Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PERSIMPANGAN SEPANJANG Jl. A. YANI SISI BARAT AKIBAT PEMBANGUNAN FRONTAGE ROAD

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Jalan Ahmad Yani, frontage road, Jalan layang tol,kinerja, travel time.

Djoko Sulistiono 1, Hera widyastuti 2, Catur Arief Prastyanto 2 1 Mahasiswa S 2 Manajemen dan Rekayasa Transportasi Teknik Sipil FTSP ITS

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

ANALISA GELOMBANG KEJUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN SARAPUNG MANADO

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN GUNUNG SARI (STA STA 2+820) KOTA SURABAYA DENGAN MODEL UNDERWOOD DAN MODEL GREENSHIELD

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK

ANALISIS KINERJA JALAN KOTA METRO BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN JALAN

BAB II STUDI PUSTAKA

Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Sulistiono. MT

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG

STUDI PERBANDINGAN ARUS LALU LINTAS SATU ARAH DAN DUA ARAH PADA RUAS JALAN PURNAWARMAN, BANDUNG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Pengaruh Variasi Nilai emp Sepeda Motor Terhadap Kinerja Ruas Jalan Raya Cilember-Raya Cibabat, Cimahi ABSTRAK

KAJIAN PELAYANAN FUNGSI JALAN KOTA BOGOR SELATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Bogor Selatan Zona B)

ANALISA KERJA RUAS JALAN S. TUBUN

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

ANALISIS HAMBATAN SAMPING AKIBAT AKTIVITAS PERDAGANGAN MODERN (Studi Kasus : Pada Jalan Brigjen Katamso di Bandar Lampung)

Laporan Survey RLL Traffic Counting Jalan Kertajaya Indah

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA JALAN LEMBONG, BANDUNG MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

PENGARUH PARKIR BADAN JALAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ( Studi Kasus Jalan Brigjen Katamso Tanjung Karang Pusat )

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

Analisa Kapasitas Pada Ruas Jalan Jenderal Sudirman di Kota Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

EVALUASI KINERJA JALAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN JALAN DUA JALUR

SURVEI KEPADATAN ARUS LALU LINTAS DI PERSIMPANGAN PENCENG JALAN RA. RUKMINI, KECAPI KEBUPATEN JEPARA

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 ( ) ISSN:

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik suatu jalan akan mempengaruhi kinerja jalan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh)

STUDI KINERJA JALAN SATU ARAH DI JALAN KEBON KAWUNG, BANDUNG

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN SAM RATULANGI DENGAN METODE MKJI 1997 DAN PKJI 2014

DERAJAT KEJENUHAN JALAN DUA ARAH DENGAN MAUPUN TANPA MEDIAN DI KOTA BOGOR. Syaiful 1, Budiman 2

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. kecepatan bebas ruas jalan tersebut mendekati atau mencapai

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN KALIGARANG JALAN KELUD RAYA JALAN BENDUNGAN RAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

ANALISA KINERJA RUAS JALAN MANADO BYPASS TAHAP I DI KOTA MANADO

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN (Studi Kasus Jalan Medan Banda Aceh km s.d km )

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

STUDI ANALISIS KONTRIBUSI KEGIATAN DI KOMPLEKS TERPADU UKRIDA-PENABUR TERHADAP KAPASITAS RUAS JALAN TANJUNG DUREN RAYA DAN JALAN LETJEN S.

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Jalan. Jalan secara umum adalah suatu lintasan yang menghubungkan lalu lintas

II. TINJAUAN PUSTAKA. berupa jalan aspal hotmix dengan panjang 1490 m. Dengan pangkal ruas

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

ANALISIS LALU LINTAS AKIBAT PARKIR DI BADAN JALAN (STUDI KASUS DI JALAN JENDERAL SUDIRMAN AMBARAWA) TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dari hasil survei inventaris jalan didapat data-data ruas Jalan Pintu Satu Senayan. Panjang. ( m )

