BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Annisa Nurul Aini, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
2015 REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION (GWLR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Atiya Maulani, 2013

BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang melatarbelakangi

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan suatu negara salah satunya dapat dilihat dari tingkat

BAB III MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

2016 APLIKASI MULTIVARIATE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR) MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

BAB 1 PENDAHULUAN. konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi

BAB III MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION SEMIPARAMETRIC (GWLRS)

BAB III GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Model regresi adalah persamaan matematik yang dapat meramalkan nilai-nilai

DESAIN SAMPLING UNTUK PEMODELAN SPATIAL. Bertho Tantular Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

: Persentase Penduduk Dengan Sumber Air Minum Terlindungi PDAM : Pengeluaran Perkapita Penduduk Untuk Makan Sebulan

Seminar Hasil Tugas Akhir

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii. HALAMAN MOTTO... iv. KATA PENGANTAR...

GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (GWRPCA) PADA PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Data yang mempunyai keterkaitan dengan kejadian-kejadian sebelumnya

ISSN: Vol. 1 No. 1 Agustus 2012

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PEMODELAN ANGKA KEMATIAN BAYI DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION DI PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui fenomena yang akan terjadi pada periode mendatang akan

Rencana Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di:

SKRIPSI. Disusun Oleh : MUHAMMAD HARIS NIM : J2E

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMODELAN DATA KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) DENGAN FUNGSI PEMBOBOT KERNEL BISQUARE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL SPATIAL AUTOREGRESSIVE (SAR)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III MODEL REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSI PADA MODEL REGRESI POISSON

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah sandang, pangan, dan papan. Setiap rumah tangga (RT) pasti menginginkan

SKRIPSI PEMODELAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO SEKTOR INDUSTRI DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE REGRESI SPASIAL

BAB I PENDAHULUAN. terus dihadapi di sejumlah daerah di Indonesia, tidak terkecuali Provinsi Sumatera

S - 13 PEMODELAN SPASIAL KEMISKINAN DENGAN MIXED GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION DAN FLEXIBLY SHAPED SPATIAL SCAN STATISTIC

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan menurunnya kinerja perekonomian. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi

Kata Kunci : MGWMLM, GWMLM, DAS.

GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (GWRPCA) PADA PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI JAWA TENGAH ABSTRACT

PEMODELAN PERSENTASE BALITA GIZI BURUK DI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (GWRPCA)

PEMODELAN PERSENTASE BALITA GIZI BURUK DI JAWA TENGAH DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (GWRPCA)

Kematian wanita saat melahirkan dan saat 42 hari setelah melahirkan bukan dikarenakan kecelakaan

APLIKASI MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (GWR) UNTUK MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA DI JAWA BARAT

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

(R.1) KAJIAN MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION UNTUK MASALAH DATA SPASIAL DISKRIT

PERBANDINGAN MODEL GWR DENGAN FIXED DAN ADAPTIVE BANDWIDTH UNTUK PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI JAWA TENGAH

Estimasi Parameter pada Regresi Spatial Error Model (SEM) yang Memuat Outlier menggunakan Iterative Z Algorithm

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan keadaan pada suatu waktu merupakan hal penting. Hal itu

PEMODELAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED RIDGE REGRESSION

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2011 ISBN:

PEMODELAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DI PROVINSI BALI DENGAN PENDEKATAN SEMI-PARAMETRIC GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION

Pemodelan Angka Harapan Hidup di Papua dengan pendekatan Geographically Weighted Regression

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari waktu, banyak orang yang

STRUCTURAL EQUATIO MODELLI G (SEM) DE GA MODEL STRUKTURAL REGRESI SPASIAL. Tisti Ilda Prihandini 1, Sony Sunaryo 2

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SEMARANG TAHUN 2011 MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi tentang rata-rata bersyarat pada Y

(R.16) KAJIAN MODEL SPASIAL DURBIN (SDM) DALAM PEMODELAN KEADIAN DIARE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Kasus : Kabupaten Tuban)

Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG)

PERBANDINGAN MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH DENGAN METODE REGRESI LINIER BERGANDA DAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION SKRIPSI

PRODI S1 STATISTIKA FMIPA-ITS RENCANA PEMBELAJARAN Statistika Spasial Kode/SKS: SS / (2/1/0) Dosen : Sutikno Semester : VII

