BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel. manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian

Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengamati suatu kejadian terterntu pada periode tertentu. Penelitian ini

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.

BAB 3 METODE PENELITIAN. penyajian data, uji statistik dan operasionalisasi variabel.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu tahun Subyek pada penelitian ini adalah laporan keuangan

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN. acuan dan pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua perusahaan asuransi yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dibatasi pada pengaruh tax avoidance, corporate governance yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan kinerja keuangan perusahaan melalui situs

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam upaya pelaksanaan penelitian, maka penelitian dilakukan pada:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. dipaparkan, maka model penelitian ini sebagai berikut: H1 (+) H2 (+) H3 (+) H4 (-) H5 (+) H6 (+)

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan Manufaktur periode tahun yang terdapat di Bursa Efek

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. pertumbuhan sedangkan variabel dependentnya adalah sruktur modal.

BAB III. Metode Penelitian. bagaimana hasilnya apakah signifikan atau tidak. terhadap variabel-variabel dependen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di BEI selama tahun Sedangkan sampelnya adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian. Populasi yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang berhubungan dengan penerimaan pajak akan selalu dibahas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. seksama untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Sedangkan penelitian yaitu,

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Sesuai dengan kerangka teoritik yang telah di buat pada bab II, maka secara rinci tujuan utama penelitian ini adalah untuk: 1. Memberikan fakta dan bukti empiris mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba, 2. Memberikan fakta dan bukti empiris mengenai pengaruh kepemilikan manajerial terhadap manjemn laba, 3. Memberikan fakta dan bukti empiris mengenai pengaruh profitabilitas terhadap manajemen laba, 4. Memberikan fakta dan bukti empiris mengenai pengaruh asimetri informasi terhadap manajemen laba. B. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012-2014. Peneliti membatasi ruang lingkup penelitian ini pada pengaruh ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, profitabilitas, dan asimetri informasi terhadap manajemen laba. 48

49 C. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan regresi linier berganda. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder, yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia. Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. D. Populasi dan Sampling atau Jenis dan Sumber Data 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:61). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014 yang diperoleh melalui situs www.idx.co.id. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2013:62) sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

50 Metode Purposive sampling merupakan dasar yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini diantaranya yaitu: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2012-2014. 2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan dan laporan tahunan selama 2012-2014. 3. Memiliki data yang cukup lengkap terkait dengan kepemilikan saham yang dimiliki pihak manajemen selama tahun 2012-2014. 4. Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan keuangannya dalam bentuk Rupiah selama tahun 2012-2014. 5. Perusahaan manufaktur yang mempunyai laba selama tahun pengamatan (tidak mengalami kerugian). E. Operasionalisasi Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen 1.1. Manajemen Laba a. Definisi Konseptual Manajemen laba dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk manipulasi pelaporan laba yang dilakukan oleh manajemen untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen laba dapat juga dikatakan sebagai suatu proses yang dilakukan dengan sengaja oleh manajemen perusahaan dalam batasan Prinsip Akuntansi

51 Berterima Umum untuk menghasilkan suatu tingkat laba yang diinginkan (Desmiyawati, 2009). b. Definisi Operasional Dalam penelitian ini peneliti menggunakan discretionary accrualls sebagai proksi dari manajemen laba. Discretionary Accruals (DA) dihitung dengan model modifikasi jones. Peneliti menggunakan model jones modifikasi sebab model tersebut dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik dibandingkan dengan model-model lainnya (Dechow et, al, 1995). Perhitungan dari model ini dapat dilihat seperti tahapan dibawah ini : Untuk menghitung discretionary accruals terlebih dulu menghitung total akrual dengan rumus: TAit = NIit CFOit (1) Dimana : TA it = Total Accrual pada perusahaan i pada periode t; NI it = Net Income/laba bersih pada perusahaan i pada periode t; CFO it=cash Flow Operation/Arus kas dari kegiatan operasi perusahaan i pada periode t. Kemudian mengitung nilai akrual yang diestimasi dengan persamaan OLS (Ordinary Least Square): Tat / At-1 = α1 (1 / At-1) + α2 ( REVt / At-1) + α3 (PPEt / At-1) + Et (2)

52 Dimana : Ta t = Total accrual perusahaan pada tahun t; A t-1 = Total aset perusahaan pada tahun t-1; REV t = Perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t; PPE t = Aset tetap perusahaan i pada tahun t; E t = koefisien error. Kemudian menghitung non discretionary accrual dengan rumus berikut ini: NDA t =α1(1/a t -1)+α2[( REV t - REC t)/a t-1]+α3(ppe t /A t-1) (3) Dimana : NDA t = non discretionary accrual perusahaan i pada tahun t; A t -1 = Total aset perusahaan pada tahun t-1; REV t = Perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t; REC t = Perubahan piutang perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t; PPE t = Aset tetap perusahaan i pada tahun t. Kemudian menghitung discretionary accruals (DA) dengan dengan rumus : DAt = (TAit t/at-1) - NDAt (4) Dimana: DAt = Discretionary accrual perusahaan i pada tahun t.

