BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang populer di masyarakat. Permainan. masyarakat dari berbagai tingkat usia, anak-anak, remaja dan dewasa baik

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

DISUSUN OLEH : ADI DHARMA SAPUTRA

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang di Indonesia.Permainan bolavoli dikenal di Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

BAB I PENDAHULUAN. passing, smash, dan block (membendung). Penguasaan kelima teknik dasar

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga Bolavoli merupakan cabang olahraga permainan yang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola besar. Yang dimainkan oleh dua regu masing-masing terdiri dari 6

pinggang atau anggota badan yang diseberangkan melalui atas net. Dalam secara efektif. Teknik tersebut meliputi service, passing, dan yang terpenting

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tehnik dasar dalam bola voli yaitu ; servis, passing atas, passing bawah, smash,

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. bola dengan tangan dan disebrangkan melalui atas net dan berusaha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN DAYA LONCAT DAN SMASH PADA ATLET BOLAVOLI PUTRI

NUSANTARA PGRI KEDIRI

Tak Cuma Spiker. Written by Administrator Friday, 10 December :43

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR TULUNGAGUNG

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bola voli merupakan suatu cabang olahraga yang berasal dari permainan

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik merupakan faktor resiko tertinggi ke-empat terhadap mortalitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembinaan dan pengembangan olahraga perlu ditingkatkan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo & Sidik, 2012). Menurut Wibowo et

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan motoriknya sehingga memberikan kemudahan

ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Arif Nur Setyawan A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini perlu mendapatkan perhatian yang besar, baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

FAIZAL HAQI NUSANTORO NPM

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan olahraga prestasi ditanah air sehingga dalam berbagai pertandingan dan kejuaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA VERTICAL JUMP,

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Taryono, S.Pd Memet Muhamad Drs., M.Pd ABSTRAK

KONTRIBUSI TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN TERHADAP SMASH BOLA VOLI PEMAIN BOLA VOLI KLUB LAVENDOS VC KECAMATAN JAYA KABUPATEN ACEH JAYA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. pada cabang olahraga yang diikuti (Halim, 2004). Olahraga dapat dilakukan

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai macam cara, antara lain : olahraga, mengkonsumsi makanan yang sehat, dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Salah satu cara yang utama tercapainya hidup sehat adalah melalui olahraga. Tujuan manusia melakukan olahraga dapat digolongkan menjadi tiga yaitu olahraga untuk rekreasi, olahraga untuk pendidikan, dan olahraga untuk mencapai prestasi. Dalam kaitanya dengan tujuan olahraga untuk mencapai prestasi, khususnya di Indonesia sekarang telah banyak masyarakat yang berpartisipasi untuk hal tersebut. Banyak olahraga yang masyarakat tekuni untuk mencapai tujuan prestasi, mulai dari olahraga individu maupun kelompok atau beregu. Bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari semua lapisan masyarakat di Indonesia. Olahraga ini dapat dimainkan mulai dari tingkat anak-anak sampai orang dewasa. Bolavoli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam satu lapangan yang dipisahkan oleh sebuah net. Terdapat versi yang berbeda tentang jumlah pemain, jenis atau ukuran lapangan, angka kemenangan yang digunakan, untuk keperluan tertentu. Namun pada hakekatnya permainan bolavoli bermaksud menyebar luaskan kemahiran bermain kepada setiap orang yang meminatinya. Tujuan dari permainan bolavoli adalah melewatkan bola diatas net agar dapat jatuh menyentuh lantai lapangan lawan dan untuk mencegah usaha yang sama dari lawan. Setiap tim dapat memainkan tiga pantulan untuk mengembalikan bola (sesuai dengan peraturan yang berlaku). Bola dinyatakan dalam permainan setelah bola dipukul oleh pelaku service melewati net ke daerah lawan. Permainan dilanjutkan hingga bola menyentuh lantai, bola keluar atau satu tim gagal mengembalikan bola secara sempurna. Di Indonesia permainan bolavoli cukup memasyarakat dan bahkan berkembang pesat sampai pelosok-pelosok desa. Hal ini dapat dilihat dengan 1

