IDENTIFIKASI PENURUNAN KONDISI FUNGSI ORGAN GINJAL MELALUI IRIS MATA MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI PENURUNAN KONDISI FUNGSI ORGAN GINJAL MELALUI IRIS MATA MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Pengenalan Citra Chord Gitar Menggunakan Learning Vector Quantization (LVQ)

BAB I PENDAHULUAN. berbeda antara manusia satu dengan yang lain. Manusia mengenali

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Jaringan Saraf Tiruan Model Perceptron Pada Pengenalan Pola Pulau di Indonesia

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. Halaman Motto. Kata Pengantar.

KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION A B S T R A K

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

JARINGAN SYARAF TIRUAN PREDIKSI PENYAKIT LUDWIG ANGINA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

IDENTIFIKASI JENIS BATU AKIK MENGGUNAKAN METODE LEARNING VEKTOR QUANTIZATION (LVQ)

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

Penerapan Learning Vector Quantization Penentuan Bidang Konsentrasi Tugas Akhir (Studi Kasus: Mahasiswa Teknik Informatika UIN Suska Riau)

APLIKASI PENGENALAN POLA DAUN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF LEARNING VECTOR QUANTIFICATION UNTUK PENENTUAN TANAMAN OBAT

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mahasiswa: Muhimmatul Khoiro Dosen Pembimbing: M. Arief Bustomi, S.Si, M.Si.

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

BAB II LANDASAN TEORI

Klasifikasi Kelulusan Mahasiswa Menggunakan Algoritma Learning Vector Quantization

PENERAPAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT IKAN BAWAL BINTANG (Studi Kasus : BALAI BUDIDAYA LAUT BATAM)

Perbandingan Antara Metode Kohonen Neural Network dengan Metode Learning Vector Quantization Pada Pengenalan Pola Tandatangan

BAB I PENDAHULUAN. akut maupun komplikasi vaskuler jangka panjang, baik mikroangiopati maupun

IMPLEMENTASI LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) UNTUK PENGENAL POLA SIDIK JARI PADA SISTEM INFORMASI NARAPIDANA LP WIROGUNAN

IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

Analisis Jaringan Saraf Tiruan Pengenalan Pola Huruf Hiragana dengan Model Jaringan Perceptron

PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus

PENGENALAN POLA SIDIK JARI BERBASIS TRANSFORMASI WAVELET DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Pertemuan 11 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

PENGENALAN POLA HIV DAN AIDS MENGGUNAKAN ALGORITMA KOHONEN PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN NAIVE BAYES UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT GAGAL GINJAL DI RSUD Dr. ADHYATMA TUGUREJO SEMARANG

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 2.1 Neuron biologi manusia (Medsker & Liebowitz, 1994)

LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PREDIKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA I PULAU TIGA

PENERAPAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) PADA PREDIKSI JURUSAN DI SMA PGRI 1 BANJARBARU

DIAGNOSA GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI TERJANGKITNYA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION. Nurul Hidayati 1, Budi Warsito 2

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ke karakteristik tertentu pada manusia yang unik dan berbeda satu sama lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DENGAN METODE BACKPROPAGATION

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

PENGEMBANGAN SISTEM PENDETEKSI KELAINAN HATI MENGGUNAKAN IRIDOLOGI DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

PEMANFAATAN NEURAL NETWORK PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA KARAKTER

KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

RANCANG BANGUN TOOL UNTUK JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) MODEL PERCEPTRON

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

Oleh: Angger Gusti Zamzany( ) Dosen Pembimbing: Dr. Dwi Ratna Sulistyaningrum, S.Si, M.T.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan deteksi penyakit pada daun rose dengan menggunakan metode ANN.

IDENTIFIKASI CITRA BILANGAN DESIMAL 0-9 BERBASIS LEARNING VECTOR QUANTIZATION SECARA REAL TIME

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA NOTASI

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

APLIKASI PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA HAMMING DISTANCE

MENGENALI FUNGSI LOGIKA AND MELALUI PEMROGRAMAN PERCEPTRON DENGAN MATLAB

Aplikasi Mobile Pengenalan Karakter Manusia Melalui Bentuk Bagian Wajah Menggunakan Metode Learning Vector Quantization

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.2 (2016), hal ISSN : x

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

DETEKSI SEMANGAT HIDUP SESEORANG MELALUI PENGENALAN POLA IRIS MATA BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

