PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

dokumen-dokumen yang mirip
Volume : IV, Nomor : 1, September 2014

Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI) ISSN : X APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI S1 TEKNIK INFORMATIKA

PROSIDING. Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi 2014 (SNITI 2014) Tema: Sinergi Kemampuan Putra Daerah Untuk Kemandirian Samosir

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perpustakaan adalah sebuah ruangan yang berisi beberapa susunan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PELAYANAN TERPADU PADA PT. SRIKANDI PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

Pandu Wijaya Jurusan Manajemen informatika Politeknik PalComTech Palembang. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai software telah menjanjikan berbagai transaksi bisnis dan penyediaan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DI STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS DEKSTOP PADA MADRASAH ALIYAH AR-RAHMAH SUNGAI TABUK

PEMBENTUKAN LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Indomaret Simpang Santhomas)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENOLAKAN BARANG KIRIM DENGAN METODE WATERFALL PADA JASA PENGIRIMAN

SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO. Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. SMA Negeri 12 Surabaya merupakan lembaga pendidikan formal yang

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB 1 PENDAHULUAN. transaksi merupakan nilai ukur dari tingkat kemajuan suatu perusahaan. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. sudah merupakan tuntutan yang mendasar dewasa ini. Kebutuhan akan informasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

untuk dioperasikan. Dalam implementasi Aplikasi Pengolahan Data Perpustakaan SMP N 24

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU.

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

Pengolahan Data Nilai Siswa Menggunakan Aplikasi Visual Basic. Ruslan

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perpustakaan SD Muhammadiyah 4 Surabaya merupakan bagian penting

Novita Sari, SE, MM Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN E-LIBRARY PADA SMK MUHAMMADIYAH 2 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasiinformasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Pengembangan atau

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMASANGAN SPEEDY PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM (KOPEGTEL) DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL.

SISTEM INFORMASI PENGADAAN SUKU CADANG KERETA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk itu diperlukan adanya metode

SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN PADA BUTIK BIG SIZE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Esa Apriyana

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

ibab IV HASIL DAN UJI COBA

TUGAS ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INVENTORY BARANG PADA PT. STARS INTERNATIONAL MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK LAPORAN TUGAS AKHIR

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, organisasi besar maupun kecil telah

BAB I PENDAHULUAN. proses pengolahan data akuntansi menjadi suatu informasi yang berguna bagi

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMK YPKK 2 SLEMAN

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

PERANCANGAN WEBSITE PENJUALAN SECARA ONLINE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR MIRA RIZKY S TANJUNG

PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN PPNS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS JASA LAYANAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang komprehensif dan akurat tentang badan usaha yang dikelola atau yang

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN. dan penghasilan masyarakat menambah kesadaran pelanggan untuk mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan, karena perpustakaan menyediakan berbagai sumber informasi,

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerjaan, baik yang sifatnya rutinitas maupun tidak rutinitas. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Perpustakaan merupakan jantung utama dan wajib dimiliki bagi suatu

Universitas Sumatera Utara

SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA PERBAIKAN PERALATAN ELEKTRONIK CV SUMBER TEKNIK COOL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SISTEM INFORMASI PEMBIAYAAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR PADA PT. SURYA ABADI MORINDO PALEMBANG MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pembayaran kredit saat ini terus berkembang pesat. Ini

BAB II LANDASAN TEORI. Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 IMPLEMENTASI. 5.1 Jadwal Implementasi Sistem. Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai salah satu Badan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA ADMINISTRASI PADA HOTEL RIO RITA PALOPO

Sistem Informasi Pemakaian Suku Cadang (Studi Kasus: PT. Medan Tropical Canning)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ada, menganalisis sistem dan membuat laporan hasil analisa.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang menghilangkan batas, waktu,

SISTEM INFORMASI PRESENSI DAN PENGGAJIAN KARYAWAN DI TOKO BOBOHOMART BANJARNEGARA. Oleh : Dwi Nurdiani

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pustaka artinya kitab, buku. Batasan istilah perpustakaan adalah sebuah

