sistem Negara Abstract Kompetensi On Line Kode MK latar belakang pemerintahan nnya negara; hubungan antar Fakultas Desain Seni

dokumen-dokumen yang mirip
Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan MODUL PERKULIAHAN II. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN. Modul ke: 02TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

NEGARA DAN SISITEM PEMERINTAHAN

Mata Kuliah Kewarganegaraan

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Negara dan Pemerintahan

PENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHA. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

(Negara dan Kedaulatan)

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN PEMERINTAHAN. Modul ke: 03Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

JANGAN DIBACA! MATERI BERBAHAYA!

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

KONSTITUSI DAN RULE OF LAW

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

ara urut ut UUD 1945 Hasil Amandemen

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

OTONOMI DAERAH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

Tugas Lembaga PKN. Disusun oleh: Rafi A. Naufal R. Raden M. Adrian Y.

A. Pengertian Geopolitik B. Latar Belakang Wawasan Nusantara C. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

UU & Lembaga Pengurus Tipikor L/O/G/O

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. 1.4 Metode penelitian

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Kewarganegaraan UMB. Bab Negara dan Sistem Pemerintahan. Bambang Sukiyono, ST. MT. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Elektro

KEWEWENANGAN PRESIDEN DALAM BIDANG KEHAKIMAN SETELAH AMANDEMEN UUD 1945

TUGAS KEWARGANEGARAAN LATIHAN 4

Program Sasaran

Pengertian dan Definisi Negara Menurut Para Ahli

TINJAUAN ATAS PENGADILAN PAJAK SEBAGAI LEMBAGA PERADILAN DI INDONESIA

D. Semua jawaban salah 7. Kekuasaan Kehakiman ialah kekuasaan yang merdeka artinya A. Terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah B. Tidak bertanggung

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

RANGKUMAN KN KEDAULATAN ARTI : KEKUASAAN TERTINGGI

ANALISIS UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN. Pasal 19 s/d 37. Tugas untuk memenuhi Mata Kulia Pendidikan Kewarganegaraan

KONSEPSI KAJIAN PKN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARANNYA

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

Faridah T, S.Pd., M.Pd. NIP Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat UU. Sehubungan dengan judicial review, Maruarar Siahaan (2011:

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA SUYATO

Dasar Pemikiran Perubahan. Sebelum Perubahan. Tuntutan Reformasi. Tujuan Perubahan. Kesepakatan Dasar. Dasar Yuridis. Hasil Perubahan.

Soal LCC 4 Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara :)

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BAHAN TAYANGAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Kewarganegaraan. Mengetahui Unsur, Fungsi Negara dan Pemerintahan yang berjalan. Yustiarti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas FAKULTAS TEKNIK

SISTEM POLITIK INDONESIA

LEMBAGA LEMBAGA NEGARA. Republik Indonesia

Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran

Paket Hapalan Tata Negara dan Kewarganegaraan

CHECK AND BALANCES ANTAR LEMBAGA NEGARA DI DALAM SISTEM POLITIK INDONESIA. Montisa Mariana

By. Fauzul FAKULTAS HUKUM UPN VETERAN JAWA TIMUR 31 AGUSTUS 2009

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh : Nama : Adri Suwirman.

1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final.

SOAL VALIDITAS Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d,!

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Mendiskripsikan fungsi NKRI. Menjelaskan tujuan NKRI

Lembar Pengamatan (Observasi) Siklus I Pertemuan I

Title? Author Riendra Primadina. Details [emo:10] apa ya yang di maksud dengan nilai instrumental? [emo:4] Modified Tue, 09 Nov :10:06 GMT

Otonomi Daerah PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MODUL PERKULIAHAN 10. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

LEMBAGA NEGARA DALAM PERSPEKTIF AMANDEMEN UUD 1945 H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BAB II KEDUDUKAN PRESIDEN DALAM SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA. Dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan Indonesia, bentuk republik telah

KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA MENURUT UUD NRI 1945 PERKEMBANGAN DAN DINAMIKANYA

Panduan diskusi kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

SUSUNAN PEMERINTAHAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL MATERI PERKULIAHAN HUKUM TATA NEGARA

KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN HADIRI PERTEMUAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA

Pembagian Urusan Pemerintah Dalam Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) hukum kenamaan asal Austria, Hans Kelsen ( ). Kelsen menyatakan

AMANDEMEN (amendment) artinya perubahan atau mengubah. to change the constitution Contitutional amendment To revise the constitution Constitutional

DEMOKRASI PANCASILA. Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH.