2 adanya pertandingan antar kampung (tarkam) yang diikuti banyak peserta. Olahraga ini bersifat menyenangkan, melibatkan banyak orang, murah, dan mudah dicari karena hampir setiap kampung mempunyai lapangan bolavoli. Hal ini menunjukkan bahwa permainan bolavoli sangat disenangi masyarakat dan dapat mendatangkan kesegaran jasmani bagi para pelakunya. Munculnya pusat pembinaann bolavoli yang profesional maupun yang tidak profesional di daerahdaerah menunjukkan bahwa perkembangan bolavoli sangat baik. Adanya pertandingan atau kejuaraan resmi baik di bagian pendidikan maupun daerah seperti O2SN, Popda/Nas, Kejurda/Nas, Porprov dan PON. Dari berbagai macam kategori usia yang dipertandingkan menunjukkan kepedulian pemerintah dalam memajukan permainan bolavoli di tanah air. Dengan diadakannya kompetisikompetisi yang terprogram dan diikuti oleh masing-masing daerah, bolavoli diharapkan dapat menciptakan pemain-pemain yang terampil, cerdas dan berprestasi sehingga dapat mengangkat citra perbolavolian Indonesia di mata Internasional. Pencapaian prestasi yang tinggi dalam bolavoli diperlukan beberapa syarat (kemampuan) yang harus dipenuhi. Dalam memperoleh prestasi yang tinggi seorang atlet tidak hanya mengandalkan bakat yang dimiliki saja, tetapi harus memiliki kemampuan fisik, teknik, taktik, dan mental yang bagus. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Harsono (1998:100) bahwa untuk mencapai prestasi maksimal ada empat unsur yang harus diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, yaitu (a) unsur fisik (b) unsur teknik (c) unsur taktik (d) unsur mental. Permainan bolavoli merupakan permainan beregu yang membutuhkan berbagai teknik dasar dalam memaimkannya. Penguasan teknik dasar bermain bolavoli yang baik akan mempermudahkan seorang pemain dalam menjalankan strategi dan rasa percaya diri yang tinggi dan selalu optimis di setiap pertandingan. Mencapai suatu kemenangan dari setiap lawan yang dihadapi adalah tujuan utama dari permainan bolavoli. Maka, untuk mendapatkan kemenangan di suatu pertandingan dalam permainan bolavoli dibutuhkan teknik, kemampuan fisik yang baik serta taktik dan mental. Teknik dasar sebagaimana yang dimaksud adalah

3 service, passing, smash, dan block. Teknik-teknik tersebut harus dikuasai untuk mendukung. Teknik dasar bolavoli yang mempunyai kontribusi besar untuk mendukung kemenangan dalam pertandingan adalah service. Service merupakan pukulan permulaan untuk memulai suatu permainan, namun jika ditinjau dari taktik, service merupakan serangan yang diharapkan dapat langsung menghasilkan nilai atau setidak-tidaknya membuat tekanan terhadap pertahanan lawan dan lawan tidak dapat dengan mudah melakukan serangan. Dengan memiliki kecakapan melakukan service yang baik akan memberi kesempatan bagi tim untuk memperoleh angka yang lebih besar. Apalagi bila service itu dilakukan dengan keras dan terarah akan menjadikan suatu bentuk serangan pertama untuk regu lawan. Selain itu penempatan bola dalam melakukan service sangat penting. Hal ini dilakukan agar dalam penyerangan berhasil dengan baik. Pemain harus mengarahkan service ke daerah yang kosong atau lawan yang kemampuan passingnya lemah. Dalam permainan bolavoli terdapat tiga macam service berdasarkan posisi bola terhadap badan diantaranya service bawah, service samping dan service atas, dari ketiga macam service tersebut juga terdapat beberapa macam teknik variasi service. Sejalan dengan kemajuan yang dialami oleh perkembangan permainan bolavoli salah satu teknik variasi service yang digunakan adalah service atas yaitu jump service, karena service jenis ini akan menghasilkan pukulan service yang menukik dengan tajam dan keras sehingga dapat menimbulkan kesulitan bagi tim lawan penerima service. Jump service adalah teknik service yang dilakukan dengan awalan, melompat seperti gerakan smash tetapi dilakukan di luar garis belakang lapangan. Untuk melakukan jump service, posisi awalan bervariasi tergantung pada pemain, baik menggunakan awalan maupun tanpa awalan, bila akan melakukan jump service tanpa awalan faktor yang berperan adalah vertical jump dan koordinasi yang tepat sementara itu jika menggunakan awalan jump service dilakukan sekitar tiga langkah dibelakang garis belakang service, awalan ini berguna sekali untuk memperoleh posisi awal yang baik untuk melakukan lompatan sehingga

