III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

pemahaman ideologi Pancasila terhadap sikap moral.

III. METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas X

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITITAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan. ataupun karakteristik, serta objek yang akan diteliti.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELTIAN. khususnya mengenai Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Tentang

METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian harus sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh

III. METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai dari variabel yang satu

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dipergunakan metode deskriptif korelasional untuk deskripsikan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. perencanaan, prosedur hingga teknis pelaksanaan dilapangan. Hal ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka metode yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode sangat

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara variabel x dan y yang dideskripsikan secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

III. METODELOGI PENELITIAN. sesuai dengan fakta yang ada. Oleh karena itu peneliti ingin menggambarkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode ini dibutuhkan karena untuk menentukan data penelitian, menguji

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah yang diteliti, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada sebuah penelitian sangat diperlukan, yaitu suatu bentuk metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan diteliti sebelumnya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. dimana suatu metode penelitian yang bertujuan mengungkapkan, menggambarkan

III. METODE PENELITIAN. fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian deskriptif ini peneliti ingin memaparkan datadata. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III Metodologi Penelitian. Dalam penelitian diperlukan metode penelitian, tujuannya adalah agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terjadi dengan menggunakan teknik pokok angket dan tehnik penunjang

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODOLOGI PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh antara variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk. ekstrakurikuler terhadap budi pekerti siswa.

tercapai seperti yang diharapkan. Metode penelitian adalah ilmu tentang metode-metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

BAB. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif korerasional

METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Adapun langkah-langkah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga akan

METODE PENELITIAN. penelitian yang dimana yang dimaksud dengan penelitian deskriptif menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. sebenarnya yaitu untuk mengetahui bagaimanakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini mendeskrifsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. menumbuhkan kesadaran siswa terhadap penegakan Hak asasi manusia

III. METODOLOGI PENELITIAN. sebelumnya, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode sangat

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan mengadakan analisa secara logis rasional.

III. METODOLOGI PENELITIAN. secara sistematis dan factual yang menuntut untuk segera dicarikan jalan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam upayanya memanfaatkan

III. METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian deskriftif ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN. dan akurat yang dirasa mendesak untuk segera dicarikan solusinya.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung yaitu di Fakultas Keguruan. Dan Ilmu Pendidikan tahun ajaran 2009/2010.

III. METODE PENELITIAN. berusaha untuk mengetahui sejauh mana faktor faktor seperti faktor ekonomi

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko. sekaligus pada suatu saat. (Notoatmojo 2010:37)

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan media gambar terhadap hasil belajar siswa sehingga penggunaan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan korelasional,

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode tersebut. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

III. METODE PENELITIAN. fakta dan relita bukan dari suatu asumsi atau hipotesis. Oleh karna itu peneliti

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. akan mengungkap dan mendeskripsikan upaya sekolah dalam meningkatkan

rajabasa Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013. penelitian suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set, kondisi, suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar

III. METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan Minat Belajar Siswa untuk mengikuti Mata Pelajaran PKn di

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Muhammad Ali (1984:120) mengemukakan bahwa : "Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi pada masa sekarang, yang akan datang, dilakukan dengan langkah pengelolaan data, membuat gambaran tentang sesuatu dengan cara obyektif mengadakan perbaikan-perbaikan". Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, karena meneliti masalah-masalah aktual yang berlangsung di lapangan khususnya mengenai pengaruh keterampilan guru mengelola kelas menurut persepsi siswa terhadap minat belajar PKn siswa. Sehingga penggunaan metode deskriptif kuantitatif sangat tepat untuk menggambarkan serta menemukan apakah ada pengaruh yang besar antara keterampilan guru mengelola kelas menurut persepsi siswa terhadap minat belajar PKn siswa. B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, baik yang berupa manusia, benda peristiwa atau berbagai gejala yang terjadi, karena hal ini merupakan suatu variabel yang diperlukan dalam memecahkan masalah atau menunjang keberhasilan di dalam penelitian (Muhammad Ali, 1984:54). Bertolak dari pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas XI semester genap di SMK Negeri 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011, seperti yang tertera pada tabel dibawah ini. Tabel 2. Data Jumlah Siswa Kelas XI Semester Genap di SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. No. Kelas Laki-laki Jenis kelamin Perempuan Jumlah Siswa 1 XI TKJ 24 15 39 2 XI AK I 8 30 38 3 XI AP I - 39 39 4 XI PM I 15 22 37 Jumlah 47 107 153 Sumber: SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini jumlah populasi yang akan diteliti sebanyak 153 siswa. 2. Sampel

