Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu aktivitas yang dipengaruhi oleh daya pikir untuk

PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM EKRANISASI

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

RAHAYUNINGSIH SMP NEGERI 3 AMBARAWA Surat elektronik: Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil tes keterampilan membaca puisi untuk mengetahui kondisi awal keterampilan

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti sebelumnya telah melakukan observasi awal berupa wawancara

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PENGAMATAN OBJEK LINGKUNGAN SEKOLAH SISWA SMA

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IIIB MI ALMAARIF 03 LANGLANG SINGOSARI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN 038/XI SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII.D SMP NEGERI 6 GUNUNG TALANG DALAM MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK PEMODELAN; PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMBAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Joyful Learning Journal

LINGUA. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS, UNNES. Nur Akhlami Faozan dan Wagiran. Info Artikel

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASIF DENGAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIISMP PGRI 1 KLIRONG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun oleh: Ajeng Wulandari A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

KEMAMPUAN MEMPROSAKAN PUISI KEPADA ADIK-ADIKKU KARYA ARIFIN C. NOOR SISWA SMA. Oleh

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

BAB 3 METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah Kemampuan Menulis Cerpen Siswa

Joyful Learning Journal

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

PERANAN GURU MEMILIH MODEL-MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI. Rencus B. Sinabariba Surel:

BAB III METODE PENELITIAN. kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas, maka masalah-masalah yang diteliti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA LATAR PENDENGARAN MUSIK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS DENGAN MEDIA KARTU PANTUN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pengajaran puisi di sekolah terkesan sangat membosankan. Akibatnya,

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. bahan yang harus diajarkan kepada siswa selain keterampilan berbahasa lainnya.

Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Teks Drama Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGGUNAAN TEKNIK AKROSTIK DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS VIII C SMP PASUNDAN 4 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Kata kunci : Peningkatan ketrampilan, Menulis Puisi, Metode Sugesti Imajinasi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KETEREAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA MTs

Mochammad Bayu Firmansyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENANGKAP MAKNA TEKS CERITA PENDEK SECARA LISAN MELALUI MEDIA PAPERCRAFT DAN TEKNIK URAI KEJADIAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Siti Alfiah SD Negeri 5 Menduran, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Isnanti Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: puisi, teknik peta pasang kata, mengembangkan ide

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIIE SMPK MARIA FATIMA JEMBER MELALUI TEKNIK PS3

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD

Transkripsi:

JPBSI 2 (1) (2013) Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM MENGGUNAKAN METODE PARTISIPATORI DENGAN MEDIA GAMBAR Anisa Nur Laeli, Wagiran, dan Suseno Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima September 2013 Disetujui Oktober 2013 Dipublikasikan November 2013 Keywords: writing poet s skill, participatory method, picture media Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kualitas pembelajaran menulis puisi keindahan alam siswa kelas VIIB SMP Nurul Salam Bantarbolang menggunakan metode partisipatori dengan media gambar, mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis puisi keindahan alam siswa kelas VIIB SMP Nurul Salam Bantarbolang menggunakan metode partisipatori dengan media gambar, dan mendeskripsikan perubahan tingkah laku siswa. Metode partisipatori. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis puisi keindahan alam. Siklus I nilai rata-rata kelas 64,83 dan siklus II 78. Abstract The purpose of this research is to describe learning quality in writing poet of nature beauty for 7 th B grade of SMP Nurul Salam Bantarbolang students using participatory with pictures media method, describing the development of writing nature beauty poet s ability for 7 th B grade of SMP Nurul Salam Bantarbolang students using participatori with pictures media method, and describing students behavior change. Participatory method. The result shows that there is development of writing nature beauty poet s skill. The average of cycle I is 64,83 and cycle II is 78. 2013 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung B1 Lantai 1 FBS Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: anisa_nurlaeli@yahoo.com ISSN 2252-6722 1

