BAB IV HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASN. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan diperoleh gambaran kecemasan

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh :Mustika Makalalag

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan rakyatnya rendah dan tidak berkualitas. Sebaliknya, suatu negara dan

Kata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka.

Nama : Jenis Kelamin :

I. PENDAHULUAN. Setiap diri cenderung memiliki emosi yang berubah-ubah. Rasa cemas merupakan salah

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. mengetahui deskripsi data tentang kecemasan, maka peneliti

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional

METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari kualifikasinya, maka penelitian ini berfungsi sebagai penelitian

Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 KECEMASAN SOSIAL FACEBOOKER A-2 HARGA DIRI

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional di Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL. Skripsi

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

LAMPIRAN A. Data Try Out A-1DATA TRY OUT KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN KELAS A-2DATA TRY OUT BERPIKIR POSITIF

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 Skala Kecemasan pada Penderita Diabetes Mellitus A-2 Skala Konsep Diri

PENGARUH KECEMASAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 BANJARMASIN 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti akan melakukan penelitian ini di SMA Negeri 2 Kejuruan Muda,

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, SARAN

I. PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu

BAB II LANDASAN TEORI. sekolah, dan untuk siswa tertentu, Kecemasan menghambat belajar dan kinerja

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 5) mengemukakan pendapatnya

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya pada program strata satu (Kamus

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan No. 153/U/2003 tentang Ujian Akhir Nasional, salah satu isinya

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses belajar yang dialami siswa

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan aktivitas yang paling penting dalam

Lembar Persetujuan Responden

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu sumber penyebab kecemasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengolahan data yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengalaman berbicara di depan umum pun tidak terlepas dari perasaaan ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan

IDENTITAS PETUNJUK PENGERJAAN. 1. Pilihlah 1 dari 4 pilihan jawaban yang tersedia yang paling sesuai dengan diri Saudara.

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN

I.PENDAHULUAN. pada waktu melakukan gerakan loncat, diperlukan keberanian, percaya diri

BAB I PENDAHULUAN. menopause seorang wanita akan mengalami gejala-gejala, baik gejala fisik

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Ujian nasional merupakan salah satu bagian penting dari proses pendidikan di

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI

#### SELAMAT MENGERJAKAN ####

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB 2 Tinjauan Pustaka

BAB IV ANALISIS DATA

Ujian Nasional merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat

PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN

HUBUNGAN KECEMASAN DAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, olahraga merupakan hal sangat penting bagi kesehatan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kadang berbagai macam cara dilakukan untuk mencapai tujuan itu. Salah satu yang

I. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam tinjauan pustaka akan diuraikan lebih jelas tentang: a) kecemasan yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini banyak sekali penelitian yang menunjukkan tentang rendahnya

LAMPIRAN KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN :

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian, dan (6) teknik analisis data.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecemasan dapat dialami oleh para siswa, terutama jika dalam

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB III Metode Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompetensi Bidan. melaksanakan tugas dan peran dengan mengintegrasikan pengetahuan,

STRATEGI PENGUBAHAN POLA PIKIR UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SISWA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

bagaimana seseorang melihat atau memahami dirinya (sense of self) serta

PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, perlu ditetapkan

LAMPIRAN 1 HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PNS DI KABUPATEN TAPANULI UTARA

BAB II KAJIAN TEORITIK. suatu peristiwa karena tidak yakin seperti apa hasilnya nanti (Ormrod,

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

A-1 PETUNJUK PENGISIAN SKALA

Lampiran 1 Lembar Persetujuan menjadi Responden Penelitian. Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Tingkat Kecemasan

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita

BAB I PENDAHULUAN. Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

4. Deskripsi Data Hasil Penelitian BAB IV HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASN Berdasarkan hasil pengumpulan data dan diperoleh gambaran kecemasan siswa dalam pembelajaran matematika untuk aspek dan masing-masing indikator, dan setiap masing-masing item sebagai berikut :. Aspek Kognitif Tabel 4. Presentase Siswa yang Menjawab Pernyataan Pada Angket Aspek Indikator No Item Kognitif Jumlah Skor % Tiap Responden Tiap Item Item Bingung 3 3 64,57 Sulit berkonsentrasi 8 67,43 5 35 02 58,28 Kesulitan Tidur Mental blocking 2 2 69,4 4 5 65,7 Untuk aspek kognitif mewakili 5 pernyataan yang pada masing-masing indikator dan jumlah responden yang menjawab sebanyak 35 responden, yaitu : Untuk pernyataan nomor yaitu indikator sulit berkonsentrasi mewakili 2 pernyataan, yaitu masing-masing no. sebanyak 67,43 % dan no. 5 sebanyak 58,28 %, untuk indikator mental bloking mewakili 2 pernyataan yaitu masingmasing pernyataan no. 2 sebanyak 69,4 %, dan pernyataan no. 4 sebanyak 65,7 %, dan untuk indikator bingung yaitu pada no. 3 sebanyak 64,57 %. 36

