BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

BAB VI HASIL PERANCANGAN

03 PEMBAHASAN PERSOALAN DESAIN

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN


BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP RANCANGAN

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT REHABILITASI STROKE di YOGYAKARTA

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Arsitektur Ramah Lingkungan (Green Architecture) Pendekatan Green Architecture

b e r n u a n s a h i jau

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya

mempunyai sirkulasi penghuninya yang berputar-putar dan penghuni bangunan mempunyai arahan secara visual dalam perjalanannya dalam mencapai unit-unit

Architecture. Home Diary #007 / 2014

personal space Teks oleh Indra Febriansyah. Fotografi oleh Fernando Gomulya.

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB VI HASIL PERANCANGAN

Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang ABSTRAK Perancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan

PUSAT REHABILITASI BAGI PENGGUNA NARKOBA DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan Menurut Kelompok Usia

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB 6 HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN ANAK BERBASIS SENSOMOTORIK DI YOGYAKARTA

BAGIAN DESKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP. Tabel Pemintakatan Tapak No Zona Nama Bangunan Besaran (%) 1 Publik Bangunan Utama Pedodonti Area parkir

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Konsep Design Mikro (Bangsal)

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Gambar Konsep zonasi Sumber : analisis penulis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

APARTEMEN HEMAT ENERGI DAN MENCIPTAKAN INTERAKSI SOSIAL DI YOGYAKARTA DAFTAR ISI.

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

Bab V Konsep Perancangan

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 6.1 Konsep Umum Perancangan Menjawab permasalahan depresi yang dialami oleh penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta yang terjadi karena berbagai macam hal di antaranya adalah proses pemindahan dari lapas narkotika serta ketakutan akan tidak terpenuhinya hak-hak sebagai warga binaan, maka diperlukan desain Lembaga Pemasyarakatan khusus perempuan di wilayah DIY. Di mana tidak hanya sebagai pusat pemasyarakatan, namun juga pusat aktivitas bagi seseorang yang ingin menjadikan hidupnya lebih baik. Konsep dari desain Lembaga Pemasyarakatan perempuan yang baru haruslah manjawab permasalahan tersebut. Untuk itu muncul suatu gagasan tentang konsep bangunan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan DIY yaitu : - Healing environment, dan - Woman activity center (pusat aktivitas perempuan). Gambar 5.1 Konsep Healing Environment dan Woman Activity Center 65

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab dua, healing environment merupakan suatu konsep tentang menciptakan atau mengkondisikan sebuah lingkungan yang mampu memberikan efek berupa rangsangan serta energi yang positif baik secara fisik maupun mental, kepada seseorang yang mengalami depresi atau mengalami stress berat. Sedangkan woman activity center atau pusat kegiatan perempuan merupakan suatu konsep yagn diambil, untuk mengimbangi konsep healing environment, di mana bangunan lapas didesain untuk menjadi pusat kegiatan perempuan untuk berkarya walaupun berada dalam keterbatasan sosial. Penggabungan konsep ini akan melahirkan sebuah desain yang dapat memberikan dampak positif bagi warga binaan yang mengalami depresi, maupun warga binaan lain yang sedang dalam masa pemulihan. 6.2 Konsep Tata Bangunan 6.2.1 Konsep Massa Bangunan Gambar 5.2 Konsep Massa Bangunan Lapas Perempuan DIY. Konsep tata massa bangunan yaitu memusat ke tengah, dengan adanya innercourt yang difungsikan sebagai healing garden di bagian tengah site. Massa bangunan yang berfungsi sebagai kantor diletakkan di depan sebagai entrance. Kemudian di sebelahnya diletakkan massa bangunan yang berfungsi untuk area masuk dan keluar narapidana, juga terdapat ruang kunjungan. Untuk hunian sendiri terletak di sebelah barat, dengan massa bangunan L sehingga 66

memudahkan proses pengawasan. Untuk bangunan pusat kegiatan, diletakkan di sebelah utara yang berdekatan dengan ruangan staff pegawai dan area servis. 6.2.2 Konsep Zona Sirkulasi Gambar 5.3 Konsep Zona Sirkulasi Bangunan Lapas Perempuan DIY. Sirkulasi di luar bangunan secara keseluruhan dibagi menjadi dua, yaitu sirkulasi untuk pengunjungdan sirkulasi untuk staff pegawai lapas. Pada gambar terlihat bahwa di sebelah selatan merupakan area untuk sirkulasi pengunjung karena lokasinya yang berdekatan dengan entrance dan ruang kunjungan. Di bagian selatan juga digunakan sebagai lahan parkir pengunjung, dekat dengan akses jalan menuju lokasi site dari jalan kaliurang. Sedangkan sirkulasi untuk staff pegawai berada di sisi sebelah utara yang berbatasan dengan rumah sakit jiwa Grhasia. 67

