mengekspresikan dukungan emosional kepada karyawan bersangkutan. Ketika karyawan bersikap lebih tertutup maka karyawan lain pun juga lebih sulit

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2013

DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DALAM MENGIKUTSERTAKAN ANAKNYA BERLATIH DI KRAKATAU TAEKWONDO KLUB MEDAN

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN. 1. Person Organizational Fit berpengaruh Signifikan terhadap Kepuasan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformatif Terhadap Kinerja Pegawai STKIP PGRI Lamongan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SANTRIWATI PENGURUS ORGANISASI PELAJAR PPMI ASSALAAM (OP3MIA)

BAB III METODE PENELITIAN

CONTROL PADA PEGAWAI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SOLOPOS NASKAH PUBLIKASI

KOMITMEN KARYAWAN DITINJAU DARI SELF EFFICACY DAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI,DI CV. WAHYU JAYA SEMARANG

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

yang lainnya, maupun interaksi dengan orang sekitar yang turut berperan di dalam aktivitas OMK itu sendiri,. Interaksi yang sifatnya saling

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tidaknya hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : 2. Variabel Bebas : Kecerdasan Emosi dan Dukungan sosial

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang telah dilakukan, serta beberapa saran yang dapat digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI.. v DAFTAR TABEL.. viii DAFTAR GAMBAR.. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

PENGARUH LINKUNGAN KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP STRES KERJA GURU DI KECAMATAN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti akan menggunakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DI SEKOLAH KELOMPOK A TK ISLAM ORBIT 2 PRAON NUSUKAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Semarang mengenai pentingnya human resource practices yang sebaiknya

Presented by : M Anang Firmansyah KOMITMEN KARYAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. dukungan sosial dan variabel kepercayaan diri.

1. Dr. Subagyo, M.M. 2. Amat Pintu Batu Silalahi, SE., MM

ANALISA PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DI RESTORAN PAVILLION J.W.

BAB 5 PENUTUP. penyesuaian sosial pada remaja low vision yang tinggal di asrama dengan

SURVEI KEPUASAN KERJA GURU PEMBIMBING/ KONSELOR SEKOLAH SMP NEGERI DI KOTAMADYA JAKARTA TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

PENGARUH LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Universitas Pelita Harapan Surabaya)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

Studi Deskriptif Psychological Well Being pada Ibu yang Memiliki Anak Penderita Autism yang Bersekolah Di SLB-C YPLB Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT PARU JEMBER

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN

memublikasikan laporan keuangan lebih awal awal dengan perusahaan dengan risiko finansial rendah yang memublikasikan laporan keuangan di akhir.

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan antara Social Support dengan Self Esteem pada Andikpas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SANDANG PANGAN SUKSES MAKMUR NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. sesuatu yang berkaitan dengan jalannya penelitian. Penelitian

Educational Psychology Journal

BAB 3 METODE PENELITIAN

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis variabel penelitian yang berjudul tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA, PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO

BAB I PENDAHULUAN. bidang kekuasaan kehakiman di empat lingkungan peradilan, yaitu Peradilan

MANFAAT DUKUNGAN SOSIAL BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNANETRA DI YAYASAN SAYAP IBU

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT GADING CEMPAKA GRAHA PALEMBANG

DAFTAR PUSTAKA. Azwar, S. (1987). Test Prestasi. Yogyakarta: Liberty. Azwar, S. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif *

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. mengetahui hubungan antara employee engagement dengan burnout

KETERLIBATAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PADA POLITEKNIK LP3I JAKRTA KAMPUS BEKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penelitian. Dalam

2015 HUBUNGAN FAMILY SUPPORTIVE SUPERVISORY BEHAVIORS DAN TRUST IN SUPERVISOR DENGAN EMPLOYEE ENGAGEMENT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. b. Regulasi emosi. B. Definisi Operasional

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN UNTUK PENELITIAN SELANJUTNYA. Penelitian ini merupakan penelitian yang memverifikasi tentang pengaruh kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Sutiadi (2003:6) dalam Ida Ayu dan Suprayetno (2008) mendefinisikan

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

The Impact of Emotional Intelligence Towards Employee Performance: Empirical Study in The Transportation Division at PT. Multi Garmenjaya, Bandung

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis 1 (H 1 ) tidak didukung. mempengaruhi secara signifikan pada kinerja guru.

