B. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran 2. Isi (materi pembelajaran) a. Pengertian Tema

dokumen-dokumen yang mirip
Heny Djoehaeni, Juli 09

Pengertian. Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

KURIKULUM Pengertian Fungsi Dan Tujuan Ruang Lingkup

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat. Pendidikan anak

PEMBELAJARAN TEMA. Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan indvidu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak didik dikaruniai potensi kreatif sejak lahir. Hal ini dapat dilihat

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini sangat perlu, hal ini dikarenakan pada usia itu

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai pendidikan yang. diselenggarakan sebelum pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam


I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB III METODE PENELITIAN

Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik selama mengikuti pendidikan anak usia dini.

TINJAUAN MATA KULIAH...

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

meliputi 1. Bidang Pengembangan Pembiasaan 2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah

SILABUS TEMATIK KELAS I

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan orang lain baik yang lebih muda usianya, teman sebaya. Kanak-kanak kelompok B antara 5 6 tahun.

Dalam pengembangan kegiatan pembelajaran perlu dibuat sebuah perencanaan yang disebut silabus.

Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode merupakan cara yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Setiap guru

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

PROGRAM PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK. Disusun oleh : Rita Mariyana, M.Pd, dkk.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

Penyusun DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. implementasi hasil pelatihan berbasis kompetensi bagi pendidik PAUD tingkat

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SD. Dr. Hj. Nunuy Nurjanah, M.Pd.

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelas Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. eksperimen guru hanya menjelaskan dengan metode tanya jawab. Dengan. sehingga dia hanya terbengong-bengong di dalam kelas.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, orang lain, dan lingkungan anak dalam dunia bermain.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. dapat menunjukkan bakat di lingkungan masyarakat. Pendidikan diarahkan

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fifit Triana Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Simpulan hasil penelitian model pembelajaran proyek berbasis lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. prasekolah yang ada di jalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Rentangan

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SAINS ANAK di RA PERWANIDA WONOSOBO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

IMPLEMENTASI MUATAN KARAKTER MELALUI BELAJAR DAN BERMAIN DI TK

BAB I PENDAHULUAN. Kanak- kanak. TK adalah tempat anak belajar, anak berkembang lewat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ayu Nurmalasari, 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

ASPEK KUNCI PERKEMBANGAN ANAK UNTUK ANAK USIA 3-5 TAHUN

SILABUS TEMATIK KELAS I

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bagi anak usia prasekolah. Sekurang-kurangnya ada tiga alasan utama. yang mendukung pentingnya pendidikan prasekolah.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak-anak usia dini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Kondisi Awal Keterampilan Sosial Anak Kelompok A2 di TK Kemala

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan didalam kelas (Classroom Action research) atau biasa juga

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UNP Kediri.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Juwita Mega Ningsih, 2015 Meningkatkan Kreativitas Menari Anak D engan Menggunakan Properti Tari

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan adalah usaha sadar dan

Transkripsi:

