BAB I PENDAHULUAN. pelatihan sebagai istilah-istilah teknis yang kegiatan-kegiatannya lebur dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas belajar sangat terkait dengan proses pencarian ilmu. Belajar

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga orang yang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan

BAB I PENDAHULUAN. didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini mutu pendidikan dirasakan masih sangat kurang, terutama pada. pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada proses belajar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga sesuai dengan

I. PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. 1. tingkah laku, kecakapan, keterampilan, dan kemampuan, serta perubahan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. baru serta teori baru kedalam kurikulum sekolah. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:

BAB I PENDAHULUAN. makhluk ciptaan Allah yang mulia, maka sangat beralasan jika Allah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: variabel dapat dikatakan memiliki korelasi sedang.

BAB II KAJIAN TEORI. tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran bukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun non formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia makhluk yang dikarunia akal dan hati oleh Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran adalah sebagai aktivitas, dalam mengajar guru harus

BAB I PENDAHULUAN. Prestasi Pustaka, 2007), hlm Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran maupun dalam mengatasi kesulitan- kesulitan belajar mereka.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada aspek-aspek tertentu. 3. kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diharapkan siswa akan mendapatkan hasil yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada proses pembelajaran di dalamnya, proses pembelajaran meliputi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan seseorang dimana aktivitas itu membuat seseorang memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang diberi kewajiban oleh Allah Swt

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan social. 1 Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hayat. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran. Dalam hal. ini subjek pembelajaran adalah peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang berkembang pesat sekarang ini. Sejalan dengan kemajuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas belajar sangat terkait dengan proses pencarian ilmu. Belajar

BAB I PENDAHULUAN. mempersyaratkan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal

SKRIPSI DISUSUN OLEH: DIYAH ARISKA FITARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan masih dianggap strategis dalam membina tunas-tunas bangsa

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad saw (Q.S Al Anbiya: 107), tetapi kebanyakan manusia masih. Rahmat yang diberikan Allah swt kepada manusia bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. belajar ilmu pengetahuan. Dengan berbekal ilmu pengetahuan manusia akan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah. kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan. Kemungkinan guru dalam menyampaikan materi saat proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB V PENUTUP. konvensional, seperti metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab, siswa

BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, temuan, dan pembahasan, diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

ق ال ل ه م وس ى ه ل أ ت ب ع ك ع ل ى أ ن ت ع ل م ن مم ا ع ل م ت ر ش د ا

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

OLEH: DWI VIRGO MULIA ASMARA NIM:

BAB I PENDAHULUAN. sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan profesionalisasi dan sistem menajemen tenaga kependidikan serta

BAB I PENDAHULUAN. luas, pendidikan diartikan sebagai tindakan atau pengalaman yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi dan cita-cita untuk maju. tidak akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan.

JURUSAN PGMI-FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/ 1433 H

BAB I PENDAHULUAN. media untuk menimba dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Belajar bisa. melalui pendidikan formal maupun nonformal.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Nasional

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berjudul Pengaruh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai fasilitas yang memudahkan untuk mengakses pengetahuan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam menentukan pilihan-pilihan yang mencerminkan kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

BAB I PENDAHULUAN. Penerbit Alumni, 1987), hlm Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan, (Bandung:

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata-kata pendidikan, bimbingan, pengajaran, belajar, pembelajaran, dan pelatihan sebagai istilah-istilah teknis yang kegiatan-kegiatannya lebur dalam Aktivitas pendidikan. Pendidikan sebagai Aktivitas berarti upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup baik yang bersifat manual individual dan sosial. Istilah education dalam bahasa inggris yang berasal dari bahasa latin educure yang berarti memasukkan sesuatu. Pendidikan sebagai fenomena adalah peristiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih yang dampaknya ialah berkembangnya suatu pandangan hidup, sikap hidup atau keterampilan hidup pada salah satu atau beberapa pihak. 1 Pendidikan memang sangatlah diperlukan oleh tiap-tiap individu yang berada dimuka bumi ini. Tanpa pendidikan maka individu tersebut akan hidup dengan semena-mena dan semaunya. Dalam hal ini Allah SWT berfirman pada surah Ar-Rum: 41 yaitu sebagai berikut: hlm. 1. 1 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung, 2009,

2 Artinya: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Rum: 41). Oleh karena itu, betapa pentingnya pendidikan di muka bumi agar tidak terjadi kerusakan akibat perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab. Manusia sangat membutuhkan seorang pendidik sebagai pemberi petunjuk, arahan, dan bimbingan serta dorongan agar manjadi seorang yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Semakin baik pendidikan suatu bangsa, semakin baik pula kualitas bangsa. Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik atau tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh sistem pendidikan. Pembelajaran ibarat jantung dari pendidikan. Pembelajaran yang baik, cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula, demikian pula sebaliknya 2. Nabi SAW bersabda: Pelajarilah ilmu karena sesungguhnya belajar semata-mata bagi Allah itu merupakan kebaikan, dan mempelajari ilmu merupakan tasbih dan membahasnya merupakan jihad dan mencarinya merupakan ibadah dan mengajarkannya merupakan sedekah sedangkan menggunakannya bagi orang yang membutuhkannya merupakan Qurban (pendekatan diri kepada Allah). Jadi betapa pentingnya manusia dalam menuntut ilmu. Di Sekolah Menengah Atas atau sederajat pasti mempelajari kimia karena pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi siswa kelas X dan 2 Jamal Ma mur Asmani, 7 Tips Aplikasi Pakem (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan), DIVA press, Yogyakarta, 2011, hlm. 17-18.

3 bagi yang mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam maka pelajaran kimia ini merupakan salah satu bidang studi untuk ujian nasional (UN) yang m enentukan kelulusan siswa. Pelajaran kimia hingga saat ini dianggap pelajaran yang sulit bagi sebagian besar siswa SMA/MA sederajat. Hal ini dikarenakan ilmu kimia membutuhkan pemahaman yang mendalam untuk menguasai tiap materinya, bahan dan materi yang dipelajari sangat banyak dan menggunakan banyak rumus dalam materi perhitungan. Salah satu kajian di dalam mata pelajaran kimia adalah materi struktur atom dan sistem periodik. Materi ini memiliki karakteristik dan kesulitan tertentu, diantaranya adalah perlu banyak pengetahuan dan kemampuan analisis yang dimiliki siswa untuk mempelajari materi ini, diantaranya adalah mempelajari tentang teori atom, menentukan bilangan kuantum, konfigurasi elektron dan menentukan golongan dan periode suatu atom. Oleh karena itu seorang guru harus dapat memotivasi siswa agar mereka menyenangi pelajaran kimia untuk meningkatkan aktivitas belajar. Aktivitas belajar pada dasarnya mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa. Aktivitas adalah usaha atau cara untuk mempertinggi atau mengoptimalkan kegiatan belajar siswa dalam proses pembelajaran. Aktivitas belajar itu berhubungan dengan masalah belajar, menulis, mencatat, memandang, membaca, mengingat, berpikir, latihan atau praktek, dan sebagainya. Salah satu aktivitas belajar yaitu membaca. Hal ini sebagaimana terdapat dalam ayat Al-Qur an yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu sebagai berikut:

4 Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al- Alaq: 1-5). Dalam proses pembelajaran setiap siswa melakukan aktivitas-aktivitas belajar tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi seorang guru dapat memberikan motivasi agar mereka melakukan aktivitas yang bermanfaat dan aktif dalam proses pembelajaran sehingga mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Kemudian di dalam belajar diperlukan aktivitas karena prinsipnya belajar adalah berbuat, learning by doing. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajarmengajar. 3 Seseorang yang mempelajari ilmu kimia harus benar-benar memahaminya mulai dari awal hingga di akhir pembelajaran karena pelajaran kimia ini merupakan pelajaran yang saling berhubungan dan berkaitan contohnya apabila siswa tidak paham cara membuat konfigurasi elektron maka ia tidak bisa menentukan letak suatu unsur tersebut. Oleh karena itu seorang guru harus membimbing setiap siswa agar dapat melakukan aktivitas belajar dengan baik. 3 Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 95.

