BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat kerusakannya (WHO, 2016). Sebagai penyebab utama disabilitas jangka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuluh darah dalam mengalirkan darah ke otak. Ini bisa disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kronis telah terjadi di Indonesia seiring dengan kemajuan teknologi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti jantung koroner dan stroke sekarang ini banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. proses transportasi bahan-bahan energi tubuh, suplai oksigen dan kebutuhan

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

I. PENDAHULUAN. akan mencapai lebih dari 1,5 milyar orang (Ariani,2013). Hipertensi telah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tahun. Menurut data dari Kementerian Negara Pemberdayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

pernah didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab. mortalitas dan morbiditas utama di seluruh dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beban yang luar biasa secara global pula.menurut Lawes et al., disability-adjusted life years (DALY) terkait dengan tekanan darah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penduduk Indonesia pada tahun 2012 mencapai 237,64 juta jiwa. Hal ini

BAB 1. mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut. WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan

BAB I PENDAHULUAN. dampak dari pembangunan di negara-negara sedang berkembang. sebagaimana juga hal ini terjadi di Indonesia, terutama di daerah Jawa

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun terus meningkat, data terakhir dari World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

BAB I PENDAHULUAN. darah menuju otak, baik total maupun parsial (sebagian) (Čengić et al., 2011).

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan. Artinya bahwa laki-laki mempunyai risiko PJK 2-3x lebih besar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengakibatkan hampir mortalitas (Goldszmidt et al, 2013). Stroke juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB 1 PENDAHULUAN. American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global, 15 juta

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan pola hidup masyarakat selalu mengalami perkembangan, baik

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi ditandai dengan peningkatan Tekanan Darah Sistolik (TDS)

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. terjadi peningkatan secara cepat pada abad ke-21 ini, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tipe 2 di dunia sekitar 171 juta jiwa dan diprediksi akan. mencapai 366 juta jiwa tahun Di Asia Tenggara terdapat 46

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di

3. Jenis kelamin 4. Obesitas. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi : Data Penyakit Kardiovaskuler

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I. Pendahuluan. A. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke merupakan sindroma yang disebabkan oleh hambatan aliran darah otak baik berupa oklusi pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik) (Basjiruddin, 2008). Hal ini menyebabkan sejumlah oksigen dan nutrisi berkurang, sehingga menyebabkan kerusakan jaringan otak. Dampak dari stroke bergantung pada bagian otak yang mengalami kerusakan dan tingkat kerusakannya (WHO, 2016). Sebagai penyebab utama disabilitas jangka panjang, stroke memiliki potensial besar memengaruhi emosional dan sosial ekonomi pasien dan keluarganya, serta pelayanan kesehatan. Hal ini menyebabkan setiap tahun diseluruh dunia kehilangan 49 juta Disability-adjusted life years (DALYs) (WHO, 2006). Selain itu biaya hidup pasien cukup tinggi yakni per pasien diperkirakan antara US$ 59,800 sampai US$ 230,000. (WHO, 2005). Sekitar 5,7 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat stroke setiap tahunnya. Stroke berkontribusi sekitar 10% dari semua kematian di seluruh dunia, hal ini menjadikannya penyebab kedua kematian setelah penyakit jantung iskemik (Hankey, 2014). Pada negara berkembang, stroke merupakan penyebab kematian terbanyak ketiga setelah penyakit jantung koroner dan kanker (Sarti et al., 2000). Dua pertiga dari total kematian akibat stroke diseluruh dunia berasal dari negara berkembang. (WHO, 2004). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi stroke di Indonesia pada tahun 2013, bila dibandingkan dengan tahun 2007 yaitu sebesar 45,7 penduduk. Peningkatan prevalensi stroke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 1

terjadi pada tahun 2013 diberbagai provinsi di Indonesia bila dibandingkan dengan tahun 2007. Prevalensi stroke tertinggi di Sulawesi Utara sebesar 10,8, diikuti DI Yogyakarta sebesar 10,3, Bangka Belitung dan DKI Jakarta masingmasing 9,7, sedangkan Sumatera Barat sebesar 7,4 dengan prevalensi tertinggi di Kabupaten Agam (Riskesdas, 2013). Prevalensi penyakit stroke meningkat seiring dengan bertambahnya umur, terutama umur 75 tahun. Pada laki-laki dan perempuan tidak terdapat perbedaan prevalensi yang signifikan. Masyarakat dengan pendidikan rendah cenderung memiliki prevalensi stroke lebih tinggi. Prevalensi stroke dikota lebih tinggi dari desa yakni 8,2 berbanding 5,7 (Riskesdas, 2013). Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian stroke dibagi menjadi dua kelompok, yaitu faktor risiko yang tidak dapat dikontrol dan faktor risiko yang dapat dikontrol. Faktor risiko yang tidak dapat dikontrol meliputi usia, jenis kelamin, ras, dan adanya riwayat stroke keluarga (Goldstein et al., 2011). Beberapa faktor risiko stroke yang dapat dikontrol yaitu hipertensi, kurang aktivitas fisik, obesitas, diabetes melitus, dislipidemia, riwayat penyakit jantung, alkohol dan merokok (NSA, 2003).. Banyak dari faktor risiko yang dapat dikontrol bisa di eliminasi dengan perubahan pola hidup yang sederhana. Pola hidup seperti memonitor tekanan darah, menghindari merokok, mengenali dan mengobati diabetes, diet rendah lemak, kolesterol dan natrium, melakukan medical checkup berkala, dan mempertahankan aktivitas fisik (Billet, 2001). Pengetahuan tentang faktor risiko stroke sangat berpotensi untuk mencegah stroke sehingga terjadi penurunan insiden stroke. Kampanye edukasi kesehatan dan tatalaksana hipertensi yang Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2