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Studio Cilaki Empat Lima Gambar 1.1 Logo Perusahaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1) Penelitian ini menguji dan menganalisa pengaruh positif. kepemimpinan transformasional pada perilaku kewargaan

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diperhatikan, dijaga, dan dikembangkan. Organizational Citizenship Behaviour

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variable- variabel yang digunakan penelitian ini adalah Variabel (X) : kecerdasan emosional

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1. Bahasan Berdasarkan kategori penilaian subjek terhadap dukungan emosional, proporsi subjek yang menyatakan dukungan emosional terhadap karyawan di PT. SLS adalah tinggi sebesar 60%. Meskipun terdapat 27% subjek yang menyatakan dukungan emosional terhadap karyawan di PT. SLS adalah sedang, namun jumlah tersebut masih di bawah jumlah subjek yang menyatakan dukungan emosional adalah tinggi. Temuan ini memberikan informasi bahwa dukungan yang melibatkan ekspresi rasa simpati dan perhatian terhadap subjek, sehingga subjek merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan dinilai cukup baik di PT. SLS Surabaya. Penelitian yang dilakukan oleh Sackey dan Sanda (2011:356) mendapatkan temuan bahwa dukungan emosional diperlukan oleh karyawan khususnya ketika karyawan berada dalam situasi kesulitan. Hasil pengamatan di PT. SLS juga ditemukan bahwa terdapat sekelompok karyawan yang bisa saling bertukar pengalaman maupun mencurahkan isi hati kepada karyawan lainnya sebagai salah satu cara untuk membagi beban emosi karyawan dalam menghasilkan suatu permasalahan. Dalam situasi tersebut menyebabkan karyawan merasa lebih ringan dalam menghadapi kesulitan yang dihadapi. Meskipun demikian, juga masih terdapat karyawan yang bersikap lebih tertutup sehingga terdapat karyawan yang menyatakan dukungan emosional di lingkungan pekerjaan PT. SLS adalah sedang. Tinggi rendahnya dukungan emosional yang dirasakan karyawan juga tergantung pada sikap karyawan dan ketika karyawan bersikap lebih terbuka, maka karyawan lainnya lebih mudah dan lebih leluasa dalam 87

88 mengekspresikan dukungan emosional kepada karyawan bersangkutan. Ketika karyawan bersikap lebih tertutup maka karyawan lain pun juga lebih sulit dalam memberikan dukungan emosional kepada karyawan atas berbagai masalah yang dihadapi. Dukungan penghargaan yang diterima karyawan di PT. SLS dinilai oleh sebagian besar subjek dengan kategori tinggi, dan jumlah subjek yang menyatakannya sebesar 56%. Jumlah subjek yang menyatakan sedang dengan persentase terbesar kedua yaitu 31%. Temuan ini bisa dijelaskan bahwa meskipun sebagian besar karyawan PT. SLS menyatakan dukungan penghargaan terhadap karyawan adalah tinggi namun juga terdapat karyawan yang menyatakan dukungan yang melibatkan ekspresi yang berupa pernyataan setuju dan penilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain di PT. SLS adalah kategori sedang. Berdasarkan pendapat Sarafino (2002) dalam Astuti (2010:17) bahwa pemberian dukungan penghargaan akan mampu memotivasi karyawan dalam bekerja. Terdapat beragam bentuk penghargaan, mulai dari respon positif, penerimaan atas sejumlah ide maupun pujian atas sebuah prestasi. Penolakan atas sejumlah ide dengan alasan yang rasional pun sebenarnya juga dianggap sebagai bentuk penghargaan karena melalui penolakan tersebut berarti pimpinan masih memperhatikan terhadap karyawan dan tidak membiarkan karyawan memiliki pendapat yang salah. Namun untuk dukungan penghargaan belum tentu bisa diterima oleh keseluruhan karyawan karena juga terdapat karyawan yang merasa tidak diperhatikan ketika ide yang diberikan ditolak meskipun dengan alasan yang rasional. Untuk itu, tinggi rendahnya dukungan penghargaan ini pun juga bersifat relatif tergantung pada kepekaan karyawan dalam menilai apresiasi yang diberikan pimpinan maupun karyawan lainnya atas sejumlah masukan atau ide yang diberikan.

