II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pengertian umum, pendapatan adalah hasil pencaharian usaha. Budiono

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, hal ini dapat dilihat dari sebagian besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat penjelasan (explanatory

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap manusia harus memenuhi kebutuhannya, guna kelangsungan hidup.

2/9/2014 MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH. Oleh: Pipin Piniman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan global mengharuskan Indonesia harus mampu bersaing

I. PENDAHULUAN. baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Oleh karena itu setiap warga negara

BAB I PENDAHULUAN. berbicara mengenai keluarga biasa di dalamnya terdapat orang-orang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. perlu juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaannya telah mencanangkan programprogram

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI DI LUAR SEKTOR PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PROSES SOSIALISASI NILAI KERJA PERTANIAN. 5.1 Proses Sosialisasi Nilai Kerja Pertanian dalam Keluarga Mahasiswa Batak Toba di IPB

BAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

Perilaku Kesehatan Individu dan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

SIMULASI TENTANG CARA PENGISIAN SKP DOSEN TETAP YAYASAN. KOPERTIS WILAYAH I SUMATERA UTARA 29.d 30 JANUARI 2018

BAB I PENDAHULUAN. pada kehidupan masyarakat tersebut merupakan fenomena sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai suatu kelompok kecil yang disatukan dalam ikatan perkawinan, darah,

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SUKAJADI 2016 ISSN : - No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah kebutuhan bagi setiap orang,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fenomena yang tidak asing lagi di dalam kehidupan masyarakat.

5. STRUKTUR SOSIAL PERDESAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LINGKUNGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN. a. Tempat (lingkungan fisik): keadaan iklim. Keadaan tanah dan keadaan alam

BAB I PENDAHULUAN. masih memandang mereka sebagai subordinat laki-laki. Salah satu bentuk

Oleh : DWI ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini di karenakan tidak

PERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Keluarga dan Pendekatan Teori. Definisi Keluarga

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia hingga saat ini masih tergolong negara yang sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan daerah Lampung memiliki luas daratan ,80 km², kota

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang secara pesat, baik yang bersifat positif maupun negatif.

STATISTIK DAERAH. Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANDUNG. Katalog BPS nomor :

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usaha manusia dalam rangka memajukan aktivitas. Pendidikan sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. potensi-potensi diri agar mampu bersaing dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga,

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat. provinsi NTB mencapai ,15 km 2.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Sungai Tonang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah lembaga formal tempat dimana seorang siswa menimba ilmu dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghendaki berbagai penyelenggaraan pendidikan dengan program-program

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan masa yang sangat penting untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Orang tua menurut I.P. Simanjuntak adalah ayah dan ibu dari anak-anaknya.

UU 13/1998, KESEJAHTERAAN LANJUT USIA. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 13 TAHUN 1998 (13/1998) Tanggal: 30 NOPEMBER 1998 (JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik sendiri dalam pelaksanaan pembangunan yang menuntut semua

Laporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan.

BAB I PENDAHULUAN. sifat-sifat yang relevan dan efisien. Artinya pengambilan keputusan tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. diantara manusia pada dasarnya terdapat saling ketergantungan, saling

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PEMBERIAN BANTUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keluarga karena setiap manusia besar dan dididik di dalamnya. Tidak hanya

BAB 9. KELUARGA DAN TENAGA KERJA WANITA (TKW) Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah anak-anak yang bekerja di sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah amanah sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang

REFORMA AGRARIA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penduduk Laki Laki dan Wanita Usia 15 Tahun Ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama, (ribu orang)

BAB II RIWAYAT HIDUP SYADID ABDULLAH MUSA

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. belajar baik oleh peserta didik maupun pendidik, sehingga terjadi

I. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap manusia hidup mempunyai cara-cara tersendiri dalam memperoleh kehidupannya. Pola

SAMBUTAN Pada Acara Seminar Kekuatan Perempuan, Inspirasi Perubahan Jakarta, 22 April 2016