4 memperoleh lompatan yang tinggi, dengan waktu atau saat yang tepat berguna untuk memukul bola dengan keras dan dengan waktu yang tepat. Hasil pukulan ini akan menghasilkan pukulan top spin, server yang memiliki kondisi fisik yang baik sangat berperan penting dalam penguasaan teknik jump service bolavoli. Dengan penilaian rally point permainan bolavoli akan lebih cepat dalam menyelesaikan satu permainan tetapi akan lebih lama jika permainannya berimbang. Untuk itu dalam permainan bolavoli dibutuhkan kemampuan fisik yang baik. Kemampuan fisik yang baik merupakan syarat utama untuk mencapai prestasi yang tinggi, dengan kemampuan fisik yang baik akan mendukung dalam mengembangkan unsur-unsur lain seperti teknik, taktik dan strategi permainan. Seperti yang dikemukakan Agus Kristiyanto (2010: 92) bahwa keberhasilan penguasaan teknik sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik. Oleh karena itu, pengembangan aspek fisik dan teknik adalah dua aspek latihan yang tidak dapat dipisahkan. Penggunaan strategi dan taktik yang benar memungkinkan atlet untuk memanfaatkan kondisi fisik dan kapasitas psikologis yang maksimal. Oleh karena itu kemampuan fisik dan teknik harus mendapatkan prioritas utama dalam pembinaan. Untuk mengembangkan kemampuan fisik dan teknik, harus melakukan latihan secara sistematis, kontinyu, dan berulang-ulang dengan program latihan yang benar. Berkaitan dengan unsur taktik, penempatan posisi dalam permainan bolavoli sangat menentukan kalah menangnya suatu pertandingan. Memiliki proporsi tubuh yang ideal sangat berperan penting untuk menunjang penampilan seorang pemain bolavoli, termasuk untuk menguasai teknik jump service. Karena untuk melaksanakan jump service ada bagian-bagian antropometri yang dominan di dalamnya. Dengan memiliki proporsi tubuh yang ideal, maka akan mampu melaksanakan teknik tersebut lebih baik, efektif dan efisien. Antrophometri merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dalam olahraga prestasi. M. Furqon H. (2000: 4) menyatakan bahwa, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja olahraga dilihat dari aspek fisik meliputi tinggi badan, berat badan, tinggi duduk, panjang anggota badan bagian atas dan bawah, tipe tubuh dan lain-lain.

5 Disisi lain, penguasaan kemampuan jump service bolavoli tidak terlepas dari dukungan faktor kondisi fisik yang baik menurut M. Furqon H. (2002: 32) menyatakan bahwa, komponen kondisi fisik dari gerak dasar terdisi dari kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelincahan, kelentukan, waktu reaksi, power, koordinasi dan lain-lain. Pernyataan tersebut diperkuat oleh M. Sajoto (1988) pembinaan kondisi fisik dalam olahraga bahwa kalau seseorang atlit ingin berprestasi harus memiliki kondisi fisik seperti: Kekuatan (strength), daya tahan (endurance), daya ledak otot (muscularpower), kecepatan (speed), koordinasi (coordination), fleksibilitas (flexibility), kelincahan (agility), keseimbangan (balance), ketepatan (accuracy), reaksi (reaction). Berdasarkan keseluruhan komponen kondisi fisik yang telah disebutkan, pemeliharaannya dan peningkatannya tidak dapat terlepas antara satu dengan yang lain, sehingga prestasi seorang atlet dalam berbagai cabang olahraga dapat meningkat. Faktor antropometri dan kondisi fisik dapat mendukung terhadap kemampuan jump service bolavoli, karena pada saat melakukan gerakan-gerakan jump service ada bagian antropometri dan komponen kondisi fisik yang dominan di dalamnya, diantaranya ; Tinggi badan yang ideal atau normal untuk ukuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai prestasi dalam cabang olahraga bolavoli. Perlu diketahui bahwa untuk tinggi badan yang ideal pada umumnya badan yang atletis dengan kecenderungan fisik yang baik. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Anwar Pasau (1988:81), bahwa, orang yang mempunyai fisik yang tinggi dan besar rata-rata akan mempunyai kemampuan fisik seperti kekuatan, kecepatan, daya tahan jantung dan paruparu, daya tahan otot dan lainlain. Sehingga dengan tinggi badan yang ideal akan memiliki jangkauan lebih dan memikili kekuatan untuk menghasilkan gerakan jump service bolavoli yang baik. Panjang lengan merupakan salah satu syarat untuk mencapai prestasi dalam cabang olahraga bolavoli khususnya pada pelaksanaan pukulan jump service, dengan mempunyai lengan yang panjang maka jangkauan akan semakin