Sampel merupakan. bagian dari populasi yang akan diteliti karena tidaklah mutlak dalam penelitian ini mengumpulkan data dari seluruh populasi, akan tetapi dapat juga menggunakan bagian yang telah ditentukan. Sebagaimana dijelaskan oleh pendapat dibawah ini : Menurut Muhammad Ali (1985:64) Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek penelitian yang dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil menggunakan teknik tertentu". Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1998:107) "Apabila subjek kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya besar atau lebih dari 100 dapal diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih". Berdasarkan ketentuan di atas maka penulis menetapkan jumlah sampelnya adalah 15% x 153= 22,95. Dibulatkan menjadi 23 siswa. Tabel 3. Distribusi Sampel Penelitian Pada Siswa Kelas XI SMK N 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. No. Kelas Populasi Sampel Laki-laki Perempuan 1 XI TKJ 39 6 3 3 2 XI AK I 38 6 3 3 3 XI AP I 39 6-6 4 XI PM I 37 5 3 2 Jumlah 153 23 9 14 Sumber: Data sekunder ( pengolahan data sampel ) 1. Teknik Sampling

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional stratifiet random sampling yaitu cara pemikiran sampel bila dimana anggota straktum dalam populasi tidak sama, yang dengan cara ini akan ditemukan karakteristik masing-masing strata sebanding dengan populasi masing-masing strata secara proporsional, ( Priyanto:60). Untuk mengetahui besarnya sampel dari setiap kelas menggunakan rumusan perhitungan sebagai berikut: N = Jumlah siswa perkelas Jumlah populasi x Jumlah sampel 39 Kelas XI TKJ = x 23 = 6 153 38 Kelas XI AK I = x 23 = 6 153 39 Kelas XI AP I = x 23 = 6 153 37 Kelas XI PM I = x 23 = 5 153 Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 23 siswa. C. Variabel Penelitian, Definisi Operasional Variabel dan Rencana Pengukuran Variabel

1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah : "Obyek penelitian yang menjadi penelitian".(suharsimi Arikunto, 1986:91) 1.1 Variabel bebas (X) Varibel bebas dalam penelitian ini adalah keterampilan guru mengelola kelas. 1.2 Variabel terikat (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat belajar. 2. Definisi Operasional Variabel Untuk memahami objek permasalahan dalam penelitian ini secara jelas, maka diperlukan pendefinisian variabel secara operasional : 2.1 Keterampilan Mengelola Kelas Masalah pokok yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas merupakan masalah yang kompleks. Guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas untuk mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan memungkinkan anak didik dapat belajar. Dengan demikian pengelolaan kelas yang efektif adalah syarat bagi pengajaran yang efektif. Tugas utama dan yang paling sulit dilakukan guru adalah pengelolaan kelas, lebih-lebih tidak ada satupun pendekatan yang dikatakan paling baik.

