STUDI FENOMENA AIR HITAM DAN AIR PUTIH

dokumen-dokumen yang mirip
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk transportasi, baik di sungai maupun di laut (Wardhana, 2004).

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

TINJAUAN PUSTAKA. manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan makhluk hidup yang utama. Dewasa ini air

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembersihan Sungai Ciliwung Dalam Program Indonesia Bersih

BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan

Pengolahan Limbah Tahu dan Tempe dengan Metode Teknologi Tepat Guna Saringan Pasir sebagai Kajian Mata Kuliah Pengetahuan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan dan domestik (Asmadi dan Suharno, 2012). limbah cair yang tidak ditangani dengan semestinya. Di berbagai tempat

ANALISIS WARNA, SUHU, ph DAN SALINITAS AIR SUMUR BOR DI KOTA PALOPO

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA I IDENTIFIKASI AIR TERCEMAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Garis-garis Besar Haluan Negara menetapkan bahwa. pembangunan tidak hanya mengejar kemakmuran lahiriah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Air adalah zat yang sangat dibutuhkkan oleh semua makhluk hidup termasuk

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT ORGANIK YANG TIDAK TERPAKAI ( LIMBAH SAYURAN KANGKUNG, KOL, DAN KULIT PISANG )

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

Oleh: ANA KUSUMAWATI

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana tingkat industrialisasi telah dicapai oleh satu negara. Bagi

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

ANALISA KOMPOSIT ARANG KAYU DAN ARANG SEKAM PADI PADA REKAYASA FILTER AIR

I. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. selain memproduksi tahu juga dapat menimbulkan limbah cair. Seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya aktifitas berbagai macam industri menyebabkan semakin

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Ketaatan Terhadap Kewajiban Mengolahan Limbah Cair Rumah Sakit dengan IPAL

BAB I PENDAHULUAN. yang dimasak, kini masyarakat mengkonsumsi air minum isi ulang (AMIU).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi (manufacturing industry).

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari air. Pada tubuh orang dewasa, sekitar % berat badan terdiri dari

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XV POPULASI PENDUDUK

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

PENDAHULUAN. lingkungan adalah industri kecil tahu. Industri tahu merupakan salah satu industri

Air bagi Kehidupan Manusia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

MAKALAH KIMIA ANALITIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan instalasi pengolahan limbah dan operasionalnya. Adanya

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran lingkungan perairan yang disebabkan oleh logam-logam berat

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik -1- Universitas Diponegoro

SOAL PENCEMARAN AIR. PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT. DENGAN MEMBERI TANDA SILANG (X) PADA ALTERNETIF JAWABAN YANG TERSEDIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Plankton. Ima Yudha Perwira, SPi, Mp

I. PENDAHULUAN. bidang preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif maupun

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65-75% dari berat

DETERGEN FILTER Menuju Keseimbangan Biota Air Oleh: Benny Chandra Monacho

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

I PENDAHULUAN. Hal tersebut menjadi masalah yang perlu diupayakan melalui. terurai menjadi bahan anorganik yang siap diserap oleh tanaman.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan

Teknik Lingkungan KULIAH 9. Sumber-sumber Air Limbah

PEMISAHAN CAMPURAN proses pemisahan

sebagai vector/ agen penyakit yang ditularkan melalui makanan (food and milk

Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

STUDI FENOMENA AIR HITAM DAN AIR PUTIH Rika Aziima Anugrawati dan Sri Widya Ningsih * I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah sumber daya alam yang sangat mudah kita dapatkan. Air adalah sumber mineral bagi manusia. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainyadi bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidaktersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relativ bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya. Studi fenomena bertujuan untuk mengetahui dampak mengenai fenomena air. informasi yang diperoleh berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan atau pengembangan kemampuan. Informasi pada studi fenomena dapat di lakukan dengan melakukan kegiatan pengamatan, penelitian dan wawancara keadaan sekitar fenomena. Kegiatan pengamatan dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan di tempat adanya fenomena. kegiatan penelitian dapat di lakukan dengan meneliti sample di laboratorium dan kegiatan wawancara dilakukan kepada warga sekitar. Ada beberapa eksperimen sederhana yang dapat dilakukan di fenomena, tetapi hal ini memerlukan persiapan yang cukup banyak yaitu meliputi persiapan alat dan bahan yang akan di eksperimenkan, persiapan alat dan bahan yang akan dibawa ke tempat fenomena. * Penulis adalah siswa SMA Negeri 5 Kota Jambi