GEOGRAPHICALLY WEIGHTED PANEL REGRESSION UNTUK PEMODELAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBANDINGAN HASIL ESTIMASI PARAMETER GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR) DENGAN VARIABEL EKSOGEN BERTIPE METRIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi hasil analisis yang diperlukan. Data yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya bidang ekonomi. pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu

SKRIPSI PENGARUH ANGKATAN KERJA YANG BEKERJA DAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA TERHADAP PDRB KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN REGRESI SPASIAL

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Dalam analisis ekonometrika, ketersediaan data yang sesuai sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang tema yang diambil dalam

(R.5) Pemodelan Regresi Poisson Terboboti Geografis Pada Kasus Gizi. buruk di Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pemodelan Jumlah Kematian Bayi di Propinsi Jawa Timur dengan Pendekatan Geographically Weighted Poisson Regression Semi Parametric (GWPRS)

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

PEMODELAN PROPORSI PENDUDUK MISKIN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY AND TEMPORALLY WEIGHTED REGRESSION ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Esti Pertiwi, 2013

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia Wajib Belajar Menggunakan Metode Regresi Spasial di Jawa Timur

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 : Perbedaan Antara Proses Stationer dan Proses Non-Stationer

ANALISIS ANGKA BUTA HURUF DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION BERBASIS KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. metode yang bisaanya digunakan dalam estimasi parameter yakni Ordinary Least

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI POISSON TERGENERALISASI TERBATAS DENGAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

MODEL REGRESI TERBOBOTI GEOGRAFIS DENGAN FUNGSI PEMBOBOT KERNEL GAUSSIAN, BISQUARE, DAN TRICUBE PADA PERSENTASE KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF UNTUK MENGATASI OVERDISPERSION PADA REGRESI POISSON

S - 17 MODEL GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION PENDERITA DIARE DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN FUNGSI PEMBOBOT KERNEL BISQUARE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Statistika merupakan salah satu cabang ilmu matematik yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, mempresentasikan, menganalisis, dan menginterpretasi data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk mendeskripsikan data yang disebut juga dengan statistika deskriptif dan untuk menyimpulkan bagi kelompok yang lebih besar yang disebut statistika inferensial. Dari sekian banyak jenis analisis data dalam statistika, analisis regresi merupakan salah satu metode statistika untuk menentukan model hubungan sebab akibat antara variabel prediktor dengan variabel respon. Terdapat beberapa macam analisis regresi, diantaranya regresi linear, non linear, parametrik, dan non parametrik. Berdasarkan asumsi-asumsi yang sudah kita ketahui, analisis regresi linear dapat dilakukan jika data pada variabel respon berdistribusi normal dan tentu saja memiliki hubungan yang linear antara variabel respon dengan variabel prediktornya. Namun pada kenyataannya sering kali kita dapatkan data yang tidak normal bahkan tidak linear hubungannya, sehingga kita harus melakukan analisis regresi non linear salah satunya yaitu analisis regresi Poisson. Regresi Poisson merupakan salah satu regresi non linear yang variabel responnya dimodelkan dengan distribusi Poisson. Variabel respon dalam distribusi Poisson berasal dari cacahan suatu kejadian yang jarang terjadi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari, seperti banyak kecelakaan mobil setiap bulan, kebakaran hutan di Indonesia setiap tahun, banyak penderita penyakit tertentu setiap tahun, dan sebagainya. Suatu kejadian mungkin saja hasilnya bergantung pada wilayah atau lokasi tempat kejadian itu terjadi. Wilayah atau lokasi memiliki sekumpulan data yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Data mengenai wilayah tersebut dikumpulkan dengan menggunakan analisis data spasial. Data spasial

2 merupakan data pengukuran yang memuat suatu informasi lokasi. Pada data spasial seringkali pengamatan di suatu lokasi bergantung pada pengamatan di lokasi lain yang berdekatan. Apabila model regresi klasik digunakan sebagai alat analisis pada data spasial, maka dapat menyebabkan kesimpulan yang kurang tepat karena asumsi error saling bebas (autokorelasi) dan asumsi homogentitas tidak terpenuhi (heterogeneity). Oleh karena itu, dibutuhkan metode statistika yang dapat mengatasi fenomena variabilitas data spasial tersebut. Sehingga diperkenalkan model spasial yang merupakan metode untuk mendapatkan informasi pengamatan yang dipengaruhi oleh efek ruang atau lokasi. Pengaruh efek lokasi tersebut disajikan dalam bentuk koordinat lokasi (longitude, latitude) atau pembobotan. Banyak metode yang digunakan, baik untuk analisis geostatistik maupun pemodelan. Berdasarkan tipe data, pemodelan spasial dapat dibedakan menjadi pemodelan dengan pendekatan titik dan pemodelan dengan pendekatan area. Jenis pendekatan titik, yaitu Geographically Weighted Regression (GWR) jika data variabel respon berdistribusi normal, Geographically Weighted Poisson Regression (GWPR) jika data variabel respon berdistribusi Poisson, Generalized Space-Time Autoregressive (GSTAR) jika data berupa data runtun waktu. Sementara untuk jenis pendekatan area yaitu Mixed Regressive-Autoregressive atau Spatial Autoregressive Model (SAR), Spatial Error Models (SEM), Spatial Durbin Model (SDM), Conditional Autoregressive Models (CAR), Spatial Autoregressive Moving Average (SARMA), dan panel data. Ketika data variabel respon yang dimiliki berdistribusi normal dan bergantung pada lokasi, pendekatan Geographically Weighted Regression (GWR) dapat digunakan. Namun dalam beberapa aplikasinya variabel respon yang akan dianalisa berupa data diskrit, misalkan berupa banyak barang yang rusak dari sebuah produksi dalam satuan waktu, sehingga pemodelan regresinya dapat dimodelkan dengan Geographically Weighted Poisson Regression (GWPR). Geographically Weighted Poisson Regression (GWPR) merupakan salah satu metode statistika yang digunakan untuk menganalisis model regresi Poisson,

3 ketika data yang dimiliki berupa data diskrit yang spasial. Dengan menggunakan metode GWPR diharapkan akan didapat model yang tidak bias walaupun asumsi homogenitas tidak dipenuhi. Penaksiran parameter akan berbeda-beda nilainya untuk masing-masing wilayah, begitu juga dengan variabel-variabel prediktor yang signifikannya. Hal ini disebabkan karena setiap wilayah mungkin saja memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya Dari penjelasan yang dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POISSON REGRESSION (GWPR) 1.2 Batasan Masalah 1. Pemodelan spasial yang digunakan adalah pendekatan titik. 2. Pendekatan titik yang digunakan adalah Geographically Weighted Poisson Regression (GWPR). 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan diangkat dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Manakah pembobotan terbaik antara Fixed Bisquare, Fixed Gaussian, Adaptive Bisquare, atau Adaptive Gaussian yang digunakan untuk pemodelan GWPR? 2. Bagaimana hasil penaksiran koefisien regresi spasial dengan pendekatan GWPR terhadap banyak penderita penyakit kusta kering di beberapa kota dan kabupaten di provinsi Jawa Barat? 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui jenis pembobotan terbaik yang digunakan antara Fixed Bisquare, Fixed Gaussian, Adaptive Bisquare, atau Adaptive Gaussian pada pemodelan GWPR.

4 2. Mengetahui hasil penaksiran koefisien regresi spasial dengan pendekatan GWPR terhadap banyak penderita penyakit kusta kering di beberapa kota dan kabupaten di provinsi Jawa Barat. 1.5 Manfaat Penulisan 1.5.1 Aspek Teoritis Penjelasan mengenai regresi spasial dengan pendekatan GWPR ini memberikan pengetahuan baru kepada pembaca mengenai statistika terutama pada bidang pemodelan regresi yang sudah tidak asing lagi penggunaannya oleh para peneliti. Penulisan ini akan menambah kejelasan kepada pembaca bagaimana menggunakan pemodelan regresi, jika data yang didapat berupa data spasial yang mewakili lokasi-lokasi yang tentunya kondisi setiap lokasi-lokasi tersebut tidak sama. 1.5.2 Aspek Praktis Penggunaan model regresi spasial dengan pendekatan GWPR dalam skripsi ini menambah pengetahuan kepada pembaca betapa luasnya penerapan statistika kedalam berbagai bidang kehidupan, terutama penerapannya dalam penelitian terhadap kejadian-kejadian di permukaan bumi yang tidak setiap wilayah bagian bumi memiliki karakteristik yang sama. 1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah: BAB I PENDAHULUAN Mengemukakan latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA Mengemukakan beberapa materi yang mendasari regresi spasial dengan pendekatan GWPR.

5 BAB III REGRESI SPASIAL DENGAN PENDEKATAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED POSSON REGRESSION (GWPR) Mengemukakan kajian teoritis tentang regresi spasial dengan pendekatan GWPR. BAB IV STUDI KASUS Memaparkan aplikasi menganalisis data dengan metode regresi spasial dengan pendekatan GWPR. BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan materi.