PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Noni Nim

JURNAL GRAMATIKA Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i2 ( )

Oleh: Hernaini Abstract

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DAN KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BATANG KAPAS ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG

HUBUNGAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MERESENSI NOVEL REMBULAN MERAH OLEH SISWA KELAS XI SMA DHARMA BAKTI MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

Dwi Viora Keywords: reading, reading comprehension, learning outcomes

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

KORELASI ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA AKTIF-PRODUKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

ANALISIS PENGGUNAAN RAGAM BAHASA BAKU PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 7 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

Lingua IX (1) (2013) LINGUA.

PARAGRAPH WRITING SKILLS ARGUMENTS CLASS X SMAN 1 KANDIS DISTRICT SIAK

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

Hubungan Intensitas Membaca dengan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SD Gugus II Pengasih Kulon Progo

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS BERDASARKAN TEKS WAWANCARA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE

PENERAPAN METODE PANGALIRAN IMAJI (IMAGE STREAMING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SEMESTER II MTs SWASTA SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 FEBRI HARIANITA ABSTRACK

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP PERTIWI 2 PADANG DALAM MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012/2013

Kontribusi Penguasaan Semantik terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Mahasiswa IIPK Universitas Negeri Padang

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini terdiri dari atas dua variabel, yaitu motivasi

Keywords: Writing Skills, Expository Narrative Paragraphs, Visual Media

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BACAAN DAN MEDIA POSTER SISWA KELAS KELAS X SMAN 1 RANAH PESISIR

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA

PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh FARINA DWI ASMARANI NIM

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF MELALUI MEDIA POSTER SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN UNSUR INTRINSIK PUISI DAN MINAT MENULIS PUISI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 BINTAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

EJOURNAL. diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) SRI TULARSIH NIM

ABILITY TO WRITE THE ESSAY DESCRIPTION CLASS X SMAN 2 SINGINGI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN

Distribusi Rata-rata Kualitas Catatan

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL

KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMPN 13 BANDARLAMPUNG

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU.

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO ESAI

HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG

ARTIKEL E-JOURNAL OLEH EGGA MILASA NIM

Nirmawan. Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Jl. Garu II No. 93 Medan Abstrak. Abstract

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA N 9 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

Oleh ISNAYANTI LUBIS ABSTRAK

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

HUBUNGAN KECERDASAN DAN HASIL BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

Abstrak. Kata kunci :, Karangan, Kemahiran. Menulis, Narasi, Media Realia. Abstract

THE ABILITY OF THE FIRST YEAR STUDENTS OF SMA PLUS BINA BANGSA PEKANBARU IN WRITING EXPOSITION TEXTS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PEMAHAMAN POLA PENALARAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

KETERAMPILAN SISWA MENULIS WACANA EKPOSISI MENGGUNAKAN TEKNIK OBSERVASI PADA KELAS XI SMK

KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD se-gugus Karangmojo III yang meliputi

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MODEL KOOPERATIF CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI

PENGARUH TEKNIK CERITA PEMULA DISKUSI (DISCCUSION STARTER STORY ) DALAM MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MAHASISWA

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 IV NAGARI BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

KEMAHIRAN MENULIS CERPEN MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 SENGGARANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO DENGAN TEKNIK KERANGKA TULISAN ARTIKEL ILMIAH

Transkripsi:

PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP Dwi Fitriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Muhammadiyah Pringsewu email: dwifitriyani2221@gmail.com Abstract Writing is a language skill used to communicate indirectly. Writing is a productive and expressive activity. Writing skill or composing is an ability to construct sentences properly and appropriately based on the language grammatical rules; good writing and effective depend on the sentence. This study examines the correlation between effective sentence mastery and diction mastery with exposition writing ability on SMP Negeri 1 Banyumas VII class the second semester. This study uses correlational method. Based on the result, the correlation between effective sentence mastery and diction mastery with exposition writing ability shows the determination coefficient in effective sentence mastery and diction mastery with exposition writing ability is 0,68 with effective sentence mastery and diction mastery toward exposition writing ability is 68%. The higher students effective sentence mastery the exposition writing ability is increasing. Otherwise, the diction mastery has close correlation with exposition writing ability. Key Words : Effective Sentence, Diction, Exposition Writing Ability 1. PENDAHULUAN Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi, di antaranya ialah sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Bahasa Indonesia juga merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang harus diajarkan di seluruh lembaga pendidikan formal dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Henry Guntur Tarigan (1986: 1) menyatakan bahwa tujuan pengajaran bahasa Indonesia pada prinsipnya agar siswa terampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Setiap keterampilan berbahasa ini erat sekali hubungannya dengan proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan. Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/pesona Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung 129