BAB I PENDAHULUAN. darah tinggi, stroke, sakit di dada (angina) dan penyakit jantung rematik.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang masalah

IDENTIFIKASI TANDA-TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK (BACKPROPAGATION)

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK UNTUK PENGENALAN POLA KARAKTER HURUF JAWA

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTICAL CHARACTER RECOGNIZATION (OCR)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUSKA RIAU. IIS AFRIANTY, ST., M.Sc

KLASIFIKASI CITRA ADENIUM MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

Deteksi Kanker Serviks ( Carsinoma Serviks Uteri ) pada Citra Hasil Rekaman CT-Scan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Anatomi Jantung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1 IDENTIFIKASI PENURUNAN KONDISI FUNGSI ORGAN GINJAL MELALUI IRIS MATA MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION Ariya Pramana Putra A11.2009.05149 Program Studi Teknik Informatika S1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro, Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang arya.dinus@gmail.com ABSTRAK Salah satu alternatif untuk mendeteksi adanya penurunan kondisi fungsi organ ginjal dalam tubuh manusia adalah dengan menggunakan iridologi. Biasanya analisa iridologi dilakukan secara manual oleh pakar iridologi. Penelitian ini dikerjakan untuk membuat modul pendukung perangkat lunak untuk mendeteksi adanya penurunan kondisi fungsi organ ginjal pada tubuh manusia menggunakan prinsip iridologi. Data iris mata diproses menggunakan ekstraksi ciri deteksi tepi canny untuk mendapatkan matrik atau vector citra sebagai inputan jaringan syaraf tiruan. Metode dalam penelitian menggunakan jaringan syaraf tiruan learning vector quantization untuk mengenali pola organ ginjal. Hasil pelatihan jaringan mencapai akurasi 100% dengan data latih, sedangkan pengujian mencapai akurasi 93.75% dengan data uji. Dari hasil tersebut diharapkan dapat membantu mendeteksi adanya penurunan kondisi fungsi organ ginjal melalui iris mata. Kata kunci: Learning vector quantization, jaringan syaraf tiruan, deteksi tepi canny, iris mata, iridologi I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kidney atau ginjal merupakan organ yang cukup penting dalam pembuangan sampah sisa metabolisme yang terjadi pada tubuh manusia. Keteledoran seseorang pada pola hidup tidak sehat menyebabkan kesehatan ginjal akan terganggu. Sebagian orang berfikir racun sisa metabolisme di dalam tubuh dapat di dibuang berdasarkan kinerja fungsi ginjal sehingga kurang memperhatikan kesehatan ginjalnya. Dampak dari sisa metabolisme yang tidak dapat diproses ginjal secara sempurna akan memicu gangguan gejala ginjal seperti nyeri pinggang yang amat sangat sakit, konfusi, disorientasi, faktor tulang, hipertensi, pembungan urine tidak lancar, lemas, anemia, nafsu makan berkurang, kelemahan dan keletihan, ada kelainan urine: adanya eritrosit,lekosit dalam urine [8]. Jika hal tersebut tidak menjadi perhatian serius, maka bisa saja menyebabkan kerusakan pada fungsi ginjal menjadi akut atau kronis. Mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk satu kali pemeriksaan kondisi organ ginjal, di sebabkan perlunya tahapan medical check up klinik, membuat sebagian orang yang mempunyai tingkat ekonomi yang rendah memiliki anggapan gejala gangguan ginjal yang diterangkan pada paragraf sebelumnya merupakan gejala penyakit biasa. Akan tetapi, jika gejala tersebut tidak di tanggapi dengan serius maka kerusakan pada ginjal akan semakin parah. Oleh sebab itu, ada salah satu alternatif dalam mendiagnosa kondisi ginjal menggunakan iris mata berdasarkan ilmu iridologi. Iridologi mungkin memberikan perspektif khusus terhadap konsep kesehatan dan praktek pengobatan. Dengan