53 2. Variabel Independen 2.1. Ukuran Perusahaan a. Definisi Konspetual Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar atau kecilnya suatu perusahaan yang ditentukan dengan batas- batas tertentu yang sudah ditentukan (Dwikusumowati, 2013). b. Definisi Operasional Pada variabel ini peneliti menggunakan Ln total aset. Penggunaan natural log (Ln) dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebih. 2.2. Kepemilikan Manajerial a. Definisi Konseptual Kepemilikan manjerial merupakan jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen dalam suatu perusahaan yang dikelola (Boediono, 2005). b. Definisi Operasional Peneliti menggunakan presentase jumlah saham yang dimiliki manajemen karena menyangkut seberapa besar kepemilikan manajerial. MNJR = Jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen Total modal saham yang beredar

54 2.3. Profitabilitas a. Definisi Konseptual Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukan oleh laba yang dihasilkan (Sudarmadji dan Sularto, 2007). b. Definisi Operasional Pada penelitian ini peneliti mengukur profitabilitas dengan Return On Asset (ROA) yang dirumuskan sebagai berikut: ROA = Laba Bersih setelah Pajak Total Aset 2.4. Asimetri Informasi a. Definisi Konseptual Asimetri informasi merupakan suatu keadaan dimana manjer memiliki akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar perusahaan (Rahmawati, 2006). b. Definisi Operasional Pada variabel ini peneliti menggunakan Relative Bid Ask Spread, sebab dapat mengetahui perbedaan harga beli dan jual

55 saham pada waktu tertentu yang berhubungan dengan asimetri informasi. Relative Bid Ask Spread (Rahmawati, 2006) yaitu : SPREADi,t = (aski,t bid i,t)/{(ask i,t + bid i,t)/2}x100 Keterangan : ask i,t : harga ask tertinggi saham perusahaan i yang terjadi pada hari t bid i,t : harga bid terendah saham perusahaan i yang terjadi pada hari t F. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan analisis kuantitatif menggunakan perhitungan statistik. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda untuk menganalisis huungan variabel independen terhadap dependen, dengan melakukan beberapa tahap pengujian terlebih dahulu yaitu uji statistik deskriptif dan uji asumsi klasik yang terdiri dari empat pengujian yakni uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi. Setelah melakukan tahapan pengujian tersebut, selanjutnya data diolah menggunakan analisisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan uji hipotesis secara parsial (uji t).

56 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2013:29) 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi berganda yang digunakan. Terdapat empat asumsi klasik yang harus dipenuhi sebelum dilakukan regresi terhadap model persamaan diatas, yaitu: multikolonieritas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan normalitas. 2.1. Uji Normalitas Menurut Ghozali (2013:165) Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal. Pengujian normalitas residual yang banyak digunkaan adalah uji Jarque Bera (JB). Uji JB adalah uji normalitas untuk sampel besar (asymptotic).

57 Pertama, hitung nilai Skewness dan Kurtosis untuk residual, kemudian lakukan uji JB statistic dengan rumus seperti di bawah ini : Dimana n = besarnya sampel, S= koefisien skewness, K= koefisien Kurtosisi. Nilai JB statistik mengikuti distribusi Chi- Square dengan 2df (degree of freedom). Nilai JB selanjutnya dapat kita hitung signifikansinya untuk menguji hipotesis berikut : H0 : residual terdistribusi normal Ha: residual tidak terdistribusi normal. 2.2. Uji Multikolonieritas Multikolinearitas berarti terdapat korelasi atau hubungan yang sangat tinggi diantara variabel independen (Yamin, 2011:115). Dalam Ghozali (2013:79) adanya multikolinearitas atau korelasi yang tinggi antar variabel independen dapat dideteksi dengan beberapa cara di bawah ini : a) Nilai R² tinggi, tetapi hanya sedikit (bahkan tidak ada) variabel independen yang signifikan. Jika nilai R² tinggi diatas 0.80, maka uji F pada sebagian besar kasus akan menolak hipotesis

58 yang menatakan bahwa koefisien slope parsial yang secara statis berbeda dengan nol b)korelasi antara dua variabel independen yang melebihi 0.80 dapat menjadi pertanda bahwa multikolinearitas merupakan masalah serius. c) Auxiliary regression. Multikolinearitas timbul karena satu atau lebih variabel independen berkorelai secara linear dengan variabel independen lainnya. d)tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Multikolinearitas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) nilai cutoff yang umum dipaki untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah Tolerance <0.10 atau sama dengan VIF > 10. Setiap peneliti harus menetukan tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir. Sebagai missal nilai Tolerance = 0.10 sama dengan tingkat kolinearitas 0.90.