Urgensi Menata Ulang Kelembagaan Negara. Maryam Nur Hidayat i-p enelit i P usat St udi Fakult as Hukum UI I

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018

1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang...1. B. Rumusan Masalah...7. C. Tujuan Penelitian...8. D. Manfaat Penelitian...

Transkripsi:

MODUL PERKULIAHAN Negara Sistem dan Pemerintahan Modul ini membahas tentang negara dan sistem pemerintahan serta hubungan antar negara dengan warga negaranya Fakultas Fakultas Desain Seni Kreatif Program Studi Desain Produk On Line 02 Kode MK 90003 Disusun Oleh Aji Wicaksono, S.H., M.Hum. Abstract t Pada Modul ini kita akan mempelajari latar belakang diperlukannya negara, unsur-unsur pembentuk negara dan klasifikasi negara serta fungsi negara dalam hubungannya dengan warga negara nya melalui sistem pemerintahan nnya Kompetensi Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan alasan pentingnya negara; pengertian negara; menguraikan unsur pembentuk negara; menjelaskan klasifikasi negara serta bentuk dan asas pemerintahan; mengetahui sifat dasar negara; menjabarkann fungsi negara; mengetahui elemen kekuatan negara dan hubungan negara dengan warganya

A. Latar Belakang Perlunya Negara Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia merupakan mahluk sosial (animal social), yang artinya manusiaa tidak akan mungkin mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seorang diri. Untuk itu manusia perlu untuk hidup bermasyarakat dengan manusia lainnya, akan tetapi manusia juga memiliki sifat sebagai mahluk politik (animal politicum) yang berarti manusia memiliki naluri untuk menjadi lebih berkuasa dari manusia lainnya. Pada kehidupan bermasyarakat yang demikian tanpa adanya negara, maka yang terjadi adalah Chaos atau kekacauan dimana pihak yang kuat akan menindas yang lemah dan tidak akan tercapai ketertiban dalam bermasyarakat. Thomas Hobbes : keberadaan negara sangat diperlukan sebagai tempat berlindung bagi individu, kelompok, dan masyarakat yang lemah dari tindakan individu, kelompok, dan masyarakat, maupun penguasaa yang kuat (otoriter), karena menurutnya, manusia dengan manusia lainnya memiliki sifat seperti serigala (homo homini lupus). Guna terciptanya negara yang kuat dan mampu melindungi rakyatnya, negara perlu untuk memperoleh legitimasi (pengakuan) dari seluruh pihak. Untuk itu dibutuhkan mekanism yang demokratis dan universal bagi pembentuka an negara seperti pemilu (pemilihan umum). Demi menjaga keberadaanya suatu negara akan menghadapi berbagai persoalan, mulai dari masalah pemerataan sampai memudarnya nilai nilai moral tradisional seiring kemajuan teknologi informasi dan cara bersikap suatu negara terhadap kondisi pergaulan global negara tersebut. B. Pengertian dan teori negara Secara etmologi istilah state (negara) berasal dari kata status/statum dari bahasa latin yang berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifatstanding sifat yang tegak dan tetap. Kataa status atau statum lazim diartikan sebagai atau station (kedudukan). Istilah ini dihubungkan dengan kedudukan persekutuan hidup manusia, yang juga sama dengan istilah status civitatis atau status 2