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Didalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan tentang Pendapatan Petani 1. Pengertian Pendapatan Dalam pengertian umum, pendapatan adalah hasil pencaharian usaha. Budiono (1992 : 180) mengemukan bahwa pendapatan adalah hasil dari penjualan faktorfaktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi. Sedangkan menurut Winardi (1992 : 171), pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai dari penggunaan faktor-faktor produksi. 2. Pengertian Pendapatan Petani Pendapatan petani merupakan nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh petani dalam suatu periode tertentu. Penghasilan petani yang diperoleh dari pendapatan bersih dari hasil pertanian ditambah dengan pendapatan-pendapatan dari sumber lain, yang terdiri dari penghasilan dari buruh tani, penghasilan dari pekerjaan/usaha lain, serta penghasilan dari anggota keluarga lain (di luar Kepala Keluarga)

12 B. Tinjauan tentang Keluarga Petani 1. Pengertian Keluarga Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga (kulawarga) yang berarti anggota atau kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, dan tanggungjawab diantara individu tersebut (http://id.wikipedia.org/ wiki/keluarga). Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (http://id.wikipedia.org/ wiki/keluarga). Keluarga adalah suatu kelompok sosial yang terdiri dari seorang ayah, ibu, dan anak yang di dalamnya terdapat kasihsayang dan tanggungjawab serta turut andil dalam mengendalikan diri dan berjiwa sosial (Khairudin 1985:9). Keluarga (batih) menurut Soerjono Soekanto (1990:2) adalah: 1. Unit terkecil dalam masyarakat yang mengatur hubungan seksual seyogyanya. 2. Wadah untuk berlangsungnya sosialisasi, yakni proses dimana anggotaanggota yang baru mendapatkan pendidikan atau mengenal, memahami, mentaati dan mengharagai kaidah-kaidah serta nilai-nilai yang berlaku. 3. Unit terkecil dalam masyarakat yang memenuhi kebutuhan ekonomis. 4. Unit terkecil dalam masyarakat sebagai tempat bagi anggota-anggotanya mendapat perlindungan bagi ketentraman dan perkembangan jiwanya.

13 Karakteristik keluarga yang membedakan dengan kelompok lainnya adalah: 1. Keluarga adalah instrumen orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan darah dan adopsi. 2. Anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama di bawah satu atap dan merupakan susunan suatu rumahtangga yang menjadi rumah mereka. 3. Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi suami-istri, ayah-ibu, putra-putri, serta saudara laki-laki dan perempuan. 4. Keluarga merupakan pemeliharaan suatu kebudayaan yang diperoleh pada hakikatnya dari kebudayaan umum tetapi dalam suatu masyarakat yang kompleks (Burrges dan Lockc, dalam Khairudin, 1985:12-14). 2. Pengertian Keluarga Petani Pengertian petani menunjuk pada suatu lapisan atau golongan dalam masyarakat yang mencari dan memperoleh nafkah kehidupannya dari usaha pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat diperbarui (tanaman, hewan ternak, dan ikan/biota laut), baik sebagai usaha pokok satu-satunya maupun dilengkapi dengan usahausaha lainnya. Jadi keluarga petani adalah suatu kelompok sosial yang terdiri dari seorang ayah, ibu, dan anak yang di dalamnya terdapat kasihsayang dan tanggungjawab serta turut andil dalam mengendalikan diri dan berjiwa sosial dimana kepala keluarga (suami) bekerja sebagai petani dan menggantungkan pendapatan keluarganya dari hasil pertanian. C. Tinjauan Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan Dijelaskan dalam Pasal 1 UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebagai berikut:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. 14 2. Jenjang Pendidikan Pada umumnya tingkat pendidikan di Indonesia terbagi atas 3 jenjang/tingkat, yaitu sebagai berikut: a. Pendidikan Dasar Pendidikan Dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang Pendidikan Menengah. b. Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan setelah Pendidikan Dasar. c. Pendidikan Tinggi Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah Pendidikan Menengah yang mencakup program Diploma, Sarjana, Magister, Doktor, dan Spesialis yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi (http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan). 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan yang ditempuh oleh peserta didik. Tingkat pendidikan ini sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

