STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

Borang Kinerja Jurusan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

STANDAR 2 TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU

... BUKU I TIM AUDITOR UPT INSTITUT BISNIS MUHAMAADIYAH BEKASI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

B. C. PROSEDUR PELAKSANAAN SISTEM TATA PAMONG SPMI - UBD

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU

STANDAR 2 TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Nomor 374/N/UNBRAH/VII/2013. Tentang STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KELOLA UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN AGAMA. Institut Agama Islam. IAIN. Organisasi. Ambon.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

PEDOMAN DESKRIPSI PEKERJAAN STRUKTUR ORGANISASI. Fakultas Ekonomi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

URAIAN TUGAS DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PASCASARJANA UNDIKNAS UNIVERSITY TAHUN 2010

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi dan Tata Kerja. IAIN. Syekh Nurjati.

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU

STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU

AKREDITASI PROGRAM STUDI DOKTOR

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 25919/UN4.0/OT.05/2016 TENTANG TATA KERJA ANTARORGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN BAU BAU

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUKU DESKRIPSI JABATAN DAN TUPOKSI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

BORANG PROGRAM STUDI

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI UNIT KERJA DI FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UB. Tugas Fakultas ORGANISASI FAKULTAS

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pengembangan kinerja dosen di IAIN Sulthan Thaha

STANDAR 4 SUMBER DAYA MANUSIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

BUPATI BANDUNG BARAT

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS TERBUKA

BAB I KEBIJAKAN MUTU INTERNAL FAKULTAS A. Kebijakan Umum 1. Fakultas sebagai bagian dari Universitas Andalas berpartisipasi aktif dalam gerakan menjag

BERITA NEGARA. No.626, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. ISI Surakarta. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KATA SAMBUTAN. Jatinangor, 01 Desember Rektor IPDN. Prof. Dr. H. ERMAYA SURADINATA, SH, MH, MS

KATA SAMBUTAN. Jatinangor, 01 Desember Rektor IPDN. Prof. Dr. H. ERMAYA SURADINATA, SH, MH, MS

STANDAR SUASANA AKADEMIK. Visi : Kementerian Kesehatan Surakarta

KUESIONER PENDATAAN KONDISI PROGRAM STUDI TAHUN 2015 PROGRAM STUDI :...

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

AKREDITASI PROGRAM STUDI MAGISTER

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

2 2015, No.1392 Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pedoman Budaya Mutu Universitas FOR/SPMI-UIB/PED

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBANTU KETUA I BIDANG AKADEMIK

BAB I PROFIL AKPER ANGING MAMMIRI PROVINSI SULAWESI SELATAN

STRUKTUR ORGANISASI LAB. KIMIA TANAH

NOMOR : 07/MWA-IPB/2014 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM

Borang Kinerja Fakultas Ilmu Administrasi UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

AKREDITASI PROGRAM STUDI SARJANA

PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS

DEPARTEMEN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

Transkripsi:

STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU 2.1 Sistem Tata Pamong Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan peran dalam program studi. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan, tatacara pemilihan pimpinan, etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio). Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik) harus diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi dengan peraturan dan prosedur yang jelas. Uraikan secara ringkas sistem dan pelaksanaan tata pamong di program studi untuk membangun sistem tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil. Sistem Tata Pamong yang dimaksud adalah sistem yang menjamin penyelenggaraan institusi dalam memenuhi prinsip-prinsip kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab dan berkesinambungan. Dalam hubungan ini merujuk pada sistem organisasi dan mekanisme Fakultas Politik Pemerintahan IPDN Pada dasarnya bahwa Prodi Pembangunan dan Pemberdayaan bukanlah entitas akuntansi yang mngelola program dan anggaran seperti halnya Prodi pada Perguruan Tinggi pada umumnya. Bahkan Fakultas Politik Pemerintahan di IPDN sekalipun hanyalah merupakan unit kerja di IPDN yang menyelenggaran proses pengajaran, sementara untuk urusan penelitian dan pengembangan, pelatihan dan pembetukan kepribadian (pengasuhan) serta pengabdian masyarakat ada unit kerja tersediri yang menyelenggarakan fungsi dimaksud. Penyusunan VMTS baik di tingkat Fakultas apalagi di tingkat Prodi yang termuat dalam Renstra, pada dasarnya hanya dimaksudkan untuk memenuhi ketentuan formal yang dituntut layaknya sebuah perguruan tinggi dalam arti yang sebenarnya. VMTS berikut Rencana/Program yang termuat dalam Renstra dijamin tidak akan dapat dicapai tanpa dukungan anggaran dari IPDN, karena pengelolaan anggaran di IPDN dilakukan secara sentralistik di Sekretariat IPDN Dengan melihat keunikan tersebut, maka perangkat atau unsur-unsur kelembagaan yang ada di Fakultas juga berbeda dengan Fakultas di Perguruan Tinggi pada umumnya. Adapun unsur-unsur kelembagaan yang ada di Fakultas Politik Pemerintahan dewasa ini terdiri dari unsur Pimpinan sebagai pengambil kebijakan, perangkat admnistrasi dan akademik baik di tingkat pelaksana atau Prodi. Sementara itu unit-unit seperti Laboratorium, unit perpustakaan, unit pelatihan dan pembentukan kepribadian berada di luar struktur Organisasi Fakultas. Kondisi demikian memerlukan koordinasi yang intens dan sinergitas yang tinggi antar unit kerja yang pada kenyataannya hal tersebut sangat tidak mudah dilakukan. Pada dasarnya Fakultas Politik Pemerintahan sendiri telah mengarahkan prodi-prodinya menuju komunitas akademik dan pembelajaran (academic and learning community) yang mengedepankan prinsipprinsip ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu lulusan yang berdaya saing Program Studi Pembangunan dan Pemberdayaan sebagai bagian integral dari Fakultas Politik Pemerintahan, disamping menyelenggarakan fungsi pengajaran/perkuliahan tentu saja juga harus mampu melaksanakan moral force dengan memberikan kritik yang bersifat mambangun dan memberikan kontribusi sosial sebagai bagian integral dari IPDN. Sebagai komunitas akademik Prodi Pembangunan dan pemberdayaan memungkinkan mengenal dinamika sosial dan permasalahan yang dihadapi masyarakat, khususnya mereka yang terpinggirkan (tidak berdaya) sehingga dengan demikian dapat ikut serta memandu dan mengenali proses perubahan sosial

ekonomi serta budaya masyarakat, guna penguatan/pemberdayaan masyarakat melalui proses pembangunan yang berkesinambungan Pelaksanan tata pamong dalam memilih pimpinan berikut sistem tata pamong ini meliputi : pertama dalam proses penunjukan dekan, pembantu dekan yang diusulkan oleh Dekan ke Kementerian Dalam Negeri. Kedua untuk Ketua Program studi penunjukannya dilakukan oleh Rektor dengan kewajiban seperti lazimnya prodi di Perguruan Tinggi pada umumnya, tetapi tanpa Fasilitas dan hak-hak seperti yang lazimnya diterima oleh ketua Prodi pada perguruan tinggi pada umumnya Dalam pengelolaan organisasi, Program Studi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat menggunakan prinsip kolegial, egaliter dan transparan. Dengan prinsip tersebut diharapkan tercapai pengelolaan program studi yang kredibel, transparan, akuntanbel, bertanggungjawab dan adil. Agar Sarana pengambilan keputusan dilakukan dalam rapat-rapat sesuai dengan tingkatan kebutuhan masing-masing. Dalam pengelolaan organisasi, Program Studi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat mengacu pada Peraturan-peraturan yang berlaku di IPDN, baik melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Rektor IPDN, diantaranya adalah : - Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 36 Tahun 2009 tentang Statuta Institut Pemerintahan Dalam Negeri; - Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Pemerintahan Dalam Negeri; - Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 41 Tahun 2009 tentang Peraturan Disiplin Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri; - Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 45 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi Pengasuh Institut Pemerintahan Dalam Negeri; - Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Kehidupan Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri; - Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 51 Tahun 2009 tentang Kurikulum Institut Pemerintahan Dalam Negeri; - Permendagri No. 892.1-48 Tahun 2009 tentang Rencana Induk Pendidikan (RIP) Institut Pemerintahan Dalam Negeri; - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No. 13 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010-2014 - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 420-18 Tahun 2009 tentang Tata Tertib Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Peserta Didik IPDN - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 420-45.b Tahun 2009 Tentang Pedoman Pendidikan IPDN - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 8 Tahun 2010 Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Wahana Wyata IPDN - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 9 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Unit Penjaminan Mutu IPDN - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No. 12 Tahun 2010 tentang Pembentukan Unit Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikas - Setiap kebijakan dan prosedur akademik diupayakan agar diatur secara tertulis dan disosialisasikan kepada konstituen (praja, dosen dan karyawan). Kebijakan dan prosedur akademik mencakup: 1. Kebijakan dan prosedur pelayanan akademik dan sarana prasarana pendukung akademik dibuat dan disosialisasikan dalam bentuk buku/cd panduan akademik yang dibagikan pada saat penerimaan praja baru.