PENDAHULUAN Menulis puisi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa SMP kelas VII. Kompetensi dasar tersebut menjadi bagian dari standar kompetensi mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman dengan melalui kegiatan menulis kreatif puisi. Menurut keterangan yang diperoleh dari guru bahasa Indonesia SMP Nurul Salam Bantarbolang yang menyatakan bahwa keterampilan menulis puisi belum dikuasai siswa. Hal ini ditunjukkan dengan hasil karya siswa yang belum mencapai KKM yaitu 70. Hal ini disebabkan masih rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi. Siswa mengalami kesulitan dalam menulis puisi karena belum mampu dalam menentukan tema dan membayangkan hal-hal yang akan ditulis. Siswa mengalami kesulitan untuk mencari bahasa yang khas untuk mengapresiasikan yang dibayangkan. Kebingungan siswa merupakan suatu kendala pembelajaran menulis puisi di sekolah, dapat kita lihat melalui puisi-puisi yang mereka buat dan dikumpulkan ketika proses pembelajaran menulis kreatif puisi kepada guru. Sebagian besar dari puisi tersebut menunjukkan bahwa diksi yang dipilih siswa masih memperhatikan kaidah-kaidah berbahasa sehingga hasilnya kurang ekspresif dan terkesan kurang natural. Rima yang digunakan juga belum mampu mendukung maksud dan suasana puisi, tipografi yang belum tepat, penampilan puisi yang kurang menarik serta ketidakpahaman siswa menyesuaikan isi puisi dengan tema yang mereka pilih. Selain itu, dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode klasikal yaitu metode ceramah, dengan cara siswa diberi ceramah tentang puisi. Padahal metode ceramah menuntut konsentrasi yang terus menerus, membatasi partisipasi siswa, sehingga siswa akan merasa jenuh dan bosan. Setelah itu siswa diberi tugas untuk membuat puisi, minggu berikutnya tugas itu dikumpulkan. Dengan metode seperti itu siswa merasa tertekan, sehingga siswa sulit dalam menemukan ide, dan akhirnya siswa merasa kesulitan dalam menulis puisi. Oleh karena itu, peneliti memilih metode partisipatori dengan media gambar. Melalui metode partisipatori dengan media gambar ini, siswa akan lebih termotivasi dan terpacu dalam berimajinasi melalui tulisan yaitu menulis puisi. Penelitian ini mengkaji tiga masalah yaitu (1) bagaimana kualitas pembelajaran menulis puisi keindahan alam menggunakan metode partisipatori dengan media gambar pada siswa kelas VIIB SMP Nurul Salam Bantarbolang, (2) apakah penerapan metode partisipatori dengan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi keindahan alam siswa kelas VIIB SMP Nurul Salam Bantarbolang, dan (3) bagaimana perubahan tingkah laku siswa kelas VIIB SMP Nurul Salam Bantarbolang dalam menulis puisi keindahan alam setelah mengikuti pembelajaran menulis puisi menggunakan metode partisipatori dengan media gambar. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan kualitas pembelajaran menulis puisi keindahan alam pada siswa kelas VIIB SMP Nurul Salam Bantarbolang menggunakan metode partisipatori dengan media gambar, (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis puisi keindahan alam pada siswa kelas VIIB SMP Nurul Salam Bantarbolang menggunakan metode partisipatori dengan media gambar, dan (3) mendeskripsikan perubahan tingkah laku siswa dalam menulis pusi keindahan alam pada siswa kelas VIIB SMP Nurul Salam Bantarbolang menggunakan metode partisipatori dengan media gambar. Puisi merupakan hasil pengungkapan kembali pengalaman batin manusia, yang diwujudkan melalui bahasa estetis dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya serta dapat dipadatkan (Waluyo 1997:25). Keterampilan menulis puisi adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, 2

pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis yang bersifat literer (Depdiknas 2003:9). Endraswara (2003:220-223) menyebutkan langkah-langkah menulis puisi yang terdiri atas tiga tahap yaitu tahap pertama adalah penginderaan, tahap kedua adalah perenungan, dan tahap yang ketiga adalah tahap memainkan kata Para penyair sebelum menciptakan sebuah puisi terlebih dahulu melakukan penginderaan terhadap alam sekitar. Hal ini dilakukan untuk menemukan keindahan yang ada di alam sekitar penyair. Keindahan itulah yang kemudian akan dijadikan sebagai sumber inspirasi dalam puisi. Penginderaan merupakan tahap yang paling menentukan dalam pembelajaran menulis puisi dengan metode partisipatori. Dalam tahap ini siswa dituntut untuk menemukan ide untuk puisinya. Setelah ide ditentukan, maka proses belajar akan berjalan dengan lancar. Tahap selanjutnya adalah tahap perenungan atau pengendapan. Perenungan ini akan semakin mendalam jika disertai dengan daya intuisi yang tajam, karena dengan daya intuisi akan mampu memunculkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Tahap yang terakhir adalah tahap memainkan kata. Yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengumpulkan katakata yang berhubungan dengan tema yang dipilih, kemudian perlu dilakukan penyeleksian makna kata yang memiliki nilai rasa yang lebih tinggi. Kata-kata yang memiliki nilai rasa yang lebih tinggi itulah yang digunakan dalam menulis puisi. Dalam menulis puisi terutama puisi keindahan alam, ada unsur-unsur puisi yang harus diperhatikan ketika proses penilaian. Menurut Wiyanto (2005:33) unsur-unsur yang dinilai dalam menulis puisi adalah: Diksi, penilaian diksi difokuskan pada pilihan kata, penggunaan kata konkret, dan majas yang digunakan pada puisi. Rima, penilaian rima difokuskan pada kegunaan rima dalam mendukung makna dan suasana puisi. Selain itu, juga dilihat dari penempatan bunyi dan pengulangannya. Tipografi, penilaian tipografi difokuskan pada susunan baris-baris atau bait-bait dalam puisi yang ditulis siswa atau keteraturan tata wajah puisi, kerapian, serta cirri khas masing-masing penulis dalam menciptakan puisi dilihat dari tata wajah puisi tersebut. Metode partisipatori adalah metode pembelajaran yang lebih menekankan keterlibatan siswa secara penuh. Berbeda dengan metode jelajah alam sekitar yang pembelajarannya harus dilakukan di luar kelas, metode partisipatori dilakukan di dalam kelas dengan bantuan media gambar dan pengalaman. Siswa dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar. Dengan berpartisipasi aktif, siswa dapat menemukan hasil belajar. Guru hanya bersifat sebagai pemandu atau fasilitator. Begitu juga bentuk partisipasi aktif siswa dalam menulis puisi keindahan alam yaitu ketika siswa dapat menemukan sendiri hal-hal yang berkaitan dengan materi menulis puisi dan mendiskusikannya bersama teman dalam kelompok serta dipandu oleh guru. Media gambar adalah alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran yang berupa tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan) yang dibuat dalam coretan pensil pada kertas dan lukisan (KBBI 2008). Dengan demikian, media gambar dapat mengembangkan kemampuan visual, mengembangkan imajinasi siswa sehingga membantu siswa menemukan ide dan membantu mengungkapkannya ke dalam puisi serta dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa dalam pembelajaran. Selain itu, media gambar juga berfungsi sebagai sarana penunjang dalam menciptakan sebuah puisi yang baik. 3

