SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PRIORITAS PERBAIKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pembiayaan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Okta Veza Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina 1

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PEMILIHAN JENIS BEASISWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS: BEASISWA UKRIDA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

PENGUKURAN INDEX KONSISTENSI DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGGUNAKAN METODE AHP

ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE MULTIPLE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)

PENGOLAHAN DATA PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN SEHAT MENGGUNAKAN METODE AHP (Analytic Hierarchy Process)

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

Kata Kunci : AHP (Analytical Hierarchy Process), SPK, seleksi, bobot, calon karyawan.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Penyebaran Kuisioner

Rici Efrianda ( )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN KARYAWAN BARU MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PADA PD TUNAS BERSAMA YAMANSARI KABUPATEN TEGAL

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kitnas Dian Purwitasari dan Feddy Setio Pribadi. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI

Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013:

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PERBAIKAN JALAN DI DINAS BINA MARGA KABUPATEN CIREBON DENGAN METODE TOPSIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN BARU

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode AHP

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN LOKASI CABANG BARU USAHA CLOTHING MENGGUNAKAN METODE AHP-TOPSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENJUALAN MOBIL MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB

Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani Metode Analytycal Hierarchy Process (AHP) Pt. BPR Syariah Artha Madani Bekasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

MEMILIH METODE ASSESMENT DALAM MATAKULIAH PENERBITAN DAN PEMROGRAMAN WEB MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN di SMA N 1 JEKULO KUDUS MENGGUNAKAN METODE AHP NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Wayan Triana

Sistem Informasi Manajemen Beasiswa ITS Berbasis Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Analytical Hierarchy Process

Prima Canggih Kawuryan, A Sistem Informasi S1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang Abstrak

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)

Analytical Hierarchy Process, Beasiswa, Sistem Informasi Manajemen Beasiswa, Sistem Pendukung Keputusan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENERAPAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM MEMILIH SUPPLIER Rudin Himu 1, Arip Mulyanto 2, Dian Novian 3 S1 Sistem Informasi /

Implementasi Metode AHP dalam Pemilihan Karyawan Obonk Steak n Rib s Berprestasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCES UNTUK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN RASKIN (STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN DELI)

PEMILIHAN RANGE PLAFOND PEMBIAYAAN TERBAIK BMT DENGAN METODE AHP. Dwi Yuniarto, S.Sos., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika STMIK Sumedang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERIJINAN DAN PENEMPATAN KOLAM JARING TERAPUNG MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS PT

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM

IMPLEMENTASI SPK UNTUK SELEKSI CALON GURU DI SMK BINA MARTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

Transkripsi:

INFORMATIKA, Vol.3 September 2016, pp. 200~207 ISSN: 2355-6579 E-ISSN: 2528-2247 200 SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PRIORITAS PERBAIKAN JALAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Ade Mubarok 1, Astri Rosmiati 2 1 Fakultas Teknik, Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No. 1-6, Antapani, Bandung Email: ade.amb@bsi.ac.id 2 Fakultas Teknik, Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No. 1-6, Antapani, Bandung Email: astrirosmiatii@gmail.com Abstract Bina Marga and Irrigation Bandung Department was one of the government agencies in the field of public works, which place the development of infrastructure, including field bina marga and water resources became one of the development priority for managing Bandung. The roadwork was committed because there were road damage. Handling roadwork often had problems and needed handling priority of roadwork. The method used for roadwork priority, namely Analytical Hierarchy Process (AHP) method. By the decision support system to determine the priority of roadwork using AHP could help to assess the priority and make the right decisions with better judgment. Based on the results of this study concluded that the presence of decision support systems in the form of a website, it could be overcome delay in processing, faster and easier in determine priority of roadwork, processing and storage of data were integrated by database. Keywords: Decisions, Road, Priority. 1. Pendahuluan Rusaknya jalan disebabkan oleh beban kendaraan yang tidak sesuai dengan kondisi jalan, besarnya beban (sumbu kendaraan), repitisi beban (volume jumlah kendaraan), dan buruknya sistem drainase jalan yang kurang baik. Ketika kondisi jalan mengalami kerusakan berupa retak (cracking), distorsi, cacat permukaan (disintegration), pengausan (polished aggregate) ataupun kegemukan (bleeding or flushing) maka akan mengganggu segala bentuk aktifitas manusia (Ferdiansyah, Harliana, Bachri, 2015). Kondisi proses pengelolaan data survei jalan terhadap jalan yang rusak masih berjalan lambat karena belum terintegrasi dengan database, rekapitulasi data masih menggunakan dokumen kertas untuk mencatat data hasil survei yang akan diproses lebih lanjut ke bagian seksi program. Banyaknya data usulan jalan yang harus direkap akan menyebabkan lamanya proses analisa, perencanaan serta menghasilkan data yang kurang akurat. Proses penentuan penanganan perbaikan jalan saat ini masih menggunakan proses perhitungan secara manual dengan pengarsipan dalam bentuk dokumen tercetak, sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat membantu decision maker dalam mengidentifikasi kerusakan jalan yang ada dan menentukan prioritas penanganan perbaikan jalan agar tepat sasaran sesuai dengan kebutuhannya. Terdapat suatu metode komputasi yaitu metode AHP (Analitycal Hierarchy Process) yang mempunyai kelebihan yaitu lebih fleksibel dalam menentukan variabel dan akurasi penilaian cukup baik (consistency ratio 10 %). (Syawal, 2013). Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk membantu pihakpihak terkait dalam menentukan prioritas penanganan perbaikan jalan dengan menerapkan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) untuk dapat memberikan Diterima Agustus 5, 2016; Revisi Agustus 19, 2016; Disetujui Agustus 30, 2016

