BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Bahwa Prinsip syariah yang di tuangkan dalam akad Dalam hal ini

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Akad/Kontrak Pada Asuaransi. Jiwa Bersama (AJB) Syariah Cabang Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan khususnya kehidupan ekonomi sangat besar baik itu

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pembahasan diatas, maka peneliti menyimpulkan dari hasil

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA AKIBAT TERTANGGUNG BUNUH DIRI

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari agama Islam

EVALUASI MEKANISME PENGELOLAAN DANA DENGAN SISTEM MUḌᾹRABAH PADA ASURANSI SYARIAH (STUDI KASUS DI AJB BUMIPUTERA 1912 CABANG SYARIAH SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

BAB V PENUTUP. syariah yaitu Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor

BAB II LANDASAN TEORI. Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, definisi asuransi adalah:

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmengertianya akan masalah metafisis. Manusia tidak dapat

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Pengelolaan Dana Tabarru' di AJB Bumiputera Syariah Cabang Sidoarjo

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pengelolaan Dana Tabarru Pada Produk Unit Link

BAB 1V REASURANSI PADA TABUNGAN INVESTASI DI BANK SYARIAH BUKOPIN SIDOARJO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG POLIS ASURANSI JIWA DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH PRODUK UNIT LINK SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru

FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO.53/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD TABARRU

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

PERLAKUAN AKUNTANSI TRANSAKSI DANA PESERTA PRODUK TAKAFUL PENDIDIKAN PADA PT ASURANSI TAKAFUL KELUARGA CABANG BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Jadi wajar jika terjadinya sesuatu di masa datang hanya dapat direkayasa semata.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN ASURANSI SYARIAH PADA PRODUK TAKAFUL DANA PENDIDIKAN (FULNADI)

BAB I PENDAHULUAN. hidup sendiri, jadi manusia untuk bisa melangsungkan hidupnya harus

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut PSAK No 108, paragraph 7, definisi asuransi syariah adalah:

I. PENDAHULUAN. Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang

AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. ialah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang perencanaan dan kebutuhan

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya PT.Takaful Keluarga Bandar Lampung

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi syariah karena produk tersebut tidak mengandung unsur riba yang

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1991 diawali dengan pelaksanaan perbankan syariah 1. kebidang kegiatan ekonomi lainnya, salah satunya yaitu asuransi syariah.

POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH SYARIAH

Seminar Implementasi dan Dampak Penerapan POJK No.72/POJK.05/2016 Terhadap Industri Asuransi Syariah AKUNTANSI UJRAH.

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit

LAPORAN AKHIR Desentralisasi/ Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi

01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi asuransi syariah.

BAB III SISTEM PENGELOLAAN DANA INVESTASI ASURANSI SYARI AH DI PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SEMARANG

LAMPIRAN VIII SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hidupnya, manusia akan selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak

Analisis Penerapan Akuntansi Asuransi Pensiun Syariah (Studi Kasus pada Bringin Life Syariah Kantor Cabang Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. syariah sebagai salah satu lembaga keuangan nonbank yang penting peranannya.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB I PENDHULUAN. ancaman dan resiko bahaya, yang dipicu sendiri oleh kelemahanya, kesalahankesalahanya,

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

1. PENDAHULUAN. diberikan kepada masyarakat dalam mengatasi risiko yang terjadi di masa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Budaya organisasi merupakan pembeda antara instasi satu dengan isntansi

BAB I PENDAHULUAN. tidak terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti akan mengalami musibah, dan ia tidak memiliki

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18 /SEOJK.05/2016 TENTANG PELAPORAN PRODUK ASURANSI BAGI PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung unsur-unsur perasaan, dorongan itu bisa berasal dari dalam diri sendiri maupun

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.

KONSEP ASURANSI SYARIAH DAN PENERAPANNYA PADA PRODUK HASSANA BERKAH DI PT. AIA FINANCIAL KPC CIREBON

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengenal ekonomi syariah yang dibawa oleh pedagang Eropa sekitar abad ke-17. Ekonomi

REGULASI ENTITAS SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014tentang Perasuransi memuat. Usaha perasuransian adalah segala usaha yang menyangkut jasa

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. pertama dengan jumlah pemeluk agama Islam sebesar 182,570,000 orang.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan Akan jasa perasuransian makin dirasakan,baik oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah dimaklumi, bahwa dalam mengarungi hidup dan

BAB II ASURANSI JIWA DALAM HUKUM ISLAM

PROSENTASE INVESTASI DANA TABARRU YANG DAPAT DIINVESTASIKAN UNTUK MENCEGAH KEKURANGAN PEMBAYARAN KLAIM SAAT DEFISIT UNDERWRITING

BAB I PENDAHULUAN. negara Republik Indonesia yaitu Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya selalu dipenuhi dengan risiko. Risiko adalah kemungkinan

BAB V PEMBAHASAN. Pada bagian ini penulis akan menyajikan kesesuaian praktik akad asuransi

KAJIAN KOMPARATIF PRODUK ASURANSI SYARIAH DAN ASURANSI KONVENSIONAL SERTA KESESUAIAN ANTARA KETENTUAN ASURANSI SYARIAH DENGAN PENERAPANNYA

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.

Oleh Ir. Muhammad Syakir Sula, AAIJ, FIIS., Pakar Asuransi Syariah

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

...Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni`mat-nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS.

perbankan di Indonesia menganut dual banking system yaitu perbankan konvensional dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuransi syariah merupakan prinsip perjanjian berdasarkan hukum islam antara perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi dengan pihak lain, dalam menerima amanah dalam mengelola dana peserta melalui kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah. Di Indonesia, perkembangan asuransi juga semangkin berkembang. Lahirnya perusahaan asuransi syariah didukung dengan besarnya jumlah penduduk yang beragama islam yang membutuhkan suatu lembaga keuangan islami sehingga setiap interaksi muamalah yang dilakukannya sesuai dengan syariah. karena pada dasarnya masyarakat muslim memandang operasional asuransi konvensional dengan ragu-ragu, atau bahkan keyakinan bahwa praktek itu cacat dari sudut pandang syari at. Hal ini dikarenakan sejumlah fatwa yang di keluarkan oleh lembagalembaga otoritas fikih menyatakan ketidakbolehan sistem asuransi konvensional, karena akadnya mengandung unsur riba, spekulasi, kecurangan, dan ketidakjelasan. Sementara akad perusahaan asuransi kolektif islam berlandaskan pada asas saling tolong-menolong dan menyumbang, disamping konsisten memegang hukum dan prinsip syariat islam dalam keseluruhan aktivitasnya dan tunduk pada mekanisme pengawasan syari at. Asuransi kolektif islam juga tidak menjalankan jasa 1

2 asuransi dengan orientasi memperoleh keuntungan (profit oriented) dan setiap peserta dalam asuransi ini menjadi penangggung sekaligus tertanggung. Sehingga dengan demikian, akad-akadnya pun bersih dari segala syarat poin yang bertentangan dengan hukum dan prinsip-prinsip syariat Islam. 1 Secara umum asuransi islam atau sering diistilahkan dengan takaful dapat digambarkan sebagai asuransi yang prinsip operasionalnya didasarkan pada syariat islam dengan mengacu kepada Al-Qur an dan AS- Sunah. 2 Asuransi dalam islam dikenal dengan istilah takaful yang berarti saling memikul resiko di antara sesama orang, sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas resiko yang lainnya. Saling pikul resiko ini dilakukan atas dasar tolong-menolong dalam kebaikan dimana masing-masing mengeluarkan dana/ sumbangan/ derma (tabarru ) yang ditunjuk untuk menanggung resiko tersebut. 3 Dalam asuransi islam terdapat akad yang dilakukan sebagai landasan untuk menjalankan prinsip syariah, agar terhindar dari unsur riba, spekulasi, kecurangan dan ketidakjelasan, sehingga masyarakat tidak ragu untuk melakukan kegiatan pada perusahaan asuransi syariah, dengan demikian bagaimana akad yang dilakukan pada perusahaan syariah yang berada di YOGYAKARTA yaitu Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BUMIPUTERA Syariah. 1. Husain Husain Syahatah, 2006, Asuransi Dalam Perspektif Islam, Jakarta, Sinar Grafika Offset,hlm. 163 2 Gemala Dewi,2007, Aspek-Aspek Hukum Dalam Perbankan Dan Persuransian Syariah Indonesia, Jakarta, Kencana Prenada Media Grup, hlm.136. 3 Muhammad Firdaus et al, 2005, Briefcase book Edukasi Profesional Syariah Sistem Operasional Asuransi Syariah, Jakarta,Renaisan, hlm. 17