B. Komponen-Komponen Perencanaan Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran merupakan komponen yang pertama dalam perencanaan pembelajaran. Tujuan mengawali komponen yang lainnya. Mengapa tujuan perlu ditetapkan terlebih dahulu.? Apakah suatu kegiatan bisa tercapai apabila tidak jelas kemana arahnya? Dalam merencanakan pembelajaran tujuan harus jelas, karena dengan tujuan yang jelas guru dapat memproyeksikan hasil belajar yang harus dicapai anak setelah ia belajar. Menurut Robert Mager dalam Masitoh (2005) Jika kita tidak memilki gagasan yang jelas tentang tujuan apa yang harus dicapai oleh anak, maka kita tidak akan dapat membuat perencanaan yang baik untuknya. Suatu perencanan pembelajaran harus dimulai dengan tujuan yang jelas. Tujuan pembelajaran dapat dijabarkan dari tujuan- tujuan di atasnya. Yaitu sumbernya tujuan pendidikan, tujuan lembaga contohnya tujuan Taman Kanak Kanak, tujuan bidang pengembangan kalau di TK, tujuan umum,yang kemudian dijabarkan kedalam tujuan yang lebih khusus yang biasa dikenal dengan TIK (Tujuan Instruksional Khusus) Tujuan pembelajaran khusus biasanya dirumuskan oleh guru. Untuk Taman Kanak-Kanak, tujuan pembelajaran khusus ini disebutnya kemampuan. Karena kemampuan atau tujuan khusus ini dirumuskan oleh guru, maka Anda harus memahami bagaimana cara merumuskan kemapuan atau tujuan pembelajaran khusus. Rumusan tujuan khusus harus menggunakan kata kerja yang operasional, dapat diukur dan harus dapat diamati. Contoh menyebutkan, menunjukkan, meronce,menghitung dsbnya.. 2. Isi (materi pembelajaran) Materi pelajaran pada intinya merupakan pesan yang harus disampaikan kepada siswa. Atau dengan kata lain disebut sebagai bahan belajar. Bahan yang akan diajarkan harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pembelajaran di TK tidak menyajikan bidang studi akan tetapi materi disajikan kedalam tema-tema belajar. Melalui tema akan memudahkan anak membangun konsep tentang benda atau peristiwa yang ada di lingkungan anak. Tema-tema yang disajikan dimulai dari hal-hal yang ada di lingkungan anak dan telah dikenal anak. Contoh tema Aku, Keluargaku, Pakaian dsb. Penyajian materi di Taman Kanak-kanak berpusat pada tema tetapi disajikan secara terpadu dengan mengintegrasikan seluruh aspek perkembangan anak mencakup perkembangan kognitif, bahasa, sosial, emosi fisik dan motorik.tema-tema tersebut telah ditetapkan dalam kurikulum, tetapi guru boleh memilih tema sesuai dengan kebutuhannya., tetapi guru boleh saja memilih tema yang sesuai dengan kebutuhan, peristiwa yang terjadi di lingkungan anak atau hal-hal yang menarik minat anak. a. Pengertian Tema Tema merupakan alat atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep kepada peserta didik secara utuh. Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa peserta didik dan membuat pembelajaran lebih bermakna. Penggunaan tema dimaksudkan agar peserta didik mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.

b. Prinsip Penentuan Tema Penentuan tema hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut. Kedekatan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema yang terdekat dengan kehidupan peserta didik kepada tema yang semakin jauh dari kehidupan mereka. Kesederhanaan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang sederhana kepada tema-tema yang lebih rumit bagi peserta didik. Kemenarikan, artinya tema hendaknya dipilih mulai dari tema-tema yang menarik minat peserta didi kepada tema-tema yang kurang menarik. Kesesuaian, artinya tema disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di ingkungan setempat. c. Langkah Penentuan Tema Pada awa tahun pelajaran, TK menentukan tema yang akan dibahas dalam satu tahun sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan setempat. Beberapa dalam menentukan tema : 1. Mengidentifikasi tema yang sesuai dengan hasil belajar dan indikator dalam kurikulum. 2. Menata dan mengurutkan tema berdasarkan prinsip-prinsip pemilihan tema. 3. Menjabarkan tema ke dalam sub-sub tema agar cakupan tema ebih terurai. 4. Memilih sub tema yang sesuai. d. Tema yang digunakan di taman kanak-kanak 1. Diri Sendiri 2. Lingkunganku 3. Kebutuhanku 4. Binatang 5. Tanaman 6. Rekreasi 7. Pekerjaan 8. Air, Udara, dan Api 9. Alat Komunikasi 10. Tanah Airku 11. Alam Semesta Tema-tema di atas merupakan contoh dan dapat dibuat tema lain atau dikembangkan berdasarkan kondisi daerah dan kemampuan masing-masing TK sesuai dengan prinsip-prinsip penentuan tema, demikian pula dalam penentuan perkiraan waktu untuk setiap tema.