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang lazim disebut PTK yang dilaksanakan dalam empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat tahapan ini digunakan secara sistematis dalam proses penelitian dan diterapkan dalam dua siklus, yaitu proses tindakan siklus I dan proses tindakan siklus II. Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis puisi keindahan alan siswa kelas VIIB SMP Nurul Salam Bantarbolang Kabupaten Pemalang. Variabel penelitian ini dibagi dua yaitu keterampilan menulis puisi keindahan alam dan penggunaan metode partisipatori dengan media gambar. Teknik pengumulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes. Analisis data dilakukan dengan analisis kuantitatif dan kualitatif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Siklus I Hasil penelitian siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas dalam keterampilan menulis puisi keindahan alam siswa kelas VIIB SMP Nurul Salam Bantarbolang Kabupaten Pemalang sebesar 64,83 dengan kategori cukup, dan dari 30 siswa, ada 6 siswa yang mendapatkan skor dengan kategori sangat baik dengan rentang skor 85-100 atau sebesar 20%. Adapun kategori baik dengan rentang skor 70-84 dicapai oleh 5 siswa atau dengan persentase 16,66 %. Kategori cukup dengan rentang skor 55-69 dicapai oleh 8 siswa atau dengan persentase 26,67%. Sebanyak 11 siswa atau sebesar 36,67% hanya mencapai rentang skor 40-54 dengan kategori kurang. Nilai rata-rata kelas menulis puisi keindahan alam menggunakan metode partisipatori dengan media gambar pada siklus I baru mencapai nilai 64,83 dan belum mencapai KKM yaitu 70. Untuk itu, peneliti akan menindaklanjuti penelitian ini pada siklus II untuk mencapai hasil yang memuaskan atau sesuai dengan KKM. Hasil Penelitian Siklus II Keterampilan menulis puisi keindahan alam pada siswa kelas VIIB SMP nurul Salam Bantarbolang Kabupaten Pemalang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Terbukti dari nilai ratarata siswa 78 meningkat dari nilai rata-rata siswa sebelumnya pada siklus I yaitu 64,83. Pada siklus II nilai klasikal siswa kelas VIIB sudah mencapai batas ketuntasan minimal yaitu 70. PEMBAHASAN Nilai keterampilan menulis puisi keindahan alam siswa kelas VIIB SMP Nurul Salam Bantarbolang Kabupaten Pemalang pada siklus I sebesar 64,83 dengan kategori cukup dan belum mencapai KKM yaitu 70. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah siswa merasa kesulitan saat mencari kata kunci yang terdapat di dalam gambar. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan dalam pembelajaran ini agar nilai rata-rata klasikal siswa dapat mencapai 70. Berdasarkan hasil jurnal, guru juga menemukan masalah lain yang menyebabkan hasil tes keterampilan menulis puisi keindahan alam menjadi kurang maksimal, yaitu disamping siswa merasa kesulitan saat mencari kata-kata kunci yang terdapat pada gambar yang sudah disediakan oleh guru. Siswa juga merasa kurang jelas dengan penjelasan materi yang sudah diterangkan oleh guru. Hasil wawancara yang dilakukan guru terhadap beberapa siswa dapat disimpulkan bahwa siswa senang mengikuti pembelajaran menulis puisi keindahan alam menggunakan metode partisipatori dengan media gambar karena sebelumnya mereka 4