Dari empat keterampilan berbahasa, menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis atau mengarang merupakan kemampuan menyusun kalimat-kalimat secara benar dan tepat sesuai dengan kaidah gramatikal bahasa, karya tulis yang baik dan efektif tergantung pada kalimat (Abdul Razak, 1985: 2). Keterampilan menulis salah satunya berbentuk karangan, yaitu penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan (Lamuddin Finoza, 2001: 189). Adapun karangan menurut jenisnya terdiri dari karangan narasi, persuasif, eksposisi, argumentasi, dan deskripsi. Karangan eksposisi adalah salah satu jenis tulisan yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran, hakikat tulisan eksposisi berusaha memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang mengenai objek yang digarapnya (Gorys Keraf, 1998: 3). Karangan eksposisi merupakan wacana yang bertujuan untuk memberitahu, mengupas, dan menerangkan sesuatu sehingga dapat menambah pengetahuan si pembaca. Akan tetapi, karangan ini bukan untuk menyakinkan dan mempengaruhi si pembaca atas apa yang dipaparkan. Kalimat merupakan salah satu faktor yang menunjang sebuah karangan efektif bagi pembaca karena kalimat membawa pembaca berkenalan isi suatu tulisan. Kalimat yang baik dan efektif akan mempermudah mengantar pembaca menguraikan atau menerangkan isi tulisan tersebut sehingga dapat menambah pengetahuan pembaca. Adapun yang dikatakan tulisan yang efektif adalah tulisan yang menggunakan kalimat efektif dan pilihan kosa kata yang tepat. Dengan kalimat efektif dan kosa kata yang tepat, pikiran atau gagasan yang dituliskan akan memudahkan pembaca untuk memahaminya sehingga pembaca pun tertarik untuk terus membacanya dan memahami isi tulisan tersebut yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan pembaca. Kalimat efektif merupakan kalimat yang benar dan jelas sehingga akan dengan mudah untuk dipahami orang lain secara tepat. Kalimat yang dikatakan kalimat yang efektif adalah kalimat yang 130

mengandung ciri kalimat efektif yaitu kalimat yang logis, hemat, paralel, kesatuan, koheren dan tegas. Selain menggunakan kalimat efektif penulis pun harus memperhatikan kata atau diksi yang tepat, kata yang sesuai dengan maksud atau tujuan dari tulisan yang dibuat, yaitu tulisan ekposisi. Melihat betapa pentingnya kalimat efektif dan pilihan kata yang tepat bagi seorang penulis dalam membuat sebuah tulisan maka di sekolah-sekolah siswa harus menguasai kalimat efektif dan pilihan kata. Karena dengan kalimat efektif dan pilihan kata yang tepat dapat membantu pula dalam menempuh studi yang sedang dijalaninya. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam proses belajar mengajar sebuah informasi akan lebih mudah diterima orang lain apabila diungkapkan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata-kata yang tepat. Penelitian ini akan meneliti hubungan antara penguasaan kalimat efektif, penguasaan diksi, dan penguasaan kalimat efektif dan penguasaan diksi dengan kemampuan menulis ekposisi pada siswa SMP kelas VIII semester II. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Banyumas. Peneliti meneliti hal tersebut dengan tujuan untuk mengetahui apakah antara penguasaan kalimat efektif dan penguasaan diksi dengan penulisan eksposisi memiliki hubungan yang signifikan. Penelitian ini pun diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca, guru dan siswa. Dalam penelitian ini, peneliti mangajukan hipotesis antara lain: 1) Terdapat hubungan antara penguasaan kalimat efektif (X 1 ) dan kemampuan menulis ekposisi (Y), 2) Terdapat hubungan antara penguasaan diksi (X 2) dan kemampuan menulis eksposisi (Y), dan 3) Terdapat hubungan antara penguasaan kalimat efektif (X 1) dan penguasaan diksi (X 2) dengan kemampuan menulis eksposisi (Y). 2. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, karena penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu: X 1 dan X 2 yang merupakan variabel bebas dan Y yang merupakan variabel terikat, yang akan dilihat korelasinya antara ketiganya secara timbal balik. Dengan metode korelasional ini peneliti dapat mengetahui seberapa besar keeratan korelasi antar ketiga variabel, 131