6.3 Konsep Fasad Lapas Narkotika Pakem merupakan salah satu bangunan lapas di Yogyakarta yang baru, artinya bentuk bangunan dan material serta ornamen yang digunakan lebih mengikuti tren bangunan tropis yang ada saat ini. Menggunakan material batu alam yang digunakan sebagai fasad bangunan, serta bentuk atap miring dan banyaknya bukaan jendela pada dinding. Untuk bagian samping bangunan lebih didominasi oleh dinding tinggi dan tebal yang berfungsi sebagai pengamanan bangunan. Gambar 5.4 Fasad Bangunan Lapas Narkotika Kelas IIA yang Terletak Tepat di Sebelah Timur Site. (Sumber: dok. Penulis, 2014) Dengan ikut memasukkan unsur material alami seperti batu alam yang digunakan pada lapas narkotika Pakem, maka diharapkan bangunan lapas perempuan akan sesuai dengan konteks lingkungannya terkait dengan bangunan sekitar. Konsep bukaan-bukaan dari konsep bangunan tropis juga akan diterapkan pada desain bangunan. Dengan memperbanyak bukaan jendela pada fasad depan bangunan di mana massa bangunan yang berada di dekat jalan difungsikan sebagai kantor, sehingga memberikan juga kesan terbuka pada masyarakat dan tidak terkesan kaku. 68

Gambar 5.5 Konsep Fasad Bangunan Simetris. Merupakan salah satu instansi formal yang ada di Indonesia, maka untuk memberikan kesan yang lebih formal pada bangunan, digunakan pola simetris pada fasad bangunan. Konsep lain yang diambil adalah adanya green wall yang diletakkan di luar bangunan, yang berfungsi sebagai elemen alam dari view dalam bangunan ke luar bangunan. Konsep ini khususnya berkaitan dengan suasana yang ingin diciptakan di dalam ruang sel, di mana dari jendela kamar sel, penghuninya dapat melihat view green wall tersebut dari dalam bangunan. Sehingga menjadi elemen healing environment yang dapat membawa energi positif yang berasal dari alam ke dalam ruangan sel. Gambar 5.6 Konsep Green Wall. 69

6.4 Konsep Hunian 6.4.1 Konsep Pola Hunian Gambar 5.7 Konsep Pola Hunian Bangunan Lapas Perempuan DIY. Konsep pola hunian yang digunakan adalah tipe 3 lapis dengan lorong sebagai sirkulasi di antara dua lapis kamar sel. Di bagian pertemuan antara keduanya terdapat pos pengamanan yang berfungsi sebagai ruangan pantau terhadap aktivitas warga binaan selama di dalam blok sel. Kemudian di dekat entrence terdapat ruangan bersama yang berfungsi sebagai ruang sosialisasi penghuni blok sel. 6.4.2 Konsep Sirkulasi Gambar 5.8 Konsep Area Sirkulasi Blok Hunian Bangunan Lapas Perempuan DIY. 70

Area sirkulasi di dalam blok hunian sendiri merupakan area antara kamar-kamar sel yang membentuk lorong, yang bertemu atau memusat pada sebuah area yang lebih lebar, yagn memiliki fungsi sebagai area bersosialisasi penghuni lapas pada waktu tertentu. Selain itu sirkulasi ini memudahkan bagi petugas keamanan lapas untuk memantau keamanan karena polanya yang rigid dan sederhana, tidak berkelok-kelok. Artinya semua sudut terpantau dengan jelas. 6.4.3 Konsep Sel Umum Ruangan sel dihuni tidak lebih dari dua orang dengan ukuran standar ruangan sel yang ada. Dengan mempertimbangkan luasan ruangan, maka seseorang akan memiliki space yang cukup untuk melakukan aktivitasnya. Selain itu dengan pembatasan jumlah penghuni, maka tidak mengurangi privasi dari penghuni kamar sel. Ruang sel umum merupakan ruang sel yang didesain khusus bagi warga binaan yang tidak memiliki kebutuhan khusus seperti adanya gangguan jiwa dan sebagainya. Standar luasan kamar sendiri yaitu 6,8 7,2m 2 untuk kamar satu orang, serta dengan luasan 9,8 10,6m 221 untuk kamar yang dihuni dua orang. Kamar sel terdiri dari satu kamar mandi yang dapat digunakan untuk buang air besar dan kecil. Sedangkan ruang sisanya digunakan untuk meletakkan tempat tidur dan meja lipat yang dapat mendukung aktivitas di dalam ruangan. 21 Sumber: U.S. Department of Justice National Institute of Corrections.1998.Jail Design Guide 71