2. Tata tertib Praja disampaikan dalam buku/cd panduan akademik yang dibagikan pada saat penerimaan praja baru. 3. Kode etik dosen disampaikan dalam buku/cd panduan akademik yang dibagikan kepada dosen. 4. Standar mutu akademik disosialisasikan kepada dosen sebelum perkuliahan semester dimulai. 5. Aturan perkuliahan, silabus, standar kompetensi dasar dan SAP Semester dan metode penilaian disampaikan diawal perkuliahan. 6. Pelanggaran terhadap standar mutu akademik oleh dosen berakibat pada teguran lisan, penghilangan hak akademik tambahan pada periode terjadinya pelanggaran, hingga surat peringatan secara tertulis oleh program studi. 7. Pelanggaran terhadap tata tertib oleh praja berakibat pada teguran lisan, penghilangan hak akademik pada periode terjadinya pelanggaran, hingga surat peringatan secara tertulis oleh fakultas. 8. Setiap aktifitas akademik dosen terutama kegiatan pengabdian dan penelitian serta pembuatan produk akademik mendapat reward dari program studi, baik bagi dosen maupun praja. 9. Setiap prosedur dan kebijakan yang ada serta perubahannya dilakukan sosialisasi secara memadai dalam forum formal (rapat-rapat) maupun sarana publikasi lainnya. Implementasi kebijakan dan prosedur dievaluasi secara rutin dalam rapat rutin bulanan program studi (setiap bulan) dan ditindak lanjuti dalam bentuk perbaikan implementasi dan sosialisasi atau dilakukan perbaikan kebijakan atau prosedur Struktur Organisasi GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI Gambar Struktur Organisasi Prodi Pembangunan dan Pemberdayaan Ketua Program Studi Diploma Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat nan Sekertaris Program Studi Bagian Tata Usaha Kelompok Dosen

Dari struktur tersebut, diatur dalam Permendagri Nomor 39 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja IPDN, dan pada Bagian Keempat mengatur organisasi dan tata kerja fakultas serta program studi yang secara umum dapat diuraikan sebagai berikut : Pasal 25 (1) Jurusan dan atau program studi sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 huruf d, merupakan unit pelaksana akademik pada fakultas yang melaksanakan jenis pendidikan akademik dan vokasi. (2) Jurusan dan atau program studi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), menyelenggarakan satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan kepamongprajaan. (3) Jurusan terdiri atas : a. Ketua jurusan; b. Sekretaris Jurusan; dan c. Kelompok fungsional dosen. (4) Program studi terdiri atas : a. Direktur; b. Asisten Direktur; dan c. Kelompok fungsional dosen (5) Pengangkatan dan pemberhentian Ketua Jurusan dan/atau Program Studi oleh Rektor Pasal 30 (1) Perpustakaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 huruf f merupakan unsur penunjang fakultas yang dipimpin oleh seorang kepala unit yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada dekan melalui pembantu dekan bidang administrasi (2) Ketentuan pelaksanaan tugas dan fungsi perpustakaan ditetapkan dengan peraturan Rektor. Pasal 31 (1) Laboratorium sebagaimana dalam pasal 20 huruf g, merupakan unsur penunjang fakultas, yang dipimpin oleh seorang kepala unit yang dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Dekan melalui pembantu dekan bidang administrasi. (2) Ketentuan pelaksanaan tugas dan fungsi perpustakaan ditetapkan dengan peraturan Rektor. Pasal 32