ANALISIS FUNGSI DAN PELAYANAN JALAN KOTA BOGOR

DAFTAR PUSTAKA A. Buku Teks B. Disertasi/Tesis/Tugas Akhir

Irvan Banuya NRP : Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja atau tingkat pelayanan jalan menurut US-HCM adalah ukuran. Kinerja ruas jalan pada umumnya dapat dinyatakan dalam kecepatan,

BAB I PENDAHULUAN. Sleman DIY. Simpang ini menghubungkan kota Jogjakarta dengan kota-kota lain di

Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, Mei 2007

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kajian Kinerja Persimpangan Jalan Harapan Jalan Sam Ratulangi Menurut MKJI 1997

EVALUASI KINERJA JALAN DAN TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA PASAR MODERN LAMBARO

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 ( ) ISSN:

ANALISA KINERJA RUAS JALAN HASANUDDIN KOTA MANADO

PENGARUH KARAKTERISTIK JALAN DAN TATA GUNA LAHAN PADA PENENTUAN KAPASITAS JALAN STUDI KASUS : JAKARTA BARAT

ANALISIS PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP KINERJA JALAN

ANALISIS KINERJA JALAN PERKOTAAN STUDI KASUS RUAS JALAN HR. SOEBRANTAS KM 3 PEKANBARU

Efektivitas Penyediaan Celukan Angkutan Kota Di Jalan Margonda Raya (Studi Kasus: Depan Depok Town Square)

ANALISA KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL JALAN MENTENG RAYA JALAN PANGLIMA DENAI MEDAN

ANALISIS KAPASITAS JALAN TERHADAP KEMACETAN

Tugas Akhir. Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Yang Diperlukan untuk Memperoleh Ijazah Sarjana Teknik. Disusun Oleh; FITRA WAHYUZAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KEBERADAAN PARKIR DAN PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP BIAYA KEMACETAN DAN POLUSI UDARA DI JALAN KOLONEL SUGIONO MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci : Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat Pelayanan, Sistem Satu Arah

Gambar 5.1. Geometrik Tinjauan Titik I Lokasi Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian terletak di Kotamadya Denpasar yaitu ruas jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu Penelitian yaitu pada jam-jam sibuk sekitar jam 06:00 sampai jam

JURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR

EVALUASI KINERJA JALAN DI BANDA ACEH DAN PENERAPAN MANAJEMEN LALU LINTAS

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Motto dan Persembahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Permasalahan. Survei Pendahuluan. Pengambilan data. Analisis Data. Perubahan Kinerja

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (29-36) ISSN:

BAB II LANDASAN TEORI. permukaan air, terkecuali jalan kereta, jalan lori, dan jalan kabel. (UU No. 38

KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG

PENGARUH PELEBARAN RUAS JALAN TERHADAP PENGURANGAN KEMACETAN DI JALAN TEUKU UMAR KOTA BANDAR LAMPUNG

III. PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN RAYA A. JENIS KENDARAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMETAAN TINGKAT KEPADATAN VOLUME KENDARAAN PADA RUAS JALAN JETIS KARAH DENGAN METODE LINEAR TUGAS AKHIR