republicae. Dari pengertian inilah kata status pada kata negara. abad ke-16 dikaitkan dengan 1. 2. 3. 4. Definisi negara menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: Negara menurut John Locke (1632-1704) dan Rousseau (1712-1778) dalam buku llmu Negara (1993), adalah suatu badan atau organisasi hasil dari pada perjanjian masyarakat. Negara menurut Max Weber dalam buku Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani (2000) adalah suatuu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah. Negara menurut Roger F. Soltau dalam buku Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani (2000) adalah alat (agency) atau wewenang ( authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat. Negara menurut Mac Iver dalam buku Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani (2000) adalah suatu negara harus memenuhi tiga unsur pokok, yaitu pemerintahan, komunitas atau rakyat dan wilayah tertentu. C. Unsur-unsur Negara Terbentuknya negara dapat terjadi karenaa adanya beberapa unsur. Unsur-unsur pembentuk negara tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penduduk Penduduk adalah semua orang yang berdomisili serta menyatakan kesepakatan dan inginn bersatu. Yang dimaksud dengan semua orang adalah penduduk Indonesia dan negara lain (asing) yang sedang berada di Indonesia untuk wisata, bisnis, dan lainnya. 2. Wilayah Negara memiliki batas/teritorial yang jelas atas darat, laut, dan udara di atasnya. Wilayah Indonesia terfetak di antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra yaitu samudra India dan Pasifik. Letak ini membuat Indonesia berada pada posisi strategis yang menjadi jalur lalu lintas transportasi dunia. Di wilayah udara, Indonesia berada pada posisi GSO (Ceo Stationery Orbit) ). Posisi ini strategis untuk menempatkan satelit. Posisi silang ini menguntungkan Indonesia karena terletak di wilayah bisnis (perdagangan) dunia. 3

3. Pemerintah Sistem pemerintahan yang dianut oleh Indonesia adalah sistem pemerintahan presidensial. Dalam sistem ini, presiden memiliki hak prerogatif untuk memilih dan mengangkat serta memberhentikan para menteri sebagai pembantunya. Dalam implementasinya, sistem pemerintaha an Indonesia menerapkan sistem desentralisasi yang berintikan pada pem-berian otonomi kepada kepala daerah tingkat I dan kabupaten/kota untuk mengelola dan mengeksplorasi sumber daya alam maupun manusia yang ada di daerah untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di daerahnya secara optimal. Otonomi ini termasuk juga menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (PILKADA) di daerahnya masing-masing. Sekarang ini, pemerintah pusat hanya memiliki kekuasaan padaa bidang politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi (hukum), moneter dan fiskal nasional, serta agama. Kepala pemerintaha an Indonesia dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum langsung presiden dan wakil presiden. D. Klasifikasi Negara 1. Klasifikasi negara ditinjau dari jumlah penguasa: a. Monarki Monarki adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh satu orang (raja) untuk kepentingan keseluruhan rakyat (bentuk positif). b. Aristokrasi Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh beberapa orang untuk kepentingan keseluruhan rakyat (bentuk positif). c. Demokrasi Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh banyak orang untuk kepentingan keseluruhan rakyat (bentuk positif). d. Tirani Tirani adalah bentuk pemerintahann yang dipimpin oleh satu orang untuk kepentingan satu orang atau penguasa saja (bentuk negatif). e. Oligarki Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh beberapaa orang, namun untuk kepentingan beberapaa orang tersebut (bentuk negatif). f. Mobokrasi Mobokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh banyak orang untuk kepentingan penguasa saja (bentuk negatif). 4

