BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap pada kelas VII di SMP Negeri 7

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2011: 11), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3. 1 Subjek Penelitian No. Subjek Bidang Jumlah 01. Pengelola Bidang Pengembangan DIKLAT 6 Bidang Pendidikan dan Pelatihan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media tabel bilangan. Media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Media Animasi Komputer MANTAP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan subyek tunggal. Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1) Langkah pertama tempelkan spons dan potongan plat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan subjek tunggal (single subject research), yaitu penilitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pringsewu Timur Kabupaten. Pringsewu pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MEDOTE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis kegiatan penelitian yang

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah rancangan Case Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara sistematis untuk melakukan sesuatu secara sistematis. Sementara untuk metodologi ialah kajian yang mempelajari tata aturan untuk sebuah metode. Jadi intinya, metode penelitian ialah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012: 2). A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi, keterangan dan hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian adalah SLB A YKAB Surakarta yang beralamat di Jl. Cokroaminoto No. 43, Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57126. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, mulai pada bulan November s/d bulan April 2016. Penelitian ini diawali dengan pengajuan judul, penyusunan proposal, perijinan, penyusunan instrumen, uji validitas instrumen, pengambilan data, analisis data dan penyusunan laporan. Berikut rincian deskripsi waktu penelitian: a) Judul diajukan pada minggu pertama bulan Desember tahun 2015, dan disetujui oleh dosen pembimbing. b) Minggu ke dua bulan Desember tahun 2015 peneliti menyusun proposal. Pada bulan Februari 2016 minggu pertama proposal disetujui oleh pembimbing. c) Setelah proposal di setujui oleh pembimbing, peneliti kemudian mengurus perijinan penelitian ke fakultas dan sekolah d) Minggu ke dua bulan Februari 2016, peneliti menyusun skripsi bab I, II, III kemudian di setujui oleh pembimbing pada minggu ke dua bulan Maret 2016. 44

45 e) Minggu ke tiga bulan Maret 2016, peneliti menyusun alat dan instrumen penelitian, kemudian diajukan kepada ahli untuk divalidasi alat dan instrumen penelitian. f) Selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data di sekolah SLB A YKAB Surakarta kelas IV selama 2 minggu berturut-turut pada minggu ke empat bulan Maret minggu kedua bulan April 2016. g) Setelah penelitian dilakukan, peneliti melakukan analisis data hasil penelitian, kemudian menyusun laporan. B. Desain Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah eksperimen. Menurut Sugiyono (2012 : 109) pengertian eksperimen adalah metode penelitian yang dapat diartikan sebagain metode yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan sebab akibat antara perlakuan yang disengaja diadakan dengan efek yang terjadi sesudahnya. Desain penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah Single Subject Research (SSR) yang berarti penelitian subjek tunggal. Eksperimen subjek tunggal adalah penelitian dengan subjek atau partisipan tunggal yang hasil eksperimennya disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual (Sukmadinata, 2006 : 209). Pendapat lain mengenai eksperimen subjek tunggal adalah suatu eksperimen dimana subjek atau partisipannya bersifat tunggal, bisa satu orang, dua orang atau lebih. Hasil eksperimen disajikan dan dianalisis berdasarkan subjek secara individual (Arifin, 2012: 75). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Single Subject Research (SSR) dengan pola A-B-A. Alasan peneliti menggunakan desain A-B-A adalah dimana desain ini dapat menunjukkan sebab akibat suatu intervensi terhadap variabel terikat. Menurut Sunanto, dkk (2006 : 44) penelitian SSR dengan desain A-B-A yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan natara

46 variabel bebas dengan variabel terikat. Menurut Sunanto dkk, (2006 : 44) prosedur penelitian dengan pola (A1)-(B)-(A2) sebagai berikut : Prosedur desain (A1)-(B)-(A2) mula-mula perilaku sasaran (target behavior) diukur secara kontinu pada kondisi baseline 1 (A1) dengan periode waktu tertentu kemudian pada kondisi intervensi (B) setelah itu pengukuran pada kondisi baseline kedua (A2) diberikan. Penambahan kondisi baseline yang kedua (A2) dimaksudkan sebagai kontrol untuk kondisi intervensi sehingga keyakinan untuk menarik kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat lebih kuat. Berikut ini gambaran desain penelitian Single Subject Research (SSR) desain A1-B-A2, yaitu : Target Behavior Baseline 1 (A 1) Intervensi (B) Baseline 2 (A 2) Sesi Gambar 3.1 Desain Penelitian Single Subject Research Desain A1-B-A2 Keterangan : (A1) : Baseline-1 untuk mengetahui kemampuan awal anak, (B) : Pemberian intervensi, (A2) : Baseline -2, tahap evaluasi untuk mengetahui hasil setelah pemberian intervensi Pelaksanaan dalam peneitian ini menggunakan pendekatan penelitian subjek tunggal dengan desain penelitian (A1)-(B)-(A2), yaitu sebagai berikut: 1. Baseline 1 (A1) Baseline-1 dalam penelitian ini adalah kondisi kemampuan anak dalam menyelesaikan soal matematika materi penjumlahan pecahan tanpa adanya bantuan penggunaan media blok pecahan yang dilakukan selama tiga sesi pertemuan.