89 Untuk dukungan instrumental, proporsi subjek yang memberikan jawaban dukungan instrumental adalah sedang dan tinggi dengan persentase yang sama yaitu masing-masing sebesar 38%. Tuntutan setiap karyawan di lingkungan pekerjaan terkait dengan berbagai fasilitas fisik adalah berbeda. Penilaian tinggi yang diberikan oleh seorang karyawan terhadap dukungan instrumental yang diberikan perusahaan belum tentu dinilai sama oleh karyawan lainnya. Berdasarkan pendapat House (1981) dalam Puspita (2012:7) bahwa dukungan instrumental itu mencakup bantuan yang bersifat fisik, seperti pemberian pekerjaan, penyisihan waktu, modifikasi lingkungan, pengobatan dan uang. Setiap subjek memiliki tuntutan dan keinginan yang berbeda dan perbedaan tuntutan tersebut yang menyebabkan adanya perbedaan dalam penilaian tinggi rendahnya dukungan instrumental yang telah diberikan oleh PT. SLS. Hasil penelitian sekarang menemukan bahwa bentuk dukungan yang melibatkan bantuan langsung, misalnya: berupa bantuan finansial atau bantuan dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu masih perlu ditingkatkan karena sebagian besar karyawan juga menyatakan bahwa dukungan instrumental tersebut juga kategori sedang. Berdasarkan kategori dukungan informasi karyawan di PT. SLS Surabaya, sebagian besar subjek menyatakan tinggi (67%). Artinya bahwa sebagian besar subjek menilai bahwa dukungan berupa sasaran, pengarahan dan umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan persoalan yang diberikan oleh PT. SLS terhadap karyawan sudah cukup memadai. Meskipun masih terdapat sejumlah karyawan yang menyatakan dukungan informasi adalah sedang, namun jumlahnya relatif kecil hanya sebesar 7%. Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian House (1981) dalam Puspita (2012:7) bahwa dukungan informasi mencakup pemberian nasehat, saran, arahan, dan informasi yang bersifat direktif. Keberadaan dukungan informasi ini juga bisa disikapi secara berbeda oleh karyawan. Berbagai

90 informasi yang tersedia dan sesuai dengan kebutuhan karyawan maka karyawan menilai dukungan informasi tersebut adalah tinggi, dan demikian pula sebaliknya ketika ketersediaan berbagai informasi tersebut dinilai tidak sesuai kebutuhan karyawan maka karyawan menilai dukungan informasi adalah rendah. Dalam penelitian ini, ternyata dukungan informasi yang diberikan oleh perusahaan tidak bisa disikapi secara sama karena terdapat sejumlah karyawan yang menilai tinggi maupun sangat tinggi daan terdapat karyawan yang menilai sedang. Secara umum, penilaian subjek terhadap dukungan sosial karyawan di PT. SLS Surabaya adalah tinggi. Berdasarkan kategori dukungan sosial karyawan di PT. SLS Surabaya, sebagian besar subjek menyatakan tinggi (69%). Artinya bahwa sebagian besar subjek menilai bahwa dukungan sosial yang diberikan oleh PT. SLS terhadap karyawan sudah cukup memadai. Meskipun masih terdapat sejumlah karyawan yang menyatakan dukungan sosial adalah sedang, namun jumlahnya relatif kecil hanya sebesar 8%. Karakteristik karyawan adalah beragam sehingga setiap karyawan memiliki penilaian yang relatif berbeda dalam menilai tinggi rendahnya dukungan sosial yang diberikan oleh PT. SLS. Namun secara umum, sebagian besar karyawan menilai tinggi dari dukungan sosial yang diberikan oleh PT. SLS. Temuan penelitian ini sejalan dengan pendapat Karasek dan Theorell (1990) dalam Shirom et al. (2012:268) bahwa dukungan sosial mengarah pada keseluruhan tingkat bantuan atau dukungan interaksi sosial yang bisa didapatkan karyawan dalam pekerjaan baik dari teman kerja maupun dari atasan. Ketika PT. SLS memberikan berbagai bantuk bantuan untuk karyawan meskipun disikapi secara beragam oleh karyawan, namun berbagai bantuan tersebut juga masih dinilai positif oleh karyawan mengingat bantuan yang diberikan perusahaan berguna bagi karyawan. Namun jika dirinci berdasarkan faktor-faktor penentu dukungan