Gambar 5.9 Konsep Ruang Sel untuk Dua Orang ( Luas 9,8 10,6m 2 ) Gambar 5.10 Konsep Ruang Sel untuk Dua Orang dengan Tipe Safe Area ( Luas 9,8 10,6m 2 ) 72

Gambar 5.11 Konsep Ruang Sel untuk Satu Orang (Luas 6,8 7,2m 2 ) Gambar 5.12 Konsep Ruang Sel untuk Penghuni yang Menggunakan Kursi Roda (Luas 9,1m 2 ) 73

6.4.4 Konsep Sel Khusus Sel khusus adalah sel yang dipergunakan bagi warga binaan yang memiliki gangguan mental. Orang yang memiliki gangguan mental membutuhkan ruangan khusus yang butuh pemantauan ekstra. Berbeda dengan sel umum, sel khusus memiliki akses langsung dari ruang pengawasan yang dapat mempermudah pemantauan oleh baik petugas keamanan lapas maupun petugas medis. Selain itu, kamar sel khusus tidak dilengkapi dengan perabot seperti meja lipat ataupun dipan tempat tidur untuk mengurangi potensi tindakan melukai diri oleh penghuni kamar sel. Tempat tidur sendiri merupakan lantai yang dinaikkan lalu dilapisi dengan kasur. Untuk kepentingan kesehatan sendiri, dinding dibuat dari bahan yang mudah dibersihkan seperti misalnya keramik. Gambar 5.13 Sel Khusus untuk Penghuni yang Memiliki Gangguan Mental 74

6.5 Konsep Fungsi Bangunan 6.5.1 Konsep Fungsi Aula sebagai Aplikasi Konsep Woman Activity Center Gambar 5.14 Konsep Woman Activity Center. Sebagai woman activity center maka aula atau hall merupakan salah satu fasilitas pendukung bagi terlaksananya fungsi konsep tersebut. Sebuah ruangan yang didesain untuk mampu memfasilitasi kegiatan-kegiatan tertentu seperti event-event khusus, acara kunjungan kebersamaan dari pihak luar, diskusi membahas topik-topik tertentu, kegiatan seni seperti menari, drama, juga bisa difasilitasi oleh ruangan ini. Konsep dari aula ini sendiri adalah ruang kebersamaan, sehingga diusahakan tidak ada sekat pada ruangan, sehingga bersifat serba guna dan dapat digunakan kapan saja. Gambar 5.15 Konsep Ruang Aula Bangunan Lapas Perempuan DIY. 75

Selain itu, aula sebagai sebuah bagian konsep woman center activity, yang mengedepankan produktifitas perempuan. Walaupun berada di dalam lapas, namun perempuan harus dapat mengembangkan dirinya. Salah satunya adalah dengan industri kreatif kerajinan. Dari hasil survey di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta, diperoleh data bahwa kegiatan produksi untuk warga binaan perempuan yang ada di sana adalah menyulam dan membuat kerajinan manik-manik. Namun karena sifatnya yang tidak wajib serta tidak adanya tempat khusus untuk bekerja, maka menjadi tidak berkembang. Untuk itu diperlukan pra sarana ruang yang memfasilitasi kegiatan tersebut. Konsep Fungsi Ruang Perpustakaan Membaca merupakan salah satu kegiatan yang dapat digunakan untuk proses healing. Karena tidak adanya akses ke dunia luar, maka informasi yang didapat dari bacaan atau literatur-literatur menjadi salah satu alternatif yang tepat untuk selalu bisa memperoleh informasi. Tanpa adanya kecurigaan akan komunikasi dengan dunia luar, maka buku menjadi media yang tepat. Selain itu, kegiatan membaca bacaan yang postif dapat memberi dampak yang positif juga bagi perkembangan emosi dan kepribadian seseorang. Gambar 5.16 Konsep Ruang Baca dan Perpustakaan yang Menjadi Satu dengan Aula Bangunan Lapas Perempuan DIY. 76