APLIKASI SISTEM INFORMASI SARANA-PRASARANA UNIVERSITAS DIPONEGORO BERBASIS WEB

Transkripsi:

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB Megaria Purba / Lennaria L. Tarigan / Dameri E br Jabat, M.Kom Dosen Tetap Politeknik Santo Thomas Medan Jl. Matahari Raya Helvetia Medan www.polito.ac.id / Email : Megaria18@ymail.com ABSTRAK Perpustakaan difungsikan oleh pengguna sebagai media untuk mencari referensi dan memperoleh informasi. Permasalahan yang dihadapi di perpustakaan Politeknik Santo Thomas saat ini adalah belum adanya sistem informasi perpustakaan yang berbasis web, sehingga seluruh aktifitas baik sirkulasi peminjaman, layanan referensi, pengarsipan data buku di perpustakaan masih dilakukan secara manual. Untuk mengatasi masalah tersebut, selayaknya di rancang sistem informasi perpustakaan yang berbasis web yang memberi kemudahan bagi pengguna untuk mendapatkan layanan yang diinginkan. Kualitas layanan perpustakaan sangat ditentukan oleh prasarana dan sarana yang mendukung pelayanan tersebut. Sistem informasi perpustakaan dapat membantu pengguna perpustakaan untuk mencari dan menemukan referensi maupun informasi yang cepat, tepat dan akurat. Kegiatan pada tahun pertama akan dilakukan analisis dan perancangan sistem informasi perpustakaan berbasis web. Tahun kedua diadakan sosialisasi sistem, implementasi sistem, dan diakhiri dengan analisis pengaruh system informasi perpustakaan berbasis web terhadap kualitas layanan perpustakaan. Analisis pengaruh akan dilakukan menggunakan metode regresi sederhana dengan menggunakan SPSS 17. Luaran penelitian ini adalah software system informasi perpustakaan berbasis web sehingga pengguna perpustakaan mendapat informasi yang cepat, tepat dan akurat, pendukung keputusan pihak manajemen untuk pengembangan perpustakaan, artikel ilmiah dalam publikasi nasional. Kata Kunci: sistem, informasi, perpustakaan, kualitas, layanan 1. PENDAHULUAN Perpustakaan merupakan salah satu unit Pelaksana Teknis yang secara khsusus sebagai unit penunjang proses belajar mengajar. Sebagai pilar utama dalam melestarikan dan menyediakan informasi bagi seluruh sivitas akademika, perpustakaan senantiasa diharapkan dapat memberikan layanan yang berkualitas serta menyeluruh kepada seluruh penggunanya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sarana dan prasarana penunjang kualitas pelayanan di perpustakaan yang memadai. Kualitas layanan merupakan standar proses yang harus dilaksanakan dalam suatu layanan perpustakaan guna memenuhi harapan dan tuntutan pengguna. Bila kualitas layanan perpustakaan sesuai dengan yang diharapkan pemakai maka pemakai akan puas. Sebaliknya bila kualitas layanan lebih rendah dari yang diharapkan maka tidak ada kepuasan di pemakai. Kualitas layanan perpustakan Politeknik Santo Thomas hingga saat ini masih kurang memuaskan penggunanya. Hal ini tercermin dari wawancara yang dilakukan terhadap beberapa mahasiswa pengguna perpustakaan yang menyatakan bahwa kualitas layanan belum memuaskan. Hingga saat ini layanan registrasi anggota, layanan atas ketersediaan buku, layanan pemesanan, pengambilan buku, pengarsipan data buku maupun layanan sirkulasi masih dilakukan secara manual. Petugas perpustakaan dalam memberikan layanan sirkulasi harus mencatat data buku yang dipinjam ke kartu perpustakaan dan kartu kontrol perpustakaan sehingga memerlukan waktu yang cukup lama. Selain itu sulitnya pencarian data buku yang ada diperpustakaan karena mahasiswa yang ingin mencari buku harus mengecek ke tiap rak untuk memperoleh buku yang mereka inginkan. Data buku hanya diarsip dalam buku besar perpustakaan, sehingga pengecekan data buku, keadaan buku dan jumlah buku memerlukan waktu relatif lama. Demikian juga untuk kepentingan pengambilan keputusan oleh pihak manajemen sering menghadapi kendala, ini dikarenakan informasi jumlah buku, permintaan judul buku, permintaan referensi kurang akurat, lambat dan tidak efisien. Dari uraian diatas memberikan gambaran bahwa sistem yang ada sekarang ini tidak memberikan akses yang optimal terhadap seluruh pengguna perpustakaan. Sehingga sudah seharusnyalah perpustakaan Politeknik Santo Thomas bisa mengembangkan diri dengan membuat suatu sistem informasi perpustakaan yang bisa memberikan layanan perpustakaan yang cepat, efisien dan akurat kepada pemakainya. Sistem informasi layanan perpustakaan berbasis web merupakan salah satu alternative pemberian layanan peprustakaan yang bisa memberikan informasi yang akurat dalam waktu yang singkat dan dapat diakses kapan saja. 47