2 mengamati tanda-tanda iris mata, mungkin akan dapat diungkapkan kondisi jaringan organ dalam tubuh. Jauh sebelum gejala klinis suatu penyakit yang dialami seseorang dapat dirasakannya. Analisis iridologi sangat sederhana, aman, cepat dan hasil diagnosanya dapat dilihat secara langsung dengan biaya yang murah. Penelitian ini dikerjakan untuk membuat modul pendukung perangkat lunak yang dapat mengidentifikasi ada atau tidaknya gangguan penurunan fungsi ginjal pada tubuh manusia, dengan menggunakan perinsip iridologi. Penulis memilih metode jaringan syaraf tiruan learning vector quantization yang membantu sistem untuk mengenali pola iris mata. 1.2 Tujuan Tujuan dari laporan tugas akhir yang dibuat oleh penulis adalan membuat perangkat lunak untuk mengidentifikasi apakah terdapat penurunan kondisi fungsi organ ginjal atau tidak. Menjadikan media pemeriksaan iridologi sebagai alternatif bagi semua orang yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk mengetahui adanya penurunan fungsi ginjal, tanpa harus mengeluarkan biaya yang begitu besar. Jadi perangkat lunak jaringan saraf tiruan akan memudahkan dalam menentuan hasil diagnosa melalui kemiripan dari pola iris mata yang mengalami penurunan kondisi fungsi organ ginjal dengan harapan mendapat hasil dengan akurasi ketepatan yang maksimal. 1.3 Batasan Masalah Adapun dalam penelitian ini, penulis mengambil batasan masalah yang akan dibahas yaitu : a. Data yang digunakan untuk pengamatan adalah citra iris mata manusia b. yang mengalami gangguan katarak tidak digunakan untuk pengamatan c. Objek pengamatan pada area iris mata yang dipakai II berdasarkan chart to iridology yaitu pada zona ke 5 mata kiri dan kanan. d. Pada aplikasi ini tidak dapat mengetahui persentase tingkat keparahan dari penurunan fungsi ginjal. e. Untuk pengenalan pola menggunakan jaringan syaraf tiruan Learning Vector Quantization sebagai pembelajaran dan pengujiannya. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Iridologi Iridologi adalah ilmu pengetahuan dan praktik yang dapat mengungkapkan adanya peradangan (inflamasi),penimbunan toksin dalam jaringan, bendungan kelenjar (congestion), dimana lokasinya (pada organ mana), dan seberapa tingkat keparahan kondisinya [1]. 2.2 adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Prilaku mata yang paling sederhana mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah gelap atau terang. Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat diproses oleh sistem saraf manusia. Hubungan iris mata dengan organ tubuh dimana iris mata dilengkapi dengan berbagai system penting yang menjadikan iris mata dapat mengetahui kondisi organ tubuh, seperti: 1. Urat darah 2. Urat saraf 3. Jaringan 4. Otot-otot mata yang mengendalikan ukuran mata 5. Lapisan pigmen yang menberi warna pada mata

3 2.3 Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan ( artificial neural networks) adalah sistem pemrosesan informasi yang memiliki karakteristik mirip jaringan syaraf biologi. JST dibentuk sebagai generalisasi model matematika dari jaringan syaraf biologi,dengan asumsi bahwa: Pemrosesan informasi terjadi pada banyak elemen sederhana (neuron). Sinyal dikirimkan diantara neuronneuron melalui penghubungpenghubung Penghubung antara beuron memiliki bobot yang akan memperkuat atau memperlemah sinyal Untuk menentukan output, setiap neuron menggunakan fungsi aktivasi yang dikenakan pada jumlahan input yang ditrerima. Besarnya output ini selanjutnya dibandingkan dengan suatu batas ambang Jaringan syaraf tiruan (JST) ditentukan oleh 3 hal: Pola hubungan antar neuron (disebut arsitektur jaringan) Metode untuk menentukan bobot penghubung (disebut metode training/learning/algoritma) Fungsi Aktivasi Gambar 2.8 Arsitektur JST Learning Vector Quantization III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Berfikir Penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu perangkat lunak menggunakan jaringan syaraf tiruan yang dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi penurunan kondisi fungsi organ ginjal seseorang. Untuk mewujudkannya, dibuatlah kerangka berfikir sebagai berikut: 2.4 Metode Learning Vector Quantization Learning Vector Quantization merupakan metode klasifikasi pola yang terawasi (supervised). Metode ini melakukan pembelajaran pada lapisan kompetitif yang terawasi. Suatu lapisan kompetitif akan secara otomatis belajar untuk mengklarifikasikan vektor-vektor input. Arsitektur LVQ terdiri dari lapisan input ( input layer), lapisan kompetitif (terjadi kompetisi pada input untuk masuk ke dalam suatu kelas berdasarkan kedekatan jaraknya) dan lapisan output (output layer). Gambar 3.1 Kerangka Berfikir 3.2 Perancangan Sistem Pada aplikasi yang dibuat peneliti terdapat 3 proses utama yang harus dilalui. Pertama pra pengolahan data untuk menghasilkan vector angka ciri dari pola organ ginjal yang digunakan sebagai parameter acuan. Kedua proses pelatihan jaringan syaraf tiruan learning vector quantization. Ketiga proses pengujian jaringan syaraf tiruan learning vector

