Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Santi Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...

I Ketut Mahardika, Abdullah, Trapsilo Prihandono

Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

MODEL PEMBELAJARAN FREE INQUIRY (INKUIRI BEBAS) DALAM PEMBELAJARAN MULTIREPRESENTASI FISIKA DI MAN 2 JEMBER

Program StudiPendidikanFisika FKIP UniversitasJember Abstract

MODEL PEMBELAJARAN DENGAN KEGIATAN MENDESKRIPSIKAN DEMONSTRASI SECARA KONSEPTUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA ARTIKEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Keyword: Cooperative learning,experimental method, learning activities, physics achievement, science process skill, TPS.

Ermika Cahya Widayanti, Indrawati. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS X IPA 4 DI MAN 2 JEMBER

Heni Lailatul Badriah, Sudarti, Bambang Supriadi

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015

ARTIKEL. Oleh. Anis Roisatun Nisak NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MULTIREPRESENTASI FISIKA SISWA SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Jenny Oka Puspitasari, Subiki, Trapsilo Prihandono

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN KEMAMPUAN KERJA ILMIAH DAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 TAPEN BONDOWOSO

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA POSTER UNTUK PESERTA DIDIK KELAS III MI DARUL ULUM PALANGKARAYA TAHUN PELAJARAN

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

Program Studi Pendidikan FisikaFKIP Universitas Jember Abstract

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA/MA. Abstract

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Ida Nur Rachmawati, Subiki, Nuriman

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

RAHMAT FAUZI NIM. K

Key Words: Accelerated learning, student s achievement, Linier Program

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 12 JEMBER

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Kata kunci: Science, Environment, Technology, and Society (SETS), pemahaman konsep, pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

I Ketut Mahardika, Subiki, Lailati Mukharomah

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI PENERAPAN METODE QUANTUM TEACHING DI MADRASAH ALIYAH NAHDATUL ULAMA BATANG TORU

PENERAPAN TEKNIK BERMAIN KARTU PINTAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA

Rif ati Dina Handayani, Arif Prianto, Trapsilo Prihandono

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 3 September 2011 Halaman 72-78

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MENCAPAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI BINJAI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG ENERGI BUNYI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 02, Mei 2015, ISSN:

UPAYA MENINGKATAN PERHATIAN BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MIND MAPPING DI KELAS IV A SD MUHAMMADIYAH 14 DANUKUSUMAN SURAKARTA TAHUN 2015/2016

Transkripsi:

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MULTIREPRESENTASI IPA (FISIKA) DENGAN MODEL QUANTUM LEARNING DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-A SMP NEGERI 7 JEMBER 1) Ajeng Puspaningrum, 2) I Ketut Mahardika, 2) Bambang Supriadi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Email: ajeng_puspa15@yahoo.com Abstract This research was conducted based on the results of observations which indicated the problems of the multi-representations science (physics) ability and students' learning science (physics) achievement in the classroom. The purpose of this research to describe the improvement of students' multirepresentations science (physics) ability and the improvement of students' learning science (physics) achievement by using Quantum Learning model with experiment method. The type of this research was classroom action research by the research design using Hopkins cycle model. The research was held in two cycles and started with pre-cycle activity. The subject of this research was the students of class VIII-A SMP Negeri 7 Jember. The techniques to collect the data were interview, documentation, observation, and test. This data analysis technique was using normality gain formula (N-gain) to know the improvement of students' multi-representations science (physics) ability and students' learning science (physics) achievement. Based on the data analysis, was gained the improvement of students' multi-representations science (physics) ability in cycle 1 with the average of N-gain score about 0,345 and in cycle 2 about 0,450. The students' learning science (physics) achievement also improve in cycle 1 with a score of N-gain 0,32 and in cycle 2 with a score of N-gain 0,42. According to the data above, it can be concluded that the Quantum Learning model can improve students' multi-representations science (physics) ability and students' learning science (physics) achievement in medium category. Keywords: Quantum Learning model, experiment method, multi-representations science (physics) ability, and learning science (physics) achievement PENDAHULUAN Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu ini mempelajari fenomena-fenomena yang berkaitan dengan alam. Fenomena alam inilah yang kemudian memungkinkan terjadinya penelitian dengan percobaan, pengukuran, dan penyajian secara matematis berdasarkan peraturan-peraturan umum (Druxes, 1986:3). Jadi, fisika dapat dikategorikan sebagai ilmu yang bersifat induktif, yaitu ilmu yang dibangun atas dasar penyimpulan dari kejadian-kejadian di alam. Oleh karena itu, dalam pembelajaran fisika perlu strategi khusus untuk penyampaiannya. Pembelajaran IPA (fisika) dapat diartikan sebagai proses belajar mengajar yang mempelajari kejadian alam. Pada pembelajaran IPA (fisika), pemahaman konsep merupakan syarat mutlak dalam mencapai keberhasilan belajar IPA (fisika). Hal ini menunjukkan bahwa pelajaran IPA (fisika) bukanlah pelajaran hafalan tetapi lebih menuntut pemahaman dan aplikasi konsep, 342