yaitu penguasaan kalimat efektif (X 1 ) dengan kemampuan menulis eksposisi (Y), penguasaan diksi (X 2 ) dengan kemampuan menulis eksposisi (Y), dan penguasaan kalimat efektif (X 1 ) dan penguasaan diksi (X 2 ) dengan kemampuan menulis eksposisi (Y). Populasi penelitian ini adalah siswa SMP kelas VIII semester 2 yang berjumlah 268 siswa. Sampel dalam penelitian ini peneliti tentukan sebesar 12% yaitu 38 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik sample random sampling, yaitu dengan melakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Peneliti menggunakan teknik ini karena populasi homogen. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah dengan penggunaan tes karena peneliti ingin mengetahui atau mengukur kemampuan obyek yang diteliti. Tes yang digunakan yaitu tes tertulis untuk ketiga variabel. Penelitian ini menggunakan statistik parametris untuk pengujian hipotesisnya karena hipotesis penelitian ini berjenis asosiatif dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Hipotesis pertama Terdapat hubungan antara penguasaan kalimat r xy = efektif (X 1 ) dan kemampuan menulis ekposisi (Y), hipotesis kedua Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan diksi (X 2) dan kemampuan menulis eksposisi (Y), menggunakan korelasi sederhana dengan rumus korelasi product momen untuk menguji korelasi, di bawah ini: N XY ( X) ( Y) {N X ( X) }{N Y ( Y) } Keterangan: r xy xy n x = koefisien korelasi antara X dan Y = hasil kali antara X dan Y = jumlah data = skor ganjil y = skor genap (Sugiyono, 2009: 255) Hasil korelasi tersebut diinterpretasikan terhadap tabel interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2009: 257) di bawah ini: Tabel 1 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Setelah diketahui koefisien korelasinya, diuji signifikansinya 132

hubungan kedua variabel tersebut dengan menggunakan rumus t di bawah ini: t = r n 2 1 r 2 Keterangan: t r = koefisien signifikansi korelasi variabel = koefisien korelasi antar dua variabel Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel, dengan kesalahan 5%. Dengan ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel (r h < r t ), maka H o diterima, dan H a ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (r h > r t ) maka H a diterima. 2) Hipotesis kedua Terdapat hubungan antara penguasaan kalimat efektif (X 1) dan penguasaan diksi (X 2 ) dengan kemampuan menulis eksposisi (Y), untuk menguji korelasinya menggunakan korelasi ganda dapat dihitung dengan rumus di bawah ini: R= Keterangan: = Korelasi antara variabel X 1 dengan X 2 secara bersamasama dengan variabel Y. = Korelasi product moment antara X 1 dengan Y = Korelasi product moment antara X 2 dengan Y (Sugiyono, 2009: 266). Setelah ditemukan korelasinya, diuji signifikansinya untuk mengetahui koefisien korelasi tersebut dapat digeneralisasikan atau tidak, dengan menggunakan rumus di bawah ini: Keterangan: R K N = (1 ) ( 1) = Koefisien korelasi ganda = Jumlah variabel independen/bebas = Jumlah anggota sampel Hasil F h dikonsultasikan dengan F tabel, dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = (n -k-1) dan taraf kesalahan yang ditetapkan 5%. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila F h lebih besar dari F b maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan, yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Pada korelasi ganda dilanjutkan dengan regresi ganda. Untuk memprediksi kualitas kemampuan menulis eksposisi maka digunakan analisis regresi ganda dua dengan persamaan di bawah ini: Ŷ = а + b 1 X 1 + b 2 X 2 133

