VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

dokumen-dokumen yang mirip
SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH

TINDAKAN PEMBEDAHAN SOP. 1. Pengertian. 2. Tujuan. 3. Kebijakan

Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN

DINAS KESEHATAN KOTA PADANG PUSKESMAS LUBUK BEGALUNG STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) VULNUS LACERATUM. No. Dokumen: No. Revisi: Tanggal Efektif:

165

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum

Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian


INJEKSI SUB CUTAN (SC)

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

OLEH MEYRIA SINTANI NIM : C. 04a. 0314

Instruksi Kerja OvarioHisterectomy

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Kajian Umum Tentang Implementasi Keperawatan. 1. Pengertian Implementasi Keperawatan

b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien e. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah f. Petugas mengukur suhu tubuh pasien

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) PERAWATAN LUKA POST OPERASI APPENDIKTOMI PADA ANAK

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

Perawatan Luka Dalam Praktik Kebidanan. By : Basyariah Lubis, SST, MKes

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD

Disusun Oleh : MITRA DWI PURYANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat (Hidayat, 2007).

PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit : / /200

SIRKUMSISI TUJUAN PEMBELAJARAN

Perawat instrument (Scrub Nurse) dan perawat sirkuler di kamar operasi.

PENJELASAN PENELITIAN

: Memotong Prepusium dengan membuat irisan melingkar

UNIVERSAL PRECAUTIONS Oleh: dr. A. Fauzi

PEMERIKSAAN IVA. : A/II/SOP-PKM/III/2016/001 Dokumen No.Revisi : 00 Tanggalterbit : 01 Maret 2016 Halaman : 1/2

METODA PENELITIAN. post test only control group design. Kelompok penelitian dibagi menjadi 3 yaitu

BAB 4 METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

BAB I PENDAHULUAN. Kasus luka pada mulut baik yang disebabkan oleh trauma fisik maupun kimia

Standard Procedur Operasional (SPO) TINDAKAN BEDAH MINOR PENCABUTAN GIGI

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

ASEPSIS SESUDAH TINDAKAN BEDAH MULUT

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

VULNUS (LUKA) 1. Definisi Vulnus 2. Klasifikasi Vulnus Apertum

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. : Efektivitas Terapi Topikal Terhadap Proses Penyembuhan Luka Kronis

DAFTAR PERINCIAN ALAT / BAHAN / SARANA MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

: TEKNIK BEDAH MINOR I SUB TOPIK

SYOK ANAFILAKTIK. No.Revisi : 0. Halaman :1 dari 4

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

BAB 1 PENDAHULUAN. Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini disebabkan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh perbedaan pemberian parasetamol dan tramadol

BAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri.

DAFTAR ISI. 1.1 Latar belakang Definisi Pengelolaan Linen...5

PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat inisaya sedang

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK BERITA ACARA PEMERIKSAAN PRAKTIK BIDAN MANDIRI

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING IMPLAN-2

PANDUAN PENGGUNAAN APD DI RS AT TUROTS AL ISLAMY YOGYAKARTA

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

BAB I PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai hilangnya integritas epitelial dari kulit (Schwartz et al.,

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Tempat Penelitian

Nama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

PENGELOLAAN KETENAGAAN PERAWAT DI KAMAR BEDAH

PROSEDUR TETAP OPERASI OVARIEKTOMI TIKUS

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENGENDALIAN INFEKSI PADA HIPOSPADIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satu contoh luka terbuka adalah insisi dengan robekan linier pada kulit dan

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal)

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian Woman Research Institute, angka kematian ibu melahirkan

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

CARA MENGATASI GIGITAN ULAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR TILIK ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) PETUNJUK

SPO PERENCANAAN/PENANGANAN LINEN. No.Dokumen : No.Revisi : Halaman : Direktur Utama RS Trimitra STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Centre for Disease Control (CDC) memperkirakan setiap tahun terjadi

Kebutuhan cairan dan elektrolit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga.