343 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.4, Maret 2015, hal 342-348 sehinggga terjadi belajar bermakna. Belajar akan lebih bermakna jika siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya. Dengan demikian, dalam pembelajaran IPA (fisika) siswa dituntut untuk dapat membangun pengetahuan dalam diri mereka sendiri dengan peran aktifnya dalam proses belajar mengajar. Dalam kenyataannya, siswa mengalami kesulitan mengaplikasikan belajar bermakna dalam proses pembelajaran. Siswa lebih sering menghafal daripada memahami konsepkonsep dalam IPA (fisika). Salah satu faktor yang menentukan proses pembelajaran yaitu model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kemampuan menangkap pelajaran oleh siswa dapat dipengaruhi dari pemilihan model pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Berdasarkan hasil analisis dokumen yang telah dilakukan dari nilai pada materi sebelumnya yaitu materi usaha dan energi, menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa di kelas VIII-A sebesar 68,31. Nilai rata-rata yang diperoleh di kelas VIII-A tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu sebesar 75 (sumber: SMP Negeri 7 Jember). Berdasarkan hasil wawancara terbatas dengan guru bidang studi IPA di SMP Negeri 7 Jember, didapatkan informasi bahwa proses pembelajaran IPA di sekolah tersebut masih banyak ditemui permasalahan. Salah satu masalah yang sering dihadapi adalah kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran yaitu guru jarang menggunakan model pembelajaran yang disertai metode demonstrasi dan eksperimen, sehingga siswa mengalami kendala untuk merepresentasikan konsepkonsep IPA (fisika) yang abstrak. Siswa cenderung hanya dapat menjelaskan definisi dari suatu konsep, namun mengalami kesulitan untuk menyelesaikan persoalan kuantitatif dan menjelaskan konsep IPA (fisika) ke dalam bentuk gambar maupun grafik. Kondisi ini menunjukkan bahwa multirepresentasi IPA (fisika) belum tercapai secara keseluruhan. Hasil belajar IPA (fisika) siswa dapat dilihat tidak hanya melalui siswa dalam merepresentasikan konsep IPA (fisika) secara verbal dan matematis saja. Tetapi, juga dapat dilihat melalui siswa dalam merepresentasikan konsep IPA (fisika) ke dalam bentuk gambar dan grafik. Siswa yang dapat merepresentasikan konsep IPA (fisika) secara verbal belum tentu dapat merepresentasikannya secara matematis, gambar, maupun grafik. Hasil belajar IPA (fisika) siswa yang rendah bukan berarti multirepresentasi siswa juga rendah, bisa jadi hasil belajar IPA (fisika) siswa rendah karena salah satu representasi IPA (fisika) siswa yang rendah. Penelitian Tindakan Kelas untuk mengatasi rendahnya hasil belajar dan multirepresentasi IPA (fisika) siswa kelas VIII-A di SMP Negeri 7 Jember perlu dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas yaitu dengan memberikan model pembelajaran yang inovatif. Penerapan model pembelajaran yang tepat dapat mengakibatkan pembelajaran akan menjadi lebih bermakna jika siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan hanya mengetahuinya. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar dan multirepresentasi IPA (fisika) siswa kelas VIII-A di SMP Negeri 7 Jember yaitu melalui penerapan model pembelajaran Quantum Learning. Model Quantum Learning merupakan kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Dari pendapat tentang Quantum Learning tersebut, maka pembelajaran kuantum mengkondisikan