1.1. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: Merancang dan membangun sistem informasi perpustakan yang tepat untuk perpustakaan Politeknik Santo Thomas dengan berbasis web 1.2. Manfaat Penelitian 1. Mempermudah pegawai perpustakaan untuk melayani para pengguna perpustakaan dalam hal waktu dan keakuratan data. 2. Mempermudah para pengguna perpustakaan untuk mengakses informasi tanpa dibatasi waktu dan ruang dalam hal informasi yang tepat, cepat dan akurat. informasi meliputi hardware, software, manusia, data dan prosedur. Basuki juga memberikan definisi mengenai perpustakaan yaitu sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya (termasuk koleksi elektronik atau digital) yang disimpan menurut tata susunan tertentu untuk dibaca, bukan untuk dijual. Jadi dapat disimpulkan definisi sistem informasi perpustakaan merupakan sebuah sistem yang terdiri dari manusia, hardware, software, prosedur, dan data yang terintegrasi, digunakan untuk manajemen otomasi perpustakaan sehingga mengemas sebuah informasi yang bernilai bagi penggunanya (pustakawan maupun pemustaka). 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Kadek Surya Mahedy,(2010), berjudul Pemanfaatan Sistem Informasi Layanan Perpustakaan Berbasis Teknologi untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Perpustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebuah sistem informasi layanan perpustakaan berguna untuk mengatasi kendala kendala pada proses pelayanan perpustakaan dan pengarsipan data yang dilakukan secara manual. Sistem ini bersifat otomatis sehingga mudah digunakan oleh pemakainya dalam memberikan layanan yang optimal kepada seluruh penggunanya. Sistem ini dibangun dengan model desktop application menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan data base menggunakan SQL Server 2000. Penelitian Yanuar (2010), berjudul analisis pengaruh penerapan sistem informasi perpustakaan terhadap layanan kualitas di perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sisstem informasi perpustakaan berpengaruh signifikan terhadap kualitas layanan di perpustakaan. Hal ini Hal ini dapat dilihat dari uji hipotesis yang dilakukan dengan uji T, yaitu dengan membandingkan t-tabel dan t- hitung dengan _ = 5%. Hasilnya ada pengaruh signifikan antara sistem informasi perpustakaan dengan kualitas layanan perpustakaan, dengan t- hitung (6,884) lebih besar dari t-tabel (1,662). 2.2. Teori Sistem Informasi Perpustakaan 2.2.1. Definisi Sistem Informasi Perpustakaan Sistem informasi menurut Bodnar dan Hopwood yang dikutip kadir (2003) adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna Definisi sistem informasi juga diberikan oleh Aziz (2006) bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi, dan komponen system 2.2.2. Komponen-komponen Sistem Informasi Perpustakaan Dalam sebuah sistem Informasi untuk otomasi perpustakaan terdapat beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan dan mendukung satu dengan lainnya. Menurut Supriyanto (2008), komponen-komponen tersebut adalah a. Pengguna (users), pengguna merupakan unsur utama dalam sebuah sistem informasi untk otomasi perpustakaan. Dalam pembangunan system perpustakaan hendaknya selalu dikembangkan melalui konsultasi dengan para penggunanya yang meliputi pustakawan, staf yang nantinya sebagai operator atau teknisi, dan para anggota perpustakaan. b. Perangkat Keras (Hardware), perangkat Keras merupakan mesin komputer yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat serta diperlukan program untuk menjalankannya. c. Perangkat Lunak (Software), perangkat lunak adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan instruksi-instruksi yang mengoperasikan perangkat keras untuk melakukan tugas sesuai dengan perintah. d. Jaringan (Network), jaringan (Network) adalah sebuah jaringan yang menghubungkan komputer induk (server) dengan komputer yang lain dan dengan alat-alat penunjang sistem otomasi yang lain dalam sebuah system yang terintegrasi. e. Data, data merupakan bahan baku informasi. Data dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus. f. Panduan Operasional/Manual, panduan Operasional/Manual merupakan penjelasan bagaimana memasang, menyesuaikan, menjalankan suatu perangkat keras atau perangkat lunak. Komponen-komponen tersebut di atas harus dapat dipenuhi untuk membangun sebuah sistem informasi perpustakaan. 2.2.3. Kriteria Penilaian Software (Sistem Informasi) Suatu software (sistem informasi) dikembangkan melalui pengamatan dari sebuah 49