BAB I PENDAHULUAN. serta pengobatan penyakit banyak digunakan alat-alat ataupun benda-benda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau benda-benda panas lainnya ke tubuh (Smeltzer & Bare, 2002). Luka bakar

Tali Pusat Pada Janin

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan yang setiap pelayanannya menghasilkan limbah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar.

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN

Pengertian : Tata cara serah terima pasien yang akan dioperasi antara perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar operasi.

BAB I PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah penilaian terhadap upaya

PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN

PENUNTUN PEMBELAJARAN

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )

Transkripsi:

VULNUS LACERATUM No Dokumen : SOP No.Revisi : 0 TanggalTerbit : Halaman :1 dari 4 1. Pengertian Vulnus atau lukaadalah hilang atau rusaknya sebagian kontinuitas jaringan yang dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, sengatan listrik, ledakan, ataupun gigitan hewan serta zat kimia. Vulnus laseratum merupakan luka terbuka yang terjadi akibat kekerasan tumpul yang kuat sehingga mempengaruhi elastisitas kulit atau otot dengan tepi yang tidak rata atau teratur. 2. Tujuan 1

Sebagai Pedoman kerja bagi petugas medis / paramedis dalam melakukan pelayanan penanganan Vulnus Laceratum 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas no.tentang Penyelenggaraan Program 4. Referensi Permenkes No 5 Tahun 2014 Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007 5. Prosedur ALAT 1 Sarung tangan steril 2 Sarung tangan bersih 3 Set alat bedah minor, berisi pinset anatomis dan sirurgik, needle holder, klam lurus, klam bengkok, gunting jaringan, bisturi, skapel, duk steril 4 Benang jahit steril dan jarum jahit steril 5 Kassa steril 6 Cairan normal saline (NaCl 0.9%) 7 Cairan antiseptik 8 Korentang steril dan tempatnya 9 Obat anastesi (lidokain 2%) 10 Plester 11 Gunting plester 12 Kom steril 13 Bengkok/ nierbekken 14 Plaster 15 Lampu tindakan 16 Perlak atau pengalas 17 Sufratul atau salep antibiotik 2

18 Larutan H 2 O 2 6. Langkah- Langkah Penatalaksanaan 1 Jelaskan prosedur mulai dari pembersihkan luka hingga kemungkinan penanganan seperti dijahit pada pasien. 2 Minta persetujuan menangani luka pada pasien dan atau keluarga 3 Siapkan alat dan bahan 4 Petugas mencuci tangan dan kenakan sarung tangan bersih 5 Bebaskan area sekitar luka dari pakaian yang menghalangi, tempatkan perlak dan bengkok di bawah area luka. 3