(1) Dosen sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 huruf h, merupakan tenaga pengajar dilingkungan fakultas yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Dekan. (2) Dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari : a. Dosen Tetap; b. Dosen Tidak Tetap; dan c. Dosen Tamu. (3) Jenis dan jenjang kepangkatan dosen, diatur berdasarkan ketentuan perundangundangan yang berlaku. Pasal 33 Dosen mempunyai tugas utama mengajar, dan melakukan penelitian serta pengabdian masyarakat Pasal 34 (1) Dosen tetap adalah dosen yang diangkat dari Pegawai Negeri Sipil organic IPDN dan telah memiliki jabatan fungsional dosen. (2) Dosen tidak tetap adalah dosen yng diangkat dari Pegawai Negeri Sipil yang berasal dari kalangan luar organic IPDN. (3) Dosen tamu adalah dosen yang berasal dari tokoh masyarakat atau pejabat karena keahliannya diundang memberikan kuliah kepada Praja dan Mahasiswa. Efektivitas kepemimpinan Program studi Pembangunan dan Pemberdayaan, sangat ditentukan oleh besarnya komitmen, integritas dan antusias dari semua unsur penyelenggara dalam proses pencapaian VMTS. Untuk menjamin tercapainya VMTS yang telah ditetapkan perlu ditetapkan Rencana Strategis Program Studi (Renstra Prodi) yang selanjutnya dijabarkan kedalam Rencana Kerja tahunan berikut indiaktor keberhasilan dan anggaran pendukungnya. Prodi Pembangunan dan Pemberdayaan dewasa ini memiliki 2 (dua) jabatan struktural akademik yaitu Ketua Program studi dan Sekretaris Program Studi, masing-masing dengan tugas Pokok, wewenang, uraian jabatan/pekerjaan dan hubungan kerja sebagai berikut : 2.2.1. Tugas Pokok, Wewenang,Tanggungjawab, uraian pekerjaan dan hubungan kerja Ketua Prodi Tugas Pokok. Memimpin Jurusan/Prodi dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam lingkup jurusan/prodi. a. Wewenang. 1) Menegur Staf Pengajar dan Pegawai Administrasi jurusan yang lalai dalam melaksanakan tugasnya; 2) Menentukan prioritas pejerjaan; 3) Meminta petunjuk atasan; 4) Memberi nilai DP3 staf pengajar dan pegawai Administrasi jurusan; 5) Memaraf dan menandatangani surat-surat dinas sesuai ketentuan;