ANALISIS INDEKS TINGKAT PELAYANAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERSAMAAN DAVIDSON (STUDI KASUS : JALAN KAIRAGI-AIRMADIDI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Volume 1, Nomor 1, Agustus 26 Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya Dunat Indratmo Dosen D3 Teknik Sipil FTSP-ITS email: dunat@ce.its.ac.id ABSTRAK Jumlah kendaraan bermotor di kota Surabaya dari hari ke hari semakin meningkat, sehingga menimbulkan kepadatan dan kemacetan lalu-lintas. Kemacetan dan kepadatan lalu-lintas, merupakan gambaran nyata bahwa kapasitas jalan telah terlampaui dan derajat kejenuhan (DS) semakin meningkat, seperti halnya Jl. Ahmad Yani Surabaya sebagai jalan Arteri Primer yang menghubungkan Surabaya dan Sidoarjo. Pengkajian kapasitas dan derajat kejenuhan, diharapkan bermanfaat bagi para pengambil kebijakan dibidang manajemen transportasi dan rekayasa lalu-lintas. Data primer arus kendaraan bermotor yang lewat di jalan Ahmad Yani berupa Sepeda Motor (SM), Mobil Penumpang Pribadi (MPP), Mobil Penumpang Umum (MPU), Bis dan Truk, diperoleh dengan cara menghitung di suatu titik oleh 6 (enam) Observer menggunakan Traffic Counter, dicatat selama 3 (tiga) hari @ 8 (delapan) jam dengan mempertimbangkan jam-jam puncak (peak hours), serta karakteristik hari-hari kerja. Pengkajian menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 dan software KAJI 21. Hasil pengkajian menunjukkan, bahwa kapasitas Jl. Ahmad Yani saat ini (tahun 26) adalah 4.428 smp /jam untuk arah Sidoarjo ke Surabaya pada kondisi lebar perkerasan rata-rata 1,25 meter, arus kendaraan rata-rata yang lewat 6.56 smp/jam, dengan DS = 1,469 dan diprediksikan mencapai 1,715 pada tahun 21. Sedangkan untuk arah Surabaya ke Sidoarjo pada kondisi lebar perkerasan rata-rata 9,7 meter kapasitasnya adalah 3.954 smp/jam, arus kendaraan rata-rata yang lewat 5.835 smp/jam, dengan DS = 1,475 dan diprediksikan mencapai 1,727 pada tahun 21. Kata kunci : Kapasitas Jalan, Derajat Kejenuhan 1. PENDAHULUAN Pertambahan jumlah kendaraan bermotor di kota-kota besar di Indonesia termasuk Surabaya, cenderung meningkat sehingga semakin berdampak terhadap peningkatan kemacetan lalu-lintas dan terlampauinya kapasitas jalan, serta peningkatan derajat kejenuhan lalu-lintas. Kemacetan lalu-lintas merupakan cerminan padatnya lalu-lintas dan tingginya tingkat kejenuhan, serta terjadi kecepatan kendaraan yang relatif menurun dibandingkan dengan kecepatan yang direncanakan bagi setiap fungsi dan peran jalan. Penelitian ini mengkaji kapasitas dan Derajat Kejenuhan atau Degree of Saturation (DS) lalu-lintas di Jalan Ahmad Yani saat sekarang, maupun prediksi pada masa mendatang. Jalan Ahmad Yani Surabaya merupakan jalan Arteri Primer dua arah (dengan pemisah arah) sebagai penghubung kota Surabaya dan Sidoarjo, dan masing-masing arah terdiri dari 3 (tiga) lajur. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan, kecepatan rencana pada Jalan Arteri Primer seharusnya dapat mencapai 6 km/jam. Hasil kajian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan, oleh para pengambil kebijakan dibidang transportasi dalam hal manajemen dan rekayasa lalu-lintas. 2. TINJAUAN PUSTAKA Arus lalu-lintas (Traffic Flow), adalah pergerakan sejumlah kendaraan yang terdiri dari berbagai jenis, disepanjang ruas/segmen jalan. Besaran Arus lalu-lintas yang biasa disingkat dengan istilah Flow (Q), menyatakan jumlah kendaraan yang dihitung pada titik ruas jalan dalam satuan waktu, yaitu kendaraan per jam dengan singkatan kend/jam, atau dalam satuan mobil penumpang per jam dengan singkatan smp/jam. Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 25