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memlihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses interaksi edukatif. Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses interaksi edukatif. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses interaksi edukatif yang efektif. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jika hal itu diterapkan tentu akan menjawab persoalan yang telah dikemukakan di atas. Jadi menurut asumsi peneliti, siswa akan lebih berminat pada mata pelajaran jika guru memiliki keterampilan mengelola kelas secara efektif. Dimana yang menjadi indikator dalam pengelolaan kelas yaitu: a. Sikap tanggap b. Membagi perhatian c. Pemusatan perhatian kelompok 2.1 Minat Belajar Minat dan perhatian dalam pelajaran mempunyai hubungan erat sekali, seseorang yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu biasanya cenderung untuk memperhatikan mata pelajaran tersebut, sebabnya seseorang menaruh perhatian secara kontinue baik secara sadar maupun

tidak pada objek tertentu, biasanya dapat membangkitkan pula minatnya pada objek tertentu. Sebagaimana pendapat yang menyatakan bahwa pengajaran perlu memperhatikan minat dan kebutuhan, sebab keduanya akan menjadi penyebab timbulnya perhatian. Sesuatu yang menarik minat dan dibutuhkan anak, akan menarik perhatiannya, dengan demikian mereka akan sungguh belajar. (Ibrahim dan Syaodih, 1996:27) Minat siswa mempunyai pengaruh besar terhadap aktifitias dalam mengkuti pelajaran, dimana tanpa adanya minat maka efektifitas belajar sulit dicapai, bahkan siswa akan menemui kegagalan karena kurang minat tersebut. Demikian pentingnya masalah minat ini, sebab jika seseorang mempunyai minat dalam suatu mata pelajaran, maka ia akan memperhatikannya. Namun sebaliknya, bila siswa tidak berminat pada mata pelajaran yang sedang dipelajarinya malas untuk mempelajarinya. Kartini Kartono, (1985:3). Dimana yang menjadi indikator dari minat belajar yaitu: a. Perasaan Senang b. Perhatian dalam Belajar c. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru yang Menarik D. Rencana Pengukuran Variabel

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang maksimal, maka diperlukan alat ukur yang tepat. Rencana pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel yang diukur adalah: 1. Keterampilan guru mengelola kelas diukur dengan indikator yaitu: sikap tanggap, membagi perhatian, pemusatan perhatian kelompok. Yang diukur dari variabel ini adalah terampil, cukup terampil, dan kurang terampil. 2. Minat belajar anak diukur dengan indikator yaitu : Perasaan senang, perhatian dalam belajar, bahan pelajaran dan sikap guru yang menarik. Yang diukur dari variabel ini adalah berminat, cukup berminat, dan kurang berminat. E. Teknik Pengumpulan Data Dalam melengkapi penelitian ini, maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil data yang lengkap yang nantinya akan mendukung keberhasilan penelitian ini. Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan masalah penelitian ini, maka pengumpulan datanya akan dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: 1. Teknik Pokok

1. Angket Angket adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan untuk dijawab responden. Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup sehingga responden hanya menjawab pertanyaan dari alternatif jawaban yang sudah ada, diberikan kepada subjek penelitian untuk mengetahui tingkat pengaruh keterampilan guru mengelola kelas menurut persepsi siswa terhadap minat belajar Pkn siswa di SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun 2010/2011., angket ini dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda yang bersifat tertutup, sehingga item memilki alternatif kemungkinan jawaban a, b, dan c yang masing-masing diberi: a. Skor 3 untuk jawaban yang sesuai dengan harapan. b. Skor 2 untuk jawaban yang kurang sesuai dengan harapan. c. Skor 1 untuk jawaban yang tidak sesuai dengan harapan. 2. Teknik Penunjang 2.1 Teknik Observasi Teknik ini bertujuan untuk mengamati pengaruh keterampilan guru mengelola kelas menurut persepsi siswa terhadap minat belajar Pkn siswa di SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun 2010/2011 yang terjadi secara langsung dilapangan. 2.2 Teknik Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data-data sekunder yang berhubungan dengan masalah penelitian, dalam kaitannya untuk melengkapi data primer. 2.3 Teknik Wawancara Wawancara ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada responden. Teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang kurang jelas dari hasil jawaban angket. Teknik wawancara ini juga digunakan untuk memperoleh data dasar dalam membuat pendahuluan, khususnya mengenai latar belakang masalah. Dengan wawancara akan diketahui keadaan sebenarnya, permasalahan yang ada di tempat penelitian tersebut. Wawancara ini dilakukan dengan siswa di SMK Negeri 1 Bandar Lampung F. Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidanan kesohihan suatu instrument. Dengan demikian untuk menentukan item soal dilakukan kontrol langsung terhadap teori-teori yang melahirkan indikator yang dipakai (Arikunto, 2001:168). Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah logical validity, yaitu dengan mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing, berdasarkan konsultasi tersebut dilakukan perbaikkan.

