Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 3 ISSN

Penerapan Teknik Pembelajaran Probing -Prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Peningkatan Hasil Belajar IPA-Fisika Melalui Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thingking pada Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Biromaru

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PREDICT- OBSERVE-EXPLAIN-WRITE (POEW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 11 PALU

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

Penggunaan Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas X B di SMA Negeri 1 Gumbasa

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

Penyajian Fenomena Kontekstual Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Kalor Pada Siswa Kelas X B SMA Negeri 1 Marawola

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN : Model, SETS, Listrik Statis, Hasil Belajar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Guslan, Yusuf Kendek Paluin, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup di Kelas III SDN Ponding-Ponding

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas IV SD Negeri Sibea

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penerapan Experiential Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SD Inpres Biromaru Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Penggunaan Metode Inquiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 2 Bora

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Dewilis Setianingsih, Achmad Ramadhan, dan Yusdin Gagaramusu

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tou Kabupaten Banggai

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAMELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Tentang Letak Suatu Tempat Dengan Media Gambar Di Kelas 1 Sekolah Dasar Kecil (SDK) Ogomojolo

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 3 ISSN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Fisika Melalui Pendekatan Kontekstual Berbantuan Jigsaw Puzzle Competition pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Biromaru Ratniati, Kamaluddin, Marungkil Pasaribu Email: eccaquu@gmail.com Prodi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA, Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta KM. 9 Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu Sulawesi Tengah Abstrak - Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA fisika siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Biromaru. Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Fisika. Alternatif pemecahan masalah adalah menerapkan pendekatan Kontekstual Berbantuan Jigsaw Puzzle Competition. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Biromaru, dengan jumlah siswa 25 orang. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan materi pokok besaran dan pengukuran. Setiap siklus meliputi 4 tahap: (i) perencanaan (ii) pelaksanaan tindakan (iii) observasi (iv) refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan Kontekstual Berbantuan Jigsaw Puzzle Competition dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Biromaru. Hasil belajar siklus I diperoleh nilai ketuntasan belajar klasikal sebesar 72,00% dan daya serap klasikal sebesar 75,66%. Sedangkan pada siklus II diperoleh nilai ketuntasan belajar klasikal sebesar 88,00% dan daya serap klasikal sebesar 84,14% yang artinya sudah melebihi standar ketuntasan belajar siswa. Untuk hasil observasi aktifitas siswa dan guru pada siklus I berada pada kategori cukup, sedangkan pada siklus II observasi aktivitas siswa dan guru berada pada kategori baik dan sangat Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN Belajar pada hakikatnya adalah interaksi terhadap semua situsi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang di arahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu [1]. Pelaksanaan pembelajaran fisika masih sering dilaksanakan dengan menggunakan metode konvensional. Kegiatan pembelajaran dengan metode ceramah cenderung monoton berupa transfer pengetahuan dari guru ke siswa yang tidak terlalu menarik perhatian belajar siswa meskipun ada kesempatan bagi siswa untuk bertanya. Berdasarkan hasil observasi pada SMP Negeri 2 Biromaru di kelas VIIB pada pelajaran fisika masih ada sejumlah siswa yang kurang fokus dalam kegiatan pembelajaran dan sering mengalihkan perhatiannya pada hal-hal lain. Akibatnya hasil belajar fisika siswa juga kurang memuaskan. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari guru mata pelajaran fisika kelas VII, bahwa nilai rata-rata Ipa fisika siswa kelas VII semester ganjil tahun 2011/2012 masih dibawah standar ketuntasan minimun salah satunya adalah kelas VIIB yaitu (65,50) berjumlah 13 orang dari 20 siswa atau sekitar 65,00%. Sedangkan jumlah siswa yang nilainya sudah berada di atas standar rata-rata berjumlah 7 orang atau sekitar 35,00%. Jika dilihat dari perbandingan persentase ketuntasan siswa di kelas tersebut masih tergolong rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut di atas diterapkan pendekatan kontekstual berbantuan jigsaw puzzle competition. Pendekatan kontekstual dipilih sebab pendekatan ini lebih relevan digunakan untuk membantu siswa memahami fisika. Pendekatan kontekstual peran guru sebagai fasilitator yang menghubungkan pengetahuan siswa dengan kehidupannya. Pendekatan kontekstual melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yaitu kontruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian yang sebenarnya [2]. 39

Salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran fisika adalah dengan permainan, dalam pembelajaran ini guru mengajak siswa belajar fisika melalui permainan yang mereka sukai. Salah satu jenis permainan yang dapat dilakukan dalam pembelajaran adalah permainan jigsaw puzzle. Dalam hal ini jigsaw puzzle yang dimaksud yakni puzzle yang berupa bebrapa pertanyaan untuk dijawab kemudian dari jawaban itu diambil huruf-huruf pertama untuk dirangkai menjadi sebuah kata yang merupakan jawaban pertanyaan paling akhir. Penerpan permainan jigsaw puzzle dalam pembelajaran fisika berbasis kontekstual untuk materi besaran dan pengukuran diharapkan dapat membantu siswa untuk berpikir secara kreatif dan aktif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa [3]. Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah dengan penerapan pendekatan kontekstual berbantuan jigsaw puzzle competition dapat meningkatkan hasil belajar Ipa fisika pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 2 Biromaru. II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus melalui tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tahapan penelitian ini diadopsi dari alur PTK model Kurt Lewin yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc.Taggart [2]. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Biromaru yang terdaftar pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 orang siswa yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Metode pengumpulan data pada penelitian ini, meliputi beberapa cara yaitu, observasi menggunakan lembar observasi dan tes hasil belajar. Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah aktivitas guru, aktivitas siswa, afektif siswa, psikomotor siswa, serta hasil belajar siswa. Analisa data terbagi menjadi dua kelompok yaitu analisa data kuantitatif dan data kualitatif [4]. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil analisis penilaian observasi aktivitas guru siklus I dan siklus II dapat dilihat pada table 1. Tabel 1 Hasil observasi aktivitas guru siklus I dan siklus II Siklus Pertemuan Aktivitas Guru (%) Pertama 75.00 Cukup Kedua 80.77 Baik Pertama 90.38 Sangat Baik Kedua 98,07 Sangat Baik Tabel 1 dapat diketahui bahwa persentase aktivitas guru siklus I pada pertemuan pertama berada pada kategori cukup sedangkan pada pertemuan kedua berada pada kategori Pada siklus II persentase nilai rata-rata aktivitas guru pada pertemuan pertama dan kedua berada pada kategori sangat Data hasil analisis penilaian observasi aktivitas siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Hasil observasi aktivitas siswa siklus I dan siklus II Siklus Pertemuan Aktivitas Pertama 67,31 Kurang Kedua 75,00 Cukup Pertama 80,76 Baik Kedua 90,38 Sangat Baik Tabel 2 dapat diketahui bahwa persentase nilai rata-rata aktivitas siswa siklus I pada pertemuan pertama berada pada kategori kurang sedangkan pada pertemuan kedua berada pada kategori cukup. Pada siklus II persentase nilai rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan pertama berada pada katgori baik sedangkan pada pertemuan kedua berada pada kategori sangat Data hasil analisis penilaian afektif siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Hasil analisis afektif siswa siklus I dan siklus II Siklus Pertemuan Afektif Pertama 77,75 Cukup Kedua 80,5 Baik Pertama 85,25 Baik Kedua 90,00 Sangat Baik Tabel 3 dapat diketahui bahwa persentase nilai rata-rata afektif siswa siklus I pada pertemuan pertama dan kedua berada pada kategori Pada siklus II persentase nilai rata-rata afektif siswa pada pertemuan pertama berada pada katgori baik sedangkan pada pertemuan kedua berada pada kategori sangat