Selain tema-tema tersebut di atas, apabila terjadi peristiwa atau kejadian di sekitar anak (Taman Kanak-kanak) pada saat pembelajaran berlangsung hendaknya dimasukkan dalam pembelajaran walaupun tidak sesuai dengan tema yang dipilih pada hari itu. 3. Kegiatan Pembelajaran (Kegiatan Belajar Mengajar) Dalam merancang kegiatan pembelajaran guru harus mengidentifikasi apa yang akan dipelajari oleh setiap anak dan bagaimana mempelajarinya. Komponen dalam kegiatan pembelajaran menggambarkan proyeksi kegiatan yang harus dilakukan anak dan kegiatan apa yang dilakukan guru dalam memfasilitasi belajar anak. Kegiatan belajar yang dirancang oleh guru harus relevan dengan tujuan atau kemampuan yang harus dicapai anak setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran. Rancangan kegiatan belajar untuk anak Taman Kanak-Kanak harus sesuai dengan karakteristik kebutuhan anak, karakteristik belajar anak dan karakteristik perkembangan anak. Dalam merancang kegiatan belajar, kegiatan harus dirumuskan secara jelas dan rinci. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan kegiatan belajar mengajar dapat dicermati sebagai berikut: Kegiatan harus berorientasi pada tujuan atau untuk Taman Kanak-Kanak harus bererorientasi pada kemampuan anak. Contoh: Kemampuan yang harus dicapai anak adalah, melalui praktik langsung bermain musik, anak dapat berekspresi dan berkreasi secara bebas dan terarah. Kegiatan yang akan dilakukan anak adalah bermain musik dengan alat musik sederhana. Kegiatan pembelajaran harus berorientasi pada perkembangan. Di Taman Kanak- Kanak bukan hanya belajar, tetapi bagaimana anak berkembang dan belajar. Ketika anak belajar, aspek perkembangannya harus pula berkembang secara optimal. Kegiatan pembelajaran harus berorientasi pada kegiatan yang integrated yang berpusat pada tema. Contoh: dalam tema ramadhan kegiatan anak menyeluruh dimulai dari kegiatan membaca do a, bernyanyi, tanya jawab, praktik langsung membuat kolase, bermain bebas, bermain alat musik, menggambar, menggunting dan menempel. Kegiatan pembelajaran harus berorientasi bermain mungkin. Bermain merupakan wahana belajar bagi anak. Hal ini dapat dipertimbangkan dalam menetapkan kegiatan bermain,karena bermain untuk anak sangat bervariasi bermain bebas, bermain kreatif, bermain soliter, bermain dalam kelompok, bermain di luar ruangan (out door playing), bermain di dalam ruangan (in door playing). Kegiatan pembelajaran menggambarkan pembelajaran yang berpusat pada anak karena dalam belajar sebenarnya anak membangun pengetahuannya sendiri melalui interaksi langsung dengan objek-objek nyata atau melalui pengalaman langsung on( hands on experience) Kegiatan pembelajaran harus menggambarkan kegiatan yang menyenangkan karena kegiatan belajar bagi anak TK adalah belajar yang menyenangkan

