Etika lingkungan dapat diartikan sebagai dasar moralitas yang memberikan pedoman bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku atau memilih

dokumen-dokumen yang mirip
ETIKA DAN LINGKUNGAN

Etika Lingkungan dan Politik Lingkungan

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Masyarakat Jawa sudah sejak lama mengenal adanya ungkapan-ungkapan

ETIKA LINGKUNGAN (Kuliah V)

Kegiatan Belajar 2: Menjelaskan Konservasi Sumber daya Alam dan Lingkungan dalam konteks Perencanaan Wilayah.

TINJAUAN MATA KULIAH...

8. Menjelaskan fungsi hukum. 9. Menjelaskan sumber hukum 10. Menjelaskan pengertian hukum lingkungan 11. Menjelaskan ruang lingkup hukum lingkungan

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA... DAFTAR GAMBAR... INTISARI...

Etika dan Filsafat Lingkungan Hidup Lokakarya Peradilan dalam Penanganan Hukum Keanekaragaman Hayati. A.Sonny Keraf Jakarta, 12 Januari 2015

ETIKA LINGKUNGAN. Dosen: Dr. Tien Aminatun

2. Stakeholders dalam Organisasi Bisnis dan Fungsi dari Masing-Masing Stakeholder dalam Organisasi Bisnis

Modul pertama Ekologi Manusia dan Alam Semesta, Modul ke-dua Bumi dan Kehidupan

PARADIGMA DAN PRINSIP ETIKA LINGKUNGAN

nasib makhluk di muka bumi dan generasi berikutnya.

ETIKA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Oleh : Abdul Mukti, NIM , Fakultas Pertanian Unpar. Abstract

BAB I. PENDAHULUAN. yang lebih maju yaitu industri (Tofler, 2002). Tingkatan kemajuan umat manusia

: Tiga Asas Luhur dalam Kehidupan Manusia Terdiri dari 2 kegiatan belajar. 1. Asas Keutuhan Watak dan Asas Kesusilaan 2. Asas Keadilan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Baca artikel ini,diskusikan kemudian buat rangkuman.

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB II LANDASAN TEORI

Pendidikan Agama Katolik

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian hutan tropis terbesar di dunia terdapat di Indonesia. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alam adalah suatu dunia yang berbeda terpisah dari dirinya sendiri dan dapat

Materi ilmu alamiah dasar bersifat dasar, umum dan pengantar yang berkenaan dengan fenomena alam dan daya fikir manusia. Ilmu alamiah dasar bukan

kiamatnya dunia jika tanda-tanda bahaya peradaban seperti krisis ekologi tidak diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Cara pandang, sikap, dan perilaku

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI. NOMOR 112 /M/Kp/X/2009.

Peta Kompetensi Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan/ESPA4317/3 SKS TIU: mahasiswa dapat menerapkan teori-teori ekonomi dalam pengelolaan sumber

BAB V PENUTUP. penulis angkat dalam mengkaji pendidikan ekologi dalam perspektif Islam,

PERENCANAAN PERLINDUNGAN

PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

TINJAUAN MATA KULIAH... MODUL 1: KONSEP DASAR DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PERMASALAHAN DASAR PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG 1.

Geografi KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM II. K e l a s. C. Pertanian Organik

BAB I PENDAHULUAN. besar di dalam suatu ekosistem. Hutan mampu menghasilkan oksigen yang dapat

Peta Kompetensi Ekonomi Industri/ESPA4513/3 sks. xiii

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

Kelompok Mata Kuliah D a s a r U m u m

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANAU LINDU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN HIDUP KAWASAN PESISIR DAN LAUT DI KABUPATEN ALOR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kemampuan komunitas untuk mengatur individunya merupakan modal sosial

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

Bab II. Landasan Teori

PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan tingkat keberagaman yang tinggi. Baik keberagaman hayati

Modul 1 - AMDAL dan Pengelolaan Lingkungan Modul 2 - Pengertian, Peranan dan Proses AMDAL Modul 3 - Penapisan dan Pelingkupan

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Matakuliah : CB142 Tahun : 2008

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

27. peristiwa mutasi; 28. evolusi dan asal-usul kehidupan; 29. usaha manusia dalam meningkatkan produksi pangan; 30. bioteknologi dalam kehidupan.