47 2. Intervensi (B) Dalam pelaksanaan intervensi ini peneliti menggunakan media blok pecahan dalam kegiatan pembelajaran matematika materi penjumlahan pecahan. Pada fase ini dilakukan sebanyak empat sesi pertemuan. 3. Baseline 2 (A2) Kegiatan Baseline-2 merupakan kegiatan pengulangan dari baseline-1 yang dimaksudkan sebagai evaluasi untuk melihat efektifitas pemberian intervensi dalam kemampuan anak mengerjakan soal matematika materi penjumlahan pecahan. Pada fase ini dilakukan sebanyak tiga sesi pertemuan. C. Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh innfromasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 60). Jadi yang dimaksud dengan variabel penelitian dalam penelitian ini adalah segala sesuatu sebagai obyek penelitian yang ditetapkan dan dipelajari sehingga memperoleh informasi untuk menarik kesimpulan. Variabel penelitian dalam penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2009 : 61) dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Variabel bebas (independent variable) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel idependent (terikat). Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah media blok pecahan. 2. Variabel terikat (dependent variable) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah hasil belajar matematika materi penjumlahan pecahan anak tunanetra.

48 D. Populasi dan Sampel Sebuah Penelitian ada yang disebut dengan populasi dan sampel penelitian. Di bawah ini peneliti akan menjabarkan apa yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian ini. 1. Populasi Menurut Sugiyono (2012 : 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mampunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan. Selain itu, Sukmadinata juga menjelaskan bahwa populasi dalam sebuah penelitian adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian (2006 : 250). Pendapat lain oleh Sundayana (2014 : 15) mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan subjek atau objek yang menjadi sasaran penelitian yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV A Semester II SLB A YKAB Surakarta tahun ajaran 2015/2016. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi (Sugiyono, 2012:81). Sedangkan Arikunto (2010 : 174) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jadi dapat dikatakan sampel adalah jumlah wakil dan karakteristik dari bagian populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 2 siswa tunanetra kelas IV SLB A YKAB Surakarta. Untuk menentukan subjek dalam penelitian ini, digunakan teknik purposive sample (sampel bertujuan). Sampel purposive dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2010 : 183). Sampel dalam penelitian ini adalah 2 siswa tunanetra yang mengalami buta total. Alasan pemilihan sampel tersebut karena memenuhi ciri-ciri yang digunakan oleh peneliti.

49 E. Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2010 : 190) teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang teratur untuk mendapatkan data yang relevan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini ada dua cara, yaitu: 1. Tes a. Pengertian Menurut Arikunto (2010:217) Tes adalah serentetan beberapa pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes merupakan cara yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik yang di dalamnya berupa pertanyaan, pernyataan dan serangkaian tugas yang dikerjakan untuk mengukur aspek perilaku (Arifin, 2012: 118). Alasan penggunaan teknik tes karena teknik tes lebih efektif dalam mengukur prestasi belajar siswa dan proses berfikir rendah sampai dengan sedang (ingatan, pemahaman, dan penerapan). Margono menjelaskan bahwa tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud mendapat jawaban yang dijadikan dasar menetapan skor (2005: 170). Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan tes yaitu seperangkat rangsangan yang berupa pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, intelegensi, kemampuan seseorang dan menetapkan skor. 1) Macam-macam Tes Menurut Widoyoko (2012: 57-58), bentuk tes dilihat dari segi sistem penskorannya dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu : a) Tes Objektif Tes objektif adalah tes yang penskorannya bersifat objektif, yaitu hanya dipengaruhi oleh hasil jawaban atau respons yang diberikan oleh peserta tes (responden).

