BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Nilai Kecepatan Minimun Fluidisasi (U mf ), Kecepatan Terminal (U t ) dan Kecepatan Operasi (U o ) pada Temperatur 25 o C

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melimpah dan dapat diolah sebagai bahan bakar padat atau

BAB 1 PENDAHULUAN ANALISA KARAKTERISTIK ALIRAN DINGIN (COLD FLOW) DI GAS BURNER SITEM GASIFIKASI DENGAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD)

SKRIPSI VARIASI KOMPOSISI CAMPURAN BAHAN BAKAR BATUBARA DAN JERAMI PADI PADA TEKNOLOGI CO-GASIFIKASI FLUIDIZED BED TERHADAP GAS HASIL GASIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan energi merupakan salah satu sumber kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat, Peningkatan kebutuhan energi yang tidak diimbangi. pengurangan sumber energy yang tersedia di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

SKRIPSI PENGARUH KOMPOSISI BIOMASSA SERBUK KAYU DAN BATU BARA TERHADAP PERFORMANSI PADA CO-GASIFIKASI SIRKULASI FLUIDIZED BED

BAB II TEORI DASAR 2.1 Batubara

PENGARUH PENAMBAHAN MATERIAL BUTIRAN BIOMASSA TERHADAP LAJU SIRKULASI PADAT PADA SISTEM COLD MODEL DUAL REACTOR FLUIDIZED BED

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumberdaya batubara yang cukup melimpah, yaitu 105.2

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi. dalam proses pembakaran limbah biomassa adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. melimpah. Salah satu sumberdaya alam Indonesia dengan jumlah yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi yang keberadaanya dialam terbatas dan akan habis. dalam kurun waktu tertentu, yaitu minyak bumi, gas alam, dan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

SISTEM GASIFIKASI FLUIDIZED BED BERBAHAN BAKAR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN INERT GAS CO2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI VARIASI CAMPURAN BAHAN BAKAR BATUBARA DAN LIMBAH BAMBU TERHADAP PERFORMANSI CO-GASIFIKASI SIRKULASI FLUIDIZED BED OLEH :

Studi Eksperimen Konversi Biomassa menjadi SynGas Pada Reaktor Bubbling Fluidized Bed Gasifier

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL... vii BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama penyebab meningkatnya kebutuhan energi dunia. Berbagai jenis

I.1 JUDUL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN STUDI KARAKTERISTIK GASIFIKASI BATU BARA SUB - BITUMINUS MENGGUNAKAN REAKTOR JENIS FIX BED DOWNDRAFT GASIFIER

SKRIPSI PERFORMANSI CO-GASIFIKASI SIRKULASI FLUIDIZED BED BATU BARA DAN LIMBAH BAMBU DENGAN VARIASI LAJU ALIRAN BAHAN BAKAR

6/23/2011 GASIFIKASI

PENGARUH KOMPOSISI BIOMASSA SERBUK KAYU DAN BATU BARA TERHADAP PERFORMA CO-GASIFIKASI REAKTOR BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan suatu penyebab pencemaran lingkungan dan. polusi udara. Penanganan yang kurang tepat dapat memicu terjadinya hal

Prarancangan Pabrik Gasifikasi Batubara Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

VARIASI KECEPATAN SUPERFISIAL CAMPURAN BUTIRAN BATUBARA DAN TANAH LIAT TERHADAP LAJU SIRKULASI PADAT PADA COLD MODEL DUAL REACTOR FLUIDIZED BED

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang

Studi Kecepatan Udara Superfisial Pada Cold Model Dual Reactorfluidized Bed

Prarancangan Pabrik Gas Produser Dari Gasifikasi Kayu Kaliandra Kapasitas Nm 3 /tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Metanol dari Low Rank Coal Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Gambar 1.1 Perbandingan biaya produksi pembangkit listrik untuk beberapa bahan bakar yang berbeda

STUDI EKSPERIMEN CO-GASIFIKASI BATUBARA- TEMPURUNG KELAPA DENGAN VARIASI EQUIVALENCE RATIO(ER) PADA REAKTOR BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

STUDI EKSPERIMENTAL KOMPOSISI CAMPURAN ARANG TEMPURUNG KELAPA (CHAR) DENGAN BED MATERIAL TANAH LIAT PADA DUAL REAKTOR FLUIDIZED BED

