BAB I PENDAHULUAN. keuangan inklusif. Keuangan inklusif ini lebih dipergunakan atau ditujukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini merujuk dari beberapa penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. negara adalah sektor perbankan. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sistem ekonomi syariah semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

Analisis Sumber Dan Penggunaan Dana Pada Bank Jabar Banten Syariah

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mikro maupun makro. Terbukti dari semakin banyak munculnya usaha baru yang

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB I PENDAHULUAN. Baik di Indonesia maupun di seluruh dunia banyak orang-orang yang

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

Inklusi Keuangan dan (TPAKD) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah. UIN Syarif Hidayatullah, Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tabungan, giro dan deposito berjangka (Oktriani, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. juga mengalami penurunan yaitu industri perbankan Indonesia. Dengan mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh karena itu peranan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah kejadian yang menarik. Lahirnya Bank Syariah Mandiri di

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional.

BAB I Lembaga Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan perbankan syariah sebagai salah satu pilar penyangga dual-banking

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang No.20 Tahun 2008.

Analisis Akuntansi Pembiayaan Mudharabah Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah, Tbk KCI Citarum

Fungsi, Peran dan Perkembangan Daya saing BPR/BPRS

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, serta memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan memiliki fungsi yang penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

PRODUK SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perdagangan. Bila ditelusuri asal mula timbulnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. syariah diragukan system operasionalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Oleh sebab itu, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat

Dasar-Dasar Pembiayaan Bank Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah ini salah satunya dicirikan dengan sistem bagi hasil (non bunga)

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pada penciptaan kesejahteraan bagi masyarakat. Dimana fungsi dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

PENDAHULUAN. usaha yang dibiayainya. Risiko ini dapat diatasi dengan cara memberikan

BAB I PENDAHULUAN. akhibat krisis moneter yang melanda pada pertengahan Penyebab dari

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang memiliki peran. penting terhadap kualitas perekonomian suatu negara dalam menghadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan, disamping itu juga. menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya sistem ekonomi serta sistem yang menopangnya

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan prinsip wadiah maupun prinsip mudharabah atau di sebut juga dengan. prinsip bagi hasil, prinsip ujroh, dan akad pelengkap.

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

PENGARUH LABA USAHA DAN NILAI JAMINAN KREDIT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. dari sistem perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang sudah diatur dalam Undang-undang Perbankan. Namun pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan permasalahan dan kehidupan dunia yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah merupakan Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional. Esensi bank Islam tidak hanya dilihat dari

Tinjauan Pelaksanaan Skema Musyarakah Pada Produk Pembiayaan Dana Berputar (PDB) Di PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Garut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Krisis moneter yang melanda Asia tak terkecuali Indonesia terjadi sejak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hanya sekitar 19% masyarakat di Indonesia yang mampu untuk melakukan akses layanan keuangan secara tepat dan benar. Sedangkan jasa layanan keuangan merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan perekonomian di Indonesia (Sari, 2014). Usaha untuk mewujudkan kemudahan dalam akses layanan untuk setiap lapisan masyarakat biasanya disebut dengan keuangan inklusif. Keuangan inklusif ini lebih dipergunakan atau ditujukan kepada masyarakat in bottom pyramid agar lebih muda untuk memanfaatkan jasa keuangan. Yang termasuk dalam in bottom pyramid meliputi masyarakat dengan berpendapatan rendah dan tidak teratur, tinggal didaerah terpencil, masyarakat pinggiran dan buruh yang tidak memiliki dokumentasi legal (Ismawati, 2016). World Bank (2010) menjelaskan bahwa setidaknya harus ada empat jasa layanan keuangan yang dianggap vital bagi kehidupan masyarakat sebagai persyaratan mendasar untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Empat jasa layanan keuangan tersebut adalah layanan penyimpanan dana, layanan kredit, layanan sistem pembayaran dan asuransi termasuk dana pensiun. Keuangan inklusif dapat dilakukan dengan peningkatan peran perbankan dalam memberikan layanan keuangan secara lebih kepada sektor mikro. Keuangan inklusif memberikan manfaat kepada semua sektor seperti kepada masyarakat, regulator, swasta, maupun pemerintah. Keuangan inklusif 1

2 memberikan manfaat karena keuangan inklusif dapat meningkatkan keefektivan dan keefesienan ekonomi, mendukung kestabilitasan keuangan, meningkatkan index pertumbuhan manusia, memiliki kontribusi yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, serta dapat mengurangi kesenjangan dan penurunan pendapatan yang nantinya akan berujung pada pengurangan tingkat kemiskinan dan secara otomatis akan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat (Khotimah, 2016), sedangkan tujuan dari keuangan inklusif lebih holistik yaitu mengurangi angka kemiskinan, melakukan distribusi pendapatan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan juga menopang stabilitas sistem keuangan (Ismiwati, 2016). Program keuangan inklusif dapat tercapai jika anggota G20 atau kelompok dua puluh menteri keuangan dan gubernur bank sentral sepakat untuk melakukan peningkatan akses keuangan inklusif dengan mengeluarkan 9 prinsip untuk inovasi keuangan inklusif. Kesembilan prinsip tersebut meliputi kepemimpinan, keragaman, inovasi, perlindungan, pemberdayaan, kerjasama, pengetahuan, proposionalitas, dan kerangka aturan. Dalam menjalankan strateginya, terdapat 6 pilar strategi keuangan inklusif. Keenam pilar tersebut meliputi edukasi keuangan, fasilitas keuangan publik, pemetaan informasi keuangan, kebijakan atau peraturan pendukung, fasilitas intermediasi dan distribusi, serta perlindungan konsumen. Keuangan inklusif tidak akan terlepas dari sektor perbankan. Hal ini terkait karena sektor perbankan merupakan sektor yang menguasai industri keuangan yang kurang lebih sebesar 80% dari sektor-sektor lainnya (Sari, 2014). Sektor perbankan juga dapat berperan sebagai distributor atau perantara antara pihak

3 yang berkelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Hal ini biasanya disebut dengan financial products. Maka dari itu, fungsi serta peranan sektor perbankan sebagai mediator dan distributor dana perlu ditingkatkan agar upaya keuangan inklusif dapat terwujud. Selain itu, program linkage juga harus digencarkan agar keuangan inklusif dapat tercapai. Program linkage merupakan program untuk mendukung pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah. Tujuan dari adanya program linkage adalah untuk mencapai perencanaan bisnis kredit bank umum kepada UMKM serta mengatasi keterbatasan jaringan bank umum dalam menjangkau UMKM di pedesaan. Perbankan memliki pengertian suatu institusi keuangan yang melakukan tiga fungsi utama, yaitu menghimpun dana, menyediakan dana, dan menyediakan jasa bagi lancarnya peredaran uang (Kara, 2013), sama halnya dengan perbankan di beberapa Negara di bagian Asia, Indonesia juga memiliki dua sistem perbankan yaitu perbankan Konvensional dan perbankan Syariah. Perbankan Konvensional telah berdiri sejak jaman penjajahan Belanda sedangkan perbankan Syariah di bentuk pada tahun 1991 yang dipelopori oleh bank Muamalat (Kara, 2013). Perbankan Konvensional merupakan bank yang berorientasi pada prinsip konvensional atau barat. Hal ini terjadi karena sejarah bank Indonesia awal mulanya di perkenalkan oleh koloni. Bank Konvensional memiliki kegiatan funding berupa simpanan tabungan, deposito, dan giro. Selain itu, juga terdapat kegiatan landing berupa kredit investasi, kredit modal kerja, kredit perdagangan, kredit produktif, kredit konsumtif, dan kredit profesi. Untuk jasa, bank konvensional memberikan jasa berupa transfer, kliring, inkaso, kartu kredit, bank

4 notes, bank garansi, bank draf, letter of credit, cek wisata dan jasa-jasa lainnya. Perbankan Syariah memiliki maksud suatu perbankan dengan basis Syariah. Berdasarkan jenisnya, bank syariah dibagi menjadi BUS (Bank Umum Syariah) dan BPS (Bank Pembiayaan Syariah). Bank Syariah memiliki kegiatan penyaluran pembiayaan berupa mudharabah (bagi hasil), musyarakah (penyertaan modal), murabahah (jual beli), ijarah (sewa), istina, salam dan kegiatan lain yang sesuai dengan dengan prinsip atau aturan Syariah. Mudharabah adalah akad kerja sama yang dilakukan oleh shahibul maal (pihak pertama) dan pihak kedua dengan proporsi keuntungan yang telah disepakati diawal. Musyarakah adalah perjanjian dimana kedua belah pihak atau lebih saling menanamkan modal dengan proporsi yang sama atau berbeda. Murabahah merupakan transaksi jual beli dimana keuntungan yang diperoleh penjual disebutkan atau dijelaskan kepada pembeli agar tidak timbul keharaman dalam transaksi. Bank adalah selaku penjual dan nasabah adalah selaku pembeli. Ijarah memiliki maksud penyalur dana sewa dari penyewa kepada yang memberi sewa, sedangkan untuk salam dan istina memiliki pengertian suatu transaksi dengan sistem pesan terlebih dahulu (Kara, 2013), dengan berbagai produk dan jasa yang ditawarkan oleh perbankan, baik itu bank Konvensional maupun bank Syariah akan memberikan kemudahan bagi nasabah dalam menentukan produk apa yang sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, bank yang merupakan perantara anatara pihak yang kekurang dana dengan pihak yang kelebihan dana merupakan wadah yang tepat bagi masyarakat dalam mengakses jasa keuangan tidak terkecuali UMKM (Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah).