pada sistem mata pencaharian pokok yang mereka miliki. Berbagai hal mengenai tipologi komunitas desa dan kekhususan sosial-kulturalnya dapat

KRITERIA KAWASAN KONSERVASI. Fredinan Yulianda, 2010

Modul 1 : Ruang Lingkup Administrasi Keuangan Modul ini membahas tentang Pengertian dan Hakikat Ilmu Administrasi; Pengertian dan Ruang Lingkup

PENDAHULUAN Latar Belakang

Etika & Tanggung Jawab Sosial

Modul 1: Pengantar Pengelolaan Sumber Daya Air

perkembangan investasi di Indonesia, baik investasi dalam negeri maupun investasi asing, termasuk investasi oleh ekonomi rakyat. Sementara itu, pada

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. baik produktivitasnya serta memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. Kegiatan

Tinjauan Mata Kuliah. membahas makna, tujuan, landasan, dan ruang lingkup, serta keterkaitan hubungan materi dalam pendidikan kewarganegaraan.

BAB I PENDAHULUAN. ekosistemnya sebagai modal dasar pembangunan nasional dengan. Menurut Dangler (1930) dalam Hardiwinoto (2005), hutan adalah suatu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lingkungan hidup dan sumber daya alam merupakan anugerah Tuhan

PENANAMAN ETIKA LINGKUNGAN MELALUI SEKOLAH PERDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

SILABUS SMA. Sumber Belajar. Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi waktu

Penataan ruang kawasan perkotaan pantai dalam pembangunan berkelanjutan (kasus: pulomerak-bojonegara)

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis

I. 0PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mahluk hidup memiliki hak hidup yang perlu menghargai dan memandang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG JASA LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kerusakan dan bencana yang ditimbulkan oleh perilaku manusia

Dampak Penambangan Timah Terhadap Keadilan Sosial dan Kerusakan Lingkungan 1

PB 1 PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP

Pengertian, Ruang Lingkup Ekologi, dan Ekosistem Energi dalam Ekosistem Siklus Biogeokimiawi

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaannya diserahkan hukum adat (Pasal 1 UU No.41 tahun 1999). Masyarakat

BAB V PENUTUP. 4.1 Pendahuluan. Penulis telah mengkaji dan menemukan jawaban dari hubungan keutamaan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH PENYANGGA TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

Perbaikan Tata Kelola Kehutanan yang Melampaui Karbon

xii Peta Kompetensi Pengembangan Pegawai/ADPG4342/4 sks

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009 PENDAHULUAN

PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA WISATA PADA OBYEK WISATA PAI KOTA TEGAL TUGAS AKHIR

Modul 1 Peran ilmu ekonomi pada bidang kesehatan. Modul 2. Kesehatan dan utilitas. Modul 3. Transformasi Perawatan Medis ke Kesehatan. Modul 4.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut asas

Semua informasi tentang buku ini, silahkan scan QR Code di cover belakang buku ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang ada, dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN IMBAL JASA LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut menjadi isu yang sangat penting untuk

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2

MAKALAH ETIKA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Cisolok Kabupaten Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jaenudin, 2013

Transkripsi:

ix U Tinjauan Mata Kuliah ntuk menjaga agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga, diperlukan etika lingkungan. Etika lingkungan adalah kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya. Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan sebagai berikut. 1. manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehingga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri, 2. manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk menjaga terhadap pelestarian, keseimbangan dan keindahan alam, 3. kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energi, dan 4. lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk hidup yang lain. Mata kuliah PWKL4302 Etika Lingkungan membahas tentang pengertian etika, teori etika, pengertian etika lingkungan, dasar-dasar teori etika lingkungan, teori etika lingkungan, antroposentrisme, biosentrisme, ekosentrisme, hak asasi alam, ekofeminisme, prinsip-prinsip etika lingkungan hidup, hubungan/ kaitan etika lingkungan hidup dengan politik lingkungan, prinsip pembangunan berkelanjutan, pengelolaan lingkungan hidup yang baik, isu-isu lingkungan hidup, promosi isu lingkungan hidup, peranan etika lingkungan hidup dalam pengelolaan lingkungan, peran pengetahuan dan teknologi dalam pengelolaan lingkungan, sistem pengelolaan lingkungan yang telah dilaksanakan, kearifan tradisional (hubungan manusia dengan alam) dalam pengelolaan lingkungan, peranan pemerintah dalam pemanfaatan kearifan tradisional, nilai sosial budaya dalam etika lingkungan, nilai sosial budaya dalam konteks ekonomi lingkungan, nilai tradisional sosial budaya dan ekonomi dalam kehidupan manusia, serta pelestarian nilai sosial, budaya, dan ekonomi tradisional Indonesia untuk menunjang pembangunan yang berwawasan lingkungan.