Volume 1, Nomor 1, Agustus 26 Kecepatan lalu-lintas (Traffic Speed), adalah kecepatan rata-rata kendaraan yang diukur di suatu titik pada ruas/segmen jalan dalam periode waktu tertentu. Kecepatan rata-rata kendaraan tersebut (V), dinyatakan dalam satuan panjang per satuan waktu, yaitu dalam kilometer per jam dengan singkatan km/jam. Kepadatan lalu-lintas (Traffic Density), adalah jumlah kendaraan yang lewat pada suatu ruas jalan dalam satuan panjang jalan tertentu. Kepadatan lalu lintas atau Densitas (K), dinyatakan dalam jumlah kendaraan yang lewat sepanjang satu kilometer (Kendaraan/ Km). Satuan Mobil Penumpang (SMP), adalah satuan yang dipergunakan untuk menyatakan jumlah dari berbagai jenis kendaraan, yang telah dikonversikan dengan angka konversi tertentu terhadap jenis mobil penumpang. Korelasi Kecepatan-Kepadatan Kecepatan lalu-lintas berkorelasi terhadap kepadatan lalu-lintas secara linear atau mendekati linear (seperti terlihat pada Gambar 2.1.). Pada kecepatan sebesar V1 terjadi kepadatan K1, bila kecepatan menurun menjadi V2, maka kepadatan bertambah menjadi K2. V Q Jurnal APLIKASI Qmaks Kj/2 Kj K Gambar 2.2. Korelasi Arus dan Kepadatan Lalu-Lintas Korelasi Kecepatan-Arus Jika arus lalu-lintas meningkat, kecepatan cenderung menurun secara perlahan. Jika arus mendekati kapasitas, penurunan kecepatan semakin besar. Arus maksimum didapat pada saat kapasitas dicapai. Apabila kondisi tersebut terus menerus dipaksakan untuk mendapatkan arus yang melebihi kapasitas, maka akan terjadi kondisi yang tidak stabil dan malah tercipta arus yang lebih kecil dengan kecepatan yang lebih rendah (Gambar 2.3.). V Qmaks (km/jam) K1 K2 V1 V2 (kend/jam) Q K Gambar 2.1. Korelasi Kecepatan dan Kepadatan Lalu-Lintas Korelasi Arus-Kepadatan Arus lalu-lintas (Q) berkorelasi terhadap kepadatan lalu-lintas (K) secara parabolik. Arus lalu-lintas semakin bertambah, maka akan meningkat kepadatannya. Bila arus lalu-lintas mencapai optimum (sesuai kapasitas jalan), akan dicapai 5 % kepadatan. Pertambahan jumlah kendaraan selanjutnya, menyebabkan arus lalu-lintas menjadi menurun dan kepadatan semakin bertambah. (Gambar 2.2.) Gambar 2.3. Korelasi Kecepatan dan Arus Lalu-Lintas Arus dan kecepatan lalu-lintas yang berkorelasi terhadap kepadatan lalu-lintas (Kadiyali, 1983 ), dapat dinyatakan hubungan seperti berikut : K = Q / V....(2.1.) Kepadatan lalu-lintas akan semakin besar, bila kecepatan kendaraan yang lewat semakin rendah dan atau arus lalu-lintasnya semakin besar. Derajat kejenuhan (DS) Derajat Kejenuhan atau Degree of Saturation, adalah rasio arus lalu-lintas Halaman 26 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini

(smp/jam) terhadap kapasitas (smp/jam) pada bagian jalan tertentu. Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan Derajat kejenuhan (DS) sesuai dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, adalah : Q DS.(2.2.) C C Co FCw FCsp FCsf (2.3.) 3. METODOLOGI Sistematika Pengkajian Sistematika pengkajian yang diterapkan, diuraikan seperti bagan alir pada gambar 3.1. berikut. Gambar 3.1. Bagan Alir Sistematika Pengkajian Penetapan Lokasi Sampling Penetapan lokasi sampling di suatu titik pada segmen jalan daerah penelitian, didasarkan atas pertimbangan : Tidak adanya pengaruh langsung dari antrian kendaraan, akibat kedekatannya dengan pertemuan jalan atau persimpangan jalan (simpang bersignal maupun yang tidak bersignal). Volume 1, Nomor 1, Agustus 26 Tidak adanya pengaruh langsung dari antrian kendaraan akibat adanya tempat pemutaran arah (U-Turn). Kestabilan arus lalu-lintas sepanjang waktu, atau seminim mungkin terjadinya kemacetan total. Sedangkan waktu sampling ditetapkan dengan pertimbangan seperti berikut : Karakteristik lalu-lintas pada hari-hari tertentu, seperti hari Senin adalah hari kerja pertama setiap minggu, maka kepadatan lalu-lintasnya relatif tinggi. Hari Selasa, Rabu dan Kamis adalah hari kerja yang karakteristik lalu-lintasnya relatif sama. Sedangkan hari Jum at adalah hari kerja terakhir setiap minggu, maka kepadatan lalu-lintasnya relatif tinggi. Karakteristik lalu-lintas pada jam-jam sibuk (peak hours), hingga jam-jam sepi (low hours), agar diperoleh variasi data yang tersebar acak atau merata. Jam sibuk lalu-lintas terjadi pada jam keberangkatan bekerja dan jam keberangkatan siswa ke sekolah(6. 9.), jam kepulangan dari bekerja (15. 17.). Jam sepi lalulintas terjadi pada saat tertentu, misalnya Jam 12. 13. hari Jum at. Sampling data arus kendaraan ditentukan pada hari Senin jam 6.-14., hari Rabu jam 2. dan hari Jum at jam 9.-17.. Sampling hari Rabu merupakan representasi dari karakteristik hari Selasa, Rabu dan Kamis. (Komputasi menggunakan Software KAJI 21) 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi jalan Ahmad Yani saat ini mempunyai lebar perkerasan 1,25 m (3 lajur) dengan kapasitas 4.428 smp/jam untuk arah Sidoarjo ke Surabaya, dan 9,7 m (3 lajur) dengan kapasitas 3.954 smp/jam untuk arah Surabaya ke Sidoarjo Karakteristik arus kendaraan pada setiap hari Senin dari arah Sidoarjo ke Surabaya, pada umumnya menunjukkan kepadatan yang tinggi pada pagi hari antara jam 7.- 1., terutama jenis kendaraan Sepeda Motor (SM). Hari Senin merupakan hari kerja pertama setiap minggu, sehingga seluruh warga masyarakat memulai aktivitasnya setelah berlibur akhir pekan atau refreshing. Padatnya lalu-lintas pada jamjam pagi tersebut dikarenakan banyaknya pegawai dan karyawan yang berangkat Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 27