Konsep Fungsi Ruang Musik Ruang musik merupakan salah satu perwujudan dari konsep healing environment. Selain membantu proses penyembuhan dari gejala depresi, musik dapat membantu proses relaksasi dan ketenangan diri. Bermain musik juga dapat menjadi salah satu aktivitas yang dapat dilakukan bersama-sama, sehingga dapat mendukung proses bersosialisasi dalam lapas. Dari hasil survey yang dilakukan di Lapas Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta, ternyata bermain musik merupakan salah satu kegiatan yang digemari oleh penghuni lapas baik itu oleh WBP maupun staff pegawai lapas sendiri. Namun karena tidak adanya tempat khusus yagn tersedia, maka kegiatan bermain musik bersama hanya menjadi kegiatan yang accidental dan tidak terjadwal. Akan lebih baik tentunya apabila dengan adanya ruang musik, maka kegiatan bermain musik dapat dilakukan secara terus-menerus dan berkala. 6.5.2 Konsep Klinik Konsep dari klinik lapas seeprti pada klinik pada umunya yang memiliki ruang tunggu, ruang konsultasi, dan ward. Yang menjadi sebuah konsep desain adalah letak klinik yang berhadapan dengan healing garden sehingga penghuni yang berada di dalam klinik mendapatkan akses secara visual ke healing garden. Sebuah penerapan konsep healing environment, sehingga pasien yang sedang mendapat perawatan dapat mendapat akses view langsung ke alam. Gambar 5.17 Konsep Bangunan Klinik 77

6.6 Konsep Lansekap Lansekap menjadi salah satu poin penting pada desain lapas perempuan ini, karena merupakan salah satu unsur utama dari konsep healing environment. Sebuah konsep yang mengutamakan keselarasan manusia dengan alam sehingga energi positif dari alam dapat tersalurkan pada manusia yang dekat dengan alam. Gambar 5.18 Konsep Healing Garden. Konsep healing garden merupakan salah satu perwujudan nyata dari konsep healing environment. Dengan komposisi vegetasi yang didesain dengan mengikuti pola tertentu akan menciptakan sensasi menyenangkan sekaligus menyenangkan bagi orang yang berada di taman tersebut. Dengan juga memasukkan unsur air yang mengalir pada taman akan menambahkan suasana tenang. Healing garden pada bangunan lapas ini terletak di tengah site atau menjadi center dari susunan massa bangunan di sekitarnya. Terletak di pusat bangunan memiliki maksud agar healing garden dapat menjadi salah satu unsur utama dari bangunan tersebut. Semua bukaan akan diarahkan menuju ke healing garden sehingga dari segi vies, healing garden ini dapat diakses dari ruangan mana saja. 78

Gambar 5.19 Konsep Healing Garden Selain itu untuk melengkapi keberadaan healing garden sebagai aplikasi konsep healing environment, dibuat juga sebuah farming garden, sebuah lahan di dalam healing garden yang difungsikan sebagai area bercocok tanam sayur dan buahbuahan. Merupakan penggabungan dengan konsep woman activity center, keberadaan farming garden ini menjadi sebuah alternatif desain yang dapat memberikan suatu wadah kegiatan bagi penghuni lapas khususnya WBP perempuan, sehingga dapat memaksimalkan kinerja mereka dengan kegiatan berkebun dan bercocok tanam. Selain menjadi wadah kegiatan, farming garden dapat juga menjadi sarana komoditas yang dapat menghasilkan secara materi selain untuk dikonsumsi oleh penghuni lapas itu sendiri. 79

Gambar 5.20 Konsep Healing Garden (Farming Garden) 6.7 Konsep Sistem Pengamanan Konsep sistem pengamanan yang digunakan dalam desain pada umumnya sama dengan lapas yang sudah ada saat ini, namun yang menjadi satu ide gagasan baru adalah penerapan double protecting wall. Sistem ini menggunakan dua lapisan tembok yang digunakan untuk proteksi bangunan lapas terhadap kemungkinan melarikan diri. Seperti yang sudah dijelaskan pada sub bab sistem hunian, bahwa terdapat greenwall yang berada di luar tembok bangunan hunian. Green wall tersebut merupakan lapisan pertama. Sedangkan untuk lapisan kedua menggunakan tembok tebal setinggi 10 meter dengan proteksi kawat listrik di bagian atasnya mengikuti standar-standar yang sudah ada. 80

Gambar 5.21 Konsep Proteksi Bangunan Lapas Perempuan DIY. 81