91 sosial karyawan bahwa dukungan instrumental karyawan dengan penilaian paling rendah dibandingkan dukungan emosional, dukungan penghargaan, dan dukungan informasi. Berdasarkan pada evaluasi dukungan sosial secara keseluruhan ternyata dukungan sosial karyawan bisa dikelompokkan berdasarkan divisi dan divisi dengan dukungan emosional kategori sedang terbesar adalah divisi umum. Divisi pembelian dan HRD dengan keseluruhan karyawan kategori tinggi. Untuk divisi dengan dukungan sosial kategori sangat tinggi terbesar adalah gudang. Sedangkan dilihat dari hubungan horisontal, divisi adminsitrasi dengan persentase terbesar dengan hubungan horisontal kategori sedang. Untuk hubungan horisontal kategori tinggi adalah divisi HRD. Sedangkan untuk hubungan horisontal kategori sangat tinggi sebagian besar pada karyawan divisi gudang. Sedangkan dilihat dari hubungan vertikal, divisi pemasaran dengan persentase terbesar dengan hubungan vertikal kategori rendah. Divisi dengan hubungan vertikal terbesar kategoris edang adalah divisi umum. Untuk divisi dengan hubungan vertikal kategori tinggi adalah pembelian, HRD, dan administrasi. Untuk hubungan vertikal kategori sangat tinggi adalah divisi pemasaran. Berdasarkan pada evaluasi dukungan sosial secara keseluruhan ternyata dukungan sosial karyawan bisa dikelompokkan berdasarkan divisi dan divisi dengan dukungan sosial kategori sedang terbesar adalah jabatan karyawan. Untuk dukungan sosial kategori tinggi jabatan manajer dengan persentase lebh besar dibandingkan karyawan. Sedangkan evalausi sangat tinggi atas dukungan sosial ternyata jabatan karyawan dengan persentase lebih dibandingkan manajer. Hubungan horisontal karyawan dan manajer sebagian besar adalah kategori tinggi tetapi untuk kategori sangat tinggi ternyata pada karyawan. Untuk evalausi hubungan vertikal ternyata jabatan manajer dan karyawan adalah sama yaitu sebagian besar kategori tinggi.

92 Keterbatasan dalam penelitian ini bahwa peneliti juga terlibat sebagai subyek penelitian sehingga dikhawatirkan analisa yang dilakukan adalah bias (terjadi faking good dan faking bad ketika pengisian angket). 5.2. Kesimpulan Hasil kategori penilaian subjek penelitian atas dukungan sosial karyawan di PT. SLS Surabaya dinyatakan bahwa gambaran secara umum dukungan sosial karyawan PT. SLS di Surabaya adalah tinggi. Hal ini terlihat pada aspek dukungan sosial, yang memiliki persentase terbesar untuk aspek dukungan emosional yang tinggi, yaitu sebesar 60%. Untuk aspek dukungan penghargaan, sebagian besar subjek menyatakan tinggi dengan persentase sebesar 56%. Evaluasi terhadap aspek dukungan instrumental, jumlah terbesar adalah sedang dan tinggi dengan persentase yang sama yaitu masing-masing sebesar 38%. Untuk dukungan informasi, sebagian besar karyawan menyatakan bahwa dukungan informasi di PT. SLS adalah tinggi dengan persentase sebesar 67%. Dari kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari aspek dukungan sosial, maka dukungan instrumental dinilai paling rendah diantara dukungan emosional, dukungan penghargaan, dan dukungan informasi.

93 5.3. Saran Berdasarkan pada temuan-temuan hasil penelitian, maka saran yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Untuk Karyawan PT. SLS Komponen dukungan sosial yang terendah menurut penilaian karyawan adalah dukungan instrumental. Dukungan instrumental mencakup berbagai fasilitas fisik untuk mendukung pekerjaan karyawan. Karyawan sebaiknya juga aktif dalam memberikan masukan untuk dukungan instrumental yang diinginkan oleh karyawan dan ketika manajemen telah memutuskan dukungan instrumental yang diberikan untuk karyawan maka sebaiknya karyawan dengan lapang dada juga bisa menerima meskipun dukungan instrumental yang diberikan belum sepenuhnya sesuai dengan keinginan karyawan mengingat perusahaan juga memiliki berbagai keterbatasan. 2. Bagi PT. SLS Bagi PT. SLS sebaiknya melakukan evaluasi atas dukungan instrumental untuk karyawan di PT. SLS. Untuk dukungan instrumental dari perusahaan, maka perusahaan bisa memilih supervisor yang memahami semua pekerjaan karyawan sehingga sewaktu-waktu bisa memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh karyawan. Untuk hubungan dengan sesama pekerja, bisa ditingkatkan hubungan yang lebih harmonis, diantaranya adalah dengan mengadakan berbagai kegiatan bersama untuk karyawan dan keluarganya sehingga terdapat ikatan perasaan yang kuat. Hal ini bisa berimplikasi pada kerelaan memberikan berbagai bantuan kepada karyawan lainnya karena telah merasa menjadi satu keluarga.

