BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mencapai tujuannya. Setiap perusahaan selain bersaing dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting. Karena

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Fungsi pendidikan

Pengembangan Produk Kreatif sebagai Wadah Pengembangan Kreativitas Desain di PPPPTK Seni dan Budaya. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar (Rustaman, 2005: 461).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. globalisasi ini, karena yang dibutuhkan bukan hanya sumber daya manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ini berguna untuk menghasilkan ide-ide baru yang kreatif.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Konseptual. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis. Berpikir merupakan aktivitas mental yang disadari dan diarahkan

TINJAUAN PUSTAKA. sendiri. Belajar dapat diukur dengan melihat perubahan prilaku atau pola pikir

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda-beda. Jika kemampuan berpikir kreatif tidak dipupuk dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kreativitas berasal dari bahasa Inggris to create yang berarti mencipta, yaitu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

II. KERANGKA TEORETIS. Kreativitas sebagai alat individu untuk mengekspresikan kreativitas yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan aspek penting dalam kehidupan

II. TINJAUAN PUSTAKA. diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba. Pengetahuan

I. PENDAHULUAN. Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu kompetensi penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, baik akademik maupun non akademik, dan memperbaiki. akses seluas- luasnya bagi masyarakat untuk mandapatkan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini adalah industri kreatif, yaitu industri pertelevisian. Industri ini yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH METODE GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manajemen sumber daya manusia merupakan kunci penting

Kreativitas. MIF Baihaqi

Perbedaan Kreativitas Pada Fotografer Ditinjau Dari Jenis Kelamin

II. LANDASAN TEORI. dan terorganisir sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik. pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.

MODUL PERKULIAHAN KREATIF FUNDAMENTAL. Tingkatan Kreativitas. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari aspek kehidupan manapun, kebutuhan akan kreativitas sangatlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang. Misi pendidikan di Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Nur dalam (Trianto, 2010), teori-teori baru dalam psikologi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Herman S. Wattimena,2015

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat atau alat dilaksanakannya berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fathimah Bilqis, 2014

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI KELAS XI AP V SMK NEGERI 1 GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk. mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAHAN KULIAH Orientasi Baru Dalam Psikologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. tujuan bersama yang diinginkan serta terlibat dengan peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tahapan dalam memperoleh informasi dan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Broblem Based Instruction (PBI) Problem Based Instruction (PBI) (Trianto, 2009:91). Pengajaran Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas perusahaannya baik dalam hal pelayanan, kualitas

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

Jurusan Pendidikan Fisiska Fakultas tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar Abstrak

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi atau perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi sekarang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kreatifitas Guru Paud Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai wadah atau tempat dari berbagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan mentransformasi informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan

BAB II KAJIAN TEORITIK

EFEKTIVITAS PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS VERBAL PADA MASA ANAK SEKOLAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan terbuka. Kondisi ini menuntut perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan hal yang

KETRAMPILAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) PADA SISWA SMP

Noor Fajriah 1), R. Ati Sukmawati 2), Tisna Megawati 3) Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aset kekayaan sumber daya alam

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka diperlukan penjelaskan tentang istilah yang digunakan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. sedang menghadapi era globalisasi, dimana persaingan antar perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrayogi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. hidup, sebab organisasi adalah himpunan manusia untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan

TINJAUAN PUSTAKA. kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, setiap perusahaan bersaing dengan sangat ketat untuk dapat mencapai tujuannya. Setiap perusahaan selain bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang terdapat di dalam negeri juga bersaing dengan perusahaan-perusahaan luar negeri. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif agar dapat memenangkan persaingan yang dihadapi. Keunggulan-keunggulan kompetitif tersebut dapat dimiliki oleh perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang baik sebagai penggerak utama aset-aset industri yang lainnya, seperti modal, mesin, peralatan dan sebagainya. Dengan keunggulan kompetitif tersebut industri kreatif memiliki nilai lebih dibandingkan dengan industri lainnya dan dapat meningkatkan profesionalisme kerja, kualitas pelayanan atau produk yang dihasilkan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumennya. Dengan peningkatan kepuasan konsumen tersebut diharapkan timbulnya loyalitas konsumen terhadap perusahaan sehingga dapat memenangkan persaingannya. Setiap perusahaan yang beroperasi harus memiliki sumber daya sebagai potensi penggerak aktivitasnya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya seperti modal, teknologi, strategi dan sebagainya. Sumber daya tersebut harus saling menunjang satu sama lain. Untuk mencapai tujuan perusahaan faktor 1