Volume 1, Nomor 1, Agustus 26 menuju ke kantornya, serta para pelajar yang menuju ke sekolahnya di kota surabaya, tetapi tempat tinggalnya (bermukim) di kota Sidoarjo dan sekitarnya dalam wilayah Kabupaten Sidoarjo, maupun di wilayah Surabaya Selatan. Seperti halnya hasil survey pada hari Senin 1 Mei 26 antara jam 6.-14., jumlah kendaraan SM arah Sidoarjo ke Surabaya menunjukkan angka 9.72 kend/jam pada jam 7.- 8., sedangkan Mobil Penumpang Pribadi (MPP) sejumlah 2.557 kend/jam, Mobil Penumpang Umum (MPU) sejumlah 4 kend/jam, BIS sejumlah 76 kend/jam dan TRUK sejumlah 49 kend/jam. Hasil perhitungan arus kendaraan tertinggi terjadi pada jam 7.-8. menunjukkan sejumlah 7.213 smp/jam dan angka DS-nya 1,629 (seharusnya tidak melebihi 1,), sehingga hal ini menunjukkan rendahnya kecepatan kendaraan yang lewat, atau terjadi kepadatan yang tinggi, setidaktidaknya padat merambat. Angka DS terendah terjadi pada jam 12., yaitu sebesar 1,415. Selanjutnya fluktuasi perubahan angka DS dari jam 6.-14., seperti terlihat pada Gambar 4.1. berikut. ARAH SDA-SBY (SENIN 1-5-6) 5 1.55 1.5 5 1.35 1.3 6.- 7. 8.- 9. 1.- 11. 12.- 13. Gambar 4.1. DS Arah Sda-Sby Hari Senin Arus kendaraan pada setiap hari Senin antara jam 6.-14. dari arah Surabaya ke Sidoarjo, juga cukup padat walaupun tidak sepadat arah dari Sidoarjo ke Surabaya. Arus kendaraan pada hari Senin 1 Mei 26 antara jam 7.-8. menunjukkan sejumlah 5.267 smp/jam, dan angka DS-nya 1,332 (seharusnya tidak melebihi 1,). Arus kendaraan yang terbesar sejumlah 6.89 smp/jam, terjadi antara jam 13.-14. dan angka DS-nya 1,54. Sedangkan arus kendaraan terendah pada hari Senin 1 Mei 26 untuk arah Surabaya ke Sidoarjo, terjadi pada jam 6.-7. Jurnal APLIKASI sejumlah 4.749 smp/jam dan DS-nya mencapai angka 1,21 (masih melebihi 1,). Selanjutnya fluktuasi perubahan angka DS dari jam 6.-14., seperti terlihat pada Gambar 4.2. berikut. ARAH SBY-SDA (SENIN,1-5-6) 1.8.6.4.2 6.- 7. 8.- 9. 1.- 11. 12.- 13. Gambar 4.2. DS Arah Sby-Sda Hari Senin Hari Rabu merupakan hari kerja biasa, rutinitasnya relatif sama dengan hari Selasa dan Kamis. Oleh karenanya, karakteristik arus kendaraan juga relatif sama, angka kepadatan yang tinggi terjadi pada jam berangkat kantor (pagi) dan jam pulang kantor (sore). Arus kendaraan tertinggi untuk arah Sidoarjo ke Surabaya hari Rabu 3 Mei 26, terjadi pada jam 16.-17. sejumlah 6.956 smp/jam dan DS-nya 1,571 (seharusnya tidak melebihi 1,). Sedangkan arus kendaraan terendah pada hari Rabu 3 Mei 26 untuk arah Sidoarjo ke Surabaya, terjadi pada jam 12.-13. sejumlah 5.969 smp/jam dan DS-nya mencapai angka 1,348 (masih melebihi 1,). Selanjutnya fluktuasi perubahan angka DS dari jam 2., seperti terlihat pada Gambar 4.3. berikut. ARAH SDA-SBY (RABU, 3-5-6) 1.55 1.5 5 1.35 1.3 5 12. 13.- 14. 15.- 16. 18.- 19. Gambar 4.3. DS Arah Sda-Sby Hari Rabu Arus kendaraan tertinggi pada hari Rabu 3 Mei 26 untuk arah Surabaya ke Sidoarjo, terjadi pada jam 16.-17. sejumlah 6.959 smp/jam dan DS-nya 1,76 (seharusnya tidak melebihi 1,). Pada jam Halaman 28 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini

Volume 1, Nomor 1, Agustus 26 tersebut, merupakan saatnya para pegawai pulang dari kantor menuju ke rumahnya di kawasan Sidoarjo dan sekitarnya. Sedangkan arus kendaraan yang terendah, terjadi pada jam 12.-13. sejumlah 5.58 smp/jam dan DS-nya mencapai angka 1,393 (masih melebihi 1,). Selanjutnya fluktuasi perubahan angka DS dari jam 2., seperti terlihat pada Gambar 4.4. berikut. ARAH SBY-SDA (RABU,3-5-6) 1.8 1.8.6.4.2 9.- 1. ARAH SDA-SBY (JUM'AT,5-5-6) 12. 13.- 14. 15.- 16. 1.8 1.8.6.4.2 12. 13.- 14. 15.- 16. 18.- 19. Gambar 4.4. DS Arah Sby-Sda Hari Rabu Hari Jum at pada umumnya merupakan hari kerja terakhir selama seminggu bagi Pegawai Negeri dan sebagian besar karyawan kantor swasta, sehingga banyak warga masyarakat yang mengadakan perjalanan ke luar kota setelah jam selesai kantor, untuk refreshing atau mudik bagi pegawai/karyawan yang berdomisili di luar kota Surabaya. Karakteristik arus kendaraan setiap hari Jum at sore antara jam 15.- 17., pada umumnya meningkat sehingga lebih sering terjadi kemacetan. Begitu pula pada pagi awal jam kerja, juga tidak berbeda dengan hari kerja lainnya. Sedangkan pada hari Jum at siang antara jam 13. terjadi penurunan arus kendaraan bagi kedua arah, dikarenakan sebagian besar masyarakat melaksanakan Ibadah sholat Jum at di Masjid-Masjid. Arus kendaraan tertinggi pada hari Jum at 5 Mei 26 untuk arah Sidoarjo ke Surabaya, terjadi pada jam 16.-17. sejumlah 7.598 smp/jam dan DS-nya mencapai angka 1,716 (seharusnya tidak melebihi 1,). Sedangkan arus kendaraan yang terendah, terjadi pada jam 12.-13. sejumlah 5.5 smp/jam dan DS-nya mencapai angka 1,242 (masih melebihi 1,). Selanjutnya fluktuasi perubahan angka DS dari jam 9.-17., seperti terlihat pada Gambar 4.5. berikut. Gambar 4.5. DS Arah Sda-Sby Hari Jum at Arus kendaraan tertinggi pada hari Jum at 5 Mei 26 untuk arah Surabaya ke Sidoarjo, terjadi pada jam 16.-17. sejumlah 6.773 smp/jam dan DS-nya 1,713 (seharusnya tidak melebihi 1,). Pada jam tersebut, merupakan saatnya para pegawai pulang dari kantor menuju ke rumahnya di kawasan Sidoarjo dan sekitarnya, serta warga masyarakat yang menuju ke luar kota. Sedangkan arus kendaraan yang terendah, terjadi pada jam 12.-13. sejumlah 4.887 smp/jam dan DS-nya mencapai angka 1,236 (masih melebihi 1,). Selanjutnya fluktuasi perubahan angka DS dari jam 9.-17., seperti pada Gambar 4.6. berikut. 1.8.8 1.6.4.2 9.- 1. ARAH SBY-SDA (JUM'AT,5-5-6) 12. 13.- 14. 15.- 16. Gambar 4.6. DS Arah Sby-Sda Hari Jum at Hasil perhitungan rerata dari kondisi arus kendaraan maupun derajat kejenuhan tersebut diatas, dapat diprediksikan bahwa : Arah Sidoarjo ke Surabaya, arus kendaraan rata-rata saat ini (tahun 26) adalah 6.55 smp/jam, dengan rincian SM 7.928 kend/jam, MPP 2.396, MPU 455 kend/jam, BIS 78 kend/jam dan TRUK 83 kend/jam, sedangkan DS-nya menunjukkan angka 1,467. Bila dalam beberapa tahun mendatang tidak ada solusi penambahan kapasitas jalan, dan diperhitungkan pertumbuhan kendaraan Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 29

