BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BALI INTERNATIONAL CIRCUIT

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

SIRKUIT INTERNASIONAL SENTUL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BANJAR BARU INTERNATIONAL CIRCUIT DENGAN PENEKANAN DESAIN HI-TECH

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

REDESAIN FASILITAS PENUNJANG SIRKUIT SENTUL, BOGOR (PENEKANAN DESAIN MODERN ARCHITECTURE)

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB VI. KONSEP DESAIN MUSEUM dan PUSAT PELATIHAN BENCANA di YOGYAKARTA

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

Sistem Utilitas Bangunan Gedung Bertingkat

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PASAR MODERN DI BEKASI TA-115

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

BAB 5 KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Ruang Kapasitas Unit Ruang

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

TUGAS AKHIR PERIODE 128/

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

GELANGGANG OLAHRAGA TIPE A, SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI Konsep Perencanaan dan Perancangan Studio Film di Yogyakarta

Transkripsi:

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Program dasar perencanaan 5.1.1 Program ruang Tabel 5.1 Tabel rekapitulasi besaran ruang Ruang Luas ruang Jumlah Luas (m²) Kelompok kegiatan pembalap dan tim Paddock 110 40 4400 Pit 110 40 4400 Pit wall 1,2 1 36 Parc ferme 300 1 300 Podium Juara Hospitality area 110 40 4400 Jumlah luas 13.556 Sirkulasi 20 % 2.711,2 Total 16.267,2 m² Kelompok kegiatan Penyelenggara Race control area 64 1 64 Scruitineering area 100 1 100 Signaling platform 7 1 7 Time keeping post 64 1 64 Result office 64 1 64 Ruang official 64 1 64 Pos marshal 7 24 7 Ruang pemeriksaan 6 2 12 Ruang bedah 35 2 70 Ruang dokter 6 4 24 Ruang bius 16 2 32 Ruang steril 10 1 10 Ruang alat Ruang rapat 120 1 12 Lavatory 3 2 6 Garasi ambulans dan 15 1 30 safety car Area pompa bensin 400 1 400 Ruang Ruang staff 30 1 30 Jumlah luas 1036 Sirkulasi 30 % 310,8 Total 1346,8 m² Kegiatan penunjang media dan pers Ruang media 12 1 360 Ruang konfrensi pers 220 1 220

Ruang Komentator 6 12 72 Jumlah luas 652 Sirkulasi 20 % 130,4 Total 784,2 m² Kelompok ruang pengelola Ruang general 25 1 25 Ruang HR&GA Ruang marketing Ruang event Ruang Finance Ruang racing Ruang circuit Ruang kabag Logistik 7,5 1 7,5 Ruang kabag 7,5 1 7,5 maintenance Ruang kabag track 7,5 1 7,5 Ruang kabag keamanan Ruang kabag 7,5 1 7,5 kebersihan Ruang sekretaris 7,5 1 7,5 Meeting room 2m /orang 2 80 Jumlah 485 Sirkulasi 20 % 97 Total 582 m² Kegiatan penonton dan pengunjung Tribun VVIP 0,4 m/orang 55 22 Tribun VIP 0,4 m/orang 550 220 Penonton difabel 0,9 m/orang 550 495 Penonton reguler 0,4 m/orang 53.435 17.115 Area makan 18m/ 2 orang 1 4.950 Dapur 36 m 1 540 Kasir 2 m² 1 6 Lavatory 3 m² 18 Shopping center 250 m² 3 750 Jumlah 24.118 Sirkulasi 30 % 7.202,3 Luasan total 31.320,4 m² Kegiatan pelayanan Ticket booth 6 1 90 Cafetaria pembalap 18m/2 orang 1 36 Dapur 36 1 52 Kasir 2 1 2 Gudang makanan 15 % dari ruang makan 1 13,5 Pos jaga 9 1 9 Ruang genset 9 1 9

Ruang pompa air 9 1 9 Ruang trafo 9 1 9 Ruang panel listrik 9 1 9 Jumlah 407,5 Sirkulasi 30 % 81,5 Luasan total 489 m² Program ruang luar Parkir mobil 15 m² 33.000 pengunjung Parkir motor 3 m² 25.050 pengunjung Parkir mobil pengelola 15 m² 255 Parkir motor pengelola 3 m² 195 Parkir mobil 15 m² 75 penyelenggara Parkir motor 3 m² 90 penyelenggara Parkir 12 tim balap 30 m² 360 Parkir 24 truk tim 22,5 m² 540 balap Parkir 12 mobil balap 15 m² 330 Parkir 15 mobil media 15 m² 225 Jumlah 60.120 Sirkulasi 100% 60.120 Luasan total 120.040 m² 5.2 Tapak dan data tapak

