Oleh: Inayah B

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIK DI BEI PERIODE

SKRIPSI. Oleh : ANGGORO NUR FAJAR B

WIDIYARTI B

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan Good Corporate Governance. Good Corporate Governance. yang berpartisipasi dalam pengelolaan dan kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari

memungkinkan para pemodal {investor) untuk melakukan diversifikasi investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (Sholikhah N.R & Rina T, 2004). adalah kinerja keuangan. Pada prinsipnya semakin baik prestasi

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan harus selalu meningkatkan kinerja perusahaan mereka. Ada berbagai

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan seperti mengakibatkan para manajer perusahaan berusaha. meningkatkan keuntungan dengan berbagai cara, dan hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bursa Efek Indonesia telah menjadi penting dari berkembangnya

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan oleh pemegang saham adalah pendapatan berupa deviden (divident

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Selama 12 tahun terakhir, isu mengenai corporate governance menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan suatu perekonomian diikuti juga dengan. bisnis perusahaan. Untuk mendapatkan modal yang besar dan terikat dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan. menjadi tempat kegiatan investasinya. Kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Sub Sektor Bank BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari suatu perusahaan adalah mensejahterahkan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. dimana modal diperdagangkan antara pihak yang memiliki kelebihan modal

BAB I PENDAHULUAN. (1) Earnings Measures, yang mendasarkan kinerja pada accounting profit. Termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good Corporate Governance (GCG) sesungguhnya telah lama dikenal di

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya seefisien dan seefektif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Good Corporate Governance. kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang ditawarkan atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. Terjadi peningkatan dan penurunan return saham itu tidak lepas dari faktor

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Manajer diharapkan menggunakan resources yang ada sematamata

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu investasi ditinjau dari sudut pandang manajemen keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. antara perusahaan perusahaan yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (aktiva lancar dan utang lancar). Manajemen modal kerja ini

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kapitalis mendominasi iklim perekonomian di berbagai belahan dunia, baik

BAB I PENDAHULUAN. kinerjanya dengan ukuran keuangan. Pengukuran dengan aspek keuangan lebih

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya pemisahaan antara fungsi kepemilikan (ownership) dan fungsi

I. PENDAHULUAN. 2009). Dengan kata lain perusahaan adalah suatu bentuk badan usaha yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui kebijakan dividen tunai yang matang (Ronosulistyo, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan perusahaan yang bermunculan di dunia global tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. para pemodal atau investor untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk

BAB I PENDAHULUAN. industri pesawat terbang, industri listrik dan lain-lain (ICN, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sudah baik. Jika dinilai kinerja kurang baik maka diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini isu mengenai good corporate governance

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk memaksimalkan

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai tempat terjadinya transaksi instrumen keuangan juga

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan dari didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Governance diperkenalkan oleh Cadbury Committee tahun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sangat diperlukan untuk menarik investor menanamkan modalnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengungkapan informasi secara terbuka mengenai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang sesuai dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan oleh perusahaan adalah Good Corporate Governance (GCG),

1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets dan earnings terhadap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang, memprediksi laba, dan menaksir risiko dalam investasi atau

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimalkan laba atau sering disebut perusahaan nirlaba. Tujuan dari

BAB I. Pendahuluan. disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimulai tahun 2015 ini. Secara

diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan (Indrayani, 2009). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari sebuah kegiatan manajemen di

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate

BAB I PENDAHULUAN. melalui investasi pada suatu perusahaan dinilai prospektif atau menguntungkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. dasar dan kimia, sektor aneka industri, dan sektor industri barang dan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB V PEMBAHASAN. bahwa EVA dan MVA secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan sehingga. tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. suatu pencerminan dari suatu kondisi perusahaan, karena di dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang

BAB I PENDAHULUAN. informasi perusahaan di Indonesia sangat sulit didapatkan, sekalipun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Pembuatan keputusan investasi di pasar modal membutuhkan analisis terhadap

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: Inayah B 100 050 298 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversivikasi investasi, membentuk portofolio sesuai dengan resiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk selalu memperhatikan kepentingan para pemilik modal dengan jalan memaksimalkan nilai perusahaan, karena nilai perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas pelaksanaan fungsi-fungsi keuangan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan (analisis fundamental perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Tingkat profitabilitas perusahaan pada analisis fundamental biasanya diukur dari beberapa aspek, yaitu berdasarkan ROS (Return on Sales), EPS (Earning per Share), ROA (Return on Assets), dan ROE (Return on Equity). Melihat keterbatasan-keterbatasan yang terdapat dalam alat ukur tersebut diperlukan alat ukur yang lebih baik dan representatif untuk kepentingan 1