4 quantization. Masing-masing proses akan dirancang menggunakan flowchart agar lebih mudah dipahami. 1. Pra Pengolahan Pra pengolahan merupakan tahap awal untuk mendapatkan vector dari pola organ ginjal pada iris mata yang telah dikumpulkan oleh penulis. Deteksi tepi yang digunakan pada pra pengolahan yaitu deteksi tepi Canny. 3. Pengujian Pengujian learning vecor quantization merupakan tahap dimana menguji jaringan yang terbentuk menggunakan data uji vector citra iris diluar dari data pelatihan. MULAI MASUKKAN JARINGAN YANG TERBENTUK MASUKKAN INPUTAN DATA MATRIK CITRA UJI PENGUJIAN JARINGAN LVQ DATA IRIS YANG DIKENALI SELESAI Gambar 3.2 Diagram Alir Program Utama 2. Pelatihan Pelatihan learning vector quantization merupakan tahap dimana melatih jaringan menggunakan data vector citra iris mata dari hasil pra pengolahan. M U L A I M E M A S U K K A N D A T A M A T R IK C IT R A H A S IL P R A -P E N G O L A H A N T E N T U K A N JU M L A H IT E R A S I, L A JU P E M B E L A JA R A N, G O A L P R O S E S T R A IN IN G JA R IN G A N L V Q Gambar 4.3 Diagram Alir Pengujian Jaringan LVQ IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada pembahasan penelitian ini menggunakan citra yang akan sebagai analisa berjumlah 12 citra mata kanan dan 12 citra mata kiri yang terdapat gangguan ginjal dan 15 citra iris mata kanan dan 15 citra iris mata kiri yang tidak mengalami gangguan ginjal. Citra-citra tersebut akan dilatih dan diuji menggunakan jaringan syaraf tiruan learning vector quantization untuk mengetahui tingkat keberhasilan. Persamaan untuk tingkat keberhasilan adalah: T ID A K IT E R A S I Y A S IM P A N JA R IN G A N S E L E S A I Gambar 3.3 Diagram Alir Program Utama 4.1 Hasil Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan LVQ Proses pelatihan jaringan yang dilakukan dengan menentukan iterasi

5 NO (epoch), laju pembelajaran (α), goal proses yang diinginkan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan data latih sebanyak 22 data, jumlah iterasi sebanyak 500, dengan laju pembelajaran 0.01, 0.05, 0.1 dikarenakan jika laju pembelajaran terlalu cepat atau terlalu lambat hasil pengenalan kurang bagus, goal yang dipakai peneliti yaitu 0.01. Tabel 4.1 Hasil Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan LVQ Image 1 normal2.jpg 2 akut2.jpg 3 kronis2.jpg 4 akut1.jpg 5 Kronis5.jpg 6 normal6.jpg 7 kronis4.jpg 8 normal9.jpg 9 akut5.jpg 10 akut2.jpg 11 kronis1.jpg 12 normal8.jpg 13 akut6.jpg 14 normal1.jpg 15 kronis1.jpg 16 akut7.jpg 17 akut8.jpg 18 normal7.jpg 19 normal12.jpg 20 normal11.jpg 21 3.jpg 22 6.jpg Jenis Data Kondisi Kesehatan Kelas Hasil Pengenalan Jumlan data inputan 22 Jumlah data tepat dikenali 22 Akurasi Keberhasilan = x 100 % = 100 % Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 22 citra latih. Jaringan syaraf tiruan berhasil mengenali citra dengan sempurna 100%. NO 4.2 Hasil Pengujian Jaringan Syaraf Tiruan LVQ Tabel 4.2 Hasil Pengujian Data Uji pada Jaringan LVQ Image Jenis Data Kondisi Kesehatan Kelas x100%= 93.75 % Setelah dilakukan pengujian terdapat kesalahan hasil pengenalan. Tabel yang diberi warna abu-abu merupakan kesalahan Hasil Pengenalan 1 iris.jpg 2 3.jpg 3 matakanan.jpg kanan 4 7.jpg 5 6.jpg 6 4.jpg 7 matakiri.jpg kiri 8 1.jpg Normal 1 3 9 iris1.jpg 10 Iris9.jpg 11 iris8.jpg 12 iris7.jpg 13 iris12.jpg 14 iris11.jpg 15 iris3.jpg 16 iris6.jpg Jumlan data inputan 16 Jumlah data tepat dikenali 15 Nilai Akurasi Pengenalan dalam persen 93.75 Nilai Akurasi Pengenalan dalam persen 100