Data hasil analisis penilaian psikomotorik siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Hasil analisis psikomotor siswa siklus I dan siklus II Siklus Pertemuan Afektif Pertama 71,20 Cukup Kedua 74, Cukup Pertama 77,20 Cukup Kedua 82,00 Baik Tabel 4 dapat diketahui bahwa persentase nilai rata-rata psikomotorik siswa siklus I pada pertemuan pertama dan kedua berada pada kategori cukup. Pada siklus II persentase nilai rata-rata psikomotorik siswa pada pertemuan pertama berada pada katgori cukup sedangkan pada pertemuan kedua berada pada kategori Data hasil belajar siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5 Hasil belajar siswa siklus I dan siklus II No. Aspek Perolehan Hasil Suklus I Siklus II 1. Skor maksimal 35 28 2. Skor tertinggi 33 28 3. Banyak siswa yang memperoleh skor tertinggi 2 orang 3 orang 4. Skor terendah 17 17 5. Banyak siswa yang memperoleh skor terendah 1 orang 1 orang 6. Skor Rata-rata siswa 26,48 12,6 7. Banyaknya siswa yang 18 22 tuntas orang orang 8. Banyaknya siswa yang tidak tuntas 7 orang 3 orang 9. Persentase daya serap 75,66 84,14 klasikal % % 10. Persentase ketuntasan 72,00 88,00 belajar klasikal % % Berdasarkan analisa tes hasil belajar yang dilakukan pada siklus I, diketahui bahwa hasil belajar fisika siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Biromaru sudah cukup baik, hanya ada 7 siswa dari 25 siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan individu sedangkan ketuntasan belajar klasikal (KBK) siswa mencapai 72,00% dan daya serap klasikal (DSK) siswa mencapai 75,66%, akan tetapi hasil ini belum memenuhi standar ketuntasan belajar klasikal dan daya serap klasikal yang dipersyaratkan yaitu 80%. Dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa diketahui bahwa tidak tuntasnya hasil belajar siswa ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : guru masih kurang dalam meningkatkan kedisiplinan siswa sehingga masih ada siswa yang sibuk dengan kegiatan yang tidak berhubungan dengan materi yang akan diajarkan. Guru kurang maksimal dalam menerangkan kembali semua materi yang disajikan saat itu, dalam hal ini guru kurang maksimal dalam meminta siswa untuk mencatat materi-materi penting yang disampaikan oleh guru dan kurang menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. Guru kurang maksimal dalam memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran, dalam hal ini kurang memancing siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa kurang menyimak dan memberikan tanggapan atas motivasi dan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Guru kurang memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi kelompok yang tampil sehingga siswa kurang maksimal dalam menjawab pertanyaan dari kelompok yang lain dan kurang memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya. Guru kurang teliti melihat kemampuan siswa sehingga materi yang dijelaskan kurang dipahami oleh siswa dengan baik dan belum bisa menghubungkan antara materi yang dipelajarinya dengan kehidupan nyata mereka. Guru kurang memperhatikan semua siswa dalam menjawab dan menyelesaikan kuis jigsaw puzzle sehingga masih ada kelompok yang menyelesaikan kuis tersebut tidak tepat waktu yang telah ditetapkan. Guru kurang maksimal membimbing siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari, dalam hal ini kurang mangarahkan siswa untuk membuat kesimpulan sehingga siswa kurang mampu menyampaikan kesimpulan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kurang menyimak kesimpulan akhir dari guru. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil analisis aktivitas guru masih berada pada kategori cukup dan sangat baik dan aktivitas siswa berada pada kategori cukup dan hasil ini dapat digambarkan seperti gbr 1. 41

100 80 60 20 0 77.86 71.15 Siklus I 94.23 85.57 Siklus II Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Gbr 1. Grafik Aktivitas Guru dan aktivitas siswa Hasil penilaian afektivitas siswa dan psikomotorik juga diketahui bahwa masih ada beberapa kekurangan yaitu siswa kurang memperhatikan dan menaggapi motivasi serta menyimak materi yang disampaikan oleh guru, kurang maksimal mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya kepada kelompok lain, masih ada siswa yang kurang bekerja sama dengan teman kelompok, siswa kurang menyimak kesimpulan yang dikemukakan oleh guru, dan siswa kurang mampu menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Dalam hal ini siswa masih kurang dalam tanggung jawab dan perhatian mengikuti pelajaran serta bekerja sama dengan kelompok. Hasil belajar afektif siswa dapat ditingkatkan melalui kegiatan pembelajaran fisika kontekstual dengan bantuan kegiatan jigsaw puzzle competition. Ini menunjukkan bahwa suatu kegiatan yang dirancang oleh guru dalam suatu kegiatan pembelajaran di kelas ternyata mempunyai efek yang besar terhadap aspek afektif siswa. Peningkatan yang lain terjadi pada aspek perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran. Untuk aspek-aspek yang lain seperti kehadiran dikelas terjadi peningkatan yang sangat Aspek-aspek psikomotorik yang diamati dalam hal ini masih ada siswa yang belum mencatat hasil demonstrasi, siswa masih kurang bertanya tentang hal-hal yang belum mereka pahami, dan pada evaluasi menyusun dan menjawab jigsaw puzzle siswa belum menyelesaikan soal tepat pada waktunya serta belum sepenuhnya mampu menerapkan konsep yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Setelah pertemuan kedua mengalami peningkatan, antara lain meliputi aspek keaktifan bertanya dan kemampuan psikomotorik dalam pelaksanaan kegiatan jigsaw puzzle competition. Hal ini menunjukkan semakin besarnya keingintahuan siswa dan juga semangat siswa yang bagus untuk mengikuti kegiatan jigsaw puzzle competition yang dimungkinkan karena siswa merasa senang belajar fisika dengan cara yang berbeda. Kemampuan siswa dalam kegiatan jigsaw puzzle competition meningkat. Hal ini terlihat dari kemampuan siswa menyusun puzzle yang lebih baik pada siklus II yang menunjukkan bahwa siswa telah belajar dari pengalaman pada siklus sebelumnya. Pada siklus I masih banyak siswa yang kerepotan dalam menyusun jigsaw puzzle. Hasil belajar psikomotorik siswa aspek penerapan konsep pada permainan jigsaw puzzle competition untuk siklus II mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa sudah bisa menerapkan kontekstual teaching and learning dalam pembelajaran fisika mereka. Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus I. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berjalan lancar sesuai dengan rencana. Sehingga siswa terlihat lebih aktif melakukan pembelajaran. Pada siklus II, guru berusaha meminimalisir beberapa penyebab yang mengakibatkan hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan kuantitatif dan kualitatif, agar bisa meningkat dan bisa memenuhi standar tersebut. Beberapa usaha yang dilakukan guru adalah guru lebih memperhatikan kemampuan siswa dalam menerima materi dan apabila siswa belum memahami materi maka guru mengulang menjelaskannya. Guru lebih mendisiplinkan siswa. Memberi motivasi dan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Lebih meningkatkan bimbingan dan kontrol atas kerja sama siswa dalam kegiatan kelompok. Guru lebih berusaha bersikap adil untuk memberikan perhatian yang sama tanpa membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan rendah. Berdasarkan analisa tes hasil yang dilakukan pada siklus I, diketahui bahwa hasil belajar fisika siswa kelas VIIB SMP Negeri 2 Biromaru sudah cukup baik, hanya ada 7 siswa dari 25 siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan individu (65%) sedangkan ketuntasan belajar klasikal (KBK) siswa mencapai 72,00% dan daya serap klasikal (DSK) siswa mencapai 75,66%, akan tetapi hasil ini belum memenuhi standar ketuntasan belajar klasikal dan daya serap klasikal yang dipersyaratkan yaitu 80%. Berdasarkan analisis tes hasil belajar siklus II, diketahui bahwa hasil belajar siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan kuantitatif dengan ketuntasan belajar klasikal (KBK) siswa mencapai 88,00% dan daya serap klasikal 42