6) Menolak hasil kerja bawahan yang tidak relevan; 7) Menyetujui ijin seminar, pelatihan dan pengabdian pada masyarakat. b. Tanggungjawab 1) Kebenaran dan ketepatan rencana program kerja; 2) Keserasian dan keterpaduan hubungan kerja; 3) Kelancaran dan ketepatan pelaksanaan tugas; 4) Kebenaran dan kelengkapan bahan kerja; 5) Kerahasiaan surat, dokumen, data dan informasi; 6) Kebenaran dan kelengkapan laporan pelaksanaan tugas; 7) Kedisiplinan bawahan c. Uraian Pekerjaan 1) Membuat konsep rencana pengembangan jurusan sebagai bahan masukan bagi atasan; 2) Membuat pembagian tugas perkuliahan bagi dosen-dosen jurusan; 3) Mengkoordnir pembuatan silabus, sinopsis dan satuan acara perkuliahan; 4) Mengawasi kelancaran pelaksanaan perkuliahan sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik; 5) Mengkoordinir pelaksanaan ujian-ujian; 6) Mengkoordinir pengumpulan nilai-nilai ujian; 7) Mengkoordinir kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat di lingkungan jurusan; 8) Membimbing Praja dalam merancang persiapan Skripsi/Laporan Akhir dan mengusulkan penunjukan dosen pembimbing; 9) Mengkoordinir pelaksanaan konsultasi Praja dengan Pembimbing Akademik (PA) 10) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai bentuk pertanggungjawaban; 11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan d. Hubungan Kerja 1) Dekan; 2) PD I, II dan III 3) KTU di lingkungan Fakultas Politik Pemerintahan 4) Hubungan kerjasama dengan unit lainnya 5) Wahana Bina Praja 2.2.2. Tugas Pokok, Wewenang,Tanggungjawab, uraian pekerjaan dan hubungan kerja Sekretaris Prodi a. Tugas Pokok Membantu Ketua Program Studi/Jurusan dalam penyelenggaraan Adm Jurusan yang berkaitan dengan staf/pengajar, praja dan tenaga Admnistrasi. b. Wewenang 1) Menegur Staf/Pengajar dan pegawai Adm yang lalai dalam melaksanakan tugasnya; 2) Menentukan prioritas pekerjaan; 3) Meminta petunjuk atasan; 4) Memaraf surat-surat dinas sesuai ketentuan; 5) Menolak hasil kerja bawahan yang tidak relevan c. Tanggungjawab 1) Kebenaran dan ketepatan rencana program kerja; 2) Keserasian dan keterpaduan hubungan kerja; 3) Kelancaran dan ketepatan pelaksanaan tugas; 4) Kebenaran dan kelengkapan bahan kerja; 5) Kerahasiaan surat, dokumen, data dan informasi;

6) Kebenaran dan kelengkapan laporan pelaksanaan tugas 7) Kedisiplinan bawahan d. Uraian Pekerjaan 1) Membuat Rencana pengembangan (studi lanjut, pelatihan staf/pengajar, teknisi dan staf adm jurusan; 2) Membantu membuat pembagian tugas perkuliahan; 3) Mengkoordinir tugas ketatausahaan jurusan; 4) Membantu pembuatan silabus dan SAP; 5) Mengawasi pelaksanaan perkuliahan dan ujian; 6) Mengumpulkan nilai ujian; 7) Memantau kemajuan studi Praja; 8) Membimbing Praja dan memersiapkan Tugas Akhir; 9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan 10) Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan. e. Hubungan Kerja 1) Ketua Prodi/jurusan; 2) Dekan; 3) PD I, II dan III; 4) KTU Fak Politik Pemerintahan 5) Dengan Unit terkait lainnya 6) Wahana Bina Praja Untuk memperlancar tugas pokoknya Prodi Pembangunan dan pemberdayaan dewasa hanya dibantu 2 (dua) orang staff administrasi, mengingat sebagian besar staff diperbantukan pada Bagian Tata Usaha Fakultas 2.2 Kepemimpinan Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat. Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistik, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi. Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan dikenal kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional berkaitan dengan kemampuan menjabarkan visi, misi ke dalam kegiatan operasional program studi. Kepemimpinan organisasi berkaitan dengan pemahaman tata kerja antar unit dalam organisasi perguruan tinggi. Kepemimpinan publik berkaitan dengan kemampuan menjalin kerjasama dan menjadi rujukan bagi publik. Jelaskan pola kepemimpinan dalam program studi, mencakup informasi tentang kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Untuk menjalankan kepemimpinan operasional, program studi dan Fakultas menyusun Kebijakan dan SOP yang relevan untuk dijadikan pedoman dalam setiap kegiatan. Setiap pelaksanaan kegiatan di monitoring dan dievaluasi melalui dokumen-dokumen evaluasi serta dibahas dalam rapat-rapat rutin fakultas dan rapat-rapat rutin program studi, setiap kegiatan atau program yang disusun selalu mengacu pada visi, misi Universitas, Fakultas, dan Prodi Sebagai lembaga pendidikan kedinasan di bawah Kementerian Dalam Negeri, IPDN mempunyai sifat unik, yaitu berada di dunia akademis dan birokratis. Oleh karena itu Program Studi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam menjalankan kepemimpinan operasional, program studi selalu mengacu kepada pada Peraturan-