x Etika lingkungan dapat diartikan sebagai dasar moralitas yang memberikan pedoman bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku atau memilih tindakan yang baik dalam menghadapi dan menyikapi segala sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan sebagai kesatuan pendukung kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan umat manusia serta makhluk hidup lainnya. Etika lingkungan yang baik akan dapat ikut menjadikan perilaku kita semakin arif dan ramah terhadap lingkungan. Setelah menyelesaikan mata kuliah PWKL4302 Etika Lingkungan ini mahasiswa diharapkan dapat menerapkan prinsip etika lingkungan dalam pengelolaan lingkungan. Secara khusus mahasiswa diharapkan dapat: 1. Memberikan alasan mengapa etika lingkungan diperlukan dalam pengelolaan lingkungan. 2. Menjelaskan pengertian etika. 3. Menjelaskan pengertian moralitas. 4. Menjelaskan teori etika deontologi. 5. Menjelaskan teori etika teleologi. 6. Menjelaskan teori etika keutamaan. 7. Menjelaskan pengertian etika lingkungan. 8. Menjelaskan antroposentrisme, biosentrisme, dan ekosentrisme sebagai dasar teori etika lingkungan. 9. Menjelaskan masalah moral dalam etika lingkungan. 10. Menjelaskan ekspressi moral dalam etika lingkungan. 11. Menjelaskan pengembangan prinsip moral dalam etika lingkungan. 12. Menjelaskan antroposentrisme. 13. Menjelaskan biosentrisme. 14. Menjelaskan ekosentrisme. 15. Menjelaskan hak asasi alam. 16. Menjelaskan ekofeminisme. 17. Menjelaskan prinsip sikap hormat terhadap alam. 18. Menjelaskan prinsip tanggung jawab 19. Menjelaskan prinsip solidaritas kosmis. 20. Menjelaskan prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam. 21. Menjelaskan prinsip no harm. 22. Menjelaskan prinsip hidup sederhana dam selaras dengan alam. 23. Menjelaskan prinsip keadilan. 24. Menjelaskan prinsip demokrasi. 25. Menjelaskan prinsip integritas moral.

xi 26. Menjelaskan hubungan hutang luar negeri dan kerusakan lingkungan 27. Menjelaskan globalisasi perdagangan. 28. Menjelaskan standar ganda perusahaan multinasional di bidang lingkungan hidup. 29. Menjelaskan 3 (tiga) aspek dan prinsip pembangunan berkelanjutan. 30. Menjelaskan keberlanjutan ekologi dalam pembangunan berkelanjutan. 31. Menjelaskan pengelolaan lingkungan hidup yang baik. 32. Menjelaskan isu-isu lingkungan hidup. 33. Menjelaskan promosi isu-isu lingkungan hidup. 34. Menerapkan IPTEK sebagai alat bantu dalam kehidupan manusia. 35. Mengkaji IPTEK sebagai penyebab pencemaran dan kerusakan lingkungan. 36. Menentukan peran IPTEKi dalam pengelolaan lingkungan. 37. Menjelaskan sistem pengelolaan lingkungan yang telah dilaksanakan. 38. Menjelaskan kearifan tradisional (hubungan manusia dengan alam) dalam pengelolaan lingkungan. 39. Menjelaskan peran pemerintah dalam pemanfaatan kearifan tradisional 40. Menjelaskan cara pandang ilmu pengetahuan dan teknologi modern. 41. Menjelaskan cara pandang ilmu pengetahuan yang lebih holistik dan ekologis. 42. Menjelaskan kontradiksi dari paradigma ilmu pengetahuan dan teknologi modern. 43. Menjelaskan etika masyarakat adat. 44. Menjelaskan hak-hak masyarakat adat. 45. Menerapkan kearifan tradisional sebagai sistem pengelolaan lingkungan. Buku materi pokok mata kuliah PWKL4302 Etika Lingkungan dengan bobot 3 (tiga) SKS terdiri dari 9 (sembilan) modul dengan susunan sebagai berikut. Modul 1. Pengertian dan Teori Etika Modul 2. Dasar-dasar Teori Etika Lingkungan Modul 3. Teori Etika Lingkungan Modul 4. Etika Lingkungan Hidup dengan Politik Lingkungan Modul 5. Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) Modul 6. Isu-isu Lingkungan Hidup Modul 7. Peranan IPTEK Antara Penyebab dan Penyelamat Kerusakan Lingkungan