Walaupun penetapan kegiatan berorientasi pada anak, kegiatan harus. memungkinkan bagaimana guru dapat membantu anak belajar. Contohnya: dalam eksplorasi, komunikasi penyelidikan dan sebagainya. A. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru untuk membelajarkan anak agar mencapai kompetensi yang ditetapkan Metode-metode yang bisa digunakan adalah: a. Metode Bercerita Metode bercerita adalah cara bertutur kata dan penyampaian cerita atau memberikan penjelasan kepada anak secara lisan b. Metode Bercakap-cakap Merupakan kegiatan bercakap-cakap atau bertanya jawab antara anak dengan guru atau antara anak dengan anak lainnnya. Bercakap-cakap dilaksanakan dalam bentuk: bercakap-cakap bebas, bercakap-cakap menurut tema dan bercakap-cakap berdasarkan gambar seri c. Metode Tanya jawab Metode ini dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada anak. Metode ini digunakan untuk: 1. Mengetahui pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki anak 2. Memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya 3. Mendorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapat. d. Metode Karya Wisata Metode Karya Wisata dilakukan dengan mengajak anak mengunjungi objek-objek yang sesuai dengan tema. e. Metode Demonstrasi Metode Demonstrasi dilakukan dengan cara mempertunjukkan atau memperagakan suatu cara atau suatu keterampilan. Tujuannya agar anak memahami dan dapat melakukannya dengan benar, misalnya mengupas buah, memotong rumput, menggosok gigi, mencuci tangan dan lain-lain. f. Metode Sosiodrama atau Bermain Peran Metode Sosiodrama adalah cara memberikan pengalaman kepada anak melalui bermain peran, yakni anak diminta memainkan peran tertentu dalam suatu permainan peran. Misalnya berperan sebagai tukang sayur dalam kegiatan berjualan. g. Metode Eksperimen Metode Eksperimen adalah cara memberikan pengalaman kepada anak dimana anak memberikan perlakuan terhadap sesuatu dan mengamati akibatnya. Misalnya, meniup balon, dan mencampur warna. h. Metode Proyek Metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari sebagai bahan pembahasan melalui berbagai kegiatan B. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah pola yang digunakan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam rangka membantu anak mencapai hasil belajar tertentu. Model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru adalah: a. Model Pembelajaran Kelompok Dalam model ini anak melakukan kegiatan secara kelompok. Pada umumnya guru membagi anak kedalam 3-4 kelompok kemudian setiap kelompok melakukan kegiatan yang berbeda mengacu kepada kemampuan yang akan dicapai serta kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari itu sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya, anak akan mengikuti 3 atau empat kegiatan yang disediakan secara bergiliran. b. Model Pembelajaran Berdasarkan Minat. Dalam model ini anak melaksanakan kegiatan berdasarkan minat dan kemampuannya. Kegiatan dilakukan di pusat minat/area yang terdapat di kelas. Setiap area akan menyajikan kegiatan yang bervariasi sesuai dengan kemampuan da kegiatan yang telah disusun sebelumnya. Setiap anak bebas memilih area sesuai dengan minatnya dan kegiatan dapat berlangsung tanpa ada keharusan bagi anak untuk mengunjungi atau mengikuti kegiatan di semua area jika anak tidak berminat. Karena area yang terdapat di kelas bisa terdiri dari 8-10 area maka model pembelajaran ini menawarkan kegiatan yang lebih variatif dan menarik untuk diikuti. C. Pengelolaan Pembelajaran a. Pengaturan Ruangan/Kelas Ruangan/kelas diatur sedemikian rupa, sehingga kegiatan pembelajaran dapat terlaksana seefisien mungkin. Dalam pengaturan ruangan ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: a. Susunan meja dan kursi anak bersifat fleksibel yang dapat berubah sewaktuwaktu b. Penyediaan alat bermain disesuaikan dengan tema c. Cukup ruang gerak d. Pencahayaan yang cukup e. Ventilasi udara yang memadai b. Pengorganisasian anak didik a. Kegiatan Klasikal Kegiatan klasikal artinya kegiatan yang dilakukan oleh seluruh anak didik dalam satu kelas dalam satu satuan waktu dengan kegiatan yang sama. Kegiatan klasikal umumnya dilaksanakan pada kegiatan pembukaan dan penutup. b. Kegiatan kelompok Kegiatan kelompok artinya dalam satu satuan waktu tertentu terdapat beberapa kelompok anak melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan kelompok hendaknya dipilih kegiatan yang diperkirakan dapat diselesaikan anak pada waktu bersamaan. Pada umumnya kegiatan kelompok digunakan untuk pengorganisasian anak pada saat kegiatan inti. c. Kegiatan individual