5 Aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang sangat beragam mulai dari aktivitas memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan tugas, berdiskusi, mengajukan dan menjawab pertanyaan akan mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila aktivitas siswa meningkat maka hasil belajar siswa juga akan meningkat dan sebaliknya. Penelitian tentang hubungan antara akivitas dengan hasil belajar ini telah dilakukan sebelumnya, oleh Jumiati dengan judul hubungan antara waktu belajar di sekolah dan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran kimia dengan prestasi belajar kimia siswa kelas X semester 1 MAN Tempel Sleman Tahun Ajaran 2008/2009. Pada penelitian tersebut dikatakan bahwa ada hubungan antara waktu belajar disekolah dan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran kimia secara bersama-sama terhadap prestasi belajar yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi ganda R y(1-2) sebesar 0,464 pada p = 0,001. Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana hubungan aktivitas terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Antara Aktivitas dengan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Sistem Periodik Di Kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru. B. Penegasan Istilah Untuk lebih mudah dalam memahami dan menghindari kesalahan pemahaman terhadap penelitian ini, maka ada beberapa istilah yang perlu ditegaskan, yaitu:

6 1. Aktivitas belajar pada dasarnya mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa. Aktivitas adalah usaha atau cara untuk mempertinggi atau mengoptimalkan kegiatan belajar siswa dalam proses pembelajaran. 4 Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. 5 2. Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. 6 3. Struktur atom adalah suatu pelajaran yang mempelajari tentang teori atom Bohr dan teori atom mekanika kuantum, bilangan-bilangan kuantum serta menentukan bentuk dan orbital. 7 Sistem periodik mempelajari pengelompokan unsur-unsur berdasarkan pada periode dan golongan. Periode yaitu pengelompokan unsur berdasarkan lajur mendatar atau horizontal. Golongan yaitu pengelompokan berdasarkan lajur kebawah atau vertikal. 8 C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Dari latar belakang di atas maka permasalahan yang teridentifikasi oleh penulis adalah sebagai berikut: 4 Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, PT Refika Aditama, Bandung, 2012, hlm. 23. 5 M. Ngalim purwanto, MP, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, hlm: 102. 6 Agus Suprijono, Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2012, hlm. 5. 7 Michel Purba, Kimia Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta, 2006, hlm. 6. 8 Nana Sutresna, Cerdas Belajar Kimia, Grafindo Media Pratama, Bandung, 2007, hlm. 15.

7 a. Pelajaran kimia hingga saat ini dianggap pelajaran yang sulit bagi sebagian besar siswa SMA/MA sederajat. b. Materi struktur atom dan sistem periodik memiliki karakteristik dan kesulitan tertentu. c. Selama proses pembelajaran guru masih sulit untuk memotivasi siswa supaya aktif. d. Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran sangat beragam. 2. Batasan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang di atas, maka peneliti membatasi permasalahan pada : a. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. b. Penelitian ini hanya dilakukan dikelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru. c. Penelitian ini dilakukan pada pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahannya adalah sebagai berikut: a. Bagaimana aktivitas siswa pada pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik di kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru? b. Bagaimana hasil belajar siswa pada pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik di kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru?

8 c. Apakah ada hubungan aktivitas terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik di kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui aktivitas siswa pada pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik di kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru. b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik di kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru. c. Untuk mengetahui hubungan aktivitas terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik di kelas XI IPA MA Darul Hikmah Pekanbaru. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut : a. Bagi siswa Dapat melakukan aktivitas belajar yang lebih baik dalam proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran kimia sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang diinginkan. b. Bagi guru Sebagai bahan masukan untuk memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga meningkatkan pula hasil belajar siswa.

9 c. Bagi sekolah Sebagai masukan untuk perbaikan program pengajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. d. Bagi peneliti Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan terhadap aktivitas siswa pada pembelajaran kimia dan dapat meningkatkan profesionalisme pengajaran ketika menjadi seorang pendidik dan untuk mendapatkan Ridho dari Allah SWT. Aamiin