Eksperimen sederhana yang dapat di lakukan ditempat di antara nya mengamati kualitas kondisi tempat. Hal ini memang lebih mengarah kepada kimia terapan mengenai kimia lingkungan. Air adalah sumber daya alam yang sangat mudah kita dapatkan. Air adalah sumber mineral bagi manusia. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainyadi bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi kualitas dan kuantitas yang memadai. Air yang relativ masih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, keperluan industri, kebersihan sanitasi kota maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya. 1.2. Rumusan Masalah 1. Mengapa air Sungai Batanghari memiliki air yang warna nya berbeda-beda? 2. Apa saja kandungan dari kedua warna? 3. Apa dampak dari air yang di teliti? 1.3. Tujuan 1. Mengetahui alasan air Sungai Batang hari memiliki dua warna 2. Meneliti kandungan air dua warna 3. Mengetahui dampak sosial dan kesehatan dari air yang diteliti 1.4. Ruang Lingkup Pada karya ilmiah ini penulis hanya membahas tentang : Ph air sungai Batang hari dan sungai Tanjung Kejernihan sungai Batanghari Kadar zat besi air Percampuran air Ikan di air sungai Batanghari dan sungai Tanjung Tanah di dua sungai

Tanaman air yang ada di sungai Tanjung dan Batanghari

1.4. Hasil Yang Diharapkan Warga sekitar aliran sungai dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh air yang tercemar seperti diare, iritasi kulit dan lain-lain serta hati-hati dalam menggunakan air. 1.5. Metodelogi Penelitian Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan cara pengamatan /observasi terhadap percampuran air, keadaan ikan di air sungai Batanghari dan Sungai Tanjung, keadaan tanah di dua sungai dan tanaman yang ada di air serta mengukur/ meneliti ph air sungai Batanghari dan sungai Tanjung. Selain itu dilaksanakan pula wawancara dengan pedagang ikan dan ibu-ibu/penduduk sekitar. Populasi Dan Sampel Populasi : air, ikan, tanaman, dan tanah yang berada di perbatasan sungai Batanghari dan sungai Suakandis Tanjung Sampel : beberapa gelas air sungai yang berbeda warna, yang telah diambil. satu ekor ikan yang berasal dari sungai Batanghari dan satu ekor ikan yang berasal dari sungai Suakandis Tanjung. Satu Tanaman yang berasal dari sungai Batanghari dan sungai Suakandis Tanjung Seplastik tanah yang berasal dari sungai Batanghari dan Seplastik tanah sungai Suakandis Tanjung Teknik Analisis Data Penelitian menggunakan metode kualitatif sebagai sarana penganalisisan data karya ilmiah ini.

Jadwal Penelitian Penelitian dilaksanakan di desa Suakandis (Minggu 24 oktober 2010) dan di Labortorium Sekolah (Senin 25 oktober 2010). II. TINJAUAN PUSTAKA Ph air yang ideal adalah 7,0. Ph dipengaruhi senyawa / kandungan dalam air. 1 Air yang dapat kita manfaatkan dalam kehidupan sehari hari adalah air yang memenuhi atau sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No :416/MENKES/PER/IX/1990 yang mencantumkan bahwa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. 2 Air selain merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, juga dapat menjadi sarana penyebaran penyakit ataupun keracunan. Air bersih yang sehat harus memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/PER/IX/1990 yaitu : (1) Syarat Fisik : jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan temperatur tidak melebihi suhu udara, (2) Syarat Kima : tidak mengandung unsur kimia yang bersifat racun, tidak mengandung zat yang menimbulkan gangguan kesehatan, (3) Syarat Bacteriologis : tidak mengandung Kuman parasit, Kuman patogen, Bacteri Coli dan (4) Syarat Radio aktif : Tidak mengandung sinar alfa, sinar gama. 2 Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988 Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air/udara, dan atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Adapun beberapa indikator bahwa air sungai telah tercemar adalah sebagai berikut: a. Adanya perubahan suhu air. Air yang panas apabila langsung dibuang ke lingkungan akan mengganggu kehidupan hewan air dan mikroorganisme lainnya.

b. Adanya perubahan ph atau konsentrasi ion Hidrogen. Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai ph berkisar antara 6,5 7,5. c. Adanya perubahan warna, bau dan rasa air. Air dalam keadaan normal dan bersih pada umumnya tidak akan berwarna, sehingga tampak bening dan jernih, tetapi hal itu tidak berlaku mutlak, seringkali zat-zat beracun justru terdapat pada bahan buangan industri yang tidak mengakibatkan perubahan warna pada air. Timbulnya bau pada air lingkungan secara mutlak dapat dipakai sebagai salah satu indikator pencemaran. Apabila air memiliki rasa berarti telah terjadi penambahan material pada air dan mengubah konsentrasi ion Hidrogen dan ph air. d. Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut. Bahan buangan yang berbentuk padat, sebelum sampai ke dasar sungai akan melayang di dalam air besama koloidal, sehingga menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam lapisan air. Padahal sinar matahari sangat diperlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan fotosintesis. e. Adanya mikroorganisme. Mikroorganisme sangat berperan dalam proses degradasi bahan buangan dari limbah industri ataupun domestik. Bila bahan buangan yang harus didegradasi cukup banyak, maka mikroorganisme akan ikut berkembangbiak. Pada perkembangbiakan mikroorganisme ini tidak tertutup kemungkinan bahwa mikrobapatogen ikut berkembangbiak pula. f. Meningkatnya radioaktif air lingkungan. Zat radioaktif dari berbagai kegiatan dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar, baik efek langsung maupun efek tertunda Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi dalam 4 kategori 3, dampak terhadap kehidupan biota air, kualitas air tanah, kesehatan dan estetika lingkungan. 4 III. HASIL PENELITIAN 3.1. Meneliti Derajat Keasaman (ph) Dari ph air diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 1 : ph Sungai Batanghari dan Suakandis Tanjung Keterangan Sungai batanghari Sungai suakandis tanjung Ph ph 5,3 ph 4,7 Keadaan Asam Asam Derajat keasaman air merupakan juga ukuran dari kualitas air. Air yang layak minum mempunyai nilai ph antara 6,5 sampai 8,5 tetapi ini sangat bergantung banyak faaktor misalnya suhu,oksigen terlarut. Gambar 1 : Pengukuran ph air sungai. 3.2. Meneliti Kejernihan Air Penentu kualitas air secara fisik di antaranya adalah kejernihan, dan bau. Air yang jernih dan tidak berbau umumnya merupakan air yang layak pakai, tetapi belum layak minum ataupun perikanan. Pengamatan kejernihan dapat di lakukan dengan cara visual saja yaitu dengan mengambil air sampel lalu diamati kejernihannya dan baunya. Hasil pengamatan sebagai berikut : Tabel 2 : Kondisi Kejernihan dan Bau Air Sungai Batanghari dan Suakandis Lokasi Kejernihan Bau Sungai Batanghari Jernih Tidak berbau