2 perusahaan maupun kepentingan pihak luar, yaitu nilai tambah ekonomis (Economic Value Added - EVA). Alat ukur ini dilandasi pada konsep bahwa dalam pengukuran laba suatu perusahaan, kita harus adil mempertimbangkan harapan-harapan penyedia dana. Harapan tersebut dinyatakan dalam ukuran tertimbang biaya modal dari struktur modal yang ada. Economic Value Added yang mencoba mengukur nilai tambah (value creation) yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya modal (cost of capital) yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan. EVA yang positif menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modalnya. Sebaliknya, EVA yang negatif menunjukkan nilai perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal. Akan tetapi perhitungan EVA cukup rumit dan nilainya tidak tercantum dalam laporan keuangan perusahaan sehingga hanya investor yang benar-benar mengerti tentang konsep EVA ini yang akan menggunakannya sebagai dasar keputusan investasi. Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Peningkatan kemakmuran pemilik modal diarahkan pada penciptaan nilai perusahaan yang diukur melalui peningkatan nilai pasar saham. Perusahaan harus dapat memahami kegiatan-kegiatan yang akan dapat menciptakan nilai secara terus menerus sehingga dapat memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan digunakan berbagai konsep dan teknik manajemen untuk mengelola

3 perusahaan. Economic Value Added dan Good Corporate Governance sangat cocok untuk menilai kinerja operasional ekonomis suatu perusahaan sekaligus memperhatikan secara adil harapan kreditur dan pemegang saham. Sebelum muncul konsep EVA, tolok ukur lain yang banyak digunakan oleh para analis untuk mengukur kinerja suatu perusahaan, antara lain adalah arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi (operating cash flow), earnings before extraordinary income, residual income dan lain sebagainya. EVA didasarkan pada konsep residual income, dengan menambahkan adanya penyesuaian akuntansi (accounting adjusment). Menurut Steward & Company, earnings, dan earnings per share adalah pengukuran yang keliru untuk kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja yang terbaik adalah EVA. Kepentingan pemegang saham (publik) sebagai pemilik perusahaan dan kreditur sebagai penyandang dana ekstern adalah merupakan salah satu alasan diterapkannya perbaikan tata kelola yang baik pada perusahaan-perusahaan di Indonesia (Good Corporate Governance - GCG). Perbaikan tata kelola perusahaan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan investor baik domestik maupun asing. Standar kelola yang baik (Good Corporate Governance) secara internasional sudah banyak diterapkan oleh perusahaanperusahaan berskala internasional. Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia mempunyai tanggungjawab untuk menerapkan standar Good Corporate Governance yang telah diterapkan di tingkat internasional.

4 Sistem Good Corporate Governance yang diterapkan diyakini akan memberikan perlindungan efektif kepada pemegang saham dan kreditor untuk memperoleh kembali atas investasi yang ditanamkan. Sehingga Corporate Governance dapat diartikan sebagai seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan, pihak kreditor, pemerintah, karyawan, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan baik intern maupun ekstern yang terkait dengan hak dan kewajiban mereka. Pada prinsipnya Good Corporate Governance mencakup empat komponen utama yang diperlukan untuk meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pemegang saham tanpa mengabaikan kepentingan stakeholders yang lain, yaitu fairness, transparency, accountability, dan responsibility (Linan, 2000). Prinsip-prinsip tersebut disadari oleh berbagai pihak sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan investor maupun calon investor potensial. Penelitian yang dilakukan oleh Darmawati (2003) seperti yang dikutip oleh Zulfikar yang meneliti terhadap perusahaan sektor manufaktur di Indonesia tidak berhasil membuktikan hubungan ukuran perusahaan sebagai variabel endogen dari Good Corporate Governance dengan nilai pasar. Penyebabnya adalah kemungkinan respon pasar terhadap implementasi GCG tidak dapat secara langsung dapat dirasakan melainkan membutuhkan waktu. Studi tentang penerapan Good Corporate Governance di Indonesia telah beberapa kali dilakukan. Sukamulja (2004) telah membuktikan peran Corporate Governance dalam meningkatkan nilai perusahaan. Mayangsari dan Murtanto (2002) menguji apakah pengumuman pembentukan komite audit

5 yang merupakan komponen penting dalam Corporate Governance di Indonesia akan direspon oleh pasar? Hasil penelitian mereka membuktikan bahwa terdapat reaksi pasar yang positif terhadap pengumuman komite audit sebagai wujud GCG. Hal ini mengindikasi bahwa pengumuman tersebut mempunyai kandungan informasi yang menarik minat investor di pasar. Minat pasar tersebut merefleksikan kepercayaan masyarakat bahwa konsep Corporate Governance akan meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan pemegang saham. Masalah Corporate Governance dapat ditelusuri dari pengembangan agency theory yang menjelaskan bagaimana pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan (manajer, pemilik perusahaan, dan kreditor) akan berperilaku, karena mereka pada dasarnya mempunyai kepentingan yang berbeda masalah Corporate Governance terjadi karena pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Asian Development Bank (ADB) menjelaskan tentang masalah Corporate Governance sebagai berikut: Pertama, bahwa pemilik perusahaan dapat terbagi dalam dua kelompok, yaitu controling dan minority shareholder, yang dapat saja terjadi ketidakselarasan kepentingan. Keputusan yang diambil dapat merugikan minority shareholder. Kedua, masalah keagenan antara manajer dan shareholder dapat terjadi. Tetapi masalah tersebut lebih banyak terjadi pada perusahaan yang kepemilikannya sangat menyebar daripada yang kepemilikannya relatif terkonsentrasi. Ketiga, sistem Corporate Governance

