BAB I PENDAHULUAN. dengan lahirnya UU No 7 Tahun1992 tentang perbankan nasional Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bank juga sebagai lembaga keuangan memegang peranan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. islam bahkan juga di negara-negara barat. Terbukti dengan ditandai semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkanya paket kebijakan Menteri Keuangan pada Desemeber 1983 yang

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor keuangan, terutama industri perbankan, berperan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Ulama Indonesia yang didukung oleh para pengusaha muslim dan cendekiawan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. produksi yang tersedia secara optimal untuk dapat menghasilkan output yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu dari sistem keuangan yang berfungsi sebagai Financial

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena bank syariah merupakan salah satu fenomena yang tetap hangat

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah department of store, yang merupakan organisasi jasa atau pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Bank dalam pasal 1 ayat (2) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menjalankan sebuah kegiatan perekonomian suatu negara yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bank yang melakukan usaha secara konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi tidak dapat dilepaskan dari kehidupan suatu perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Syariah menurut UU No. 21 tahun 2008 adalah segala

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-free banking. Peristilahan

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang kegiatan usahanya yaitu. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus) dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. ialah pihak manajemen, pemilik, pemerintah, karyawan dan investor.

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi utama dari perbankan adalah intermediasi keuangan, yakni proses

ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN, TABUNGAN, GIRO, DEPOSITO DAN EKUITAS TERHADAP FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR)

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Resesi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat telah menyebabkan kasus

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah, dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa bank syariah wajib

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan lapangan pekerjaan (Badan Pusat Statistik 2010). Oleh sebab itu

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam UU perbankan No. 10 Tahun 1998 pasal 4 yaitu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Pertumbuhan Pembiayaan Bank Syariah dan Kredit Bank Konvensional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip Islam, yaitu aturan perjanjian (akad) antara bank dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan

I. PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Pengelolaan bank dituntut untuk senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan suatu sisi kehidupan yang tidak terpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat dan stabil. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri dari tiga

BAB I PENDAHULUAN. dalam industri keuangan di Indonesia khususnya dunia perbankan. Mulai

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Di Indonesia sendiri perbankan syariah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. pada kegiatan ekonomi baik di negara maju maupun negara berkembang. Negara

ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Empiris Bank Umum Syariah)

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. terbuka, oleh sebab itu Indonesia tak luput dari dinamika pasar keuangan global.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan, membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu sebagai perantara pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagasan tenang perbankan syariah di Indonesia secara formal sebenarnya telah di wacanakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang membahas tentang perbankan pada tahun 1990, yang selanjutnya diikuti dengan lahirnya UU No 7 Tahun1992 tentang perbankan nasional Indonesia yang menganut dual banking system yaitu dengan menggunakan system perbankan konvensional dan system perbankan syariah. Sistem perbankan syariah menggunakan prinsip bagi hasil ( profit sharing) sebagai prinsip dasar bagi operasionalnya secara keseluruhan. Berbeda dengan system perbankan konvensional yang menggunakan bunga ( interest) sebagai dasar pengoperasionalnya. (Joko Tri, 20) Lahirnya perbankan syariah di Indonesia diharapkan menjalankan system keuangan didalam perbankan yang tidak mengandung unsur riba (tambahan). Karena didalam islam riba itu sangat dilarang. Dijelaskan pada Al Qur an Surat Ali Imron ayat 130. Artinya : 1

2 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (Qs. Ali Imron 130) Akibat pengaruh dari krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1998 dan lahirnya Undang-Undang Nomer 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomer 7 tahun1992 tentang perbankan, yang isinya mengatur tentang peluang usaha syariah bagi bank konvensional, perbankan. Dan mulai saat itulah perbankan syariah berkembang pesat dengan dimulai terbentuknya Bank Mandiri Syariah pada tahun 1998 dan juga Unit Usaha Syariah (UUS) oleh Bank BNI. (Ikatan Bankir Indonesia, 2014) Eksistensi lembaga keuangan syariah di Indonesia dapat dilihat dari semakin bertambahnya jumlah Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) padasetiap tahunnya. BUS UUS BPRS Tabel 1.1 Pertumbuhan Lembaga Keuangan Syariah 2008 2009 2010 20 2012 2013 Jumlah Bank Jumlah Kantor Jumlah Bank* Jumlah Kantor Jumlah Bank Jumlah Kantor 5 581 27 241 131 202 6 7 25 287 138 225 1,215 23 262 150 286 1,401 24 336 155 364 1,745 24 517 158 401 1,998 23 590 163 406 Total Kantor 1,024 1,223 1,763 2,101 2,663 2,990 Ket: * Jumlah Bank Konvesional yang memiliki Unit Usaha Syariah Sumber: Bank Indonesia, 2014

