III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

III. METODE PENGEMBANGAN. memvalidasi produk. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III.METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan LKS Fisika model

BAB III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode research and

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Metode penelitian yang

METODE PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENGEMBANGAN. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah research and development

III. METODE PENELITIAN. Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Metode pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III.METODE PENELITIAN. Metode pada penelitian ini yaitu Penelitian dan pengembangan (research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan LKS Fisika Berbasis KPS.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian pengembangan (research

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN BUKU SISWA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN MULTIREPRESENTASI MATERI USAHA DAN ENERGI

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development (penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODE PENGEMBANGAN. Model penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini yaitu research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan yang mengacu pada

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

Kata kunci: alat peraga IPA, media pembelajaran, pesawat sederhana.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. langkah-langkah pokok penelitian pengembangan yang bertujuan untuk

III.METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. (LKS) praktikum listrik dinamis berbasis TIK dengan menggunakan LiveWire

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan, yaitu research and development atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan sarana belajar mandiri

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA MATERI POKOK KINEMATIKA

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah reseacrh and development atau

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LEARNING CONTENT DEVELOPMENT SYSTEM (LCDS) UNTUK MATERI POKOK IMPULS DAN MOMENTUM

PENGEMBANGAN VOD DENGAN PERLUASAN SUMBER BELAJAR BERBASIS TIK

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

PENGEMBANGAN SUPLEMEN PEMBELAJARAN FISIKA GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK CAHAYA SEBAGAI PARTIKEL MEMANFAATKAN VIRTUAL LABORATORIUM

PENGEMBANGAN LKS BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN SAINS

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara. keseluruhan. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Keterampilan laboratorium dan kemampuan generik sains sangat penting

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pembuatan media pembelajaran berupa

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

III. METODE PENELITIAN. coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Way Tenong.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan performance assessment berbasis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu research and development

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

PENGEMBANGAN BUKU SISWA KINEMATIKA BERMUATAN NILAI KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

PENGEMBANGAN BUKU SISWA DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBASIS MULTIREPRESENTASI MATERI IMPULS DAN MOMENTUM

PENGEMBANGAN BUKU SUPLEMEN GURU MATERIOPTIK PEMANTULAN DAN PEMBIASAN MENGGUNAKAN INTERACTIVE WHITEBOARD

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

PENGEMBANGAN KIT PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA PADA SISWA SMP SATU ATAP 1 KEDONDONG

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI CAHAYA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LEARNING CONTENT DEVELOPMENT SYSTEM MATERI USAHA DAN ENERGI

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Research and Development (R&D). Maksud

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

Kata kunci: penelitian dan pengembangan, paket pembelajaran, video interaktif, sistem tata surya.

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING MATERI PENGUKURAN KELAS X SMA

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian dan

I. PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar di sekolah terdapat hubungan yang erat antara

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development (penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA MA. Yenita Endriska

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

PENGEMBANGAN LKS MODEL DISCOVERY LEARNING MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK MATERI SUHU DAN KALOR

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dimaksud berupa pembuatan buku suplemen guru materi optik pemantulan dan pembiasan dengan menggunakan interactive whiteboard yang berguna membantu guru mempelajari penggunaan interactive whiteboard dalam pembelajaran. Desain pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari model pengembangan program media menurut Suyanto dan Sartinem (2009:1). Pengembang memilih model ini karena langkah revisi selalu diletakkan setelah tindakan uji dilakukan. Uji yang dilakukan pun bertahap sesuai dengan komponen yang akan diuji secara spesifik sehingga revisi lebih terarah sesuai dengan komponen yang diujikan. B. Subjek Uji Coba Pengembangan Produk Subjek uji coba produk penelitian pengembangan terdiri atas ahli desain, ahli isi atau materi pembelajaran, uji satu-satu (one for one). Uji ahli desain yang merupakan seorang master dalam bidang teknologi pendidikan dalam

31 mengevaluasi desain buku siswa yaitu salah seorang dosen FKIP Unila, ahli bidang isi atau materi dilakukan oleh ahli bidang isi atau materi untuk mengevaluasi isi atau materi pembelajaran pada pemantulan dan pembiasan untuk SMA/MA yaitu seorang guru mata pelajaran Fisika SMP Negeri 2 Bandarlampung. Selanjutnya untuk uji satu-satu dikenakan kepada guru-guru mata pelajaran IPA terpadu yang mengajar di SMP pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015, dimana uji satu-satu diambil sampel penelitian yaitu 10 orang guru yang dapat mewakili populasi target. C. Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan ini mengacu pada model pengembangan media instruksional yang diadaptasi dari Suyanto dan Sartinem (2009:1). Desain tersebut meliputi tahapan prosedur pengembangan produk dan uji produk yang perlu dilakukan, yaitu: 1. Analisis kebutuhan, 2. Identifikasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan, 3. Identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan pengguna, 4. Pengembangan produk, 5. Uji internal: uji kelayakan produk, 6. Uji eksternal: uji kemanfaatan produk oleh pengguna, 7. Produksi.