2 sumber daya manusia berperan penting dan menentukan maju atau mundurnya perusahaan. Pentingnya sumber daya manusia ini didasari bahwa sumber daya manusia adalah elemen dasar dari setiap perusahaan. Sumber daya manusia dapat menentukan keunggulan suatu perusahaan karena sumber daya manusia adalah pembuat tujuan, inovasi, komunikasi, kreativitas, dan strategi bagi perusahaan. Pada saat ini kualitas sumber daya manusia yang tersedia terutama yang belum berpengalaman di dunia kerja harus dapat menyesuaikan dirinya dengan kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja. Tetapi syarat-syarat yang ditetapkan perusahaan untuk calon pegawainya sulit dipenuhi. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerjanya agar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan perusahaan. Selain itu, untuk membentuk sumber daya yang cakap, terampil, kreatif, dan berprilaku yang baik dan memiliki ilmu pengetahuan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan maka perlu diadakan program pendidikan dan pelatihan. Program pendidikan dan pelatihan tersebut diberikan bagi pegawai baru maupun pegawai lama dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilik perusahaan. Pelatihan merupakan proses sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan perusahaan. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk membantu pegawai mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya. Tujuan dari

3 pelaksanaan pelatihan itu adalah agar pegawai mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan yang cukup dibidang pekerjaan yang ditekuninya. Pelatihan pegawai yang optimal dapat menumbuhkan pegawai yang produktif yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan. pegawai yang produktif merupakan pegawai yang mampu mendayagunakan lima sumber tenaga kerja yang meliputi penggunaan pikiran, penggunaan tenaga jasmani atau fisik, waktu, ruangan, material atau uang. Pelatihan sangat penting karena merupakan cara yang digunakan oleh perusahaan untuk mempertahankan, menjaga, memelihara pegawai publik dalam organisasi dan sekaligus meningkatkan keahlian para pegawai untuk kemudian dapat meningkatkan kreativitasnya. kreativitas adalah mengoptimalkan otak sebagai sumber utama. Sebab kreativitas muncul dari interaksi yang luar biasa antara belahan otak kiri dan otak kanan. Pada perkembangannya, kreativitas muncul melalui 3 hal, yaitu ada sejak manusia lahir, diperoleh melalui belajar, dan diasah melalui pendidikan. Ketiga fakta ini hasil dari fungsi kerja otak itu sendiri. Walaupun dalam prosesnya, tidak sedikit hambatan yang diperoleh untuk membangun kreativitas ini, diantaranya karena masalah datangnya dari luar, selalu menganggap sesuatu yang ada di luar itu lebih baik dan lebih inovatif, cara pandang yang selalu mengatakan tidak mungkin terjadi, tidak ada inisiatif ataupun ide untuk memulai dari sesuatu yang tidak mungkin sehingga guru selalu berfikir buat apa repot-repot, bahkan yang lebih parahnya ketika muncul persepsi bahwa kreatif dan tidak kreatif sama saja. Cimahi Creative Association merupakan industri kreatif yang bergerak pada bidang jasa pembuatan animasi dan film. Industri kreatif tersebut harus bersaing kuat untuk mencapai tujuannya, baik industri kreatif yang ada di dalam negeri

4 maupun diluar negeri. Oleh karena itu Cimahi Creative Association harus memiliki sumber daya manusia maupun yang bukan sumber daya manusia. Untuk itu Cimahi Creative Association perlu melakukan pembenahan dalam pengembangan SDM yang berkualitas, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan kreativitas seseorang salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas sumber daya manusia pada Cimahi Creative Association adalah dengan menyelenggarakan pelatihan bagi mahasiswa, pelajar, dan pegawai. Berdasarkan hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada Cimahi Creative Association ditemukan adanya permasalahan kreativitas yang belum meningkat. Hal ini dapat terlihat dari indikator sebagai berikut : 1. Masih rendahnya keterampilan berpikir peserta magang di Cimahi Creative Association untuk membuat kombinasi-kombinasi yang tak lazim seperti membuat karakter animasi dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang sudah ada. 2. Belum mampu menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda seperti memberikan pertimbangan terhadap situasi yang berbeda dari yang diberikan orang lain. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut mengenai kreativitas peserta magang diduga disebabkan oleh : 1. Belum tercapainya sasaran pelatihan berdasarkan kategori kelengkapan peralatan yaitu belum memiliki nya hardware yang digunakan dalam produksi animasi profesional serta siaran dengan animasi berkualitas tinggi. 2. Belum tercapainya sasaran pelatihan berdasarkan kategori instruktur, dalam hal ini peserta kurang diberikan tanggapan dan realisasi oleh instruktur