peraturan yang berlaku di IPDN sebagai pedoman dalam melaksanakan berbagai kegiatan ditetapkan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Rektor IPDN, diantaranya adalah: - Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 36 Tahun 2009 tentang Statuta Institut Pemerintahan Dalam Negeri; - Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Pemerintahan Dalam Negeri; - Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2009 tentang Pembinaan Praja IPDN; - Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 41 Tahun 2009 tentang Peraturan Disiplin Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri; - Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 45 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi Pengasuh Institut Pemerintahan Dalam Negeri; - Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Kehidupan Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri; - Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 51 Tahun 2009 tentang Kurikulum Institut Pemerintahan Dalam Negeri; - Permendagri No. 892.1-48 Tahun 2009 tentang Rencana Induk Pendidikan (RIP) Institut Pemerintahan Dalam Negeri; - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No. 10 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Jabatan pada Satuan Kerja di Lingkungan Institut Pemerintahan Dalam Negeri; - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No. 13 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Institut Pemerintahan Dalam Negeri 2010-2014 - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 420-18 Tahun 2009 tentang Tata Tertib Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Peserta Didik IPDN - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 420-45.b Tahun 2009 Tentang Pedoman Pendidikan IPDN - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 8 Tahun 2010 Tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Wahana Wyata IPDN - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 9 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Unit Penjaminan Mutu IPDN - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No. 12 Tahun 2010 tentang Pembentukan Unit Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi - Peraturan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri No 14 Tahun 2010 tentang Tatacara Pengangkatan dan Pemberhentian Dosen Tetap di Lingkungan IPDN Secara operasional Program Studi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat menyusun Kebijakan yang relevan, kemudian dibahas pada tingkat Fakultas dan selanjutnya dijadikan pedoman dalam setiap kegiatan apabila sudah disepakati bersama. Setiap pelaksanaan kegiatan dimonitoring dan dievaluasi serta dibahas dalam rapat-rapat fakultas dan rapat-rapat program studi. Setiap kegiatan atau program yang disusun selalu mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai Institut, Fakultas dan Prodi Untuk menjalankan kepemiminan organisasi, pada akhir tahun akademik Program Studi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat memimpin penyusunan program kerja dan anggaran tahunan program studi. Selanjutnya program studi melakukan arahan, pendelegasian wewenang, pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja oleh masing-masing penanggung jawab.