201 penilaian terhadap kriteria dalam menentukan urutan prioritas penanganan perbaikan jalan. 2. Metode Penelitian Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu metode dalam proses pengambilan keputusan, yang dibangun berdasarkan tiga prinsip, yaitu: a. Prinsip Penyusunan Hirarki Berikut adalah bentuk struktur hirarki: Gambar 1. Struktur Hirarki Sumber: (Kirom, Bilfaqih, & Effendie, 2012). b. Prinsip Penetapan Prioritas Penentuan prioritas dilakukan dengan cara membandingkan elemen yang satu dengan elemen yang lain kedalam bentuk matriks. Cara ini dapat disebut perbandingan berpasangan (pairwise comparison). Ciri metode AHP adalah melakukan pembandingan antara sepasang objek (Padmowati, 2009). Berikut adalah tabel skala perbandingan Analytic Hierarchy Process: Tabel 1. Skala Perbandingan Berpasangan Tingkat Definisi Keterangan 1 Sama pentingnya 3 Agak lebih penting yang satu atas yang lainnya 5 Cukup penting 7 Sangat penting 9 Mutlak lebih penting 2,4,6,8 Nilai tengah diantara dua Kedua elemen memiliki pengaruh yang sama Pengalaman dan penilaian sangat memihak satu elemen dibandingkan dengan pasangannya Pengalaman dan keputusan menunjukan kesukaan atas satu aktifitas lebih dari yang lain Pengalaman dan keputusan menunjukan kesukaan yang kuat atas satu aktifitas lebih dari yang lain Satu eleman mutak lebih disukai dibandingkan dengan pasangannya, pada tingkat keyakinan tertinggi Bila kompromi nilai yang berdekatan dibutuhkan Sumber: (Kirom, Bilfaqih, & Effendie, 2012). Hasil elemen yang telah dibandingkan, selanjutnya dituangkan ke dalam sebuah matriks. Matriks akan menjalani proses normalisasi dengan menggunakan eigenvector, proses iterasi berlangsung sampai dengan selisih nilai eigen antar hasil iterasi mencapai nilai relatif kecil. Proses normalisasi matriks dimaksudkan untuk menemukan urutan prioritas. Penerapan metode eigenvector dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Kuadratkan matriks pairwise dengan operasi perkalian matriks 2) Lakukan penjumlahan tiap baris 3) Lakukan normalisasi matriks 4) Lakukan iterasi langkah 1 sampai 3, hingga diperoleh selisih nilai eigen antar dua iterasi relatif kecil. c. Prinsip Konsistensi Penggunaan metode AHP akan diukur dengan besarnya CR (Consistency Ratio). CR (Consistency Ratio) adalah hasil perbandingan antara Indeks Konsistensi (CI) dengan Indeks Random (RI). Apabila hasil CR adalah <= 0.10 maka derajat konsistensinya optimal. Sebaiknya, jika CR adalah > 0.10 maka terdapat ketidak konsistenan dalam menentukan perbandingan, yang memungkinkan solusi yang dihasilkan dari metode AHP tidak berarti (Padmowati, 2009). Rasio Konsistensi diperoleh dengan langkahlangkah berikut: 1) Hitung max Keterangan: a = matriks w = matriks nilai eigen dalam format baris 2) Hitung Indeks Konsistensi (CI) Keterangan: n = jumlah kriteria 3) Hitung Rasio Konsistensi (CR):