3 Kinerja antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional pada tahun 2005-2009, maka kinerja perbankan syariah relative lebih baik dibandingkan dengan kinerja perbankan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya variable penyaluran pembiayaan yang bermasalah ( Non Performing Financings) pada perbankan syariah dibandingkan dengan pembiayaan yang bermasalah (Non Performing Loan) perbankan konvensional. Tabel 1.2 NPL dan NPF Perbankan di Indonesia Tahun 2005-2009 2005 2006 2007 2008 2009 NPL Perbankan 7,56% 6,07% 4,07% 3,20% 3,31% Konvensional NPF Perbankan Syariah 2,82% 4,75% 4,05% 3,95% 4,01% Sumber: Bank Indonesia, 2009 Efisiensi perbankan tahun 2012 juga semakin membaik, ditandai oleh penurunan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional pada BUK dari 85,4% menjadi 74,1%. Penurunan rasio tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan seiring berlanjutnya ekspansi kredit, dan peningkatan efisiensi operasional diantaranya dalam bentuk penurunan biaya overhead. Sementara dari sisi ketahanan menghadapi krisis, sekalipun terjadi ekspansi kredit yang cukup tinggi, permodalan bank secara umum tergolong memadai. Hal ini diindikasikan oleh modal BUK yang pada tahun laporan tercatat sebesar Rp500,1 triliun atau meningkat 22,5% dari tahun lalu, dengan rata-rata Capital Adequacy Ratio (CAR) meningkat dari 16,0% menjadi sebesar 17,4%. Selain itu, kondisi likuiditas perbankan masih memadai dalam mengantisipasi penarikan dana nasabah, tercermin dari rasio alat likuid terhadap non-core deposit sebesar 3,7%, masih diatas threshold 100%. (Bank Indonesia, 2012)

4 Efisiensi merupakan salah satu paremeter kinerja yang secara teoritis merupakan salah satu yang mendasari seluruh kinerja sebuah perusahaan (Suseno, 2008:34). Kemampuan perbankan menghasilkan output yang maksimal dengan menggunakan input yang ada merupakan ukuran kinerja yang diharapkan oleh perbankan. Pada saat melakukan pengukuran efisiensi, pihak bank dihadapkan pada suatu kondisi bagaimana cara meningkatkan tingkat output yang optimal dengan menggunakan tingkat input yang ada. Dengan diidentifikasikan alokasi input dan output, maka dapat dianalisa lebih jauh untuk melihat apa penyebab perbankan tidak efisiensi. Berdasarkan latar belakang diatas maka penyusun tertarik untuk mengambil penelitian dengan judul Analisis Efisiensi Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Pada Tahun 2010-2014. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang telah diungkapkan diatas, maka pokok yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah seberapa besar tingkat efisiensi perbankan syariah di Indonesia pada tahun 2010-2014? C. TUJUAN PENELITIAN Dari permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi perbankan syariah di Indonesia pada tahun 2010-2014.

5 D. MANFAAT PENELITIAN 1. Teoritis Diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh tingkat efisiensi perbankan syariah di Indonesia. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pembendaharaan karya tulis ilmiah yang dapat digunakan menjadi bahan referensi dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan. 2. Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan perbankan syariah sebagai Evaluasi sistematis dan ilmiah terhadap efisiensi perbankan syariah itu sendiri dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam peningkatan kualitas pelayanan dan kinerjanya. E. METODE PENELITIAN 1. Alat dan Model Analisis Metode analisis analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dengan menggunakan pendekatan intermediasi. Sedangkan untuk modelnya menggunakan model Constant Return Scale (CRS) dan model Variabel Return to Scale (VRS). Dalam penelitian ini Pengukuran efisiensi Perbankan Syariah dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA), dengan memasukan 3 variabel input yaitu: (i) Giro; (ii) Tabungan; (iii) Deposito. Sedangkan

6 variabel outputnya terdiri dari: (i) Penempatan pada bank Indonesia; (ii) Penempatan pada bank lain; (iii) Pembiayaan. Cara pengukurannya dengan menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan dengan input yang diperoleh (Tanjung dan Devi, 2013:326) Efisiensi = Metode DEA mempunyai kelebihan yaitu dapat menggunakan banyak variabel input dan variabel output, tidak diperlukan asumsi hubungan fungsional antara variabel-variabel yang diukur, unit pengambilan keputusan dapat diperbandingkan secara langsung dan faktor input dan output memiliki satuan berbeda tanpa harus merubah satuannya. 2. Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini berupa data sekunder dengan periode dari tahun 2010-2014. Data tersebut diperoleh dari publikasi laporan keuangan tahunan dari Bank Umum Syariah (Bank Mega Syariah, BRI Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri) yang terdapat di website resmi masing-masing bank.

7 F. SISTEM PENULISAN Bab I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan. Bab II LANDASAN TEORI Berisi mengenai landasan teori penunjang penelitian, penelitian terdahulu yang sejenis, kerangka pemikiran dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian, selanjutnya. Bab III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan tentang ruang lingkung penelitian, jenis dan sumber data, definisi variabel, dan teknik analisis data. Bab IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Menguraikan tentang deskripsi pengolahan data dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA), pembahasan dan hasil analisis tentang seberapa besar pengaruh masing-masing variable inputnya terdiri dari: (i) Giro; ( ii) Tabungan; (iii) Deposito. Sedangkan variabel outputnya terdiri dari: (i) Penempatan pada bank lain; (ii) Penempatan pada bank indonesia; (iii) Pembiayaan. Bab V PENUTUP Membahas tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang dilakukan.