6 tinggi dan lebih mempermudah untuk jangkauan pada bola pada saat diudara dan dapat berguna juga untuk menentukan arah yang akan dituju pada saat service. Panjang telapak kaki dalam melakukan loncatan jump service telapak kaki memiliki kontribusi sebagai pengungkit, karena ketika akan melakukan loncatan posisi telapak kaki adalah plantarfleksi (jinjit), sistem pengungkit berkerja dimana jari-jari kaki menjadi titik tumpu, kemudian sepanjang tumit hingga jari kaki merupakan lengan gaya dan tubuh merupakan beban. Semakin panjang lengan gaya maka akan semakin besar gaya yang dihasilkan. Sementara itu power otot tungkai sangat diperlukan saat melakukan jump service, power yang kuat dalam memberikan dorongan dari bawah pada saat melakukan jump service guna menghasilkan lompatan yang tinggi dan maksimal untuk dapat meraih dan memukul bola, saat diudara seseorang pemain juga harus memperhatikan langkah gerakan kaki mulai dari awalan, menumpu dan melompat serta saat mendarat pada sikap akhir. Selain itu juga harus didukung dengan adanya teknik yang dikuasai oleh pelaku sesuai dengan gerak biomekanika guna menghasilkan power yang maksimal. Koordinasi mata-tangan sangat berperan untuk terlaksananya jump service karena hampir seluruh gerakannya membutuhkan koordinasi mata-tangan yang baik. pada saat akan memukul bola, pertama yang perlu dilakukan pemain untuk melaksanakannya yaitu memegang bola, melambungkan bola keatas, melihat letak bola, ketinggian bola, membaca arah bola, selanjutnya menentukan jarak yang tepat untuk melakukan pukulan pada bola. Kelentukan atau fleksibilitas merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan sendi, kelentukan yang dimaksud adalah kelentukan togok. Kelentukan togok mempunyai peran untuk memperluas gerak persendian dan elastis dari otototot togok, sehingga dalam gerakan jump service nampak lebih luas dan tidak kaku. Selain itu kelentukan togok berperan untuk menambah kekuatan atau daya pada lengan saat melakukan pukulan service. Kekuatan otot perut berpengaruh membantu lengan secepat mungkin melecutkan pukulan sehingga semakin cepat pula mengarahkan bola kearah yang diinginkan diikuti gerakan membungkuk dari togok. Dalam hal ini gerakan