Ajeng, Peningkatkan Kemampuan Multirepresentasi 344 agar siswa merasa nyaman dan senang dalam proses pembelajaran. Penerapan model Quantum Learning memerlukan suatu metode pembelajaran untuk menginterpretasikan hakikat IPA (fisika) agar proses pembelajaran menjadi optimal. Salah satu metode yang tepat adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengalami suatu obyek dan keadaan. Jika dipadukan antara model Quantum Learning dan metode eksperimen, maka terjadilah suatu kombinasi yang baik antara hakikat IPA (fisika) dan siswa, sehingga siswa diharapkan lebih aktif dalam aktivitas belajarnya agar mampu meningkatkan multirepresentasi dan hasil belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan penelitian dengan judul Peningkatkan Kemampuan Multirepresentasi IPA (Fisika) dengan Model Quantum Learning disertai Metode Eksperimen pada Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri 7 Jember. Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah peningkatan representasi verbal siswa Jember? (2)Bagaimanakah peningkatan representasi matematik siswa Jember? (3) Bagaimana peningkatan representasi gambar siswa Jember? (4) Bagaimana peningkatan representasi grafik siswa Jember? (5) Bagaimana peningkatan hasil belajar fisika siswa setelah diterapkan model Quantum Learning dengan metode eksperimen pada siswa kelas VIII-A SMP Negeri 7 Jember? Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan peningkatan representasi verbal siswa (2) Mendeskripsikan peningkatan representasi matematik siswa (3) Mendeskripsikan peningkatan representasi gambar siswa (4) Mendeskripsikan peningkatan representasi grafik siswa (5) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar fisika siswa setelah diterapkan model Quantum Learning dengan metode eksperimen pada siswa kelas VIII-A SMP Negeri 7 Jember. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi model dan metode pembelajaran yang nantinya diterapkan dalam proses belajar mengajar IPA (fisika) sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, dan sebagai informasi dan pertimbangan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Desain penelitian yang digunakan adalah model siklus

345 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.4, Maret 2015, hal 342-348 Hopkins, yaitu penelitian tindakan kelas dalam bentuk spiral yang terdiri atas empat fase meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat fase tersebut saling berhubungan dalam siklus yang berulang. Subyek penelitian adalah Jember tahun pelajaran 2013-2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi, observasi, dan tes. Data yang didapatkan adalah representasi verbal, representasi matematik, representasi gambar dan representasi grafik yang merupakan hasil belajar siswa pada prasiklus, siklus 1, dan siklus 2 serta hasil wawancara dengan guru bidang studi IPA dan siswa. Peningkatan skor hasil posttest dari setiap siklus dapat diketahui menggunakan rumus g faktor (N-gain). (N-gain) = Spost Spre Smaks Spre Keterangan: Spost = Skor post test siklus (n) Spre = Skor post test pra siklus Smaks = Skor maksimum Tabel 1. Kriteria Peningkatan Kemampuan Multirepresentasi IPA (Fisika) Siswa Nilai N-gain Kriteria g 0,7 gain tinggi 0,3 g < 0,7 gain sedang g < 0,3 gain rendah (Hake dalam Kristianingsih, 2010) HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini diawali dengan kegiatan pra-siklus yang terdiri atas satu kali pertemuan dan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 13 Mei 2014. Dalam hal ini, kegiatan pra-siklus dilaksanakan untuk melakukan verifikasi permasalahan di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung yang dilakukan dengan cara mencoba mengajar sesuai RPP guru. Penerapan model Quantum Learning disertai metode eksperimen pada materi tekanan pada zat padat secara keseluruhan sudah terlaksana dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan terlaksananya setiap fase yang ada dalam rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. Berdasarkan analisis data pembelajaran pada saat pra-siklus, skor rata-rata untuk representasi verbal sebesar 19,93, untuk representasi matematik sebesar 16,67, untuk representasi gambar sebesar 16,24, dan untuk representasi grafik sebesar 15,57. Skor rata-rata hasil belajar siswa pada kegiatan pra-siklus sebesar 68,57 dan belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh SMP Negeri 7 Jember. Rendahnya skor rata-rata hasil belajar siswa tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa di VIII-A rendah. Pada kegiatan pra-siklus, model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran langsung dengan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Pembelajaran masih lebih banyak berpusat pada guru sehingga siswa tidak dapat berperan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, akibatnya siswa hanya mendapatkan produk tanpa mengalami proses sehingga siswa mengalami kesulitan untuk mengungkapkan konsep-konsep IPA (fisika) yang abstrak ke dalam bentuk verbal, matematik, gambar, maupun grafik. Analisis data pada siklus 1, yaitu dengan menerapkan model Quantum Learning disertai metode eksperimen dalam pembelajaran, menunjukkan adanya peningkatan multirepresentasi IPA (fisika) dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis data, skor rata-rata untuk representasi verbal sebesar 22,43, untuk representasi matematik sebesar 18,55, untuk representasi gambar sebesar 18,95, dan untuk representasi grafik sebesar 18,74. Skor rata-rata multirepresentasi tersebut mengalami peningkatan dari kegiatan pra-siklus ke siklus 1. Demikian pula skor rata-rata