belum pernah melakukan kegiatan ini. Namun, masih ada juga yang merasa bingung dan kurang menyenangkan. Akan tetapi, secara keseluruhan siswa senang dan cukup antusias. Hasil refleksi baik dari data tes maupun nontes pada siklus I belum mencapai hasil maksimal. Hasil refleksi ini sebagai acuan untuk memperbaiki tindakan selanjutnya pada siklus II sehingga hasil yang dicapai bisa lebih baik. Hal-hal yang perlu dilakukan berkenaan dengan upaya perbaikan yang diterapkan pada siklus II, yaitu 1) untuk mengatasi kesulitan siswa pada proses mencari kata-kata kunci yang terdapat di dalam gambar yaitu guru harus memberikan pancingan ataupun memberikan contoh kata-kata kunci yang terdapat di dalam gambar keindahan alam, misalnya pada gambar Gunung, guru memancing dengan mengucapkan kata-kata seperti gunung yang menjulang tinggi, birunya awan, kepak sayap burung yang berterbangan, dll; 2) untuk mengatasi siswa yang kesulitan dalam menentukan diksi (pilihan kata), guru harus lebih detail lagi untuk memberikan penjelasan mengenai kata-kata kias atau konotatif yang bisa menggambarkan arti dari gambar keindahan alam atau bisa dengan menambahkan objek lain yang masih berhubungan dengan media gambar yang dipilih; 3) guru akan memantau masing-masing kelompok dalam berdiskusi, sehingga tidak ada lagi siswa yang ribut ataupun siswa yang tidur-tiduran, sehingga pembelajaran akan berjalan dengan baik dan kelas menjadi lebih kondusif. Hasil tes menulis puisi keindahan alam pada siklus II sudah menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada nilai ratarata kelas pada siklus II yaitu 78. Artinya siswa sudah bisa mencapai nilai KKM yaitu 70. Siswa sudah bisa menulis puisi keindahan alam dengan pilihan kata yang tepat, rima, tipografi, dan enjambemen yang baik dan sesuai kata kunci yang sudah ditentukan dalam gambar yang dipilih siswa. Berdasarkan hasil nontes berupa observasi, jurnal siswa, jurnal guru, wawancara, dan dokumentasi foto pada proses pembelajaran siklus II, menunjukkan bahwa melalui pembelajaran menulis puisi keindahan alam menggunakan metode partisipatori dengan media gambar, telah terjadi perubahan kea rah positif. Siswa lebih siap dalam menerima pelajaran, siswa aktif dalam mengemukakan pendapat dalam berdiskusi, dan siswa serius dan antusias untuk menulis puisi. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil observasi yang menunjukkan perubahan perilaku positif pada siklus II. Berdasarkan hasil tes keterampilan menyimak dongeng pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I nilai rata-rata siswa hanya 64,83 dan pada siklus II meningkat menjadi 78. Selain itu, pada siklus II nilai rata-rata klasikal sudah mencapai batas ketuntasan minimal keterampilan menulis puisi keindahan alam yang telah ditetapkan, yaitu 70. Peningkatan hasil tes keterampilan menulis puisi keindahan alam menggunakan metode partisipatori dengan media gambar pada siswa kelas VIIB SMP Nurul Salam Bantarbolang dapat dijelaskan sebagai berikut. Aspek yang pertama yaitu aspek diksi naik sebanyak 2,5% dari hasil tes siklus I sebesar 70,83 menjadi 73,33 pada siklus II. Hal ini menunjukan bahwa dengan cara yang efektif mampu memberikan kemudahan kepada siswa dalam menentukan diksi (pilihan kata) yang tepat untuk mengungkapkan isi puisi dari gambar keindahan alam tersebut. Aspek kedua adalah rima dengan peningkatan sebesar 12,5% dari hasil tes siklus I sebesar 59,17 menjadi 71,67 pada siklus II. Hal ini menunjukan bahwa siswa sudah bisa menulis puisi dengan memperhatikan penempatan bunyi dan pengulangannya dengan baik. 5