3 Untuk tata cara operasional asuransi sudah ada ketentuan dalam undang-undang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2014 dan sudah ada DPS (dewan pengawas syariah) untuk mengawasi kegiatan usaha asuransi syariah, dan fatwa-fatwa DSN (dewan syariah nasional) sebagai pedoman kegiatan asuransi syariah terutama dalam penghitungan dana tabarru yang harus sesuai dengan fatwa DSN-MUI dengan No: 12/DSN-MUI/X/2001 tentang pedoman umum pada asuransi syariah. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 23 /POJK.05/2015 Tentang Produk Asuransi Dan Pemasaran Produk Asuransi, Pasal 12 Polis asuransi untuk produk asuransi dengan prinsip syariah, harus memuat hal hal sebagai berikut: 4 1. Jenis akad yang di gunakan. 2. Hak, kewajiban, dan wewenang masing-masing pihak bedasarkan akad yang di sepakati. 3. Besar Kontribusi yang dialokasikan ke dalam dana tabarru, ujrah, dan dana investasi. 4. Besar, waktu, dan cara pembayaran bagi hasil investasi dalam hal Produk Asuransi menggunakan akad mudharabah atau mudharabah musyarakah. 4 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 23 /POJK.05/2015 Tentang Produk Asuransi Dan Pemasaran Produk Asuransi, Pasal.12

4 5. Alokasi penggunaan surplus underwriting untuk dana tabarru, dana peserta, dan/atau dana Perusahaan, dan 6. Pemberian qardh oleh Perusahaan dalam hal dana tabarru tidak cukup untuk membayar manfaat asuransi. Dewan syariah nasional pada tahun 2001 telah mengeluarkan fatwa mengenai asuransi syariah. Dalam Fatwa Dewan Syariah No. 21/DSN- MUI/X/2001, Dalam pertanggungan asuransi hidup (asuransi jiwa). fatwa dewan syariah (DSN) terdapat dua akad dalam asuransi syariah, yaitu: 1. Akad yang dilakukan antara peserta dan perusahaan terdiri atas akad tijarah dan/atau akad tabarru. 2. Akad tijarah yang dimaksud dalam ayat (1) yakni mudarabah. Adapun akad tabarru adalah hibah. 5 Di asuransi syariah dua macam akad, yaitu akad tijarah (bisnis) dan akad tabarru. Demikian juga premi yang terkumpul dari peserta, langsung dipisahkan menjadi dua rekening. Rekening tabarru untuk dana nasabah yang terkumpul yang diniatkan untuk menolong sesama, dan rekening peserta untuk dana peserta yang terkumpul yang di tujukan untuk investasi. Sumber dana pembayaran klaim dalam asuransi syariah, di peroleh dari rekening tabarru sepenuhnya, yaitu dana tolong menolong dari seluruh peserta, yang sejak awal sudah di akadkan dengan iklas oleh peserta untuk 5 Fatwa DSN No. 21/ DSN-MUI/X/ 2001, Tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah.

5 keperluan saudara-saudaranya apabila ada yang ditakdirkan Allah meninggal dunia atau mendapat musibah kerugian materi, kecelakaan, dan sebagainya. 6 Berkaitan uraian diatas, penulis dapat merumuskan masalah yang akan di teliti yaitu bagaimana prinsip syariah yang di tuangkan dalam akad asuransi jiwa serta pengawasannya Di Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BUMIPUTERA Syariah cabang Yogyakarta. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana penerapan prinsip syariah yang di tuangkan dalam akad Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BUMIPUTERA Syariah cabang Yogyakarta.? 2. Bagaimana pengawasan syariah dalam asuransi jiwa di Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BUMIPUTERA Syariah cabang Yogyakarta.? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Objektif a. Bagaimana prinsip syariah yang di tuangkan dalam akad asuransi jiwa di Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BUMIPUTERA Syariah cabang Yogyakarta.? b. Bagaimana pengawasan syariah dalam asuransi jiwa Di Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BUMIPUTERA Syariah cabang Yogyakarta.? 6 Muhammad syakir sula, asuransi syariah konsep dan sistem operasional, jakarta: GIP, 2004. Hlm: 315

6 2. Tujuan Subyektif Penulisan hukum ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan perkembangan ilmu terutama berkaitan dengan hal takaful mengenai bagaimana prinsip yang di tuangkan dalam akad asuransi jiwa serta pengawasannya, di Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BUMIPUTERA Syariah cabang Yogyakarta. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini bermanfaat memberikan informasi kepada masyarakat dan bagi pihak-pihak yang berkepentingan yang berhubungan dengan prinsip-prinsip syariah dalam akad asuransi jiwa serta pengawasannya, di Asuransi Jiwa Bersama (AJB) BUMIPUTERA Syariah cabang Yogyakarta.