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini terdiri atas tiga variabel penelitian yaitu, penguasaan kalimat efektif (X 1 ), penguasaan diksi (X 2 ) dan kemampuan menulis eksposisi (Y). Hasil penelitian terhadap variabel-variabel penelitian diambil dari 38 sampel penelitian kelas VIII siswa SMP sebagai berikut: Hasil penelitian terhadap penguasaan kalimat efektif siswa SMP diperoleh data, bahwa skor tertinggi yang diperoleh siswa pada variabel ini adalah 93, Skor minimal yang diperoleh siswa adalah 53. Rata-rata skor penguasaan kalimat efektif siswa adalah 72,13. Median adalah 83. Modus skor pada variabel ini adalah 68 dan standar deviasinya 9,71. Dari data tersebut, dapat didistribusikan dalam kategori sebagaimana tertera pada tabel berikut ini: Tabel 2 Distribusi Skor Penguasaan Kalimat Efektif (X 1 ) No Interval Absolut Relatif Komulatif 1 51 55 1 2,63 2.63 2 56 60 6 15,79 18.42 3 61 65 2 5,26 23.68 4 66 70 9 23,68 47.37 5 71 75 6 15,79 63.16 6 76 80 6 15,79 78,95 7 81 85 5 13,16 92,11 8 86 90 2 5,26 97,37 9 91 95 1 2,63 100,00 Jumlah 38 100 Berdasarkan pada tabel di atas, terlihat bahwa skor penguasaan kalimat efektif dengan frekuensi tertinggi terletak pada interval keempat 66 70 dengan jumlah siswa 9 atau 23,68% dan frekuensi terendah terletak pada interval pertama 51 55 dan kesembilan 91-95 sebanyak 1 siswa atau 2,63%. Sementara itu, untuk posisi tertinggi dua terletak pada interval, kedua, kelima, dan keenam dengan sebanyak siswa masing-masing 6 siswa atau 15,79%. Tertinggi ketiga terletak pada interval ketujuh 81 85 sebanyak 5 siswa atau 13,16% dan tertinggi keempat interval ketiga dan kedelapan sebanyak 2 siswa atau 5,26%. Varibel bebas yang kedua adalah penguasaan diksi (X 2 ). Hasil penelitian penguasaan diksi pada siswa SMP diperoleh data skor tertinggi yang diperoleh siswa pada tes penguasaan diksi adalah 93 dan skor terendah adalah 58. Rata-rata atau mean panguasaan diksi siswa adalah 76,42. Modus dan median dari data di atas masing-masing adalah 78 dan 88, sedangkan standar deviasi dari data penguasaan diksi siswa adalah 9,04. Data penguasaan diksi siswa SMP dapat didistribusikan dalam kategori pada tabel di bawah ini. 134

Tabel 3 Distribusi Skor Penguasaan Diksi (X 2 ) No Interval Absolut Relatif Komulatif 1 56 60 1 2,63 2,63 2 61 65 6 15,79 18,42 3 66 70 3 7,89 26,32 4 71 75 7 18,42 44,74 5 76 80 8 21,05 65,79 6 81 85 6 15,79 81,58 7 86 90 6 15,79 97,37 8 91 95 1 2,63 100,00 Jumlah 38 100 Sumber: Hasil penelitian Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui skor penguasaan diksi dengan frekuensi tertinggi pada interval kelima 76 80 sebanyak 8 siswa atau 21,05%. terendah terletak di interval pertama dan kedelapan sebanyak 1 siswa atau 2,63%. Frekunsi tertinggi kedua terletak pada interval kedua, keenam, dan ketujuh sebanyak 6 siswa atau 15,79% dan frekuensi tertingi ketiga terletak pada interval ketiga 66 70 sebanyak 3 siswa atau 7,89%. Hasil penelitian kemampuan menulis eksposisi terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Banyumas diperoleh skor tertinggi yang diperoleh siswa pada variabel kemampuan menulis eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Banyumas adalah 95. Skor minimal yang diperoleh siswa adalah 55. Rata-rata skor kemampuan menulis eksposisi adalah 73,95. Median dari data tersebut adalah 73,67, sedangkan modus dari data di atas adalah 75 dan standar deviasi kemampuan menulis eksposisi adalah 9,31. Dari data tersebut, dapat didistribusikan data dalam kategori pada tabel berikut ini. Tabel 4 Distribusi Skor Kemampuan Menulis Eksposisi(Y) No Interval Absolut Relatif Komulatif 1 51 55 1 2.63 2,63 2 56 60 3 7,89 10,53 3 61 65 6 15,79 26,32 4 66 70 7 18,42 44,74 5 71 75 8 21,05 65,79 6 76 80 6 15,79 81,58 7 81 85 4 10,53 92,11 8 86 90 2 5,26 97,37 9 91 95 1 2,63 100,00 Jumlah 38 100 Sumber: Hasil penelitian Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa skor kemampuan mengarang eksposisi dengan frekuensi tertinggi pertama sebanyak 8 siswa atau 21,05% pada interval kelima. terendah terletak pada interval pertama dan kesembilan sebanyak I siswa atau 2,63%. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini ada tiga, yaitu hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan kalimat efektif (X 1 ) dan kemampuan menulis ekposisi (Y), hipotesis kedua hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan diksi (X 2) dan kemampuan menulis eksposisi (Y), dan hipotesis ketiga hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan 135

kalimat efektif (X 1) dan penguasaan diksi (X 2 ) dengan kemampuan menulis eksposisi (Y). Ketiga hipotesis ini akan diuji dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi. Pengujian hipotesis pertama dan kedua menggunakan korelasi sederhana dengan rumus Product Momen dan dikorelasikan dengan t tabel untuk menguji keeratan korelasi. Sedangkan hipotesis ketiga menggunakan korelasi ganda dan dikonsultasikan dengan F tabel. Untuk menguji keeratan varibel tersebut menggunakan regresi ganda. Hipotesis pertama menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan kalimat efektif (X 1 ) dengan kemampuan menulis eksposisi (Y). hubungan antara (X 1 ) dengan (Y) ditunjukkan dengan persamaan regresi Ŷ = 24,757 + 0,682X 1. Hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa harga F hitung regresi sebesar 36,876 lebih besar di bandingkan harga F tabel sebesar 4,10 pada taraf nyata α = 0,05. Hasil yang diperoleh ini menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Dengan demikian, model persamaan regresi Ŷ = 24,757 + 0,682X 1 secara statistik sangat berarti signifikan karena F hitung = 36,876 > F tabel = 4,10. Dengan melihat hasil yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu skor penguasaan kalimat efektif akan menyebabkan skor kemampuan mengarang deskripsi sebesar 0,682X 1 pada konstanta 24,757. Setelah analisis regresi dilakukan pengujian berikutnya adalah analisis korelasi sederhana. Analisis korelasi ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara variabel predictor dengan variabel respon. Kekuatan hubungan antara penguasaan kalimat efektif (X 1 ) dengan kemampuan menulis eksposisi (Y) ditunjukkan oleh koefisian korelasi r = 0,71. Hasil uji signifikansi koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak karena r hitung = 0,71 > r tabel = 0,32. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa t hitung = 6,07 > t tabel = 1,68. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara penguasaan kalimat efektif dengan kemampuan menulis eksposisi sangat signifikan. Dengan demikian, terdapat hubungan yang positif antara penguasaan kalimat efektif dengan kemampuan menulis eksposisi. Hal ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi penguasaan kalimat efektif maka semakin 136