50 Tipe tes objektif yang umumnya digunakan menurut Widyoko (2012: 61) ada tiga, yaitu : (1) Tipe benar salah Tipe benar salah adalah tes yang butir soalnya terdiri dari pernyataan yang disertai dengan alternatif jawaban yaitu jawaban atau pernyataan yang benar dan yang salah. (2) Tipe Menjodohkan Tipe menjodohkan adalah tes yang butir soalnya ditulis dalam dua kolom atau kelompok. Kelompok pertama di sebelah kiri adalah pertanyaan/ pernyataan atau stem atau biasa juga disebut dengan premis. Kelompok kedua di sebelah kanan adalah kelompok jawaban. Tugas peserta tes adalah mencari dan menjodohkan jawaban jawaban, sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaan/ pernyataan. (3) Tipe pilihan ganda Tipe pilihan ganda adalah tes dimana setiap butir soalnya memiliki jumlah alternatif jawaban berkisar antara 3 (tiga) atau 5 (lima). b) Tes Subjektif Tes subjektif adalah tes yang penskorannya selain dipengaruhi oleh jawaban maupun respons peserta tes juga dipengaruhi oleh subjektivitas korektor. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang berbentuk objektif sejumlah 10 butir soal dengan tipe pilihan ganda yaitu suatu butir soal yang alternatif jawabannya lebih dari dua. Alasan penulis memilih tes objektif dengan tipe pilihan ganda dalam penelitian ini adalah karena menyesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan subjek penelitian, yaitu anak tunanetra kelas IV. Peneliti dalam membuat soal tentu saja tidak asal membuatnya, terdapat langkah-langkah dalam menentukan soal. Soal yang diberikan disesuaikan dengan materi yang terdapat pada instrumen yang telah

51 ditetapkan. Adapun kisi-kisi soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Matematika Materi Penjumlahan Pecahan Standar Kompetensi Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar Menjumlahkan pecahan Materi Indikator Jml. soal 1. Pecahan 1. Menjumlahkan 2 dengan dua pecahan penyebut berpenyebut 2 sama sama 2. Pecahan 2. Menjumlahkan 2 dengan dua pecahan penyebut berpenyebut 1 tidak tidak sama sama 3. Menjumlahkan 1 pecahan dengan bilangan bulat 2 4. Menjumlahkan tiga pecahan berpenyebut sama 5. Menjumlahkan tiga pecahan berpenyebut tidak sama 6. Menyelesaikan masalah pecahan No. Soal 1,2 3,4 5,6 7 8 9,10 Cara menjawab soal tes yang diberikan yaitu dengan cara menuliskan salah satu jawaban yang dianggap benar (A/B/C/D) pad lembar jawab yang tersedia. Sedangkan sistem penilaian yang digunakan untuk menghitung hasil jawaban siswa dalam menyelesaikan soal tes adalah sebagai berikut : 1) Jika siswa menjawab benar, untuk tiap nomor nilainya 10 2) Jika siswa menjawab salah, untuk tiap nomor nilainya 0 3) Jumlah keseluruhan skor/ nilai maksimal 100 4) Nilai akhirnya adalah keselurihan nilai perolehan.

52 2. Dokumentasi a. Pengertian Arikunto (2002:206) mengungkapkan bahwa metode dokumentasi adalah metode mencari data yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Menurut Hamidi (2004:72) metode dokumentasi adalah informasi yang berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari perorangan. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dokumentasi merupakan metode mencari informasi dalam bentuk catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan lain sebagainya. b. Macam-macam Dokumentasi Menurut Sugiyono (2011:329-330) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: 1) Tulisan, contohnya catatan harian, life histories, cerita, biografi, peraturan, dan lain-lain 2) Bentuk gambar, contohnya gambar hidup, sketsa, dan lain-lain 3) Bentuk karya, karya seni berupa gambar, patung, film dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Bungin (2008:123) dokumen terbagi menjadi : 1) Dokumen pribadi, adalah catatan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaannya. Contohnya : buku harian, surat pribadi, dan autobiografi 2) Dokumen Resmi, terbagi menjadi dua, yaitu : a) Intern, contohnya : memo, pengumuman, instruksi, dan lainlain b) Ekstren, contohnya majalah, buletin, pemberitahuan