Aspek ketiga adalah tipografi dengan peningkatan sebesar 20% dari hasil tes siklus I sebesar 69,17 menjadi 89,17 pada siklus II. Hal ini menunjukan bahwa siswa sudah mampu menulis puisi dengan cirri khas masing-masing siswa dengan tatanan baris atau bait-bait yang rapi dan teratur. Aspek yang terakhir adalah enjambemen dengan peningkatan sebesar 23,33% dari hasil tes siklus I sebesar 60 menjadi 83,33 pada siklus II. Hal ini menunjukan bahwa siswa sudah mampu menulis puisi dengan memperhatikan bagian atau baris kalimat yang mendahuluinya atau berikutnya atau bagian yang mengikutinya. Nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 64,83 dan pada siklus II meningkat menjadi 78. Peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II sebesar 13,17 % dan telah melampui KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70. Berdasarkan hasil nontes yang didapatkan dari lembar observasi, lembar jurnal, dan wawancara menunjukkan bahwa terjadi perubahan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran menyimak dongeng setelah dilakukan tindakan. Perubahan perilaku yang terjadi adalah siswa lebih antusias terhadap pembelajaran menulis puisi keindahan alam menggunakan metode partisipatori dengan media gambar. Hal ini dapat dilihat dari keseriusan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru. Siswa yang semula pasif, setelah dilakukan tindakan menjadi lebih aktif dalam betanya dan berpendapat. Berikut ini adalah perbandingan perubahan perilaku siswa pada siklus I dan siklus II berdasarkan hasil observasi. Perbandingan tersebut dijelaskan sebagai berikut. Aspek perilaku pertama siswa dengan penuh perhatian menyimak penjelasan yang diberikan oleh guru meningkat 6,67%. Siklus I ada 25 siswa atau sebesar 83,33 meningkat pada siklus II ada 27 siswa atau sebesar 90% yang dengan penuh perhatian menyimak penjelasan yang diberikan oleh guru. Aspek kedua yang diamati yaitu siswa antusias dalam pembelajaran menulis puisi keindahan alam menggunakan metode partisipatori dengan media gambar meningkat 10%. Pada siklus I ada 12 siswa atau sebesar 40% meningkat pada siklus II ada 27 siswa atau sebesar 90%. Aspek ketiga yang diamati yaitu siswa merespon dengan baik terhadap media gambar yang diberikan oleh guru meningkat 50%. Siklus I ada 12 siswa atau sebesar 40% meningkat pada siklus II ada 27 siswa atau sebesar 90%. Aspek keempat yang diamati yaitu siswa aktif mengerjakan tugas dari guru untuk mendeskripsikan/mendata kata-kata dari media gambar yang disediakan oleh guru meningkat 3,33%. Siklus I ada 27 atau sebesar 90% meningkata pada siklus II ada 28 siswa atau sebesar 93,33%. Aspek kelima yang diamati yaitu siswa saling bekerjasama dalam kelompok meningkat sebesar 3,34%. Siklus I ada 25 siswa atau sebesar 83,33% meningkat pada siklus II ada 26 atau sebesar 86,67%. Aspek keenam yang diamati yaitu siswa aktif mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai materi yang belum dipahami meningkat sebesar 16,67%. Siklus I ada 10 siswa atau sebesar 33,33% meningkat pada siklus II ada 15 siswa atau sebesar 50%. Selanjutnya, aspek ketujuh yaitu siswa antusias dalam menulis puisi keindahan alam berdasarkan hasil deskripsi meningkat sebesar 6,67%. Siklus I ada 26 siswa atau sebesar 86,67% meningkat pada siklus II ada 28 siswa atau sebesar 93,33%. Aspek kedelapan yaitu siswa aktif dalam proses menyunting puisi karya sendiri dan siswa lain meningkat sebesar 33,34%. Siklus I ada 10 siswa atau sebesar 33,33% meningkat pada siklus II ada 20 siswa atau sebesar 66,67%. Aspek kesembilan yaitu siswa berani memberikan pendapat meningkat 16,67%. Siklus I ada 15 siswa atau 50% meningkat pada siklus II ada 20 siswa atau sebesar 66,67%. Aspek terakhir yaitu siswa 6