2. Bentuk negara menurut teori modern : 1. Negara kesatuan Negara kesatuan adalah negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Dalam pelaksanaannya, negaraa kesatuan terbagi dua, yaitu: Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi Negara dengan sistem, di mana seluruh persoalan yang berkai-tan dengan negara langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi Negara dengan sistem, di mana kepala daerah diberikan kesem-patan dan kekuasaan untuk mengurus rumah tangganyaa sendiri atau dikenal dengan otonomi daerah atau swatantra. 2. Negara federasi Negara serikat adalah bentuk negara yang merupakan gabungan dari beberapa Negara bagian dari negara serikat. Kekuasaan asli dalam negara federasi merupakan Negara bagian, karenaa ia berhubungan langsung dengan rakyatnya. Sementara, Negara federasi bertugas untuk menjalankan hubungan luar negeri, pertahanan negara, keuangan, dan urusan pos. 3. Asas penyelenggaraan kekuasaan, yaitu berbagai tipe negara menurut kondisinya, seperti: Bentuk Negara menurut asas penyelenggaraan kekuasaan dapat diklasifikasi: 1. Menurut ekonomi Negara agraris, negaraa industri, negara berkembang g, negara sedang berkembang, dan negara belum berkembang. Selain itu, dikenal juga negara-negara utara dan negara-negara negara sedang berkembang/miskin). 2. Menurut politik Negara demokratis, negara otoriter, negara totaliter, negara satu partai, selatan (negara utara: negara maju/kaya, negara selatan: negara multipartai, dan sebagainya. 3. Menurut pemerintahan Sistem pemerintahan presidentil, parlementer, junta militer, dan sebagainya. 4. Menurut Ideologi Bangsaa Negara sosialis, negara liberal, negara komunis, negara fasis, negaraa agama, dan sebagainya. 5

E. Sifat Organisasi Negaraa Negara sebagai organisasii wadah pengembangan bakat memiliki siifat sebagai berkut: dan potensi bagi rakyatnya 1. Sifat Memaksa Setiap negara dapat memaksakan kehendak dan kekuasaannya, baik melalui jalur hukum maupun jalur kekuasaan atau kekerasan. 2. Sifat Monopoli Setiap negara menguasai hal-hal tertentu demi tujuan negaraa tanpa ada saingan. 3. Sifat Totalitas Semua hal tanpaa kecuali mencakup kewenangan negara, misalnya semua orang harus membayar pajak, semua orang wajib membela negara, semua orang sama di hadapan hukum/berdasarkan hukum, dan sebagainya. F. Fungsi Negara Secaraa umum setiap negara memilikii empat fungsi utamaa bagi warganya yang dalam pelaksanaannya sangat bergantung pada partisipasi politik semua warga negara serta mobilisasi sumber daya kekuatan negara. Keempat fungsi yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Pertahanan dan Keamanan Negara melindungi rakyat, wilayah dan pemerintahan dari ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik dari dalam maupun dari luar yang dapat mengganggu pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Contoh fungsi ini adalah meningkatkan kualitasdan kuantitas penjagaan daerah perbatasan oleh TNI. 2. Fungsi Pengaturan dan Ketertiban Negara menciptakan undang-undangg (UU) dan peraturan pemerintah (PP), serta menjalankannya demi terwujudnya atanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Contohnya antara lain, UUU Sistem Pendidikan Nasional, UU tentang Pemilu, dan sebagainya. 6

3. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran Negara melakukan upaya eksplorasi sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga terwujud kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat. Contohnya antaraa lain, penguasaan SDA yang menguasai hajat hidup orang banyak seperti listrik, air, dan bahan pangan. 4. Fungsi Keadilan Menurut Hak dan Kewajiban Negara menciptakan dan menegakkan hukum secara tegas dan tanpa pilih kasih menurut hak dan kewajiban yang telah dikontribusikan kepada bangsa dan negara. Contohnya adalah negara menegakkan sistem hukum melalui lembaga peradilan. G. Elemen Kekuatan Negara Beberapa elemen kekuatan negara adalah sebagai berikut : 1. Sumber Dayaa Manusia Kekuatan negaraa tergantung pada jumlah penduduk, tingkat pendidikan warga, nilai budaya masyarakat, dan kondisi kesehatan masyarakat. Semakin banyak jumlah penduduk, semakin berkualitas SDM, dan semakin tinggi tingkat kesehatan, makaa negara akan semakin maju dan kuat. 2. Teritorial Negara Kekuatan negaraa juga tergantung seberapa luas wilayah negara, yang terdiri atas darat, laut dan udara, letak geografis dan situasi negara tetangga. Semakin luas dan strategis, maka negara tersebut akan semakin kuat. 3. Sumber Dayaa Alam Kekuatan negaraa tergantungg pada kondisi alam atau material buminya, berupa kandungan mineral, kesuburan, kekayaan laut, dan hutan. Semakin tinggi kekayaan alam, maka negaraa tersebut semakin kuat, negara yang kaya akan minyak, agroindustri, dan manufaktur akan menjadi negara yang tangguh. 4. Kapasitas Pertanian dan Industri Sektor pertanian memengaruhi kekuatan negara, karena pertanian memasok kebutuhan pokok seperti beras, sayur mayur, dan lauk pauk. Tingkat budaya, usaha wargaa negara dalam bidang pertanian, industri dan perdagangan yang maju, menjamin kecukupan pangan atau swasembada pangan sehingga negara menjadi kuat. 7