6 dalam pengenalan target seharusnya target hasil pengenalan bernilai 1, sehingga akurasi keberhasilan pengenalan mencapai 93.75%. Kesalahan pengenalan dapat terjadi apabila kualitas citra yang diperoleh buruk sehingga jaringan yang sudah terbentuk menggolongkan ke kelompok yang lain yang dianggap sama oleh JST. V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Keberhasilan dalam mengidentifikasi iris mata dipengaruhi oleh akuisisi citra saat pengambilan citra iris mata dan proses pra-pengolahan awal citra. Pengambilan citra iris mata yang kurang sempurna, serta mengurangi kualitas dari pra-pengolahan sehingga menyebabkan jaringan syaraf tiruan kurang mampu mengolah citra tersebut serta terjadi kesalahan pengenalan citra. 2. Aplikasi identifikasi penurunan kondisi organ ginjal melalui iris mata menggunakan metode jaringan syaraf tiruan learning vector quantization memiliki kinerja yang bagus, dimana pengenalan pada vector citra iris mata mencapai tingkat akurasi pengenalan mencapai 93.75% pada data uji dan pada data latih mencapai akurasi pengenalan 100%. 5.2 Saran Adapun beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Pengambilan citra iris mata sebaiknya dapat dilakukan dengan pencahayaan yang baik pada saat pengambilan gambar dan mengurangi banyak kilatan cahaya yang dapat menyebabkan banyaknya noise pada iris mata. 2. Data pelatihan dapat diperbaiki dengan menambah jumlah data dengan harapan jaringan syaraf tiruan dapat mengenali pola lebih banyak dan akurat, sehingga akurasi dalam pengujian dapat lebih maksimal. 3. Data pengujian dapat ditambah lebih banyak lagi yang berguna untuk mengetahui jaringan dapat mengenali data uji yang lebih bervariasi. DAFTAR PUSTAKA [1] D Hiru. 2007. Mendeteksi penyakit hanya dengan mengintip mata. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama. [2] Eskaprianda, Ardianto. Deteksi Kondisi Organ Pankreas Melalui Iris Mneggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Perambatan Balik Dengan Pencirian Matriks Ko0Okurensi Aras Keabuan, Transmisi, 2011, 51-65. [3] Jensen,bernard.www.bernardjensen.org (diakses pada tanggal 21 maret 2013) [4] Jong, J.S, Drs., M.Sc. 2009. Jaringan Syaraf Tiruan & Pemrogramannya Menggunakan MATLAB. Yogyakarta: ANDI [5] Kusumadewi, S.,2004. Membangun Jaringan Saraf Tiruan Menggunakan MATLAB dan Excel Link. Yogyakarta: Graha Ilmu. [6] Ranadhi, D., Indarto, W., dan Hidayat, T., Prediksi Terjangkitnya Penyakit Jantung Dengan Metode Learning Vector Quantization, Media Statistika, 2010, Vol. 3, No. 1: 21-30. [7] Ranadhi, D., Indarto, W., dan Hidayat, T., Implementasi Learning Vector Quantization (LVQ) untuk Pengenal Pola Sidik Jari pada Sistem Informasi Narapidana LP Wirogunan, Media Informatika, 2006, Vol. 4, No. 1: 51-65.

7 [8] Smeltzer, C. Suzanne & Bare, G. Brenda, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Brunner dan Suddarth, Edisi 8, Volume 2, Alih bahasa : Waluyo Agung, dkk, Editor Monica Ester, Jakarta : EGC [9] T.Sutojo, S.Si, M.kom, dkk. 2009. Teori Pengolahan Citra Digital.Yogyakarta: ANDI dan UDINUS Semarang [10] Wuryandari,Maharani.,Afrianto, Irwan, 2012. Perbandingan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan learning Vector quantization pada pengenalan wajah. Skripsi Universitas Komputer Indonesia