Sungai Tanjung Berwarna hitam kecoklatan Berbau 3.3. Meneliti Zat Besi Yang Terkandung Dalam Air Percobaan dilakukan dengan menggunakan zat pemutih yang dicampur ke dalam baskom/wadah dari dua sumber air yang berbeda. Kemudian kain putih dicuci dengan menggunakan air tersebut. Bila kain bersih dan airnya bersih maka dapat dinyatakan air tidak mengandung zat besi sedangkan bila kain bersih namun kotorannya menyebar, maka dinyatakan air mengandung zat besi. Tabel 3 : Ada Tidaknya Zat Besi di Air Sungai Batanghari dan Suakandis Air di sungai Batang Hari Tidak mengandung zat Besi Air di sungai Tanjung Tidak mengandung zat Besi 3.4. Mengamati Percampuran Air Percobaan dilakukan dengan mencampurkan air sample sungai Batanghari dengan air sample sungai Tanjung, lalu air tersebut dicampurkan lagi dengan minyak sayur. Hasilnya adalah : Air dua sungai yang telah diambil dari sungai dan dimasukan dalam wadah dapat bercampur dengan baik. Air dua sungai tidak mau bercampur dengan minyak. 3.5. Pengamatan Ikan Di Dua Air Percobaab dilakukan dengan mengambil ikan dan air dari dua sungai dimasukan kedalam wadah lalu diobservasi selama3 hari. dan Tabel 4 : Pengamatan terhadap Ikan dari Sungai Batanghari dan Suakandis Asal ikan Sungai Batanghari Sungai Tanjung Keadaan ikan Biasa saja,ikan masih aktif bergerak,lincah Ikan lesu

Gambar 2 : Kondisi ikan yang ditangkap dari kedua sungai 3.6. Pengamatan Warna Tanah Tanah di air sungai Batang Hari dan sungai Tanjung sama warnanya 3.7. Pengamatan Tanaman Keadaan tanaman air di kedua sungai adalah sama. 3.8. Hasil Wawancara dengan Pedagang dan Penduduk Sekitar Menurut para pedagang ikan di sungai Tanjung sama besarnya dengan di sungai Batanghari, namun hasil penangkapan ikan di Batanghari lebih banyak dibandingkan dengan sungai Tanjung. Menurut ibu-ibu sekitar air di sungai Tanjung memiliki dampak seperti gatalgatal dan sakit perut bila di konsumsi.

IV. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan Air Sungai Tanjung dan Sungai Batanghari di Suakandis tergolong dalam golongan asam yang dapat menimbulkan efek samping seperti gatal-gatal dan sakit perut. Air Sungai Tanjung di Suakandis termasuk air yang telah mengalami pencemaran dikarenakan air tidak sesuai dengan kriteria air bersih. Dan tidak mau bersatu dengan air sungai Batanghari yang berwarna jernih (seperti air biasa) tanpa dipindahkan (perantara). Berdasarkan hasil penelitian di atas kami menyarankan agar warga di Suakandis tidak mengkonsumsi langsung air Sungai Tanjung dan Sungai Batanghari karena efek sampingnya dapat menimbulkan gatal-gatal dan sakit perut. Kalau air ini henak dikonsumsi juga sebaiknya diendapkan terlebih dahulu. Kepada pemerintah disarankan untuk mengambil tindakan yang cepat agar pencemaran air tidak terus berlanjut. DAFTAR PUSTAKA 1 (http://www.airminumisiulang.com/news/41/) 2 (http://infosehat.info/air-bersih.html) 3 (KLH, 2004) 4 (http://www.rudyct.com/pps702-ipb/08234/lina_warlina.pdf