94 3. Untuk penelitian lanjutan Untuk penelitian lanjutan, sebaiknya melibatkan lebih banyak perusahaan dengan subjek yang lebih banyak untuk bisa memberikan hasil yang lebih luas dari penelitian ini. Misalnya subjek penelitian adalah karyawan yang bekerja pada perusahaan manufaktur di Surabaya sehingga bisa memberikan gambaran secara lebih luas mengenai dukungan sosial karyawan di tempat kerja

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2002). Jakarta: Rineka Cipta Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktek. Arikunto, (2006). Metode Penelitian. [On-line]. Diambil pada tanggal 8 Juli 2013 dari http://eprints.uny.ac.id/9790/3/bab3- %2008108244002.pdf Astuti, P. R. P. (2010). Stres Kerja Pada Karyawan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Semarang Ditinjau Dari Dukungan Sosial. Naskah Skripsi, Fakultas Psikologi. Universitas Soegijapranata. Semarang. Publikasi Online. Diambil pada tanggal 8 Juli 2013 dari http://www.google.com/search?q=pdf+journal+of+dukungan+ sosial+karyawan,+2010&prmd=ivns&ei=4ibbufreiexzyahy n4h4aw&start=10&sa=n. diambil pada tanggal 8 Juli 2013 Azwar, S. (2007). Tes Prestasi: Fungsi dan pengembangan pengukuran Prestasi Belajar. Edisi II. Jakarta: Pustaka Pelajar Azwar, S. A. (2009). Penyusunan Skala psikologi. Jakarta: Pustaka Pelajar Berscheid, E. & Regan, P. (2005). The phsycology of Interpersonal relationship. New jersey: Pearson Education Kompas.com. (2012). 6 Alasan Pindah Kerja. [On-line]. Diambil pada tanggal 8 Juli 2013 dari http://female.kompas.com/read/2012/10/02/16412292/6.alasa n.pindah.kerja Monns, A. & Haditono, S. R. (2006). Psikologi Perkembangan; Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press 95

96 Naga, D. S. (2012). Ketidaktepatan Pada Penggunaan validitas Butir dan Koefisien Reliabilitas di dalam Penelitian. [On-line]. Diambil pada tanggal 11Juli 2013 dari http: dali.staff.gunadarma.ac.id/.../440b-a Portalhr.com. (2012). Perusahaan Semakin Sulit Mendapat Karyawan dengan Critical Skill. [On-line] Diambil pada tanggal 8 Juli 2013 dari http://www.portalhr.com/berita/perusahaansemakin-sulit-mendapatkan-karyawan-dengan-critical-skill/ Puspita, M. D. (2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Makna Kerja Sebagai Panggilan (Calling) Dengan keterikatan Kerja. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol. 1 No. 1. 2012 Putri, S. A. P. (2011). Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Stres Kerja Pada Karyawan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Semarang. Majalah Ilmiah INFORMATIKA Vol. 2 No.1 Januari 2011 Ram, P. & Prabhakar, G. V. (2011). The role of employee engagement in work-related outcomes. Interdisciplinary Journal of Research in Business Vol. 1, Issue. 3, March 2011(pp.47-61) Ratnasari, N. Y. (2012). Hubungan Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup Pada Penderita Tuberkulosis Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru Yogyakarta Unit Minggiran. Jurnal Tuboerkulosis Indonesia. Vol. 8 maret 2012 Renner, W. (2011). Sponsorships for Refugees and Asylum Seekers. The research reported in this book has been funded by theaustrian Science Fund (FWF) Reference Number P20423-G14

97 Sackey, J. & Sanda, M. A. (2011). Social Support as Mental Health Improver for Managerial Women in the Organizational Work Environment. Business Intelligence Journal. July, 2011 Vol.4 No.2 Shirom, A. S., dkk. (2011). Work-Based Predictors of Mortality: A 20-Year Follow-Up of Healthy Employees. Health Psychology 2011 American Psychological Association 2011, Vol. 30, No. 3, 268 275 Silalahi, G. A. (2003). Metodologi Penelitian dan Studi Kasus. Sidoarjo: CV Citramedia Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Grasindo. Suseno, M. N. & Sugiyanto. (2010). Pengaruh Dukungan Sosial dan Kepemimpinan Transformasional Terhadap Komitmen Organisasi dengan Mediator Motivasi Kerja. Jurnal Psikologi. Vol. 37. No. 1. Juni 2010: 94-109