dilakukan oleh pemerintah Jepang berdampak pada penurunan tekanan darah dan angka stroke dalam populasi dengan penurunan lebih dari 70% (WHO, 2006). Menurut Notoadmojo (2003) terdapat berbagai faktor yang memengaruhi pengetahuan, seperti pendidikan, media informasi, lingkungan, ekonomi, serta usia. Data Badan Pusat Statistik Sumatera Barat menunjukkan tinggi nya presentase kemisikinan tahun 2011-2015 di daerah pedesaan dibandingkan daerah perkotaan. Selain itu tingkat pendidikan menengah dari tahun 2009-2013 di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan daerah pedesaan (BPS, 2013;2015). Berdasarkan data diatas dapat asumsikan pengetahuan masyarakat daerah perkotaan cenderung lebih tinggi bila dibandingkan masyarakat daerah pedesaan. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di Distrik Wakiso, Uganda untuk menilai tingkat pengetahuan dan persepsi tentang stroke populasi umum kota dan desa, didapatkan rendahya tingkat pengetahuan mengenali dan mencegah stroke. Dari penelitian tersebut didapatkan dua pertiga dari responden baik kota maupun desa tidak mengetahui stroke merupakan penyakit di otak. Hanya seperempat dari responden baik kota maupun desa mengetahui faktor risiko dari stroke. Faktor risiko terbanyak diketahui responden hipertensi, kemudian diikuti oleh stres. Selain itu, dua pertiga dari responden baik kota maupun desa tidak mengetahui tanda dan gejala dari stroke, kurang dari lima belas responden mengetahui lima tanda dan gejala dari stroke. Ditemukan perbedaan proporsi yang signifikan pengetahuan antara masyarakat kota dan desa mengenai prevensi dan rekurensi dari stroke. Seluruh responden mengetahui dampak dari stroke terhadap aktifitas sehari-hari, seperti mengemudi, berpakaian, menggunakan toilet, dan pekerjaan yang berkelanjutan (Nakibuuka et al., 2014). Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 3

Penelitian yang dilakukan oleh Mark di Distik Mukono, Uganda didapatkan bahwa baik masyarakat kota maupun desa memiliki pengetahuan yang rendah tentang stroke. Dari penelitian tersebut didapatkan dua puluh empat persen responden yang mengetahui stroke merupakan penyakit di otak. Selain itu tiga perempat dari responden hanya mengetahui salah satu dari faktor risiko stroke, dengan stres sebagai faktor risiko paling banyak diketahui (43 % kota; 31 % desa). Hanya empat puluh tujuh persen yang mengetahui tanda dan gejala stroke, 52 % tahu satu tanda dan gejala, 47 % tahu 2-4 tanda dan gejala, dan 1 % tahu lima atau lebih tanda dan gejala. Lebih dari setengah responden 57 % melaporkan stroke dapat dicegah. Sekitar dua pertiga 76 % responden percaya stroke dapat berulang. Selain itu 88 % responden melaporkan bahwa stroke berdampak terhadap aktivitas sehari-hari seperti mengemudi, berpakaian, dan melakukan pekerjaan (Kaddumukasa et al., 2015). Di Sumatera Barat, khususnya Kabupaten Agam, tingkat pengetahuan masyarakat tentang stroke belum dipelajari dengan baik. Penelitian ini bertujuan menilai pengetahuan stroke mengenai fokus organ, faktor risiko, tanda dan gejala, preventif dan rekurensi, serta dampaknya pada aktifitas sehari-hari. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian tentang pengetahuan stroke masyarakat perkotaan dan perdesaan di Kabupaten Agam. Informasi ini penting untuk promosi kesehatan dalam pencegahan pada penduduk risiko tingi. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana perbedaan pengetahuan masyarakat perkotaan dan perdesaan di Kabupaten Agam tentang stroke? Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 4

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pengetahuan masyarakat perkotaan dan perdesaan di Kabupaten Agam tentang stroke. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi karakteristik masyarakat perkotaan dan perdesaan di Kabupaten Agam 2. Mengidentifikasi pengetahuan masyarakat perkotaan dan perdesaan di Kabupaten Agam tentang stroke. 3. Menganalisis perbedaan pengetahuan masyarakat perkotaan dan perdesaan di Kabupaten Agam tentang stroke. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama masa perkuliahan, khususnya metodologi penelitian dan pengeteahuan tentang stroke. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan Sebagai bahan masukan untuk membantu upaya preventif pencegahan mortalitas dan morbiditas stroke, serta sebagai sumber informasi bagi peneliti lain untuk penelitian selanjutnya. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 5

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 6