59 2.3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Menurut Winarno (2009:5.8) disebutkan terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas, yaitu metode grafik, uji park, uji glejser, uji korelasi spearman, uji goldfeld-quandt, uji bruesch-pagan-godfey, dan uji white 2.4. Uji Autokorelasi Dalam Ghozali (2013:137) autokorelasi bertujuan menguji apakah dalm suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu (residual) pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi: a) Uji Durbin-Watson (DW Test) Uji ini hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel bebas. Hipotesis yang akan diuji adalah H0: tidak ada autokorelasi (ρ = 0) HA: ada autokorelasi (ρ 0)

60 b) Uji Langrange Multiplier (LM Test) Uji ini memang lebih tepat digunakan dibanding uji DW terutama bila sampel yang digunakan relatif besar dan derajat autokorelasi lebih dari satu. Uji LM akan menghasilkan statistic Breusch-Godfrey sehingga uji LM juga kadang disebut uji Breusch-Godfrey. Uji Breusch-Godfrey dengan cara melihat nilai probability dari Obs*R-squared dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05. Apabila nilai probability Obs*Rsquared pada penelitian lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan terbebas dari autokorelasi. 3. Uji Model Regresi Data yang digunakan dalam penelitian adalah data panel. Data panel adalah gabungan antara data silang (cross section) dengan data runtut waktu (time series) (Winarno, 2009:9.1). Data time series dalam penelitian ini berupa periode waktu penelitian, yaitu selam tiga tahun (2012-2014). Sedangkan, data cros section dalam penelitian ini berupa data dari laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Analisis regresi data panel memiliki tiga macam model yaitu: Commen Effect Model, Fixed Effect Model dan Random Effect Model.

61 3.1. Common Effect Model Model jenis ini adalah teknik yang paling sederhana yang mengasumsikan bahwa data gabungan yang ada, menunjukkan kondisi yang sesungguhnya. Hasil analisis regresi dianggap berlaku pada semua objek pada semua waktu (Winarno, 2009:9.14). Kelemahan model ini adalah ketidaksesuaian model dengan keadaan yang sesungguhnya. 3.2. Fixed Effect Model Efek tetap dalam model ini maksudnya adalah bahwa satu objek, memiliki konstan yang tetap besarnya untuk berbagai periode waktu. Demikian juga dengan koefisiennya, tetap besarnya dari waktu ke waktu. Untuk membedakan satu objek dengan objek lainnya, digunakan variabel semu (dummy). Oleh karena itu, model ini sering juga disebut dengan Least Square Dummy Variables (LSDV) (Winarno, 2009:9.15). Efek tetap dalam model ini maksudnya adalah bahwa suatu objek, memiliki konstanta yang tetap untuk berbagai periode waktu. Demikian juga dengan koefisienyya, tetap besarnya dari waktu ke waktu. Untuk membedakan suatu objek dengan objek lainnya, digunkan variabel semu (dummy). Oleh karena itu model ini sering juga disebut dengan Least Square Dummy Variables (LSDV) (Winarno, 2009:9.15).

62 3.3. Random Effect Model Model efek random digunakan untuk menngatasi kelemahan metode efek tetap yang menggunakan variabel semu, sehingga model mengalami ketidakpastian. Tanpa menggunakan variabel semu, metode efek random menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar objek (Winarno, 2009:9.17). 4. Analisis Regresi Linear Berganda Menurut Yamin (2011:29) regresi linear berganda digunakan untuk memodelkan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen, dengan jumlah variabel independen lebih dari satu. Persamaan regresi linear berganda penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: DA = α + β1ln+ β2mo + β3roa + β4spread + e DA α β1ln β2mo = Discretionary Accruals = Konstanta = Variabel Ukuran Perusahaan = Variabel Kepemilikan Manajerial

63 β3roa β4spread e = Variabel Profitabilitas = Variabel Asimetri Informasi = Error 5. Uji Hipotesis 5.1..Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crosssection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2013:59). 5.2. Uji Hipotesis secara Parsial (Uji t) Dalam Ghozali (2013:62) uji satistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan.