KETERLIBATAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PADA POLITEKNIK LP3I JAKRTA KAMPUS BEKASI
|
|
- Hartanti Gunardi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KETERLIBATAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PADA POLITEKNIK LP3I JAKRTA KAMPUS BEKASI Oleh : 1 Darmawan, 2 Rahmi Rosita Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Jakarta Gedung sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat Telp Fax darmawan.sg3@gmail.com, 2 rahmirosita44@yahoo.com ABSTRAK Keterlibatan karyawan dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk organisasi berhubungan erat dengan kinerja yang dihasilkan. Semua tentang kemauan dan kemampuan karyawan untuk memberikan upaya peningkatan berkelanjutan sangat membantu organisasi berhasil. Kinerja untuk peningkatan pelayanan dapat disimpulkan seberapa positif karyawan dalam dimensi-dimensi : Kebijakan Perusahaan dan Administrasi, Supervise, Tempat Berkerja, sebagai proaktif karyawan dalam hubungan mencapai tujuan Organisasi dalam rangka peningkatan pelayanan untuk Pelanggan, Kolega dan Stake Holder Lainnya. Dalam hal ini Keterlibatan (dalam arti positif) Karyawan disadur dalam bahasa Inggris aka nada sedikit perbedaan persepsi yang dapat diartikan sebagai status Engagement terhadap lingkungan kerja atau perusahaan tempatnya bekerja dengan istilah Employee Engagement yang diperkenalakan oleh Gallup. Kondisi keterikatan tersebut adalah kondisi dimana seorang Karyawan merasa mempunyai ikatan yang sangat special dengan lingkungan kerjanya, dan oleh karena itu karyawan tersebut akan dengan suka rela akan melakukan apapun untuk kemajuan perusahaanya dengan terus berkontribusi secara optimal. Sumber daya manusia adalah harta atau aset yang paling penting dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan, karena keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh unsur manusia. Manusia berperan sebagai perencanaan, pelaksanaan, dan sekaligus pengendalikan terwujudnya tujuan organisasi atau perusanaan. Kata Kunci : Keterlibatan, Engagement Employee, Sumber Daya Manusia, dan Pelayanan. PENDAHULUAN Bagi perusahaan manajemen sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting, dengan melakuakan pengelolaan sumber daya manusia yang baik, maka akan menghasilakan output yang baik pula bagi perusahaan. Salah satu cara yang banyak digunakan perusahaan modern dalam mengelola sumber daya adalah dengan melakukan berbagai macam survey internal yang bertujuan untuk mengukur kapasitas, kompetensi, maupun kinerja para Karyawannya. Para Karyawan yang terlibat lebih fokus pada tujuan dan nilai dari sebuah
2 pekerjaan, jadi bukan lagi kepada apa yang harus saya kerjakan tetapi mengapa saya saya mengerjakan suatu pekerjaan dan ini dapat menghasilkan kemampuan yang meningkatkan kemampuan 6 kali lebih besar dibandingkan apa yang dilakukan oleh para pesaing perusahaan. Tingkatan rasa Keterlibatan Karyawan dengan perusahaan akan semakin meningkat dengan karyawan dimana karyawan tersebut memiliki rasa kebanggaan yang besar terdahap kontribusi yang diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat, komunitas dan dunia usaha. Alasan memilih pembahsan ini adalah karena dapat memberikan wawasan yang menyeluruh namun mudah dipahami mengenai apakah Keterlibat Karyawan itu dan sejauh mana Keterlibatan Karyawan tersebut berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Disebutkan pula bahwa pengukuran Keterlibatan Karyawan sebagai salah satu tolak ukur dalam menentukan kinerja karyawan telah menjadi hal yang terus berkembang di dunia usaha. Keterlibatan Karyawan muncul sebagai upaya pengembangan dari konsepkonsep sebelumnya seperti kepuasan kerja karyawan, komitmen karyawan, serta perilaku organisasi karyawan. Dengan adanya karyawan yang terlibat secara aktif di dalam perusahaan menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki iklim kerja yang positif. Hal ini disebabkan karena dengan adanya karyawan yang memiliki keterikatan yang baik dengan perusahaan tempat ia bekerja, maka mereka akan memiliki antusiasme yang besar untuk bekerja, bahkan terkadang jauh melampaui tugas pokok yang tertuang dalam kontrak kerja mereka. Latar belakang penulis dalam melakukan penelitian ini adalah semakin meningkatnya kebutuhan perusahaan akan sumber daya manusia atau karyawan yang memiliki pengetahuan dan keahlian profesional. Tentu saja karyawan dengan pengetahuan dan keahlian tersebut tidak dapat sekedar dikelola dengan menggunakan teknik-teknik manajemen lama, karena para karyawan modern ini mengharapkan otonomi kerja yang lebih besar, status yang lebih baik, serta kepuasan kerja yang lebih tinggi. Salah satu hal menarik yang ditulis dalam jurnal ini menyebutkan bahwa konsep mengenai Keterlibatan Karyawan sebenarnya merupakan pengembangan dari teknik manajemen lama seperti OCB (Organiszational Citizenship Behavior, Perilaku Organisasi Karyawan). Konsep ini membuka mata para manajer perusahaan bahwa keterikatan karyawan terhadap perusahaan merupakan suatu elemen penting dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Inisiatif pengembangan dalam bentuk apapun tidak akan membuahkan hasil jika tidak disertai dengan peran serta, komitmen, serta rasa keterikatan (engagement) yang dimiliki oleh para karyawannya. LANDASAN TEORI Gallup mendefinisikan sebagai peran serta dan antusiasme untuk bekerja. Gallup juga mengkaitkan employee engagement dengan rasa keterkaitan emosional yang positif dan komitmen karyawan (Demovek, 2008). Defisini Employee Engagement telah menjadi istilah yang digunanakan secara luas dan popular (Robinson et al., 2004) namun sebagian besar dari apa yang telah ditulis tentang keterlibatan karyawan dapat ditemukan dalam jurnal praktisi dimana memiliki dasar dalam jurnal praktek dari pada teori dan bukti empiris penelitian. Robinson et al. (2004) menyebutkan bahwa sangat sedikit akademik dan penelitian empiris pada topik yang telah menjadi populer. Akibatnya keterlibatan karyawan memiliki penampilan yang agak aneh-aneh atau beberapa menyebutnya, anggur lama dalam botol baru (dalam Alan M. Saks, 2006). Employee Engagement didefinisikan oleh D. R. May, et, al (2004) yaitu keterlibatan, kepuasan dan antusiasme individual dengan kerja yang mereka lakukan. 13
3 RUMUSAN MASALAH Employee Engagement secara teoritis dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang berasal dari individu karyawan maupun faktor lingkungan atau manajemen dalam perusahaan (organisasi). Pengaruh yang mempengaruhi Employee Engagement tersebut adalah perasaan bermakna, perasaan aman, dan ketersediaan dukungan. Oleh karena itu rumusan masalah ini adalah : 1. Apakah Employee Engagement ini memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan? 2. Apakah perasaaan bermakna, perasaan aman dan ketersediaan dukungan memiliki pengaruh terhadap Employee Engagement di Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi? Bagaimanakah kualiats Employee Engagement dapat meningkatkan pelayanan di Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi saat ini? METODOLOGI Pengukuran employee engagement di Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi perlu dilakukan agar pihak manajemen dapat menentukan prioritas hal-hal yang harus ditingkatkan sebagai upaya peningkatan produktivitas kerja dosen dan karyawan nonakademik agar berkontribusi positif di institusi. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur dari sekelompok orang atau sampel yang merupakan bagian dari populasi. Penelitian ditujukan untuk mengukur employee engagement para karyawan di Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi dengan menggunakan kuesioner yang dirancang berdasarkan konsep dari atribut pengukuran employee engagement terdapat pada Tabel 1. Tabel. 1. Parameter Pengukuran Employee Engagement Perancangan Alat Ukur Penelitian menggunakan kuesioner sebagai alat ukur dalam proses pengumpulan data. Penyusunan kuesioner mengacu pada referensi yang digunakan yaitu kriteria-kriteria dari Gallup Q12 Skala pengukuran dalam item adalah skala sikap yaitu, Sangat Setuju (6), Setuju (5), Agak Setuju (4), Agak Tidak Setuju (3), Tidak Setuju 2) dan Sangat Tidak Setuju (1). Jumlah item pernyataan dalam kuesioner employee engagement yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 11 item dan 2 terbuka seperti yang terdapat pada Tabel 1. Penyebaran Kuesioner Penelitian Kuesioner disebarkan terhadap para karyawan di Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi, yaitu pegawai akademik (dosen) dan pegawai nonakademik, yaitu pegawai administrasi, teknisi/laboran, dan nonadministrasi. Pegawai teknisi atau laboran adalah pegawai yang melaksanakan tugas di bidang pengoperasian dan pemeliharaan peralatan laboratorium komputer. Adapun pegawai nonadministrasi adalah pegawai yang tugas dan fungsinya adalah melaksanakan 14
4 tugas-tugas di bidang keamanan, kebersihan, kelistrikan, dan pengoperasian dan pemeliharaan kendaraan dinas. Penelitian dilakukan melalui pengambilan sampel. Jumlah responden yang dijadikan sebagai sampel didasarkan pada proporsi pegawai yang terdapat pada unit kerjanya seperti Kepala Kampus (1 orang), HRD (7 orang), Akademik (11 orang), Keuangan (3 orang), Marketing (6 orang), Penempatan dan Kerjasama (2 orang), sehingga totalnya 30 orang. Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi. Keterlibatan anatar bagian dalam organisasi pendidikan ini sangatlah penting agar dapat ditangani dengan cepat apa yang perlu diatasi. Data tingkat employee engagement responden terdapat pada Tabel 2. dan table-tabel selanjutnya. Tabel 2. PEMBAHASAN Indeks employee engagement didasarkan pada tingkat kesetujuan responden yang merupakan tanggapan terhadap tiap item pernyataan. Dalam penelitian ini perhitungan dilakukan untuk mengetahui nilai indeks employee engagement untuk setiap responden dan nilai indeks employee engagement (EE) untuk seluruh item kuesioner. Nilai indeks tiap responden didasarkan pada jumlah tanggapan tiap responden (Sangat Setuju (6), Setuju (5), Agak Setuju (4), Agak Tidak Setuju (3), Tidak Setuju 2) dan Sangat Tidak Setuju (1). untuk seluruh item. Tingkat Employee Engagement Data engagement pegawai ini digunakan untuk mengetahui tingkat keterlibatan karyawan terhadap kinerja untuk peningkatan pelayanan berdasarkan tanggapan dari setiap individu dalam melaksanakan pekerjaannya. Data engagement tiap responden dinyatakan dalam nilai persentase employee engagement yang kemudian dikategorikan ke dalam tingkatan rendah, sedang, dan tinggi. Hal ini berguna untuk memberikan perbaiakan langsung terhadap bagianbiagan yang dianggap masih rendah dari hasil tanggapan masing-masing individu dalam setmasing-masing individu dalam setiap bagian dalam organisasi yaitu di Tabel 3. Tabel 4. 15
5 Tabel 5. Tabel 9. Tabel 6. Tabel 10. Tabel 7. Tabel 11. Tabel 8. Tabel
6 Analisis terhadap faktor-faktor employee engagement yang perlu menjadi prioritas didasarkan pada item yang memiliki indeks employee engagement paling rendah. Indeks employee engagement dengan nilai terendah dari hasil pengukuran terhadap keterlibatan karyawan di Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi terdapat pada Tabel 13. Tabel 13. Gambaran Peningkatan Employee Engagement Item dengan nilai presentasi terendah terdapat pada dimensi Pengakuan sebesar 56,7% dan Fasilitas Tempat Kerja sebesar 63,3%. Pengakuan terhadap hasil kerja dari tim kurang mendapatkan perhatian dan masih dianggap sebagain tugasnya dalam menajalankan job deskripsi pekerjaan. Dukuangan fasilitas tempat kerja yang tidak mendapatkan perhatian secara khusus terhadap kebutuhan tim dalam rangka ikut keterlibatan karyawan dalam usaha peningkatan pelayanan kepada pelanggan yang juga berdampak pada kinerja. Item dengan nilai presentasi tertinggi terdapat pada dimensi Lingkungan Kerja sebesar 96,7% dan Tim Kerja sebesar 96,7% hal ini bisa dirasakan bahwa peningkatan pelayanan dapat meningkat dengan lingkungan kerja yang baik dan tim kerja yang solid dan dapat memahami tugas dan tanggungjawab terhadap pekerjaan bukti keterlibatan karyawan dapat meningkatankan kinerja untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan walaupun masih adanya keterbatasan terhadap pengakuan akan hasil pekerjaan masih belum menjadi suatu kebiasaan dalam menyikapi pencapaian kinerja dari karyawan dalam satu tim. Ini terjadi karena lingkungan kerja yang sudah dirasa aman dalam arti mereka tidakmerasakan suatu kecemasan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab karyawan sehari-hari. Terlepas dari rasa kurang percaya terhadap tim kerja lainnya, dimana suasana kerja yang baik sudah terbentuk dan terjaga sehingga menjadi nyaman dan dapat bekerja dalam tim kerja yang saling membantu. Usulan perbaikan terhadap item-item terendah adalah perbaikan management, seperti evaluasi sistem penilaian kinerja, dengan memberikan ungkapan rasa terima kasih atas pencapaian hasil kerja dari karyawan sebagai peninmgkatan kinerjanya dan perbaiakan terhadap sistem fasilitas tempat kerja untuk ditingkatkan lagi sesuai dengan ketentuan organisasi dalam hal ini Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi KESIMPULAN Hasil penelitian memberikan nilai tingkat engagement dengan presentase tertinggi untuk dimensi Lingkungan Kerja dan Tim Kerja dengan nilai 96,7%. Nilai terendah pada dimensi Fasilitas Kerja 63,3% dan Pengakuan yang paling rendah 56,7%. Hal ini menunjukkan keterlibatan karyawan terhadap kinerja untuk peningkatan pelayanan dapat dikatakan dalam kondisi masih baik dimana nilai terendah Pengakuan masih menghasilkan kenyamanan dan Lingkungan Kerja dan dapat membangun Tim Kerja yang bernilai tinggi dari para karyawan mencapai tingkat engaged yang tinggi. Para pemimpin bidang dalam organisasi harus mau memberikan unggapan Pengakuan atas kerja ataupun prestasi yang sudah 17
7 diberikan atau dicapai tim disamping kondisi Fasilitas Kerja yang belum sepenuhnya memiliki ketersediaan yang sesuai dengan standar dari persyaratan penilaian untuk berkontribusi secara positif di Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi. Keadaan Menghormati, Bimbingan, Komunikasi, dan Kesempatan Berprestasi bernilai persentase yang samasama sebesar 93,3% memberikan suatu gambaran yang sangat jelas rasa saling menghormati dan saling membimbing sebagai suatu komunikasi yang baik sebagai alat untuk memberikan Kesempatan Berprestasi kepada sesama karyawan dalam rangka peningkatan pelayanan. Peningkatan employee engagement yang diusulkan perbaikan terhadap item-item terendah adalah perbaikan management, seperti evaluasi sistem penilaian kinerja, dengan memberikan ungkapan Pengakuan rasa terima kasih atas pencapaian hasil kerja dari karyawan sebagai peninmgkatan kinerjanya dan perbaiakan terhadap sistem fasilitas tempat kerja untuk ditingkatkan lagi sesuai dengan ketentuan organisasi dalam hal ini Politeknik LP3I Jakarta Kampus Bekasi. D. R. May, R. L, Gibson, and L.M. Harter. The Psychological Condition of Meaningfullness, Safety and Availability and The Engagement of Human Spirit at Work, Journal of Occupational and Organizational Psychology, Vol. 77, No. 1 (2004), pp Patrick Townsend, Joan Gebhardt, Employee Engagement Completely, Human Resource Management International Digest, Vol. 16 Iss: 3 (2008) pp Yoanita Yuniati, dan Sugih Arijanto, Peningkatan Employee Engagement Pegawai Perguruan Tinggi X, Jurnal Itenas Rekayasa, Vol. 18, No. 1 (20-14) pp DAFTAR PUSTAKA Robbins dan Judge, Perilaku Organisasi, Jakarta, Salemba Empat, Robbinson, D., Perryman, S. And Hayday, S., The Drivers of Employee Engagement, Institut for Employment Studies, Brighton, Rekomensasi Paper Alan M. Saks, Antecedents and Consecquences of Employee Engagement, Journal of Managerial Psychology, Vol 21 Iss: 7 (2006) pp
PENDAHULUAN. Employee engagement merupakan topik yang banyak dibicarakan. beberapa tahun terakhir. Penelitian dan aplikasi mengenai topik ini banyak
PENDAHULUAN Employee engagement merupakan topik yang banyak dibicarakan beberapa tahun terakhir. Penelitian dan aplikasi mengenai topik ini banyak dilakukan di bidang human resource development (HRD) (Chalofsky
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh orang yaitu karyawan dalam organisasi dapat memberikan sesuatu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, aspek manusia dalam organisasi menjadi salah satu aset yang sangat berpengaruh dan berdampak bagi keberhasilan suatu organisasi. Tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini tingkat persaingan bisnis semakin tinggi, terutama dalam memasuki era globalisasi. Pesaing yang muncul bukan hanya kalangan dalam negeri namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan, kemampuan marketing, dan sumber daya manusia (SDM).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karyawan sebagai sumber daya manusia merupakan aset paling penting bagi sebuah perusahaan. Ketatnya persaingan global menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan tampil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia telah ditandai pergeseran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia telah ditandai pergeseran peran dan fungsi sumber daya manusia yang sangat dramatis. Fungsi sumber daya manusia tidak dianggap
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang dilakukan di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta. Kuesioner yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini membahas mengenai pengaruh core self-evaluation pada work engagement dengan iklim psikologis sebagai variabel moderasi yang dilakukan di Hotel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi organisasi dalam usaha organisasi untuk bertahan dan dalam persaingan yang semakin kompetitif. Salah satu fokus
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN PT. STUDIO CILAKI EMPAT LIMA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ditengah persaingan kompetitif di antara perusahaan yang sering terjadi, persaingan tidak hanya dalam hal merebut pasar maupun keuntungan, tetapi juga mencakup persaingan
Lebih terperinciPeningkatan Employee Engagement Pegawai Perguruan Tinggi X
Jurnal Itenas Rekayasa LPPM Itenas No.1 Vol. XVIII ISSN: 1410-3125 Januari 2014 Peningkatan Employee Engagement Pegawai Perguruan Tinggi X Yoanita Yuniati, Sugih Arijanto Jurusan Teknik Industri, Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi yang bernama Gallup pada tahun 1990-an. Menurut survei Global,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asal-usul kemunculan employee engagement dalam dunia bisnis tidak sepenuhnya jelas. Pertama kali yang menggunakan ide tersebut adalah sebuah organisasi yang bernama
Lebih terperinciMEMBANGUN EMPLOYEE ENGAGEMENT EMPLOYEE ENGAGEMENT. Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi. Bagian Sumber Daya Manusia
EMPLOYEE ENGAGEMENT Dian Yanuar Roffanna, S.Psi., M.Psi. Bagian Sumber Daya Manusia 1 MENINGKATKAN EMPLOYEE ENGAGEMENT Beberapa pakar organisasi menjelaskan bahwa level keterikatan karyawan (employee engagement)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi memaksa setiap organisasi berupaya menciptakan keunggulankeunggulan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan yang semakin tajam timbul dari perkembangan teknologi dan globalisasi memaksa setiap organisasi berupaya menciptakan keunggulankeunggulan kompetitif
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan gedung gedung baru cenderung bertingkat, hal ini sebagai solusi semakin sempitnya lahan tanah yang ada. Namun disisi lain, dengan semakin banyak berdirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada dasarnya hubungan antara perusahaan dengan karyawan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya hubungan antara perusahaan dengan karyawan adalah hubungan yang saling menguntungkan. Di satu sisi perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang besar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting organisasi karena perannya sebagai pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam mencapai tujuan organisasi. Berhasil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kondisi perekonomian yang semakin cepat menuntut dunia usaha terus selalu mengikuti perubahan yang ada. Dengan semakin baiknya pertumbuhan perekonomian
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Dari hasil data dan pembahasan dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil data dan pembahasan dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: 1) Variabel dukungan organisasional persepsian memiliki pengaruh positif dan signifikan
Lebih terperinciPeningkatan Employee Engagement Dosen dan Pegawai Non Akademik Perguruan Tinggi X
Jurnal Itenas Rekayasa LPPM Itenas No.1 Vol. XVI ISSN: 1410-3125 Januari 2012 Peningkatan Employee Engagement Dosen dan Pegawai Non Akademik Perguruan Tinggi X Yoanita Yuniati 1, Sugih Arijanto 2 1,2 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan sumber daya manusia di dalam perusahaan menempati posisi strategis dan sangat vital. Peranannya akan sangat menentukan berhasil tidaknya perusahaan di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sama. Setiap organisasi atau perusahaan beroperasi menggunakan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. Setiap organisasi atau perusahaan beroperasi menggunakan sumber daya manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang saling bekerja sama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sebagai suatu organisasi kampus yang bergerak dalam
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Iklim organisasi (atau disebut juga suasana organisasi) adalah. serangkaian lingkungan kerja di sekitar tempat kerja
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Iklim Organisasi 2.1.1 Pengertian Iklim Organisasi Iklim organisasi (atau disebut juga suasana organisasi) adalah serangkaian lingkungan kerja di sekitar tempat kerja yang
Lebih terperinciBAB II EKSPLORASI ISU BISNIS
BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian Sebagai organisasi perbankan yang terbentuk dari empat gabungan bank, mempunyai masalah dengan perbedaan culture dari masing-masing orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu aset yang penting dalam suatu organisasi, karena sumber daya manusia dapat dikelola agar dapat memberikan efek positif bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perilaku keanggotaan organisasi (Organizational Citizenship Behavior-OCB) telah menjadi topik yang mendapat banyak perhatian dari para akademisi maupun para
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Industri Pulp dan Paper maupun Packaging di Indonesia semakin maju Industri pulp dan kertas Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang, Hal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif menuntut setiap organisasi untuk bersikap lebih responsif agar dapat bertahan dan terus berkembang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tinggi Swasta terkemuka di Bandung. UTama secara konsisten berkomitmen untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Widyatama (UTama) adalah salah satu Institusi Pendidikan Tinggi Swasta terkemuka di Bandung. UTama secara konsisten berkomitmen untuk mewujudkan suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia saat ini sudah mengarah pada human capital, dimana sumber daya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia saat ini sudah mengarah pada human capital, dimana sumber daya manusia tidak lagi dianggap sebagai fungsi penunjang (Supporting),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari sumber daya manusia yang memiliki peran sentral dalam. menentukan output pendidikan. Peran sentral tersebut terkait dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam konteks manajemen pendidikan, guru merupakan bagian dari sumber daya manusia yang memiliki peran sentral dalam menentukan output pendidikan. Peran sentral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daripada apakah mereka tinggal (Allen dan Meyer, 1990). Maksudnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu perusahaan, karyawan menjadi hal yang sangat penting. Perusahaan tidak akan bisa sukses tanpa ada campur tangan usaha karyawannya. Perusahaan akan tumbuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini berada pada pasar berkembang Asia. Hal ini dapat dilihat dengan masuknya pasar AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN REFERENSI
BAB 2 TINJAUAN REFERENSI 2.1 Keterikatan Kerja 2.1.1 Keterikatan Kerja Pada dasarnya keterikatan kerja merupakan beberapa istilah dari job engagement, dan employee engagement. Menurut Schaufeli et al.