Ajeng, Peningkatkan Kemampuan Multirepresentasi 346 hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari kegiatan pra-siklus ke siklus 1, yaitu dari 68,57 menjadi 78,67. Peningkatan skor rata-rata hasil belajar tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar siswa juga ditunjukkan dengan nilai N-gain yang diperoleh pada siklus 1 sebesar 0,32. Berdasarkan nilai N-gain, peningkatan hasil belajar pada siklus 1 termasuk pada kriteria peningkatan sedang. Keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran menyebabkan multirepresentasi dan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Nilai N- gain yang diperoleh hasil belajar siswa sudah berada dalam kriteria sedang dan skor rata-rata hasil belajar sudah tuntas, maka hasil penelitian pada siklus 1 sudah memenuhi target stop siklus dalam penelitian, tetapi masih perlu dilaksanakan siklus berikutnya untuk menguatkan dan meyakinkan multirepresentasi dan hasil belajar sebagai siklus pemantapan. Kegiatan pembelajaran pada siklus 2 dilaksanakan dengan model yang sama dengan siklus 1 yaitu model Quantum Learning disertai metode eksperimen. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus 2, skor rata-rata untuk representasi verbal sebesar 23,67, untuk representasi matematik sebesar 19,45, untuk representasi gambar sebesar 19,31, dan untuk representasi grafik sebesar 19,21. Selain itu, skor rata-rata hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari yang sebelumnya 78,67 menjadi 81,64. Skor rata-rata hasil belajar siswa pada siklus 2 telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan di SMP Negeri 7 Jember. Peningkatan skor rata-rata hasil belajar siswa tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Berdasarkan nilai N-gain yang diperoleh untuk hasil belajar siswa pada siklus 2 yaitu sebesar 0,42 maka peningkatan hasil belajar tersebut termasuk dalam kriteria peningkatan sedang. Keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran menyebabkan multirepresentasi dan hasil belajar siswa meningkat. Karena nilai N-gain yang diperoleh hasil belajar siswa pada siklus 2 tetap pada kriteria peningkatan sedang, maka penelitian telah mencapai target stop siklus yang telah ditetapkan, dengan demikian tidak perlu dilaksanakan siklus berikutnya. Berdasarkan hasil analisis data, pembelajaran pada siklus 1 dan 2 dengan menggunakan model Quantum Learning disertai metode eksperimen menunjukkan adanya peningkatan multirepresentasi IPA (fisika) antara kegiatan pra-siklus, siklus 1, dan siklus 2, hal tersebut ditunjukkan pada gambar berikut: 25 20 15 10 5 0 Gambar 1. Grafik Peningkatan Kemampuan Multirepresentasi IPA (Fisika) Pembelajaran pada siklus 1 dan 2 dengan menggunakan model Quantum Learning disertai metode eksperimen juga menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar antara kegiatan pra-siklus, siklus 1, dan siklus 2, hal tersebut ditunjukkan pada gambar berikut: 90.00 80.00 70.00 60.00 Verbal Matematik Gambar Grafik Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 pra siklus siklus 1 siklus 2 Gambar 2. Grafik Peningkatan Hasil Belajar IPA (fisika)