Lingkup wewenang dan tanggung jawab progam studi diatur sebagai berikut: 1. Dekan mempunyai tugas memimpin penyelenggaraaan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta pembinaan sivitas akademika di lingkungan Fakultas Politik Pemerintahan. Dekan dalam melaksankan tugas dibantu oleh : a. Pembantu Dekan bidang Akademik dan Kerjasama; b. Pembantu Dekan Bidang administrasi Umum; dan c. Pembantu Dekan Bidang keprajaan. 2. Ketua Program Studi: secara operasional bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan Tri Dharma dan kegiatan penunjang lainnya. 3. Sekretaris Program Studi: membantu ketua program studi dalam melakukan kegiatan Tri Dharma dan kegiatan penunjang lainnya. 4. Kelompok Dosen : bertanggungjawab sebagai tenaga pengajar di lingkungan fakultas yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Dekan melalui Ketua Program Studi. 5. Ketua Kelas pada Jurusan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan akademik di lingkungan praja. Selain mekanisme pengambilan keputusan diatas dibentuk pula tim/panitia adhoc yang sifatnya sementara untuk menangani kegiatan yang bersifat tidak rutin seperti tim promosi program studi, panitia pelaksana kegiatan seminar nasional, workshop, pelatihan, pengembangan diri, pendampingan kegiatan praja, dan lain sebagainya untuk efektifitas, efisiensi pengambilan keputusan dan keterlibatan semua pihak dalam kegiatan program studi. Untuk menjalankan kepemimpinan publik, program studi dan para dosen aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang melibatkan komponen diluar perguruan tinggi. Program Studi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat ada kalanya memberikan wacana pada publik dalam hal bimbingan keluarga, kenakalan remaja. Para dosen aktif menulis di media massa dan aktif dalam kegiatan organisasi profesi seperti HSBKI (Himpunan Sarjana Bimbingan Konseling Indonesia) dan forum sektor publik, dan kegiatan lainnya yang ikut mengangkat keberadaan dan peran program studi di masyarakat. Kegiatan kerja sama dengan dinas pendidikan dan pemerintah daerah ikut mengangkat nama program studi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di masyarakat 2.3 Sistem Pengelolaan Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf, pengawasan, pengarahan, representasi, dan penganggaran. Jelaskan sistem pengelolaan program studi serta dokumen pendukungnya. Sistem Pengelolaan Sistem pengelolaan fungsional dan operasional Prodi Pembangunan dan Pemberdayaan mencakup : a. Perencanaan 1) Perencanaan Kurikulum berbasis Kompetensi sesuai kebutuhan Pengguna Lulusan (Pemerintah Daerah). Kurikulum berbasis kometensi terdokumentasi dalam Surat Keputusan Rektor Tentang Kurikulum Program studi di IPDN. 2) Penentuan profil dan kompetensi lulusan. Profil lulusan terdokumentasi dalam Renstra Prodi. 3) Penentuan tenaga dosen pengajar pada setiap mata kuliah, yang terdokumentasikan dalam surat keputusan Rektor, tentang penunjukan tenaga pengajar 4) Penentuan Jadwal perkuliahan sesuai kalender Akademik, yang terdokumentasikan dalam surat pemberitahuan jadwal mengajar 5) Perencanaan pelayanan kelas, yang terdokumentasikan dalam daftar kebutuhan

peralatan kelas 6) Perencanaan evaluasi Tengah Semester dan Evaluasi Akhir Semester, yang terdokuemtasikan dalam bentuk surat keputusan Rektor 7) Perencanaan Pengumpulan dan pelaporan nilai Akhir, yang terdokuemtasikan dala bentuk Kartu Hasil Studi. b. Pengorganisasian 1) Pengorganisasin kelas untuk setiap tingkatan ( Muda, Madya, Nindya dan Wasana Praja), 2) Pengoganisasian tenaga pengajar untuk setiap tingkatan, 3) Pengoranisasian/penataan ruang kelas 4) Pengorganisasian/pembagian absensi untuk setiap kelas, 5) Pengorganisasian/pembagian sarana pembelajaran di kelas. 6) Pengorganisasian ruangan ujian (UTS dan UAS) 7) Pengorganisasian/Pembagian soal-soal ujian. 8) Pengorganisasian/pendistribusian kertas kerja ujian kepada dosen mata kuliah, 9) Pengorganisasian nilai hasil ujian. c. Pelaksanaan Untuk menjamin kelancaran operasional pembelajaran/perkuliahan sejauh ini Prodi dibantu staff Tata Usaha Fakultas. Kebijakan ini diambil oleh Dekan Fakultas mengingat Jumlah tenaga yang diperbantukan di Prodi Pembangunan dan Pemberdayaan hanya berjumlah 2 (dua) orang. d. Pengawasan/pengendalian Agar apa yang telah direncanakan dan diorganisir benar-benar terlaksana sesuai dengan target yang ditetapkan, maka pengawasan baik secara internal maupun secara eksternal dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat program studi sampai ke tingkat Fakultas. Pengawasan/pengendalian disamping bertujuan agar setiap pelaksanaan program/kegiatan tidak menyimpang dari rencana juga hasil/outputnya diharapkan dapat menjamin mutu lulusan 2.4 Penjaminan Mutu Jelaskan penjaminan mutu pada program studi yang mencakup informasi tentang kebijakan, sistem dokumentasi, dan tindak lanjut atas laporan pelaksanaannya. Untuk menjamin mutu, sesuai dengan kompetensi lulusan yang diharapkan Prodi mengharapkan dibentuk Tim Monitorong yang tugasnya melakukan evaluasi secara menyeluruh mengenai sejauh mana profil dan kompetensi lulusan yang diharapkan dapat dipenuhi oleh setiap peserta didik (Mahasiswa). Hal ini perlu dilakukan agar pengguna Jasa (Pemerintah Daerah) memperoleh kader/pegawai yang benar-benar memiliki kompetensi sesuai dengan apa yang mereka butuhkan 2.5 Umpan Balik Apakah program studi telah melakukan kajian tentang proses pembelajaran melalui umpan balik dari dosen, mahasiswa, alumni, dan pengguna lulusan mengenai harapan dan persepsi mereka? Jika Ya, jelaskan isi umpan balik dan tindak lanjutnya. Umpan Balik dari Isi Umpan Balik Tindak Lanjut (1) (2) (3)