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Aspek sumber daya manusia (SDM) masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi seperti saat ini yang telah terjadi pergeseran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. satunya adalah cabang Solo Raya dan Madiun Raya. Pada bulan April 2016
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pergantian manajer wilayah yang terjadi pada BUMN adalah suatu hal yang biasa terjadi, salah satunya pada PT. Kimia Farma, Tbk. Pergantian manajer wilayah tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organizational Citizenship Behavior 2.1.1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational citizenship behavior
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mampu untuk bekerja sama dan membantu rekan kerja serta melakukan. Orgnizational Citizenship Behavior (OCB) (Steve dan Thomas, 2014)
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia dan pengelolaannya merupakan salah satu kunci penting yang dapat mempengaruhi kinerja dan menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimilki agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan. Setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan di samping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu, sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini diawali dengan latar belakang peneliti dalam pemilihan topik
BAB I PENDAHULUAN Bab ini diawali dengan latar belakang peneliti dalam pemilihan topik penelitian. Latar belakang masalah berisi pemaparan mengenai isu konseptual employee engagement dan isu kontekstualnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas sumber daya manusia (Cheng,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Human Resource Management (HRM) memainkan peran yang penting untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas sumber daya manusia (Cheng, Chang, & Yeh, 2004; Zulkarnain,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusianya. PT. Trisapta Eka Maju telah menetapkan sasarannya menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kunci sukses pertumbuhan setiap organisasi adalah kemampuannya dalam merekrut, mengembangkan dan mempertahankan talenta sumber daya manusianya. PT. Trisapta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan karyawan merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi kemajuan dari suatu organisasi dan hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya penelitian yang ada. Bedasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat, karena perusahaan tidak hanya dihadapkan pada persaingan dalam negeri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi saat ini, kompetisi antar perusahaan semakin ketat, karena perusahaan tidak hanya dihadapkan pada persaingan dalam negeri tetapi juga luar
Lebih terperinciGAMBARAN WORK ENGAGEMENT PADA KARYAWAN DI PT EG (MANUFACTURING INDUSTRY)
GAMBARAN WORK ENGAGEMENT PADA KARYAWAN DI PT EG (MANUFACTURING INDUSTRY) Rian Pri¹, Zamralita² ¹Fakultas Psikologi, Universitas Tarumanagara Email : rianpri13@gmail.com ²Fakultas Psikologi, Universitas
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu organisasi dengan suatu tujuan dan misi, dimana setiap perusahaan memiliki tujuan atau visi dan misi yang berbeda. Pada suatu perusahaan terdapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting bagi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting bagi perusahaan. Mereka merupakan sumber daya yang esensial untuk mencapai tujuan perusahaan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik keunggulan untuk bersaing dengan organisasi lain maupun untuk tetap dapat survive. Usaha untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan aset tidak nyata yang menghasilkan produk karya jasa intelektual
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah salah satu aset usaha berharga dan merupakan aset tidak nyata yang menghasilkan produk karya jasa intelektual (Darmawan, 2013).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, karyawan merupakan aset yang sangat penting bagi setiap perusahaan karena untuk kelangsungan kemajuan perusahaan, oleh karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi adalah suatu sistem sosial yang dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu faktor yang
Lebih terperinciSKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana S-1 Psikologi
HUBUNGAN ANTARA COMPUTER ANXIETY DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN PT. GLOBAL FIBERINDO TANGERANG SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana S-1 Psikologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah perusahaan karena pada dasarnya seorang pekerja adalah salah satu kunci utama dalam organisasi yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah pemeran utama dalam setiap perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan sangat tergantung pada aspek manusia. Aspek manusia menjadi pokok
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. memiliki pengertian berbeda mengenai engagement (Albrecht, 2010).
