BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. perangkat lunak yang sama untuk semua pengujian. analisa citra bioinformatika ini dalah sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Aplikasi pintu otomatis ini menggunakan spesifikasi perangkat keras dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

BAB 1 PENDAHULUAN. citra keluaran dengan informasi yang siap digunakan. meningkatkan efisiensi dan akurasi, serta meminimalisasi kesalahan.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tentang jenis-jenis alat yang digunakan, cara-cara membangun jaringan komputer

BAB IV HASIL & UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah,

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengkodean dan implementasi, memberikan petunjuk pemakaian program, dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Processor : Intel Pentium IV 1.60 GHz RAM : 256 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih tinggi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 4. mempunyai prosesor 1.6 Ghz atau diatasnya dengan memori RAM sebesar 1GB. Dimana

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut :

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. prosedur instalasi aplikasi dan prosedur operasional aplikasi. 1. Prosesor Pentium III 533 Mhz atau lebih

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dari perangkat keras (Tabel 4.1) dan perangkat lunak (Tabel 4.2). Berikut adalah

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI. pada jaringan komputer berbasis Windows, oleh karena itu diperlukan spesifikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PENERAPAN METODE SOBEL UNTUK PENGUKURAN TINGGI BADAN MENGGUNAKAN WEBCAM

3.2.1 Flowchart Secara Umum

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk membuat aplikasi ini yaitu: 1. Processor Intel(R) Core(TM) Duo 2.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM

PEMANFAATAN OPERASI MORPHOLOGI UNTUK PROSES PENDETEKSIAN SISI PADA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK DAN PEMROSESAN AWAL THINNING ZHANG SUEN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan algoritma Bipartite Matching yang telah dirancang, maka perlu dilakukan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 APLIKASI DAN IMPLEMENTASI. Untuk implementasi basis data pada PD Rudy Motors dibutuhkan spesifikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan program ini adalah : VGA Memory 64 MB

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pertama adalah spesifikasi dari perangkat keras dan yang kedua adalan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam perancangan program Spesifikasi sistem yang digunakan saat

BAB 4 IMPELEMENTASI DAN EVALUSAI. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut : a. Prosesor intel premium Ghz atau yang setara.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dari keseluruhan perangkat lunak (aplikasi) yang dibuat pada skripsi ini akan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk menguji apakah

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Operasi Morfologi. Kartika Firdausy - UAD blog.uad.ac.id/kartikaf. Teknik Pengolahan Citra

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengenalan dan penentuan kondisi akuarium ikan hias air laut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut:

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Pengujian program adalah pengujian dimana user memasukan data ke

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi ini adalah : Prosesor Pentium IV 2.6 Ghz. Graphic Card dengan memori minimum 64 MB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI SMART READER

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 4 PERANCANGAN PROGRAM

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah penelitian yang digunakan disajikan pada Gambar 4.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 2 KAJIAN PUS TAKA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

11. Tampilan Tambah Barang

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. dan GVF Snake yang telah selesai dibuat. Dimulai dari modified

BAB 4 EVALUASI. Fraktal cukup rendah. Proses pembuatan di jalankan pada Komputer 1 dan diuji-cobakan pada. Monitor: VGA 15 resolusi 1024 x 768

BAB 4 IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE

Transkripsi:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Spesifikasi Sistem Perangkat analisis citra bioinformatika ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang sama untuk semua pengujian. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang digunakan pada pengujian perangkat analisa citra bioinformatika ini dalah sebagai berikut: Komputer PC dengan spesifikasi: Prosesor : Intel Pentium Dual Core 2.66 Memori : 1536 MB DDRII RAM Hard Disk Graphic Card : 250 GB, 7200 RPM : NVidia GT8500 Mouse dan keyboard 4.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan pada pengujian perangkat analisa citra bioinformatika ini adalah sebagai berikut : - Sistem operasi : Microsoft Windows XP Professional SP-3 - Compiler : Microsoft Visual C# 2008 Express Edition - Library : Aforge.Net 102

103 4.2 Pengujian 4.2.1 File 4.2.1.1 Open Fitur ini berfungsi untuk memasukkan citra ke dalam perangkat pengolahan citra ini. Gambar 4.1 Layar untuk membuka citra 4.2.2 Preprocessing Pada saat menu ini diklik, maka akan muncul empat buah submenu, yaitu brightness, contrast, grayscale, dan threshold. 4.2.2.1 Brightness Pada saat submenu brightness diklik, akan muncul sebuah kotak dialog baru dengan nama FormBrightness yang berisi sebuah slider dan sebuah tombol