tinggi kemampuan menulis eksposisi siswa. Hipotesis kedua menyebutkan terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan diksi (X 2 ) dengan kemampuan menulis eksposisi (Y). hubungan antara penguasaan diksi dengan kemampuan menulis eksposisi ditunjukkan oleh persamaan regresi Ŷ = 14,84 + 0,78 X 2. Hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa harga F hitung = 47,71> F tabel = 4,1 pada taraf nyata α = 0,05. Hasil yang diperoleh ini menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Dengan demikian model persamaan regresi Ŷ = 14,84 + 0,78X 2 secara statistik sangat signifikan. Dengan melihat hasil yang diperoleh tersebut, persamaan Ŷ = 14,84 + 0,78X 2 menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu skor penguasaan diksi akan menyebabkan kenaikan skor kemampuan menulis eksposisi sebesar 0,78 pada konstanta 14,84. Setelah analisis regresi dilakukan, pengujian berikutnya adalah analisis korelasi sederhana. Analisis korelasi ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara penguasan diksi (X 1 ) dengan kemampuan menulis eksposisi (Y). Kekuatan hubunngan hipotesis kedua tersebut ditunjukkan dengan koefisien korelasi r = 0,75. Hasil uji signifikan koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak karena r hitung = 0,75 > r tabel = 0,32. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa t hitung = 6,91 > t tabel = 1,68. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara penguasaan diksi dengan kemampuan menulis eksposisi sebesar 0,75 adalah sangat signifikan. Dengan demikian, terdapat hubungan yang positif antara penguasaan diksi (X 2 ) dengan kemampuan menulis eksposisi (Y). H al ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi penguasaan diksi maka semakin tinggi kemampuan mengarang deskripsi siswa. Hipotesis ketiga menyebutkan terdapat hubungan yang signifikan antara penguasaan kalimat efektif (X 1 ) dan penguasaan diksi (X 2) dengan kemampuan menulis eksposisi (Y). Uji yang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan ketiga variabel secara bersama-sama dengan menggunakan uji korelasi ganda. Analisis korelasi ganda ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan hubungan ketiganya.ditunjukkan dengan koefisien korelasi r 1,2 = 0,82. 137

Hasil uji signifikan koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak karena r hitung = 0,82 > r tabel = 0,32. Hal ini dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara varibel penguasaan kalimat efektif dan penguasaan diksi dengan kemampuan menulis eksposisi adalah signifikan. Dengan demikian terdapat hubungan yang positif antara ketiganya.hal ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi penguasaan kalimat efektif dan penguasaan diksi maka semakin tinggi kemampuan menulis ekspoisi siswa. 4. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara penguasaan kalimat efektif dengan kemampuan munulis eksposisi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Banyumas yang menunjukkan bahwa semakin baik penguasaan kalimat efektif maka semakin baik pula kemampuan menulis eksposisi siswa. Sementara itu, hubungan antara penguasaan diksi dan kemampuan menulis eksposisi menunjukkan bahwa semakin baik penguasaan diksi maka semakin baik pula kemampuan menulis eksposisi siswa. Hasil hubungan antara penguasaan kalimat efektif dan penguasaan diksi dengan kemampuan menulis eksposisi menunjukkan koefisien determinasi penguasaan kalimat efektif dan penguasaan diksi dengan kemampuan menulis eksposisi sebesar 0,68 dengan kontribusi penguasaan kalimat efektif dan penguasaan diksi terhadap kemampuan menulis eksposisi sebesar 68%. Berdasarkan hasil analisis seperti yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat hubungan yang erat antara penguasaan kalimat efektif dan kemampuan menulis eksposisi. Dengan demikian, semakin tinggi penguasaan kalimat efektif siswa maka kemampuan menulis eksposisi siswa semakin meningkat. Begitu pula dengan penguasaan diksi pun memiliki hubungan yang erat dengan kemampuan menulis eksposisi. Dengan demikian penguasaan kalimat efektif dan penguasaan diksi merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas VIII di SMP N 1 Banyumas. 5. DAFTAR PUSTAKA Gorys Keraf. 1998. Ekposisi. Jakarta: PT Gramedia. 138

Lamuddin Fnoza. 2001. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Razak, Abdul. 1985. Jakarta: Gramedia. Kalimat Efektif. Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Henry Guntur Tarigan. 1986. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 139