202 1/1 1/1 1/1 1/1 3/1 SDM 1/1 1/1 1/1 1/1 3/1 Gambar 2. Indeks Random Konsistensi Sumber: (Padmowati, 2009). Keterangan: CI = Indeks Konsistensi/Consistency Index IR = Indeks Random Konsistensi 3. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini menggunakan 9 kriteria berdasarkan ketentuan perencanaan DBMP dalam proses pengambilan keputusan, yaitu fungsi jalan, kerusakan jalan, jalur angkutan umum, volume kendaraan, kegiatan perekonomian, pelayanan pemerintah, pelayanan SDM, pelayanan wisata budaya, dan akses terbuka. Hasil analisis dan perancangan diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dalam bentuk aplikasi berbasis web. 3.1. Nilai Perbandingan Kriteria Matriks perbandingan kriteria menjelaskan kriteria yang lebih penting dengan membandingkan antar kriteria. Tabel 2. Matriks Perbandingan 1 Kriteria jalan Kerusakan Volume 1/1 2/1 1/1 5/1 Kerusakan 1/2 1/1 3/1 5/1 Volume 1/1 1/3 1/1 7/1 Ekoomi 1/5 1/5 1/7 1/1 1/7 1/7 1/7 1/4 1/7 1/7 1/7 1/4 SDM 1/7 1/7 1/7 1/4 Wisata 1/1 1/1 1/1 1/1 3/1 1/3 1/3 1/3 1/3 1/1 Jumlah 29.33 29.33 29.33 29.33 45.00 Tabel 4. Normalisasi Perbandingan 1 Kriteria jalan Kerusakan Volume Ekonomi 0.296 0.474 0.172 0.260 0.239 Kerusakan 0.148 0.237 0.515 0.260 0.239 Volume 0.296 0.079 0.172 0.365 0.239 Ekoomi 0.059 0.047 0.025 0.052 0.136 0.042 0.034 0.025 0.013 0.034 0.042 0.034 0.025 0.013 0.034 SDM 0.042 0.034 0.025 0.013 0.034 Wisata 0.042 0.034 0.025 0.013 0.034 0.033 0.026 0.019 0.010 0.011 Jumlah 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Tabel 5. Normalisasi Perbandingan 2 Kriteria SDM Wisata 0.239 0.239 0.239 0.200 Kerusakan 0.239 0.239 0.239 0.200 Volume 0.239 0.239 0.239 0.200 Ekoomi 0.136 0.136 0.136 0.111 0.034 0.034 0.034 0.067 0.034 0.034 0.034 0.067 SDM 0.034 0.034 0.034 0.067 Wisata 0.034 0.034 0.034 0.067 0.011 0.011 0.011 0.022 Jumlah 1.000 1.000 1.000 1.000 Wisata 1/7 1/7 1/7 1/4 Jumlah Kriteria 1/9 1/9 1/9 1/5 3.38 4.22 5.83 19.20 Tabel 3. Matriks Perbandingan 2 Ekonomi SDM Wisata 7/1 7/1 7/1 7/1 9/1 Kerusakan 7/1 7/1 7/1 7/1 9/1 Volume 7/1 7/1 7/1 7/1 9/1 Ekoomi 4/1 4/1 4/1 4/1 5/1 1/1 1/1 1/1 1/1 3/1 Setelah dilakukan normalisasi, selanjutnya dapat melakukan perhitungan bobot kriteria. Tabel 6. Bobot Kriteria Kriteria Bobot Perkalian 2.357 0.262 12.045 0.022 Kerusakan 2.315 0.257 11.961 0.022 Volume 2.065 0.229 10.633 0.022 0.840 0.093 2.103 0.044 Ekoomi 0.317 0.035 0.270 0.130