BAB II LANDASAN TEORI A. Employee Engagement 1. Pengertian Employee Engagement Kata engage memiliki berbagai makna dan banyak peneliti yang memiliki pengertian berbeda mengenai engagement (Albrecht, 2010).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pesatnya perkembangan teknologi di era globalisasi ini mengharuskan setiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pesatnya perkembangan teknologi di era globalisasi ini mengharuskan setiap organisasi berupaya menciptakan keunggulan-keunggulan kompetitif dimana keunggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, hal tersebut juga akan. Kondisi tersebut mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia setelah Cina, India dan Amerika. Seiring dengan jumlah penduduk yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Organizational Citizenship Behavior (OCB) 1. Definisi Organizational Citizenship Behavior Definisi OCB telah banyak diungkapkan oleh beberapa ahli, Menurut Organ (1988) OCB didefinisikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat ditentukan oleh keberhasilan para karyawan dalam melaksanakan tugas tugasnya. Para
Lebih terperinci2 nasional dengan baik, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan di bidang-bidang lain. Sumber daya manusia merupakan aset yang p
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana yang tercantum dalam Undang Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional diarahkan
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Universitas Pelita Harapan Surabaya)
PENGARUH LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Universitas Pelita Harapan Surabaya) Hastuti Naibaho Jurusan Manajemen Universitas Pelita Harapan Surabaya Email: hastuti.naibaho@uphsurabaya.ac.id
Lebih terperinciUsulan Peningkatan Employee Engagement Pada Karyawan Administrasi Itenas*
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Peningkatan Employee Engagement Pada Karyawan Administrasi Itenas* RITA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan kemajuan suatu organisasi sangatlah penting di dalam era globalisasi dewasa ini, di mana kualitas kinerja sumber daya manusia berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi yang berhasil mewujudkan perubahan memiliki ciri-ciri mampu bergerak lebih cepat, sadar tentang pentingnya komitmen pada peningkatan mutu produk,
Lebih terperinciBAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN
BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti menginginkan kesuksesan. Hal itu berlaku pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pasti menginginkan kesuksesan. Hal itu berlaku pada setiap perusahaan besar maupun kecil, perusahaan swasta maupun negara, dan/atau perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas organisasi. Karena manusia mempunyai
Lebih terperincia. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah
a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah tuntutan yang tidak bisa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dari pembahasan komitmen organisasional dan work engagement terhadap job
9 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan tentang teori-teori yang digunakan untuk mendukung dan menjelaskan variabel dalam penelitian. Pembahasan dalam bab ini dimulai dari pembahasan komitmen organisasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memiliki berbagai tujuan. Untuk mencapai tujuannya, organisasi biasanya berusaha meningkatkan produktifitas, kemampuan berinovasi, dan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia usaha dan organisasi di Indonesia berkembang semakin pesat. Setiap organisasi mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Udayana (Unud) sebagai sebuah lembaga pemerintah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Udayana (Unud) sebagai sebuah lembaga pemerintah yang bergerak dalam bidang pendidikan saat ini sudah berstatus sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Status
Lebih terperinciAbstrak. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Organizational Citizenship Behavior.