15 a. Biaya Pendidikan Biaya pendidikan akan mempengaruhi tingkat pendidikan yang ditempuh. Sebagian lapisan masyarakat terpaksa tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi karena disebabkan oleh mahalnya biaya pendidikan yang ada. b. Pendapatan Masyarakat Pendapatan masyarakat menjadi faktor yang utama dalam memenuhi kebutuhan pendidikan. Pendapatan masyarakat yang rendah akan memepengaruhi tingkat pendidikan, ditambah lagi dengan mahalnya biaya pendidikan, masyarakat pasti tidak akan mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. c. Kesadaran Masyarakat akan Arti Pentingnya Pendidikan Kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pendidikan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingkat pendidikan di Indonesia menjadi rendah. Karena itu, mereka harus memahami bahwa salah satu penyebab kemiskinan di Indonesia adalah tingkat pendidikan yang rendah. Hal inilah yang seharusnya menjadi pendorong bagi masyarakat, bahwa pendidikan sangatlah penting. d. Jarak Tempuh antara Rumah dengan Sekolah/Perguruan Tinggi Hal ini menjadi faktor yang juga mempengaruhi tingkat pendidikan. Semakin jauh jarak tempuh antara rumah dengan tempat pendidikan (sekolah/pt), maka masyarakat cenderung malas untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebab, semakin jauh jarak tempuh, maka semakin tinggi juga ongkos untuk menuju ke tempat pendidikan (sekolah/pt).

16 Dari 4 faktor di atas, penulis memfokuskan penelitiannya pada faktor pendapatan masyarakat, khususnya di dalam keluarga petani. Pendapatan dari keluarga petani ini tidak pasti. Pendapatan petani ini tidak diperoleh tiap bulan, tetapi mereka menunggu terlebih sampai waktu memanen. Jadi mereka harus pintar-pintar mengatur uang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sampai pada waktu panen berikutnya. Pendapatan petani ini pastinya hanya mngandalkan dari hasil pertanian. Pendapatan mereka tidak stabil, tergantung dari barapa banyak hasil yang diperoleh pada waktu panen. Pendapatan yang tidak stabil ini, dan ditambah lagi dengan biaya pendidikan yang mahal, mereka tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. D. Hubungan Antara Tingkat Pendapatan Keluarga Petani dengan Tingkat Pendidikan Anak Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa pendapatan petani adalah nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh petani dalam suatu periode tertentu. Penghasilan petani ini diperoleh dari penjualan hasil pertanian dikurangi dengan biaya-biaya yang lain, seperti pupuk, ongkos tanam, ongkos pengolahan lahan, ongkos jasa memanen, dll. Pendapatan petani ini tidak didapatkan perbulan, namun hanya tiap panen saja, (waktu untuk panen suatu tanaman biasanya memakan waktu sekitar 3 bulan/100 hari). Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan adalah pendapatan masyarakat. Pendapatan masyarakat (petani) ini memegang peranan penting dalam menentukan tinggi/rendahnya tingkat pendidikan anaknya. Tetapi jika melihat kemajuan sektor pertanian yang cenderung statis dan sebagian besar

17 penduduk Indonesia bekerja sebagai petani, tentu akan mempengaruhi sektor pendidikan pada anak dari keluarga petani tersebut. Kebutuhan pendidikan anak para keluarga petani akan mengalami keterhambatan. Mereka rata-rata tidak mampu meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Meskipun anak memiliki minat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, namun terkadang mereka tidak bisa memenuhi niatnya tersebut karena terkendala oleh dana. Sedangkan pendidikan di Indonesia sendiri tergolong mahal. Pada saat pendaftaran untuk masuk sekolah saja masyarakat harus mengeluarkan ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk membiayai biaya pendaftaran, seragam sekolah, dan biaya-biaya lain. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat anak dari keluarga petani tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah ataupun tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. E. Kerangka Pikir Bagan 1. Kerangka Pikir Tingkat pendapatan keluarga petani 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Tingkat pendidikan anak 1. Pendidikan dasar 2. Pendidikan menengah 3. Pendidikan tinggi

18 F. Hipotesis Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka penulis menentukan hipotesis sebagai berikut: Ada korelasi yang positif dan signifikan antara tingkat pendapatan keluarga petani dengan tingkat pendidikan anak.