32 Mengadaptasi model tersebut, maka prosedur pengembangan yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.1: Tahap VII Produksi Tahap VI Uji Eksternal Produk (Prototipe III) Tahap V Uji Internal/Kelayakan Produk (Prototipe II) Tahap IV Pengembangan Produk (Prototipe I) Tahap III Identifikasi Spesifikasi Produk Tahap II Identifikasi Sumber Daya Tahap I Analisis Kebutuhan Gambar 3.1 Model Pengembangan Media Instruksional Termodifikasi Diadaptasi dari Prosedur Pengembangan Produk dan Uji Produk Menurut Suyanto dan Sartinem (2009). 1. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengumpulkan informasi bahwa diperlukan adanya pengembangan media berupa suplemen buku guru

33 fisika dengan menggunakan interactive whiteboard pada materi pemnatulan dan pembiasan. Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan teknik penyebaran angket, wawancara kepada guru. Angket ditujukan terhadap guru-guru IPA di Bandarlampung. Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui pengetahuan guru terhadap pembelajaran menggunakan interactive whiteboard, sejauh mana penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran serta mengetahui hambatan-hambatan dalam penggunaan media pembelajaran, dan untuk mengetahui perlunya penggunaan suplemen buku guru yang akan dikembangkan untuk kegiatan pembelajaran. Adapun hasil angket analisis kebutuhan dapat dilihat pada Lampiran 3. Berdasarkan hasil angket ternyata guru-guru di beberapa SMP ataupun SMA yang ada di Bandarlampung kegiatan pembelajaran belum menggunakan media pembelajaran secara variatif. Dalam kegiatan pembelajaran penggunaan media masih didominasi oleh media buku guru, LCD proyektor dan papan tulis. Belum terdapat interactive whiteboard sebagai media penunjang dalam kegiatan pembelajaran. Hasil angket dan inilah yang menjadi acuan penulisan latar belakang masalah penelitian pengembangan ini. 2. Identifikasi Sumber Daya Identifikasi sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dilakukan dengan menginventarisir segala sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya guru

34 maupun sumber daya sekolah seperti perpustakaan, laboratorium, ketersediaan media dan sumber belajar lainnya yang mendukung kegiatan pembelajaran. Hasil identifikasi terdapat pada Lampiran 1 dan selanjutnya digunakan untuk menentukan spesifikasi produk yang akan dikembangkan 3. Identifikasi Spesifikasi Produk Identifikasi spesifikasi produk dilakukan untuk mengetahui ketersediaan sumber daya yang mendukung pengembangan produk dengan memperhatikan hasil analisis kebutuhan dan identifikasi sumber daya yang dimiliki oleh sekolah. Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan topik atau materi pokok pembelajaran yang akan dikembangkan. b. Mengidentifikasi kurikulum untuk mendapatkan identifikasi materi pelajaran dan indikator ketercapaian dalam pembelajaran. c. Menentukan format pengembangan suplemen buku guru. terbatas. Hasil angket dan observasi inilah yang menjadi acuan penulisan latar belakang masalah penelitian pengembangan ini. 4. Pengembangan Produk Pada tahap pengembangan produk ini dilakukan pembuatan suplemen buku guru fisika dengan menggunakan interactive whiteboard pada materi pemantulan dan pembiasan. Spesifikasi produk yang akan dikembangkan

35 adalah suplemen buku guru materi pemantulan dan pembiasan yang di dalamnya berisi pembelajaran menggunakan interactive whiteboard. Pembelajaran menggunakan interactive whiteboard dipilih karena belum ada di sekolah-sekolah yang ada di Bandarlampung, terlebih interactive whiteboard dapat menjalankan atau membuat animasi dalam pembelajaran lebih interaktif. Sehingga tidak monoton untuk melihat satu representasi saja. Suplemen buku guru ini nantinya dapat digunakan sebagai pegangan guru. Hasil pengembangan pada langkah ini berupa prototipe 1. 5. Uji Internal Dalam penelitian pengembangan, sebuah desain media pembelajaran memerlukan kegiatan uji coba secara bertahap dan berkesinambungan. Pada tahap pengembangan ini dilakukan uji internal atau uji kelayakan produk. Uji internal yang dikenakan pada produk terdiri dari uji ahli desain dan uji ahli isi atau materi pembelajaran. Produk yang telah dibuat diberi nama prototipe I, kemudian dilakukan uji kelayakan produk dengan berpedoman pada instrumen uji yang telah dibuat. Uji kelayakan produk ini meliputi langkah-langkah sebagi berikut: a. Menentukan indikator penilaian yang digunakan untuk menilai prototipe I yang telah dibuat. b. Menyusun instrumen uji kelayakan produk berdasarkan indikator penilaian yang telah ditentukan. c. Melaksanakan uji kelayakan produk yang dilakukan oleh ahli desain dan ahli isi atau materi pembelajaran.