Judul : Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior pada UD. Kariasih di Mengwi Badung Nama : I Putu Adi Satyawan NIM :
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA JOB CRAFTING DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN GENERASI Y DI KANTOR PUSAT PT. BANK BUKOPIN, TBK JAKARTA
HUBUNGAN ANTARA JOB CRAFTING DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN GENERASI Y DI KANTOR PUSAT PT. BANK BUKOPIN, TBK JAKARTA Rahmani Azizah 15010113140103 Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahunnya, dengan keadaan yang selalu berkembang maka setiap perusahaan baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Persaingan di dalam dunia bisnis selalu mengalami perkembangan setiap tahunnya, dengan keadaan yang selalu berkembang maka setiap perusahaan baik perusahaan swasta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beban operasional perusahaan sehingga mengakibatkan jumlah jabatan struktural
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dinamika lingkungan perusahaan menunjukkan persaingan yang ketat. Sehingga banyak perusahaan berusaha menjadikan organisasi mereka menjadi lebih efisien.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan daya saing di era perdagangan bebas menjadi salah satu kunci ketahanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan daya saing di era perdagangan bebas menjadi salah satu kunci ketahanan industri nasional. Untuk mengukur daya saing industri nasional, salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan kompetensi antar individu menyebabkan banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Meningkatnya persaingan kompetensi antar individu menyebabkan banyak karyawan di masa kini berpindah-pindah tempat kerja. Alasan-alasan karyawan berpindah
Lebih terperinciPROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA
PROSES PELAKSANAAN MANAGEMENT TRAINEE (MT) PADA PT. TRAKINDO UTAMA JAKARTA Oleh : 1 Darmawan 2 Rizka Mauliddia Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Jakarta Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi pembangunan bangsa. Pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003, merupakan usaha sadar dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan elemen penting bagi pembangunan bangsa. Pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003, merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengambangkan
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Keterikatan Kerja, Persepsi Dukungan Organisasional dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Muji Motor
Judul : Pengaruh Keterikatan Kerja, Persepsi Dukungan Organisasional dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention Karyawan Muji Motor Nama : Sella Bitha NIM : 1215251059 Abstrak Turnover Intention
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peralatan, standar profesi dan peningkatan manajemen rumah sakit. Manajemen sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional telah diarahkan untuk tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB) pernah dilakukan Marfirani (2008) dengan judul penelitian Hubungan Kepuasan Kerja dengan Organizational
Lebih terperinciPENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, PROFESIONALISME, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, PROFESIONALISME, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI (Survey Pada Koperasi Simpan Pinjam Di Wilayah Kota Madya Surakarta) SKRIPSI
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior
Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Guru SMAN 2 Semarapura Nama : Putu Eka Trisna Yanti NIM : 1306205042 ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. memiliki peran vital guna mencapai tujuan kesuksesan organisasi. Dalam organisasi,
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah organisasi. Di samping itu, sumber daya alam, sumber daya modal, dan sumber daya manusia memiliki peran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini perusahaan dituntut untuk memiliki kinerja yang baik untuk dapat bertahan hidup di tengah-tengah persaingan yang sangat ketat antar organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Novell Pharmaceutical Laboratories merupakan salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia yang memiliki lebih dari tiga ribu karyawan tersebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan itu dipersepsikan akan berpengaruh negatif terhadap dirinya. Pada. lebih kuat dibandingkan dengan masa-masa biasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat anggota organisasi mendengar dan mengetahui akan diadakan perubahan organisasi, reaksi pertama mereka pada umumnya adalah shock. Hal ini menandakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman modern ini, setiap perusahaan menuntut diri untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaannya agar dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat. Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ulrich dalam Novliadin (2007) mengungkapkan bahwa, Kunci sukses sebuah perubahan adalah pada sumber daya manusia yaitu sebagai inisiator dan agen perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia (Saks, 2006). Para praktisi organisasi dan para
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Employee engagement merupakan konsep yang relatif baru bagi manajemen. Konsep ini menjadi sebuah pembahasan yang menarik bagi perkembangan ilmu manajemen sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan program selalu diarahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan program selalu diarahkan untuk mencapai tujuannya. Salah satu faktor kelancaran tujuan suatu lembaga adalah mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan tidak dapat dihindari sehingga setiap perusahaan dituntut memiliki keunggulan dibanding perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi mempunyai dampak dalam dunia usaha. Globalisasi menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan pasar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, setiap perusahaan berupaya untuk menciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, setiap perusahaan berupaya untuk menciptakan keunggulan-keunggulan kompetitif yang bisa menjamin kelangsungan hidup yang berkelanjutan. Setiap
Lebih terperinciSumber : Dokumen Perusahaan PT. Wijaya Karya Beton Tbk Gambar 1.1 Logo perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Wijaya Karya Beton Tbk. (PT. WIKA Beton Tbk) pemimpin di pasar beton pracetak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan jaman modern saat ini, berbagai macam aspek
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan jaman modern saat ini, berbagai macam aspek keunggulan dibutuhkan oleh setiap organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Sebuah organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia tidak lagi dipandang sebagai faktor produksi, namun telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia tidak lagi dipandang sebagai faktor produksi, namun telah dipandang sebagai sumber daya yang penting bagi kemajuan suatu perusahaan. Manusia sebagai kunci keberhasilan
Lebih terperinci