104 OK. Slider ini digunakan untuk menentukan nilai kecerahan pada citra. Slider dapat digerakkan ke kiri untuk mengurangi kecerahan pada citra dan ke kanan untuk meningkatkan kecerahan pada citra. Gambar 4.2 Layar fitur brightness Gambar 4.3 Pengujian fitur brightness

105 4.2.2.2 Contrast Pada saat submenu contrast diklik, akan muncul sebuah kotak dialog baru dengan nama FormContrast yang berisi sebuah slider dan sebuah tombol OK. Slider ini digunakan untuk menentukan nilai kekontrasan pada citra. Slider dapat digerakkan ke kiri untuk mengurangi kontras pada citra dan ke kanan untuk meningkatkan kontras pada citra. Gambar 4.4 Layar fitur contrast Gambar 4.5 Pengujian fitur contrast

106 4.2.2.3 Grayscale Pada saat submenu grayscale diklik, citra masukan yang berwarna akan berubah menjadi citra skala abu pada citra keluaran. Gambar 4.6 Pengujian fitur grayscale 4.2.2.4 Threshold Pada saat submenu threshold diklik, akan muncul sebuah kotak dialog baru dengan nama FormThreshold yang berisi sebuah slider dan sebuah tombol OK. Slider ini digunakan untuk menentukan ambang batas yang digunakan untuk melakukan segmentasi pada citra masukan. Slider dapat digerakkan ke kiri untuk mengurangi nilai ambang batas pada citra dan ke kanan untuk meningkatkan nilai ambang batas pada citra. Citra keluaran yang dihasilkan akan menjadi citra biner yang hanya mengandung warna hitam dan putih sesuai dengan nilai ambang batas yang ditentukan.

107 Gambar 4.7 Layar fitur threshold Gambar 4.8 Pengujian fitur threshold

108 4.2.2.5 Pembalikan (Invert) Pada saat submenu invert di klik, maka objek yang berwarna hitam akan diubah (dibalik) menjadi warna putih. Gambar 4.9 Pengujian fitur invert

109 4.2.3 Processing Pada saat menu ini diklik, maka akan muncul tiga buah submenu, yaitu morphology, edge detection, dan noise reduction. 4.2.3.1 Morphology Pada saat menu ini diklik, maka akan muncul lima buah submenu, yaitu erosion, dilation, opening, closing, dan skeletonizing. 4.2.3.1.1 Erosion Pada saat submenu erosion diklik, maka objek pada citra keluaran yang dihasilkan akan menjadi lebih kecil karena adanya proses erosi (pengikisan dari tepi objek) terhadap objek pada citra masukan. Citra masukan dapat berupa citra kromatik (berwarna), skala abu, maupun citra biner. Gambar 4.10 Pengujian fitur erosi

110 4.2.3.1.2 Dilation Pada saat submenu dilation diklik, maka objek pada citra keluaran yang dihasilkan akan menjadi lebih besar karena adanya proses dilasi (pengekspansian objek dari tepi-tepi objek) terhadap objek pada citra masukan. Citra masukan dapat berupa citra kromatik (berwarna), skala abu, maupun citra biner. Gambar 4.11 Pengujian fitur dilasi 4.2.3.1.3 Opening Pada saat submenu opening diklik, maka citra keluaran yang dihasilkan akan terlihat lebih bersih dari derau-derau kecil yang berwarna putih (derau yang terjadi karena adanya partikel-partikel terang yang kecil pada latar belakang). Proses opening melakukan erosi terhadap citra masukan sehingga derau kecil dapat terkikis sempurna (tereliminasi), kemudian dilanjutkan dengan dilasi yang mengembalikan ukuran citra yang tererosi ke ukuran semula.

111 Gambar 4.12 Pengujian fitur opening 4.2.3.1.4 Closing Pada saat submenu closing diklik, maka citra keluaran yang dihasilkan akan terlihat lebih rapat karena adanya pengeliminasian derau-derau kecil yang berwarna hitam (derau yang terjadi karena adanya partikel-partikel hitam pada objek). Proses closing melakukan dilasi terhadap citra masukan sehingga lubang-lubang kecil pada objek dapat tertutup, kemudian dilanjutkan dengan dilasi yang mengembalikan ukuran citra yang tererosi ke ukuran semula. Gambar 4.13 Pengujian fitur closing

112 4.2.3.1.5 Skeletonizing Pada saat submenu skeletonizing diklik, maka citra keluaran yang dihasilkan akan terlihat seperti kerangka dari objek yang ada pada citra masukan. Gambar 4.14 Pengujian fitur skeletonizing 4.2.3.2 Noise Reduction Pada saat menu ini diklik, maka akan muncul tiga buah submenu, yaitu mean filtering, median filtering, dan Gaussian blur. 4.2.3.2.1 Mean Filtering Pada saat submenu mean filtering diklik, maka citra keluaran yang dihasilkan akan terlihat lebih bersih dari derau yang ada pada citra masukan. Citra juga akan terlihat sedikit lebih samar daripada citra awalnya.