36 d. Melakukan analisis terhadap hasil uji kelayakan produk dan melakukan parbaikan. e. Mengkonsultasikan hasil yang telah diperbaiki kepada ahli desain dan ahli isi atau materi pembelajaran. Pelaksanakan uji kelayakan peneliti melibatkan dua orang ahli, dimana untuk uji ahli desain yang merupakan seorang master dalam bidang teknologi pendidikan dalam mengevaluasi desain media pembelajaran yaitu salah seorang dosen P.MIPA Universitas Lampung, sedangkan ahli bidang isi atau materi dilakukan oleh ahli bidang isi atau materi untuk mengevaluasi isi atau materi pemantulan dan pembiasan untuk SMA/MA yaitu seorang guru mata pelajaran fisika SMP Negeri 2 Bandarlampung yang berlatar belakang Pendidikan Fisika. Setelah dilakukan uji internal produk, maka prototipe I akan mendapat saran-saran perbaikan dari ahli desain dan ahli isi/materi. Adapun hasil uji internal ini dapat dilihat pada Lampiran 9. Selanjutnya produk hasil perbaikan dan konsultasi kemudian disebut prototipe II. 6. Uji Eksternal Setelah dilakukan uji internal atau uji kelayakan produk dan diperoleh hasil berupa prototipe II, langkah selanjutnya dilakukan uji eksternal yang diberikan kepada guru untuk digunakan sebagai panduan sekaligus media pembelajaran. Uji eksternal merupakan uji coba kemanfaatan produk oleh pengguna. Hal-hal yang diujikan yaitu: kemenarikan, kemudahan

37 menggunakan produk oleh pengguna, dan keefektifan dalam membuat guru mampu membuat dan menggunakan interactive whiteboard. Uji ini dilakukan melalui uji satu lawan satu. Tahap uji satu lawan satu ini bertujuan untuk melihat kesesuaian media dalam pembelajaran. Uji satu lawan satu dilakukan dengan cara dipilih beberapa guru IPA tingkat SMP secara acak. Pada tahap ini, guru menggunakan media secara individu (mandiri) lalu diberikan angket untuk menyatakan apakah media sudah menarik, mudah digunakan dan membantu guru dalam pembelajaran dengan empat pilihan jawaban sesuai konten dan petunjuk pada pengisian angket. 7. Produksi Setelah dilakukan perbaikan dari uji eksternal maka dihasilkan prototipe III kemudian dilakukan tahap selanjutnya yaitu produksi. Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian pengembangan, dimana dihasilkan suplemen buku guru materi pemantulan dan pembiasan dengan menggunakan interactive whieboard.

38 D. Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data pada penelitian pengembangan ini digunakan 3 macam metode pengumpulan data. Tiga macam metode tersebut meliputi: 1. Metode Observasi Metode observasi dilakukan untuk mengetahui kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah yang menunjang proses pembelajaran. 2. Metode Angket Data dalam penelitian pengembangan ini diperoleh menggunakan instrumen angket yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan guru dalam menggunakan media pembelajaran dalam materi fisika. Angket diberikan kepada guru SMP untuk mengetahui kebutuhan akan media pembelajaran menggunakan interactive whiteboard. Instrumen angket uji ahli digunakan untuk mengumpulkan data tentang kelayakan produk berdasarkan kesesuaian desain dan isi materi pada produk yang telah dikembangkan; instrumen angket respon pengguna digunakan untuk mengumpulkan data kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan. 3. Metode Test Metode test dilakukan dengan memberi test pada guru berupa pre test dan post test yang kemudian dianalisis menggunakan normalisasi gain untuk mengetahui tingkat keefektifan produk terhadap guru.