xii Modul 8. Kearifan Tradisional dalam Pengelolaan Lingkungan Modul 9. Pelestarian Nilai Sosial dan Budaya Tradisional Dalam Pengelolaan Lingkungan Dewasa ini, krisis lingkungan hidup menjadi isu yang marak terdengar di telinga kita. Krisis lingkungan hidup ini merupakan sebuah akibat jangka panjang atas perilaku nir etik manusia modern. Dengan kata lain, dalam mengelola sumber daya alam, manusia hampir tidak peduli terhadap peran etika lingkungan. Pada dasarnya, etika lingkungan dapat digunakan sebagai acuan terhadap pendayagunaan lingkungan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati. Dalam hal ini, kita akan melihat pemanfaatan keanekaragaman hayati di Indonesia dalam perspektif etika lingkungan. Keanekaragaman hayati yang terdapat di Indonesia merupakan asset bangsa, penyokong perekonomian negara, dan tentu saja peran dan fungsinya menjadi sebuah sumbangsih besar bagi keberlangsungan hidup manusia dalam konteks makro. Namun, sering kali kita dengar bahwa telah banyak kekayaan alam di Indonesia seperti tumbuhan dan pepohonan, yang dibabat begitu saja untuk kepentingan tata tuang kota. Tata ruang kota jika dirancang sebaik mungkin dengan berwawasan lingkungan, tentu saja tidak akan menimbulkan berbagai polemik. Namun yang pernah terjadi, tata ruang kota di Indonesia kurang berwawasan lingkungan dan tidak memperhatikan etika lingkungan. Untuk itu, perlu dipahami apa yang disebut dengan etika lingkungan dan implementasinya dalam pendayagunaan lingkungan hidup demi kepentingan manusia dan lingkungan hidup itu sendiri.

xiii Sumber: http://eksposnews.com/view/16/17929/penyusunan-tata-ruang- Harus-Memerhatikan-Daya-Dukung-Wilayah.html Etika lingkungan disebut juga etika ekologi, yang dibedakan menjadi etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Etika lingkungan juga dibedakan lagi menjadi etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan demi kepentingan semua makhluk. Yang dimaksud Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam. Sedangkan Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan.

xiv Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Indonesia memiliki berbagai macam jenis tumbuhan dan hewan. Sampai detik ini, bentangan hutan di Indonesia masih dapat dikatakan luas, terlepas dari penggundulan hutan yang marak terjadi setiap harinya. Namun, potensi alamiah ini masih sangat besar. Potensi alam yang ada di Indonesia masih mempunyai peluang untuk dikelola dengan pemahaman etika yang berwawasan lingkungan. Dengan adanya konsep mengenai etika lingkungan, diharapkan para Master Plan yang akan merencanakan tata ruang kota di Indonesia, mampu membaca fenomena alam, serta imbas positif dan negatifnya baik bagi kehidupan manusia maupun bagi keberlangsungan hidup alam di sekitarnya. Pesan ini tidak terkecuali, juga bagi seluruh umat manusia pengguna fasilitas alam. Berikut adalah susunan kompetensi yang harus dikuasai dalam mempelajari mata kuliah Etika Lingkungan ini. (lihat file Peta Kompetensi)

Peta Kompetensi Etika Lingkungan/PWKL4302/3 sks xv