proses kerja, untuk menilai suatu software tentu ada banyak kriteria yang harus diperhatikan. Arif (2003) memberikan beberapa kriteria untuk menilai suatu software adalah sebagai berikut: a. Kegunaan, fasilitas dan aplikasi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan serta menghasilkan informasi (output) dengan cepat dan relevan untuk proses pengambilan keputusan. b. Ekonomis, biaya yang dikeluarkan untuk mengapilaksikan software sebanding dengan hasil yang didapatkan. c. Keandalan, software yang digunakan mampu menangani operasi pekerjaan porsi besar dengan frekuensi yang tinggi dan terus-menerus.12 d. Kapasitas, software yang digunakan mampu menyimpan data dengan kapasitas yang besar dan kemampuan temu kembali yang cepat. e. Sederhana, menu dan navigasi yang disediakan dapat dijalankan dengan mudah dan interaktif dengan pengguna. f. Fleksibel, software yang digunakan dapat diaplikasikan dan dioperasikan dalam beberapa jenis sistem operasi serta memiliki potensi untuk selalu dikembangkan. Geisenger juga memberikan indikator penilaian suatu software/program (sistem informasi), yang meliputi tampilan program (visual display) dan kualitas teknik (technical quality). a. Tampilan Program (visual display) terdiri dari: 1 Pewarnaan, pemakaian warna tidak mengacaukan tampilan. 2. Pemakaian kata dan bahasa terdiri dari: a. Penggunaan huruf / karakter yang sesuai. b. Penggunaan bahasa yang mudah dipahami. 3. Pemakaian tombol kata interaktif (hypertext) terdiri dari: a. Penggunaan hypertext untuk memfasilitasi navigasi dan membantu pengguna menjelajah program13 b. Penggunaan kombinasi beberapa komponen tampilan berupa teks, grafik, animasi yang dipadukan sehingga program tampak jelas. 4. Grafis terdiri dari: a. Grafis membuat informasi lebih atraktif, b. Grafis membantu mengingat informasi yang dipelajari, c. Grafis terlihat dan mudah dipahami. 5. Tombol Menu dan Ikon terdiri dari: a. Berbagai pilihan menu dan ikon, b. Berbagai simbol seperti tombol, ikon, dan menu untuk bantuan, selesai, keluar, maju, mundur dari layar atau berpindah ke materi yang lain dan berhenti sementara. 6. Desain Interface terdiri dari: a. Transisi antar layar sudah tepat, b. Program memerlukan sedikit kegiatan mengetik. b. Kualitas Teknis (Technical Quality) terdiri dari: 1. Pengoperasian Program, terdiri dari: a) Program dapat dimulai dengan mudah, b) Program dapat berjalan dengan baik dalam kondisi normal. 2. Respon Pengguna, sebagai berikut: a) Pengguna dapat mengoperasikan program secara mandiri. b) Pengguna harus senang menggunakan program. c) Pengguna tidak merasa jenuh menggunakan program14 3. Keamanan Program, terdiri dari: a) Program yang tidak dapat diubah oleh pemakai yang tidak bertanggungjawab; b) Program yang tidak dapat terhapus jika ada kesalahan dari pemakai. 4. Penanganan kesalahan Program terbebas dari kesalahan yang dapat mengakibatkan berhentinya program. 5. Fasilitas Program Terdapat fasilitas program untuk bantuan. Sebuah sistem informasi yang baik dan berkualitas tinggi harus dapat memenuhi kebutuhan penggunanya (users), mudah penggunaannya, bekerja dengan efektif dan efisien, serta murah dalam perawatan dan pengembangannya. 2.3. Teori Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan dapat didefinisikan sebagai seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas layanan yang mereka terima. Kualitas pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para pelanggan atas layanan yang benar benar mereka terima. Menurut Lewis & Boom dalam Tjiptono & Chandra (2005), kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa baik tingkat layanan yang diberikan sesuai dengan harapan pelanggan. Sedangkan menurut Tjiptono (2004), kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian ats tingkat keunggulan tersebut memenuhi keinginan pelanggan Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa ada faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu: Jasa yang diharapkan dan jasa yang dirasakan/persepsikan. Apabila suatu pelayanan dirasa sesuai dengan jasa yang diharapkan, maka kualitas pelayanan tersebut akan dipersepsikan baik atau positif. Jika jasa yang dipersepsikan melebihi jasa yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Demikian juga sebaliknya, bila jasa yang dipersepsikan lebih jelek dibandingkan dengan jasa yang diharapkan maka kualitas jasa dipersepsikan negative atau buruk. Baik tidaknya kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten. Untuk mempermudah penilaian dan pengukuran kualitas pelayanan dikembangkan suatu alat ukur kualitas layanan yang disebut SERVQUAL 50