39 E. Teknik Analisis Data 1. Data hasil analisis kebutuhan yang diperoleh dari guru dan siswa digunakan untuk menyusun latar belakang dan mengetahui tingkat kebutuhan program pengembangan. Data hasil identifikasi kebutuhan ini kemudian dilengkapi. 2. Dengan data hasil identifikasi sumber daya digunakan untuk menentukan spesifikasi produk yang mungkin dikembangkan. 3. Data yang diperoleh dari sampel pakar, dianalisis dengan teknik Deelphi (sangat perlu,perlu,tidak perlu). Responden diminta untuk meranking tingkat pentingnya suatu butir yang berupa penggunaan buku siswa dalam pembelajaran sains. Suatu butir dinyatakan merupakan suatu kebutuhan apabila lebih dari 2/3 atau 70% responden menyatakan cukup penting-sangat penting sekali. 4. Data kesesuaian desain dan materi pembelajaran pada produk diperoleh dari ahli materi, ahli desain atau praktisi melalui uji/validasi ahli. Data kesesuaian tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang dihasilkan. Data kemenarikan, kemudahan penggunaan dan kemanfaatan produk diperoleh melalui hasil uji kemanfaatan kepada pengguna secara langsung. 5. Analisis data berdasarkan instrumen uji ahli, uji satu lawan satu dilakukan untuk menilai sesuai atau tidaknya produk yang dihasilkan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran. Instrumen uji ahli oleh ahli desain dan ahli isi atau materi pembelajaran, memiliki 4 pilihan jawaban bernilai 1-4 sesuai konten pertanyaan. Revisi dilakukan pada konten pertanyaan yang diberi

40 pilihan jawaban bernilai 1, atau para ahli memberikan masukan khusus terhadap media/prototipe yang sudah dibuat. 6. Data kemenarikan, kemudahan, kemanfaatan media sebagai sumber belajar diperoleh dari pengisian angket yang diberikan kepada guru sebagai pengguna. Angket kemenarikan, kemudahan, kemanfaatan terhadap pengguna produk memiliki empat pilihan jawaban sesuai konten pertanyaan, yaitu: sangat menarik, menarik, kurang menarik dan tidak menarik atau sangat baik, baik, kurang baik dan tidak baik. Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor berbeda yang mengartikan tingkat kesesuaian produk bagi pengguna. Penilaian instrumen total dilakukan dari jumlah skor yang diperoleh kemudian dibagi dengan jumlah total skor, selanjutnya hasilnya dikalikan dengan banyaknya pilihan jawaban. Skor penilaian dari tiap pilihan jawaban ini dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Skor Penilaian terhadap Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Skor Sangat menarik Sangat baik 4 Menarik Baik 3 Kurang menarik Kurang baik 2 Tidak menarik Tidak baik 1 Suyanto (2009:20) Instrumen yang digunakan memiliki empat pilihan jawaban, sehingga skor penilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus: Skor penilaian = (jumlah skor pada instrumen : jumlah nilai skor tertinggi) x 4

41 Hasil dari skor penilaian tersebut kemudian dicari rata-ratanya dari sejumlah sampel uji coba dan dikonversikan ke pernyataan penilaian untuk menentukan kualitas dan tingkat kemanfaatan produk yang dihasilkan berdasarkan pendapat pengguna. Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.2. Tabel 3.2. Konversi Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai Kualitas Skor Penilaian Rerata Skor Klasifikasi 4 3,26-4,00 Sangat Baik 3 2,51 3,25 Baik 2 1,76 2,50 Kurang Baik 1 1,01 1,75 Tidak Baik Suyanto (2009: 20) 7. Data keefektifan diperoleh dengan memberikan test kepada guru berupa pre test dan post test yang memiliki 10 butir soal. Pre-test adalah test yang diberikan kepada guru sebelum guru mempelajari suplemen pembelajaran. Post-test adalah test yang diberikan kepada guru setelah mempelajari suplemen pembelajaran. Pengolahan data keefektifan dilakukan dengan menggunakan N-gain. N-gain adalah normalisasi gain yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test, perhitungan nilai rata-rata N-Gain dilakukan untuk melihat peningkatan hasil pemahaman guru, dari nilai N-Gain tersebut akan dilihat efektifitas suplemen guru dalam meningkatkan pemahaman mengenai interactive whiteboard. Suplemen guru yang efektif dalam penelitian ini, jika perolehan nilai rata-rata N-Gain 0,30. Adapun rumus dari gain ternormalisasi (normalisasi gain) adalah sebagai berikut:

42 Klasifikasi Perolehan normalisasi gain dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Klasifikasi koefisien normalisasi gain Koefisien Normalisasi Gain Klasifikasi g 0,3 Rendah 0,3 g 0,7 Sedang g 0,7 Tinggi Hake (1998)