7 ayunan lengan dan togok adalah merupakan satu kesatuan gerak yang harmonis dan eksplosif. Gerak membungkukan togok didominasi oleh otot-otot yang terdapat pada dinding perut bagian depan dan samping. Semakin besar ketepatan kontraksi otot-otot yang ada pada perut maka ketepatan membungkukkan badan atau melecutkan togok ke depan akan semakin besar yang pada akhirnya tenaga yang dapat disalurkan ke lengan sebagian anggota tubuh yang melakukan pukulan bola jump service juga semakin besar. Power otot lengan dan bahu juga berperan penting dalam pelaksanaan jump service bolavoli hal itu dikarenakan lengan dan bahu merupakan bagian tubuh yang dominan dalam permainan bolavoli. Dalam gerakan jump service, otot lengan dan bahu harus dikerahkan sebaik mungkin pada teknik yang benar. Dengan mengerahkan otot-otot lengan dan bahu secara tepat pada teknik yang benar, maka akan diperoleh pukulan service yang memuaskan yaitu keras, kuat dan cepat sehingga dapat menyulitkan untuk diterima lawan. Namun belum diketahui bagian faktor antropometri dan komponen kondisi fisik apa saja yang dominan dengan kemampuan jump service bolavoli. Untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu dikaji dan diteliti secara lebih mendalam, baik secara teori maupun praktik melalui tes dan pengukuran antropometri dan kondisi fisik terhadap kemampuan jump service bolavoli. Di Kabupaten Magetan telah muncul dan berkembang permainan bolavoli sehingga banyak sekali peminatnya baik pemula, usia dini, remaja dan junior sehingga banyak sekali bibit-bibit pemain muda yang mengikuti latihan di klub bolavoli didaerah tersebut. Sebagai pusat latihan bolavoli daerah PBVSI Kabupaten Magetan sering kali mengikuti berbagai pertandingan dan turnamenturnamen yang diselengarakan didaerah Provinsi Jawa Timur. Dari hasil pengamatan lapangan tentang kemampuan jump service bolavoli putra PBVSI Kabupaten Magetan cukup baik karena dari pertandingan-pertandingan yang sudah dilaksanakan, jump service merupakan perolehan poin terbanyak dalam setiap pertandingan. Jump service yang dilakukan oleh pemain bolavoli putra PBVSI Kabupaten Magetan mayoritas diarahkan ke daerah lawan yang kemampuan passing-nya lemah atau ke daerah kosong yang posisi lawan jarak

8 antar temannya berjauhan sehingga membuat lawan salah sangka untuk menerima service dan membuat serangan lawan tidak terlaksana. Tidak sedikit pula putra PBVSI Kabupaten Magetan juga ikut menyumbangkan pemain untuk Provinsi Jawa Timur dalam mengikuti kejuaraan-kejuaraan nasional. Oleh sebab itu penulis bermaksud mengadakan penelitian pada pemain putra PBVSI Kabupaten Magetan tentang analisis faktor penentu kemampuan jump service bolavoli. Berdasarkan uraian diatas peneliti melakukan penelitian dengan judul Faktor Antropometri dan Kondisi Fisik Dominan Penentu Kemampuan Jump Service Bolavoli. (Analisis Faktor Penentu Kemampuan Jump Service Bolavoli Putra PBVSI Kabupaten Magetan).. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis melakukan identifikasi permasalahan yang berkaitan dengan faktor antropometri dan kondisi fisik dominan penentu kemampuan jump service bolavoli putra. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti yaitu : 1. Menentukan faktor antropometri dan kondisi fisik dominan kemampuan jump service bolavoli putra. 2. Subjek penelitian ini adalah pemain bolavoli putra PBVSI Kabupaten Magetan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah variabel antropometri (tinggi badan, panjang lengan, panjang telapak kaki) dominan menentukan kemampuan jump service bolavoli putra?

9 2. Apakah variabel kondisi fisik (power otot tungkai, koordinasi mata-tangan, kelentukan togok, kekuatan otot perut, power otot lengan dan bahu) dominan menentukan kemampuan jump service bolavoli putra? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui faktor antropometri (tinggi badan, panjang lengan, panjang telapak kaki) yang dominan dalam menentukan kemampuan jump service bolavoli putra. 2. Untuk mengetahui faktor kondisi fisik (power otot tungkai, koordinasi matatangan, kelentukan togok, kekuatan otot perut, power otot lengan dan bahu) yang dominan dalam menentukan kemampuan jump service bolavoli putra. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat: 1. Secara Teoritis mendukung dan memperkaya ilmu pengetahuan pada variabel antropometri dan kondisi fisik terhadap kemampuan jump service bolavoli putra. 2. Memberikan acuan dan masukan bagi pelatih maupun atlet dengan faktor dominan terhadap kemampuan jump service bolavoli putra. 3. Bagi peneliti secara praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan pembanding dan pertimbangan bila para peneliti akan mengadakan penelitian.