347 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.4, Maret 2015, hal 342-348 Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa keberhasilan dalam pembelajaran dengan menerapkan model Quantum Learning disertai metode eksperimen bukan hanya berasal dari guru, melainkan juga didukung dengan keaktifan siswa selama pelaksanakan kegiatan pembelajaran, sehingga pemahaman konsep fisika lebih mudah dipahami oleh siswa. Meningkatnya hasil belajar siswa pada setiap siklus juga disebabkan oleh meningkatnya multirepresentasi pada setiap siklusnya. Peningkatan multirepresentasi siswa terjadi karena siswa dilibatkan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan permasalahan yang bertujuan untuk membangkitkan rasa keingintahuan siswa. Dengan demikian siswa menjadi termotivasi untuk mencari informasi mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan kemudian dibuktikan melalui kegiatan eksperimen. Hal tersebut menjadikan siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar di kelas dan ketika siswa merasa ada hal yang belum mereka pahami mereka akan meminta bantuan kepada guru, sehingga pembelajaran berpusat pada siswa. Hasil wawancara dengan sebagian siswa menunjukkan bahwa siswa lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Dengan adanya kegiatan eksperimen dan diskusi kelompok siswa lebih memahami materi pembelajaran. Wawancara dengan guru bidang studi juga menyatakan bahwa model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dapat membuat siswa menjadi lebih aktif saat kegiatan pembelajaran berlangsung. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Kemampuan representasi verbal siswa kelas VIII-A mengalami peningkatan Learning dengan metode eksperimen dari pra-siklus ke siklus 1 yang tergolong kriteria sedang dan dari prasiklus ke siklus 2 tergolong kriteria tinggi. 2. Kemampuan representasi matematik siswa kelas VIII-A mengalami peningkatan setelah diterapkan model Quantum Learning dengan metode eksperimen dari pra-siklus ke siklus 1 yang tergolong kriteria rendah dan dari pra-siklus ke siklus 2 tergolong kriteria sedang. 3. Kemampuan representasi gambar siswa kelas VIII-A mengalami peningkatan setelah diterapkan model Quantum Learning dengan metode eksperimen dari pra-siklus ke siklus 1 yang tergolong kriteria sedang dan dari pra-iklus ke siklus 2 tergolong kriteria sedang. 4. Kemampuan representasi grafik siswa kelas VIII-A mengalami peningkatan Learning dengan metode eksperimen dari pra-siklus ke siklus 1 yang tergolong kriteria sedang dan dari prasiklus ke siklus 2 tergolong kriteria sedang. 5. Hasil belajar IPA (fisika) siswa kelas VIII-A mengalami peningkatan setelah diterapkan model Quantum Learning dengan metode eksperimen dari prasiklus ke siklus 1 yang tergolong kriteria sedang dan dari pra-siklus ke siklus 2 tergolong kriteria sedang. Saran yang dapat diberikan, jika menemukan permasalahan berupa rendahnya multirepresentasi IPA (fisika) dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA (fisika) dapat menggunakan model Quantum Learning disertai metode eksperimen sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi permasalahan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Agustian, Y., dkk. 2012. Model Quantum Learning dengan Metode

Ajeng, Peningkatkan Kemampuan Multirepresentasi 348 Eksperimen pada Pembelajaran Fisika di SMPN 7 Jember Kelas VIII. Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol. I No. 3/Desember 2012. De Porter, Bobby dan Hernachi, Mike. Terjemahan Alwiyah Abdurrahman. 2012. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. De Porter, Bobby dan Reardon, Mark. Terjemahan Ary Nilandari. 2010. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang Kelas. Bandung: Kaifa. Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Druxes, H. 1986. Kompedium Didaktik Fisika. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kristianingsih, D.D., dkk. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode Pictorial Riddle Pada Pokok Bahasan Alat- Alat Optik Di SMP. Jurnal Pend. Fisika Indonesia, 6 (1): Januari 2010. Mahardika, I Ketut. 2012. Mekanika dalam Pembahasan Sebuah Teori dan Hasil Penelitian Pengembangan Bahan Ajar Mekanika. Jember: Jember University Press. Mahardika, I Ketut, dkk. 2010. Kajian Verbal, Matematik, Gambar, Dan Grafis (VMG2) Dalam Konsep Pengembangan Gerak. Jurnal Saintifika, 12 (2): 183-193. Desember 2010. Waldrip, B., dkk. 2006. Learning Junior Secondary Science through Multi- Modal Representations. Electronic Journal of Science Education.11, (1), 88-107.