6 yang baik seharusnya dapat memberikan perlindungan kepada pemegang saham dan kreditor (Husnan, 2001). Corporate Governance merupakan interaksi antara pemilik dan manajer dalam pengawasan dan pengarahan perusahaan. Good Governance secara tradisional menunjukkan apakah sistem dan prosedur menjamin secara baik bahwa manajer bertanggungjawab terhadap aset yang mereka percayakan. Prinsip-prinsip dari Good Corporate Governance adalah: pemenuhan hak pemegang saham, perlakuan yang adil terhadap pemegang saham, peran shareholder, penjelasan dan transparansi, dan pertanggungjawaban lembaga. Harapan terhadap penerapan Corporate Governance adalah tercapainya nilai perusahaan. La porta et al. (1999) menekankan pentingnya penegakan hukum atas pengelolaan sebuah perusahaan, pengembangan pasar, dan pertumbuhan ekonomi. Teori pertamanya menyediakan teknik untuk membandingkan kerangka kerja institusi antar negara dan mempelajari efekefeknya dalam sejumlah dimensi. Bagi akademisi, studi tentang penerapan Good Corporate Governance sangat menarik untuk dikaji. Penerapan GCG banyak dikaitkan dengan disiplin ilmu akuntansi dan keuangan, serta akuntansi keperilakuan. Pada disiplin ilmu akuntansi dan keuangan misalnya, beberapa studi membuktikan secara empiris bahwa penerapan GCG dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan (Zulfikar, 2004). Berdasarkan survei yang dilakukannya oleh Beasly, et al. (1998) ditemukan bukti bahwa perusahaan yang menerapkan GCG menikmati valuasi pasar antara 10-12 persen. Hal ini merefleksikan

7 tingkat kepercayaan investor terhadap konsep GCG. Hal ini juga akan menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka penulis mengambil judul penelitian Analisis Pengaruh Economic Value Added dan Penerapan Good Corporate Governance terhadap Returns Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah Economic Value Added mempunyai pengaruh terhadap returns saham? 2. Apakah penerapan Good Corporate Governance mempunyai pengaruh terhadap returns saham? 3. Apakah Economic Value Added mempunyai pengaruh yang paling signifikan terhadap returns saham? C. Pembatasan Masalah Agar tidak menimbulkan perbedaan penafsiran terhadap kandungan materi yang disajikan dalam penelitian ini, maka diperlukan beberapa batasan masalah. Batasan masalah tersebut adalah:

8 1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang terdaftar di JII dan masuk dalam pemeringkatan GCG yang dilakukan oleh majalah SWA dan the Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG). 2. Periode penelitian yang digunakan adalah tahun 2005, 2006, dan 2007. 3. Harga dan returns saham ditentukan pada saat publikasi laporan keuangan. D. Tujuan Penelitian Terkait dengan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis pengaruh Economic Value Added terhadap returns saham. 2. Menguji pengaruh penerapan Good Corporate Governance terhadap returns saham. 3. Mengetahui tolok ukur mana yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap returns saham. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi dalam pembuatan keputusan investasi bagi investor di pasar modal maupun calon investor potensial bahwa informasi tentang Economic Value Added dan penerapan Good Corporate Governance sangat penting untuk menilai kinerja perusahaan. Secara terperinci, manfaat penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

9 1. Bagi investor pasar modal, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan alternatif bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi. 2. Bagi calon investor dapat melaksanakan analisis saham yang akan diperjualbelikan di pasar modal melalui analisis EVA dan GCG sehingga dapat melaksanakan investasi portofolio secara benar. 3. Bagi penelitian di masa datang yang sejenis yang dilakukan oleh peneliti lain diharapkan mempertimbangkan hasil dalam penelitian ini sebagai tambahan referensi dan dasar perluasan penelitian. F. Sistematika BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang melatar belakangi penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini dijelaskan teori-teori yang mendasari penelitian serta penelitian-penelitian yang pernah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, dan hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan populasi dan sampel penelitian, metode pengambilan sampel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, variabel-variabel penelitian, definisi operasional variabel, serta metode analisis data.

10 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan membahas tentang hasil analisis data yang berupa statistik deskriptif, pengujian asumsi klasik, uji ketepatan model, dan pengujian hipotesis serta pembahasannya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian, dan saran-saran yang bermanfaat yang dirasa perlu untuk dikemukakan.