Kegiatan individual artinya setiap anak dimungkinkan untuk memilih kegiatan sesuai dengan minat dan kemampuan anak masing-masing. 3. Media dan Sumber Belajar Media dan sumber belajar, merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Media dan sumber belajar yang dipilih harus sesuai dengan kegiatan dan dapat memberikan pengalaman yang cocok bagi anak. Guru juga harus memutuskan bagaimana media dan sumber belajar tersebut disediakan dan bagaimana kegiatan diorganisasikan. Apakah anak dapat menggunakan media dan sumber belajar tersebut secara indvidual, kelompok atau klasikal. Apakah sumber belajar tersebut berupa objek-objek langsung atau benda-benda pengganti. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah sejauh mana sumber-sumber belajar dapat memberi dukungan terhadap proses belajar anak. Pemilihan media dan sumber belajar harus tetap mempertimbangkan karakteristik perkembangan dan karakteristik belajar anak. Untuk kelas-kelas yang berpusat pada anak media sudah ditata dalam setiap area. Contohnya: Area matematik, area membaca dan menulis, area balok, area memasak dan area-area lainnya. Dengan media dan sumber belajar anak dapat melakukan eksplorasi, observasi dan memungkinkan anak dapat melibatkan seluruh indranya seperti melihat, menyentuh, meraba, mencium, dan merasakan. 4. Evaluasi Evaluasi adalah suatu proses memilih, mengumpulkan dan menafsirkan informasi untuk membuat keputusan. Dalam perencanaan pembelajaran evaluasi dimaksudkan untuk mengukur apakah tujuan atau kemampuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai. Secara lebih luas tujuan mengevaluasi anak usia dini adalah: 1. Merencanakan pembelajaran individual dan kelompok, dan untuk berkomunikasi dengan orang tua. 2. Mengidentifikasi anak yang memerlukan bantuan atau layanan khusus 3. Mengevaluasi apakah program pendidikan anak usia dini sudah tercapai atau belum pelaksanaan evaluasi di TK memiliki kaitan erat dengan belajar dan mengajar. Evaluasi tidak semata-mata difokuskan pada hasil belajar anak, tetapi yang turut dievaluasi adalah aspek-aspek perkembangan anak. Karena itu sangat penting bagi guru untuk mengetahui dan memahami jenis evaluasi yang tepat bagi anak. Ada beberapa prinsip pelaksanaan penilaian pendidikan anak usia dini TK sebagai berikut: 1. Penilaian harus dikaitkan dengan kurikulum. 2. Hasil penilaian harus dimanfaatkan untuk kepentingan anak. 3. Penilaian harus mencakup seluruh aspek perkembangan anak (fisik, sosial, emosi, kognitif bahasa, motorik) 4. Penilaian melibatkan observasi yang teratur dan periodik dari anak dalam berbagai keadaan yang menggambarkan tingkah laku anak setiap saat. 5. Penilaian didasarkan pada prosedur yang menggambarkan kegiatan anak secara khusus

6. Penilaian menggunakan suatu alat dan prosedur yang tersusun seperti koleksi pekerjaan anak, catatan observasi yang sistematis wawancara dan rangkuman kegiatan secara individual maupun kelompok. 7. Penilaian harus mengakui perbedaan individual anak baik kemampuan maupun tipe belajarnya. 8. Penilaian harus mendukung hubungan orang tua dan anak dan tidak merusak 9. Kepercayaan orang tua. 10. penilaian adalah satu komponen yang essensi dari guru guru adalah penilai utama 11. Penilaian menunjukkan keunggulan dan kemampuan anak. 12. Penilaian adalah suatu proses kolaboratif yang melibatkan anak dan guru 13. Penilaian mendorong anak untuk berpartisipasi dalam menolong dirinya 14. Informasi tentang setiap perkembangan dan belajar anak dikumpulkan dan dicatat secara sistematis untuk merencanakan pembelajaran serta untuk berkomunikasi dengan orang tua. 15. Ada proses yang teratur untuk informasi yang dibagikan antara guru, orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak yang dapat memberikan informasi deskriptif yang bermakna. 16. Penilaian terhadap anak usi dini tersebut harus alami dan wajar. Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui: a. Pengamatan/observasi Pengamatan dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan sikap anak yang dilakukan denga mengamati tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus. b. Catatan anekdot (anecdotal record) Sedangkan pencatatan anekdot merupakan sekumpulan catatan tentang sikap dan perilaku anak dalam situasi tertentu, secara khusus (peristiwa yang terjadi secara insidental/tiba-tiba) c. Portofolio, yaitu penilaian berdasarkan kumpulan hasil kerja anak yang dapat menggambarkan sejauhmana keterampilan anak berkembang d. Unjuk kerja (performance) merupakan penilaian yang menuntut anak untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi, olahraga atau memperagakan sesuatu. e. Penugasan merupakan pemberian tugas yang harus dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik secara perorangan maupun kelompok, misalnya melakukan percobaan menanam biji. f. Hasil karya (Product) merupakan hasil kerja anak setelah melakukan suatu kegiatan.