2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan instrument yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrument tersebut sudah cukup baik sehingga mampu mengungkapkan data yang dapat terpercaya (Arikunto, 1998:170). Uji reliabilitas dalam sebuah penelitian wajib dilakukan. Uji reliabilitas angket dapat ditempuh dengan: 1. Melakukan uji coba angket kepada 10 orang di luar responden. 2. Hasil uji coba dikelompokkan dalam item ganjil dan item genap. 3. Hasil item ganjil dan genap dikorelasikan dengan product moment yaitu: x y XY r n xy 2 2 x y 2 2 x Y n n Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara gejala x dan y xy = Product dari gejala x dan y n = Jumlah responden (Sutrisno Hadi,1989:318). 4. Kemudian untuk mengetahui reliabilitas seluruh quisioner digunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut: r xy 2 r 1 r gg gg

Keterangan: rxy = koefisien reliabilitas seluruh item rgg = koefisien korelasi item ganjil dan genap (Sutrisno Hadi,1981:37). 5. Hasil analisa kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas, dengan kriteria sebagai berikut: Antara 0,90 1,00 = tinggi Antara 0,50 0,89 = sedang Antara 0,00 0,49 = rendah (Suharsimi Arikunto,1998:78). G. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data dilakukan setelah data terkumpul yaitu dengan mengidentifikasi data, menyeleksi dan selanjutnya dilakukan klasifikasi data kemudian menyusun data. Adapun tekniknya sebagai berikut: 1. Untuk menentukan klasifikasi skor (nilai tinggi, sedang atau rendah) menggunakan rumus interval, yaitu: Keterangan:

I = Interval NT NR K = Nilai Tertinggi = Nilai Terendah = Kategori (Sutrisno Hadi,1986:12). 2. Kemudian untuk mengolah data dan menganalisis data serta mengetahui tingkat kebenaran responden, digunakan rumus persentase berikut: F P = x 100 % N Keterangan : P = Persentase F = Jumlah jawaban dari seluruh item N = Jumlah perkalian item dengan responden (Muhammad Ali,1985:184). Untuk mendefinisikan banyaknya persentase yang diperoleh digunakan kriteria sebagai berikut: 76% - 100 % = Baik 56 % - 75 % = Cukup 40 % - 55 % = Tidak Baik (Suharsimi Arikunto, 1986:196).

3. Untuk menguji keeratan hubungan menggunakan rumus Chi Kuadrat yaitu: Keterangan: = Chi Kuadrat Oij Eij = Banyaknya data yang diharapkan terjadi = Banyaknya data hasil pengamatan (Sudjana,1966:280) Dengan kriteria uji sebagai berikut: a. Jika hitung lebih besar atau sama dengan tabel dengan taraf signifikan 5% maka hipotesis diterima. b. Jika hitung lebih kecil atau sama dengan tabel dengan taraf signifikan 5% maka hipotesis ditolak. Selanjutnya data akan diuji dengan menggunakan rumus koefisien kontigensi C, hal ini dilakukan untuk mengetahui derajat asosiasi atau ketergantungan antara pengaruh penggunaan model pembelajaran learning together terhadap ketercapaian kompetensi sosial siswa, yaitu sebagai berikut:

Keterangan: c x 2 n = Koefisien kontingen = Chi kuadrat = Jumlah sampel (Sudjana, 1996:280) Agar harga c yang diperoleh dapat digunakan untuk menilai derajat asosiasi factor-faktor, maka harga c dibandingkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: Cmaks = koefisien kontingen maksimum M = harga minimum antara banyak baris dan kolom dengan kriteria uji pengaruh makin dekat dengan harga Cmaks makin besar derajat asosiasi antar faktor. (Sutrisno Hadi, 1989:317)