5 dalam menyalurkan pendapat atau aspirasi dalam proses pelatihan, sehingga mengakibatkan peserta banyak yang tidak mempunyai motivasi untuk membangun kreativitasnya. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka peneliti ingin meneliti lebih jauh tentang masalah ini dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul Pengaruh Pelatihan Terhadap Peningkatan Kreativitas Peserta Magang Pada Cimahi Creative Association 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Bertitik tolak dari latar belakang dan permasalahan di atas, maka peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan pelatihan terhadap peningkatan kreativitas peserta magang pada Cimahi Creative Association. 2. Seberapa besar pengaruh pelatihan terhadap peningkatan kreativitas peserta magang pada Cimahi Creative Association. 3. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan pelatihan terhadap peningkatan kreativitas peserta magang pada Cimahi Creative Association. 4. Usaha-usaha apa saja yang akan dilakukan guna meningkatkan kreativitas peserta magang pada Cimahi Creative Association. 1.2.2 Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang dibuat oleh peneliti, maka peneliti membuat perumusan masalah sebagai berikut: Apakah pelatihan berpengaruh

6 terhadap peningkatan kreativitas peserta magang pada Cimahi Creative Association. 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian a. Mengetahui pelaksanaan pelatihan terhadap peningkatan kreativitas peserta magang pada Cimahi Creative Association. b. Mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan terhadap peningkatan kreativitas peserta magang pada Cimahi Creative Association. c. Mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi dalam pelatihan guna meningkatkan kreativitas peserta magang pada Cimahi Creative Association. d. Mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan yang berhubungan dengan pengaruh pelatihan terhadap peningkatan kreativitas peserta magang pada Cimahi Creative Association. 1.3.2 Kegunaan Penelitian a. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan ilmu untuk memahami aplikasi teori-teori kreativitas khususnya mengenai pengaruh pelatihan terhadap peningkatan kreativitas peserta magang dan hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dipergunakan oleh akademik dalam hal ini jurusan Administrasi Bisnis Universitas Pasundan sebagai referensi perpustakaan.

7 b. Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, antara lain : a. Mengembangkan wawasan bagi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan tentang kreativitas, dan juga dapat dijadikan sebagai referensi untuk ilmu pengetahuan umum lainya. b. Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan membantu bagi pemecahan masalah yang berhubungan dengan pengaruh pelatihan terhadap peningkatan kreativitas peserta magang. c. Sebagai referensi bagi obyek penelitian yang sama dan sebagai masukan kepada peneliti selanjutnya. 1.4 Kerangka Pemikiran Selanjutnya untuk memecahkan permasalahannya, peneliti menggunakan kerangka pemikiran yang dapat dijadikan landasan berupa teori, dalil, dan pendapat dari para ahli yang kebenarannya tidak diragukan yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang dibahas. Peneliti mengemukakan pengertian pelatihan menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2006:50), yang memberikan definisi mengenai bahwa pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematik dan terorganisir dimana pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan terbatas".. Peneliti juga mengemukakan pengertian pelatihan menurut Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah (2003:175), yang memberikan definisi mengenai pelatihan

8 bahwa Pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur sistematik pengubahan perilaku para pegawai dalam satu arah guna meningkatkan tujuan-tujuan organisasional. Berdasarkan pernyataan yang telah disampaikan sebelumnya peneliti menjelaskan bahwa pelatihan merupakan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan kreativitas agar dalam melaksanakan tugas yang diembannya menjadi lebih baik lagi, dengan kata lain setiap individu membutuhkan suatu pelatihan untuk meningkatkan dirinya. Berkaitan dengan hal tersebut pelatihan dapat dilaksanakan dengan efektif, berikut ini akan peneliti kemukakan indikator-indikator pelatihan menurut Anwar Prabu Mangku Negara (2006:46), sebagai berikut : 1. Manfaat pelatihan Meraih perubahan dalam pengetahuan, keahlian, pengalaman, tingkah laku, atau sikap yang akan meningkatkan keefektifan seseorang. 2. Materi pelatihan Dengan mengetahui kebutuhan akan pelatihan, sebagai hasil dari langkah pertama dapat ditentukan materi pelatihan yang harus diberikan. 3. Pelatih (instruktur) Pelatih harus didasarkan pada keahlian dan kemampuannya untuk mentransformasikan keahlian tersebut pada peserta pelatihan. 4. Peserta pelatihan Agar program pelatihan dapat mencapai sasaran hendaknya para peserta dipilih yang benar-benar siap dilatih artinya mereka tenaga kerja yang diikutsertakan dalam pelatihan adalah mereka yang secara mental telah dipersiapkan untuk mengikuti program tersebut. Pada langkah ini harus selalu di jaga agar pelaksanaan kegiatan pelatihan benar-benar mengikuti program yang telah ditetapkan. 5. Sarana pelatihan Semua fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung berlangsungnya pelatihan seperti gudang atau ruangan, alat tulis kantor, alat peraga, konsumsi, dukungan keuangan, dan sebagainya, hendaknya dipersiapkan secara teliti..