113 Gambar 4.15 Pengujian fitur mean filtering 4.2.3.2.2 Median Filtering Pada saat submenu median filtering diklik, maka citra keluaran yang dihasilkan akan terlihat lebih bersih dari derau yang ada pada citra masukan. Perubahan kesamaran citra yang terjadi tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan citra keluaran yang dihasilkan oleh mean filtering. Gambar 4.16 Pengujian fitur median filtering

114 4.2.3.2.3 Gaussian Blur Pada saat submenu Gaussian blur diklik, maka citra keluaran yang dihasilkan akan terlihat lebih bersih dari derau yang ada pada citra masukan. Citra juga akan terlihat lebih samar daripada citra awalnya. Gambar 4.17 Pengujian fitur Gaussian blur 4.2.3.3 Edge Detection Pada saat menu ini diklik, maka akan muncul dua buah submenu, yaitu Canny dan Sobel. 4.2.3.3.1 Canny Pada saat submenu Canny diklik, maka citra keluaran yang dihasilkan akan berupa garis-garis tipis yang merepresentasikan tepian-tepian dari objek yang ada pada citra masukan.

115 Gambar 4.18 Pengujian fitur canny 4.2.3.3.2 Sobel Pada saat submenu Sobel diklik, maka citra keluaran yang dihasilkan akan berupa garis-garis yang merepresentasikan tepiantepian dari objek yang ada pada citra masukan. Garis yang dihasilkan lebih tebal daripada garis yang ada pada citra keluaran yang dihasilkan oleh proses Canny. Gambar 4.19 Pengujian fitur sobel

116 4.2.4 Analyzing Pada saat menu ini diklik, maka akan muncul tiga buah submenu, yaitu labeling, counting, dan analyzing. 4.2.4.1 Labeling Pada saat submenu labeling diklik, maka objek-objek yang terdeteksi akan diberi nomor pada citra keluaran. Gambar 4.20 Pengujian fitur labeling 4.2.4.2 Counting Pada saat submenu counting diklik, maka objek-objek yang terdeteksi akan diberi nomor pada citra keluaran dan akan muncul sebuah kotak dialog yang berisi informasi berupa jumlah sel yang terdeteksi pada citra masukan.

117 Gambar 4.21 Pengujian fitur counting 4.2.4.3 Classifying Pada saat submenu classifying diklik, maka akan muncul sebuah kotak dialog baru yang meminta masukan berupa lebar dan tinggi minimal. Dengan nilai masukan ini, objek-objek yang mempunyai nilai yang lebih besar dari nilai masukan akan ditampilkan. Gambar 4.22 Pengujian fitur classfying

118 4.3 Evaluasi 4.3.1 Evaluasi Pengujian Dari hasil pengujian yang telah lakukan diatas, hasil evaluasi yang didapatkan adalah: - Objek pada citra yang dapat dinomori adalah objek yang berwarna putih. - Proses pengerangkaan hanya dapat dilakukan pada objek yang berwarna putih. 4.3.2 Benchmarking Untuk dapat mengevaluasi perangkat analisis citra yang telah dibuat, maka diambillah contoh sebuah perangkat pengolahan citra yaitu ImageJ sebagai referensi. ImageJ adalah program pengolahan dan analisis citra yang ditulis dalam bahasa pemrograman Java oleh Wayne Rasband di US National Institutes of Health. Kode sumber tersedia secara bebas dari situs ImageJ. (http://imagejdocu.tudor.lu/doku.php?id =faq:general:what_is_imagej). Berikut merupakan contoh tampilan dari program ini: Gambar 4.23 Tampilan fitur pengolahan awal citra ImageJ

119 Jika dilihat dari fitur pengolahan awal yang ada pada program ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa fitur-fitur prapengolahan yang ada pada perangkat analisis yang telah dibuat merupakan fitur-fitur umum yang menjadi dasar dari pengolahan awal citra. Gambar 4.24 Tampilan fitur pengolahan citra ImageJ Jika dilihat dari fitur pengolahan yang ada pada program ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa fitur-fitur pengolahan yang ada pada perangkat analisis yang telah dibuat merupakan fitur-fitur pengolahan yang diperlukan pada proses pengolahan citra.

120 Gambar 4.25 Tampilan fitur analisis citra ImageJ Jika dilihat dari fitur analisis yang ada pada program ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa fitur-fitur analisis yang ada pada perangkat analisis yang telah dibuat merupakan fiturfitur analisis yang diperlukan pada proses analisis citra.