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era yang serba modern seperti saat ini, energi merupakan salah satu hal penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODIFIKASI SISTEM BURNER DAN PENGUJIAN ALIRAN DINGIN FLUIDIZED BED INCINERATOR UI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Produksi Konsumsi Ekspor Impor Gambar 1.1 Grafik konsumsi dan produksi minyak di Indonesia (Kementrian ESDM, 2011) 1

MAKALAH PENYEDIAAN ENERGI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 GASIFIKASI BATU BARA

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi. Salah satu pemanfaatan batubara adalah sebagai bahan

Bab II Teknologi CUT

PENGARUH UKURAN BAHAN BAKAR TERHADAP HASIL GAS REAKTOR BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

I. PENDAHULUAN. untuk pembuatan kampas rem. Dalam perkembangan teknologi, komposit

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan

Optimasi dan Pengujian Sistem Fixed-bed Downdraft Gasifikasi Biomassa Sekam Padi Gendipatih a, Harist Qashtari a, Zulfikar Achirudin a,*

NASKAH PUBLIKASI STUDI EKSPERIMEN PENGARUH UKURAN BAHAN BAKAR TERHADAP KERJA PADA REAKTOR FLUIDIZED BED GASIFIER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh : Dimas Setiawan ( ) Pembimbing : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

OPTIMASI UNJUK KERJA FLUIDIZED BED GASIFIER DENGAN MEVARIASI TEMPERATURE UDARA AWAL

Pengaruh Campuran Partikel Padat Batubara dan Pasir Silika Pada Dual Reactor Fluidized Bed Terhadap Distribusi Tekanan

Material dengan Kandungan Karbon Tinggi dari Pirolisis Tempurung Kelapa untuk Reduksi Bijih Besi

BAB I PENDAHULUAN. Sampah menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat. indonesia, di daerah perdesaan banyak sekali sampah organik kebun

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

PENGARUH KOMPOSISI BIOMASSA DAN BATUBARA TERHADAP PERFORMANSI CO-GASIFIKASI SIRKULASI FLUIDIZED BED

BAB II TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

Bab 2 Tinjauan Pustaka

I. PENDAHULUAN. tanpa disadari pengembangan mesin tersebut berdampak buruk terhadap

Bab I Pendahuluan - 1 -

Proses Pembakaran Dalam Pembakar Siklon Dan Prospek Pengembangannya

I. PENDAHULUAN. suatu alat yang berfungsi untuk merubah energi panas menjadi energi. Namun, tanpa disadari penggunaan mesin yang semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia nesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk

UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIOMASSA JERAMI-BATUBARA DENGAN VARIASI KOMPOSISI

TUGAS AKHIR GASIFIKASI CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI GAS BAKAR PADA MOTOR BAKAR EMPAT TAK

PENGARUH KOMPOSISI BIOMASSA SERBUK KAYU DAN BATU BARA TERHADAP PERFORMA CO-GASIFIKASI REAKTOR BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

I. PENDAHULUAN. Fly ash dan bottom ash merupakan limbah padat yang dihasilkan dari. pembakaran batubara pada pembangkit tenaga listrik.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah di Indonesia. menyebabkan konsumsi bahan bakar yang tidak terbarukan seperti

Studi Eksperimen Gasifikasi Pada Reaktor Fluidized Bed Dengan Bahan Bakar Ampas Tebu

BAB I PENDAHULUAN. Sampah selalu identik dengan barang sisa atau hasil buangan. tak berharga. Seperti sampah organik yang banyak di pedesaan, meski

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui 6 tahapan, yaitu raw material extraction, raw material preparation,

BAB I PENDAHULUAN. alternatif penghasil energi yang bisa didaur ulang secara terus menerus

A. JUDUL KAJIAN TEKNIS TERHADAP SISTEM PENIMBUNAN BATUBARA PADA STOCKPILE DI TAMBANG TERBUKA BATUBARA PT. GLOBALINDO INTI ENERGI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Besaran dan peningkatan rata-rata konsumsi bahan bakar dunia (IEA, 2014)

BAB I PENDAHULUAN. Di negeri kita yang tercinta ini, sampah menjadi masalah yang serius.

UJI KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BRIKET BIOMASSA ONGGOK-BATUBARA DENGAN VARIASI KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. adanya energi, manusia dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar. Saat

STUDI EXPERIMENT KARAKTERISTIK PENGERINGAN BATUBARA TERHADAP VARIASI SUDUT BLADE PADA SWIRLING FLUIDIZED BED DRYER.

ANALISA FLUIDISASI PADA BOILER CFB PLTU LABUHAN ANGIN

STUDI GASIFIKASI BATU BARA LIGNITE DENGAN VARIASI KECEPATAN UDARA UNTUK KEPERLUAN KARBONASI

BAB I PENDAHULUAN. Energi alternatif yang dapat diperbarui salah satunya adalah. pengolahan sampah organik. Di Indonesia sering sekali kita jumpai

I. PENGANTAR. A. Latar Belakang. Fluidisasi adalah proses dimana benda partikel padatan

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

DESAIN REAKTOR CO-GASIFIKASI FLUIDIZED BED UNTUK BAHAN BAKAR LIMBAH SAMPAH, BIOMASA DAN BATUBARA

PERHITUNGAN EFISIENSI BOILER

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetis,

PENGARUH PENAMBAHAN SALURAN UDARA PEMANAS DENGAN PIPA LURUS PADA TUNGKU BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari total sumber daya batubara Indonesia sebesar lebih kurang 90,452 miliar ton, dengan cadangan terbukti 5,3 miliar ton [Badan Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2007, dari website Indonesian Coal Mining Association], yang termanfaatkan saat ini baru sekitar 30% untuk bahan bakar PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) dan industri semen. Batubara yang belum termanfaatkan umumnya tergolong batubara kualitas rendah, karena batubara Indonesia sebagian besar terbentuk pada zaman tersier. Berdasarkan nilai jualnya, batubara Indonesia yang berkualitas rendah umumnya tidak terlalu laku untuk dipasarkan, sehingga konversi batubara menjadi liquid dan atau gas merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Jika dilihat dari perkembangan permintaan batubara untuk digunakan dalam bidang energi, terutama sebagai pembangkit listrik, batubara mempunyai masa depan yang menjanjikan di masa-masa yang akan datang. Hal ini harus diantisipasi dalam bentuk penyiapan teknologi-teknologi pendukung. Salah satunya adalah teknologi dalam gasifikasi batubara. Gasifikasi batubara merupakan salah satu alternatif pemanfaatan batubara yang lebih baik dan menjanjikan, karena disamping kalori yang terdapat di dalam batubara itu akan dapat dimanfaatkan secara maksimal, proses gasifikasi juga merupakan salah satu teknologi yang ramah lingkungan, sehingga sesuai dengan kebijakan energi untuk masa yang akan datang, yaitu Clean Coal Technology. Untuk itu, sebagai salah satu kontribusi dalam memajukan teknologi di bidang pemanfaatan batubara khususnya bidang gasifikasi, maka penulis mengajukan sebuah judul penelitan yang semoga dapat membantu memberikan masukan bagi proses gasifikasi yang lebih baik di masa yang akan datang, dan dapat memanfaatkan batubara yang termasuk dalam batubara kualitas rendah semaksimal mungkin, yang 1