Dosen Mahasiswa Alumni Pengguna lulusan Pada umumnya mengeluhkan rendahnya semangat belajar Praja, yang disebabkan karena jaminan kelulusan oleh Lembaga, mengingat Sekolah Kedinasan Kegiatan Kampus terlalu padat, khususnya berkenaan dengan kegiatan pengasuhan. Jumlah mata kuliah, praktek pelatihan dinilai terlalu banyak dan kurang relevan dengan Program Studi Sejauh ini Prodi Pembangunan dan Pemberdayaan belum menghasilkan lulusan (alumni). Tetapi jika yang dimaksud alumni IPDN pada umumnya mereka menyatakan bahwa Praja umumnya menurun tingkat kedisiplinannya. Kompetensi lulusan dinilai kurang sesuai dengan kebutuhan Menyarankan kepada Lembaga agar Sistemnya ditinjau kembali Menyarankan kepada Lembaga agar mengurangi kegiatan yang bersifat fisik Melakukan koordinasi kepada bidang pengasuhan agar meningkatkan mutu kepengasuhannya Berusaha menyusun kurikulum berbasis kompetensi sesuai kebutuhan Pengguna lulusan. 2.6 Keberlanjutan Jelaskan upaya untuk menjamin keberlanjutan (sustainability) program studi ini berikut hasilnya, khususnya dalam hal: a. Upaya untuk peningkatan animo calon mahasiswa: umumnya dilakukan oleh para Praja sendiri, terutama pada masa-masa liburan. mereka datang ke SMA daerah asal mereka dan menceritakan tentang kondisi Program studi ini b. Upaya peningkatan mutu manajemen: c. Upaya untuk peningkatan mutu lulusan: Untuk meningkatkan mutu lulusan sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, dilakukan dengan memotivasi belajar Praja, lebih banyak memberikan keleluasaan untuk melakukan kegiatan diskusi, seminar dan pengenalan praktek lapangan. Disamping itu juga dilakukan untuk menyiapkan bahan ajar yang disusun oleh para dosen, sehingga praja memiliki kesempatan belajar/membaca bahan ajar sebelum para dosen menjelaskan di ruang kelas. Cara ini dinilai efektif, karena suasana kelas menjadi lebih hidup dalam suasana diskusi yang hangat, segar, kritis dan tidak membosankan d. Upaya untuk pelaksanaan dan hasil kerjasama kemitraan: Program studi, bahkan Fakultas sendiripun hanya sekedar melaksanakan kerjasama kemitraan dengan Perguruan Tinggi Lain maupun dengan Fihak Pemerintah Daerah, sebatas perjanjian kerjasama yang telah ditandatangi rektor dengan fihak ketiga e. Upaya dan prestasi memperoleh dana selain dari mahasiswa: