HUBUNGAN PENGETAHUAN PROSEDUR BEDAH DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN BEDAH USIA DEWASA DI RUANG BEDAH RSUD CIDERES PERIODE MEI-JUNI TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

Oleh : Muskhab 2 ABSTRACT

Wacana Kesehatan Vol.1, No.1,Juli 2017 HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRAOPERASI ELEKTIF DIRUANG BEDAH

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spirituial dan penyakit)

KETERKAITAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

Purwandita Anggarini, Lutfi Nurdian Asnindari STIKES Aisyiyah Yogyakarta

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS (TB) DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN TB PARU DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015

BUDI HARTOYO NIM G2B Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD SRAGEN

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE APPENDIKTOMI DI RUANG KELAS III BEDAH RSU SWADANA DAERAH TARUTUNG TAHUN 2013

1. Bab II Landasan Teori

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan,

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG KEMOTERAPI DENGAN KECEMASAN DALAM MENJALANI TINDAKAN KEMOTERAPI DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. makanan, tempat tinggal, eliminasi, seks, istirahat dan tidur. (Perry, 2006 : 613)

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RSUD SETJONEGORO KABUPATEN WONOSOBO NASKAH PUBLIKASI

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I LATAR BELAKANG

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. xiv

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Bagi sebagian besar pasien, masuk rumah sakit karena sakitnya dan harus

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI KEMOTERAPI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Manuscript

BAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, prevalensi gangguan kecemasan berkisar pada angka 6-7% dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh

HUBUNGAN PELIBATAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KECEMASAN ANAK USIA TODDLER YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

HUBUNGAN PERCEIVED BENEFIT

*) Mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ABSTRAK

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN DAMPAK HOSPITALISASI PADA ANAK COMMUNICATION WITH IMPACT OF NURSE HOSPITALISASI IN CHILDREN

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien

HUBUNGAN KOMUNIKASI PERAWAT DENGAN TINGKAT STRES PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DI RSD dr. SUBANDI JEMBER

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan stres karena terdapat ancaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PREOPERATIVE DI RS MITRA HUSADA PRINGSEWU

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

Siti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PEMBERIAN LABEL TRIASE DENGAN TINDAKAN PERAWAT BERDASARKAN LABEL TRIASE DI IGD RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK SEBELUM TINDAKAN SIRKUMSISI DI BALAI PENGOBATAN ADHIA TUNGGUR SLOGOHIMO WONOGIRI

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI BEDAH MAYOR

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Terapi Aktifitas Kelompok Oleh Perawat Pada Pasien Rawat Inap di RSD Madani Palu Tahun 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

KOSALA JIK. Vol. 1 No. 2 September 2013 HUBUNGAN KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA MAHASISWA AKPER PANTI KOSALA SURAKARTA

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PETUGAS KESEHATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN PRE SECTIO CAESAREA DI PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD CILACAP TAHUN

HUBUNGAN TINDAKAN KEPERAWATAN PREOPERATIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN FRAKTUR DI RUANG BEDAH B RSUD Dr.

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN KATEGORI MODERATE CARE DI RUANG PERAWATAN KELAS VIP KELAS I DAN KELAS II DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN PROSEDUR BEDAH DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN BEDAH USIA DEWASA DI RUANG BEDAH RSUD CIDERES PERIODE MEI-JUNI TAHUN 2015 Oleh : Rina Nuraeni ABSTRAK Tindakan pembedahan merupakan ancaman aktual atau hanya potensial pada integritas seseorang yang dapat mengakibatkan kecemasan. Hasil Studi Pendahuluan di Ruang Bedah RSUD Cideres didapatkan 4 orang pasien mengalami gelisah, telapak tangan gemetar, sulit tidur,sering berkemih dan takut, sering bertanya dan berulang walaupun pertanyaan telah dijawab. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan pasien bedah usia dewasa di ruang bedah RSUD Cideres Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional dan jenis data yang digunakan adalah data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien dewasa bedah usia dewasa RSUD Cideres periode Januari-Februari tahun 2015 yaitu sebanyak 234 orang, besar sampel yang ditentukan adalah 71 orang. Teknik pengambilan sampel accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan pasien bedah usia dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015 kurang dari setengahnya responden berpengetahuan kurang (32,4%). Pasien bedah usia dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015 sebagian kecil dari responden mengalami tingkat kecemasan berat (23,9%). Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kecemasan pasien bedah usia dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015 dengan nilai p value sebesar (p = 0,009) kurang dari nilai alpha (0,05) Kata Kunci : Pengetahuan Prosedur bedah, Kecemasan Pasien Bedah.