53 Dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan adalah dalam bentuk tulisan, yaitu nilai hasil tes kemampuan awal siswa dalam mengerjakan soal matematika materi penjumlahan pecahan. F. Validitas dan Reabilitas Penelitian Menurut Sukmadinata (2006: 228) Suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas jika instrument tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Suryabrata (2014:60) bahwa validitas instrument didefinisikan sejauh mana instrument itu merekam/mengukur apa yang dimaksudkan untuk direkam/diukur. Terdapat beberapa macam validitas menurut Sudjana (2011: 12-15), yaitu validasi isi, valisitas bangun pengertian (construct validity), dan validitas ramalam (predictive validity): 1. Validitas isi Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang akan diukur. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menyusun tes yang bersumber dari kurikulum bidang studi yang akan diukur. Disamping kurikulum juga dapat diperkaya dengan melihat atau mengkaji buku sumber. 2. Validitas bangun pengertian (construct validity) Berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Pengertian-pengertian yang terkandung dalam konsep kemampuan, minat, sikap dalam berbagai bidang kajian harus jelas apa yang akan diukurnya, sehingga memerlukan penjabaran yang lebih spesifik agar mudah diukur. 3. Validitas Ramalan (predictive validity) Dalam validitas ini yang diutamakan bukan isi tes, melainkan kriterianya, apakah alat penilaian tersebut dapat digunakan untuk meramalkan suatu ciri, perilaku tertentu, atau kriteria tertentu yang diinginkan.

54 Sedangkan menurut Sugiyono (2013:125-129) pengujian validitas instrumen dibedakan menjadi tiga, yaitu validitas konstruksi (construct validity), validitas isi (content validity), dan validitas eksternal : 1. Validitas konstruksi (construct validity) Untuk menguji validitas konstruksi dapat digunakan pendapat dari ahli (judgement experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun tersebut. 2. Validitas isi (content validity) Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. 3. Validitas Eksternal Validitas eksternal diuji dengan cara membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi dilapangan. Validitas instrumen dalam penelitian ini adalah validitas isi. Lebih lanjut Sugiyono (2012: 129) menjelaskan bahwa untuk instrumen yang berbentuk tes, pengajian validitas isi dapat dilakukan dengan memandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan adanya kisi-kisi instrumen maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis. Selanjutnya untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut, akan dikonsultasikan dengan ahli yang sesuai dengan materi yang akan dibuat soal tes. Adapun instrumen penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi soal mata pelajaran matematika materi penjumlahan pecahan. Kemudian instrument diujikan kepada empat ahli untuk mengetahui validitas instrumen yang akan diujikan. Instrumen tes ini terdiri dari 10 butir soal untuk mengukur kemampuan siswa

sebelum siswa diberikan perlakuan/intervensi, dan 10 soal untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan/intervensi. Adapun nama-nama validator instrumen tes yang digunakan adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Validator Instrumen Tes No Nama Job Description Pekerjaan 1 Priyono, S.Pd, M.Si Validator konsrtuk Dosen Pendidikan Luar Biasa, Universitas Sebelas Maret 2 Validator dalam Dosen Pendidikan Luar Mahardika Supratiwi, bidang ABK BIasa, Universitas S.Psi,MA (tunanetra) Sebelas Maret 3 Dra. Siti Kamsiyati, S.Pd.,M.Pd 4 Suparni, S.Pd Validator isi Matematika Materi Penjumlahan Pecahan dan Media Validator isi Matematika Materi Penjumlahan Pecahan dan Media Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sebelas Maret Guru kelas IV, SLB A YKAB Surakarta 55 Selain menggunakan teknik uji validitas suatu penelitian juga menggunakan reliabilitas instrumen. Menurut Sudjana (2011:16) reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan suatu alat penelitian dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan reliabilitas interrater. Reliabilitas interrater yaitu pemberian penilaian oleh beberapa rater yang sama terhadap suatu objek atau instrumen yang sama. Azwar (2013:91) berpendapat suatu instrumen reliabel apabila hasil yang diberikan rater konsisten antara satu rater dengan yang lainnya. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan validasi instrument test tertulis materi penjumlahan pecahan dengan beberapa validator setelah peneliti menyerahkan instrument test materi penjumlahan pecahan kepada semua validator peneliti dapat menyimpulkan apakah instrument yang diberikan kepada validator dapat digunakan atau tidak dengan melihat komentar dari masing-masing validator, komentar tersebut yang dijadikan acuan reliabilitas inter-rater pada penelitian ini, untuk lebih jelas dapat dilihat hasilnya di tabel 3.3 dibawah ini.