(Service Quality). Servqual ini merupakan skala multi item yang dapat digunakan untuk mengukur persepsi pelanggan atas kualitas layanan yang meliputi lima dimensi (Zeithami, 2004), yakni: 1. Tangibles (bukti langsung), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan perusahaan. 2. Reliablitiy (kehandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan berarti tepat waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi. 3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu kemampuan perpustakaan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan tepat kepada mahasiswa dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan mahasiswa menunggu tanpa adanya suatu 4. Assurance (Jaminan/Kepastian) Jaminan ini mencakup keamanan, kesopanan dan keramahan, sifat dapat dipercaya yang dimiliki para pustakawan, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan serta pengetahuan dan kemampuan pustakawan dalam melakukan tugas. Tingkat pengetahuan pustakawan dan kemampuan mereka akan menunjukan tingkat kepercayaan bagi pengguna. Sikap ramah, sopan, dan bersahabat menunjukan adanya perhatian pada pengguna. 5. Empathy Sikap ini ditujukan untuk memberikan perhatian yang bersifat individual atau pribadi kepada pengguna dan berupaya untuk memahami keinginan atau kebutuhan pengguna. Dengan demikian, dari pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa konsep kualitas layanan perpustakaan dapat didefinisikan sebagai standar proses yang harus dilaksanakan dalam suatu kegiatan layanan perpustakaan guna memenuhi harapan atau tuntutan pengguna/pemustaka. 3. Metodologi Pengembangan Materi Analisis Sistem yang ada saat ini Tahap 1 : Pengambilan data lapangan Rencana kegiatan adalah melakukan observasi di perpustakaan dan interview terhadap pustakawan maupun dosen, mahasiswa pengguna perpustakaan. Tahap 2 : Pengolahan data dan Analisis Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan korelasi product moment dengan tingkat error 5%. Analisis sistem meliputi mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Berdasarkan data analisis tersebut maka diketahui bentuk permasalahannya serta rancangan sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan. Tahap 3 : Perancangan sistem informasi perpustakaan berbasis web Menentukan rancangan sistem informasi perpustakaan berbasis web Rencana kegiatan pada tahap ini adalah: 1. Perancangan proses Perancangan proses dilakukan dengan Diagram kontex seperti pada gambar 1 Gambar 1 : Diagram Konteks 1. Perancangan flowchat Perancangan flowchart merupakan langkah prosedur penyelesaian masalah yang diekspresikan dengan simbol grafis yang baku dan lebih mudah digunakan, sehingga terhindar dari timbulnya kesalahan interpretasi bagi pengguna. 2. Perancangan menu Perancangan menu merupakan tahapan atau tampilan yang akan dimunculkan saat pertama kali program dijalankan dan dalam melakukan sebuah koneksi agar menghasilkan informasi yang diinginkan seperti pada gambar 2. 51