tertib selama proses pembelajaran menulis puisi keindahan alam berlangsung meningkat sebesar 26,66%. Siklus I ada 20 siswa atau sebesar 66,67% meningkat pada siklus II ada 28 siswa atau sebesar 93,33%. Berdasarkan jurnal siswa dan guru, siswa merasa senang dengan pembelajaran menulis puisi keindahan alam menggunakan metode partisipatori dengan media gambar dengan alasan yang mereka tulis bermacammacam diantaranya siswa senang karena belum pernah menulis puisi keindahan alam dengan media gambar; senang karena pembelajarannya tidak membosankan dan sangat menarik. Hal ini dapat ditunjukan dari keantusiasan siswa dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru yaitu menulis puisi keindahan alam. Kesulitan yang dialami siswa juga semakin berkurang dengan adanya bukti nilai rata-rata tes yang meningkat dari siklus I ke siklus II. Siswa menanggapi dengan baik metode dan media yang digunakan, dan siswa juga memberikan saran dan kesan kepada peneliti tentang cara guru mengajar yang baik, dan menyenangkan serta siswa juga menunjukan sikap yang positif saat kegiatan pembelajaran menulis puisi keindahan alam berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa siswa paham dengan cara guru menyampaikan materi tentang menulis puisi keindahan alam, walaupun masih tetap ada beberapa yang masih bingung. Tetapi, secara keseluruhan siswa sudah memahami materi dengan baik. Siswa juga merasa senang karena dengan penggunaan media gambar tersebut dapat membantu mereka untuk menulis puisi. Siswa merasa senang dan tidak membosankan pada saat pembelajaran berlangsung meskipun ada beberapa siswa yang mengatakan bahwa masih kurang leluasa dengan menulis puisi keindahan alam dengan menggunakan media gambar. Selain itu, siswa juga mengomentari cara guru (peneliti) mengajar yang cukup memberikan hal yang positif dengan cara memberikan bimbingan dengan menjelaskan materi-materi yang mereka belum kuasai serta membantu mereka dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang siswa temukan pada saat pembelajaran berlangsung. Dari hasil pembahasan sebelumnya diketahui bahwa nilai rata-rata siswa untuk keterampilan menulis puisi keindahan alam mengalami peningkatan. Pada siklus I nilai rata-rata kelas mencapai 64,83 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 70. Hal ini terjadi karena kekurangan pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus II, diantaranya: siswa yang awalnya tidak senang menulis puisi menjadi senang menulis puisi. Sebagian siswa sudah tidak mengalami kesulitan lagi ketika mencari kata kunci yang terdapat di dalam gambar keindahan alam dan merangkainya menjadi sebuah puisi yang utuh, siswa sudah tidak merasa kesulitan lagi dalam menentukan diksi (pilihan kata) yang tepat yang dapat menggambarkan isi dari keindahan alam, siswa sudah tidak asing lagi terhadap metode yang diterapkan dan media yang digunakan dalam menulis puisi, dan siswa menjadi lebih bersemangat dalam menulis puisi keindahan alam, serta dapat menambah wawasan siswa dalam hal menulis puisi keindahan alam. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat membahagiakan karena berdasarkan hasil nontes siklus II juga sudah menunjukkan perubahan perilaku siswa yang menonjol pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Jadi, berdasarkan hasil nontes siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis puisi keindahan alam menggunakan metode partisipatori dengan media gambar mampu meningkatkan keterampilan menulis puisi keindahan alam siswa kelas VIIB SMP Nurul Salam Bantarbolang Kabupaten Pemalang. Selain itu, dengan adanya penggunaan metode partisipatori dengan media gambar dapat memberikan perubahan perilaku siswa ke arah yang positif selama proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan 7

dengan baik dan dalam suasana yang cukup kondusif. PENUTUP Simpulan Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC. Waluyo, Herman J.1997. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. Simpulan dari penelitian ini adalah kualitas proses pembelajaran siswa meningkat dari siklus I ke siklus II yang didokumentasikan lewat foto, penerapan metode partisipatori dengan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi keindahan alam siswa kelas VIIB SMP Nurul Salam Bantarbolang Kabupaten Pemalang serta dapat memberikan perubahan perilaku siswa ke arah yang positif. Saran Saran yang dapat peneliti simpulkan adalah bahwa dalam pembelajaran menulis puisi keindahan alam menggunakan metode partisipatori dengan media gambar harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya guru harus bisa menjadikan siswanya aktif dan kreatif, sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Guru juga harus bisa memberikan motivasi kepada siswa ketika siswa merasa bosan, sehingga minat siswa dalam menulis puisi dapat tumbuh lagi. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP/MTs. Jakarta: Depdiknas. Endraswara, Suwardi. 2003.Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 8