56 Tabel 3.3 Hasil Reabilitas Instrument Nama Validator Komentar Kesimpulan Priyono, S.Pd.,M.Si Instrumen siap Kedua validator memberikan dipakai dengan komentar instrument dapat perbaikan pada nomor digunakan dengan sedikit soal yang belum perbaikan dan satu validator masuk pada kisi-kisi memberikan komentar instrument Mahardika Instrument bisa dapat digunakan untuk penelitian. Supratiwi,S.Psi.,MA digunakan dengan Kesimpulannya istrumen petbaikan pada soal cerita no.9-10 dan 19- dikatakan reliable karena semua validtor menyatakan instrument 20 perlu dibuat dapat digunakan untuk penelitian. dengan bahasa yang lebih sederhana Dra.Siti Kamsiyati,S.Pd.,M.Pd Suparni,S.Pd Instrument sudah bisa digunakan untuk penelitian dengan perlu menambahkan lembar kerja yang disesuikan dengan siswa Instrumen sudah bisa digunakan untuk penelitian Berdasarkan penjelasan tersebut,maka instrument yang dibuat oleh peneliti dapat dikatakan reliabel karena semua validator memberikan komentar bahwa instrument dapat digunakan untuk penelitian.

57 G. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan tahap akhir sebelum penarikan kesimpulan dalam penelitian eksperimen dengan subjek tunggal atau Single Subject Research (SSR) menggunakan stratistik deskriptif yang sederhana dengan tujuan memperoleh gambaran yang jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu. Dengan menggunakan tabel dan grafik sebagai suatu gambaran dari pelaksanaan eksperimen baik sebelum maupun sesudah diberikan perlakuan. Proses pengumpulan data yang dihasilkan selama penelitian eksperimen dengan subjek tunggal atau Single Subject Research (SSR), dilakukan dengan lamgkah-langkah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan instrumnen yang diajukan 2. Melakukan penelitian baseline-1 (A), selama 3 sesi 3. Melakukan penelitian pada intervensi-1 (B), selama 4 sesi 4. Melakukan pennelitian pada baseline-2 (A ) selama 3 sesi 5. Setiap data yang dihasilkan dari setiap penelitian dibuat tabel penelitian untuk mengetahui perkembangan kemampuan hasil belajar matematika materi penjumlahan pecahan 6. Dari keseluruhan data yang diperoleh diberi skor, kemudian semua skor baseline-1 (A), intervensi (B), baseline-2 (A ) dijumlahkan 7. Membandingkan hasil skor baseline sebelum mendapat perlakuan dengan sesudah mendapat perlakuan 8. Data yang diperoleh dari seluruh hasil penelitian, dianalisis dan diolah dalam bentuk grafik untuk melihat ada tidaknya perubahan yang terjadi pada subjek. H. Prosedur Penelitian Dalam prosedur penelitian ini, peneliti melewati tahapan sebagai berikut : 1. Penyusunan judul. Tahapan ini dimana peneliti mengajukan judul yang akan diteliti kepada pembimbing I dan pembimbing II. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan judul pada bulan Desember 2015 2. Perijinan. Tahapan ini dilakukan setelah penyusunan proposal selesai dan telah disetujui oleh pembimbing I dan pembimbing II.

58 3. Persiapan instrument. Tahapan ini dilakukan ketika peneliti telah siap untuk melakukan penelitian. Sebelum instrumen diujikan kepada siswa yang akan menjadi subjek penelitian, instrumen akan terlebih dahulu divalidasikan kepada validator atau seorang ahli dalam bidang tersebut. 4. Baseline I. Tahapan ini adalah tahapan penelitian dimana insrumen yang sudah divaidasikan diujikan kepada subjek penelitian, tetapi pada saat diujikan subjek penelitian belum diberikan treatment. 5. Intervensi I. Tahapan ini adalah pemberian treatment setelah diberikan baseline pertama. 6. Baseline II. Tahapan adalah pengujian setelah diberikan treatment, ini diberikan untuk mengetahui hasil setelah diberikan treatment. 7. Analisis Data. Tahapan ini adalah tahapan membandingkan hasil dari baseline I sebelum diberikan treatment atau intervensi I dengan baseline II sesudah diberikan treatment atau intervensi I. 8. Pelaporan Hasil. Tahapan ini adalah hasil akhir dari penelitian yang berbentuk laporan tugas akhir atau skripsi. Selanjutnya, tahap prosedur penelitian disajikan dalam bagan berikut : Penyusunan judul Perijinan Persiapan instrumen Baseline (A2) Intervensi (B1) Baseline (A1) Analisis data Pelaporan hasil Gambar 3.2 Diagram Prosedur Penelitian