BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara, dalam penggerakan dana untuk menunjang pembiayaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ardian Agung Witjaksono (2010) Sunariyah, (2006: 20-22).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terintegrasinya ekonomi domestik dengan ekonomi dunia membuat

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada suatu aset. dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan mendapatkan return.

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang pembiayaan pembangunan nasional (Ahmad, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia maupun yang belum terdaftar, yang sudah go public. maupun yang belum go public sangat membutuhkan pasar keuangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dimasa yang akan datang. Atau bisa juga

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi ini, negara-negara besar telah menaruh perhatian besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk. Konsekuensi dari terjadinya krisis di Amerika tersebut berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. usaha suatu perusahaan (sebagai hasil kerja bertahun-tahun sebelum go public)

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dewasa ini kita melihat dunia pasar modal semakin cukup

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan investasi di negara tersebut.kondisi perekonomian suatu. negara yangbertumbuh positif, akan meningkatkan kesejahteraan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara,

BAB I. PENDAHULUAN. dunia yang terjadi disebabkan oleh krisis surat utang subprime mortgage

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

PENDAHULUAN. seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain (Amin, 2012). Untuk

Bab V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan yang penting dalam menumbuhkembangkan perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu negara. Terjadinya pelarian modal ke luar negeri ( capital flight)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange)

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. sebuah pendanaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Dimana penghimpunan

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. jika IHSG naik, maka secara umum saham-saham yang diperjual belikan di BEI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 225, dan Indeks FTSE 100 terhadap pergerakan Indeks LQ45 Periode

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan erat dengan pasar modal. Dengan adanya pasar modal,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Imbas the U.S. subprime mortgage crisis ke perekonomian negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman era globalisasi ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini, semakin pesat perkembangan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH KURS VALUTA ASING TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar modal sendiri memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (pihak yang menerbitkan efek atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh keuntungan (return), sedangkan perusahaan (issuer) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa menunggu tersedianya dana operasional perusahaan. Dalam fungsi keuangan, pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh keuntungan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih (Darmadji dan Fakhrudin, 2009:2). Keberadaan pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan perekonomian nasional, terbukti telah banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi ini sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya. Secara faktual pasar 1

2 modal telah menjadi pusat saraf finansial (financial nerve centre) pada ekonomi global saat ini, bahkan dalam perekonomian yang modern ini tidak akan mungkin dapat eksis tanpa adanya pasar modal yang tangguh dan berdaya saing global serta terorganisir dengan baik. Selain itu, pasar modal juga dijadikan salah satu indikator bagi perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara dalam kegiatan investasi. Salah satu indikator utama yang mencerminkan kinerja pasar modal di Indonesia saat sedang mengalami peningkatan (bullish) atau sedang mengalami penurunan (bearish) adalah indeks harga saham gabungan (IHSG). Karena indeks harga saham gabungan (IHSG) ini mencatat pergerakan harga saham dari semua sekuritas yang tercatat di Sehingga pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi perhatian penting bagi semua investor di Bursa Efek Indonesia, sebab pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) ini akan mempengaruhi sikap para investor apakah akan membeli, menahan ataukah menjual sahamnya. Di pasar modal sebuah indeks memiliki beberapa fungsi antara lain: indikator tren pasar, indikator tingkat keuntungan dan tolok ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio atau reksa dana. Indikator pasar modal ini dapat berfluktuasi seiring dengan perubahan asumsi-asumsi makro ekonomi yang ada. Seiring dengan indikator pasar modal, indikator makro ekonomi dan indikator dari bursa luar negeri juga mengalami fluktuasi (Sunariyah, 2011:6). Dengan demikian, seorang investor harus dapat memahami pola perilaku pergerakan harga saham maupun nilai IHSG secara teknikal pada faktor-faktor

3 internal dan eksternal dalam suatu negara yang dapat mempengaruhi pasar modal, sebelum melakukan investasi. Karena pentingnya peranan pasar modal dalam perekonomian Indonesia, maka nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi leading indicator economic pada suatu negara. Pergerakan pasar yang sedang mengalami perbaikan atau mengalami penurunan dapat dilihat pada naiknya nilai-nilai saham yang tercatat pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam negeri (internal) maupun dari luar negeri (eksternal). Faktor-faktor eksternal tersebut dapat berasal dari indeks bursa efek di negara lain (seperti indeks Dow Jones, FTSE 100, NIKKEI 225, Han Seng), harga minyak mentah dunia, harga emas dunia, dan berbagai peristiwa politik yang mempengaruhi keamanan dan stabilitas perekonomian dunia (seperti kerusuhan maupun serangan teroris). Sedangkan faktor-faktor internal berasal dari kurs valuta asing, tingkat pendapatan nasional, jumlah uang yang beredar, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga domestik pada negara tersebut (Mauliano, 2010:3). Akan tetapi di saat mulainya perkembangan Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan peningkatan investasi pasar modal di Indonesia, dampak krisis ekonomi global di Amerika Serikat pada tahun 2008 memiliki efek yang besar terhadap kinerja perekonomian dan investasi di Indonesia. Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) efek dari krisis ekonomi global bisa di lihat pada pergerakan Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat mengalami penurunan atau kenaikan akibat terjadinya krisis ekonomi global di Amerika Serikat. Memang