(DSK) siswa mencapai 84,14% serta hanya ada 3 siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan individu. Dari hasil analisis kualitatif, diketahui bahwa peran siswa yang sesuai dengan skenario pembelajaran dalam kegiatan belaja-mengajar telah terarah dengan Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis lembar observasi aktivitas guru meningkat yaitu pada kategori cukup menjadi sangat baik dan siswa yang meningkat yaitu pada kategori cukup menjadi baik, selain itu penilaian afektivitas individu dan psikomotor yang juga mengalami peningkatan yaitu berada pada kategori cukup dan baik, serta proses pembelajaran yang tidak didominasi oleh siswa yang pintar saja. Hasil yang diperoleh pada siklus II dapat meningkat dan lebih baik dari siklus I karena faktor-faktor penyebab kekurangan pada siklus I dapat diminimalisir. Peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada Gbr 2. Biromaru. Untuk hasil belajar siklus I diperoleh nilai ketuntasan belajar klasikal sebesar 72,00% dan daya serap klasikal 75,66%. Sedangkan pada siklus II diperoleh nilai ketuntasan belajar klasikal sebesar 88,00% dan daya serap klasikal 84,14% yang artinya sudah melewati standar ketuntasan klasikal siswa yang dipersyaratkan. Untuk hasil observasi aktivitas siswa dan guru pada siklus I berada pada kategori cukup, sedangkan pada siklus II berada pada kategori baik dan sangat DAFTAR PUSTAKA [1] Sudjana, N. (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. [2] Depdiknas. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional [3] Suprarno, P. (2007). Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivistik dan Menyenangkan. Yogyakarta : Penerbit Universitas Sanata Dharma. 100 80 60 20 0 72 75.66 88 84.43 Siklus I Siklus II Ketuntasan Belajar Klasikal Daya Serap Klasikal Gbr. 2. Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II [4] Tim Penyusun. 2013. Pedoman Penyusunan dan Penilaian Karya Ilmiah. Palu: FKIP UNTAD. Berdasarkan Gbr. 2. diketahui bahwa peningkatan Daya Serap Klasikal dan Ketuntasan Belajar Klasikal dari siklus I ke siklus II sebesar 10,39% dan 18,18%. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran kontekstual berbantuan jigsaw puzzle competition dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas VIIB SMP Negeri 2 Biromaru. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan kontekstual berbantuan jigsaw puzzle competition dapat meningkatkan hasil belajar IPA fisika pada siswa kelas VII B SMP Negeri 2 43