5. Kekuatan Militer dan Mobilitasnyaa Kekuatan militer dan mobilitasnya sangat menentukan kekuatan negara. negara yang mempunyai jumlah anggotaa militer, dan kualitas personel dan peralatan yang baik akan meningkatkan kemampuan militer dalam mempertahankan kedaulatan negara". 6. Elemen Kekuatan yang Tidak Berwujud Segalaa faktor yang mendukung kedaulatan negara, berupa kepribadian dan kepemimpinan, efisiensi birokrasi, persatuan bangsa, dukungan internasional, reputasi bangsa (nasionalisme), dan sebagainya. H. Hubungan Negara dengan Warga a Negara Seorang warga negara wajib memiliki hubungan yang baik dengan negaranya, demikian pula suatu negara juga memiliki kewajiban terhadap warga negaranya. Kewajiban negara merupakan hak dari wargaa negara demikian pula sebaliknya. Di negara kita hak dan kewajiban seorang warga negara diatur dalam UUD 45 pasal 26, 27, 28, 29, 30, 31 serta 34 dengan 4 kali perubahannya (amandemen) yang dilakukan pemerintah pada era reformasi. Kewajiban negara terhadap warga negaranya antara lain jaminan kebebasan beragama bagi tiap-tiap warga negara; mencerdaskan kehidupan bangsa dengan penyediaan pendidikan dasar bagi tiap tiap warga negara dengan pembiayaan dari negara; memajukan serta melestarikan kebudayaan nasional; memajukan kesejahteraan sosial dan memelihara fakir miskin dan anak terlantar. Namun demkian isi dari UUD 45 dan perubahannya (amandemen) barulah merupakan cita- agar dapat tercapai. Untuk itu setiap warga negara harus berpartisipasi memberikan kontribusi pemikiran dan idenya secara nyata, sebab pada dasarnya hanya paraa warga cita luhur yang harus dilaksanakan dengan peraturan peraturan pelaksana di bawahnya negaraa itulah pihak yang paling mengetahui apa yang paling dibutuhan oleh negaranya. I. Sistem Pemerintahan Negara Sistem pemerintahan negara berdasarkan teori trias politika di bagi kedalam 3 (tiga) macamm lembagaa negara yang memiliki fungsi berbeda namun saling melengkapi satu sama lain. Dasar pemikirannya adalah, negara sebagai suatu organisasi yang diakui memiliki kekuasaan atau kewenangan dari seluruh warga negaranya untuk melindungi dan 8