203 0.317 0.035 0.270 0.130 SDM 0.317 0.035 0.270 0.130 Wisata 0.317 0.035 0.270 0.130 0.156 0.017 0.050 0.349 Jumlah 9.000 1.000 37.873 0.979 Penjelasan: Jumlah masing-masing baris tabel normalisasi Bobot = jumlah kriteria) Perkalian = jumlah masing-masing baris tabel matriks perbandingan * nilai bobot bobot / perkalian Tabel 7. Rasio Konsistensi max 0.109 CI -1.111 RI 9 1.45 CR -0.766 n (jumlah kriteria) = 9 Lamda Maks = Jumlah / n Consistency Indeks (CI) = (Lamda Maks n) / (n 1) CR = CI / IR Jika nilai CR <=0.1 maka perhitungan konsisten dan dapat diterima, namun jika ternyata nilai CR lebih besar dari 0.1 maka matriks perbandingan harus diperbaiki. Kerusakan Volume Kendaraan Umum Prioritas Perekonomian ayanan ayanan SDM 1 2 3 ayanan Wisata Budaya Gambar 3. Struktur Hirarki Keputusan Apabila sudah dilakukan perhitungan kriteria dan mendapatkan bobot kriteria, selanjutnya dilakukan perhitungan subkriteria pada kriteria yang mempunyai subkriteria. Berikut ini salah satu perhitungan subkriteria dari kriteria fungsi jalan: Tabel 8. Matriks Nilai Perbandingan Subkriteria Arteri Sekunder Lokal Arteri 1/1 5/1 7/1 Sekunder 1/5 1/1 4/1 Lokal 1/7 1/4 1/1 Tabel 9. Matriks Perbandingan Subkriteria Subkriteria Arteri Sekunder Lokal Arteri 1.000 5.000 7.000 Sekunder 0.200 1.000 4.000 Lokal 0.143 0.250 1.000 Jumlah 1.343 6.250 12.000 Tabel 10. Normalisasi Subkriteria Arteri Sekunder Lokal Arteri 0.745 0.800 0.583 2.128 Sekunder 0.149 0.160 0.333 0.642 Lokal 0.106 0.040 0.083 0.230 Jumlah 1.000 1.000 1.000 3.000 Tabel 11. Bobot Subkriteria Subkriteria Bobot Prioritas Perkalian Arteri 0.709 1 9.221 0.077 Sekunder 0.214 0.302 1.113 0.192 Lokal 0.077 0.108 0.107 0.718 Jumlah 1.000 1.410 10.441 0.987 Penjelasan: Jumlah masing-masing baris tabel normalisasi Bobot = jumlah subkriteria) Prioritas = nilai bobot / bobot tertinggi Perkalian = jumlah masing-masing baris tabel matriks perbandingan * nilai bobot bobot / perkalian Tabel 12. Rasio Konsistensi max 0.329 CI -1.335 RI 3 0.58 CR -2.303 n (jumlah subkriteria) = 3 Lamda Maks = Jumlah / n Consistency Indeks (CI) = (Lamda Maks n) / (n 1) CR = CI / IR 3.2. Penilaian AHP

204 Pada bagian ini, admin dapat melakukan input atau mengubah nilai perbandingan kriteria. Berikut ini adalah sebagian tampilan dari form input perbandingan nilai kriteria: Data pembobotan kriteria didapatkan dari hasil perhitungan pada tabel analisa perhitungan dari gambar 5 dan 6. Berikut ini tampilan dari data kriteria: Gambar 7. Data Kriteria Gambar 4. Form Input Nilai Kriteria Setelah admin mengisi nilai perbandingan kriteria, selanjutnya klik menu tabel analisa kriteria. Maka akan tampil tabel perhitungan analisa kriteria dan hasil pembobotan akan ter-update langsung kedalam database. Gambar 5 dan 6 merupakan tampilan dari tabel perhitungan: Pada analisa subkriteria terdapat input-an yang diisi dengan nilai untuk mengubah nilai subkriteria itu sendiri. Tampilan dari analisa subkriteria dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 5. Tabel Perhitungan Nilai Kriteria Gambar 8. Analisa Subkriteria Setelah mengubah nilai data subkriteria maka selanjutnya klik tabel untuk menghitung matriks perhitungan dan bobot subkriteria akan langsung ter-update kedalam database. Berikut ini tampilan dari tabel perhitungan subkriteria: Gambar 6. Tabel Perhitungan Bobot Kriteria