Gambar: peta CAD sirkuit sentul Data Sirkuit Sentul Lokasi: Babakan Madang - Bogor, Jawa Barat Indonesia Panjang lintasan: 3.695 km (2,56 mil) Lebar lintasan: 15 m Lintasan lurus terpanjang: 900 m Lisensi sirkuit FIA tingkat 2. Terdapat 2 main tribun tertutup di area home-straight Pengelola : IMI (Ikatan Motor Indonesia) Batas-batas Tapak sirkuit sentul Utara : Jalan tol Jagorawi Selatan :Palm hill Golf club Barat : Jalan tol Jagorawi Timur : Perumahan Permata Sentul 5.3 Aspek Kinerja Pencahayaan Sistem pencahayaan yang digunakan pada bangunan pit menggunakan 2 sistem, yaitu sistem pencahayaan alami memanfaatkan bukaan-bukaan dan penggunaan material-material transparan pada sisi bangunan sehingga meminimalisir penggunaan listrik pada saat siang hari terutama pada bagian bangunan yang memerlukan penyinaran sepanjang hari. Sistem pencahayaan pada sirkuit ini juga menggunakan sistem pencahayaan buatan yang berguna untuk penerangan bangunan pada malam hari dengan sumber energi berupa listrik yang berasal dari PLN ataupun bersumber dari generator. Penghawaan Sistem penghawaan pada bangunan sirkuit dan tribun ini menggunakan sistem penghawaan menggunakan sistem penghawaan buatan yang berasal dari pendingin ruangan (AC) yang berada pada setiap ruangan di bangunan penunjang sirkuit ini. Penghawaan buatan, adalah sistem penghawaan yang sengaja dibuat untuk mengatur dan mengkondisikan suhu dan kelembaban udara dalam ruangan agar sesuai dengan derajat kenyamanan dan juga sebagai pengatur sirkulasi udara dalam ruangan. Sistem penghawaan alami juga diterapkan didalam bangunan ini dengan meletakkan areaarea bukaan dan ventilasi yang juga berfungsi untuk mengalirkan udara alami kedalam ruangan ruangan didalam bangunan. Sistem jaringan air bersih dan sistem jaringan air kotor Sistem pengaliran air bersih pada bangunan ini menggunakan sistem pengaliran air bersih dengan sistem down-feed dimana sistem ini bekerja dengan memompakan air bersih ke atas,

ditampung dalam water reservoir, baru kemudian disalurkan ke ruang-ruang yang membutuhkan. Apabila tekanan air tidak memenuhi syarat, maka air yang ditampung di ground reservoir dipompa naik untuk ditampung pada water reservoir. Sistem pengolahan air kotor atau limbah yang dihasilkan berupa grey water dan black water, grey water merupakan limbah sisa berupa air bekas tempat pencucian dan non kakus, sedangkan black water limbah yang berupa kotoran yang pada umumnya dialirkan ke septic tank. Untuk limbah yang berupa grey water dapat dialirkan kedalam IPAL dan dapat digunakan kembali untuk sistem pengairan pada tanaman atau digunakan untuk hal lain. Sistem Jaringan listrik Pemakaian sistem elektrikal yang efektif dan efisien untuk menunjang sistem bangunan seoptimal mungkin dengan pemanfaatan listrik dari PLN serta penggunaan sistem generator sebagai sumber listrik penunjang dan cadangan untuk suplai kebutuhan listrik secara umum. Sistem pemantau dan distribusi power dilakukan dengan sistem Main Distribution yang mengontrol distribusi pada suatu massa bangunan dan sub distribution yang mengatur distribusi pada setiap lantai bangunan. Hal ini berlaku untuk tenaga dari PLN maupun dari genset. Sistem jaringan pembuangan sampah Sistem jaringan sampah yaitu dengan menyediakan tempat sampah pada ruang-ruang yang menghasilkan sampah basah (café), sedangkan untuk kantor pengelola dan area aktif lainnya yang banyak menghasilkan sampah kering menggunakan shaft untuk pembuangan sampah. Sampahsampah tersebut kemudian akan dikumpulkan dalam tempat penampungan sampah sementara dengan troli dan selanjutnya diangkut untuk dibuang ke TPA kota dengan truk dari Dinas Kebersihan Kota. Sistem pencegahan kebakaran Sistem pencegahan kebakaran berfungsi sebagai pencegah dan berfungsi untuk memadamkan api ketika terjadi kebakaran. Pada bangunan ini untuk mencegah kebakaran maka disediakan berbagai macam alat pencegah kebakaran. Hydrant terhubung langsung Sistem komunikasi Sistem telekomunikasi digunakan untuk menunjang sistem komunikasi/informasi internal dan eksternal bangunan. Penggunaan telepon secara otomatis dengan sistem PABX (Private Automatic Branch Exchange) untuk kemudahan pelayanan telekomunikasi dengan back up sistem manual dengan bantuan operator. WiFi (jaringan komunikasi tanpa kabel) dan LAN (Local Area Network) yaitu sistem komunikasi data, berupa pertukaran informasi dan data antar komputer dalam satu bangunan untuk kepentingan intern pengelola, pengunjung dan juga penyewa. Untuk menghubungkan sistem telekomunikasi ke jaringan internet Global dapat digunakan jaringan telepon umum (Telkom) atau dengan satelit dan wireless system. Sistem

telekomunikasi via satelit memiliki kecepatan akses yang besar namun rentan terhadap gangguan terkait kondisi cuaca. Sistem penangkal petir Sistem penangkal petir dirancang untuk mengalihkan aliran listrik yang datang ketika cuaca buruk menuju kedalam tanah, berfungsi untuk mencegah terjadinya hubungan pendek yang disebabkan oleh sambaran petir. Sistem penangkal petir yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : o Sistem penangkal petir Franklin Terdiri dari rangkaian jalur konduktor dari atas bangunan ke sisi bawah/grounding dengan jalur kabel Tunggal (satu buah kabel penurunan). dengan dasar pemikiran bahwa petir akan condong menyambar dari sisi atas, sehingga efisiensi dan penghematan material bahan bisa dilakukan. o Sistem penangkal petir faraday Terdiri dari rangkaian jalur elektris dari bagian atas bangunan menuju sisi bawah/ grounding dengan banyak jalur penurunan kabel penghantar petir. Sehingga menghasilkan selubung jalur konduktor yang menyerupai sebuah sangkar yang melindungi bangunan dari semua sisi kemungkinan sambaran, tentu pemasangan kabel penghantar berada disisi luar bangunan dan diletakkan disisi sudut-sudut bangunan. Sistem yang lebih efektif diterapkan dibangunan dengan bentang lebar yaitu degan menggunakan sistem faraday. Sistem keamanan Sistem keamanan menggunakan kamera CCTV (Closed Circuit Television) yang memudahkan pemantauan keamanan diseluruh area bangunan, dan terpusat pada sebuah ruangan pusat yang mengontrol seluruh area yang diawasi oleh CCTV Sistem transportasi vertikal Sistem transportasi ini penting diterapkan pada bangunan yang terdiri lebih dari 1 lantai. Sistem transportasi vertikal ada beberapa macam yang dapat diaplikasikan kedalam bangunan penunjang kegiatan di area sirkuit sentul ini, penggunaan tangga dan ramp menjadi alternatif transportasi vertikal bangunan ini, dan dapat juga menggunakan lift sebagai alat transportasi yang lebih efektif untuk menuju lantai atas bangunan tersebut. Sistem transportasi horizontal Sirkulasi horizontal merupakan jalan lalu-lalang antar ruang dalam satu lantai. Persentasi kemiringan pada jenis sirkulasi ini tidak lebih dari 10 %. Sedangkan alat transformasi jenis sirkulasi horizontal ini adalah koridor. 5.4 Aspek teknis Sistem struktur Beberapa persyaratan dalam pemilihan jenis struktur, yaitu :

Memenuhi persyaratan dasar, seperti : o Stabil dan kuat, supaya bangunan tidak akan bergerak dan tetap bersatu di bawah pengaruh pembebanan tertentu yang bekerja padanya. o Kaku, lendutan yang terjadi akibat pembebanan tidak boleh melebihi batas yang diijinkan. Batas tersebut ditentukan berdasarkan perhitungan kekuatan bahan menahan lendutan. o 3.Ekonomis dan fungsional, berupa pemilihan struktur yang tepat disesuaikan dengan tujuan yang dinginkan, dengan melihat kondisi tanah, iklim setempat dan penggunaan teknologi yang sesuai dan ekonomis. o 4.Estetika, struktur dapat diekspos sebagai ekspresi arsitektur. Memenuhi persyaratan khusus seperti sesuai dengan kondisi lingkungan, sesuai dengan kemampuan tenaga kerja dan dapat dilaksanakan oleh teknologi yang ada. Dapat mencerminkan bentuk yang sesuai dengan fungsi bangunannya. Kesesuaian sistem struktur dengan sistem perlengkapan bangunan. Sistem struktur konvensional efektif digunakan untuk ruang-ruang umum yang tidak memiliki persyaratan bentang lebar, karena lebih hemat dan mudah dalam pengerjaannya. Sedangkan sistem struktur advance efektif digunakan untuk ruang -ruang yang membutuhkan bentang lebar dengan perletakan kolom seminimal mungkin. 5.5 Aspek Arsitektural Fasade Pada sirkuit sentul pada keadaan eksistingnya, kurang memiliki fasade yang menarik, dan terkesan ketinggalan jaman dari desain-desain bangunan sirkuit lainnya. Fasade harus didesain seatraktif mungkin, sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi para pengunjung dan penonton yang datang ke sirkuit tersebut. Kesan yang ingin ditampilkan pada bangunan sirkuit ini adalah bangunan yang atraktif, dan modern, dan menyesuaikan dengan perkembangan arsitektur dengan bentuk yang modern dan dinamis. Lanskap Pengaturan lanskap pada sebuah sirkuit juga menjadi suatu hal yang penting, karena pada area penunjang sebuah sirkuit, penataan lanskap sebuah paddock berpengaruh terhadap sirkulasi yang berlangsung di area paddock tersebut. Pemilihan Material dan Warna Pada sirkuit-sirkuit modern, warna yang digunakan dominan berwarna putih dan abu-abu sesuan dengan karakteristik arsitektur modern yang tidak memiliki banyak aksen yang rumit, dan dengan mengekspos material berupa kaca yang dapat mempertegas karakter modern dan dinamis pada bangunan sirkuit ini.