2. Aspek Motorik Tabel 4.2 Presentase Siswa yang Menjawab Pernyataan Pada Angket Aspek Indikator Motorik No Item Jumlah Skor % Tiap Responden Tiap Item Item Gemetar 7 04 59,42 Gugup 6 35 07 6,4 Sukar dalam berbicara 8 79 45,4 Untuk aspek motorik mewakili 3 pernyataan yang pada masing-masing indikator dan jumlah responden yang menjawab sebanyak 35 responden, yaitu : Untuk indikator gugup no. 6 sebanyak 6,4%, indikator gemetar no. 7 sebanyak 59,42%, dan indikator sukar dalam berbicara no. 8 sebanyak 45,4 %. 3. Aspek Somatik Tabel 4.3 Presentase Siswa yang Menjawab Pernyataan Pada Angket Aspek Indikator No Item Somatik Jumlah Skor % Tiap Responden Tiap Item Item Gangguan pernapasan 9 83 47,43 Jantung berdebar 0 5 65,7 4 03 58,86 Berkeringat 35 Pusing 3 85 48,57 Gangguan pencernaan 2 87 49,7 Tangan terasa dingin 79 45,4 37

Untuk aspek somatik mewakili 7 pernyataan yang pada masing-masing indikator dan jumlah responden yang menjawab sebanyak 35 responden, yaitu : Untuk indikator gangguan pernapasan yaitu pada no. sebanyak 47,43%, untuk indikator jantung berdebar-debar mewakili 2 pernyataan yaitu masing-masing pernyataan no. 0 sebanyak 65,7 %, dan pernyataan no. 4 sebanyak 58,86 %, untuk indikator gangguan pencernaan yaitu pada no. 2 sebanyak 49,7 %, untuk indikator pusing yaitu pada no. 3 sebanyak 48,57% dan untuk indikator tangan terasa dingin yaitu pada no. sebanyak 45,4 %. 4. Aspek Afektif Tabel 4.4 Presentase Siswa yang Menjawab Pernyataan Pada Angket Aspek Indikator No Item Afektif Jumlah Skor % Tiap Responden Tiap Item Item Khawatir 5 63,42 7 9 52 20 7 66,85 Gelisah 6 35 42 8,4 2 3 64,57 Takut 8 03 58,85 9 02 58,28 Untuk aspek afektif mewakili 3 pernyataan yang pada masing-masing indikator dan jumlah responden yang menjawab sebanyak 35 responden, yaitu : untuk indikator khawatir terdapat 3 pernyataan yaitu masing-masing pernyataan no. 5 sebanyak 63,42 %, pernyataan no. 7 sebanyak 52 %, dan pernyataan no. 38

20 sebanyak 66,85 %, untuk indikator gelisah terdapat 2 pernyataan yaitu masingmasing pernyataan no. 6 sebanyak 8,4 %,dan pernyataan no. 2 sebanyak 64,57 %, untuk indikator takut terdapat 2 pernyataan yaitu masing-masing pernyataan no. 7 sebanyak 52 %, pernyataan no. 8 sebanyak 58,85 %, dan pernyataan no. 9 sebanyak 58,28 %. 4.2 Hasil Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika. Data di ambil dengan menggunakan angket dan dianalisis menggunakan presentase. Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut diperoleh gambaran kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika berdasarkan aspek untuk masing-masing indikator sebagai berikut: Aspek Kognitif Tabel 4.5 Kecemasan Siswa Ditinjau Dari Aspek Kognitif No Indikator Jumlah Item Persentase Keterangan Bingung 64,57 % 2 Sulit berkonsentrasi 2 62,85 % 3 Kesulitan tidur - - 4 Mental Blocking 2 67,42 % Pada aspek kognitif ini memiliki empat indikator yakni bingung, sulit berkonsentrasi, kesulitan tidur, dan mental blocking. Untuk masing-masing 39

indikator memiliki presentase seperti terlihat pada tabel 4,5 dan ternyata indikator kecemasan siswa tertinggi untuk aspek kognitif ini adalah pada indikator mental blocking (blank) yakni 67,42 %. Mental blocking yaitu hambatan secara mental / psikologis yang menyelubungi pikiran siswa saat ujian sehingga tidak bisa berpikir dengan tenang. Pada saat membaca pertanyaan ujian, tiba-tiba pikiran seperti kosong (blank) dan kemungkinan tidak mengerti alur jawaban yang benar saat ujian atau bahkan lebih cemas lagi karena kehabisan waktu dalam pengerjaan soal ujian. Aspek Motorik Tabel 4.6 Kecemasan Siswa Ditinjau Dari Aspek Motorik No Indikator Jumlah Item Persentase Keterangan Gemetar 2 Gugup 3 Sukar dalam berbicara 59,42 6,4 45,4 Pada aspek motorik ini memeiliki tiga indikator yaitu gemetar, gugup, dan sukar berbicara. Dan masing-masing indikator memeiliki persentase yang terlihat pada tabel 4.6. Dalam aspek motorik ini, indikator yang memiliki presentase yang tinggi adalah gugup yaitu sebesar 6,4 %. Gugup yaitu berbuat atau berkata dalam keadaan tidak tenang, sangat tergesagesa. Gugup dalam menghadapi ujian yang dimkasud adalah ketika akan ujian 40

ataupun ulangan siswa siswi merasa tidak tenag dalam menjawab soal tes atau ulangan tersebut. Aspek Somatik Tabel 4.7 Kecemasan Siswa Ditinjau Dari Aspek Somatik No Indikator Jumlah Item Persentase Keterangan Gangguan pernapasan 47,43% 2 Jantung berdebar 2 62,29% 3 Berkeringat - - 4 Pusing 49,7 % 5 Gangguan pencernaan 45,4 % 6 Tangan terasa dingin 5,43 % Aspek somatik ini memiliki enam indikator yakni, gangguan pernapasan, jantung berdebar, berkeringat, tekanan darah meningkat, gangguan pencernaan, dan tangan terasa dingin. Untuk masing-masing indikator memiliki presentase seperti yang terlihat dalam tabel 4.7. Dan presentase indikator yang tertiinggi yaitu pada indikator jantung berdebar-debar sebanyak 62,29 %. Jauntung berdebar-debar yaitu ketika siswa akan menjawab soal ujian ataupun ulangan, mereka merasakan goncangan yang kuat yang berasal dari dalam dada. 4

Aspek Afektif Tabel 4.8 Kecemasan Siswa Ditinjau Dari Aspek Afektif No Indikator Jumlah Item Persentase Keterangan Khawatir 3 60,75 % 2 Gelisah 2 72,85 % 3 Takut 2 68,56 % Pada aspek afektif ini memeiliki tiga indikator yaitu khawatir, gelisah, dan takut. Untuk masing-masing indikator memiliki presentase seperti terlihat pada tabel 4.8. Dan presentase yang tertinggi adalah pada indikator gelisah yaitu 72,85%. Gelisah yaitu ketika siswa dalam menghadapi ujian siswa tidak bisa menemukan jawaban soal yang sulit, waktu yang disediakan dirasa tidak cukup dan merasa gelisah ketika ada siswa yang sudah mendahului selesai mengerjakan soal ujian. Untuk melihat persentase siswa yang menjawab pernyataan pada setiap indikator, dapat ditunjukan pada gambar berikut: 42

Persen Kecemasan Sisea 90 80 70 60 50 40 30 20 0 0 72,85 67,42 6,4 62,29 2 3 4 Indikator Kecemasan Siswa Keterangan gambar :. Aapek Kognitif 2. Aspek motorik 3. Aspek somatik 4. Aspek afektif Gambar 4.: Grafik persentase jumlah siswa yang menjawab pernyataan pada setiap indikator kecemasan siswa. Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa SMA Negeri Sangtomblang memiliki tingkat kecemasan yang sedang dalam menghadapi ujian. Hal ini terlihat pada persentase untuk masing-masing aspek dan indikator yang rata-ratanya diatas 50%. Dan dari hasil analisis persentase bahwa tingkat kecemasan yang tinggi yaitu terdapat pada aspek afektif yakni pada indikator gelisah yaitu 72,85 %. 43

4.3 Pembahasan Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika. Dalam penelitian ini peneliti mengambil populasi sebanyak empat kelas yaitu siswa maupun siswi kelas XI IPA, XI IPA 2, XI IPS, XI IPS 2, dengan satu kelas yaitu kelas X, sebagai kelas uji coba dan kelas XI IPA dijadikan sebagai kelas penelitian. Cara yang dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian yaitu dengan menyebarkan angket atau kuesioner pada siswa siswi SMA Negeri Sangtombolang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika pada tiap-tiap aspek untuk masing-masing indikator. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian di tinjau dari aspek kognitif dapat di kategorikan tinggi, karena dapat dilihat dari hasil presentse dari masing-masing indikator yaitu sebesar 67,42%. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek motorik dapat di kategorikan tinggi, karena dapat di lihat dari hasil presentase untuk masing-masing indikator yaitu sebesar 6,4 %. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek somatik dapat dikategorikan tinggi, karena dapat dilihat dari hasil presentase untuk masing-masing indikator yaitu sebesar 62,29 %. Kecemasan siswa dalam menghadapi ujian ditinjau dari aspek afektif dapat dikategorikan tinggi, karena dilihat dari hasil presentase untuk masing-masing indikator yaitu sebesar 72,85 %. 44

Berdasarkan hasil analisis dan presentase dari seluruh aspek dan indikator, bahwa siswa siswi SMA Negeri Sangtombolang yang merasakan kecemasan yang tinggi yaitu pada aspek afektif yakni pada indikator gelisah. Gelisah yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu perasaan yang tidak tenang ketika melaksanakan ujian ataupun ulangan. Tidak tenang jika menemukan jawaban soal yang sulit, waktu yang disediakan dirasa tidak cukup dan ketika ada temann yang sudah mendahului selesai mengerjakan soal ujian. Jadi, secara keceluruhan bahwa tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian pada mata pelajaran matematika di SMA Negeri Sangtombolang memiliki tingkat kecemasan yang sedang karena berdasarkan dari presentase untuk masingmasing aspek dan indikator yang rata-ratanya diatas 50%. 45