dikenakan zakat. Kalau barang antik sekedar punya atau sebagai hiasan nilai 9 Hasil wawancara di Kediaman Bapak K.H. Ubaidilah Shodaqoh pada tanggal 10 Maret 2014. 10 Hasil Wawancara di kediaman Bapak K.H Shodiq Hamzah, S.H pada tanggal 11 Maret 2014. 11 Hasil wawancara diruang jurusan EI FEBI dan di kantor PD III Fakultas Syari ah pada tanggal 6 mei 2014.

41 ekonominyapun tidak tinggi tidak dikenai zakat tapi kalau barang antik sebagai investasi dan barang itu mempunyai nilai yang tinggi maka dikenai zakat, bisa diqiaskan kepada zakat emas dan perak. 12 Zakat barang antik itu tergantung orang yang menyimpan koleksi barang antiknya, kalau itu diniatkan sebagai koleksi bisa dianalogikan kepada perhiasan yang tidak dipakai, berarti wajib dizakati kalau memang ada nilai ekonominya, karena barang antik sesungguhnya tidak sebagai barang kebutuhan harian yang tidak dipakai sehari-harinya. Menurut Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, MA barang antik masuk kedalam perhiasaan karena perhiasaan bisa termasuk hiasan dinding atau hiasan rumah, untuk nisabnya seperti nisab emas dan perak. 13 Sebagaimana juga yang dipaparkan oleh bapak DR. KH. Fadlolan Musyafa Mu thi, Lc, MA bahwa benda antik itu mahal, sekalipun tidak di nash dalam Al-Qur an maupun hadis, apa salahnya, kalau ternyata itu berpeluang untuk mendapatkan penghasilan yang besar, sehingga penghasilan yang besar itu harus sebagian kecilnya yaitu 2,5% diqiaskan dengan emas kemudian dia wajib zakat dari yang dia miliki. 14 Kemudian Bapak KH. Slamet Hambali menambahkan bahwa barang antik itu tergantung antiknya seperti apa, nilai kebendaanya termasuk harga benda mahal atau tidak. Kalau nilai jualnya tinggi maka termasuk 12 Hasil wawancara dengan bapak Drs. Tafsir, M.Ag dikantor Fakultas Ushuluddin pada tanggal 11 Maret 2014. 13 Hasil wawancara dengan Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, MA di Kantor Fakultas Syari ah pada tanggal 4 Februari 2014. 14 Hasil Wawancara dengan DR. KH. Fadlolan Musyafa Mu thi, Lc, MA di kediamanya pada tanggal 10 Februari 2014.

42 harta kekayaan jadi dikenai zakat. Dan diqiaskan kedalam zakat emas dan perak. 15 Memang didalam Al-Qur an barang antik tidak disebutkan, yang disebutkan hanya emas perak, pertanian, peternakan, perdagangan. Tapi pada zaman sekarang kalau orang itu berinvestasi dalam bentuk tanah ataupun berlian misalnya maka wajib zakat meskipun didalam Al-Qur an tidak disebutkan. Kalau yang dizakati hanya apa yang disebutkan dalam Al-Quran saja bagaimana dengan mereka yang setiap bulan mendapatkan gaji berjuta-juta. 16 Maka dari itu barang antik bisa dikategorikan kedalam zakat emas dan perak karena barang antik itu nilainya tinggi. Kalau antik tapi nilainya tidak mencapai nishab tidak wajib dizakati. Untuk nishab dan haulnya barang antik sama seperti emas perak untuk kadar zakatnya yaitu 2,5%. 17 Sebagaimana yang dipaparkan dari salah satu anggota Majelis Tarjih PW Muhammadiyah Jawa tengah bapak Moh. Arief Budiman, M.Ag yang menjelaskan dengan sikat bahwa barang antik yang disimpan itu dikenai zakat emas dan perak. 18 Kelima, pendapat keempat menyebutkan bahwa zakat barang antik masuk kedalam zakat rikaz yang nishabnya disamakan dengan 85 gram emas dan perak dan kadar zakatnya 20%. 15 Hasil Wawancara dengan bapak KH. Slamet Hambali dikantor Fakultas Syari ah pada tanggal 11 Maret 2014. 16 Hasil Wawancara dengan Bapak Dr. HM. Darori Amin, MA di ruang Wakil Rektor III pada tanggal 12 Maret 2014. 17 Hasil wawancara dengan Bapak H. Ahmad Furqon, Lc, MA dikantor jurusan EI FEBI pada tanggal 6 mei 2014. 18 Hasil wawancara dengan Bapak Moh. Arief Budiman, M.Ag di kantor PD III Fakultas Syari ah pada tanggal 6 mei 2014.

43 Selama barang itu bernilai dan sudah memenuhi kriteria haul dan nishab berarti bisa dikategorikan wajib zakat. Kategori barang antik bisa berupa apapun termasuk emas, tapi secara prinsip selama harta yang diperoleh itu secara halal dan simpanan, karena simpanan termasuk harta lebih. Tapi kalau misalnya barang antik tersebut adalah barang temuan maka zakatnya adalah zakat rikaz. 19 Sebagaimana juga yang dipaparkan oleh bapak H. Ahmad Furqon, Lc, MA bahwa jika barang antik itu adalah barang temuan maka zakatnya adalah zakat rikaz yang nishabnya 85 gram emas dan perak dan kadar zakatnya 20%. 20 Mayoritas ulama yang penyusun wawancarai setuju dengan pendapat Imam Hanafi yang tidak membatasi harta wajib zakat karena zakat itu sebagai upaya kontekstualisasi supaya bisa diterapkan diseluruh situasi yang ada. 21 Dan Imam Hanafi adalah Imam yang lebih menghargai akal maka dalam bidang ekonomi masalah duniawi Imam Hanafi sangat cocok pemikiranya untuk saat ini. 22 karena dengan tidak membatasi harta wajib zakat, maka kekayaan itu tidak menumpuk pada satu orang saja, kalau misalnya Imam Syafi i masih hidup pasti beliau setuju dengan pendapat Hanafi karena maqosidus syaria at zakat sendiri itu adalah: 19 Ibid. 20 Hasil wawancara dengan Bapak H. Ahmad Furqon, Lc, MA dikantor jurusan EI FEBI pada tanggal 6 mei 2014. 21 Hasil wawancara dengan bapak Drs. Tafsir, M.Ag dikantor Fakultas Ushuluddin pada tanggal 11 Maret 2014. 22 Hasil Wawancara dengan Bapak Dr. HM. Darori Amin, MA di ruang Wakil Rektor III pada tanggal 12 Maret 2014.

44 a. untuk mengurangi kemiskinan dan juga untuk pemerataan, jadi jangan sampai ada orang yang meminta-minta sedangkan ada orang yang bergelimang harta. b. Untuk menjaga dan membersihkan hartanya. c. Untuk mensejahterakan orang-orang miskin. d. Untuk berbagi kebahagiaan kepada orang miskin. e. Untuk menghilangkan rasa kikir dan rasa cinta duniawi yang berlebihan. f. Karena supaya kekayaan itu tidak terakumulasi di orangorang yang kaya saja. g. Zakat adalah untuk ungkapan syukur atas harta yang diberikan Allah kepadanya. 23 23 Hasil wawancara dengan Bapak Drs. KH. Ahmad Darodji, M.Si di Kantor MUI Jawa Tengah pada tanggal 5 Februari 2014.