6 Irigasi luka atau cuci luka dengan menggunakan cairan normal saline, untuk membuang jaringan mati dan benda asing, sehingga akan mempercepat penyembuhan. Jika perlu lakukan dengan bantuan kasa steril. Lakukan secara sistematis dari lapisan superfisial ke lapisan yang lebih dalam. 7 Beri antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain) pada luka. Jika luka kotor maka dapat dibersihkan menggunakan larutah H 2 O 2 atau perhidrol 10 %. 8 Nilai besarnya luka, usahakan membersihkan luka sebersih mungkin, dengan menggunakan pinset, kasa dan cairan antiseptik. Jika saat diberi antiseptik masih ada perdarahan aktif maka, lakukan penekanan pada daerah luka dengan kasa selama beberapa saat. 9 Apabila dari penilaian luka membutuhkan jahitan baik untuk menghentikan perdarahan, maka dilakukan prosedur jahit atau hecting dilakukan mulai dari tempat dengan perdarahan yang aktif. 10 Minta perawat atau asisten menyalakan dan mengarahkan lampu tindakan ke arah tempat yang akan dijahit, ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril. 11 Berikan suntikan obat anestesi pada sekitar luka. 12 Cek apakah obat anestesi telah bekerja, dapat dengan menggunakan pinset 13 Tutup luka dengan duk steril, hingga hanya tempat yang akan dijahit yang terlihat. 14 Rapikan tepian dan jaringan yang dinilai dapat mengganggu proses penyembuan luka dengan menggunting mengunakan gunting jaringan 15 Pilih jarum dan benang yang sesuai dengan luka yang ada, tergantung dalamnya luka. 16 Pasang benang dan jarum jahit pada needle holder lalu pegang needle holder dengan tangan dominan dan pinset pada tangan yang lain. Jika perdarahan mengganggu proses hecting perawat 2 atau asisten dapat membantu dengan menyeka darah dari luka. 17 Lakukan jahitan luar dan dalam jika luka dinilai dalam, gunakan benang absorbable (dapat diserap) untuk jahitan dalam dan non absorbable untuk jahitan luar. 18 Memilih teknik jahitan yang akan dipakai sesuai dengan penilaian kondisi luka. 19 Lanjutkan jahitan luka sampai luka tertutup. Sebagai catatan jika luka dinilai bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang dari 6 jam boleh dijahit primer atau rapat, sedangkan luka yang terkontaminasi berat dan atau dinilai tidak bersih dapat dilakukan jahitan situasional sambil diobervasi 2-3 hari ke depan. 20 Bersihkan kembali area jahitan dengan antiseptik dan nilai serta rapikan luka jahitan. 21 Cek apakah masih ada perdarahan dan apakah jahitan telah rapi. Jika perlu maka jahitan dapat ditambahkan hingga perdarahan teratasi atau jahitan rapi. 4

22 Lepas duk steril. 23 Tutup luka jahitan dengan sufratul atau salep antibiotik Apabila tidak membutuhkan jahitan setelah diberikan cairan antibiotik dan dibersihkan langsung ditutup dengan sufratul / salep antibioik. 24 Lalu tutup dengan kasa dan plaster. 25 Rapikan kembali pasien dan alat-alat yang digunakan. 26 Petugas membuka sarung tangan dan mencuci tangan. 27 Tanyakan keadaan pasien dan memberikan cara perawatan luka di rumah serta lama kontrol luka 28 Mencatat tindakan yang telah dilakukan indikasi tindakan minta persetujuan pasien dan keluarga Siapkan alat dan bahan, cuci tangan, Irigasi pakai / bersihkan sarung tangan luka dengan steril, normal bebaskan saline area dari lukalapisan luar ke dalam 7. Bagan Alir Nyalakan lampu tindakan, siapkan area steril, gunakan sarung tangan steril at anastesi pada area hecting/luka, pastikan obat bekerja Beri luka cairan antiseptik Pilih benang Jahit luka dan lapis jarum demi yang lapis sesuai (jahitan luka, luar pasang dan 5 pada / jahitan needle dalam), holder ikat benang bentuk simpul dan potong b ng duk steril, rapikan jaringan dan tepi luka

No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal mulai di berlakukan Ulangi jahitan hingga luka tertutup, nilai kembali kerapihan & perdarahan, lepas duk steril Tutup luka jahitan dengan salep antibiotik atau sufratul Tutup luka dengan kasa dan plaster Mencatat tindakan yang telah dilakukan Tanyakan keadaan pasien, informasikan cara rawat luka dan lama kontrol n alat-alat, membuka sarung tangan, cuci tangan 8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit terkait 1. Ruang Tindakan 10. Dokumen terkait. 1. Rekam Medis 11. Rekaman historis perubahan DAFTAR TILIK VULNUS LACERATUM No. Dokumen : No. Revisi : 0 6