membantu setiap warga negaranya, haruslah belaku adil dan tidak menyalahgunakan kewenangannya tersebut. Oleh karenaa itu kekuasaan pemerintahan pada suatu negara tidak boleh terletak pada satu tangan (lembaga negara) saja. Kekuasaan tersebut haruslah dibagi-bagi kedalam 3 (tiga) macam lembaga negara yang memiliki fungsi berbeda namun saling melengkapi satu sama lain, karena diantara lembaga-lembaga ini nantinya akan tercipta semacam sistem yang saling mengawasi kinerja masing-masing lembaga. Lembaga-lembaga yang dimaksud tersebut adalah : 1. BADAN LEGISLATIF Adalah badan yang berfungsi sebagai pembuat undang-undang (uu) atau peraturan daerah (perda) yang pengesahannya dilakukan bersamaa dengan presiden atau kepala daerah. Lembaga ini meliputi DPR, DRPD I, dan DPRD II yang masing-masing menjalankan tugas dan fungsinya menurut tingkatannya. Badan lain yang memiliki hubungan langsung dengan DPR adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Badan ini memiliki fungsi sebagai auditor (pemeriksa) keuangan negara, yang hasil pemeriksaannya disampaikan secara rutin setiap tiga bulan kepadaa DPR sebagai bahan masukan bagi DPR untuk mengawasi penggunaan keuangan negara. 2. BADAN EKSEKUTIF Adalah badan yang berfungsi menjalankan undang-undangg yang mendapat persetujuan secaraa bersama-sama antara DPR dengan Presiden. Lembaga ini meliputi Presiden, Wakil Presiden, para menteri Departemen dan non Departemen, Gubernurr beserta muspida, Bupati/ Walikota beserta muspida, Camat, Lurah/desa. 3. BADAN YUDIKATIF Adalah badan yang berfungsi mengadili penerapan undang-undang. Yudisial. secara khusus, tugas dan Lembaga ini meliputi Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi fungsi ketiga lembaga tersebut adalah sebagai berikut: a. MAHKAMAH AGUNG (MA) berfungsi memberi pertimbangan kepada presiden tentang pemberian GRASI, AMNESTI, ABOLISI, REHABILITASI Yang merupakan hak prerogatif presiden dalam bidang hukum. di samping juga menjalankan tinjauan yudisial (yudicial review) yaitu melakukan uji peraturan pemerintah yang bertentangan dengan uu yang ada di atasnya. 9

b. MAHKAMAH KONSTITUSI (MK) berfungsi melakukan uji undang-undang negara dan terhadap UUD 1945, menyelesaikan konflik antarlembaga melakukan pembubaran partai politik bila melakukan pelanggaran UUD 1945. c. KOMISI YUDISIAL (KY) berwenang merekrut dan menyeleksi calon hakim agung. fungsi pengawasann hakim dari tingkatt pengadilan negeri sampai mahkamah agungg maupun hakim konstitusi yang semula dilakukan oleh komisi yudisial telah dibatalkan oleh mahkamah kontitusi, sehingga fungsi pengawasan hakim dikembalikan ke mahkamah agung di bawah tanggungjawab wakil ketua ma bidang yudisial. badan/lembaga penegak hukum yang berada langsung di bawah kendali pemerintahan negaraa adalah kepolisian negara, kejaksaan agung, dan pengadilan. ketiga lembaga ini memiliki fungsi dan tugas yang saling terkait dan bersifat hierarkis hingga ke tingkatt daerah tingkat kabupaten/kota sedangkan, khusus polisi beradaa hingga tingkatt lurah/desa. Daftar Pustaka Bodenhamer David, J, 2001, Federalism and Democracy, Working Paper, US Department of State, Washington D.C. Fokus Media, 2004, Undang-undang Otonomi Daerah, Fokus Media, Bandung. Iskatrinah, 2004, Pelaksanaan Fungsi Hukum Administrasii Negara dalam Mewujudkan Pemerintah yang Baik, Makalah. Kansil dan Kansil, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi, Pradnya Paramita, Jakarta. Kusnardi, M. dan Bintan Saragih, 2000, llmu Negara, Gaya Media Pratama, Jakarta. Manann Bagir, 2005, DPR, DPD, dan MPR dalam UUD 1945 Baru, UII Press, Yogyakarta. Sinar Grafika, 2005, UUD 1945 Hasil Amandemen, Sinar Grafika, Jakarta. Srijanti, et al, 2009, Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa cetakan pertama, Graha Ilmu, Universitas Mercu Buana, Yogyakarta Syarbaini, Syahrial (Editor), 2005, Materi Perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraann (PKn), Suscadoswar, Dikti, Jakarta. 10