dalamjaringan localhost akan dilingkan ke halaman web politeknik santo Thomas medan. Pada tahap penelitian kedua akan dapat di implementasikan dengan terlebih dahulu melatih pegawai perpustakaan dalam penggunaan program yang dibangun dankemudian menguji cobakan dan mensosialisasikan kepada pengguna perpustakaan. Gambar 2 : Rancangan Menu Utama Dari menu login staff/admin terdapat sub-sub menu, setelah admin/staff melakukan login, seperti pada gambar 3 : Gambar 3 :. Sub menu untuk login administrator 4. Perancangan interface Perancangan interface merupakan tahapan untuk membangun bentuk muka pemakai dengan sistem dalam menjalankan aplikasi, sehingga pengguna mudah menggunakannya. Perancangan interface ini meliputi perancangan input dan output yang diperlukan untuk menentukan bentuk masukan dan bentuk keluaran sistem. 5. Perancangan database Perancangan database adalah perancangan terhadap struktur data yang diperlukan untuk menunjang pengolahan data dan ketersediaan informasi bila sewaktu waktu diperlukan. Tahap 4: Pembangunan program sistem informasi yang sesuai dengan rancangan tampilan input dan output dan berdasarkan rancangan data base yang sesuai dengan kebutuhan perpustakaaaan Politeknik Santo Thomas Medan. 4. KESIMPULAN Pelayanan perpustakaan yang manual kurang efesien dalam pelayanan baik dari pengaksesan data maupun informasi masih lambat dan kurang akurat. Dengan adanya Sitem Informasi Perpustakaan berbasis web akan dapat memberikan informasi yang akurat dengan waktu yang cepat dan dapat diakses tanpa dibatasi ruang dan waktu. DAFTAR PUSTAKA [1] Arif, Ikhwan. 2003. Konsep Perencanaan dalam Automasi Perpustakaan. Makalah Seminar dan Workshop Sehari. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang [2] Aziz, Muhammad dan Slamet Pujiono. 2006. Sistem Informasi GeografisBerbasis Dekstop dan Web. Yogyakarta. Gava Media [3] Kadek Surya Mahedy. 2010. Pemanfaatan Sistem Informasi Layanan Perpustakaan Berbasis Teknologi untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Perpustakaan. Jurnal Ilmiah. [4] Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi [5] Santoso, Purbayu Budi. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS, Yogyakarta. Penerbit Andi. [6] Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. 2008. Teknologi Informasi Perpustakaan. Stategi Perancangan Perpustakaan Digital. Yogyakarta.Kanisius [7] Sutriono. 2007. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Yogyakarta. Penerbit Andi. [8] Umar Husein. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta. PT Radjagrafindo Persada. [9] Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta. Penerbit Andi. [10] Yanuar. 2010, Analisis pengaruh penerapan sistem informasi perpustakaan terhadap layanan kualitas di perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. [11] Zeithami, Valarei A., Mary jo Bitner, 2004, Service Marketing: Integrating Customer Focus Across The Firm, Mc. Raw Hill, New York. Analisis sistem yang di kembangkan Dengan terbentuknya software Sistem Informasi Perpustakaan Politeknik Santo Thomas Medan 52