merupakan sebagian besar dari cadangan batubara yang terdapat di Indonesia saat ini. 1.2 Rumusan Masalah Dalam reaktor fluidized bed gasifier (FBG), gasifikasi berlangsung dengan menggunakan unggun (bed) yang biasanya adalah pasir silika. Penggunaan pasir silika dalam proses tersebut dikarenakan pasir silika memiliki titik leleh yang tinggi (sehingga masih dapat bertahan pada kondisi gasifikasi berlangsung yaitu 800-900 o C) dan mempunyai harga yang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan material-material lain (seperti dolomit, dsb) yang juga mempunyai titik leleh yang tinggi. Dipilihnya FBG dari tiga tipe utama sistem gasifikasi (moving bed, fluidized bed dan entrained flow gasifier) disebabkan karena temperatur dan tekanan operasinya yang relatif rendah (900-1100 o C dan 1-5 atm) bila dibandingkan dengan dua tipe lainnya yang dioperasikan pada temperatur dan tekanan tinggi 1200-1800 o C dan 25-100 atm. Temperatur FBG berada di bawah temperatur fusi abu (ash), hal ini dapat menghindari pembentukan klinker (slagging process) dalam gasifier. Keunggulan lain dari FBG adalah meratanya distribusi fluida penggasifikasi dalam unggun batubara yang dapat menghasilkan proses pencampuran yang baik antara partikel padatan dan fluida penggasifikasi. Agar distribusi fluida penggasifikasi tersebut dapat merata, dalam prosesnya FBG ini menggunakan unggun. Dalam penelitian ini, dilakukan penelitian mengenai pengaruh perbedaan ukuran batubara dan pengaruh perbedaan jumlah udara dan batubara yang masuk yang biasa disebut Air/Coal Ratio (ACR). Batubara yang digunakan dalam penelitian ini adalah batubara yang berasal dari PT. Berau Coal (PTBC), Kalimantan Timur. Ada dua jenis batubara dari PTBC ini yang digunakan dalam penelitian ini yaitu batubara Lati dan batubara Tanah Kuning. Perbedaan utama dari kedua jenis batubara ini terletak pada total moisture (TM) dan kalori yang jauh berbeda. Dengan demikian, dalam penelitian ini dapat diamati seberapa besar pengaruh perbedaan-perbedaan tersebut 2

dengan menggunakan sistem FBG serta fraksi ukuran batubara dan Air/Coal Ratio yang paling optimum untuk proses gasifikasi batubara Berau. Berikutnya juga dapat diamati fenomena-fenomena lainnya yang terjadi selama proses gasifikasi berlangsung. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Melihat pengaruh perbedaan jenis batubara dalam proses gasifikasi dengan sistem FBG. 2. Meneliti pengaruh dari perbedaan ukuran batubara dalam proses gasifikasi batubara dengan menggunakan sistem FBG. 3. Melihat pengaruh Air/Coal Ratio dalam proses gasifikasi sistem FBG. 4. Memberikan masukan dalam proses gasifikasi batubara Berau terutama dengan FBG agar proses dapat berlangsung dengan kondisi yang lebih baik. 5. Memberi kontribusi bagi perkembangan energi alternatif terutama yang berkaitan dengan diversifikasi penggunaan energi di masa yang akan datang. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pembahasan dari penelitian ini meliputi : Percobaan gasifikasi terhadap batubara Berau, Kalimantan Timur, dengan membandingkan dua jenis batubara. Penggunaan batubara dengan ukuran yang berbeda-beda. Pengaruh Air/Coal Ratio yang bervariasi untuk melihat pengaruhnya terhadap gas yang dihasilkan. Melihat kondisi optimum dalam proses gasifikasi dengan perbedaan ukuran dan Air/Coal Ratio yang digunakan. Melihat parameter-parameter lain yang berpengaruh dalam proses gasifikasi dengan FBG, seperti komposisi gas produser, flammability (kemampubakaran) dari api yang dibakar di burner, temperatur fluidisasi, 3

perbedaan tekanan, dan beberapa fenomena lainnya yang timbul dari proses gasifikasi batubara Berau ini (dikarenakan batubara mempunyai karakteristik masing-masing yang berbeda). 1.5 Metodologi Penelitian Metodologi yang diterapkan dalam penelitian ini antara lain dapati dijelaskan sebagai berikut : 1. Studi Literatur Studi literatur dilakukan sebelum dan selama penelitian berlangsung. Literatur yang digunakan sebagai acuan berasal dari buku acuan (textbook), artikel, tulisan-tulisan ilmiah, dan juga dari internet. 2. Pengumpulan data Pengumpulan data terdiri dari beberapa hal yang berkaitan dengan proses gasifikasi. Data-data tersebut antara lain data hasil analisa proksimat dan analisa ultimat dari batubara yang digunakan, data mengenai karakteristik alat yang digunakan, bagian-bagiannya, bahan serta kelengkapan lainnya yang dipakai selama proses gasifikasi berlangsung. Untuk memperdalam pembahasan dalam penelitian ini, dilakukan pengumpulan tulisan-tulisan ilmiah teraktual dari proses gasifikasi dengan sistem fluidized bed. Dengan demikian didapatkan suatu perbandingan antara hasil penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian yang dilakukan pihak lain, sehingga dapat memperkuat kesimpulan yang diambil. 3. Percobaan Proses percobaan dimulai dengan preparasi batubara yang akan digasifikasi. Preparasi awalnya yaitu dengan menyiapkan batubara menjadi bebarapa fraksi ukuran, yaitu : a. -10+14 mesh b. -14+28 mesh c. -28+48 mesh 4

Selanjutnya persiapan alat gasifikasi dengan melakukan beberapa penelitian pendahuluan untuk mengetahui karakteristik alat, kemudidan melakukan kalibrasi alat untuk mengetahui beberapa parameter (kecepatan alir udara masuk dan tekanan didalam kolom fluidisasi). Pada alat gasifikasi yang digunakan, akan memerlukan gas sebagai pemancing awal terciptanya ignition, sehingga prosesnya juga harus dipersiapkan sebaik mungkin, terutama komposisi antara gas dan udara yang masuk sehingga api benar-benar dapat menyala. Kemudian selama percobaan, parameter-parameter yang dilihat antara lain adalah komposisi gas produser yang dihasilkan dari proses gasifikasi (yang diteliti dengan menggunakan gas kromatografi), bentuk api yang dihasilkan dari burner, temperatur dan tekanan operasi, nilai kalori yang dihasilkan dari gas produser, dan fenomena-fenomena lain yang terjadi dengan berbagai variabel percobaan yang telah dilakukan. 4. Analisis Hasil Percobaan Dari hasil percobaan, dapat dilihat beberapa parameter seperti kandungan dari gas produser, nilai kalori, temperatur, tekanan operasi, flammability limit, dan fenomena-fenomena lain yang terjadi selama gasifikasi dengan menggunakan batubara Berau ini berlangsung. Dari parameter ini, dapat dianalisis perbedaan dan pengaruh ukuran serta Air/Coal Ratio yang divariasikan. Hasil dari analisis dibandingkan dengan teori dan literatur yang ada, sehingga dapat dirujuk pada suatu kesimpulan tentang proses gasifikasi batubara Berau dengan sistem FBG. 5. Pengambilan Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, selanjutnya diambil kesimpulan yang merepresentasikan karakteristik dan fenomena yang terjadi dalam proses gasifikasi batubara Berau dengan fluidized bed gasification. 5

Perumusan masalah Studi Literatur Pengumpulan Data Rancangan Percobaan Preparasi Batubara : - Pengecilan Ukuran - Analisis Proksimat dan Ultimat Percobaan : - Melihat karakteristik fluidisasi - Mengukur kecepatan dan volume udara masuk - Mengukur kecepatan alir batubara Percobaan Gasifikasi Variabel : - Air/Coal Ratio - Fraksi Ukuran Batubara - Jenis Batubara Hasil Percobaan Gasifikasi : - Gas Kromatografi - Temperatur dan Tekanan Operasi - Flammability Analisis Hasil Percobaan : - Proses Fluidisasi - Yield Gas Produser - Konversi Karbon - Efisiensi Cold Gas - Modeling Pembahasan Kesimpulan Saran Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian 6

1.6 Sistematika Penulisan Laporan tesis ini terdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut : Bab I :, bab ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup yang dibahas, dan metoda penelitian serta sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan pustaka, pada bab ini diuraikan teori-teori dasar dan beberapa hal yang berkaitan dengan FBG, mulai dari sejarah perkembangan, proses dan parameter dari teknologi ini serta pengembangannya di masa yang akan datang. Bab III : Dari perumusan masalah dan pembatasan ruang lingkup penelitian, serta dari bahan dan peralatan yang tersedia, selanjutnya dirancang suatu percobaan yang ditujukan untuk mengetahui karakteristik gasifikasi batubara Berau dan pengaruh ukuran batubara dan Air/Coal Ratio dengan sistem FBG. Bab IV : Hasil percobaan gasifikasi yang telah dilakukan selanjutnya diamati dan dibahas secara mendalam dengan menggunakan pembanding yang berasal dari literatur dan tulisan-tulisan ilmiah yang berkaitan dengan sistem FBG. Bab V : Selanjutnya dapat diambil suatu kesimpulan mengenai fenomenafenomena yang terjadi selama proses gasifikasi batubara Berau serta memberikan saran-saran bagi perkembangan proses gasifikasi dengan fludized bed. 7