5 UMKM merupakan salah satu faktor yang menunjang kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Maka dari itu, saat ini UMKM sangat digencarkan oleh pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat. Sektor UMKM dianggap mampu untuk bertahan dalam krisis ekonomi sehingga UMKM dianggap sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Selain itu, sektor UMKM juga memiliki potensi untuk menyerap tenaga kerja serta memberikan kontribusi bagi perekonomian di Indonesia (Anggraini, 2013). Dikutip dari Jawa Pos (24/02/2016), wali Kota Surabaya Bu Risma yang ditemui di kantor Kemenko Bidang Perekonomian mengungkapkan bahwa UMKM telah berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi selama tiga tahun berturut-turut. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan UMKM di Surabaya berkembang signifikan. Bukan hanya dari segi jumlah namun juga dari segi kualitas. Dengan potensi yang dimliki UMKM, diharapkan mampu untuk sedikit membantu permasalahan mengenai ekonomi dan pengangguran yang ada di Indonesia. Namun, salah satu kendala atau tantangan yang di hadapi oleh UMKM baru adalah masalah permodalan. Dari berbagai produk yang ditawarkan oleh perbankan baik itu bank Konvensional maupun bank Syariah akan memberikan kemudahan bagi nasabah yang ingin membuka suatu usaha agar dapat menggunakan pembiayaan atau kredit sesuai dengan yang dibutuhkannya. Sehingga akan timbul kemandirian bagi usaha-usaha kecil yang nantinya dapat membantu perekonomian Indonesia dengan cara pengurangan tingkat pengangguran.

6 Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa penelitian ini akan diberi judul Efektivitas Keuangan Inklusif Terhadap Perkembangan UMKM di Surabaya : Pendekatan Fenomenologi 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah uraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Seberapa efektif program keuangan Inklusif sebagai program pendekatan jasa layanan keuangan terhadap UMKM? 2. Bagaimana Perkembangan UMKM di Surabaya yang menggunakan jasa keuangan perbankan maupun tidak? 3. Bagaimana persepsi dan penilaian UMKM terhadap jasa layanan keuangan perbankan? 1.3 Tujuan Peneltian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat dijelaskan tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui seberapa efektif program keuangan Inklusif sebagai program yang mengupayakan pengenalan jasa layanan keuangan perbankan terhadap UMKM yang ada di Surabaya. 2. Untuk menganalisis perkembangan yang dirasakan UMKM pengguna jasa layanan keuangan perbankan maupun tidak. 3. Untuk mengetahui alasan serta presepsi UMKM pengguna jasa maupun tidak mengenai jasa layanan keuangan perbankan

7 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan pada latar belakang, perumusan masalah, serta tujuan peneltian. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya: 1. Bagi akademis dan pembaca penelitian ini, di harapkan dapat menambah wawasan serta referensi bagi mahasiswa atau mahasiswi yang menempuh skripsi dengan konsentrasi akuntansi perbankan 2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan seluruh lapisan masyarakat baik yang mampu maupun kurang mampu untuk mau mengoptimalkan dan memanfaatkan layanan keuangan yang telah disediakan oleh pemerintah demi kelangsungan hidup masyarakat 3. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan untuk seluruh UMKM yang masih berskala kecil untuk mau terlibat dalam pemanfaatan jasa layanan keuangan ini. Mengingat kesulitan permodalan yang dihadapi. 4. Bagi Perbankan, diharapkan setelah adanya penelitian ini dapat meningkatkan kontribusi pembiayaan serta penyuluhan mengenai jasa layanan keuangan terutama bagi UMKM yang baru memulai atau masih dalam tahap berkembang mengingat perbankan merupakan sektor yang lebih menguasai keuangan dibandingkan dengan sektor-sektor yang lain.

8 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Penelitian ini disusun dengan beberapa sistematika, yang diharapkan dapat memberikan pemahaman dalam penelitian ini, sehingga sistematika tersebut terdiri dari beberapa bab, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai Latar Belakang yang mendasari atau alasan untuk dilakukannya penelitian ini. Selain itu, di bab ini juga menerangkan Perumusan Masalah yang berisikan pertanyaan masalah, Tujuan dan Kegunaan dari penelitian ini. Bagian terakhir dari bab ini adalah Sistematika Penulisan. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi mengenai Landasan Teori, Penelitian Terdahulu, dan Kerangka Pemikiran. Sebagai bagian akhir dari bab ini maka di jelaskan hipotesis penelitian (Jika diperlukan) BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini berisi mengenai metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Di dalam bab ini juga dijelaskan rancangan penelitian, batasan penelitian, unit analisis, data dan metode pengambilan data, teknik analisis, kriteria pengambilan responden, kerangka pertanyaan wawancara.

9 BAB IV : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini menjelaskan mengenai gambaran subyek penelitian, analisis data dan pembahasan dari hasil penelitian ini. BAB V : PENUTUP Pada bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.