205 input survei. Berikut ini tampilan dari form input survei: Gambar 9. Tabel Perhitungan Subkriteria 3.3. Langkah Penilaian Keputusan Untuk mengajukan usulan perbaikan jalan, user harus mengisi halaman data usulan jalan supaya dapat dilakukan survei dan dianalisa. Tampilan form input pengajuan usulan jalan: Gambar 11. Form Input Survei Setelah melakukan survei dan mendapatkan data hasil survei maka selanjutnya seksi teknik kebinamargaan dapat mengisi analisa data koefisien skala prioritas. Berikut ini tampilan dari form input analisa data koefisien: Gambar 12. Form Input Analisa Gambar 10. Form Input Usulan Setelah terdapat data usulan jalan, maka seksi teknik kebinamargaan dapat melakukan survei, kemudian mengisi form Seksi program dapat melihat data hasil survei dan analisa survei setelah seksi teknik kebinamargaan melakukan input survei dan input analisa data usulan jalan. Kemudian seksi program dapat mengkonfirmasi dan menentukan apakah jalan tersebut layak untuk diperbaiki atau belum layak untuk diperbaiki. Apabila sudah ditentukan keputusan layak atau tidaknya, selanjutnya seksi program dapat mengisi form keputusan dan data akan langsung melakukan update ke dalam basis data.

206 Berikut ini tampilan dari detail hasil survei dan form input keputusan: Gambar 15. Laporan Survei Gambar 13. Form Input Keputusan Aplikasi prioritas perbaikan jalan ini juga terdapat laporan berbentuk pdf dan dapat dicetak oleh seksi program. Didalam laporan analisa diurutkan berdasarkan nilai terbesar dan pada laporan survei juga diurutkan berdasarkan urutan prioritas. Berikut ini tampilan dari laporan analisa, laporan survei dan laporan usulan jalan: Gambar 16. Laporan Usulan Gambar 14. Laporan Analisa 4. Kesimpulan Sistem informasi untuk menunjang suatu keputusan dalam menentukan prioritas perbaikan jalan dengan cara mengembangkan sebuah sistem berbasis web serta pemanfaatan internet sebagai jaringan komunikasi yang dapat mempercepat dan mempermudah proses penyampaian dan penerimaan laporan. Sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja pengelolaan dalam menentukan prioritas suatu kegiatan perbaikan jalan. Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan, yaitu: 1. Tersedianya suatu sistem penunjang keputusan berbasis website dalam menentukan prioritas penanganan perbaikan jalan, juga dengan adanya sistem ini dapat mengatasi keterlambatan pengerjaan.

207 2. Memudahkan pihak Dinas Bina Marga untuk pengolahan, penyimpanan data secara terkomputerisasi dengan adanya dukungan database, mengurangi penggunaan kertas atau paperless dan memudahkan dalam pembuatan laporan. 3. Adanya penerapan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) pada sistem yang dibangun, digunakan sebagai informasi yang dapat menunjang proses pengambilan kebijakan atau keputusan oleh pihak yang berwenang dalam menentukan prioritas penanganan perbaikan jalan. Seminar Nasional Informatika 2009 ISSN: 1979-2328, 80-84. Syawal, A. (2013). Perbandingan Skala Prioritas Penanganan di Kabupaten Bengkayang Antara Metode AHP Dengan Metode Bina Marga. Jurnal Teknik Sipil UNTAN Vol. 13 No. 2, 429-440. Saran Beberapa saran yang mungkin dapat membantu untuk mendukung pengembangan lebih lanjut ke arah yang akan datang dalam menentukan prioritas perbaikan jalan dari sistem dan program yang diusulkan, adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan selanjutnya dapat menerapkan sistem berbasis mobile web agar memudahkan pengaksesan website. 2. Menambah fitur untuk monitoring perbaikan jalan sehingga memudahkan pengontrolan kondisi jalan dalam kegiatan perbaikan jalan. 3. Menerapkan metode SPK yang lain pada website prioritas perbaikan jalan. Referensi Ferdiansyah, N., Harliana, & Bachri, O. S. (2015). Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Prioritas Perbaikan Di Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon Dengan Metode Topsis. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia. ISSN 2302-3805, 163-167. Kirom, D. N., Bilfaqih, Y., & Effendie, R. (2012). Sistem Informasi Manajemen Beasiswa ITS Berbasis Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Analytical Hierarchy Process. Jurnal Teknik ITS Vol. 1, No. 1. Padmowati, R. d. (2009). Pengukuran Index Konsistensi Dalam Proses Pengambilan Keputusan Menggunakan Metode AHP.