4 efek yang ditimbulkan oleh krisis ekonomi di Amerika Serikat tahun 2008 tidak hanya dirasakan oleh Indonesia saja, tetapi efek yang ditimbulkan akibat krisis tersebut menjalar keseluruh negara-negara secara global. Pengaruh krisis ekonomi tahun 2008 terhadap transaksi bursa saham terjadi di seluruh belahan dunia seperti Hongkong, China, Australia, Singapura, Korea Selatan, dan Negara lainnya mengalami penurunan drastis, bahkan yang terjadi pada Bursa Saham Indonesia (BEI) harus mengalami penutupan (disuspend) selama beberapa hari, membuat pemerintah Indonesia pun kelihatan panik dalam menyikapi permasalahan ini, peristiwa ini menandai fase awal dirasakannya dampak krisis ekonomi global yang pada mulanya terjadinya di Amerika yang dampaknya dirasakan oleh negara seperti Indonesia yang baru memulai perkembangan dalam kegiatan investasi pasar modal. Periode market bearish Bursa Efek Indonesia (BEI) terjadi selama krisis ekonomi global pada tahun 2008 yang berawal dari permasalahan kegagalan pembayaran kredit perumahan (subprime mortgage default) di Amerika Serikat (AS) sehingga merusak sistem perbankan bukan hanya di AS, namun meluas hingga ke Eropa lalu ke Asia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2008 ditutup pada level 1.355,408 turun sebesar 51,17% dengan IHSG rata-rata mencapai 1.340,892 dibanding level penutupan 2007 sebesar 2.745,826. Rebound IHSG terjadi pada akhir September 2009 hingga menembus level 2.467,591, naik 440,811 poin (21,74%) dari penutupan Juni 2009. Periode market bullish ditunjukkan dari adanya tren kenaikan IHSG hingga berhasil mencatatatkan rekor indeks tertinggi sepanjang sejarah, yakni di level 4.375,16, tepatnya pada 26

5 November 2012, lalu di pertengahan tahun 2013 pada bulan April IHSG kembali mencatat sejarah di level 5.034,07 poin (www.idx.com). Dilihat dari faktor penyebabnya, krisis ekonomi global pada saat ini berbeda dengan krisis ekonomi yang melanda Indonesia lebih kurang satu dasawarsa lalu, yang mana pada saat itu krisis ekonomi yang melanda Indonesia lebih disebabkan oleh ketidakmampuan Indonesia menyediakan alat pembayaran luar negeri, dan tidak kuatnya struktur perekonomian Indonesia, tetapi krisis keuangan global pada tahun 2008 ini berasal dari faktor-faktor yang terjadi di luar negeri. Sebagai negara dengan perekonomian terbuka, meskipun Indonesia telah membangun momentum pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tidak akan terlepas dari dampak negatif perlemahan ekonomi dunia tersebut. Krisis keuangan global yang mulai berpengaruh secara signifikan dalam triwulan III tahun 2008, dan second round effectnya akan mulai dirasakan meningkat intensitasnya pada tahun 2009, diperkirakan akan berdampak negatif pada kinerja ekonomi makro Indonesia dalam tahun 2009 baik di sisi neraca pembayaran dan neraca sektor riil, maupun sektor moneter dan sektor fiskal. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pasar modal di bursa efek Indonesia, dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia.

6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah terjadinya krisis ekonomi yang terjadi Indonesia akibat krisis ekonomi global tahun 2008 yang mempengaruhi faktor makro ekonomi di indonesia dan faktor indeks bursa luar negeri mengakibatkan dampak yang besar terhadap pasar modal di Indonesia, maka dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah inflasi berpengaruh terhadap nilai IHSG di Bursa Efek 2. Apakah tingkat suku bunga berpengaruh terhadap nilai IHSG di Bursa Efek 3. Apakah nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap nilai IHSG di Bursa Efek 4. Apakah indeks Dow Jones berpengaruh terhadap nilai IHSG di Bursa Efek 5. Apakah indeks FTSE 100 berpengaruh terhadap nilai IHSG di Bursa Efek 6. Apakah indeks Nikkei 225 berpengaruh terhadap nilai IHSG di Bursa Efek 7. Apakah indeks Hang Seng berpengaruh terhadap nilai IHSG di Bursa Efek 8. Manakah variabel yang berpengaruh dominan terhadap nilai IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI)?

7 1.3 Tujuan Penelitian Berdasakan perumusan masalah diatas, Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi terhadap nilai IHSG di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap nilai IHSG di 3. Untuk mengetahui pengaruh nilai tukar rupiah terhadap nilai IHSG di 4. Untuk mengetahui pengaruh indeks Dow Jones terhadap nilai IHSG di 5. Untuk mengetahui pengaruh indeks FTSE 100 terhadap nilai IHSG di 6. Untuk mengetahui pengaruh indeks Nikkei 225 terhadap nilai IHSG di 7. Untuk mengetahui pengaruh indeks Hang Seng terhadap nilai IHSG di 8. Untuk mengetahui variabel manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap nilai IHSG di

8 1.4 Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik dalam bentuk kontribusi praktis, kontribusi teoretis, maupun kontribusi kebijakan bagi banyak pihak yang berhubungan dengan penelitian ini : 1. Kontribusi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi laporan keuangan diantaranya : a. Perusaahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan nantinya bagi manajemen perusahaan khususnya perusahaan go public mengenai prediksi investasi dalam mengambil kebijakan atau keputusan mengembangkan perusahaan melalui Bursa Efek. b. Investor Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mempertimbangkan keputusan investasinya di pasar modal. 2. Kontribusi Teoretis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian dengan pokok pembahasan yang sama, atau sebagai bahan informasi bagi penelitian yang lebih lanjut. 3. Kontribusi Kebijakan Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan sebagai unit analisis bagi perusahaan dalam menentukan pengambilan keputusan untuk melakukan investasi dalam pasar modal.

9 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar pembahasan lebih terarah dan tidak menyimpang, serta terhindar dari pembahasan yang terlalu luas dan tidak terarah maka peneliti membatasi penelitian hanya pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian pada masa terjadinya krisis ekonomi tahun 2008 sampai tahun 2014.