ABSTRAC Surgical Operations is able to be threat actual or just Potential Integrities for surgery adult s patients. Result of the first observation in the Surgical Room Cideres Hospital of General District ( RSUD), the writer found conditions of 4 patients has same problems which was caused from effect anxiety level Their conditions were get nervous, trembling hand, insomnia and always urinating and fear. And then they always repeat asking question although they question was answered. The General purpose of this research is to know the correlation between knowledge with anxiety level of surgery adult patients in The Room Operation at Cideres Hospital Period of May-June 2015. This research uses descriptive correlation method with cross- sectional approach. The populations in this research are number of surgical operation patients adult at Cideres Hospital period January-February 2015 who consist of 234 person/patients and the sample are 71 person/patients. Result of research showed the patients adult of surgical operation knowledge at Cideres Hospital in 2015 who as respondents also is Law and They anxiety is improving level or heavy anxiety / over afraid. There were significant correlations between knowledge and Anxiety of Adult Surgery Patient in The Room Operation at Cideres Hospital with value p about (p=0,009) minus from alpha value (0,005). Keywords : Knowledge of surgical procedures, Surgery of Anxiety Patient PENDAHULUAN Tujuan dari pembangunan kesehatan nasional adalah terciptanya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum. Untuk mencapai tersebut sangat diperlukan tenaga, fasilitas dan pelayanan kesehatan yang memadai, baik secara kualitas maupun kuantitasnya sebagai rujukan masyarakat (Notoatmodjo, 2005). Tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan adalah pembedahan merupakan pengalaman yang sangat menakutkan,baik bagi orang kesehatan sendiri maupun orang awan terutama tidak direncanakan jika pembedahan yang dilakukan termasuk dalam kategori segera dilakukan operasi. Reaksi cemas ini akan berlanjut bila klien tidak pernah atau kurang mendapat informasi yang berhubungan dengan penyakit dan tindakan yang dilakukan terhadap dirinya. Carbonel (2004) mengatakan setiap orang pernah mengalami periode cemas, apalagi pasien yang akan menjalani pembedahan. Kecemasan meupakan gejala klinik yang jelas terlihat pada pasien dengan penatalaksanaan medis. Carpenito (2006) mengatakan 90 % pasien pra operasi mengalami kecemasan. Menghadapi pembedahan menyebabkan seseorang bertanya dan sering merasa takut tentang apa yang terjadi terhadap dirinya dan bagaimana pula akibatnya nanti. Saat saat itu merupakan saat yang menggelisahkan bagi si pasien, lepas dari persoalan apakah ia membicarakan tentang hal tersebut atau tidak. Dalam keadaan seperti itu wajarlah kalau orang merasa kuatir dan sikap petugas yang terlibat dalam usaha mempersiapkan dirinya menghadapi pembedahan itu sangatlah mempengaruhinya. Tindakan pembedahan merupakan ancaman aktual atau hanya potensial pada integritas seseorang yang dapat mengakibatkan reaksi stres, baik stres fisiologi atau psikologi dan