9 Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia Maslow dalam Munandar (2009). Pada dasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas dapat diidentifikasi (ditemukenali) dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat Munandar (2009). Untuk memperjelas permasalahan ini, peneliti akan mengemukakan pengertian kreativitas menurut Guilford dalam Munandar (1999) mengemukakan Aspek-aspek dari kreativitas antara lain: 1. Kemampuan berpikir lancar (aptitude), yaitu kemampuan mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah, atau pertanyaan, memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal, dan selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. 2. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang baru. 3. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. 4. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli. Peneliti juga mengemukakan pengertian kreativitas menurut Munandar (1997) bahwa empat jenis dimensi sebagai konsep kreativitas dengan pendekatan empat P (Four P s Creativity), yang meliputi dimensi person, process, press dan product dimana kreativitas dalam dimensi person adalah upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu atau person dari individu yang dapat disebut dengan kreatif, kreativitas dalam dimensi process merupakan kreativitas yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau

10 kreatif, kreativitas dalam dimensi press merupakan kreativitas yang menekankan pada faktor press atau dorongan, baik dorongan internal diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif, maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis. Mengenai press dari lingkungan, ada lingkungan yang menghargai imajinasi dan fantasi, dan menekankan kreativitas serta inovasi. kreativitas dalam dimensi product adalah merupakan upaya kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang baru/original atau sebuah elaborasi/penggabungan yang inovatif dan kreativitas yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada orisinalitas. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa kreativitas adalah merupakan kemampuan seseorang dalam menemukan hubungan-hubungan yang baru untuk menemukan jawaban dari masalah yang datang dari diri sendiri maupun lingkungan yang ditunjukan dengan perbuatan. Dimana indikator kreativitas adalah Kelancaran berpikir, Keluwesan berpikir, Elaborasi, Originalitas. Keterkaitan antara pelatihan dan kreativitas dapat dilihat dari pendapat Henry Simamora (1995:287) yang menjelaskan bahwa pelatihan merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan kreativitas, pengetahuan, pengalaman ataupun perubahan sikap seorang individu atau kelompok dalam menjalankan tugas tertentu. Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan bahwa pelatihan terhadap kreativitas dapat dilihat dari pembinaan dan pengembangan instruktur kepada peserta magang dalam memberikan rangsangan untuk melibatkan dirinya dalam

11 kegiatan kreatif, dengan membantu mengusahakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mengekspresikan diri peserta secara aktif. 1.5 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan oleh peneliti di atas, maka selanjutnya peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut : Adanya pengaruh yang signifikan dari Pelatihan terhadap peningkatan Kreativitas peserta magang pada Cimahi Creative Association. Kemudian peneliti mengemukakan definisi operasional dari hipotesis yang telah dirumuskan, sebagai berikut: 1. Pengaruh, adalah hubungan yang searah antara variabel pelatihan dengan variabel kreativitas pada Cimahi Creative Association. 2. Signifikan, yaitu data yang mempunyai makna atau arti penting. Maksudnya hasil perhitungan antara skor item dengan totalnya menunjukkan korelasi yang signifikan, artinya hasil perhitungan mempunyai makna atau arti penting. 3. Pelatihan, yaitu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan kreativitas peserta magang pada Cimahi Creative Association agar dalam melaksanakan tugas yang diembannya menjadi lebih baik lagi. 4. Kreativitas, adalah kemampuan seseorang dalam menemukan hubunganhubungan yang baru untuk menemukan jawaban dari masalah yang datang dari diri sendiri maupun lingkungan yang ditunjukan dengan perbuatan.

12 1.6 Lokasi dan Lamanya Penelitian Penelitian dilakukan di Cimahi Creative Association yang berada di gedung BITC (Baros Information Of Technology Centre) lantai 4 yang beralamat di Jl. HMS. Mintaredja (Ters.Baros) Cimahi Telp. (022) 70576285, Fax. (022) 2017438. Lamanya penelitian diperkirakan akan memakan waktu kurang lebih 7 bulan yang akan disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian TAHUN BULAN Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus MINGGU 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 KEGIATAN 1 Tahap Persiapan a. Penjajagan b. Penelitian Kepustakaan c. Pengajuan Judul d. Pembuatan UP e. Seminar UP 2 Tahapan Penelitian a. Observasi b. Wawancara c. Penyebaran Angket d. Penarikan Angket e. Pengolahan Angket f. Analisis Data 3 Pengolahan data a. Pembuatan Laporan b. Perbaikan Laporan c. Seminar Draft d. Perbaikan Laporan e. Sidang Diolah oleh peneliti 13