Volume 1, Nomor 1, Agustus 26 rata-rata per tahun untuk SM 5,5 %, MPP 3 %, MPU,75 %, BIS,5 % dan TRUK 1,25 %, maka DS pada tahun 21 diprediksikan mencapai 1,715 dan pada tahun 216 akan mencapai 2,18. Prediksi DS jalan Ahmad Yani selanjutnya, seperti terlihat pada Tabel 4.1. Arah Surabaya ke Sidoarjo, arus kendaraan rata-rata saat ini (tahun 26) adalah 5.835 smp/jam, dengan rincian SM 7.298 kend/jam, MPP 2.151, MPU 48 kend/jam, BIS 63 kend/jam dan TRUK 56 kend/jam, sedangkan DS-nya menunjukkan angka 1,475. Bila dalam beberapa tahun mendatang tidak ada solusi penambahan kapasitas jalan, dan diperhitungkan pertumbuhan kendaraan rata-rata per tahun untuk SM 5,5 %, MPP 3 %, MPU,75 %, BIS,5 % dan TRUK 1,25 %, maka DS pada tahun 21 diprediksikan mencapai 1,727 dan pada tahun 216 akan mencapai 2,22. Prediksi DS jalan Ahmad Yani selanjutnya, seperti terlihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Prediksi DS Jl. Ahmad Yani TAHUN DS JL. AHMAD YANI ARAH SDA-SBY ARAH SBY-SDA 26 69 75 27 1.526 1.534 28 1.586 1.595 29 49 59 21 1.715 1.727 211 1.784 1.797 212 1.856 1.87 213 1.932 1.948 214 2.11 2.28 215 2.94 2.113 216 2.18 2.22 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Kapasitas jalan Ahmad Yani saat ini (tahun 26), arah Sidoarjo ke Surabaya adalah 6.55 smp/jam dengan lebar perkerasan 1,25 meter (3 lajur), sedangkan arah Surabaya ke Sidoarjo adalah 5.835 smp/jam dengan lebar perkerasan 9,7 meter (3 lajur). 2. Kondisi arus lalu-lintas di jalan Ahmad Yani saat ini (tahun 26), baik arah Sidoarjo ke Surabaya maupun arah Surabaya ke Sidoarjo, sering terjadi kemacetan terutama pada jam-jam puncak dan hari-hari kerja, dengan angka Jurnal APLIKASI rata-rata parameter Derajat Kejenuhannya atau Degree of Saturation (DS) masing-masing arah, berturut-turut sebesar 1,469 dan 1,475 yang telah jauh melampaui ambang batas (DS=1,). 3. Bila dalam beberapa tahun mendatang tidak ada solusi penambahan kapasitas jalan, maka DS pada tahun 21 untuk arah Sidoarjo ke Surabaya diprediksikan mencapai 1,715 dan pada tahun 216 akan mencapai 2,18. Sedangkan DS jalan Ahmad Yani pada tahun 21 arah Surabaya ke Sidoarjo diprediksikan mencapai 1,727 dan pada tahun 216 akan mencapai 2,22. 5.2. Saran 1. Bila belum ada alternatif lain yang lebih efektif untuk mengatasi kemacetan lalulintas di jalan Ahmad Yani Surabaya, maka disarankan segera menambah kapasitas jalan, dengan merealisasikan pembangunan Frontage Road paling lambat pada tahun 28. Bila tidak ada penanganan sama sekali guna mengatasi kemacetan lalu-lintas sampai dengan tahun 28, maka kemacetan lalu-lintas akan semakin meningkat, dengan prediksi DS masing-masing arah sebesar 1,586 dan 1,595 pada tahun 28. 2. Perlu dilakukan pengkajian secara komprehensif, terhadap alternatif rencana pembangunan jalan bebas hambatan (Tol Tengah) yang direncanakan melewati segmen jalan Ahmad Yani, sehingga diketahui secara kuantitatif seberapa signifikansinya dalam mengatasi kemacetan lalu-lintas di jalan Ahmad Yani. 3. Perlu dilakukan pengkajian secara komprehensif, terhadap alternatif rencana pembangunan jalan lingkar luar (Outer Ring Road) timur, sehingga diketahui secara kuantitatif seberapa signifikansinya dalam mengatasi kemacetan lalu-lintas di jalan Ahmad Yani dan segmen jalan lainnya di dalam kota Surabaya. 6. DAFTAR NOTASI K : Kepadatan lalu-lintas (kend/km) V : Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) DS : Derajat kejenuhan Q : Arus lalu lintas (smp/jam atau Halaman 3 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini

kend/jam) C : Kapasitas jalan (smp/jam) Co : Kapasitas dasar (smp/jam) FCw : Faktor penyesuaian kapasitas akibat lebar jalur lalu lintas FCsp : Kaktor penyesuaian kapasitas akibat pemisahan arah FCsf : Faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping 7. DAFTAR ACUAN Beach, David P. dan Alvager, Torsten K.E, 1992, Handbook for Scientific and Technical Research, Prentice Hall- Englewood Cliffs, New Jersey. Departemen Pekerjaan Umum, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, Direktorat Jenderal Bina Marga. Volume 1, Nomor 1, Agustus 26 Kadiyali, L.R, 1983, Traffic Engineering and Transport Planning, Khana Publishers-Delhi. Morlok, Edward K, 1988, Introduction To Transportation Engineering and Planning, Mc Graw-Hill, Inc. Oglesby, Clarkson H. and Hicks, R, 1982, Highway Engineering, Fourth Edition, John Wiley & Sons, Inc. Sekretaris Negara, 1985, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 1985, Sekretariat Negara. Tamin, O.Z, 23, Perencanaan & Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB Bandung. Sekretaris Negara, 24, Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 24 tentang Jalan, Sekretariat Negara. Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 31