salah satu respon psikologi adalah kecemasan (Long, 2000). Dampak yang mungkin muncul bila kecemasan pasien pre operatif tidak segera ditangani, yang pertama pasien dengan tingkat kecemasan tinggi tidak akan mampu berkonsentrasi dan memahami kejadian selama perawatan dan prosedur. Kedua, menunda jadwal operasi, pasien mungkin akan diberikan perawatan atau informasi prosedur bedah dengan baik. Ketiga pasien akan merasa lebih nyaman dengan pembedahan jika pasien mengetahui momen yang dihadapi pada saat hari pembedahan tiba. Keempat, pasien mungkin memerlukan penjelasan mengenai nyeri yang akan di rasakan setelah operasi. Apabila pasien mencapai harapan yang realistik terhadap nyeri dan mengetahui cara mengatasinya, rasa cemas akan jauh berkurang. Oleh sebab itu perlu peran perawat untuk mengevaluasi pemahaman pasien mengenai prosedur pre operatif (Hastuti, 2005). Sunaryo (2002) mengatakan bahwa pengetahuan yang rendah mengakibatkan seseorang mudah mengalami stress. Ketidaktahuan terhadap suatu hal dianggap sebagai tekanan yang dapat mengakibatkan krisis dan dapat menimbulkan kecemasan. Stress dan kecemasan dapat terjadi pada individu dengan tingkat pengetahuan yang rendah. Menurut Wiramihardja (2004) orang yang memiliki pengetahuan tentang informasi prabedah secara baik, kecemasannya saat akan menjalani operasi lebih rendah daripada orang yang memiliki pengetahuan kurang baik. Hal ini dapat dimengerti, karena informasi prabedah yang diberikan oleh petugas bertujuan untuk meluruskan persepsi atau pemahaman pasien yang kurang tepat tentang tindakan operasi. Dari studi pendahuluan yang dilakukan, frekuensi kasus pembedahan di RSUD Cideres tahun 2015 cukup tinggi, data yang diambil dari rekam medis menunjukan, untuk pembedahan bulan Januari sebanyak 116 operasi, bulan Februari sebanyak 118 operasi sedangkan di RSUD Majalengka pada bulan Januari sebanyak 84 orang dan bulan Februari 76 orang. berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di ruang bedah RSUD Cideres terhadap 7 orang pasien pra bedah didapatkan bahwa 3 orang pasien tidak mengalami dan sebanyak 4 orang pasien mengalami gelisah, telapak tangan gemeter, sulit tidur,sering berkemih dan takut, sering bertanya dan berulang walaupun pertanyaan telah dijawab, takut sakit, takut pembiusan, khawatir soal pekerjaan, khawatir tergantung pada keluarga, takut akan masa depan. Dalam penelitian ini tidak semua faktor yang berhubungan dengan kecemasan pasien diteliti seperti pendidikan, finansial, dukungan keluarga dan sosial budaya support, karena hasil wawancara menunjukan faktor finansial pasien merasa punya tabungan seperti perhiasan dan bantuan dari kerabat atau keluarga, selain itu dukungan keluarga pasien sangat besar seperti banyaknya keluarga yang menemani, mendoakan agar cepat sembuh dan lain-lain. Dukungan teman atau pun tetangga juga terlihat jelas mereka datang dan memberikan motivasi dan perhatian. Berdasarkan Uraian di atas menarik minat penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang Hubungan Pengetahuan Prosedur Bedah dengan Tingkat Kecemasan Pasian Bedah Usia Dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres Periode Mei- Juni Tahun 2015. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah diketahuinya hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan pasien bedah usia dewasa di ruang bedah RSUD Cideres Tahun 2015, secara rinci : Diketahuinya gambaran kecemasan pasien bedah usia dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015.

Diketahuinya gambaran pengetahuan pasien bedah usia dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015. Diketahuinya hubungan pengetahuan dengan kecemasan pasien bedah usia dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015 METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Yaitu suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2002). Populasi adalah keseluruhan satuan analis yang merupakan sasaran penelitian (Gulo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien bedah usia dewasa RSUD Cideres periode Januari-Februari tahun 2015 yaitu sebanyak 234 orang. Sampel yang diambil menggunakan teknik Acidental Sampling yaitu mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diambil secara langsung dari responden berupa pertanyaan/pernyataan dalam bentuk kuesioner, kuesioner tersebut sudah diujikan terlebih dahulu kepada respoden yang memiliki karakteristik yang sama dengan reponden yang digunakan sebagai penelitian. untuk memgukur kecemasan menggunakan alat ukur dari Zung Self Rating Anxiety Scale (ZSAS). Sedangkan untuk mengukur pengetahuan dan dukungan keluarga menggunakan kuesioner dalam bentuk pertanyaan tertutup. Selanjutnya, untuk mengidentifikasi hubungan antara 2 (dua) variabel yaitu variabel terikat dengan variabel bebas. Uji yang dipakai adalah Chi-square dengan batas kemaknaan nilai α = 0,05. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Bedah RSUD Cideres dan pengumpulan datanya dilaksanakan pada bulan Mei-Juni tahun 2015. HASIL PENELITIAN Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pasien Bedah Usia Dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015 Pengetahuan F % Kurang 23 32,4 Cukup 22 31,0 Baik 26 36,6 Jumlah 71 100.0 Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan pasien bedah usia dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015 dengan pengetahuan kurang sebesar 32,4%. Hasil tersebut menunjukan bahwa pasien bedah usia dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015 hampir setengahnya dari responden berpengetahuan kurang.

