BAB III METODOLOGI DATA PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN Ada dua faktor yang akan menjadi beban dari sebuah mesin pendingin yaitu beban internal dan beban eksternal. Beban internal terjadi karena pengeluaran kalor dari komponen-komponen baik penghuni ruangan (manusia) maupun barang yang berada dalam ruangan yang akan dikondisikan udaranya, sedangkan beban eksternal terjadi karena adanya proses perpindahan panas dari lingkungan luar atau dari ruangan yang tidak dikondisikan baik secara konduksi, konveksi maupun radiasi. Langkah-langkah perhitungan beban pendinginan ruangan yang dikondisikan dapat dijelaskan dengan gambar 27 Gambar 3.1 Perhitungan Beban Pendingin 27 Arismunandar, Wiranto dan Heizo Saito, Penyegaran Udara, Cet. 6, PT. Pradnya Paramitha, Jakarta, 2002. 42
Untuk menghitung semua beban terutama beban eksternal akan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya : 1. Letak posisi gedung berada yang akan berpengaruh pada iklim 2. Jenis bahan yang dipakai dalam konstruksi bangunan 3. Temperatur lingkungan Dalam menentukan perolehan kalor, dasar perhitungan yang dipakai pada Beban terpanas dan rata-rata beban terpanas dalam satu tahun. Data-data lain diperoleh dari standar yang ditetapkan baik dalam ASHRAE HANDBOOK maupun dalam HANDBOOK OF AIR CONDITIONING SYSTEM DESIGN. Langkah-langkah perhitungan beban : 1. Penentuaan letak posisi gedung 2. Penentuan dimensi ruangan 3. Menentukan kondisi rancangan terdiri dari : a. Temperatur basah (wet temperatur) b. Temperatur kering (dry Temperatur) c. Kelembaban 4. Menentukan temperatur maksimal di luar sebagai acuan dari perhitungan beban 5. Mengambil data beban yang diperlukan baik untuk beban internal maupun ekternal 6. Menghitung beban pendingin 43
III.1 Data-data Penelitian dilapangan III.1.1 Data Gedung Dalam menentukan beban pendingin ruang perkantoran didapatkan datadata lapangan yang diperlukan dalam perhitungan beban pendingin tersebut. DATA GEDUNG Lokasi Fungsi gedung Fungsi ruangan Jakarta Perkantoran Ruang rapat Paripurna Letak ruangan Lantai 3 III.1.2 Data Ruangan DATA RUANGAN Luas lantai Tinggi ruangan (tinggi tembok) Tinggi ruangan (lantai sampai plafon) 1632 m 3 m 5 m III.1.3 Waktu Operasi Waktu pengoperasian ruang perkantoran dimulai pada pukul 06.00 wib sampail pukul 20.00 wib. Dalam perencanaan kapasitas mesin penyegar udara ditentukan beban pendingin terbesar yang terjadi yaitu pada jam temperatur udara terpanas dalam ruang perkantoran tersebut. 44
III.1.4 Data Lampu Penerangan Penerangan untuk ruangan menggunakan jenis lampu yang berbeda tergantung fungsi dari ruangan masing-masing, dengan lama operasi sebanyak 12 jam atau sama dengan jam operasional kantor. DATA LAMPU JENIS LAMPU JUMLAH TL 18 watt TL 36 watt Halogen 50 watt PCL 9 watt PLC 7 watt Mercuri 125 watt 56 Unit 56 Unit 186 Unit 59 Unit 60 Unit 167 Unit III.1.5 Data Peralatan yang digunakan Dalam sebuah ruang perkantoran tentu tidak terlepas dari aktifitas penggunaan alat perkantoran. Penggunaan peralatan ini tentu menghasilkan kalor yang harus diperhitungkan dalam perhitungan beban pendingin. DATA PERALATAN NAMA BARANG JUMLAH Komputer 8 Unit Proyektor 2 Unit Microphone 561 unit 45
Kamera CCTV 13 Unit TV LCD 52 inc 2 Unit Escalator 2 Unit Lift 2 Unit AC Split 4 Unit III.1.6 Data Jumlah Penghuni Manusia dalam aktifitasnya tentu mengeluarkan kalor dari dalam tubuhnya yang harus diperhitungkan dalam beban pendingin. Asumsi jumlah penghuni sebesar 356 orang yang terdiri dari : DATA JUMLAH PENGHUNI PENGHUNI JUMLAH Para Anggota Rapat Paripurna Yang hadir Karyawan yang bertugas 251 orang 30 orang Tamu undangan 20 orang Tim Peninjau Wartawan media cetak dan televisi Dan lain-lain 20 orang 25 orang 10 orang 46
III.1.7 Data Kapasitas Mesin Air Handling Unit (AHU) Yang Terpasang Mesin Air Handling Unit (AHU) yang digunakan terdiri 3 mesin unit Air Handling Unit (AHU) dengan data-data sebagai berikut : Tabel 3.1 Data Mesin Terpasang DATA MESIN TERPASANG KAPASITAS LOKASI TON TAHANAN DAYA MCCB MCCB MCCB REFRI. MOTOR MOTOR SUPLY 1 2 (TR) (HP) (KW) (Amp) (Amp) (Amp) Lobby Paripurna ( Unit Mesin AHU 1) 51,6 25 18,5 37 40/30 63/80 Ruang Sidang Paripurna (Unit Mesin AHU 2) 75,9 30 43,7 43,7 50/63 80/100 Ruang Sidang Paripurna (Unit Mesin AHU 3) 76,6 30 43,7 43,7 50/63 80/100 Kapasitas mesin terpasang untuk lantai 3 ruang rapat paripurna dengan 3 unit AHU adalah 204,1 TR (Ton Refrigerant), dengan Daya 105,9 kw atau 0,11 MW 47
III.2 Diagram Alir Perhitungan Beban Pendingin Start Data Literatur Data Kapasitas Beban terpasang Data Lapangan Perhitungan Beban TIDAK Kapasitas Beban YA Pendinginan Data Negatif YA Data Positif Selesai 48
III.3 Bagan Perhitungan Beban Pendingin 49