Tanggal Terbit : Halaman : 1 No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak berlaku 1 Apakah Petugas menjelaskan prosedur mulai dari pembersihkan luka hingga kemungkinan penanganan seperti dijahit pada pasien? 2 Apakah Petugas Meminta persetujuan menangani luka pada pasien dan atau keluarga? 3 Apakah Petugas menyiapkan alat dan bahan? 4 Apakah Petugas mencuci tangan dan kenakan sarung tangan bersih? 5 Apakah Petugas membebaskan area sekitar luka dari pakaian yang menghalangi, tempatkan perlak dan bengkok di bawah area luka? 6 Apakah Petugas melakukan irigasi luka atau cuci luka dengan menggunakan cairan normal saline, untuk membuang jaringan mati dan benda asing secara sistematis dari lapisan superfisial ke lapisan yang lebih dalam dengan bantuan kassa steri? 7 Apakah Petugas memberi antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain) pada luka. Jika luka kotor maka dapat dibersihkan menggunakan larutah H 2O 2 atau perhidrol 10 %? 8 Apakah Petugas menilai besarnya luka, usahakan membersihkan luka sebersih mungkin, dengan menggunakan pinset, kasa dan cairan antiseptik. Jika saat diberi antiseptik masih ada perdarahan aktif maka, lakukan penekanan pada daerah luka dengan kasa selama beberapa saat? 9 Apabila dari penilaian luka membutuhkan jahitan baik untuk menghentikan perdarahan, Apakah Petugas melakukan prosedur jahit atau hecting dilakukan mulai dari tempat dengan perdarahan yang aktif? 10 Apakah Petugas meminta perawat atau asisten menyalakan dan mengarahkan lampu tindakan ke arah tempat yang akan dijahit, dan mengganti sarung tangan dengan sarung tangan steril? 11 Apakah Petugas memberikan suntikan obat anestesi pada sekitar luka? 12 Apakah Petugas mengecek apakah obat anestesi telah bekerja, dapat dengan menggunakan pinset? 13 Apakah Petugas menutup luka dengan duk steril, hingga hanya tempat yang akan dijahit yang terlihat? 14 Apakah Petugas Membuka sarung tangan dan mencuci tangan? 15 Apakah Petugas memilih jarum dan benang yang sesuai dengan luka yang ada, tergantung dalamnya luka? 16 Apakah Petugas memasang benang dan jarum jahit pada needle 7

holder lalu pegang needle holder dengan tangan dominan dan pinset pada tangan yang lain. Jika perdarahan mengganggu proses hecting perawat 2 atau asisten dapat membantu dengan menyeka darah dari luka? 17 Apakah Petugas melakuakukan jahitan luar dan dalam jika luka dinilai dalam, dengan menggunakan benang absorbable (dapat diserap) untuk jahitan dalam dan non absorbable untuk jahitan luar? 18 Apakah Petugas memilih teknik jahitan yang akan dipakai sesuai dengan penilaian kondisi luka? 19 Apakah Petugas melakukan jahitan luka sampai luka tertutup. Sebagai catatan jika luka dinilai bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang dari 6 jam boleh dijahit primer atau rapat, sedangkan luka yang terkontaminasi berat dan atau dinilai tidak bersih dapat dilakukan jahitan situasional sambil diobervasi 2-3 hari ke depan? 20 Apakah Petugas membersihkan kembali area jahitan dengan antiseptik dan nilai serta rapikan luka jahitan? 21 Apakah petugas mengcek apakah masih ada perdarahan dan apakah jahitan telah rapi. Jika perlu maka jahitan dapat ditambahkan hingga perdarahan teratasi atau jahitan rapi? 22 Apakah Petugas melepas duk steril? 23 Apakah Petugas menutup luka jahitan dengan sufratul atau salep antibiotik Apabila tidak membutuhkan jahitan setelah diberikan cairan antibiotik dan dibersihkan langsung ditutup dengan sufratul / salep antibioik 24 Apakah Petugas menutup luka jahitan dengan kasa dan plaster? 25 Apakah Petugas merapikan kembali pasien dan alat-alat yang digunakan? 26 Apakah Petugas membuka sarung tangan dan mencuci tangan? 27 Apakah Petugas menanyakan keadaan pasien dan memberikan cara perawatan luka di rumah serta lama kontrol luka? 28 Apakah Petugas mencatat tindakan yang telah dilakukan? 8