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Kecemasan Pasien Bedah Usia Dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres Tahun 2015 Kecemasan F % Cemas Berat 17 23,9 Cemas Sedang 37 52,1 Cemas Ringan 17 23,9 Total 71 100.0 Dari tabel 4.2 diketahui bahwa pasien di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015 sebanyak (23,9%) mengalami tingkat kecemasan berat. Hasil tersebut menunjukan bahwa pasien bedah usia dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015 sebagian kecil dari responden mengalami kecemasan berat. Tabel 3 Hubungan Pengetahuan Dengan Kecemasan Pasien Bedah Usia Dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015 Pengetahuan Kecemasan Total Berat Sedang Ringan f % f % f % F % Kurang 9 39,1 12 52,2 2 8,7 23 100 Cukup 5 22,7 14 63,6 3 13,6 22 100 Baik 3 11,5 11 42,3 12 46,2 26 100 Jumlah 17 100 37 52,1 17 23,9 71 100 P value 0,009 Berdasarkan tabel 4.3 dapat lihat bahwa proporsi pasien yang berpengetahuan kurang dan mengalami kecemasan berat sebanyak 9 orang atau sebesar (39,1%), sedangkan proporsi pasien yang berpengetahuan kurang dan mengalami kecemasan ringan sebanyak 2 orang atau sebesar (8,7%). Hal ini menunjukan bahw a proporsi pasien yang berpengetahuan kurang dan mengalami kecemasan berat lebih tinggi dari pasien yang berpengetahuan kurang dan mengalami kecemasan ringan. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian terhadap pasien bedah pada faktor pengetahuan menunjukan bahwa pasien bedah usia dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015 hampir setengahnya dari responden berpengetahuan kurang yaitu sebesar 32,4%. Hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan pasien bedah melalui tehnik komunikasi terapeutik juga dapat mempengaruhi penurunan kecemasan pasien, pendapat ini didukung oleh penelitian Suyanto (2009) yang dilakukan oleh Rachma di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, yang berjudul hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan pasien bedah. Kesimpulannya adalah kurang dari setengahnya pasien bedah berpengetahuan kurang sebesar (33,7%). Sejalan juga dengan hasil penelitian Aprilia (2010) tentang hubungan tingkat pengetahuan informasi prosedur beadh dengan tingkat kecemasan pasien operasi didapatkan menunjukkan bahwa 35,5% responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang informasi prosedur bedah.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pasien bedah pada faktor kecemasan di Ruang Bedah RSUD Cideres Tahun 2015, dapat digambarkan sebagian kecil dari responden (23,9%) mengalami tingkat kecemasan berat. Dampak dari kecemasan berat yaitu jadwal operasi akan ditunda dan tidak akan mampu berkonsentrasi dan memahami kejadian selama perawatan dan prosedur. Hasil ini sejalan dengan penelitian Makmuri (2007) tentang tingkat ke cemasan operasi menunjukkan bahwa sebagian besar pasien mengalami tingkat kecemasan berat yaitu sebesar 57,8 %. Menurut Gunawan L (2006) dampak yang mungkin muncul bila kecemasan pasien pre operatif tidak segera ditangani, yang pertama pasien dengan tingkat kecemasan tinggi tidak akan mampu berkonsentrasi dan menunda jadwal operasi. Ansietas merupakan hasil frustasi dari segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Teori ini meyakini bahwa manusia yang pada awal kehidupannya dihadapkan pada rasa takut yang berlebihan akan menunjukkan kemungkinan ansietas yang berat pada kehidupan pada masa dewasanya (Stuart and Sunden, 2001). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kecemasan pasien bedah usia dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015 dengan nilia p value sebesar ( p = 0,009) kurang dari nilai alpha (0,05). Sejalan dengan hasil penelitian Nasiroh (2006) menunjukkan bahwa hasil uji spearman menghasilkan nilai korelasi r = - 0,342 dengan nilai signifikansi ( p) = 0.010, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang informasi prabedah dengan tingkat kecemasan pasien pada saat akan dilakukan operasi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan seseorang yang rendah maka tingkat kecemasan pasien meningkat. Kecemasan dialami pasien bedah biasanya terkait dengan segala macam prosedur asing yang harus dijalani pasien dan juga ancaman terhadap keselamatan jiwa akibat segala macam prosedur pembedahan dan tindakan pembiusan, selain itu juga tidak ada pemberitahuan atau pemberian informasi secara khusus akan menambah kecemasan pada pasien bedah. Upaya petugas kesehatan agar dalam pelaksanaan pemberian informasi menyesuaikan dengan kondisi pasien seperti dari latar belakang pendidikan bahasanya harus mudah dipahami. Peran perawat sangat penting untuk memberikan komunikasi teraputik untuk mengurangi rasa cemas pada pasien bedah. Pasien yang berpengetahuan rendah agar berkonsultasi dengan petugas kesehatan apabila masih ada yang meragukan. Keluarga pasien agar medukung mental pasien agar siap dalam pelaksanaan operasi.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan pengetahuan informasi prosedur bedah dengan tingkat kecemasan pasien bedah di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pasien bedah usia dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015 sebagian kecil dari responden mengalami tingkat kecemasan berat (23,9%) 2. Pasien bedah usia dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015 hampir setengahnya dari responden berpengetahuan kurang (32,4%) 3. Ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kecemasan pasien bedah usia dewasa di Ruang Bedah RSUD Cideres tahun 2015 dengan nilia p value sebesar (p = 0,009) kurang dari nilai alpha (0,05) SARAN Dari hasil pembahasan dan kesimpulan di atas dapat diajukan beberapa saran yang relevan sebagai berikut : 1. Bagi Perawat di RSUD Cideres Perawat RSUD Cideres agar lebih meningkatkan lagi pengetahuan pasien tentang manfaat puasa sebelum dilakukan pembedahan dan hal-hal teknis yang berkaitan dengan bahasa medis yang tidak dipahami oleh pasien bedah. 2. Bagi Institusi Pendidikan Institusi pendidikan dalam hal ini AKPER YPIB diharapkan menambah literatur kepustakaan yang mendukung kebutuhan mahasiswa dalam melakukan penelitian, sehingga mahasiswa tidak kesulitan dalam mencari referensi. 3. Bagi Pasien Pada pasien yang berpengetahuan rendah agar berkonsultasi dengan petugas kesehatan, apabila masih ada yang meragukan selain itu keluarga pasien agar medukung mental pasien agar siap dalam pelaksanaan operasi. 4. Bagi Peneliti Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan pengetahuan tentang informasi pra bedah dengan tingkat kecemasan pada pasien pra bedah dengan variabel dan jumlah responden yang lebih banyak, dan mencoba metode analisis yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA Aprilia. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Informasi Prabedah dengan Tingkat Kecemasan Pasien Praoperasi. http://grahacendikia.wordpre ss.com Hastuti, 2005. Terapeutik. http://digilib.unimus.ac.id Carbonel. 2004. Hubungan Antara Informasi Prabedah Dengan Kecemasan Pasien Praoperasi http://www.diskusiskripsi.co m Carpenito, 2006. Buku Rencana asuhan dan pendokumentasian keperawatan (Edisi 2). Alih. Bahasa Monica Ester. Jakarta: EGC. Gulo, 2005. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT Gramedia. Notoatmodjo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta, 2005 Promosi Kesehatan Teori dan Apliokasi, Jakarta : Rineka Cipta. Sunaryo. 2002. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC Wiramihardja. 2004. Pengantar Psikologis Klinis. Bandung : PT. Refika Aditama. suyanto. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabet